Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Simpan dulu maksh up na
cepet banget om @Bajulkesupento hehehe, sama om @Marucil makasih dulu, save, lalu bagi2 kripiknya ya hehehhe, mantap om @Marucil lantjar jaya, 🔝
iya monggoh aka silahkan. kripiknya kripik kentang yah..
:ngiler:
Itu beneran vamvire 😅

Beberan om, tapi vampire penghisap konti bukan darah
:jimat:

Makasih updatenya om @Marucil :beer:

Mamah Pat njepat emang gini:jempol:
Njepat dilawan

Makasih updatenya om...
Mamahnya binal sekali ternyata....
Masih belum terlalu binal kok

makasih sudah mampir
bener-bener vampire burger si njepat,
tak pikir tokoh galih adalah pemuda lugu yang jujur,eeh,tenyata tukang ngibul 😁😁😁😁✌✌✌✌✌
sesempurna apapun manusia ya tetep manusia. pasti ada jelek dan dosanya...
 
haduhhh gilaaa.... ampe sesek celana gw baca si Patricia... binal abis. Menang banyak tuh si Johan dikasih :pantat:

( coba si Patricia agak mudaan dikit, 30an lah... pasti udah gw pacarin :konak: )

btw, perasaan banyak betul typonya, Brada Cil? :ngupil: jadi gatel pengen ngediiiit :galak:
Kalau Patricia umurnya 16 kan gak boleh dan pasti langsung diembat sama kamuuuh..
:dansa:
mau dong dieditin hehe
padahal dah 3 kali cek tetep aja ada yg kelewat...
:tabok:
 
makin terangkai dengan jelas meski dikit-dikit,
ternyata tante timun patah adalah mamanya galih,
itu temanya kursus galih dah pada kuliah ya hu,galih yang masih sma sendiri,hihi,
:mantap: :mantap::mantap:
tetap sehat suhu,
:semangat::semangat::semangat::baris:✌✌✌
Iya betul Galih masih kelas 1 sma, tapi secara usia sama dengan temannya yang udah kuliah
 
Lah malah cari daun muda mang gak puas ma Yono dan waktu di motor. Jadinya lg ulas Patricia ya padahal lebih enak lsg ke Galih. Jadiin aja foto model aja. Lanjut lg :beer::beer::beer::beer:
Mungkin.. segitu aja belum cukup untuk memuaskan Patricia. Sebelum mengenal anaknya kenali dulu ibunya.
:kk:
 
Secret and Desire
Chapter 0
Cerita Pembangkit Hasrat




Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."

--------
Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."

------​

Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."


The End of
Chapter 0 A.K.A Zonk


Hehehehe
Aku jangan digebukin yah gan
:taimacan: :taimacan: :taimacan:
 
Secret and Desire
Chapter 0
Cerita Pembangkit Hasrat




Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."

--------
Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."

------​

Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.

Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.

Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.

Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."

Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.

Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.

"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.

"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.

Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."

"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."

Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"

"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."

Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.

" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm

"Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.

"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard

"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"

Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita

Cup

Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."


The End of
Chapter 0 A.K.A Zonk


Hehehehe
Aku jangan digebukin yah gan
:taimacan: :taimacan: :taimacan:
Sop ilernya kepanjangan jd kebanyakan skip hihihihihi. Ternyata jebakan :vampire:
 
:marah::marah::marah::marah::marah::marah:Kayaknya sang TS cuba utk menghiburkan kita para pembaca hari ini ya...... hahaahahaha....kayaknya berjaya....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd