Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story Of Damar

Bimabet
Di sabtu pagi sekitar jam 05.00, aku sudah bersiap melakukan joging pagi. Ya ini memang rutinitas ku di hari libur untuk joging tiap pagi. Aku telah bersiap dengan pakain training, botol air minum untuk ku minum di tengah jalan.

Seperti biasa jam segini blm ada orang rumah belum bangun. Aku yang sudah terbiasa dengan hal ini langsung bergegas melakukan kegiatan ku sendiri.

"sssshhhhhfffffff...... Hhuuuuuuuffffffttttff..... Aaahhhh" udara segar di pagi hari yang sangat baik untuk kesehatan. Tak banyak orang yang melakukan joging di pagi hari seperti ini. Ya walau sempat bertemu beberapa tetangga namun sangat sedikit orang yang sadar akan kesehatan.

Setelah di ku rasa cukup lelah, aku segera kembali ke rumah.
"udah jam 06.00 aja, perasaan baru keluar deh" gumamku saat tiba di rumah.

Saat akan naik ke kamarku di lantai 2,
"Cekkllekkkkk..." terbukalah pintu kamar di iringi langkah pelan juga aroma harum yang tercium oleh ku.

Aku menengok kearah sumber suara dan melihat sosok tante Astri berjalan ke arah meja makan.

"ehhh pagi Damar..." sapa renyah tante Astri sambil menarik kursi makan.

"ehhh... Emmm... I-iiya tante, pagi juga.." jawabku tergagap. Ya Tuhan kuat kan lah iman hamba mu ini.
Tante Astri terlihat segar sekali pagi ini dengan rambut yang masih basah.

"anjir habis dinas malam kayaknya" gumamku.

Tante Astri masih mengenakan kimono mandi warna putih polos beraksen bunga mawar seperti tato yang ada di pundak bawah sebelah kanan bahu nya. Panjang nya tepat di bawah bongkahan pantat tante, sehingga kaki telanjang dan batang pahanya yang terbungkus kulit putih berbulu lembut terpampang jelas.

Di tambah di bagian pinggang yang cuma bertalikan simpul kendor, otomatis belahan kimono itu tersingkap dan menampakkan seperempat dari gelembung buah dada tante Astri yang besar, mengkel dan terlihat masih ranum.

"kenapa kamu liatin tante begitu, sini kalau mau sarapan bareng tante. Om mu masih tidur itu, kecapekan kayaknya, hihihi. Si Dini gak tau deh tante udah bangun atau belum" ucap tante Astri lembut.

"kecapekan ngentot kayaknya hahaha" gumamku sambil berjalan dan duduk di depan tante Astrid.

Aku sengaja duduk di depan tante Astri karena ingin bisa menikmati betapa sensualnya tante Astri di pagi ini. Tante mulai membuat roti untuk sarapan. Otak, mata, hati pun mengikuti kegiatan tante Astri. Kontol ku pun aku atur agar tak ikut memberontak pagi ini.

Letak tempat sendok, garpu dan pisau roti ada di sebelah kanan tante Astri. Ketika tante Astri memegang roti dengan tangan kiri, tante Astri beranjak mengambil pisau dengan tangan kanannya sambil berdiri setengah membungkuk dan memiringkan tubuhnya tepat ke arahku.

YASALAMM.....

Mataku mulai melotot, jantungku berdebar kencang, otak ku nge blank, dan batang kontol ku mulai bergerak merespon apa yang kulihat.

Dengan posisi seperti itu, belahan kimono sebelah kanan melebar jatuh. Jadilah buah dada sebelah kanan tante Astri terjuntai keluar seutuhnya tanpa tertutup oleh BH. Terekspos jelas di depan mataku tanpa tante Astri sadari.

Gelembung dada itu tampak begitu sempurna. Putih, besar, berurat dan masih terlihat kencang. Areola coklat muda dan puting kemerahan menghiasi puncak dari buah dada tante Astri. Ouhhh gila sungguh indah ciptaan Tuhan. Buah dada itu bergoyang-goyang sangat seksi saat tangan tante Astri masih berusaha menggapai pisau roti.

"ohhh 5 detik berharga yang di berikan Tuhan padaku pagi ini" gumamku melihat karya Tuhan yang begitu indah.

"Awww..." pekik kecil tanye Astri, ketika tau dan menyadari kalau dadanya telah keluar dari tempatnya bersarang.
Bahkan tante Astri menyadari kalau dari tadi aku memelototi keindahan dadanya tanpa berkedip sedikitpun.

"ya ampunn indah banget ciptaan mu ya Tuhan" entah setan mana yang merasuki ku sampai keluar kata-kata itu tanpa sengaja dari mulutku.
Anehnya saat tante mendengar itu, wajah cantikkk putih alaminya merona merah. Di barengi dengan senyum yang tersungging dari bibir manisnya. Dengan cepat tante Astri memperbaiki kimononya kembali.

"ehhh.. Emmmpp.. Ohh.. Tante Astri su-suka sarapan roti ya?" tanyaku tergagap.

"iya suka kok, suka banget malah" jawab tante Astri dengan santai seperti tak terjadi apapun Dengan senyuman ramahnya padaku.

"emm kamu mau minum apa Damar, biar tante ambilin" ucap tante Astri sambil berjalan ke arah kulkas membukanya dan membungkuk 45 derajat.

YA Tuhan apalagi lagi kali ini...

Aku dapat melihat bongkahan pantat tante dengan sangat jelas. Montok, putih mulussss dan kencang tanpa cacat sedikitpun. Lipatan belahan memeknya yang kemerahan pun bahkan mengintip dengan malu-malu.

"tante nyari apa, sini biar Damar bantu" ucapku menawarkan diri sambil mengampiri tante Astri.

"ANJIRRR BENERAN GK PAKE CD" gumamku.

Memek tante Astri terlihat jelas terjepit erat di pangkal paha dan bongkahan pantat montoknya. Begitu chubby, kemerahan dan mengkilat basah. Sedangkan bibir memek itu berwarna kemerahan.

"anjirrr masih sempit pasti ni memek" gumamku yang tau mungkin ini karena tante rajin melakukan senam.

Kontol ku pu jadi tegang berat melihat pamandangan indah ini. Aku terangsang hebat melihat tante Astri, apakah ini karena dia adalah istri orang, yang lebih tepatnya istri om Hendra.

Saat tiba tepat di sebelah tante Astri, tante Astri kulihat mengambil susu dari lemari es. Tiba-tiba tante Astri menoleh kesamping bersamaan dengan memutar tubuhnya untuk berdiri, bibir seksinya mendarat mulus di kontolku yang sudah tegak di balik celana trainingku.

"awww... Aduuhhh!!!" jerit kami bersamaan.
Aku yakin tante Astri dapat merasakan kontol tegangku barusan.

"aa... A-duhhh tan.. Teee..! Aduh ma.. Maaf tante. Su.. Sumpah Da.. Damar gk sengaja. Ma.. Maafin Damar Tan.." ucapku malu dan gugup, horny bercampur jadi satu.

"hhmmppp.. Iya tante tau kok kamu gk sengaja Damar" ucap santai tante Astri beranjak berdiri.

"punya kamu besar loh Damar hihihi" bisik nakal tante Astrd sambil mengelus kontolku yang masih terbungkus celana trainingku sambil berjalan ke arah meja makan. Senyum nakal tersungging di wajah tante Astri.

Jantungku rasanya mau copot mendengar ucapan tante Astri barusan. Akupun menyusul tante sambil mengatur nafas agar tenang.

"Maa..." ucap seorang wanita dari lantai atas.

"ehh.. Anak mama sudah bangun" ucap Tante Astri pada anak semata wayangnya.

Nampak Dini mulai berjalan turun menuruni tangga. Rasa horny ku berangsur turun mengetahui Dini sedang berjalan ke arah meja makan. Saat sampai meja makan, nampak Dini melihat tante dengan alis mata naik sebelah.

"mama kok pake pakaian seperti itu sih?" tanya Dini sembari duduk di sebelah mamanya. Dan seperti biasa aku dan Dini tak bertegur sapa sedikitpun. Aku tau kalau Dini ini tak suka padaku, hanya saja aku tak tau kalau Dini sebegitu besar ya tak suka padaku sampai melakukan tindakan yang merugikan ku seperti apa yang dia lakukan pada gadis-gadis yang dekat denganku.

"lah kenapa, kan wajar orang bangun tidur pakai baju seperti ini" jawab tante Astri lembut sambil mengusap rambut putri kesayangannya.

Setelah bertanya seperti itu, aku melihat sekilas ke arah Dini. Ternyata dia memakai baju tidur tipis terusan sebatas paha. 2 kancing atas bajunya di biarkan terbuka sehingga buah dadanya yang lumayan besar menyembul indah di barengi dengan puting yang tampak menerawang di balik baju tidurnya.

