Secret and Desire
Chapter 0
Cerita Pembangkit Hasrat
Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.
Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.
Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.
"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.
Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."
Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.
Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.
"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.
"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.
Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.
Cup
Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."
"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."
Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"
"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."
Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.
" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm
"
Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.
"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard
"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.
"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"
Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita
Cup
Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."
--------
Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.
Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.
Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.
"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.
Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."
Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.
Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.
"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.
"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.
Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.
Cup
Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."
"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."
Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"
"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."
Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.
" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm
"
Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.
"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard
"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.
"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"
Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita
Cup
Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."
------
Pada suatu malam yang cerah, seorang pria berambut klimis duduk bersandar diatas kasur. Kedua matanya menatap kesatu arah, dimana alam sedang tersenyum dengan ramah. Rembulan di atas sana memancarkan semburatnya, menciptakan suasana romantis pada ruang kamar yang temaram. Suara gemericik dari air yang jatuh di atas kolam, menimbulkan suasana yang sangat menenangkan hati.
Rama sudah lama duduk diatas kasur beralas seprei putih yang lembut terasa. Selembut hembusan angin malam yang mengibaskan tirai sutra. Kedua mata pria itu terpejam, mengingat kapan terakhir kali ia merasakan suasana seperti ini. Suasana damai, sejuk , tenang serta wangi yang ditimbulkan dari bakaran aroma terapi, membuat gairah Rama bangkit seketika.
Cukup lama menanti, akhirnya wanita yang ditunggu muncul dari balik tirai. Mengenakan jubah tidur tipis hingga dapat terlihat keindahan tubuh yang tersembunyi. Patricia berjalan perlahan sembari memutar – mutar ujung ikatan jubah sexynya. Ia mendekat dan mematikan lampu dan menggantinya dengan cahaya lilin, yang membuat tubuh indahnya tertutup bayangan gelap malam. Namun itu tetap terlihat indah bagi Rama. Baginya tak ada yang seindah tubuh Patricia. Bahkan bila diberi pilihan untuk mendapatkan keindahan dunia lainnya, Rama akan tetap memilih Patrica, wanita yang selama ini menjadi istrinya.
"Aku tak pernah bosan memandang keindahan tubuhmu Patricia." Puji Rama sembari menjemput tangan istrinya.
Perlahan Patricia naik, lalu duduk bersimpuh disamping tubuh Rama," Seperti aku yang juga tak akan bosan memilikimu."
Dua pasang mata itu kini saling memandang dan menarik satu sama lain hingga tercipta satu kekecupan kecil. Kecupan yang akhirnya membuat iri sepasang merpati diluar sana, yang hanya bisa bertengger dan kedinginan.
Rama menjatuhkan genggamannya, pada payudara yang sangat lembut dirasa. Memaksa Patricia mendesis dalam setiap kecupan bibirnnya. Sesekali Patricia menggigit bibir bawah Rama, ketika dengan lembut vaginanya diraba.
"Kau ingin aku perlakukan ini dengan cara apa" Tanya rama terus menyentuh vagina yang dicukur rapih dari luaran.
"Saya selalu suka dengan semua cara kamu. Caramu yang lembut bahkan caramu yang kasar. Aku selalu suka..." Jawab Patricia yang hidung mancungnya ia gesekkan pada wajah rama, mengendus aroma jantan dari lelaki yang tampan.
Dengan sentuhan lembut Rama mengelus lengan Patrica, lalu perlahan membaringkan tubuh itu kesampingnya.
Cup
Sebuah kecupan hangat mendarat dikening Patrica " Aku akan membuatmu melayang keangkasa, dan menyampaikan salamku pada rembulan."
"Akan kusampaikan salammu itu pada sang wulan, bahka ... bila mana perlu, akan kubisikan nada desahku pada para bintang yang kini mulai menatap iri kepada kita."
Giliran rama yang kini mengendus aroma tubuh Patrica. Merasakan wanginya tubuh dari leher hingga belakang telinga," Dari mana kau tahu para bintang itu iri kepada kita?"
"Hmmmm.... coba kau pandang langit gelap itu. Mereka berkedip begitu indah... seolah bersama tetapi mereka saling jauh terpisah.... tak seperti kita yang selalu dekat bersama."
Ucapan itu membuat Rama mulai menindih patricia, lantas menggesekan kemaluan besar yang masih terlindung celana sutra.
" Aku akan membuat mereka semakin cemburu..." Ungkap rama memberikan kecupan disetiap jengkal leher Patricia.
hmmmm
"
Be patient, honey, malam masih terlalu panjang untuk segera kita akhiri..." Ujar Patricia memeluk tubuh Rama diatasnya "Saya ingin mendengar cerita itu dulu..." Pintanya dengan manja.
"Kamu ingin mendengar cerita apa malam ini?" Jawab Rama kembali bersender pada headboard
"Cerita yang sama yang selalu kamu bacakan kepadaku... cerita yang selalu membuat aku terangsang.." Jawab Patricia membenamkan wajahnya pada ada Rama.
"Baiklah kalau itu yang kau mau, aku akan membacakan apapun yang ingin kau dengar"
Memenuhi permintaan rutin Patrcia sebelum bercinta, Rama mengambil sebuah buku bersampul coklat diatas meja kecil. Dibukanya perlahan buku yang lembarannya mulai melapuk. Lalu, sembari tangannya lembut membelai rambut Patricia, Rama mulai membacakan sebuah cerita
Cup
Dikecupnya lagi kening Patricia sebelum Rama membacakan bait pertama " Ini adalah kisah romantis yang akan membuatmu terbang melayang ... Kisah ini berjudul 'Cerita Pembangkit Hasrat...."
The End of
Chapter 0 A.K.A Zonk
Hehehehe
Aku jangan digebukin yah gan