Seperti biasa, dengan berakhirnya event L.O.V.E yang merupakan rangkaian event Challenge yang kedua, saya mewakili panitia dan tim juri, akan menjadi host di RBC kali ini. Fokus pada kesempatan kali ini adalah membahas ketiga cerita yang menjadi pemenang event L.O.V.E.
[size=+3]Juara III[/size]
All's Well That Ends Well
"Cerita bertema pemerkosaan pada umumnya berakhir dengan sad ending. Namun cerita ini bisa mengolah alur dengan baik sehingga membuat kisah ini berakhir dengan happy ending. Sayangnya twist yang memutar alur tersebut kurang kuat, terkesan patah. Seolah-olah dengan mudahnya tokoh utama laki-laki itu luluh. Rape scene digambarkan dengan baik, forcing, abusing ditulis dengan runtut, detil yang apik."
Cerita dibuka dengan adegan
rape yang sangat bagus dan detail, sesuai dengan ciri khas maladanalec pada setiap cerbungnya. Sempat terpikir Dian akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini, namun ternyata muncul tokoh utama yaitu Rani di paragraf berikutnya, membuat
opening scene tersebut menjadi sedikit kurang bermakna.
Ide dan alur cerita standar, seorang gadis yang berada dalam kesulitan, tiba-tiba mendapat bantuan dari seorang lelaki tampan dan
charming, namun ternyata lelaki itu memiliki kelainan seks.
Yang menjadi nilai plus di cerita ini adalah bagaimana maladanalec membawakan cerita dengan ide biasa menjadi sebuah cerita yang sangat bagus dan penuh akan nilai-nilai kemanusiaan. Pembaca dibawa masuk ke dalam perasaan Rani yang begitu ikhlasnya menjadi pelampiasan Anthony demi ibunya, hal ini terlihat jelas dari adegan Rani berdoa di bagian akhir.
Sedikit catatan dari tim juri, perubahan sikap Anthony terasa terlalu cepat sehingga membuat cerita seakan-akan menjadi patah. Overall, cerita All's Well That Ends Well berhasil menyuguhkan sebuah cerita tentang kasih sayang yang tulus dapat meluluhkan hati sedingin apapun.
[size=+3]Juara II[/size]
Desah di Balik Resah
"Pertama membaca kesannya standar. Benci jadi cinta, cinta jadi senggama (dengan sedikit paksaan tentu saja). Namun plot klasik tersebut dibawakan dengan tempo yang baik, tidak terburu-buru maupun terlalu lambat. Karakter tokohnya biasa, yang cukup keren adalah eksplorasi perasaan tokoh utama perempuan yang digambarkan dengan baik, keraguan, kegamangan maupun penyesalannya. Terlebih, hal tersebut digambarkan dengan sudut pandang orang ketiga yang jarang sekali digunakan untuk mengeksplorasi pikiran dan perkataan tokoh. Rape scene digambarkan dengan detil yang baik."
Perlu membaca beberapa kali sebelum bisa menangkap bahwa cerita ini bukan sekedar cerita panas atau bahan coli biasa. Permainan perasaan Reyna bisa dieksplorasi dengan sangat baik oleh penulis. Cukup unik bagaimana Reyhan, sang pemerkosa, tidak melakukan pemaksaan fisik terhadapy Reyna, melainkan pemaksaan psikologis dan perasaannya sebagai perempuan.
Ide cerita sederhana, terlampau sederhana malah. Alur maju tanpa adanya kejutan di tengah maupun akhir cerita. Pembaca bisa menduga dari awal apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun, yang membuat cerita ini tampak lebih menonjol daripada lainnya, adalah detail adegan rape yang sangat baik komplit dengan pikiran dan perkataan kedua tokoh utama, membuat cerita berjalan sangat pas, tidak terlalu cepat maupun tidak terlalu lambat.
Sedikit catatan, kurangnya porsi valentine atau kasih sayang membuat cerita ini tidak bisa meraih hasil maksimal.
[size=+3]Juara I[/size]
The Fortune Teller
"Kesan pertama saat membaca tulisan ini adalah ceritanya unik. Pembawaannya ringan namun ada bumbu mitologi dan misteri yang memberikan bobot pada cerita ini, sehingga ceritanya tidak terkesan ala kadarnya. Sayangnya karakter yang ada dalam cerita ini terlalu stereotype. Tidak ada ciri khas yang tertinggal dalam suatu tokoh, kecuali Fe, si peramal tentu saja. Untuk rape scene masih terlalu standar, walaupun tidak bisa dikatakan jelek."
Semua pasti setuju saat membaca cerita ini, kesan yang kita dapatkan adalah sebuah rasa unik. Penulis berhasil memilih sebuah ide cerita yang unik, memanfaatkan mitologi dan sedikit misteri untuk menyatukan kedua buah tema yaitu pemerkosaan dengan valentine.
Gina, sang tokoh utama, terkesan kurang kuat diceritakan, namun memiliki peran penting untuk menghantarkan sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Sementara itu tokoh lainnya, Fe, tampak begitu menonjol kehadirannya dalam cerita ini. Melalui Fe, penulis berhasil mengajak pembaca kembali memikirkan dan merenungkan arti dari sebuah musibah.
Adegan pemerkosaan terjadi cukup logis walau kurang detail dan terkesan ala kadarnya. Walau demikian, pemerkosaan yang terjadi memiliki peran penting dalam cerita. Poin lemah dalam detail
sex scene ini tertutupi oleh isi cerita yang sangat menarik dan mengajak kita sebagai pembaca merenungkan arti sebuah kehidupan.
Credit to :
[size=+2]Annova, MCN, Sanoo[/size]
Dengan ini, RBC kembali dibuka dengan topik cerita pemenang event Challange #2 : L.O.V.E