"apa bedanya sama elu" gumamku yang seketika menatap tajam ke arah ku.

"anjir masa ni bocah tau lagi gua batin" sambungku.
Dini pun beranjak pergi ke dapur entah mengambil apa.

"di makan roti nya Damar" ucap tante Astri yang mulai mengambil pisang dan mengupasnya.

"eh i.. Iya Tan, ini juga mau di makan kok hehe" jawabku kikuk.

Kemudian dengan tenang Tante Astri mulai memainkan lidah merahnya di ujung pisang yang sudah terkupas kulitnya sambil menatap wajah gue dengan tatapan yang menggoda. Di jilat-jilat, di cucup-cucup kecil,

"Lheepphh!!"

Batang pisang itu di jilat dengan telak dari bawah sampe ke ujungnya dengan lidah merah yang basah. Berulang kali menguas naik turun. Sesekali ujung lidahnya yang lancip itu tampak bergerak-gerak lincah mengulik bagian tengah kepala buah pisang.

Ouughhh shiitt!!! pada akhirnya, kepala pisang dan batangnya terkulum sempurna di dalam mulut Tante Astri . Dikempot-kempotkannya sebentar pipi mulus yang mulutnya tengah tersumpal buah pisang sebelum menariknya pelan buah pisang itu sampe diujung, kemudian dimasukkan kembali sampe mentok, terus dikeluarkan lagi pelan-pelan, lalu di gigit baru dimakan.

"Udah ahh!.. Biasa aja lagi Damar ngeliatnya ga perlu ngowoh gitu. Ntar kepengen lhooh. Hihihihiii.." kata Tante Astri diakhiri kikikan keledai seraya meminum susu yang ada di dekatnya, gue yang masih bengong tersadar akan ucapan tante.

"ehh i.. Itu.. A.. Anu.. Tan.. Hehehehe" ucapku kikuk kepergok bengong melihat aksi makan pisang tante Astri. Tante Astri benar-benar menguji iman ku. Tante Astri hanya membalas dengan senyuman genit. Tak lama Dini pun kembali ke meja makan.

"emm tan, Damar balik ke kamar dulu ya.. Gerah ini tadi habis joging" ucapku pamit pada tante. Aku harus segera pamit sebelum kontol ku benar-benar di luar kendali.

"oh iya Damar, ini susu nya di bawa sekalian" ucap tante Astri sambil mengedipkan matanya tersenyum ke arahku.

"ehh.. I.. Iya tan makasih" ucapku gugup dan langsung mengambil susu itu dan bergegas menuju ke kamar.

"GILAAA.. GILAAAA...GILAAA." ucapku Setelah sampai kamar dan langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Aku tak menyangka dapat melalui kejadian tadi dengan tante Astri. Kontolku pun dari tadi ngaceng parah dan belum turun sama sekali. Aku tak habis pikir kenapa tante bisa senakal ini. Apa ia selalu seperti ini ohh.. 3 tahun sia-sia yang kulewati tanpa tau kalau tante ku bisa nakal seperti ini.

"hmmm berenang enak kali yak" gumamku. Kulirik jam dan berpikir sejenak.
Aku putuskan untuk bermain sebentar dengan komputerku sembari menunggu jam 08.00 untuk pergi berenang. Aku juga harus fokus menjinakkan kontol ku agar tak tegang terus.

*

Udah beberapa jam aku bermain komputer dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 08.00.
Segera ku matikan komputer ku dan bergegas menuju kolam renang. Batang kontolku juga kembali lemas seperti sedia kala. Segera ku lepas baju ku dan hanya mengenakan boxer beserta handuk yang lilitkan di leherku.

Saat tiba di kolam renang mataku kembali terbelalak. Terlihat ada Dini di situ dan tak hanya itu saja. Bra dan Cd bikini renang warna merah maroon terlihat begitu seksi membalut tubuh semampai Dini. Bra tipis dengan tali melingkar dileher dan punggungnya, terlihat kekecilan untuk menampung volume bongkahan toked putih Dini. Sehingga daging toked putih itu terlihat saling menghimpit sesak, meronta, menjerit ingin keluar dari belenggu beha. Di sempurnakan dengan tonjolan puting Dini yang menerawang.

"apa iya ukuran dada Dini kayak gitu, atau bra nya yang kekecilan" gumamku.

Cd bikini Dini juga tak kalah seru. Cuma di ikatkan dengan seutas tali di kanan kiri pinggang ramping yang ber tatto kupu kupu itu. Tak ketinggalan Puser indah yang ber piercing emas putih nampak ikut ikutan narsis. Jujur di sini aku terpukau dengan pemandangan yang di suguh kan di depanku.

"woiii ngapain lu liatin gua kayak gitu!!!" teriak Dini membuyarkan lamunanku.

"sape yang ngeliatin lu, orang gua baru sampe di sini juga" kilahku berjalan ke arah kolam renang.

"loh ada Damar mau berenang juga" sapa tante Astri yang tengah berbaring.

*Byuuuuurrrrr.....

"kenapa teriak-teriak sih sayang.." ucap seseorang yang muncul dari dalam kolam.

"kagak papa yank.. " balas Dini.

"ohh ada si penumpang toh.." ucap laki-laki bernama Niko. Niko ini adalah pacarnya Dini, Niko juga berkuliah di kampus yang sama dengan ku dan Dini. Cuma kami beda jurusan. Niko ini juga salah 1 laki-laki populer di kampus. Tak hanya itu, dia tahun lalu berhasil membawa kampus kami menang turnamen Basket antar kampus coy. Ya idaman para ciwi-ciwi. Perawakan nya ya khas pemain basket lah. Namun sikap nya yang sombong yang menurutku menjadi nilai minus dari orang ini, ya walaupun memang tiap orang ada plus minus nya sih.

"heehhhh ngomong apa kamu Niko.." ucap tante Astri

"ehh hehehe becanda tante.." ucap Niko mulai keluar dari kolam renang. Niko ini memang sering ke rumah, namun tak ku sangka pagi ini dia datang kesini. Bahkan sampai ikut berenang. Tapi aku punya firasat lain pada Niko ini, setiap dia main ke rumah tante. Mata nya selalu jelalatan ke arah tante Astri.

"Mama kok malah nyantai tiduran sih?" ga ikutan renang?" tanya Dini.
Gue yang udah turun di kolam yang dangkal pun kembali ikut menolehkan kepala kearah tante Astri yang sedang tiduran dikursi jemur deket payung besar. Dengan sun glass oakley hitam yang disanggahkan diatas kepala dan kaki jenjang sebelah kanan yang disilangkan diatas paha putih berbulu lembut sebelah kiri itu, tante mila juga terlihat seksi menggoda.

"Bentar sayaang.. mama nyantai dulu. Kamu berenang aja duluan bareng Damar ama Niko" ucap santai tante Astri.

"ahhh mama gitu deh, gk jadi renang deh kalau gitu" ucap Dini mulai manja.

"iya udah deh iya mama juga berenang" ucap tante Astri mulai berdiri. Kulihat dengan seksama di pinggir kolam Niko melotot ke arah tubuh tante Astri.

*Byuuuuurrrrr...

Akhirnya kami berempat sudah berada di dalam kolam renang. Aku dengan lihai berenang ke sana kemari, dan seperti tak mau kalah tante Astri ikut berenang bersama ku. Ternyata tante Astri cukup lincah juga berenang dari 1 sisi ke sisi yang lain.

Aku yang merasa sudah segar, bergerak ke pinggir kolam. Di ikuti dengan tante Astri. Sementara Dini dan Niko tengah asik bercengkrama di sisi yang lain.

"Brrrrr.." suara tante Astri sambil melongokkan kepalanya keluar dari dalam air.

"Dingiin ya ternyata,"gumam tante Astri.

"Aauww!!"pekik tante Astrid tiba-tiba. Ternyata ketika tante Astri melongokkan kepala keluar dari kolam renang tadi, tak sengaja bra bikini kecil yang di pake nya melorot. Menampakkan Sepasang daging payudara tante Astri yang putih, besar dan berurat. Menjuntai keluar seutuhnya dan bergoyang tanpa malu malu. Putingnya terlihat menegang.

"ya salamm apa lagi sekarang.." gumamku.
Butiran air yang menempel di dada itu mengalir perlahan turun, membentuk anak sungai kecil melewati bongkahan daging payudara dan menggantung sebentar di ujung puting kemerahan tante Astri, sebelum kembali jatuh ke kolam renang.

" ma kenapa?" tanya Dini

"iya Tan kenapa" sambung Niko

"ehh mmm enggk papa kok hehehe" ucap santai tante Astri.
Sementara aku hanya diam mengatur nafas dan otak agar kontolku tak berontak dari tempatnya.
Tante Astri langsung buru-buru merapikan bra bikininya yang melorot. Rona merah menghiasi wajah cantiknya yang basah karena tau kalo aku melihat kejadian barusan. Tangannya mengencangkan tali bra bikini dibalik punggungnya. Tak lupa juga tante Astri melirik gue yang tersenyum penuh arti.

"haahhhhh...." ucapku kaget.
Aku merasakan ada sesuatu yang melata dari paha gue merayap ke atas dan menangkup batang kontolku, !! Gue bergerinjal pelan. Aku sangat hafal ini adalah elusan tangan, namun yang ada di dekat ku saat ini hanyalah tante Astri.

"sshhh," desisan ku keluar kecil ketika jemari lembut itu mengelus keatas ke bawah secara intens di sepanjang lonjoran kontolku yang dah mengeras.

aku melihat ke arah tante Astri, dia nampak santai dengan apa yang di lakukan, seakan akan ga ada kejadian apa-apa. Aku ingin mencegahnya tetapi Jemari itu tiba-tiba meremas remas batang kontolku diselingi urutan ketat.

"Uuggh," hela napasku menahan agar tidak mendesah ke enakan. Aku gak enak untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi di bawah air, aku takut ketahuan oleh Dini dan Niko. Bahkan sesekali tante Astri menatap ku dengan tersenyum nakal.

Tiba-tiba tante dengan cekatan membuka celana boxer yang aku kenakan, dan terpampang lah keluar kontol kebanggaanku walaupun di dalam air. Langsung aja ku rasakan jemari lembut tante Astri meremas lonjoran batang kontolku yang urat-uratnya sudah pada menonjol.

"emhhh... Ohhhhh... "gumamku lirih sebab aku rasakan jemari itu mulai mengocok naik turun. Keempat jari lentik milik tante mengocok kontolku sedang jempolnya mengusap leher kontolku yang merupakan daerah sensitif.

Dirogohnya juga kantung pelir ku dan diremas remas lembut.. Naik ke atas lagi dengan mengurut ketat batang kontolku. Diputar putarnya kelima ujung jemari lembut itu waktu sampe di kepala kontolku kaya mau nge buka tutup tangki motor, dan langsung ber manuver mengurut ketat kebawah sambil memutar mutarkan lonjoran batang kontolku. Oough Nikmatnya tak terkira....

Aku udah gemeter ga karuan, ini pertama kalinya tangaj wanita lain menyentuh kontolku. Terlalu nikmat apa yang aku rasakan dibawah air. Ditambah dengan bumbu bongkahan dua pasang melon putih yang besarnya nyaris sama di hadapan mata ku.

"ohhh.. Gilaa... Gk kuat gua.." gumamku.

"hmm.. enak ya Damar, kocokan tante?" hmm?"tanya tante Astri dengan mendesah nakal. Ku lihat Tante Astri mengerlingkan mata indahnya ke arahku dengan nakal.

"taan.. oughh.. Da... Damarr.. mma.mauu.. kel..kellua.rrr.." bisikku perlahan.

Dan entah kenapa langsung dilepaskan lah jemari lentik tangan tante Astri dari kontolku sambil menyentilnya, ketika tau bahwa gue mau keluar.

"Kok dilepas sih tan?"tanya gue gusar sambil ngos-gosan.

" nakal ya kamu hihihi" ucap tante Astri sambil menyiprati muka ku dengan air kolam renang dan berenang menjauh dari ku.

"Aaarrrgggghhhh... Gilaaa... Gua di kerjainnn.. Ama tante barusann.." gumamku menahan horny yang sudah di ujung tanduk. Ku akui tante sangat berani bermain seperti itu di dekat anak nya.

"masa harus manual lagi anjir" gumamku.

Dengan segera aku keluar dari kolam renang dan ingin segera menyelesaikan yang sudah di ubun-ubun akibat ulah tante Astri barusan.

"Damar mau kemana..?" tanya tante Astri begitu tau aku keluar dari kolam renang.

"hehehe udahan dulu tante, ada tugas yang harus di kerjainn.." ucapku padanya

"ohh urgent banget ya Damar hihihi" goda tante Astri yang langsung paham apa tugas yang aku maksud.

"hehehe iya ni tante, ya udah Damar masuk dulu ya" ucap ku pamit.

"iya udah, jangan keseringan loh yaa. Kalau kamu mau, tante bisa bantu kok hihihi" ucap Tante Astri menggoda ku kembali.
Aku pun segera bergegas pergi ke kamar mandi guna menuntaskan rasa tegang di kontolku akibat ulah tante.


*Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd