Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Yang di page 21 pas banget dengan kisahku waktu SD. 🤣
Dulu pas ketahuan ngintip Mama ngentot dengan Personal Trainer Gym. Habis selesai adu kelamin pulang.
Mamaku samperin di luar kamar dan tanya, "Abang suka yah ngelihat Mama main?" Jawabku, "hanya ngangguk kepala saja"
Mama katakan lagi, "Ingat jangan kasih tahu Papa yah sayang". 😅
 
Yang di page 21 pas banget dengan kisahku waktu SD. 🤣
Dulu pas ketahuan ngintip Mama ngentot dengan Personal Trainer Gym. Habis selesai adu kelamin pulang.
Mamaku samperin di luar kamar dan tanya, "Abang suka yah ngelihat Mama main?" Jawabku, "hanya ngangguk kepala saja"
Mama katakan lagi, "Ingat jangan kasih tahu Papa yah sayang". 😅
kisah2 begini memang benar2 terjadi Hu. Gw punya teman binor amoy aja ngaku pernah pnya pengalaman gitu Hu. Mereka itu suka cari hapi2 sesaat ga mau terikat
 
Yang di page 21 pas banget dengan kisahku waktu SD. 🤣
Dulu pas ketahuan ngintip Mama ngentot dengan Personal Trainer Gym. Habis selesai adu kelamin pulang.
Mamaku samperin di luar kamar dan tanya, "Abang suka yah ngelihat Mama main?" Jawabku, "hanya ngangguk kepala saja"
Mama katakan lagi, "Ingat jangan kasih tahu Papa yah sayang". 😅
Dapet hadiah ga tuh dari mamanya karna jaga Rahasia hu
 
17 - Malam Pesta Pernikahan Erika - 1

MEKF5SG_t.jpg

Ci Erika

MEKIQCF_t.jpg

Sherly - Yuna - Gisel

Hari ini diselenggarakan acara pernikahan ci Erika. Papa dan Mama yang sebenarnya sedang bertengkar harus terlihat seakan tidak terjadi apa-apa. Mama sebenarnya masih kesal dengan Papa, tetapi demi menjaga citra keluarga, Mama berpura2 akur dengan Papa dan begitu juga dengan Papa terhadap Mama.


Ciciku yang kedua ini begitu cantik dengan mengenakan gaun pengantinnya. Dia wanita yang sangat beruntung karena menikah dengan seorang lelaki tionghoa yang kaya. Nantinya mereka akan tinggal di sebuah perumahan mewah yang disediakan oleh orangtua suaminya. Pekerjaan suaminya itu mengurus bisnis besar orangtuanya.

Sejak pagi Papa dan Mama telah sibuk mempersiapkan upacara adat Tionghoa hingga semua berjalan dengan lancar. Acara adat hanya dihadiri oleh keluarga inti dan keluarga dekat saja. Malam hari merupakan acara resepsi perjamuan makan malam di restoran. Oleh karena keadaan ekonomi keluarga yang masih belum stabil, maka acara resepsi pihak perempuan kami adakan di restoran yang tidak terlalu mewah dan lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Konsekuensinya adalah para kerabat keluarga kami yang tinggal di kota harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dari kota sampai ke restoran butuh menempuh perjalanan selama 1 jam lebih. Tapi banyak keluarga dan teman Papa yang memastikan akan tetap hadir di acara makan malam meskipun perjalanan cukup jauh. Citra keluarga kami di mata orang luar masih tergolong baik, hanya saja sedikit terpuruk sejak Papa bangkrut. Kebanyakan mereka masih menghormati Papa sebagai anak sulung dalam keluarga dan mantan pengusaha bahan bangunan yang pernah berjaya.

Acara resepsi sebagian besar dihadiri oleh keluarga besar, rekan2 bisnis dan teman2 Papa dan Mama. Kami sebagai anak2 diizinkan juga mengundang teman2 kami. Sayangnya aku seorang yang kurang pergaulan. Teman2 ci Erika banyak yang hadir karena ini adalah acara pernikahannya. Ci Elena juga mengundang beberapa teman dekatnya. Sedangan aku dan ci Velin tidak mengundang teman, soalnya kebanyakan teman kami masih anak sekolah, jadi mereka tidak bisa hadir karena kejauhan lokasinya. Setidaknya ci Velin masih bisa mengundang Rizki pacarnya. Sebenarnya aku sendiri juga sudah punya pacar namanya Fitri, teman sekelas ci Velin. Kami sudah pacaran 1 bulanan tapi aku belum berani menunjukkan pada keluargaku. Soalnya pacarku itu sehari2nya berjilbab, aku kuatir nanti akan mendapat banyak pertentangan dari keluarga besar khususnya kakek nenekku.

Kira2 setengah jam sebelum acara di mulai, aku masih berdiri di luar aula pesta. Signal hp di dalam aula cukup lemot, jadi aku keluar untuk mencari lokasi yang jaringannya lebih lancar tepatnya di lokasi parkir. Tidak berapa lama, sebuah mobil L300 dan mobil inova milik Om Faiz berhenti. Om Faiz datang sendiri, sedangkan penumpang L300 itu sebanyak 5 orang laki2 berpakaian sederhana mengenakan sendal serta bertampang agak sangar menurutku yang belum ku kenal. Di tempat parkir itu Om Faiz mengenalkan 5 orang itu padaku, ternyata mereka adalah pekerja om Faiz. Kuingat nama panggilan mereka ada om Zulman, Ipul, Ujang, Rizal, dan Pak Dulah yang keliatan lebih tua. Om Zulman bilang ke om2 lainnya kalau Mama itu cantik dan seksi. Dia gak sabar pengen liat penampilan Mama malam ini di pesta.

Menyusul ada sebuah mobil SUV putih parkir tidak di sebelah mobil L300. Setelah mobil itu berhenti, keluarlah 3 orang cewek chinese teman ci Erika. Mereka berbusana gaun pesta yang ketat dan rata2 hanya menutup tubuh sampai ke paha saja. Cewe2 itu mengenakan gaun hitam sehingga kontras memperlihatkan kulit putih khas amoy yang menyolok. Bagian dada sedikit banyak terlihat belahan payudara. Cewe2 yang berpenampilan seksi begini bukan hal yang aneh buat aku, karena setiap kali menghadiri pesta cewe2 chinese kebanyakan begitu. Tapi mungkin pemandangan ini jarang ditemui di kampung, sehingga teman2 ci Erika ini menarik perhatian pekerja2 om Faiz ini. Teman2 ci Erika dipelototin terus oleh semua om2 sambil tersenyum sinis.

"Wahhh...banyak amoy2 gurih malam ini...hahaha..!!"

"Iya bang...pengen kali aku perkosa itu amoy2..."

"Sama bang...apalagi liat bodinya seksi2 gitu...tegang punya aku bang..."

"Kalian tahu gak kenapa amoy2 suka pake seksi2 begitu..?! kata Om Faiz.

"Emang kenapa kalo menurut bos...?" tanya Ipul

"Yang tadi itu tipe2 amoy2 yang minta dientot..." kata Om Faiz

"Masa sih bos...?! ntar kalo kita ajak bisa2 kena tampar pula sama itu amoy.." kata Ipul

"Ya jelas kena tampar kalau terang2an diajak ngentot Pull..." kata Om Faiz

"Jadi gimana dong bos...?!" tanya Ipul

"Biar kalian tahu aja...amoy2 itu memang bawaannya gengsi, suka jual mahal...apalagi sama kita2 orang lokal begini....." kata Om Faiz.

"Betul itu boss...!!!" rata2 setuju dengan perkataan Om Faiz.

"Ingat kata saya...jual mahal kalau di luar, murahan kalau di ranjang..." kata Om Faiz.

"Maksudnya gimana itu bos...? tanya Rizal.

"Amoy kalo di luar memang sok jual mahal, gak mau diajak ngentot, tapi kalau kalian bawa ke tempat aman.. dirangsang bentar aja udah sange...apalagi amoy model2 yang tadi itu..." jelas om Faiz.

"Coba kalian pikir pake otak, kenapa amoy pake baju seksi begitu..?! Emangnya dia gak tahu bakal banyak laki yang lihat ke mereka... gak mungkin gak tahu .... sudah pasti pengen dilihat bodinya... iya kan...?!" jelas Om Faiz

"Emang nya dia gak tahu, kalo laki2 udah liat bodi seksi mereka bakal terangsang...?! gak mungkin gak tahu juga... tapi mereka sengaja kasi liat bodi mereka biar ada yang dekati baru diajak ngentot..."jelas Om Faiz.

"Betul juga kata bos kita itu... masuk di akal..." semua nya setuju dengan penjelasan Om Faiz.



"Nah, persoalannya adalah tinggal gimana cara kita dekati mereka...buat kita laki orang lokal begini memang agak sulit... harus pake akal giring ke tempat aman baru agak di paksa sampe birahinya muncul... kalo amoy sudah kena kontol lokal kita ini baru mau nurut..." kata Om Faiz.

"Mantap betul penjelasannya bos ini..." kata om Zulman.

"Gini aja bang... kita tandai dulu ini mobil putih, ntar kita cari akal selesai pesta kita jebak itu amoy2 biar kita perkosa rame2 ..." kata Ipul.

"Itu yang bawa nyetir mobil ada satu cowonya, mau kita apakan....?! tanya Rizal

"Gampang itu bang, kita sini ada 5 orang masa gak bisa lumpuhkan 1 orang..." kata Ipul

"Siappp... kita makan dulu di dalam, pulang dari sini kita beraksi...hahahahaha.." kata Rizal

Mama dengan persetujuan Papa turut mengundang Pak Imron dan Om Faiz ke acara resepsi. Tapi dasar orang kampung, yang diundang cuma Om Faiz tapi dibawa pula beberapa pekerjanya. Tidak lupa kami juga mengundang Pak Imron yang datang terlambat bersama rekannya om Zul yang duduk di satu meja bersama Om Faiz dan pekerjanya. Terakhir disusul oleh si Rizki yang datang sendiri. Kami sudah menyediakan satu meja memuat 10 orang diisi semua oleh mereka.

Aku sempat berkenalan dengan teman baik Papa yang dulu punya pabrik CPO yang rumahnya sedang kami tempati, namanya Om Ahuat dan istrinya tante Vivi. Papa dan Mama menyambut mereka dengan baik karena berkat pertolongan mereka, kami masih punya tempat tinggal. Mereka duduk di meja utama yang diisi oleh mempelai dan orangtua mempelai serta kakek nenek. Usia tante Vivi tidak jauh dari usia Mama tapi belum punya anak. Usia om Ahuat juga tidak jauh beda dengan usia Papa. Kelihatan Papa Mama sangat akrab dengan Om Ahuat dan tante Vivi. Penampilan tante Vivi juga tidak kalah cantik dan seksi dari mama.

Aku sendiri dan ci Velin juga duduk di meja utama karena kami adalah adik dari mempelai wanita. Teman2 cewek ci Erika yang tadi turun dari SUV putih itu datang mengucapkan selamat ke ci Erika lalu menyapa Papa Mama. Mendengar percakapan ci Erika dengan mereka, kudapatinya kalau nama mereka itu Gisel, Sherly, dan Yuna. Posisi meja tempat mereka duduk itu tidak terlalu jauh dari meja Om Faiz dan pekerjanya. Hanya jarak beberapa meja saja. Aku jadi penasaran apakah niat om Ipul itu benar2 dilakukan atau hanya bercanda.

Selama acara berlangsung, panggung diisi dengan karaoke lagu2 mandarin yang dibawakan oleh keluarga dan tamu2 undangan. Pada saat panggung masih kosong karena belum ada penyanyi, om Faiz mengambil kesempatan itu untuk nyanyi di depan dengan membawakan lagu Chrisye yang berjudul "Kala Cinta Mengoda". Selama di atas panggung om Faiz terus melirik ke Mama sesekali ke tante Vivi terutama pada lirik reff nya yang bunyinya "Maka izinkanlah aku mencintaimu.....Atau bolehkanlah aku sekadar sayang padamu ....". Seperti biasa jika ada tamu yang bernyanyi Mama akan memberikan sebuah angpao sebagai tanda menghargai tamu yang bernyanyi. Ternyata bukan cuma Mama yang memberikan angpao, tante Vivi juga naik ke panggung memberikan angpau pada Om Faiz. Rupanya tante Vivi juga sudah kenal dengan om Faiz, pantesan kulihat tante Vivi menatap ke om Faiz yang sedang benyanyi di panggung dengan senyuman.

Beberapa saat sebelum pesta selesai, papa melihat bahwa ada 3 orang debt-collector yang sedang duduk di salah satu meja kosong. Papa yakin kalau mereka sedang mengincar Papa untuk menagih hutang judi yang belum dilunasi. Demi keamanan maka Papa memutuskan untuk diam-diam melarikan diri sebelum pesta berakhir. Om Ahuat juga meninggalkan pesta lebih dulu untuk mengamankan Papa, sedangkan tante Vivi masih tinggal di lokasi pesta nanti akan dijemput setelah pesta berakhir. Para debt-collector itu tidak menyadari bahwa Papa sudah tidak cabut duluan sampai pesta berakhir dan akhirnya mereka pun menghilang tidak tahu pergi kemana.

Akhirnya pesta pun berakhir, satu per satu tamu bergerak meninggalkan lokasi pesta tapi rombongan om Faiz masih duduk merokok sambil minum2 bir. Kami semua pun akan meninggalkan lokasi pesta tapi kami perlu berunding bagaimana kami bisa pulang. Ci Erika dan suaminya akan pulang ke rumah mereka di kota dengan mobil pengantin. Ci Elena akan pulang ke kota karena besok dia harus masuk kantor jadi tidak bisa mengantar kami pulang dengan mobilnya. Ci Velin akan pulang bersama dengan Rizki pacarnya dengan sepeda motor gedenya.

Tante Vivi malam ini akan nginap di rumah kami karena mobil om Ahuat tadi di jalan sedang bermasalah. Besok Om Ahuat akan menjemput tante Vivi di rumah, lagipula mama dan tante Vivi sangat akrab jadi malam ini tante Vivi jadi bisa curhat dengan Mama. Om Ahuat pun gak masalah jika tante Vivi bermalam beberapa malam di rumah karena semua pekerjaan rumah tangga mereka ada asisten rumah tangga yang mengerjakan.

Melihat kami yang kebingungan gimana pulang, om Faiz pun datang menghampiri kami lalu memberikan solusi dengan menawarkan tumpangan. Om Faiz akan mengantar Mama dan tante Vivi untuk pulang ke rumah. Om Faiz menawarkan pilihan padaku mau ikut mobilnya atau mobil L300 yang dipakai pekerjanya. Teringat dengan rencana mereka yang membuatku penasaran, akupun memutuskan untuk pulang bergabung dengan pekerjanya itu. Kebetulan 3 amoy seksi yang tadi turun dari SUV putih itu masih asik ngobrol dan berfoto dengan ci Erika. Cowo chinese yang menjadi supir itu dengan sabar membantu menjebret mereka yang bergaya cewe genit dengan hp Iphonenya.



Para pekerja Om Faiz terus memantau gerak gerik teman2 ci Erika. Setelah teman2 ci Erika puas berfoto ria, merekapun mengucapkan sampai jumpa pada ci Erika dan mau beranjak dari lokasi pesta. Para pekerja itupun bergegas mau mengikuti amoy2 seksi itu dari belakang. Akupun didesak mereka untuk segera ikut menumpang pada mobil L300 mereka. Di dalam mobil L300 itu selain aku ada om Ipul yang menyetir, Ujang, Rizal, dan Pak Dulah. Om Zulman tidak ikut karena Om Faiz minta dia ikut mobilnya untuk mengantar pulang Mama dan tante Vivi. Setelah semua amoy2 itu masuk ke mobil dan bergerak, kamipun mengikuti mobil SUV putih itu dari belakang.

Kondisi jalanan termasuk jarang penerangan karena lokasi pesta kami itu berada di tepi jalan lintas menuju pinggiran kota. Mobil kami berusaha menyalip mobil SUV putih itu, tetapi mereka tidak mau mengalah. Om Ipul pun terpancing emosi lalu memaksa untuk mengambil jalur mereka hingga akhirnya mereka menurunkan kecepatan untuk mengalah. Dengan sengaja om Ipul mengerem secara mendadak hingga mobil SUV putih itu menabrak bagian belakang mobil kami.

Akibat kejadian ini, om2 semua mau ikut turun dari mobil tetapi ditahan oleh om Ipul karena jangan mengejutkan mereka dulu. Cukup om Ipul satu orang yang turun saja supaya mereka berani turun dari mobil. Kalau mereka melawan baru yang lain turun membantu. Om Ipul dengan mengetuk kaca mobil SUV putih itu dengan keras agar mereka turun dari mobil. Pada saat mereka membuka kaca mobil dengan cepat Om Ipul mengambil kunci mobil mereka sehingga mau tidak mau cowo yang jadi supir itu turun.

Cowo itu menyalahkan om Ipul yang rem mendadak tetapi Om Ipul bersikeras bilang mereka yang terlalu cepat melaju. Siapa yang nabrak berarti dia yang salah. Sempat terjadi adu mulut antara om Ipul dengan cowo itu. Lalu si ci Sherly yang duduk di belakang kursi supir menurunkan kaca mobil lalu bilang ke cowo itu untuk memberikan uang saja ke om Ipul. Ci Sherly memakai bahasa cina dialek yang lazin dipakai oleh orang2 chinese kota ini, sehingga akupun mengerti karena di rumah kami juga berbahasa yang sama. Kulihat om Ipul pasti tidak mengerti pembicaran mereka.

Lalu cowo itu mengeluarkan dompetnya untuk memberikan uang kepada om Ipul. Dengan cepat om Ipul merebut dompet cowo itu lalu mengambil SIM dan KTP cowo itu sekaligus. Sempat terjadi rebut2an dompet tapi om Ipul memiliki gerakan tangan yang gesit. Melihat aksi rebutan ini, Shiely dan Yuna pun turun dari mobil untuk membela cowo itu.

Ipul: "Saya gak butuh duit kalian... saya butuh pertanggungjawaban... malam ini lu orang harus perbaiki mobil saya..."

Sherly: "Pakk.. kami kasi bapak uang nanti bapak yang perbaiki sendiri... kan tadi salah bapak yang ngerem mendadak...sukur2 kami masi mau ngasi bapak duit..."

Ipul: "Ehhh... lu pikir saya butuh duit kalian... saya butuh kalian tanggungjawab sekarang... ini mobil punya bos saya... malam ini harus dikembalikan...jadi tolong sekarang kalian perbaiki...."

Sherly: "Itu urusan bapak sama bos bapak... ngapain bilang2 ke kami... terima saja duitnya baru kembalikan KTP dan SIM nya supaya selesai urusan kita... jangan pikir kami takut sama Bapak..."

Ci Sherly mulai mengeraskan suaranya. Ternyata ci Shiely cukup galak untuk beradu mulut dengan om Ipul. Cowo itu dan Ci Yuna juga ikut2an membela ci Sherly membuat om Ipul sedikit kewalahan didesak tiga orang sekaligus. Melihat situasi begini, om2 yang lain ikutan turun dan aku hanya menyaksikan dari dalam mobil.

Ipul: Ehhh....hati2 situ ngomong... ini bukan siapa takut cik...ini soal tanggungjawab... saya tidak mau terima uang kalian....kalau kalian tidak takut emangnya kalian mau apa...?!

Melihat jumlah kami lebih banyak mereka mulai panik mendapat ancaman om Ipul. Ternyata cowo itupun sebenarnya penakut juga, ci Sherly lebih banyak bacot daripada cowo itu. Lalu kata cowo itu dengan nada minta belas kasian: "Pak..tolong bantu kami gimana biar selesai urusan ini..."

Sherly: "Oi..lu ini laki tahu ga... napa lu takut sama orang2 ini... mereka pikir kita ini orang Tionghoa mau peras2 kita..." katanya dalam bahasa dialek dengan nada kesal.

Yuna: " Tolong dong Pakkk... jangan persulit kami, sudah malam ini kami mau pulang..."

Ipul: "Baik kalau begitu... jangan bilang kami tidak mau bantu kalian... ini memang daerah kami jadi kami tahu di mana ada bengkel yang bersedia buka untuk perbaiki mobil ini...lu pegang aja duit lu nanti baru bayar orang bengkelnya... jangan lu pikir kami butuh duit kalian... kalian ikut aja dari belakang kalau mau SIM sama KTP kalian balik..."

Dengan kesal mereka kembali ke mobil mereka lalu jalan mengikuti mobil kami dari belakang. Dalam mobil semua om2 itu tertawa lalu om Ipul bilang: Kena lu Moy... siap2 kita kerjai..." Semua pada tertawa: "hahahaha..."

"Gila tuh amoy..***lak juga rupanya..." kata Ujang.

"Aku paling tertantang sama si amoy galak... ntar yang itu aku yang garap... oh y Sen.. itu siapa namanya?" Lalu ku jawab "Itu namanya Sherly om..."

"Cantik juga nama amoy ini, beda sama sikapnya yang galak... nanti om bikin jinak kayak anjing itu si amoy Shiely...hahahaha..." kata om Ipul

"Kalau itu yang berdiri samping cowo itu yang terakhir ngomong itu siapa namanya Sen..." tanya Rizal

"Kalau itu namanya Yuna om, cowo itu pacarnya..." jawabku

"Ohh pantesan cowo itu digandeng terus... om tertarik sama si Yuna ini.... orangnya agak kalem, dugaan om kalo udah sange pasti binal...hehehe..." kata Rizal

"Sama bang...aku juga tertarik sama si Yuna itu..." kata Ujang

"Ya udah kita garap sama2 aja itu si Yuna itu kalo bisa depan pacarnya...hehehe..." kata Rizal

"Lalu sisa satu lagi yang amoy nya siapa namanya Sen...? tanya Ipul

"Yang satu itu namanya Gisel om..." jawabku

"Yang itu nanti Pak Dulah garap aja...yang satu dari mukanya kuliat paling binal..." kata Ipul

"Hahahaha...bapak dari dulu paling suka amoy2 muda yang binal begini... nanti pasti bapak bikin sampe lemes itu non amoy itu..." kata Pak Dulah

Mereka ikuti mobil kami sampai ke gudang truk besar. Kuingat tempat ini adalah ci Velin diperkosa oleh si Rizki. Rupanya gudang ini milik om Faiz. Di gudang ini ada dua orang pekerjanya yang nginap untuk menjaga gudang.

Begitu sampai kami semua turun melihat bamper belakang mobil kami. Sedangkan om Ipul sedang membicarakan sesuatu dengan montir yang nginap di gudang ini.

