Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story Of Damar

"ya kira-kira begitu ya kawan-kawan" ucap dosen yang berada di depan kelas.

Saat ini aku tengah berada di kelasku untuk mengikuti perkuliahan hari ini. Tak ada yang spesial, hanya seperti hari-hari biasa. Setelah selesai, aku pun pergi ke kantin untuk sekedar menghilangkan rasa haus ku.

Di tengah jalan dari arah berlawanan aku melihat salah 1 gadis berjalan ke arah kantin juga. Mata kami saling bertemu, namun tak lama kemudian gadis itu menghindar dari ku, lalu pergi. Aku yang mengetahui itu bergegas mengejarnya.

"Nisa, Nis tunggu dulu Nis. Ada mau mas omongin..." ucapku begitu berhasil mengejarnya.

"a-ada apa mas, Nisa buru-buru" ucapnya mencoba menghindar dariku.
Nisa adalah gadis yang sedang ku dekati saat ini. Dia adalah salah 1 mahasiswa pertanian Namun baru semester 3. Aku mencoba mendekati nya sebulan terakhir ini. Namun akhir-akhir ini sikap nya jadi berubah padaku. Aku juga bingung kenapa demikian.

"Nis sabar dulu Nis, kenapa tiba-tiba kamu kayak gini. Kalau mas ada salah mas minta maaf" ucapku mencoba menahannya

"eng-enggak kok mas gk salah. Udah ya mas Nisa jalan dulu" ucap nya kembali ingin pergi namun aku memegang tangannya agar dia tetap berada di sini.

"mas gk bakal lepas sampe nemu jawaban dari pertanyaan Mas. Sekarang coba tolong kamu jelasin kenapa kamu ngehindarin Mas?" tanyaku padanya. Entah kenapa hal ini membuat Nisa semakin gelisah, aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"sudah lah Mas, plisss lepasin tangan Nisa Mas" ucapnya mencoba melepas tanganku. Namun aku yang masih butuh penjelasan masih tetap menggenggam tanganya. Aku butuh penjelasan kenapa sikap nya berubah padaku. Namun tiba-tiba...


*PLAKKK....

Sebuah tamparan mendarat di pipiku. Tamparan tangan halus dari Nisa menyadarkan ku, yang membuat para mahasiswa lain memperhatikan kami.
Ku lihat Nisa pun kaget akan tindakannya barusan, begitu pun aku. Namun seperti tersadar Nisa segera pergi meninggalkan ku di sini. Aku masih terpaku dengan kejadian barusan, ini kali pertama aku di tampar oleh seorang gadis. Setelah tersadar ku lihat di sekitar banyak pandangan mahasiswa menatap ku dengan berbagai macam tatapan yang tak dapat ku artikan apa arti tatapan itu.
Dengan langkah gontai aku kembali berjalan ke arah kantin tanpa memperdulikan tatapan mereka ke arahku.

Di kantin kembali aku mengingat kejadian tadi, sebenarnya Nisa adalah pribadi yang kalem, cantik, manis. Namun entah apa yang membuatnya menjauhi bahkan sampai tadi menamparku barusan. Nisa adalah gadis ke 5 yang ku dekati selama aku berkuliah di sini. Entah kenapa selalu saja berakhir bahkan tanpa aku sempat berpacaran dengan mereka. Namun pola nya selalu sama, sikap mereka tiba-tiba berubah derastis dan puncaknya ya saat Nisa menampar ku barusan. Aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padaku.

"WOIIII... tumben lu cuman mesen minum doank" ucap suara laki-laki yang sangat aku kenal mengagetkan ku.
Aku yang sedang tak mood, langsung menepis tangan sahabatku yang berada di pundakku.

"hehe kenapa lu, habis di tampar cewek trus jadi gini" ucap Aris duduk di sampingku.

"haaa... Kok lu tau?" ucapku terkaget.

"coba noh buka sosmed. Pasti lu bakal tau jawabannya" ucap Aris tersenyum santai.
Dengan cepat aku mulai membuka sosmedku dan alangkah terkejut nya aku. Seseorang menggunakan akun KATTY PINK mengunggah video ku saat di tampar oleh Nisa barusan. Wajah Nisa tampak di blur sedangkan wajahku tidak sama sekali. Akun itu mengunggah dengan caption 'Orang Mesum di Tampar di Depan Umum'.

"ANJINGGG...." gumamku.
Otakku seakan mendidih, siapa dan apa motif nya terhadapku dengan mengunggah hal ini di sosmed. Tentu saja beragam komentar membanjiri postingan itu. Seketika aku aku seperti merasakan tatapan mahasiswa yang ada di kantin padaku.

" woii bengong aja lu, ada apa sih. Lu jangan mesumin gua yakk hahahaha" ucap Aris meledekku.

"anjinggg... Siapa yang berani unggah beginian bangsat..." umpatku.

"hehhh ssshhhhh lu gk liat orang-orang pada ngeliatin lu" ucap Aris mencoba menyadarkan ku.

"berisik dah tau gua.." balasku.
Aku tak habis pikir kenapa bisa begini.

"kok bisa sampe gitu sih bro" ucap nya ikut menyeruput minumanku.

"hedeh biasa lah bro, ini udh ke 5 kali nya cewek yang gua dekatin tiba-tiba menjauh gitu aja. Dan yang tadi ini yang parah, gua cuma minta penjelasan tapi tiba-tiba di tampar gitu" ucapku memberi pejelasan.

"hmmm aneh gk sih menurut lu?" tanya Aris padaku.

"ya gua rasa ini udah sangat aneh sih. Cewek yang gua dekatin trus mereka ngejauh pun seperti gelisah gitu bro" ucapku padanya mencoba menenangkan diri. Sedikit demi sedikit Aku dan Aris berdiskusi, pikiran ku mulai tenang.
Hingga Dini kembali datang ke kantin dengan anggun bersama dengan geng nya. Kulihat dia menatapku dengan tatapan sinis kemudian tersenyum padaku.

"gua jalan duluan bro" ucapku pada Aris. Kedatangan Dini malah tambah membuat emosiku tak stabil.

"lah ninggalin gua lagi lu?" tanya Aris padaku.

"lg gk mood gua sumpah, udah ya gua duluan" ucapku padanya.

"eh minuman udh lu bayar belum?" tanya nya.

"elu yang abisin ya lu yg bayar lah" jawabku berlalu meninggalkannya.

"janc*kkk..." teriak Aris.

"ehemmm Sis lu tau gk ada berita Viral tentang laki-laki mesum yang di tampar di tempat umum" suara Dini terdengar Saat aku melewati geng nya Dini. Jujur mendengar hal itu rasanya ingin ku labrak, namun pantang bagiku untuk duel dengan seorang wanita. Jadi aku tak memperdulikan hal itu dan melanjutkan langkah kakiku.

Didalam kelas aku tak begitu konsen mendengar penjelasan dosen. Selain karena kejadian tadi, tatapan-tatapan aneh mulai aku rasakan di dalam kelas yang berisi sekitar 50 mahasiswa.

"huuufffttttt untung aku sedikit memiliki rasa masa bodo.." gumamku.
Sampai akhirnya mata kuliah hari ini pun selesai. Aku bergegas keluar dan mencari Dini untuk aku ikuti pulang bersama. Sebenarnya aku malas, namun itu adalah permintaan tante dan om jadi ya mau tak mau.

Aku pun mencari Dini kesana kemari, namun tak kunjung nongol bokong seksi nya. Anjimmm sempet - sempetnya mikirin bokongnya Dini.
Sekitar 20 menit setelah mencari aku menemukan nya di dekat parkiran. Namun langkahku semakin pelan saat aku melihat wajah gadis yang tak asing sedang berbicara dengan Dini. Ya itu adalah Nisa

"perasaan jurusan mereka berdua berbeda, ada hubungann apa antara Dini sama Nisa" gumamku.
Aku mencoba mencari tempat agar tak ketahuan saat mendengar pembicaraan mereka.
Saat di rasa tempatnya cocok, aku mulai memfokuskan pendengaran ku.

"Udah ya Din, aku udah ngelakuin apa yg kamu minta ke aku" ucap Nisa pada Dini.

"haaa Dini minta apa sama Nisa?" gumamku yang semakin mencoba fokus.

"hahaha bagus gadis pintarr..." ucapnya pada Nisa.

"udah ya, tolong jangan ganggu aku lagi Din. Aku gk ada hubungan apa-apa sama mas Damar. Aku juga udah berusaha ngejauhin dia sesuai permintaan mu" jelas Nisa yang membuatku kaget setengah mati.

"Jadi Nisa ngejauhin aku karena di minta oleh Dini, tapi kenapa?" gumamku.

"oke deh bagus, gue juga gk bakal ganggu lu lagi. Udah sana pergi lu, urusan lu sama gue selesai. Bye" ucap Dini pada Nisa. Kulihat Nisa tampak lega, namun raut wajah sedih terpancar dari wajah cantiknya.

"oh iya hahaha lu suka ya sama laki-laki model begitu haha" sambung Dini sambil berlalu pergi meninggalkan Nisa.
Nisa hanya bisa menunduk mendengar kata-kata Dini.

Tanganku seketika mengepal. Apa maksudnya Dini melakukan itu. Melakukan tindakan agar Nisa menjauh dari ku. Otakku kembali berpikir,,,

"apakah selama ini gadis yang menjauhiku karena di perintah oleh Dini?" tanyaku pada diri sendiri yang membuat diriku semakin emosi melihat kenyataan ini.
Di sisi lain nampak Nisa berjalan sesenggukan meninggalkan area kampus.

"bangsaatttt kau Din...." umpatku padanya.

Sejurus kemudian Dini keluar area kampus dengan menggunakan mobilnya. Dengan cekatan aku mengambil motor dan mulai mengikutinya.
Di sepanjang jalan aku terus memikirkan kenapa Dini berbuat sejauh itu, apa yang membuatnya melakukan hal itu, apa yang membuatnya nampak begitu benci padaku.

Saat tiba di parkiran rumah, aku dengan cepat turun dan mencerca Dini yang baru keluar dari mobil dengan berbagai pertanyaan.

"hehhh... Maksud lu apaan haa?" tanyaku saat berada di depan matanya.

"maksud lu apaan haaa,,, minggir lu gk ada urusan gua sama lu" ucap Dini mencoba pergi dari hadapanku.

"ehh lu gk bisa pergi gitu aja ya" ucapku menyentuh tangannya

"ehh berani lu nyentuh gua yaa.." ucapanya sambil melepas tanganku.

"udah lu gk usah banyak ngeles, kenapa lu lakuin hal itu ke Nisa haaa?"

"maksud lu apa haaa?" tanya Dini semakin menantangku.

"gua bilang gk usah banyak ngeles, lu pikir gua gk tau lu tadi di parkiran ketemu ama Nisa haaa.. Jelasin maksud lu apaan haaa...?" ucapku dengan kesal. Mata kami saling beradu tatapan kebencian.

"ohh jadi lu udah tau ya, ya bagus deh biar lu sadar diri" ucapnya santai.

"eh elu tu yaa..."

"loh kalian berdua ngapain, kok gk cepet masuk" suara seorang wanita di depan pintu membuyarkan debat kami.

"Ayo masuk, ngapain kalian berdua di siini" kembali Pertanyaan itu muncul dari tante Astri.

"ah ini juga baru sampe kok ma" ucap Dini berlalu dari hadapanku. Dia menyalami mama nya kemudian beranjak masuk rumah, namun sebelum masuk rumah dia sedikit menoleh ke arahku sambil tersenyum licik kemudian menghilang di balik pintu rumah.

"Damar kok bengong begitu, kamu gk masuk?" tanya Tante Astri.

"ehh itu anu tante ini mau masuk kok" ucapku berjalan masuk ke rumah.

"oh ya udah ganti baju trus makan ya, ini tadi tante yang masak loh" ucap tante menawari ku.

"hehe siap tante" balasku. Saat aku melewati nya, aroma perfumnya menyeruak kedalam hidungku.

"ahhh tante wangi sekali" gumamku.

"Damar... Kok berhenti" ucapan tante membuyarkan mabukku mencium aroma tante.

"ehh engg anu tante enggak kok ini mau jalan" kulihat wajah tante tersenyum ke arahku entah apa maksudnya. Segera saja aku bergegas naik ke kamar ku. Namun aku sempat berpapasan dengan Dini.
Emosiku kembali stabil setelah tadi bertemu dengan Tante. Ku acuhkan kehadiran Dini di sekitarku dan melanjutkan jalan ku ke kamar.
Di kamar aku kaget dengan reaksi kontolku yang sudah tegak hanya karena mencium aroma tante barusan.

"Gila.. Gini doank ngaceng gua.." gumamku.
Aku pun bergegas berganti pakaian dan segera membaringkan tubuhku di atas kasur empuk ku. Tak lama kemudian aku pun mulai terlelap.

****

Aku terbangun sekitar pukul 4 sore. Aku pun beranjak dari tempat tidurku dan pergi ke dapur guna mengisi perut ku. Di saat aku sudah di dapur, kulihat di kaca belakang, tante Astri lagi tiduran di bangku di pinggir kolam renang.

"Wah enak juga nih sore – sore berenang, sekalian segerin mata lihat tante Astri hehe" gumamku.
Aku segera berjalan ke arah kolam. Nampak tante Astri lagi bersantai dengan baju renang bikininya, namun bagian atasnya masih ditutupi kaos.

"sore tante.." sapa ku padanya.

"ehh sore Damar. Mau renang?" tanya nya padaku.

"hehe iya ni Tante" jawabku yang langsung terjun ke arah kolam. Segar rasanya, bolak balik dari sisi satu ke ujung lain. Puas berenang, aku naik ke atas, menuju lemari handuk, mengeringkan tubuh, lalu berjalan ke bangku lain di samping Tante Astri.

Tante Astri masih bermalas-malasan. Akupun ikut berbaring di bangku berjemur. Matahari masih agak terik. Mataku kembali mengantuk, karena angin sepoi-sepoi menerpa tubuh dan wajahku. Tiba-tiba tante Astri bangkit dan kini dalam posisi duduk, kulihat dia membuka kaosnya, nampak keteknya yang bersih sedikit ditumbuhi bulu yang halus dan jarang. Kulihat Kutang bikininya bergoyang saat tante Astri mengangkat kaos. Ugh...Kontol ku langsung mengeras, kuarahkan pandangan mataku terfokus ke daerah dada tante Astri.

"gila montok banget tu payudara" gumamku.
Kontol ku mengeras sejadi-jadinya. Lagi enak-enaknya terpesona, kudengar suara tante Astri membuyarkan lamunan kotorku.

"heii Damar, kamu liatin apa sayang?" tanya Tante Astrid tersenyum ke arahku.

"hehehe enggk kok tante, dapat rejeki nomplok ya, sayang kalau di lewatin" ucapku sekenanya.

"ya udah sini usapin lotion ke punggung tante" ucap ramah tante padaku.

"hehehe baik tante Damar mah hayuk hayuk aja" ucapku semangat.

Wah sungguh tawaran yang menggiurkan, lumayan buat menghibur kontolku yang lagi mengeras di balik celanaku ini. Sekalian jahilin tante Astri ini. Tante Astri lalu segera tengkurap. Aku pun segera memulai tugasku, Posisiku berdiri membungkuk dengan Kaki mengankang di atas pantat tante Astri. Segera kutuang lotion ke tanganku, akupun segera mengusapkannya ke punggung dan badan tante. Sengaja aku mengusap – ngusap dengan agak bertenaga sedikit, seperti memberikan pijatan yang membuat Tante Astri tampak menikmatinya.

"uhh enak Mar, rasanya nyaman. Sekalian kaki deh ya hehehe" ucap tante Astri

"waduhh berasa tukang pijit aku ni" balasku pada tante yang tentu nya justru malah membuatku senang.

"hehe sekali-kali kenapa mijitin tantenya"

"ya udah deh, tapi itu tali BH nya di lepas ya biar gk nyangkut-nyangkut" pintaku pada Tante.

"ya udah, kamu tarik sendiri ya" ucap tante Astri.

Akupun segera menarik tali bikini tersebut. Kuambil lotion kembali, sengaja aku memulai dari Kaki, kuusap lotion dan memulai memijit dari telapak Kaki, lalu betis, naik lagi ke paha, lalu tanganku sampai ke daerah CELANA DALAM , sengaja aku lebarkan Kaki tante Astrid pelan-pelan. Nampak belahan pantatnya yang montok. Kupijit dengan lembut kedua belahan pantatnya, jariku juga dengan perlahan dan sesekali menyentuh tanpa sengaja bagian terluar daerah Memek tante Astri yang tertutup Celana Dalam.

Tante Astri juga diam saja, entah tidak tahu atau sangat menikmati pijitanku. Cukup lama aku memijat daerah pantat tante. Samar-samar aku mencium bau aroma menyenangkan yang sudah lama kukenal, masa sih Memek tante Astri mulai basah. Akupun meneruskan pijatanku dengan khidmat.

Tante Astri berdehem sambil tertawa dan mengatakan kalau yang harus kupijit seluruh badan, bukan pantat. Aku pun mengambil kembali lotion, kali ini aku duduki pantat tante Astri , lalu aku mulai memijat punggung tante Astri. Ku usap-usap dan kubelai dengan lembut dan bertenaga bergantian. Saat sampai bagian tengah punggungnya, sengaja aku lebarkan jari-jari tanganku, dan sedikit menyentuh bagian pinggir teteknya. Nampaknya tante Astri benar-benar enjoy dengan profesiku sebagai tukang pijit dadakan ini, membiarkan saja semua pijatanku. Tanpa terasa Kontol ku makin mengeras dan berdenyut-denyut. Sebelum aku kebablasan akupun segera menyudahi kegiatanku.

"aduhh udah belum tante?" tanya ku padanya.

"ehh kenapa memang, pijatan mu enak loh Damar" puji tante Astri padaku.

"hehe pegel tante, eemm emang bagian depan juga mau di pijit?" tanyaku iseng.

"hihihi emang kamu mau?" tanyanya

"haaa emang boleh ya Tan?" tanyaku balik pada tante Astri.

"hihihi nakal ya kamu, sini tante bisa sendiri kalau bagian depan. Makasih ya Damar" ucapnya padaku.

Segera aku bangkit, tante Astri lalu segera berbalik, tangannya memegang KUTANG bikininya, lumayan agak ke bawah sedikit sih, sehingga gunung kembarnya terlihat seperti meloncat keluar. Hal ini membuat kontolku makin tambah keras di dalam.
Tante Astri tiba-tiba mendekat ke arah ku.

"pijitanmu enak Damar, tapi kok tadi ada rasa benda aneh di pantat tante yaa hihihi" bisik nya di telingaku yang membuat aku kaget.

"hehe maaf tante, gk sengaja. Kan aku masih normal tante" ucapku tersipu malu.

"kamu mau tante bantu keluarin.." kembali tante berbisik di telingaku.

"haahhhh..."

"Ma... Mama...." suara seorang gadis muncul dari arah dapur menuju ke arah kolam.

"heiii... Mama di sini sayang" ucap Tante Astri pada sumber suara yang tak Lain adalah Dini.

"loh mama ngapain sama orang ini?" tanya Dini pada Tante

"hehe tadi mama minta tolong Damar buat olesin lotion, ya udah sekalian minta pijit deh hihihi" jelas tante Astri pada Dini. Kulihat raut wajah Dini nampak tak suka dengan kedekatan ku sama tante Astri.

"ya udah Tan, Damar masuk dulu ya hehe" ucapku pamitan pada Tante.

"hihi iya, hmmm lain kali pijitin tante lagi ya" ucap tante mengedipkan mata padaku.
Dengan cepat aku segera pergi meninggalkan ibu dan anak perempuannya.

"hehmmmm sekali mesum tetap mesumm.." ucap Dini saat aku berjalan melewatinya. Aku yang tak memperdulikan nya melanjutkan langkahku masuk ke dalam rumah karena aku memikirkan kontolku yang sudah ngaceng berat. Namun saat akan masuk, iseng aku menengok ke belakang dan benar saja, tante Astri melihatku memberikan senyuman dan memainkan lidahnya di bibir tipis nya.

Akupun segera menuju ke dalam rumah,
"gawat nih, Kontol ku benar – benar nggak kompromi, terpaksa deh pakai cara manual" ucapku. Segera aku masuk ke dalam, berdiri di tempat yang tidak terlihat dari arah kolam renang, namun aku bisa melihat ke sana. Kulihat tante Astri sedang duduk, nampaknya sedang mengoleskan lotion pada bagian depan tubuhnya. Celanaku segera kupelorotkan, tangan lumayan licin sisa lotion mijit Kaki tadi, aku segera mengocok Kontol ku, kulihat tante Astri sedang mengoleskan lotion pada area dadanya, nampak dada putih dan besar itu bergoyang, tangannya masuk ke balik bikini nya.

" duh kenapa nggak diangkat sedikit saja sih" pikirku. Kocokan semakin kencang. Lalu tante Astri nampak melebarkan Kakinya, kini sedang mengolesi wilayah sekitar paha dan selangkangannya. Kukocok Kontol ku makin cepat, Denyutan terasa makin kencang.

CROOOOOT CROOOOOOT CROOOOT

"ah akhirnya keluar juga, lega rasanya" gumamku.

"anjir banyak banget" sambungku saat melihat ceceran spermaku sendiri. Segera saja kubersihkan muncratanku dengan celanaku, lalu segera menuju kamar mandi. Sambil mandi aku tersenyum sendiri. Ya walaupun aku belum pernah ngentot, tapi aku tau lah sedikit tentang onani. Biasanya aku akan onani sambil nonton bokep kesukaanku, namun ini kali pertama aku onani sambil melihat tubuh sintal seorang wanita secara live. Udah masuk tahun ke 3 aku tinggal di rumah tante namun baru sekarang aku tau kalau tante punya sisi nakal. Ya dari awal memang tante sudah cantik dan seksi, namun sisi lain tante saat ini membuatku semakin memperhatikan tante Astri.

Aku pun masih kepikiran perkataan tante Astri padaku tadi. Sungguh tante Astri sangat berani sekali. Apa tante Astri selalu nakal seperti ini.
Pikiran-pikiran itu terus muncul di kepalaku. Ahh aku pun jadi membayangkan sedang menyetubuhi tante Astri di kolam renang.



*Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd