SANG TERAPIST PART 5B
Bonus Cerita Tanggal Merah.
Sebelum acara party keDiskotik malam itu berlangsung, cukup mudah bagi Ragil Prasetya 28 th menyelidiki latar belakang Detty Kurnia 26 th. Belum lagi teror pesan yang ia dapatkan via SMS yang terkesan menjelel jelakkan sisi kelamnua selama Menjadi LC dan penari Striptise diDiskotik megah Jakarta Utara. Apalagi mengenai hubungan atau tepatnya menjadi simpanan Pejabat tinggi Ponsel Korea ternama, sebetulnya Ia hampir saja menikah siri atau menjadi Istri kedua dengan pria paruh baya terbiasa dipanggil Oppa.
Informasi tersebut juga tentunya tak selengkap dengan deretan hubungan gelap dengan penggoda yang Ragil lihat di diskotik tadi. Hampir saja membuat Ragil gelap mata dan meninggalkan Nadia begitu saja. Jauh di dalam lubuk hati ragil, semakin banyak orang menjatuhkan Nadia dihadapannya, semakin kuat Ragil bertahan dan mengangkat Detty alias Nadia derajatnya dari keterpurukan.
Terlebih lagi saat Ragil dan calon keluarga kecilnya sarapan bersama lalu meneruskan perjalanan kembali ke Bandung, pelukan Nadia bersama Rizal, semakin membulatkan tekad Ragil agar segera mempersunting Nadia beberapa hari kedepan. Kalau perlu, cukup dengan kerabat dan keluarga dekat saja. Hari hari kedepan saat ini adalah hari indah mereka berdua bersamanya menata masa depan yang lebih baik.
Tentunya dengan cara yang tak mudah........
POV RIZAL
Wali Pria murid Tampan Gagah didampingi Mama yang Sexy, Imut, dan Cantik..... Aaaah kurang apalagi coba perjalanan hidup baru ku dimulai? Hanya saja ketakutan ku akan kehadiran "mereka" Kembali menggoda mamah ku yang sangat lemah dan berubah menjadi sangat "nakal" Andai sudah dicekoki Alkohol. Laapangan Bola sekolah ini aku sedang duduk disisi lapangan tempat ku akan melanjutkan sekolah SMA ku besok hari. Sekolah ini kerennya ga ada acara peloncoan atau MOS yang terdengar sangat Primitif diera modern saat ini. Sampai akhirnya.........
"Haii...... Hansen... Gue kakak kelas elu sekarang..... " Sapa Pria Tanoan dan gagah berparas warga keturunan Chinese yang tengah bersiap dengan seragam ekstra kulikuler sepak bola. Sepertinya aku pernah liat dia disalah satu tournament bola bergengsi kota ini.
"Rizal kak..... Salam kenal ..... " Kata ku berjabat tangan dengan orang pertama dan teman pertama ku di kota ini.
"Eh..... Calon putranya a Ragil ya.....!!! Kenalin gue Aldi..... " Kata Aldi dan satu rekannya lalu menoleh keArah calon ayah ku Ragil dan mama ku Nadia berada, mereka memang sesari bahkan layak disebut suami istri.
"Rijal, panggil aja Ijal..... " Kata ku bersalaman dengan Aldi, yang berparas tampan Khas Timur Tengah.
"Aing Ucok....... Bro, nama asli sih Diaz...... Tp barudak biasa geroan atau panggil gue Ucok hehehhe.... " Kata Diaz bersalaman lalu menepuk bahu ku hangat.
Mereka bertiga sepertinya orang orang baik, tanpa terasa setelah jam pengenalan sekolah kami diajak Kak Hansen bermain bola santai tapi berakhir serius di menit menjelang akhir walaupun masih mengenakan seragam sekolah.
"Oiii dah sore!!!! Mau pada makan gak!!!! Gue laperr nih!!!! " Buset dah!!! Tu calon bokap gua gaul juga manggil kita kayak anak seumuran. Sepertinya calon ayah ku sengaja kembali kesekolah hanya untuk mengajak kami makan lalu pulang bersama.
"Nah Jaal, kak Hansen ini putra dari rekan Mamah kamu tante vero..... Kalau Aldi, ayahnya temen deket sama ayah namanya Nendi.... Kalau siUcok kakaknya, itu dulu ngBand sama Ayah...... " Kata calon ayah ku Ragil yang ku pikir memang Gaul dan cepat akrab sore itu.
"Pokoknya aku harap kalian bisa bersahabat baik, ada apa apa saling bantu. Kalau ada anak genk yang jual narkoba jangan dilawan...... Biar itu jadi urusan aku ok!!! " Kata Calon ayah ki lalu melahap Burger KFC kedalam Mulutnya, yang tak jauh terletak dari sekolah baru ku.
"O ia yaah!!! Mamah mana...??? " Kata ku bertanya kepada calon ayah ku.
"Mamah sedang mengurus surat pengunduran diri dari tempatnya bekerja. Kalau keluar gitu aja mamah nanti bisa kena Pinalty Finansial. " Kata A Ragil calon ayah ku dengan sorot mata tajam dan serius.
"Mun butuh massa, kabarn Ucok Boss biar ku Hantam mereka sama tangan kiri ku nih!! " Kaga Ucok yang usia seumuran ku memiliki tubuh tinggi besar.
"Badan Doang gede lo ah.... Giliran diDeketin Cewek takut!!! " Kata Aldi nyeletuk ngomong saat itu.
"Hahahahahahhaa......!!!! " Tawa kami pecah saat itu, sampai sampai aku lupa apa yang hendak ku tanyakan kepada A ragil menjelang sore itu.
Setibanya di rumah bak Istana megah bagi ku, aku langsung ke kamar lalu menysun beberapa buku serta LKS sekolah yang akan ku bawa kesekolah besok. Bersama Mamah dan A Ragil, aku menjalani awal hidup yang indah diKota Sejuta Impian para pemuda. Setelah usai, aku menghubungi nenek lalu berbicara dengan kakek serta Asep ayah ku yang cukup payah dalam segala hal.
Mengapa aku sangat benci ayah ku???
Semua kesengsaraan mamah tentunya tak akan terjadi andai bapak kandung ku itu tak menikah lagi dan rela melepas istrinya, sebelum istri mudanya hamil. Alih alih menolong atau membantu mamah dari saat saat kelam bekerja diJakarta, bapak kandung ku asep itu malah meminta Sejumlah uang yang sangat besar kepada Mamah agar bisa melunasi jeratan Hutang uang dari lintah darat untuk biaya lahiran ibu tiri ku.
Apalagi saat kakek ku celaka, lagi lagi mamah yang bapak ki percaya didapat dari kekasihnya mengeluarkan uang cukup banyak untuk seluruh biyaya rumah sakitnya. Posisi ku sebagai anak tentunya awal membenci sifat mamah, namun setelah beberapa kejadian dan hampir segala kebutuhan sekolah hingga kebutuhan harian di penuhi mamah. Sifat kebencian yang Bapak kandung ku tanam kepada mamah mu, berbalik menjadi semakin sayang.
Hanya saja, memang beberapa orang dan cara hidup mabuk mabukan memang sangat sulit ku cegah........
Semoga A Ragil tau kelemahan Mamah ku yang satu itu.......
*********
Tanpa Rijal sadari, Ragil dan Ibunya Nadia masih menyimpan rahasia tentang Ibunya yang berProfesi sebagai TERAPIST Ternama dikota Bandung. Selain ulah Rita dan Icha rekan kerja Nadia sendiri, beberapa peliput tempat Spa dan Massage online semakin membuat Nadia Tesohor dan terkenal. Hingga akhirnya, sebelum Nadia bertemu pimpinan tempat ia bekerja trik dan Intrik kembali terjadi demi tetap menahan Nadia bekerja sebagai salah satu TERAPIST utama ditempat itu.
"Hmmm...... Gitu ya Nad... Jadi baru beberapa minggu kerja kamu udah mau mengundurkan diri..." Kata Supervisor yang ditunjuk Ko Atek pemilik tempat Spa itu.
"Ia pak, saya mohon maaf tak bisa memenuhi kontrak kerja serta kesepakatan awal bekerja disini." Kata Nadia sambil merasa bersalah dan tak rela andai ia membayarkan uang pemberian Ragil untuk dibayarkan Penalty Finansial andai keluar bekerja.
"Tapi masalahnya Nad, rating dan pemasukan kamu paling tinggi, coba tolong pertimbangkan sampai beberapa Bulan lagi atau sampai kami mendapatkan TERAPIST Seperti kamu, walaupun itu hal yang mustahil..... Hhhhhhb..... " Rayu Supervisor setelah mendapat Bocoran dari Rita yang memasukkan Nadia bekerja tau persis bagaimana sikap Nadia.
"Aku hanya takut, ko Atek juga akan memberi pinalty yang sama Nad sama yang masukin kamu kerja, otomatis Bonus buat Rita juga malah berbalik jadi Rugi besar kalau kamu keluar kerja besok." Kata Supervisor membicarakan dampak negatif andai Nadia keluar.
"Tringgg!!!! Tring!!!! Tring.....!!!! " Bunyi pesan singkat berdatangan, kali ini godaan lain datang dari tamu langganan Nadia. Mereka meminta dan membuat meeting Point besok. Tanpa Nadia sadari saat itu ulah marketing dan Resepsionis memberi kontak Nadia agar bisa merayu Nadia agar tidak mengundurkan diri dalam waktu dekat ini.
Perasaan bimbang mulai menyelimuti dirinya..... Sampai akhirnya......
"Pak..... Boleh saya hubungi seseorang sebentar, semua ini demi menjaga rahasia profesi saya dari anak saya yang sekarang mulai sekolah SMA diBandung.
Setelah diizinkan, Nadia menghubungi Ragil dan meminta pendapat perihal masalah yang ia dapati ditempat Spa ia bekerja, belum lagi uang Bonus dan Gaji bulan ini bakal Hangus. Padahal itu semua sangat cukup untuk biyaya sewa rumah serta mengganti uang yang Ragil pakai untuk Biyaya sekolah Ijal putranya.
Sikap Ragil saat itu melunak, apalagi saat itu Rijal, Diaz, dan Aldi tengah bermain game Playstasion bersama di ruang tamu. Rumah megah itu sebenarnya kejutan bagi Nadia malam itu.
"Ya udah sayang kamu atur baiknya gmana negosiasi nya, kalau mereka ga siap kamu keluar privasi tempat pulang, waktu jam kerja, dan aturan untuk tamu harus diUbah. Gmana pun juga Rizal bersama kita sekarang. Minggu depan aku ke Jakarta masa kamu tega biarin anak mu sendirian diRumah." Kata Ragil, yang ia pikir ketiga persyaratan itu membuat semakin kecil kemungkinann Profesi Nadia diketahui Rizal.
"Ia yaaang, kalau gitu ku sampaikan sama Supervisior ku ya..... " Kata Nadia kepada kekasihnya Ragil.
"Kalau aku selsai nanti ku kabarin, titip Ijal bentar lagi sayang...... Love u...... " Kata Nadia mengakhiri telpnya.
Ko Atek tentunya sekarang harus bermain 'politik' memperebutkan Nadia dengan Ragil, semua itu tentunya bukan hanya keinginan ko Atek dan bisnis Spa yang ia miliki, tetapi beberapa sahabat lama langganan berdompet tebal yang tertarik bahkan bahagia membuat Ragil terpuruk. Sikap sok jago dan pahlawan kesiangan pemuda kemarin sore itu benar benar mengganggu bisnis Mafia Spa dan Pijat kota Bandung.
Hingga akhirnya Atek dan beberapa rekannya sepakat akan menggoda dan membuat Nadia terlena dengan profesi barunya, ia tak bisa langsung menyerang Ragil dari depan karna Atek tau siapa Ragil dan orang orang yang lebih berbahaya berada di belakangnya. Kalaupun menyewa jawara atau Preman kota bandung untuk mengerjai Ragil ia tau bahaya akan ikatan persaudaraan wilayah itu. Salah salah pilih malah ia yang akan dihabisi preman atau jawara kota itu, apalagi beking para seragam.
Hanya Nadia satu satunya yang bisa diperdaya, sampai akhirnya Ragil marah dan meninggalkan Nadia bersama Rijal diBandung. Sehingga ia bisa menguasai Nadia yang sedang TOP dan Tenar saat ini, hanya bekerja mencetak uang hanya untuk tempat Spa dan dirinya.
"Tringg..... Tringgg.... Tringgg....!!! " Tiga pesan masuk sekaligus, sebuah pesan dari mata mata Atek yang selama ini berusaha mencari kelemahan Ragil.
Sebuah senyum licik Atek mengembang melihat beberapa Foto serta kedekatan Ragil bersama seorang gadis, sepertinya Atek punya rencana sendiri agar Nadia dan Ragil membatalkan pernikahannya......
*********
Sebelah tempat Spa terdapat Restaurant lengkap dengan Steak berkualitas dilingkungan tempat milik boss pengembang berada. Rencana Ragil lagi lagi berjalan mulus setelah merancang karyawan tambahan tapi samar tak pernah bekerja disana yang sesungguhnya TERAPIST ditempat Spa sebelah ruangan tempat Resto itu berada.
Sangat terpaksa Ragil mengelabui Rijal demi agar Putra Nadia tak terguncang apalagi kecewa dengan profesi baru Ibunya yang sangat memalukan kalau diungkapkan susunan pekerjaannya bersama tamunya diRoom tempat pijat. Lagi pula Ragil terlalu pede saat itu beberapa hari kedepan Nadia bisa dengan lancar keluar dari tempat itu yang sesungguhnya Ragil tak tau rencana licik seperti apa yang akan ia hadapi.
"Yuuk pulang..... Mama udah bawain beberapa porsian masakan buat kita masak dirumah... " Kata Nadia mengajak mereka pulangbdimalam pertama yang sebenarnya ia sendiri tak tau dan bagaimana keadaan Rumahnya.
Tanpa basa basi, awalnya Nadia cukup tegang membawa beberapa pakaian dari Mess tempat biasa ia tinggal hampir 2 minggu belakangan ini..... Untung saja Rijal sama sekali tak menaruh curiga, apalagi saat itu Mamahnya hanya membawa 2 koper sedang dan satu koper kecil yang berisikan pakaian sehari hari dan pakaian main.
"Ayang seriusan ini rumahnya....... " Kata Nadia yang kehabisan kata kata melihat rumah Mewah ditengah Kota namun terlihat Asri disana. Tak cukup sampai disitu, lokasi rumah itu sangat dekat dengan lokasi putranya sekolah dan cukup dekat dengan lokasi Spa tempat ia bekerja.
Segala isi ruangan dan perabot rumah sudah lengkap dan cukup mewah, sampai tak terasa Nadia menangis hari dan memeluk Ragil malam itu berharap Orang Tua Ragil merestui mereka berdua.
"Ya udah dong sayang jangan nangis..... " Kata Ragil memeluk Nadia mesra sambil tersenyum ke arah Rizal.
"Gmana ga nangis bahagia sayaaang...... Kamu benar benar anugrah kami berdua setelah sekian lama kami Hidup sengsara..... Huhuhuhu....... " Mendengar kalimat yang menyedihkan dari Nadia saat itu membuat Ragil dan Rijal putranya terIris hatinya.
Hingga tanpa Aba aba Rizal bertiga berpelukan bersama, walau tanpa ikatan dan janji setia mereka bertiga sudah menjadi keluarga sampai satu sama lain saling nengoreksi kekurangan satu sama lain.
"Hoaaaaaaaaaaaa............ Kenyang banget sayang, aku kayaknya sampe males pulang hehehee..." Kata Ragil mejelang tengah malam itu dimeja makan, setelah mencucipi masakan Nadia namun level kepedasannya berbeda dengan Putranya dan Dirinya.
"Lho.... Sayang malem ini ga bobo dirumah....??? " Kata Nadia lesu malu malu didepan anaknya, ia berani ambil resiko karna dirinya dan Putranya sudah merasakan kesungguhan Ragil.
"Eummpppt, aku harus laporan nenek aja yaan.... Tapi kan malam ini kamu dan Aa harus quality time dulu sambil melepas Rindu hehehehe...... " Awalnya Nadia dan Rijal bingung Bingung siapa Aa dalam bahasa Sunda atau kakak yang Ragil maksud.
"Aa siapa sih yang??? " Kata Nadia kesal khawatir Rita atau rekannya yang lain membocorkan nama godaan untuk tamu Spa Nadia yang biasa ia panggil Aa.
"Kq Aa yang mana sih yaang??? Aa yang ini lah, yang besok masuk sekolah SMA!!!! Kita nikah kan dia harus siap jadi Aa pertama di rumah ini yaaang.... " Pernyataan Ragil tentunya membuat Wakah Rijal dan Nadia semakin merah padam. Namun senyum manis Ragil mengembang kepada mereka berdua.
"Ijal siap kan jadi Aa dari anak anak Aku nanti?? " Tanya Ragil menggoda Rijal. Nadia pun mengigit sisi kiri bibirnya, benar benar gemas kepada godaan suaminya. Ia hanya menahan diri karna ada Rijal disana.
"Hmm siap yah...... Asal..... " Kata Rijal menahan ungkapan isi hatinya, karna malu melihat mamahnya mendelok manja ke arah dirinya.
"Asal apa Dede......??? Kamu sama ya mulai berani godain mama sama ayah kamu..... " Kata Nadia benar benar menahan diri karna tak sabar ingin memeluk mereka berdua andai bisa.
"Asal mama nanti lahirin bayi Cowok ma...... Kalau dede bayinya cewek masukin lagi trus mama hamil lagi supaya bayinya jadi Cowok..... Hehehehe...... " Apa yang dikatakan Rijal putranya yang cenderung pendiam kini berubah menjadi meleburlan hati Nadia semakin luluh kepada Dua Pria yang sangat sayang kepadanya.
Tetapi tawa lepas Ragil, membuat Nadia langsung mencubit perut Ragil gemas lalu menarik daging otot perut Ragil sehingga Ragil meringis kesakitan. Awal kebahagian keluarga kecil Ragil dan Nadia pun terpancar malam itu, sebuah hari kedua yang indah bagi mereka bertiga. Sampai akhirnya Ragil pamit pulang malam itu, lalu mengamanahkan Nadia tidur bersama putranya sekaligus membicarakan kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi.
*******
Dentuman musik memenuhi ruangan Diskotik di iringi lampu laser dan kerlap kerlip lampu gemerlap di ruangan itu, kepala dan pikiran Ragil saat itu sudah dipenuhi Alkohol saat itu.
"Kampret!!! Ngapain gue disini dan minum sebanyak ini??? " Umpat Ragil dalam hati lalu mengumpulkan sisa sisa kesadaran dan tenaga agar bisa melangkah pulang.
Namun, baru beberapa langkah ia berlalu dari meja VIP ia diHampiri seorang Sahabat lama yang menjadi Manager Diskotik tempat itu.
"Sorry bro, ini pasti berat banget buat elu..... Tp gmana pun juga, eli sobat gue dan lebih dari sodara. " Kata pria itu berkata ditengah bisingnya Musik yang dimainkan DJ malam itu.
"Ah santai aja....." Kalimat biasa yang ragil ucapkan kepada sahabatnya.
"Tapi gue ga bisa lebih lama lagi disini, Gue mesti balik besok anak gue mulai sekolah..... " Kata Ragil sambil menahan pusing efek Alkohol yang cukup banyak ia minum, sampai sampai ia sendiri lupa bagaimana bisa sampai di tempat itu.
"Tapi bro...... Coba deh lu cek dibawah itu siapa...... " Kata sahabatnya menunjuk sepasang kekasih yang tengah Asik bercumbu sambil menari sambil mengikuti irama musik malam itu.
Kondisi penerangan lampu tak cukup jelas ragil lihat saat itu, tentu saja saat itu Ragil melangkah sempoyongan beberapa langkah turun mendekati mereka memastikan bahwa sosok itu bukanlah Nadia kekasihnya.
Setelah cukup lama Ragil perhatikan kedua pasangan kekasih beda Usia dan yang lelaki berbadan gelap, akhirnya dari tempat ragil berdiri bisa mulai jelas melihat Wanita cantik tak terlalu tinggi namun memiliki pinggul sexy seperti kekasihnya. Rasanya tak mungkin setelah cukup banyak berkorban, Nadia masih saja berani nakal di belakang dirinya.
Hingga akhirnya........
Lutut Ragil terasa lemas meleleh di iringi rasa pusing akibat efek minuman yang cukup banyak ia minum malam itu, detak jantungnya menderu semakin cepat karna saat itu tak salah lagi pasangan yang menari erotis dan bercumbu mesra dari tadi itu adalah kekasihnya...... Nadia.
Entah mengapa Nadia kali ini begitu mesra dengan pria berbadan gelap dan kekar, bibir tebal pria itu menjulurkan lidah panjangnya di leher Nadia malam itu lalu bibirnya menarik kulit leher Nadia seperti hendak meninggalkan tanda cupang di leher Nadia saat itu. Selanjutnya kedua mata Ragil menatap dalam dalam setiap detik yang telanjunya terjadi, Nadia yang saat itu terlena dan merapatkan selangkangan Pria itu di selangkangannya, Sambil menikmati cumbuan dan lidah yang melata mesra diLehernya secara mengejutkan salah satu tangan Nadia yang awalnya menggelayut mesra dileher pria kulit hitam, kekar, berkepala pelontos itu menekan Pantat pria itu agar tetap bertahan tepat di selangkangan Vaginanya.
Melihat aksi Nadia yang semakin nekat dan erotis itu, Ragil yang sedari tadi berdiri terpaku tak percaya mulai merasakan merinding merangsang melihat aksi binal Nadia andai tak ke diskotik tanpa bersamanya. Salah satu tangan Ragil langsung memegangi kepalanya sendiri sambil memejamkan matanya karna hampir tak percaya ia melihat sekaligus merangsang dengan aksi Nadia dan Pria kulit Hitam saat itu. Tapi tiba tiba.........
"Lu gpp bro??? Kalau lu pusing biar gue suruh staff gue anter lu pulang...... "
"Tapi kalau lu ga tahan, gue bakal panggil staff security biar bawa mereka keRuangan Introgasi.." Biskk sahabat Ragil setelah melihat Ragil tak baik baik saja saat itu.
"Gpp bro.... Biar gue selesaiin masalah gue sendiri, kalau dia maen kekerasan tolong tahan dia biar gue hajar kalau gue sadar nanti...... " Pinta Ragil kepada sahabatnya.
"Siap bro, kalau gitu... Gue siapin Tyson sama Ali ngawal elu sekarang ada apa apa mereka bantu elu sekarang juga. " Kata sahabat ragil menunjuk kedua Preman kekar mendampinginya..
"Siap bro, thaks ya.... Sorry gue ngerepotin. " Kata Ragil karna tak percaya semua ini terjadi lagi.
"Justru gue yang sorry, karna gue ga bisa nemenin elu demi kerjaan gue malam ini lancar.... " Kata sahabat ragil lalu berjalan berlalu menjauhinya. Melanjutkan tugasnya demi melayani tamu yang semakin ramai dan padat memenuhi Diskotik yang ia kelola.
Sambil memejam dan membukakan mata, Ragil mencari Nadia bersama lelaki entah siapa yang saat itu Ragil baru tau melihat bersama Nadia malam itu. Setelah menyapukan arah yang tak jauh dari lokasi pertama Nadia berdansa sangat mesra dan erotis rupanya saat ini mereka sudah berada lebih ke depan tempat DJ memainkan musik diTablenya.
Suasana semakin meriah dan ramaikan tetapi tidak dengan hati dan perasaan Ragil saat itu, apalagi melihat Nadia kekasihnya menari mengenakan Gaun Malam yang cukup sexy jelas dari belahan Payudara dan belahan Paha kiri lalu kanan sangat mudah diraba dan disentuh Pria itu malam ini.
"Ga mau pulaaang. ...... Ga mau pulang..... Gamau pulaang..... Maunya diGoyaaang!!!!"
"Ga mau pulaaang. ...... Ga mau pulang..... Gamau pulaang..... Maunya diGoyaaang!!!!" Riuh teriakan di lantai dansa mengiringi tarian panas yang berdansa bersama Pasangan mereka semakin membuat Panas suasana dan Hati Ragil tentunya.
Apalagi matanya kini melihat kedua Tangan Nadia merangkul bahu kekar pria itu sambil merapatkan selangkangannya menempel diSelangkangan tepatnya penis Pria kulit hitam plontos malam itu, kedua tangan Pria itu pun menopang sambil meremas remas kedua pantat Nadia yang kencang dan bulat sempurna. Kedua tangan pria itu juga terlihat menaik turunkan pantat Nadia yang naik turun menikmati gesekan mengikuti irama Musik malam itu. Walaupun masih terhalang kain tipis gaun malam dan celana dalam yang Nadia kenakam sedangkan Pira itu mengenakan celana Cino panjang sehingga terlihat samar cetakan Penis pria itu begesekan dengan Vagina Nadia.
Melihat expresi Wajah dan mata mereka berdua terpejam, membuat Penis Ragil semakin keras menegang. Belum lagi riuh teriakan lelaki disekitar mereka berulang kali mengucapkan kimag yang sama, seperti menyemangati Pria itu dan Nadia saling menggesekan area sensitif mereka semakin dalam.
Dan akhirnya.........
"Aaaaaaaaaaaawwwhh....... Hahahahhahaaha........ Muuach.... Muachhh muaaach....!! " Setelah histeris menjerit keenakan, Nadia mencumbui bibir Tebal Pria itu di kondisi cahaya sedikit benderang karna Harmoni dentuman Bass tadi berakhir.
Terlihat oleh Ragil saat itu Nadia sedikit mendorong, karna cahaya benderang pasti khawatir ada yang mengenalknya........
Akan tetapi......
"Akh!!!!!!! " Pekik Nadia menjerit tertahan saat pria itu agresif mulai mencaplok lehernya. Lalu......
"Aaaaahhhhh....... " Mendesaah sambil memutar mutar pinggulnya bagai Zakia Gotik, lebih terlihat menggesekkan Vaginanya kePenis Pria itu sambil menikmati Cumbuan bibir tebal pria itu dilehernya sambil memejamkan mata.
"Ya tuhaaan nad..... Apa salah ku sampai kamu kayak gini...... " Kata ku lirih dari tempat ku berdiri.
Lalu tiba tiba......
Kedua tangan Pria itu masuk menyelinap kedalam celah celah gaun malam yang Nadia kenakan malam itu, tentunya selain meraba langsung paha Nadia tangan pria itu mulai berusaha mengodok Vagina Nadia malam itu. Tetapi selanjutnya.......
Beberapa detik kemudian saat itu ia membuka mata menikmati sensasi itu, lalu tepat langsung bertatapan dengan Mata ku, lalu melotot terkejut karna aku MENYAKSIKAN SEMUANYA!!!!!!
Wajahnya seketika Panik, pelukannya terlepas terlihat Nadia itu salah tingkah melihat ku ada disana. Apalagi aku dikawal 2 Keamanan dalam kondisi Mabuk, tentunya siap meringkus mereka berdua kapan saja. Entah apa yang ia pikirkan saat itu, Tiba tiba saja ia menarik tangan Pria itu menjauh dari keberadaan ku saat itu. Ia menarik pria itu ke arah Toilet Pria, sepertinya panik berharap kerumunan Tamu malam itu memperlambat gerakann ku yang hendak mengejar mereka
"Gmana Boss?? Mau kita tangkap mereka.......??" Tanya preman berjulukan Tyson kepada ku.
"Ga usah, kalian cegat aja di lorong ini, kalau salah satu atau mereka lolos dari ku baru kalian tahan mereka berdua. " Kata ku kepada mereka setengah berteriak karna Berisik dan Riuhnya acara pesta malam itu.
Berjalan sempoyongan sambil menahan horny ku ikuti dalam toilet tempat merka terakhir berdua menjauhi ku berdua. Kali ini benar benar mereka tak bisa lolos lagi dari ku terutama Nadia, hanya beberapa hal yang ingin ku tanyakan kepada dirinya........
MENGAPA????????
APA SALAH KU???????
Setelah itu aku akan pergi meningalkan dia bersamanya........
Beberapa bilik toilet terlihat penuh saat itu, sampai hanya tersisa satu satunya yang di ujung, terdengar jelas suara Nadia mendesah, merintig dan meraung raung keenakan seperti sedang diEntot pria berbadan gelap dan kekar tadi. Beberapa remaja yang mengintip dan cukup dekat dengan Bilik Toilet itu, menjauh melihat ku dengan sorot mata penuh kebencian berjalan sempoyongan kearah Bilik Toilet yang paling berisik dan membuat siapaun Horny mendengarnya.
"Aaaah aaaaaah...... Yaaaah iiaaaaahhh aaaaaah...... Nikmat bangeeeet sayaaaanag aaaaaaah aaaaah...... Cepeeeet keluariin sebelum calon suamii ku tau kita disini...... Hhhhh aaaaah..... " Racun Nadia terdengar jelas membuat dada ku panas sesak serta Amarah ku mulai berkobar. Rupanya ia takut ketauan kali ini. Apa jangan jangan kemarin juga sama????
"Memek kamunikmaaatg sayaaaangg.... " Suara berat pria itu terdengar dari luar pintu Toilet tempat ku berdiri.
"Jawab saaayabgh jawab hhh.... Enak mana Kontol ku sama kontol dia jawaaaabbb!!!!! "
"Plok plok plok plok plok..... " Suara suar aitu semakin nyaring memenuhi ruangan bilik mereka sampai keluar. Ku tahan emosi ku sambil mengumpulkan tenaga dan memasang kuda kuda agar bisa mendobrak pintu itu dengan satu gerakan penuh tenaga.....
"Plok... Plok plok.... Plok.... Plok... Plok...... " Suara peraduan itu semakin nyaring sampai akhirnya.
"KUONTOLLLL KAMU LEBIH ENAAAAAKKK!!!! AAAAAWWWHHH.... " Jerit Nadia menggema hingga benar benar membuat ku naik pitam saat itu.
"CUKUP NADIAAAAA!!!!! " Teriak ku sekuat tenaga sambil meloncat dan memutar lalu melepaskan Terjangan Keras ke pintu Bilik Kamar Toilet tempat mereka berada.
"BRAKKK!!!!!!" Pintu itu roboh kearah mereka setaah cukup tengah bagian pintu itu terbelah dua hingga cukup satu tangan mendorong agar belahan Pintu bagian atas keluar dan tak menimpah tubuh mereka..... ternyata benar, itu benar benar Nadia tengah duduk mengangkangi menghadap Pintu yang roboh atau tepatnya duduk mengangkang membelakangi lalu menelan penis Hitam itu dengan Vaginanya.
Wajahnya terkejut pucat pasi stelah hanya dengan satu tendangan merobohkan dan membelah pintu Bilik Toilet itu menjadi Dua, karna ia tak tau aku lulusan Perguruan Silat Aki Astagina........
Cukup lama aku tak berkelahi apalagi membuat gangster jalanan kota ini cacat tubuhnya, tapi sungguh tak ku kira aku mengamalkan gerakan gerakan Silat terlarang dalam keadaan mabuk dan menemukan kebenadan, demi wanita seperti Nadia.
BERSAMBUNG.
Sedikit Bonus tambahan cerita Wujud kebahagiaan saya kepada pembaca setia, dan lapak Parkiran saya hari ini cukup ramai.
Para Pengemudi roda empat bermurah Hati berbagi Rezeki rata rata memberi uang parkir 5 rebu rupiah saat saya jaga dan tanpa saya minta
☺
Semoga berkesan, mengisi waktu di tanggal Merah Rabu ini. Terima Kasih
Beberapa cerita lainnya menyusul next Capter, semoga mata saya masih kuat melanjutkan Konsep dan Ide tertuang menjadi sebuah karya tulis Amatir yang menggairahkan