Nurdinperkasa
Semprot Addict
Kelanjutan cerita masih di Aling mamanya.. dua episode terakhir ini hanya peralihan ke babak baru kisah mamanya. ok kita lanjut yaaa
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Skandal Sebuah Keluarga
- Thread starter Nurdinperkasa
- Start date
Nurdinperkasa
Semprot Addict
8 - Sang Penolong
Hari ini lagi2 guru kelas ci Velin gak masuk, jadi dia bisa pulang lebih awal dari jadwal biasanya. Seperti biasa dia kubonceng pulang ke rumah. Selama perjalanan tidak ada satu kata pun keluar dari mulut kami. Rasa begitu kaku dan canggung, gimana memulai pembicaraan. Walaupun kami tidak bicara, ci Velin memelukku dari belakang seakan dia pacarku. Kalau biasanya dia hanya menyentuh pundakku, hari ini dia memeluk sampai payudaranya menempel di punggungku. Aku jadi teringat payudara ini yang semalam aku remas.
Sesampai di rumah, aku masih menemukan sepeda motor Pak Imron. Aku yakin pasti Mama dan Pak Imron ngentot lagi. Gawat nih, ci Velin bakal curiga. Dia belum tahu hubungan Mama dengan Pak Imron. Gimana reaksi ci Velin kalau sampai melihat Mama dan Pak Imron sedang main. Aku harap begitu ci Velin begitu masuk ke rumah langsung naik ke kamarnya.
Sesampai di rumah, ci Velin melihat motor Pak Imron tapi dia gak tahu itu motor punya siapa. Dia pun tidak menaruh curiga sampai tiba2 suara desahan Mama kedengaran oleh kami. Ci Velin pun curiga lalu mencari darimana asal suara itu.
"Cie...sebentar cie...!!!! Kataku mencoba menghentikan langkah ci Velin
"Lu gak denger itu suara Mama..?! tanyanya.
"Iya denger, tapi gue mau bicara sama lu dulu..." kataku.
"Apa sih..?! Ntar dulu deh baru ngomong, gue mau nyari Mama dulu..." katanya.
"Ciee...!!!!" Kupanggil dia tapi dia gak peduli dengan panggilanku.
Ci Velin langsung tahu kalau suara itu berasal dari ruang tamu. Lalu kususul dia tanpa berani bersuara. Setelah ci Velin membuka pintu, kami melihat Mama sedang digenjot Pak Imron. Mereka sudah tidak berbusana.
"Mama...!!! Ci Velin terkejut dan memanggil Mama. Mamapun terkejut lalu menoleh ke ci Velin.
"Berhenti dulu Pak..." kata Mama kepada Pak Imron.
"Bentar Linggg...lagi nanggung..." kata Pak Imron.
"Udahhh Pakk...hentikann..." paksa Mama
"Bentar lagi sayanggg...." kata Pak Imron.
"Hentikan Pakk..ada anakku di situ.." kata Mama
"Biarin saja..toh mereka udah pernah liat kita ngentot begini.." kata Pak Imron.
"Hentikan... Putriku belum pernah Pak.. aku perlu bicara dulu..." kata Mama
"Tar lagi ya sayangg..." kata Pak Imron
"Udahhhh Pakkk...tolong Pakk..." Mama memaksa untuk berhenti tapi Pak Imron tidak mau.
"MAMA!!! ada apa ini Ma...?" tanya Ci Velin
"UDAHH PAK HENTIKANNN.....!!!! Mama memaksa Pak Imron.
"OMMM... TOLONG HENTIKAN DULU!!!! Aku ikut menyuruh Pak Imron untuk berhenti mengenjot Mama.
"DIAM KALIAN.....!!!! KELUAR SANA....!!!! BAPAK BELUM PUAS ENTOT MAMAK KALIAN...!!!! Pak Imron membentak kami dengan suara yang lebih keras.
Lalu Mama berusaha mendorong Pak Imron, lalu aku dan Ci Velin juga ikut menarik Pak Imron dengan paksa.
Pak Imron berusaha melawan tapi akhirnya berhenti akibat kewalahan.
"SIALAN LU SEMUA...!!!!" JANGAN GANGGU BAPAK DISINI..." Pak Imron memarahi aku dan Ci Velin.
"LU JUGA LINGGG...!!! GAK TAU DIUNTUNG, DIKASI ENAK MALAH NOLAK...!!! Pak Imron memarahi Mama juga.
"Udah Pak... Bapak pulang dulu !!! kata Mama
"Bapak belum mau pulang sebelum Bapak tuntaskan...!!!" tegas Pak Imron.
"Tolong Pak... pulang dulu..." Mama memohon.
PLAKKKK!!!!! Pak Imron malah menampar Mama dengan keras.
SIALAN LU LONTE CINA !!!! Ngusir2 Bapak pulang...betul2 gak tahu diuntung lu...!!! Pak Imron marah. Mamapun menyentuh pipi yang barusan ditampar dan sedikit meneteskan air mata.
Tiba2 HP Mama bunyi, ternyata itu dari Papa.
Mama langsung menjawab telepon sambil menahan perih diwajahnya. Pak Imron terpaku diam hanya menunggu dengan kesalnya.
Ternyata Papa minta Mama dan aku untuk pergi ke toko mengantikan dia. Papa ingin pulang untuk berkemas. Besok dia akan berangkat ke luar kota.
Mama sampaikan ke Pak Imron kalau Papa akan pulang ke rumah jadi minta dia segera pulang. Mendengar itu Pak Imron tidak punya pilihan. Mau ga mau dia segera mengenakan baju lalu pulang.
Saya yang mengantar Pak Imron keluar dari rumah, sementara Mama masih dikamar bersama ci Velin.
Sebelum keluar dari pintu depan Pak Imron berkata: "Awas lu lain kali kalau ganggu Bapak entot Mamak lu ya... Lu bisa bapak bunuh...!!!" Ancam Pak Imron lalu pergi dengan membawa sepeda motornya.
Setelah aku menutup pintu depan, aku kembali ke kamar tamu untuk bertemu Mama dan Ci Velin.
Mama sudah mengenakan pakaian sedang memberi penjelasan kepada ci Velin. Aku belum sempat mendengarkan penjelasan Mama ke ci Velin, lalu ci Velin keluar dari kamar itu lalu pergi ke kamarnya.
Kutanya Mama: "Ci Velin kenapa ?". Lalu Mama menjawab: "Mungkin dia belum bisa menerima penjelasan Mama..."
"Mudah2an Ci Velin bisa mengerti di kemudian hari..." kataku.
"Ya sudah lah.. ayo kita bersiap2 pergi ke toko..." kata Mama.
Aku segera ganti baju, lalu menunggu Mama di ruang tamu sedikit agak lama. Setelah beberapa saat Mama pun sudah ganti baju yang agak bagus dan sedikit make up. Mama mengenakan tanktop berwarna Krem dengan celana jeans yang ketat.
"Loh Ma..kenapa Mama ke toko berpenampilan cantik begitu ?" tanyaku.
"Wajah Mama merah Sen.. Mama tutupi dengan sedikit bedak biar Papa ga curiga..." jelas Mama.
"Trus kenapa pake baju cantik begitu...?" tanyaku lagi.
"Biar serasi Sen.. kalo sudah make up, pakaian juga harus agak mendukung... aneh dong kalo udah make up tapi pakaiannya biasa2 aja..." jelas Mama.
"Iya ya..bener juga kata Mama..." kataku.
...........
Sesampai di toko, Papa sudah menunggu lalu segera meninggalkan toko. Anak Pak Imron mendadak minta pulang karena disuruh papanya. Maka Papa mengijinkan dia pulang dulu asal potong gaji harian. Maka di toko hanya ada aku dan Mama.
Sekian lama tidak mampir ke toko rasanya sedikit banyak ada perkembangan. Jumlah pembeli sudah semakin bertambah meskipun tidak banyak2 amat. Untung ada anak Pak Imron yang ikut bantu mengangkat barang2 yang berat.
Sore itu ada seorang pembeli yang ku kenal, rupanya itu adalah papanya Rizki. Setelah dia menyapaku lalu menyapa Mama.
"Apa kabar ci.. masih kenal saya?" sapa Papa Rizki
"Eh, iya aku masih kenal.. Papanya teman anak saya kan ya...?! kata Mama
"Iya ci Papanya Rizki..." kata Papa Rizki langsung mengulurkan tangannya lalu bersalaman dengan Mama.
"Nama saya Faizal, bole saya tahu nama cici...?" tanya Papa Rizki yang masih belum melepas tangan Mama.
"Saya Aling.. Pak Faizal..." jawab Mama.
"Aling panggil saja Faiz biar lebih akrab..." kata Om Faiz
"Iya Pakkk, eh Faiz..." ucap Mama
"Rupanya ini tokonya Aling ya..? koq baru nampak hari ini ya, padahal saya sering beli rokok di sini..." kata Om Faiz.
"Iya selama ini yang jaga toko itu suami aku..." kata Mama
"Oh ya?! beruntung sekali suami lu Ling...punya istri cantik seperti Aling..." puji Om Faiz
"Makasih ya.. Bapak ini memang pinter memuji wanita.." kata Mama.
"Maaf Ling..saya gak pintar memuji, hanya mengungkapkan isi hati saya..." kata Om Faiz sambil menatap Mama, sedangkan Mama hanya diam sedikit nunduk tersenyum simpul.
"Nanti saya akan sering2 ke sini untuk belanja ya..." kata Om Faiz
"Iya Pak...beli yang banyak ya..." kata Mama.
"Boleh Ling...sekalian lu nya saya beli... boleh ?! "goda Om Faiz
"Mahal looo... emang Bapak sanggup beli.. huuu...!!!" canda Mama sambil merasa geli sendiri.
"Sanggup dong... asal Aling rela jual ke Bapak..." kata Om Faiz dengan semangat
"Jual...jual...!!! emang aku ini barang sampe dijual segala..." kata Mama sedikit kesal.
"Bukan barang sembarangan lohh...Aling ini permata hati saya..." goda Om Faiz.
"Sorry ya.. aku ga dijual...!!! kata Mama sedikit menunjukkan rasa ngambek.
"Iya Ling...memang Aling itu gak dijual, tapi harus dicintai..." goda Om Faiz lagi.
"Dasar kamu...!!!! hahahahaha..." Mama senang mendengar kata2 Om Faiz.
"Udahan dulu ya...saya sebenarnya masih ada urusan penting mau diurus...tapi gara2 ngobrol dengan Aling jadi lupa...hehehe... ketemu lagi Ling...!!!! kata Om Faiz lalu buru2 meninggalkan toko.
Akibat buru2 malah rokok yang tadi dibeli dua bungkus ketinggalan di toko.
.......
Waktu sudah sore, saat nya toko ditutup. Tiba2 Pak Imron datang ke toko. Dia tahu kalau kami akan tutup toko lalu menutup pintu toko kami dengan paksa. Kami tidak bisa berbuat apa2.
"Wahhhh... kamu cantik sekali Lingg...!!! Bikin Bapak makin selera sama lu...." kata Pak Imron lalu mulai mendekati Mama.
" Sudah Pakk... aku gak mau lagi..." kata Mama.
"Kamu gak mau tapi Bapak mau...lu mau apa hah...?! kata Pak Imron semakin dekat dengan Mama.
"Om sudah om..." Aku ikut menghentikan Pak Imron.
"DIAM LUUU...!!! LU LIAT AJA MAMAK LU BAPAK ENTOT...!!!!" kata Pak Imron.
Pak Imron mulai menangkap kedua tangan Mama. Lalu menaikkan pakaian Mama ke atas hingga terlepas melewati kepala. Lalu Pak Imron mulai mencium payudara Mama yang masih tertutup BH.
Mama antara melawan atau mengikuti perlakuan Pak Imron.
"Hentikan Pakkkk...!!!! kata Mama
"Diam kau Ling... Bapak tidak akan berhenti sampai Bapak puas..." kata Pak Imron
"Aku lagi gak mood Pakk..." kata Mama tapi Pak Imron sudah terbawa nafsu ga mau merespon Mama.
Mama ditidurkan diatas meja toko sampai barang2 semua terjatuh ke lantai.
"Hentikan Pakkkk....!!! "Tolonggg Pakk aku lagi gak mauu...!!! Tolongg hentikann...!!! Pak Imron terus mencumbui Mama dengan paksa.
Tiba2 ada suara ketukan pintu toko dari luar.
"Permisi ci Alinggg....!!!" Itu suara Om Faiz. Dengan cepat aku berlari menuju pintu lalu kubuka.
"TOLONG.....TOLONGGGG...!!!!" jerit Mama.
"OIIII.......!!!!! BERHENTI OIIII...!!!!" Om Faiz segera mendekati Pak Imron lalu menarik dia melepaskan Mama.
"Eh, Pak Faizal rupanya..." Pak Imron terkejut melihat kedatangan Om Faiz.
"Mau ngapain ??? Mau perkosa istri orang luu..? kata Om Faiz.
"Tenang dulu Pak... ini amoy memang bispak Pak... kalau Bapak mau dipakai aja Pak..." kata Pak Imron.
"Enak aja anda bilang2 gitu... tolong hargai wanita.. walaupun wanita itu lonte tapi kalau dia gak mau juga gak boleh paksa... ngerti anda ????" tegas Om Faiz
"Betul Pak...betul..." jawab Pak Imron sambil tertunduk ke Om Faiz.
"SILAKAN ANDA PERGI DARI SINI...!!!!" tegas Om Faiz.
"Baik Pak baikkk..." kata Pak Imron lalu dengan bergegas meninggalkan toko.
.......
"Kamu gak apa2 Ling...?" kata Om Faiz sambil menyentuh pundak Mama yang masih mengenakan BH.
"Iya gak apa2..." jawab Mama sambil kedua tangannya menutup payudaranya. "Makasih ya Pak sudah menolong aku..." lanjut Mama.
"Sama2 Ling... lain kali hati2 sama orang itu.. dia ketua preman kampung ini...saya kenal dia..." kata Om Faiz.
"Loh koq bisa Bapak kenal dia..? tanya Mama.
"Begini...saya memang bayar dia untuk jaga malam di seputaran bengkel truk saya..." jelas Om Faiz. Kalau dia ada macam2 Aling hubungi saya saja..ini kartunama saya..." kata Om Faiz.
- BENGKEL TRUK FAIZAL - ini nama usaha Om Faiz yang tertera di kartu namanya. Sembari Mama lihat kartu nama, om Faiz memungut baju Mama dari lantai lalu memberikan pada Mama.
"Eh, makasih ya Pak..." kata Mama sambil tersenyum pada om Faiz dan om Faiz membalas kembali dengan senyumannya.
"Bapak koq bisa ke sini..." tanyaku.
"Oh iya, tadi saya ketinggalan rokok yang saya beli...saya mampir untuk ambil rokoknya..." kata Om Faiz
Setelah om Faiz mengambil rokoknya dia pun menunggu kami rapikan meja lalu meninggalkan toko bersama-sama.
Om Faiz berjalan di depan dengan mobil Innova nya lalu kami mengikuti dari belakang.
Pada saat kami bertemu salah satu persimpangan jalan, sebelumberbelok mobil Om Faiz berhenti ke tepi jalan lalu membuka jendela mobilnya.
"Linggg... setelah belok ke kiri itu rumah saya.. kapan2 kalian boleh mampir..." kata Om Faiz sambil menunjuk rumahnya.
"Baik Pak... kapan2 ya..." kata Mama lalu kami jalan, mama melambaikan tangan pada Om Faiz.
Rumah Om Faiz itu tergolong besar, seperti rumah villa. Aku yakin Om Faiz ini orang kaya dan bukan orang sembarangan. Sampai2 ketua preman kampung seperti Pak Imron pun segan padanya.
Siapa sebenaranya Om Faiz ini ?
Kenapa dia baik sekali kepada Mama ?
Hari ini lagi2 guru kelas ci Velin gak masuk, jadi dia bisa pulang lebih awal dari jadwal biasanya. Seperti biasa dia kubonceng pulang ke rumah. Selama perjalanan tidak ada satu kata pun keluar dari mulut kami. Rasa begitu kaku dan canggung, gimana memulai pembicaraan. Walaupun kami tidak bicara, ci Velin memelukku dari belakang seakan dia pacarku. Kalau biasanya dia hanya menyentuh pundakku, hari ini dia memeluk sampai payudaranya menempel di punggungku. Aku jadi teringat payudara ini yang semalam aku remas.
Sesampai di rumah, aku masih menemukan sepeda motor Pak Imron. Aku yakin pasti Mama dan Pak Imron ngentot lagi. Gawat nih, ci Velin bakal curiga. Dia belum tahu hubungan Mama dengan Pak Imron. Gimana reaksi ci Velin kalau sampai melihat Mama dan Pak Imron sedang main. Aku harap begitu ci Velin begitu masuk ke rumah langsung naik ke kamarnya.
Sesampai di rumah, ci Velin melihat motor Pak Imron tapi dia gak tahu itu motor punya siapa. Dia pun tidak menaruh curiga sampai tiba2 suara desahan Mama kedengaran oleh kami. Ci Velin pun curiga lalu mencari darimana asal suara itu.
"Cie...sebentar cie...!!!! Kataku mencoba menghentikan langkah ci Velin
"Lu gak denger itu suara Mama..?! tanyanya.
"Iya denger, tapi gue mau bicara sama lu dulu..." kataku.
"Apa sih..?! Ntar dulu deh baru ngomong, gue mau nyari Mama dulu..." katanya.
"Ciee...!!!!" Kupanggil dia tapi dia gak peduli dengan panggilanku.
Ci Velin langsung tahu kalau suara itu berasal dari ruang tamu. Lalu kususul dia tanpa berani bersuara. Setelah ci Velin membuka pintu, kami melihat Mama sedang digenjot Pak Imron. Mereka sudah tidak berbusana.
"Mama...!!! Ci Velin terkejut dan memanggil Mama. Mamapun terkejut lalu menoleh ke ci Velin.
"Berhenti dulu Pak..." kata Mama kepada Pak Imron.
"Bentar Linggg...lagi nanggung..." kata Pak Imron.
"Udahhh Pakk...hentikann..." paksa Mama
"Bentar lagi sayanggg...." kata Pak Imron.
"Hentikan Pakk..ada anakku di situ.." kata Mama
"Biarin saja..toh mereka udah pernah liat kita ngentot begini.." kata Pak Imron.
"Hentikan... Putriku belum pernah Pak.. aku perlu bicara dulu..." kata Mama
"Tar lagi ya sayangg..." kata Pak Imron
"Udahhhh Pakkk...tolong Pakk..." Mama memaksa untuk berhenti tapi Pak Imron tidak mau.
"MAMA!!! ada apa ini Ma...?" tanya Ci Velin
"UDAHH PAK HENTIKANNN.....!!!! Mama memaksa Pak Imron.
"OMMM... TOLONG HENTIKAN DULU!!!! Aku ikut menyuruh Pak Imron untuk berhenti mengenjot Mama.
"DIAM KALIAN.....!!!! KELUAR SANA....!!!! BAPAK BELUM PUAS ENTOT MAMAK KALIAN...!!!! Pak Imron membentak kami dengan suara yang lebih keras.
Lalu Mama berusaha mendorong Pak Imron, lalu aku dan Ci Velin juga ikut menarik Pak Imron dengan paksa.
Pak Imron berusaha melawan tapi akhirnya berhenti akibat kewalahan.
"SIALAN LU SEMUA...!!!!" JANGAN GANGGU BAPAK DISINI..." Pak Imron memarahi aku dan Ci Velin.
"LU JUGA LINGGG...!!! GAK TAU DIUNTUNG, DIKASI ENAK MALAH NOLAK...!!! Pak Imron memarahi Mama juga.
"Udah Pak... Bapak pulang dulu !!! kata Mama
"Bapak belum mau pulang sebelum Bapak tuntaskan...!!!" tegas Pak Imron.
"Tolong Pak... pulang dulu..." Mama memohon.
PLAKKKK!!!!! Pak Imron malah menampar Mama dengan keras.
SIALAN LU LONTE CINA !!!! Ngusir2 Bapak pulang...betul2 gak tahu diuntung lu...!!! Pak Imron marah. Mamapun menyentuh pipi yang barusan ditampar dan sedikit meneteskan air mata.
Tiba2 HP Mama bunyi, ternyata itu dari Papa.
Mama langsung menjawab telepon sambil menahan perih diwajahnya. Pak Imron terpaku diam hanya menunggu dengan kesalnya.
Ternyata Papa minta Mama dan aku untuk pergi ke toko mengantikan dia. Papa ingin pulang untuk berkemas. Besok dia akan berangkat ke luar kota.
Mama sampaikan ke Pak Imron kalau Papa akan pulang ke rumah jadi minta dia segera pulang. Mendengar itu Pak Imron tidak punya pilihan. Mau ga mau dia segera mengenakan baju lalu pulang.
Saya yang mengantar Pak Imron keluar dari rumah, sementara Mama masih dikamar bersama ci Velin.
Sebelum keluar dari pintu depan Pak Imron berkata: "Awas lu lain kali kalau ganggu Bapak entot Mamak lu ya... Lu bisa bapak bunuh...!!!" Ancam Pak Imron lalu pergi dengan membawa sepeda motornya.
Setelah aku menutup pintu depan, aku kembali ke kamar tamu untuk bertemu Mama dan Ci Velin.
Mama sudah mengenakan pakaian sedang memberi penjelasan kepada ci Velin. Aku belum sempat mendengarkan penjelasan Mama ke ci Velin, lalu ci Velin keluar dari kamar itu lalu pergi ke kamarnya.
Kutanya Mama: "Ci Velin kenapa ?". Lalu Mama menjawab: "Mungkin dia belum bisa menerima penjelasan Mama..."
"Mudah2an Ci Velin bisa mengerti di kemudian hari..." kataku.
"Ya sudah lah.. ayo kita bersiap2 pergi ke toko..." kata Mama.
Aku segera ganti baju, lalu menunggu Mama di ruang tamu sedikit agak lama. Setelah beberapa saat Mama pun sudah ganti baju yang agak bagus dan sedikit make up. Mama mengenakan tanktop berwarna Krem dengan celana jeans yang ketat.
"Loh Ma..kenapa Mama ke toko berpenampilan cantik begitu ?" tanyaku.
"Wajah Mama merah Sen.. Mama tutupi dengan sedikit bedak biar Papa ga curiga..." jelas Mama.
"Trus kenapa pake baju cantik begitu...?" tanyaku lagi.
"Biar serasi Sen.. kalo sudah make up, pakaian juga harus agak mendukung... aneh dong kalo udah make up tapi pakaiannya biasa2 aja..." jelas Mama.
"Iya ya..bener juga kata Mama..." kataku.
...........
Sesampai di toko, Papa sudah menunggu lalu segera meninggalkan toko. Anak Pak Imron mendadak minta pulang karena disuruh papanya. Maka Papa mengijinkan dia pulang dulu asal potong gaji harian. Maka di toko hanya ada aku dan Mama.
Sekian lama tidak mampir ke toko rasanya sedikit banyak ada perkembangan. Jumlah pembeli sudah semakin bertambah meskipun tidak banyak2 amat. Untung ada anak Pak Imron yang ikut bantu mengangkat barang2 yang berat.
Sore itu ada seorang pembeli yang ku kenal, rupanya itu adalah papanya Rizki. Setelah dia menyapaku lalu menyapa Mama.
"Apa kabar ci.. masih kenal saya?" sapa Papa Rizki
"Eh, iya aku masih kenal.. Papanya teman anak saya kan ya...?! kata Mama
"Iya ci Papanya Rizki..." kata Papa Rizki langsung mengulurkan tangannya lalu bersalaman dengan Mama.
"Nama saya Faizal, bole saya tahu nama cici...?" tanya Papa Rizki yang masih belum melepas tangan Mama.
"Saya Aling.. Pak Faizal..." jawab Mama.
"Aling panggil saja Faiz biar lebih akrab..." kata Om Faiz
"Iya Pakkk, eh Faiz..." ucap Mama
"Rupanya ini tokonya Aling ya..? koq baru nampak hari ini ya, padahal saya sering beli rokok di sini..." kata Om Faiz.
"Iya selama ini yang jaga toko itu suami aku..." kata Mama
"Oh ya?! beruntung sekali suami lu Ling...punya istri cantik seperti Aling..." puji Om Faiz
"Makasih ya.. Bapak ini memang pinter memuji wanita.." kata Mama.
"Maaf Ling..saya gak pintar memuji, hanya mengungkapkan isi hati saya..." kata Om Faiz sambil menatap Mama, sedangkan Mama hanya diam sedikit nunduk tersenyum simpul.
"Nanti saya akan sering2 ke sini untuk belanja ya..." kata Om Faiz
"Iya Pak...beli yang banyak ya..." kata Mama.
"Boleh Ling...sekalian lu nya saya beli... boleh ?! "goda Om Faiz
"Mahal looo... emang Bapak sanggup beli.. huuu...!!!" canda Mama sambil merasa geli sendiri.
"Sanggup dong... asal Aling rela jual ke Bapak..." kata Om Faiz dengan semangat
"Jual...jual...!!! emang aku ini barang sampe dijual segala..." kata Mama sedikit kesal.
"Bukan barang sembarangan lohh...Aling ini permata hati saya..." goda Om Faiz.
"Sorry ya.. aku ga dijual...!!! kata Mama sedikit menunjukkan rasa ngambek.
"Iya Ling...memang Aling itu gak dijual, tapi harus dicintai..." goda Om Faiz lagi.
"Dasar kamu...!!!! hahahahaha..." Mama senang mendengar kata2 Om Faiz.
"Udahan dulu ya...saya sebenarnya masih ada urusan penting mau diurus...tapi gara2 ngobrol dengan Aling jadi lupa...hehehe... ketemu lagi Ling...!!!! kata Om Faiz lalu buru2 meninggalkan toko.
Akibat buru2 malah rokok yang tadi dibeli dua bungkus ketinggalan di toko.
.......
Waktu sudah sore, saat nya toko ditutup. Tiba2 Pak Imron datang ke toko. Dia tahu kalau kami akan tutup toko lalu menutup pintu toko kami dengan paksa. Kami tidak bisa berbuat apa2.
"Wahhhh... kamu cantik sekali Lingg...!!! Bikin Bapak makin selera sama lu...." kata Pak Imron lalu mulai mendekati Mama.
" Sudah Pakk... aku gak mau lagi..." kata Mama.
"Kamu gak mau tapi Bapak mau...lu mau apa hah...?! kata Pak Imron semakin dekat dengan Mama.
"Om sudah om..." Aku ikut menghentikan Pak Imron.
"DIAM LUUU...!!! LU LIAT AJA MAMAK LU BAPAK ENTOT...!!!!" kata Pak Imron.
Pak Imron mulai menangkap kedua tangan Mama. Lalu menaikkan pakaian Mama ke atas hingga terlepas melewati kepala. Lalu Pak Imron mulai mencium payudara Mama yang masih tertutup BH.
Mama antara melawan atau mengikuti perlakuan Pak Imron.
"Hentikan Pakkkk...!!!! kata Mama
"Diam kau Ling... Bapak tidak akan berhenti sampai Bapak puas..." kata Pak Imron
"Aku lagi gak mood Pakk..." kata Mama tapi Pak Imron sudah terbawa nafsu ga mau merespon Mama.
Mama ditidurkan diatas meja toko sampai barang2 semua terjatuh ke lantai.
"Hentikan Pakkkk....!!! "Tolonggg Pakk aku lagi gak mauu...!!! Tolongg hentikann...!!! Pak Imron terus mencumbui Mama dengan paksa.
Tiba2 ada suara ketukan pintu toko dari luar.
"Permisi ci Alinggg....!!!" Itu suara Om Faiz. Dengan cepat aku berlari menuju pintu lalu kubuka.
"TOLONG.....TOLONGGGG...!!!!" jerit Mama.
"OIIII.......!!!!! BERHENTI OIIII...!!!!" Om Faiz segera mendekati Pak Imron lalu menarik dia melepaskan Mama.
"Eh, Pak Faizal rupanya..." Pak Imron terkejut melihat kedatangan Om Faiz.
"Mau ngapain ??? Mau perkosa istri orang luu..? kata Om Faiz.
"Tenang dulu Pak... ini amoy memang bispak Pak... kalau Bapak mau dipakai aja Pak..." kata Pak Imron.
"Enak aja anda bilang2 gitu... tolong hargai wanita.. walaupun wanita itu lonte tapi kalau dia gak mau juga gak boleh paksa... ngerti anda ????" tegas Om Faiz
"Betul Pak...betul..." jawab Pak Imron sambil tertunduk ke Om Faiz.
"SILAKAN ANDA PERGI DARI SINI...!!!!" tegas Om Faiz.
"Baik Pak baikkk..." kata Pak Imron lalu dengan bergegas meninggalkan toko.
.......
"Kamu gak apa2 Ling...?" kata Om Faiz sambil menyentuh pundak Mama yang masih mengenakan BH.
"Iya gak apa2..." jawab Mama sambil kedua tangannya menutup payudaranya. "Makasih ya Pak sudah menolong aku..." lanjut Mama.
"Sama2 Ling... lain kali hati2 sama orang itu.. dia ketua preman kampung ini...saya kenal dia..." kata Om Faiz.
"Loh koq bisa Bapak kenal dia..? tanya Mama.
"Begini...saya memang bayar dia untuk jaga malam di seputaran bengkel truk saya..." jelas Om Faiz. Kalau dia ada macam2 Aling hubungi saya saja..ini kartunama saya..." kata Om Faiz.
- BENGKEL TRUK FAIZAL - ini nama usaha Om Faiz yang tertera di kartu namanya. Sembari Mama lihat kartu nama, om Faiz memungut baju Mama dari lantai lalu memberikan pada Mama.
"Eh, makasih ya Pak..." kata Mama sambil tersenyum pada om Faiz dan om Faiz membalas kembali dengan senyumannya.
"Bapak koq bisa ke sini..." tanyaku.
"Oh iya, tadi saya ketinggalan rokok yang saya beli...saya mampir untuk ambil rokoknya..." kata Om Faiz
Setelah om Faiz mengambil rokoknya dia pun menunggu kami rapikan meja lalu meninggalkan toko bersama-sama.
Om Faiz berjalan di depan dengan mobil Innova nya lalu kami mengikuti dari belakang.
Pada saat kami bertemu salah satu persimpangan jalan, sebelumberbelok mobil Om Faiz berhenti ke tepi jalan lalu membuka jendela mobilnya.
"Linggg... setelah belok ke kiri itu rumah saya.. kapan2 kalian boleh mampir..." kata Om Faiz sambil menunjuk rumahnya.
"Baik Pak... kapan2 ya..." kata Mama lalu kami jalan, mama melambaikan tangan pada Om Faiz.
Rumah Om Faiz itu tergolong besar, seperti rumah villa. Aku yakin Om Faiz ini orang kaya dan bukan orang sembarangan. Sampai2 ketua preman kampung seperti Pak Imron pun segan padanya.
Siapa sebenaranya Om Faiz ini ?
Kenapa dia baik sekali kepada Mama ?
Mamahamillagi
Adik Semprot
- Daftar
- 8 Jul 2022
- Post
- 118
- Like diterima
- 220
Lanjutkan pak imron..
tripperfirmany88
Suka Semprot
- Daftar
- 9 Aug 2021
- Post
- 20
- Like diterima
- 8
lanjut terus suhu ceritanyaa 
masterkanji
Kakak Semprot
- Daftar
- 1 Feb 2017
- Post
- 167
- Like diterima
- 144
Makin suka jalan ceritanya..
Bosan imron-imron aja terus..
Lanjut suhuuu
Bosan imron-imron aja terus..
Lanjut suhuuu
pegasus1980
Guru Semprot
Lanjut lagi...
Bramantyo_33
Pendekar Semprot
- Daftar
- 2 Oct 2022
- Post
- 1.623
- Like diterima
- 1.810
Jooooooooossssssss
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 21.732
Thanks apdetnya @Nurdinperkasa
lopepanlok
Semprot Kecil
- Daftar
- 26 Aug 2018
- Post
- 93
- Like diterima
- 78
Kasih gambar ilustrasi untuk Mama & Ci Velyn donk hu!
claire92
Guru Semprot
- Daftar
- 25 Aug 2022
- Post
- 748
- Like diterima
- 3.701
Thanks updatenya suhu @Nurdinperkasa. Critanya slow but sure eksekusinya
. Teruskan dgn gaya uniknya.
. Teruskan dgn gaya uniknya.Romano1404
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Oct 2022
- Post
- 80
- Like diterima
- 157
Busyet, di NTR sama Pak Faiz nih. Semoga aja Pak Faiz jago gituannya.
Feeling ane Pak Faiz gak sejago Pak Imron main nya, jadi Ci Aling bisa CLBK lagi ke Pak Imron utk memburu kenikmatan
Garonk84
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 May 2020
- Post
- 10.885
- Like diterima
- 52.485
Nuhun kang @Nurdinperkasa
Nurdinperkasa
Semprot Addict
Ada yang tahu gimana pasang foto mulusturasi ke cerita? DM sy donk cara nya.. thnks
bona_bona
Pertapa Semprot
mnataabbb suhuuu... lanjjuuttt....
Similar threads
CERBUNG - TAMAT
Novi : Perselingkuhan dengan Tetangga Yang "Amoy"
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