Para penghuni SUV putih itupun akhirnya turun semua untuk membicarakan perbaikan mobil L300 ini. Lalu montir itu bilang kalau bamper sudah rusak begini sudah tidak bisa diperbaiki harus ganti baru. Di sana tidak ada stok barang.

"Wah kalau begini kondisinya, mohon maaf saya belum bisa kembalikan KTP dan SIMnya sampai bamper ini diperbaiki..." kata Ipul

"Ga bisa begini dong Pak...kami harus pulang sekarang..." kata Sherly

"Malam ini kalian juga belum bisa pulang kalau mobil saya belom diperbaiki..." kata Ipul.

"Hei bos, sapa namanya lu...?! suruh ini cewek sabar nginap disini dulu sampai mobil ini selesai baru kalian pulang..." kata Ipul

"Saya Alwi bang...tapi kami gak bisa nunggu sampai pagi begini bang...." kata Alwi

Lalu om Ipul merangkul Alwi lalu berjalan masuk ke dalam bengkel lalu bilang, "Koh Alwi nyantai saja di sini... saya bisa bantu koh Alwi asal koh juga bantu kami..."

"Bantu gimana bang....?" tanya Alwi setelah berada di dalam bengkel bersama Om Ipul sehingga pembicaraan mereka tidak kedengaran oleh cewe2.



"Abang bantu koh Alwi untuk selesaikan urusan bamper mobil yang rusak, soal itu abang nanti besok bisa urus sendiri saja..tapi malam ini koh Alwi bantu kami2 ini duduk tenang2 di sini..." kata Om Ipul

"Buat apa gw duduk tenang disini bang..? tanya Alwi bingung

"Begini koh... kita orang semua malam ini mau bersenang-senang sama amoy2 yang lu bawa.... jadi koh Alwi nyantai saja lihat kami hepi2..." kata Om Ipul

"Hepi2 apaan banggg...?!" tanya Alwi terkejut.

"Kami orang mau entot itu amoy2 semua... jadi koh Alwi jangan coba2 menghalangi kami..." tegas Om Ipul.

"Abang jangan macam-macam ya...!!." Alwi mulai tegas lalu mendorong om Ipul.

BRUKKK...!!!! bang Ipul meninju perut Alwi sampai dia kesakitan lalu di dorong sampai terjatuh.

Melihat Alwi yang sudah terjatuh, ketiga amoy itu masuk ke dalam untuk melihat keadaan Alwi. Ci Yuna dan Gisel jongkok disamping Alwi lalu bertanya: "Wiii..kamu gak apa2 wi...?!"

Tapi Ci Sherly dengan berani mendorong om Ipul lalu dengan galak nya dibilang: "ABANG KOQ MAIN KASAR SAMA ORANG....AWAS AKU LAPOR POLISI YAAA......?!!

"Hehehe...Cicik ini orangnya cantik tapi koq galak sekali..." goda om Ipul sambil menyentuh dagu ci Sherly.

Lalu tangan om Ipul ditepis lalu bilang: "AWAS KALO BERANI MACAM2 YA BANG....!!!"

"Abang paling suka amoy galak kayak cici ini... pasti binal kalo di ranjang...hehehe..." ledek om Ipul

PLAKKKK..!!!!! Ci Sherly menampar pipi om Ipul.

"Berani sekali lu......DASAR AMOY MURAHANN..!!!" lalu om Ipul dengan penuh amarah ci Sherly dirangkul lalu dipikul paksa di bahunya seperti karung. Lengan Om Ipul merangkul kedua kaki ci Sherly, sehingga bahu om Ipul menopang perut ci Sherly.

Buat om Ipul tubuh ci Sherly itu cukup ringan untuk dipikul lalu dibawa masuk ke dalam ruang ngumpul sekaligus tidur siang para montir2. di ruang itu ada beberapa kasur busa yang letaknya di lantai.

"TURUNKANN AKUUU.....!!!!"ci Sherly menjerit2 sambil memukul punggung om Ipul tapi om Ipul sama sekali tidak merasakan apa2.

Sesuai dengan kesepakatan di mobil, Ujang dan Rizal segera mendekati ci Yuna lalu dibopong paksa oleh Ujang untuk di bawa ke ruang yang sama.

"Ampunnn banggg... jangannnn...!!! ci Yuna ketakutan sambil memohon, tapi tidak dihiraukan.

Begitu pula ci Gisel ditarik paksa oleh Pak Dulah tanpa bisa melawan karena tenaga nya yang tidak sebanding.

"TOLONGGGG....TOLONGGGG....!!!!" ci Gisel minta tolong tapi Pak Dulah tidak merasa terancam dengan teriakan itu.

Alwi kemudian diborgol oleh kedua penghuni gudang itu lalu di masukkan ke satu kamar kemudian dikunci. Dari dalam ruangan itu masih kedengaran suara dari ruang ngumpul itu.

Akupun ikut masuk kedalam ruangan ngumpul dimana ketiga amoy yang seksi itu siap untuk diperkosa oleh buruh kasar om Faiz secara bersamaan di ruangan sama pula.

LEPASKAN AKUU...!!! BAJINGANNN...!!! berontak ci Shiely dengan galaknya.

Ci Shiely lalu dilemparkan ke kasur yang terletak di posisi sudut ruangan. Setelah terbaring di kasur, ci Sherly mencoba untuk memberontak, kakinya menendang2 ke arah om Ipul. Om Ipul lalu menangkap betis kedua kaki dengan satu kaki satu tangan. Lalu kedua kaki nya dilebarkan sehingga tubuh om Ipul berada di antara kedua pahanya.

Lalu tubuh Om Ipul menindih tubuh ci Sherly sehingga dia hanya bisa menendang tapi tidak tahu apa yang ditendang.

"Diam kau amoy lonte, jangan sok jual mahal luu... nanti juga lu bakal abang bikin keenakan.." kata Om Ipul.

"GAKKK... GAKKK MAUUU... LEPASKANNNN..!!! Ci Sherly masih terus meronta-ronta sampai membuat om Ipul agak kewalahan. Karena kesal dengan perlawanan ci Sherly, dengan kuat gaunnya ditarik hingga tali penyangga bahunya yang tipis itu putus.

Dengan refleks kedua tangan ci Sherly menutup dadanya sambil terus meronta-ronta. Lalu tangan om Ipul dengan gesit menyusul ke dalam celana dalam ci Sherly lalu mencolek2 memeknya.

"Aaaaaahhhh.....aaaaahhhh...." ci Sherly mulai mendesah.

Om Ipul mencolek2 memek Ci Sherly dengan cepat sampai perlawanannya lambat laun menjadi melemah.

"Ooooohhhh...aaaaahhhhh...jangaaannn....!!!" ucap ci Sherly dengan mata yang agak sayu.

"Jangann..jangann... apaan cikk... lu bilang jangan tapi memek lu minta ci...nih udah basah memek luu...dasar amoy munafik lu...!!! ledek om Ipul.

Ci Sherly sepertinya sudah mulai pasrah terhadap perlakuan om Ipul yang masih mencolek2 memeknya.

"AAAAAHHHHH.....AAAAAHHHH.....AAAAAHHHHHHH...!!!! ci Sherly muncrat akibat permainan tangan om Ipul.

"Dasarrr amoy !!!! Sok gak mau tapi tangan abang lu bikin sampe basah begini... hehehe.." kata Om Ipul sambil mendekatkan tangannya yang basah oleh cairan memek ci Sherly ke mukanya.

Ci Sherly masi berusaha menyesuaikan nafasnya karena orgasme. Celana dalamnya yang juga sudah basah diturunkan oleh Om Ipul tanpa perlawanan.

"Sialan betul2 sialan lu amoy... belum nikah tapi sudah gak perawan tapi masi sok jual mahal...." kata Om Ipul.

"Bajingan kau Bang...!!!! Plakkk..." bentak Ci Sherly lalu menampar pipi om Ipul.

Tapi keliatannya kali ini Om Ipul tidak terbawa emosi lagi. Dia tahu kalau ci Sherly sudah ditaklukkan. Dengan santai dia lepaskan pakaiannya sendiri sampai benar terlanjang. Kontol nya yang gelap sudah berdiri tegak siap untuk dihujam ke memek ci Sherly. Selama om Ipul melepaskan pakaiannya, ci Sherly pun tidak berusaha melarikan diri, hanya terbaring pasrah melihat ke dinding.

Dari tadi abang belum mencicipi toket lu moy... sini abang rasakan dulu teteknya yang mulus sayang..." kata Om Ipul yang mulai meremas sambil menjilat payudara ci Sherly secara bergantian. Ci Sherly pun hanya pasrah sambil sedikit melenguh membiarkan Om Ipul menikmati kedua payudaranya yang mulus. Putingnya dijilat2 sambil diremas2 dengan keras.

"Puting ini yang paling abang suka... masih warna merah muda...sruuuppp...srrruuuppp...." om Ipul melahap menjilat payudara Ci Sherly.

Ci Sherly keliatannya sudah mulai gelisah. Pinggulnya sedikit2 diangkat ke atas. Sepertinya memeknya sudah mulai gatal tapi dia tidak berani bilang ke om Ipul.

"Kenapa sayanggg..?!?! memek lu udah gatal ya... hehehe...." ledek om Ipul tapi Ci Sherly hanya diam, tapi gelagatnya jelas sudah menunjukkan dia sudah dilanda birahi.

Om Ipul sepertinya sengaja membuat ci Sherly gelisah segelisah mungkin. Mata Ci Sherly tertutup rapat menahan gelora birahi yang bergejolak di tubuhnya.

"Baaangggg...." ci Sherly dengan pelan memanggil.

"Apa sayang...?! tanya om Ipul seakan pura2 bodoh sambil mencumbu payudara bawah.

"Cepattt..." jawab ci Sherly dengan pelan.

" Cepat apanya...?! " tanya Om Ipul lagi kini cumbuannya turun ke perut ci Sherly

"Masukin cepattt..." tegas ci Sherly dengan suara pelan tapi sedikit lebih tegas

"Masukin pake apa syangg..? Om Ipul menjilat2 paha ci Sherly

"Punya abangg...!!!"

"Apanya punya abangg...!?!" Paha Ci Sherly masi di jilat2 om Ipul semakin mendekati memeknya

"Tolong jangan permainkan aku banggg..." kata ci Sherly

"Lohh bilang dulu donggg..." ledek om Ipul sambil menjilat2 bibir memek c Sherly

"Kontolllll abanggg...!!!" jawab Ci Sherly kesal.

"Hehehehe...makanya jadi cewe itu jangan galak2 Moyy...kalian itu kalo doyan kontol bilang aja... jangan sok jual mahal sama orang kami ini..." tegas om Ipul lalu berhenti mencumbu ci Sherly

"Sini buka lebar2 memek cina lu... biar lu ngerasain kontol lokal abang ini...." perintah om Ipul.

Ci Sherly pun langsung menuruti perintah om Ipul lalu melebarkan kedua pahanya. Om Ipul mengarahkan kontolnya ke memek ci Sherl.

"Aaaaaahhh..pelan-pelan banggg.......Arrrrrhhhhhh" Perlahan-lahan kontol om Ipul yang besar itu masuk.

"Aaaaahhhh...aaaahhhhh....aaaahhhh...." Om Ipul menhujam-hujamkan kontolnya dengan kencang ke memek ci Sherly.

Kedua kaki ci Sherly mengelilingi punggung Om Ipul seakan takut dilepaskan. Om Ipulpun mendaratkan ciuman ke mulut ci Sherly lalu disambut dengan kedua tangan yang merangkul kepala om Ipul. Mereka sempat berciuman panas, sampai lidah mereka berpagutan.

Tidak kusangka ci Sherly yang karakternya begitu galak sampai om Ipul pun dibentak. Tapi kini malah minta dientot oleh om Ipul. Sifat galaknya ci Sherlysudah takluk oleh birahinya yang dihidupkan om Ipul.

"Aaaaaaahhhh....aaaahhh...aahhh...ooohhh..."ci Sherly mendesah dengan kuat.

"Akuuu mo pipis bangggg...." sepertinya ci Sherly sudah mau orgasme.

"Tunggu dulu Amoy galak....Enak ga kontol pribumi....?! ledek om Ipul sambil terus mengenjot ci Sherly

Karena ci Sherly tidak menjawab, maka om Ipul menghentikan genjotannya tapi punggung ci Sherly masih naik turun dengen sendirinya.

"Ayooo cepattt banggg....!!!" pinta ci Sherly

"Jawab abang dulu..enak ga kontol pribumi...?! tanya Om Ipul tegas.

"Enakkk bangggg... kontol pribummii enakkk...."jawab ci Sherly

"Tau aja lu mana kontol yang enakk Moy....hehe" ledek Om Ipul lalu melanjutkan genjotnya.

"Oooooohhhh....ooooohh...aaaahhhh....!!!! kembali ci Sherly mendesah.

"AAAAAAAAAAHHHHHHHH...........!!!! aaaahhh....aaahhhh...." ci Sherly klimaks tapi om Ipul tidak menghentikan genjotannya.

"Uuuuhhhh...uuuhhhh.... abang mau titip peju abang di memek lu Moyy...." kata Om Ipul semakin mempercepat genjotannya.

"Aaaarrrhhhh...!!!!! Terima peju abanggg..!!!! Bang Ipul menyemburkan spermanya ke memek Ci Sherly.

"Enak betul memek amoy... hah...hah...!!! om Ipul puas mengenjot ci Sherly.

Pesta amoy malam ini belum selesai. Masi ada amoy Yuna dan Gisel dalam waktu bersamaan sedang diperkosa sampai menjerit2.


Bagaimana situasi Ci Yuna yang sedang bersama om Rizal dan Ujang?

Bagaimana pula dengan Ci Gisel yang sedang bersama Pak Dulah?​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd