Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perlu pakai bahasa resmi negara nggak nih ? (bahasa Inggris, Itala, Jerman, Dll)

  • Ya ! (biar feel dramanya terasa) / dua-duanya nggak papa

    Votes: 38 17,8%
  • Nggak usah ! (Bahasa Indo aja, biar gampang)

    Votes: 176 82,2%

  • Total voters
    214
Bimabet
Sebelumnya...


(Hotel Racolla Munio, kota Roma)
3 April 1999 | Pukul (UTC+1) 19.45 petang

Sekitar 10-20 mobil mewah milik para pejabat terparkir di depan kompleks Hotel & Flat Apartemen Racolla.

Pertemuan penting tengah berlangsung. Beberapa orang penjaga, setinggi kusen pintu, kerepotan saat harus mengawal satu persatu tokoh partai yang tergesa-gesa masuk akibat kejaran para wartawan.

Di lantai 4 Hotel. Dari balik jendela kamarnya, Barry sedikit menerawang keramaian di bawah.

Heran juga penasaran. Siapa orang-orang ini, apa urusan mereka, kenapa mesti bertemu di tempat seperti ini?

‘Cklek !’

(Percakapan telepon 🇬🇧)

“Angelo, ada apa di bawah sana?” tanya Barry melalui telepon kepada Angelo yang sudah di lobby sekitar sejam yang lalu.

“Pertemuan partai parlemen pak.” jawab Angelo

“Seriously ? pertemuan di sini?”

“Bukan pertemuan resmi pak. Cuma beberapa utusan kader partai yang datang.” balas Angelo

Alright, sudah kau dapat yang kupesan tadi? cari saja yang terlihat dalam daftar foto teratas.” tanya Barry

“Sepertinya yang bersangkutan tidak mengikuti— ah! Ketemu pak. Seorang perempuan dengan mantel Maroon!

Barry menahan panggilan, sementara Angelo terus mengabarkan pergerakan perempuan dengan subjek mantel Maroon tadi.

‘Srrkk!’ menggeledah barang-barang dalam koper, Barry membungkus pistol ke dalam jas. Tidak lupa dengan arloji Rolex Yacht-Master andalan. Simbol sarat makmur kala itu.

Ia bergegas keluar kamar menuju kepada subjek yang dimaksud Angelo.

“Berapa orang?” tanya Barry, langsung masuk ke dalam lift.

‘Ting !’, lift turun ke lantai 2

“Tidak terhitung pasti, ada 2 orang yang berjaga diantaranya.” jawab Angelo

“Bisa pisahkan mereka? Aku menuju kepadanya sekarang.”

“Yes sir !”

Tidak sampai 5 menitan, Barry sampai di koridor yang sudah ramai beberapa orang dengan masing-masing jas mewah serta minuman wine mereka.

Ada 3-5 kamar di lantai itu, beberapa kali dimasuki orang-orang ini. Sepertinya cuma pesta atau acara potong pita sejenisnya.

Dari keramaian, muncul sosok Angelo menuju kepada Barry.

“Ehm!” Angelo mengangukkan wajah, seperti sebuah kode ‘beres’.

Angelo juga menyisipkan kartu nama rampasan dan gelas wine untuk penyamaran, membaur kepada mereka.

“Dari 2 pria yang sudah terkapar di kamar kecil tadi, terkonfirmasi perempuan ini bernama...” bisik Angelo barusan.

Barry sudah berada diujung pandangan perempuan ini. Si perempuan yang tentu saja sudah lama Barry kenal, masih belum sadar karena sibuk menyalami dan berfoto bersama wanita-wanita tua centil lainnya.

( 🇮🇹 )

“Mi scusi signorina, posso separarvi per un momento ? (Maaf Nona, boleh kupisahkan kalian sebentar?)” tanya Barry dalam bahasa Italia.

Beberapa perempuan genit tadi lantas menyingkir dengan sedikit godaan dan canda mereka kepada lelaki latino bersuara gahar ini.

Certo, scusa... (Ya, maaf...) apa aku mengenalmu pak?” tanya Clemenza menyungging senyum, coba mengingat profilnya.

Banyak orang, dari politisi, pengusaha, pejabat pers, sampai staf dubes yang pernah ia kenal. Untuk mengingatnya satu-persatu akan memperlihatkan gejala pikun.

Perempuan itu cuek saja meladeni, Barry yang pertama menjulurkan tangan untuk bersalaman.

“Certo che mi conosci, Miss Clemenza (Tentu saja kau mengenalku, Nona Clemenza)”

“Perempuan ini adalah Istri mendiang Miguel, juga kakak ipar Lucia. Namanya, Clemenza Bertini (42). Ya, tentu saja aku mengenalimu. Dasar pelacur licik, pengkhianat, perampok!” - Barry




(Apartemen Daphine, kota Frankfurt)
2 April 1999 | Pukul (UTC+1) 00.15 dini hari

Flashback, kita berkunjung ke apartemen baru milik Daphine. Sehari sebelumnya...

Daphine sudah menerima kabar dari panggilan Qristal melalui percakapan telepon anti sadap.

Qristal balik menantang Daph membuktikan keterlibatan lelaki bernama Joan Andress Mirone yang baru saja ia temui.

(Percakapan telepon 🇬🇧)

“Q, Thanks... aku sangat berhutang padamu. Zzzt... zzztt”

Alamat Miro, tempat tinggal istri-anaknya, juga detail beberapa aset miliknya di Jerman dan Rusia, berhasil Daphine kantongi berkat bantuan Q.

“Lupakan saja, kutunggu kedatanganmu ke Paris. CIA dan MI6 makin gencar menempatkan polisi mata-mata diseluruh eropa, diantaranya juga bertugas menggantikan Michael-ku. Komunikasi kita harus lebih tersembunyi. Zzzzt... zzzttt...”

“Ya, aku tau. Zzztt... zzztt... Sampai jumpa.”


‘Cklek ! Tutt.. Tutt... Tuttt’

“Amatiran sepertinya (Q), lumayan juga~” cibir Daphine yang awalnya menganggap remeh reputasi Qristal di MI6.

“Hahaha. Tapi apa hebatnya sekedar menemukan Miro? Aku pun sudah tau keberadaan istri-anaknya jauh sebelum mereka bercerai.”

Daphine baru saja selesai membersihkan riasan dan bersiap tidur sebelum menerima panggilan dari Qristal barusan.

‘Fyuhhh~’ mengepulkan asap rokok, mematikannya kedalam asbak.

‘Srrkkk’, melepas handuk kering. Daphine memang terbiasa tidur dengan lingerie warna blue navy ini selama di Frankfurt.

Entahlah, ia merasa akhir-akhir ini suhu udara setempat lebih tinggi (gerah) dari Dresden.

Juga...

Cahaya remang lilin aromaterapi diujung rak ranjangnya. Satu metode terapi bagi Daph untuk menyembuhkan kebiasaan insomnia. Daphine beralih untuk meredupkan lilin, sebelum...



‘Tok! Tok! Tok!’
(Ketukan pintu terdengar dari luar)
Bersamaan dengan gelap, suara ketukan pintu tanpa salam, diikuti langkah kaki seseorang berhenti di depan kamar Daphine.

Ini sudah sangat larut, mustahil penjaga galak di bawah sana membiarkan tamu berkunjung jika bukan atas izin atau janji pertemuan dengan penghuni apartemen.

Bulu kuduknya merinding. Tidak bergeming beberapa saat. Melirik kearah pintu. Bukan kebiasaan Daph selama ini.

“Tanyakan saja pada Max atau Hanna. Aku sama sekali tidak pernah mengundang rekan maupun kolega ke rumah. Terlebih di jam-jam pagi buta seperti ini.” - Daphine
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd