Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Remake: Masa Lalu Istriku yang (cukup) binal - Kisah Nyata

Cerita kisah nyata berikutnya pilih yang mana?


  • Total voters
    35
  • Poll closed .
Asal Mula Kebinalan Mita - Chapter 4

Beberapa minggu setelah kejadian persetubuhan pertama, Mita sempat menjauhi Raka dan berusaha fokus untuk ujian kelulusan, walau akhirnya mereka kembali seperti sepasang kekasih pada normalnya.

“Mita, hmmm soal waktu itu, maaf ya…aku ga bisa kontrol”, kata Raka sambil menyeruput teh botolnya.

“Iya, kamu sudah minta maaf berapa kali…udah lupain aja”, jawab Mita sambil membaca buku cerita kegemarannya.

Raka sebenarnya menyambung kembali kejadian itu dengan permintaan maaf untuk mencari tahu…apakah Mita pernah melakukan persetubuhan sebelumnya sehingga tidak ada darah keperawanan, atau Om nya justru yang memperawani Mita, atau hal lainnya yang membuat dirinya gundah gulana mencoba mencari jawaban.

“Uhmm iya tahu, aku cuma penasaran aja….”, lanjut Raka ragu - ragu, saat itu suasana kantin sekolah sedang sepi.

“Penasaran apa?…mmm aku tau, kamu pasti penasaran kenapa ga berdarah kan?”, kata Mita secara to the point, sebagai anak luar pulau, memang Mita cenderung tidak suka banyak basa basi.

“Ehhhmm iya iya, ehm tapi gpp kalo gamau cerita”, kata Raka takut-takut, khawatir kekasihnya itu marah atau ngambek lagi.

“Dulu waktu kecil aku pernah naik sepeda lalu jatuh, bagian kemaluanku kena sadel sepeda dan berdarah, kata mamaku selaput daraku robek….begitu, uhm tp kalo ga percaya ya sudah”, cerita Mita (sesuai dengan yang wife bilang ke ane juga).

Raka agak sedikit lega, walau sebenarnya masih penasaran kebenaran ceritanya, namun dia memilih mempercayainya.

Beberapa saat lagi mereka akan ujian kelulusan, mereka bersepakat untuk tidak melakukan hal diluar batas berpacaran sampai kelulusan, walau rumah tante Raka beberapa kali sepi. Menurut cerita Mita (wife TS), beberapa kali mereka memang melakukan percumbuan sampai setengah telanjang setelah kejadian itu, namun tidak sampai terlalu jauh karena khawatir dengan ujian kelulusan.

Saat tiba kelulusan, Raka menghampiri Mita.

“Ayo tebak…”, kata Raka dengan riang ke Mita.

“Heh dateng dateng main suruh tebak aja…memang apa?”, kata Mita.

“Aku dibolehin kos sendiri sama ortu ps kuliah, dan kebetulan kan kita satu kampus, yah walau beda jurusan sih”, jawab Raka.

“Nahh belajar hidup mandiri, jangan berantakan tuh kamarnya…”, kata Mita menimpali Raka.

“Kan ada kamu sayang, yang bantu beresin…”, goda Raka sambil mencubit lengan Mita.

“Sakittt…enak aja, emang aku pembantu apaaa”, kata Mita sambil cemberut.

“Bukan, kan calon istriku…hehehe”, canda Raka sambil menggandeng tangan Mita, mereka bergabung bersama teman-teman lainnya merayakan kelulusan.

Beberapa saat menjelang masa kuliah, mereka mengikuti ospek barengan, namun karena berbeda jurusan jadi agak jarang bertemu, kecuali pas istirahat saja. Selain ospek barengan satu angkatan semua jurusan, mereka ternyata harus mengikuti acara ospek per jurusan yang harus menginap satu malam di perkemahan agak keluar kota.

“Aku pikir waktunya barengan, ternyata beda…uhmm sebel”, kata Raka.

“Iyahh beda waktunya, tapi kan cuma semalam aja”, kata Mita menenangkan kekasihnya.

“Kamu berangkat dari kos ku aja, kan ada yang mesti disiapin, nanti aku bantuin, sore kan berangkatnya?, kata Raka yang sebenarnya sudah tak tahan ingin menggumuli Mita yang sudah lama tak dilakukannya karena sibuk ke masa persiapan kuliah.

“Hmmm boleh juga, nanti aku ijin bilang berangkat agak siang aja, males juga nyiapin sendiri, aneh-aneh pula mintanya”, kata Mita.

“Yah namanya jg ospek, ikutin aja, tp kalo ada yang godain kamu kasih tau ya…aku ajak berantem nanti hahaha”, kata Raka sambil mengusap pipi Mita dan mengajaknya ke parkiran motor untuk mengantarnya pulang.

Raka berusaha merapihkan kamarnya sebisanya, dia begitu semangat mengajak Mita ke kamar kosnya, sesudah makan siang dia segera menjemput Mita dengan motor tuanya.

“Uhmmm enak juga sih kamarnya ya, dari luar ga terlalu keliatan besar padahal”, kata Mita saat memasuki kamar Raka.

Kamar Raka terbilang cukup nyaman, ada tempat tidur spring bed, meja dan kursi belajar serta rak televisi dan AC, dan yang paling penting kamar mandi dalam.

“Aku kangen kamu sayang”, kata Raka langsung memeluk Mita setelah mengunci pintu kamar kosnya, Mita yang mengenakan jeans dan kaos didekapnya erat-erat sambil dicumbu bibirnya.

Mita membalas cumbuan Raka di bibirnya dan memeluk kekasihnya, sudah lama juga dia tidak merasakan dekapan erat kekasihnya. Jari jemari Raka meremas bongkahan pantat Mita dan menjelajah ke bagian dadanya, sudah lama dia tak meremasi payudara mungil kekasihnya itu.

“Sayanggg…aku mau liat kamu telanjang…ssshhh ahhh”, ujar Raka sambil meremasi payudara Mita dan menjilati leher jenjang kekasihnya itu.

Tanpa diduga, Mita menarik tubuhnya dari dekapan Raka dan langsung membuka kaosnya, sebelumnya dia berkata, “Tapi aku gamau sampe masuk ya…”, Raka hanya mengangguk dan tak sabar melihat Mita yang menelanjangi dirinya sendiri.

Tubuh polos Mita begitu indah di hadapan Raka, kedua payudara mungil kencang dengan puting coklat kemerahan, perut rata dengan bulu haus, serta bagian kemaluan yang ditutupi rambut kemaluan tidak seberapa lebat. Setelah sempat tertegun sejenak, Raka membuka kaosnya menampakan perut buncitnya, tubuhnya memang agak gempal, kontras dengan tubuh Mita yang kutilang, dia membuka juga celananya hingga mereka berdua berhadapan polos tanpa mengenakan apapun. Penis hitamnya tegak mengacung, tidak seberapa panjang, namun agak sedikit gemuk, “Isepin tititku donk…”, pinta Raka lirih dan meminta Mita bertekuk lutut, penis hitam Raka tepat berada di hadapan wajahnya. Mita membelai biji pelir Raka dan pangkal batang penisnya, Raka mendesah nikmat, dia mengusap kepala Mita dan mengarahkan penisnya ke bibir mungil kekasihnya itu.

“Sshhh ahhh isep yg kenceng sayang, jilatin palanya…”, racau Raka sambil merasakan sensasi ngilu, nikmat dan kadang sakit karena sedikit kena gigi Mita.

Mita membayangkan permen lolipop kesukaannya, dia mengulum sambil memejamkan mata, rasa asin antara keringat dan cairan precum begitu terasa di lidahnya, Mita membasahi penis Raka dengan ludahnya sambil memijat-mijat perlahan.

Setelah beberapa saat Raka tampak tak mampu menahan orgasmenya, dia menarik penisnya dari dalam mulut Mita dan mengangkat Mita duduk di meja belajarnya. Raka merenggangkan kedua paha Mita dan membuat kemaluan Mita merekah indah dengan bulu kemaluan yang belum dicukur, bibir vagina Mita yang coklat kemerahan serta klitoris pinknya tampak sudah dibasahi cairan kenikmatan. Kemaluan Mita dilahap Raka begitu rakus, dia mengulum bibir kemaluannya sambil menggigit kecil, menjilati klitorisnya dan ujung lidahnya agak masuk ke dalam liang vagina Mita.

“Arggghhh Rakaaaa…”, Mita menjerit tertahan sambil menjambak rambut kekasihnya, dia membiarkan kemaluannya dinikmati sedikit kasar oleh Raka.

Raka yang tampaknya tahu kekasihnya sudah tenggelam dalam sensasi kenikmatan, segera saja memasukkan jari tengah gemuk tangan kanannya ke dalam liang vagina Mita dan mengorek-ngoreknya begitu dalam, dia melakukan itu sambil menghisap klitoris Mita dan tak berapa lama Mita menjerit pelan…”Acchhhh sayanggg aku mau keluarr…ssssh jgn berhenti…arrchhhh”, jerit dan desah Mita diiringi orgasme pertamanya.

Raka tampak senang membuat kekasihnya orgasme setelah sekian lama, dia berdiri, menurunkan Mita dari meja dan memeluknya sambil mengulum bibir manis kekasihnya.

“Kamu belum mau keluar?”, tanya Mita sesaat setelah Raka mengulum bibirnya.

“Uhmmm kan masih 2 jam lagi kamu berangkatnya, nanti dulu…aku masih mau bikin kamu orgasme lagi hehehe”, jawab Raka sambil tersenyum meledek kekasihnya dan membelai kemaluannya yang basah.

Mita merasakan vaginanya masih agak berkedut setelah orgasme, bibir vagina dan klitorisnya tampak sedikit bengkak karena hisapan penuh nafsu dari Raka, dia dituntun Raka ke tempat tidur, mereka berbaring bersampingan dan saling bercumbu kembali.

Payudara Mita memang tidak begitu besar (spt ilustrasi yg TS kasih), tapi begitu kencang dan menggemaskan, kali ini sasaran Raka adalah kedua payudara kekasihnya, dia menciumi dan melumati dengan lembut hingga agak kasar kedua payudara indah itu. Raka menggigiti bagian sekitar puting susu Mita hingga tampak bekas gigitan, “aku mau gigit putingnya boleh?”, goda Raka setelah beberapa kali membuat Mita meringis kesakitan.

“Gamau…jgn digigit, sakit, dihisap aja…”, jawab Mita pelan.

Dengan lembut lidahnya mengitari sekitar puting susu Mita bergantian kanan dan kiri, setelah puting susunya mengeras, dia menghisap satu per satu seperti anak bayi, awalnya lembut dan membuat Mita menggelinjang kenikmatan, tiba-tiba dia gemas dan menggigit pelan puting susu kekasihnya sehingga membuat Mita menjerit, “auwwww sakittt”, teriak Mita. Raka agak panik karena takut terdengar teman satu kosnya, dan kebetulan di samping adalah teman satu jurusan Mita, seorang lelaki, “Iyahh maaf, duh jgn kenceng-kenceng teriaknya”, kata Raka.

“Habis kamu udh dibilangin jgn digigit, tuh lecet kyknya ini, perihhhh”, ujar Mita sambil cemberut dan kesal dengan muka manja.

Raka akhirnya mengecupi puting susu Mita sambil menjilatinya pelan-pelan, penisnya sudah begitu kencang, dia menindih Mita dan mengarahkan ke bagian kemaluannya.

“Nooo, jangan dimasukin, gesekin ajaaa pleasee…”, pinta Mita saat penis Raka sudah didepan lubang vaginanya.

Takmau mengulangi kesalahan dua kali, Raka kali ini menggesekkan penisnya di belahan kemaluan Mita, atau istilahnya petting, sesekali kepala penisnya hampir menerobos lubang vagina kekasihnya itu, namun Mita menggoyangkan pinggulnya mencoba menghindar.

Mita sebenarnya ingin sekali merasakan hangat penis Raka dalam vaginanya, namun dia sudah bertekad tidak ingin sampai masuk untuk hari itu. Setelah menggesekkan beberapa lama, Mita tak tahan menahan orgasme, apalagi saat kepala penis Raka menggesek klitorisnya, “Raka…aku mau keluar…ssshhh ahhhhhh”, desah Mita yang tiba-tiba diikuti Raka yang menggengam penisnya dan memuncratkan spermanya di perut mulus Mita, “Aku juga sayang…ssshhh ahhhhhhhb, enakkkkk”, jerit pelan Raka.

Mita merasakan sensasi hangat cairan sperma Raka diatas perutnya, sebagian hampir kena puting susunya, dia meminta Raka mengambilkan tissue untuk membersihkannya namun Raka berkata, “Gamau, biarin kering diperut kamu…buat nandain kamu punya aku”, dia memang sangat posesif dan khawatir saat ospek nanti ada teman satu jurusan atau kakak ospek yang mengincar kekasihnya yang manis itu.

Mita tetap minta diambilkan tisu dan hanya membersihkan sebagian sperma yang meleleh dari atas perut hampir jatuh ke kasur, sementara sisanya tetap dibiarkan. Mereka terlelap sebentar sekitar sejam lebih dengan kondisi telanjang bulat, sekitar setengah jam sebelum waktunya ke kampus mengantar Mita, Raka terbangun dan mengajak Mita berpakaian.

Sambil menatap Mita berpakaian, dia melihat hasil karyanya dengan senyum puas, kedua payudara Mita yang penuh memar, puting yang agak sedikit lecet, bibir vagina yang agak bengkak karena hisapannya serta kerak bekas sperma yang mengering di perut kekasihnya itu.

Dengan senyum bahagia, Mita memeluk kekasihnya sambil dibonceng menuju gedung pertemuan kampus, titik dimana dia akan berangkat ospek bersama teman satu jurusannya. Dan disitulah TS (sbg teman satu jurusan) sadar dan meilhat ada wanita manis kutilang darat yang baru turun dari motor tua diantar kekasihnya.

Bagaimana pengalaman liar mereka selama kuliah? Dan sebelum TS berhasil merebut? Tunggu di chapter berikutnya!
 
Kalo sampai hal 23, ane update lg.

Buat bayangin Raka, badannya agak mirip penyanyi yg lg viral selingkuh, yg agak gempal. Pokoknya kyk angka 10 kalo mereka jalan, wife dulu kutilang dan suka pake rok span atau selutut kalo kuliah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd