Terima kasih atas masukanya yang detail dan jelas...Cara TS membawakan ceritanya bagus, diksinya tidak asal tulis, jadi nggak membosankan dan kesan panasnya dapet. Sebenarnya saya sempat kurang suka ketika penulisnya memakai multiPOV, tapi saat memainkan POV si Mama, ternyata penulisnya bisa mengobatinya dengan menambahkan adegan kelanjutan, jadi tidak terkesan mengulang-ulang cerita seperti sebagaimana penyakit beberapa penulis cerpan saat ini.
Saran saya buat TS: Karakter si Rendra ditingkatkan lagi gan, karena karakternya sepertinya mulai tertelan peranan si Mama. Jangan sampai karakter Rendra yang seharusnya paling menonjol di cerita ini jadi tenggelam. Tapi bukan berarti tidak memperhatikan karakter si Mama juga ya, biar ceritanya tetap stabil.
Mungkin, jika saya boleh menilai, untuk cerita yang mengambil tema incest saat ini, cerita ini adalah yang paling bagus.
Terima kasih atas masukanya yang detail dan jelas...
TS bukan penulis handal, dan jujur hanya asal-asalan, cuma sebatas meneruskan part sebelumnya dan menuangkan isi kepala, disambung-sambungkan... TS sendiri sadar banyak kekurangan dan masih perlu banyak belajar...
TS bukan orang bertipe perencana detail.. TS tipe ada kesempatan (inspirasi/ide) gasak, gas dah...
Maka jika ada ide yg ternyata konflik/membuat cerita gak nyambung/kurang dapet... berarti inspirasinya lagi macet.. Mohon maaf
TS sangat terbantu jika suhu-suhu bersedia memberikan sentilan-sentilan ide untuk merangsang kepala TS sendiri sehingga cerita dapat terus berjalan dengan lancar dan diharapkan sampai tamat dengan baik.
Semoga suhu-suhu bisa menikmati cerita ini dikala-kala waktu luang, itu saja harapan kecil dari TS...
Wkwk... Kecantol ML an... Lupa..Kemana saja kamu selama ini wahai TS mulia. Menuntut ilmu kah?? Jika ia, aku akui ilmu yang kamu cari berhasil, ceritamu sungguh mengagumkan. Segeralah tamatkan dengan epic lalu terbitkan menjadi novel. Wkwkwk
Di baned ........Mantap, selalu diselipin mulustrasi. Pasang patok duku, hu buat baca nanti