Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TERBUAI GODAAN

Update lagi tipis2 masih blum ada SS ya mohon maaf karena itu butuh proses. bukan gampangan ya.


BAB. 5



Dengan kepasrahan tingkat tingkat tinggi Ridwan berjalan keluar rumah untuk membuka pintu pagar rumahnya. Dia sudah siap menerima kemungkinan terburuk yang akan dia terima. Setelah pintu pagar terbuka tidak lama kemudian mobil rental yang disewa oleh keluarganya itu memasuki halaman rumah.

“Assalamualakum.”

“Waalaikumsalam.”



Ridwan menyalami kedua mertuanya dengan berdebar. Kemudian Farah datang menyalami Ridwan disusul Devan menyalami ayahnya. Erika yang menggendong Haidar melewati Ridwan tanpa menoleh sama sekali. Dia terlihat menghindari Ridwan bahkan gesturnya seperti memperlihatkan sikap bermusuhan. Akan tetapi sikap Farah dan kedua mertuanya terlihat biasa saja. Meski demikian Ridwan masih tetap was-was karena melihat sikap Erika.



Mungkin saja Erika menunggu waktu yang tepat untuk mengungkap semuanya. Jadi Ridwan tidak bisa merasa lega sedikitpun sebelum masalah ini tuntas. Ini hanya menunda waktu saja untuk akhirnya Ridwan akan hancur karena ulah mesumnya sendiri.



Makan malam bersama akhirnya terlewat dan Ridwan masih belum menemukan kepastian apa keluarganya sudah tahu apa yang dia perbuat terhadap Erika. Sampai Ridwan tidur dan bercinta dengan istrinya Farah, semua berjalan seperti biasa. Meski dilanda kecemasan Ridwan masih bisa menjalankan kewajibannya sebagai suami. Tapi seperti kebiasaan dia akhir-akhir ini dia bercinta dengan istrinya sambil membayangkan wanita lain, bahkan Erika yang baru saja dia lecehkan. Benar-benar tidak ada kapok-kapoknya.



Pagi harinya saat sarapan sikap kedua mertuanya juga seperti biasa. Tapi sikap Erika yang jelas berubah. Pagi berlanjut menjadi siang dan siangpun menjadi malam dan seiring berjalannya waktu apa yang dilakukan Ridwan kepada Erika sepertinya tidak ada yang mengetahui selain Erika. Pendek kata Erika sepertinya tidak mengadukan kepada siapapun pelecehan yang dia alami. Tapi sikap Erika kepada Ridwan jelas sudah berubah jauh. Dari yang sebelumnya hormat dan segan menjadi terlihat seperti marah dan merasa jijik.



Wanita cantik itu dengan jelas menunjukan sikap bencinya kepada Ridwan bila kebetulan saling lewat dalam rumah kalau tidak ada siapapun. Ridwan yang harusnya bersyukur Erika tidak mengadukan perbuatannya kepada siapapun malah merasa sikap Erika memusuhinya itu berlebihan. Dia bukan menyesali perbuatannya itu tapi malah kecewa Erika jadi menjauhi dan membencinya. Itu malah membuat Ridwan makin terobsesi oleh Erika.



Ridwan adalah tipe lelaki yang terlambat nakal, tapi ketika mencoba untuk nakal dia langsung kena sial. Benar-benar lelaki apes. Tapi apakah dia menjadi kapok untuk mencoba lagi melakukan kenakalan, waktulah yang akan menjawabnya.



***



Apa yang terjadi kepada Ridwan di rumah membuatnya merasa lebih betah di kantor. Dengan teman-teman kerja seruangan yang tidak pelit memperlihatkan kecantikannya masing-masing khusus bagi mas Ridwan seorang. Bandingkan dengan Erika yang makin tertutup sejak kejadian itu. Menatap wajahnya saja sudah tidak mudah lagi. Karena setiap bertemu dia akan membuang muka. Tapi Ridwan malah makin suka melihat dan menatap Erika meski hanya bisa curi-curi pandang saja.



Hingga sekarang menjelang bulan ketiga Erika tinggal di rumah, Ridwan bahkan belum pernah melihat rambut wanita itu. Bandingkan dengan rekan seruangannya di kantor. Dia bisa leluasa melihat rambut mereka bahkan beberapa kali dia bisa melihat betis indah ketiganya. Sebatas itu saja tapi sudah sangat mewah baginya karena mereka hanya rekan kerja yang sehari-hari diluar rumah berpakaian tertutup.



Yang lebih dari itu juga pernah dilihat Ridwan. Bayangkan saja dia pernah mendapatkan pemandangan yang membuat dia panas dingin. Akibat mati lampu di kantor salah satu rekannya Nadya yang paling nekad memberi dia tontonan menyegarkan matanya. Mungkin karena tidak tahan gerah akibat AC ruangan mati sampai Nadya melepas baju kerjanya dan hanya meninggalkan tanktop. Meski baju kerja bagian bawahannya tentu saja masih dia pakai. Tapi itu sudah sebuah anugrah yang sangat luar biasa bagi Ridwan.



Malamnya sosok Nadia yang sedang bertangktop itu dia bayangkan saat bercinta dengan istrinya. Ridwan benar-benar lelaki bejad yang tidak disadari oleh rekan-rekan kerja dan istrinya sendiri.



Siang hari setelah ishoma Ridwan tiduran di mushola kantor sambil membuka-buka sosmed. Dia melihat-lihat status WA di ponselnya. Dia terhenti di status WA rekan kerja dari ruangan lain yang memposting foto close up wajahnya yang cantik. Nama rekan kerjanya itu Syifa. Boleh dibilang gadis berusia menjelang 29 tahun itu adalah wanita tercantik dikantornya, minimal menurut Ridwan sendiri dan diakui oleh semua rekan seruangannya termasuk pak Triadi bos di ruangannya. Mereka menyayangkan gadis secantik itu bisa masih tetap melajang diusianya yang menjelang kepala tiga. Memang pernah terdengar dia punya pacar tapi putus terus punya pacar lagi dan terakhir dia masih jomblo hingga kini.



Ridwan yang merasa bagai lolos dari lubang jarum dalam kasus dengan Erika mencoba nekad iseng mengirim komentar untuk status WA Syifa. Gadis ini terkadang memang sering gabung dengan rekan-rekan wanita dari bagian keuangan jadi terkadang suka ikutan bercanda mengerjai Ridwan.



Dia merasa ketagihan dimusuhi wanita karena menyukai mereka. Jadi kalau kali ini dia dimusuhi Syifa resikonya tidak besar karena dia tidak melakukan pelecehan seperti yang dia lakukan ke Erika. Siapa tahu kali ini dia tidak akan apes dan malah dapat perawan.



“Cantiknya….. Andai”



Hanya sepenggal kata itu yang dia kirim ke Syifa. Dengan dada berdebar dia menantikan pesan WA yang dia kirim dibaca oleh gadis cantik itu. Dia penasaran apa reaksi gadis itu dengan pesan yang dia kirim. Tapi hingga dia memutuskan untuk kembali ke ruangan pesan WA itu masih centang satu.



Ridwan kembali sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan pesan WA yang dia kirim. Hingga dia pulang baru teringat pesan WA itu dan melihat masih centang satu alias belum dibaca oleh penerima pesan. Mungkin Syifa tidak menganggap penting pesan WA dari Ridwan. Lelaki itu menuju ke parkiran mobil setelah melakukan absensi pulang kantor.



Saat hendak menyalakan mesin mobil kembali dia melihat pesan WA yang dia kirim ke Syifa. Ternyata sudah centang biru. Berarti gadis cantik itu sudah membaca pesan WA darinya.



Ridwan jadi cemas jangan sampai dia membalas pesan WA itu justru saat dia sudah di rumah. Bisa gawat kalau sampai dibaca istrinya. Segera Ridwan menghapus pesan dia untuk Syifa. Untuk saat ini Ridwan malah berharap Syifa tidak usah membalas WA itu. Ridwan segera menyalakan mesin mobil dan dia sudah mulai melaju keluar dari halaman kantor menuju jalan raya.



Saat di jalan terdengar suara notifikasi dari ponselnya. Dia menepikan mobilnya ke bahu jalan. Dengan penuh rasa penasaran dia membuka ponselnya. Sebuah pesan Wa masuk. Pesan dari Syifa dan membuat dada Ridwan berdebar.



Andai apa mas Ridwan?”

“Gapapa lupakan saja!”

“Hayooo andai apa?”

“Lupakan saja, besok baru aku coba ingat-ingat lagi!”

Pasti ada yang mau mas Ridwan bilang tapi takut sama istri ya?”

“Eh enggak!”

Beneran enggak. Aku sengaja bales saat pulang biar kebaca sama istri mas !”



Bersambung​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd