Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Secret-and-Desire.png



Kembali kehari ini...

Disebuah deluxe room disebuah penginapan berkelas Le’ Grand Paradiso, Harumi Swastiningrum, duduk dihadapan sang pemuda tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh rentanya. Galih berjalan membawa dua cangkir kopi dengan tubuh telanjang serta batang kemaluan mengantung-gantung. Meski lemas karena telah mengeluarkan lahar panasnya sejak permaianan sore tadi, tetapi masih terlihat gagah perkasa.

Galih duduk disofa dekat kaca, disamping tubuh wanita yang selama beberapa bulan ini telah menemani masa keemasannya. Galih duduk menggelendot ditubuh Arum, memeluknya dengan manja serta memainkan puting susu yang sudah pulah tahun tidak lagi mengeluarkan ASI.

Sesekali Galih membenamkan wajahnya diketiak Arum yanng sengaja tidak dicukur bulunya karena mengetahui Galih sangat menyukai bulu ketiak.

“Ada apa kok kamu tiba-tiba murung sih?”

Wajah Galih memang tidak seriang biasanya. Tidak segembira beberapa bulan yang lalu saat Galih masih rutin memenuhi ajakan Arum untuk melepas lendir.

Melihat wajah Galih yang seakan penuh dengan beban. Naluri seorang ibu membuat Arum ingin tahu. Meski enggan, Galih akhirnya bercerita tentang sedikit beban yang mengganjal dihatinya selama ini. Tidak ada orang lain yang pantas mendengar cerita ini kecuali Arum seorang. Bahkan untuk masalah ini, Galih terpaksa berbohong kepada Patricia dan tidak menceritakannya secara detail dan jujur.

Sembari mendengarkan Galih bercerita. Harumi Swastiningrum atau kerap disapa Arum, berlutut diantara kedua kaki Galih. Membuka lebar kedua pahanya, kemudian menjilati lubang anus sang pemuda.

Arum tanpa merasa risih sekalipun menjilati lubang dubur, seolah itu makanan penutup yang manis. Bahkan lidahnya mulai menyapu lebih dalam. Sesekali Arum meniup agar lubang anus itu sedikit lebih merekah, sehingga Arum bisa menikmati rasa yang sudah menjadi biasa didalam sana.

Dengan kaki mengangkang, Galih menatap wajah bu Arum dengan beragam perasaan. Yang jelas, perasaan ini tidak lagi sama ketika pertama kali bu Arum menjilat lubang anusnya disebuah kamar mandi diparkiran mall. Yang dirasakan Galih saat ini adalah perasaan bersalah, atau mungkin perasaan gundah. Entahlah, Galih sendiri tidak bisa mengkategorikannya.

Rimming yang dilakukan Arum membuat penis Galih kembali bergejolak, Batangnya sudah menunjukkan ukuran yang sesungguhnya. Batang itu kembali disarungkan karet latex karena masih terdapat sedikit ruam pasca tragedi yang Galih alami bersama Patricia. Arum sampai tertawa terpingkal-pingkal saat Galih menceritakan kejadian beberapa malam yang lalu. Saat Patricia tidak sengaja menggunakan lem super yang ia sangka sebagai pelumas saat hendak mengocok kontol anaknya.

Bu Arum menyudahi santap malamnya itu, lalu ia berdiri kemudian kembali menduduki batang itu dengan sedikit tekanan. Meski kondom itu cukup licin namun Arum sedikit kesulitan memasukannya kedalam memeknya yang bergelambir.

“Kontol kamu kok ... kayaknya tambah besar ya?” Arum menerka saat menyadari penis Galih sedikit lebih besar dari teakhir kali mereka bertemu.

“Masa sih bu... mungkin gara-gara bengkak kemarin kali ya .. hihi” Jelas Galih tertawa kecut.

Wanita yang tahun ini akan berusia 53 tahun itu mulai menggerakan tubuhnya naik-turun. Memilin batang kemaluan Galih dengan lembut namun juga mencengkeram seperti perawan.

Tetapi sepertinya Galih kurang bergairah untuk permainan keduanya dimalam ini. Tidak seperti sebelumnya yang membuat Arum sampai 3 kali orgasme dalam waktu kurang dari 10 menit.

Dari cerita yang barusan ia dengar, Harumi tahu apa yang sedang Galih rasakan. Namun ia sendiri bingung untuk memberikan saran.

“Tapi kamu sayang kan sama dia...”

“Ya sejujurnya saya ....hmmm .... ternyata sayang bu sama dia....”

“Terus kenapa waktu itu kamu nolak pernyataan cinta Danilla??”

Galih sejenak diam kala Arum menyebutkan sebuah nama yang asaat ini masih membebani perasaan hatinya. Tidak bisa dipungkiri saat ini Galih masih menyukai gadis yang pernah ia tolak saat itu. Namun keadaaan membuat semuanya jadi serba salah.

ACHHHHH

Galih Ikut menghentakan pinggulnya keatas, seirama dengan gerak tubuh bu Arum...

ACHHH.....

“Bu Arum ini nanya kayak gak tahu jawabannya saja sih... ya jelas lah waktu itu aku nolak pernyataan cinta Danilla..” Galih kembali terdiam mencari rangkaian kata di otaknya.”Coba bu Arum bayangkan, kalau aku nerima dia, terus kita pacaran, dan suatu saat dia tahu selama ini aku ngentot sama ibu kandungnya... Apa yang akan bu Arum rasakan kalau ibu diposisi anak ibu itu..?"



STILL CONTINUDES
 
Terakhir diubah:
Saya yakin gak semua orang akan suka dengan update kali ini.
Entah merasa geli atau memang bukan seleranya
Maka dari itu mulai kedepan akan ada sebuah tanda khusus
yang akan membedakan cerita dengan 'fantasy diluar batas'
Untitled-1.png

Fantasy diluar batas yang saya maksud ialah
Segala jenis penyimpangan seksual seperti
fisting, salvery, bondage, disipline, sado, masocistme
dan mungkin saja sampai ke fantasy menggelikan semacam toilet slave

Untuk itu mohon pengertiannya
:ampun::ampun::ampun:
 
Terakhir diubah:
update dengan tema saling mengencingi...
apa karena bu arum anggota dpr gan....?
makasih upnya
nope, itu hanya premisnya saja. Bukan dengan dasar kebencian galih melakukan iti. Karena sepetinya Galih gak punya bakat untuk jadi semacam 'master'

Sama2 semoga berkenan
 
jika itu yang menjadi:kacau: masalahnya,
apa nggak semakin merasa bersalah Galih untuk mencintai Danilla.. nggak cuma empruttin emaknya lho, lebih parah lagi pipisin nenek-nenek:bata:
cuma tante Ocha dech solusinya:D

Sampean wes di pelet po Cal karo tante Ocha. hehehe. entah lah memang berat mencintai Danilla..

spean nakalan kang, aku milih mbak marisa, engkok diengokno 😂, patrcia ancene wes menggok 😂
:galak:

Wooo wani nyolek Marissa bandem martabak sisan loh kang...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd