Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TERBUAI GODAAN

PART. 3

Farah dan anaknya Devan beserta kedua orang tuanya rencananya baru akan balik besok sore. Mungkin tibanya besok malam. Kesempatan bagi Ridwan untuk menikmati kebersamaan dengan Erika. Siapa tahu ada momen-momen menyenangkan bersama istri dari adik iparnya tersebut diantara waktu itu. Tak lama kemudian Ridwan telah berada dikamarnya, melanjutkan rebahannya. Saat dalam rebahannya itu dia terpikir untuk mencari akun sosial media Erika. Siapa tahu ada fotonya yang bisa dijadikan bahan untuk menunjang khayalannya. Setelah sekian lama mencari dia tidak menemukan akun sosmed wanita alim itu.
Tapi saat membuka aku facebook Farah istrinya dia menemukan Foto-foto pernikahan adik iparnya. Ada banyak foto Erika dan suaminya. Akhirnya dia menemukan Foto Erika yang hanya sendirian. Begitu cantik dengan gaun pengantinnya. Ridwan terangsang ketika ia memandangi foto Erika. Dengan kulit yang putih bersi, badan yang padat dan payudara yang membusung dan bibirnya yang, Ah… Ridwan terangsang sekali, dia berkhayal seharusnya dia bisa menikmati tubuh itu juga.
Terus dipandanginya foto itu sambil membayangkan Erika tanpa pakaian sehelaipun ditubuhnya terayun-ayun disetubuhi olehnya. Ridwan semakin terpesona dan birahinya naik. Saat itu tiba-tiba terdengar ketukan pintu kamar.
“Mas Ridwan, maaf saya mau keluar sebentar dengan Haidar mau beli susu!”
“Oh iya.”
Ridwan segera bangun dari rebahannya dan memakai pakaian sekedarnya mengantarkan Erika sampai pagar rumah.
“Kamu bawa kunci sendiri ya. Biar kalau kamu pulang bisa langsung tanpa perlu manggil mas.”
“Oh iya mas terima kasih.”
Setelah Erika dan anaknya pergi Ridwan kembali mengunci pintu depan rumah. Terbersit sebuah pikiran liar di kepala Ridwan untuk masuk ke kamar yang ditempati Erika. Ketiak dia mencoba membuka pintunya ternyata terbuka. Erika tidak mengunci kamar itu. Dengan jantung berdebar karena niat yang tidak baik dia masuk ke kamar yang ditempati wanita cantik itu. Sampai didalam dia memandang ke sekeliling kamar mencari-cari apa yang bisa dia cari.
Sampai akhirnya dia melihat ke lemari tempat Erika menyimpan pakaiannya. Dicobanya untuk membuka pintu lemari itu. Ternyata tidak dikunci juga. Setelah meilhat isi lemari pakaian, ia mendapati beberapa celana dalam halus milik Erika dadanya makin berdebar, dan sepertinya salah satunya tidak tercuci, dihirupnya celana itu ditangannya, aroma tubuh Erika menyeruak memasuki hidung dan menetap dikepalanya.
“Sungguh bau dari bagian intim wanita.” gumamnya dalam hati, di jilatnya celana dalam itu tepat ditengah yang diperkirakan Ridwan adalah tempat kain celana itu bersentuhan langsung dengan bagian berharga milik Erika, Penisnya semakin keras, kemudian ia membuka celana pendeknya dan mengeluskan celana dalam itu ke kepala penisnya, sungguh fantasi yang sangat menyenangkan Ridwan, semua cairan bening di oleskannnya ke celana dalam itu..

“Aah ..aku bisa gila kalau begini, ” bayangan dirinya sedang bermasturbasi dengan celana dalam itu sangat menggelikan, lalu ia memutuskan untuk membatalkan niatnya menumpahkan spermanya disana. .
****
Sementara menunggu pulangnya Erika, Ridwan menyeruput kopi dan merokok. Pikirannya melayang membayangkan istri dari adik iparnya. Erika sangat menarik perhatiannya secara sexual. Ridwan tertantang menaklukkan wanita baik-baik. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.
Ridwan mengatur jebakan untuk memancing Erika. Dia buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk dia menunggu kepulangan Erika dari membeli susu. Sekitar 10 menit dia menunggu dibalik horden dan melihat Erika memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja tadi Ridwan memberi kunci pintu rumah agar Erika bisa langsung masuk sendiri kedalam rumah. Ridwan berlalu menuju kamarnya dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Erika. Dia masuk kamarnya dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar dia buka lebar-lebar, lampu utama kamar dinyalakan agar penerangan jelas.

Terdengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Ridwanpun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat dia menunggu Erika melewati kamarnya dengan harapan dia melihat tubuh dan kemaluannya yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini. Handuk ditutupkan ke kepalanya seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Ridwan berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Erika. Dari balik handuk yang disibak sedikit, Ridwan melihat sepasang sepatu kets melintas kamarnya. Dia yakin Erika pasti melihat tubuhnya yang polos dengan kejantanannya yang tegak berdiri.

Nafsu ridwan semakin menggeliat ketika mengamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarnya kini kini kembali terlihat dan seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Mungkin Erika mengantar anaknya ke kamar dan kembali. Ridwan semakin aktif menggosok-gosok rambutnya dan berpura-pura tidak tahu kalau Erika sudah datang.
Beberapa detik Ridwan berbuat begitu dan dia merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba diturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Dia pura-pura kaget menyadari ada orang.

“E..eee…maaf Erika, aku kira nggak ada orang,” katanya seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu. Dia tidak berusaha menutup kemaluannya yang menantang. Malah kubiarkan Erika terdiam memandangi tubuhnya yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenangnya seolah dia berpakaian lengkap di mendekati Erika dan sekali lagi memohon maaf.

“Maaf ya Erika, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau kamu sudah ada,” katanya sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

Tiba-tiba seperti tersadar Erika bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumah ini.
Ridwan kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas menuju kamar Erika. Kali ini Ridwan sudah melupakan imejnya sebagai lelaki baik. Dia nekad mengetok pintu kamar Erika.
“Ada apa mas ridwan,” ujar Erika setelah membuka pintu.
Haidar anaknya Ridwan melihat dia tidak berani menatap wajahnya. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, ridwan tidak menyia-nyiakan kesempatan.
“Erika, maafkan aku ya…aku lupa kalau sudah ada kamu tadi,” katanya merangkai obrolan biar nyambung.

“Nggap apa-apa, cuma Erika sangat malu, sungguh Erika malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap wajah Ridwan.
“Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Erika kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kata Ridwan memancing reaksinya.
“Sejujurnya Erika tadi kaget setengah mati melihat mas begitu. Yang Erika malu, tanpa sadar Erika terpaku didepan kamar mas.” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Ridwa jadi tidak tega. Didekatinya Erika dan memberanikan diri memegang pundaknya seraya menenangkannya.
“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tahu.” Melihat reaksinya yang diam saja, Ridwan mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Di usap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika dia merasa sudah agak tenang Ridwan menyarankan Erika untuk mandi saja. Ridwan menuntun tangan Erika dan sekonyong-konyong setan mendorongnya untuk memeluknya saat Erika sudah berdiri didepannya. Lama dia memeluk erat Erika. Wanita cantik itu diam saja. Mukanya diselusupkan didada Ridwan. Payudaranya yang begitu kencang terasa menempel didada Ridwan. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangan Ridwan diselusupkan ke balik gamis bagian belakang berbarengan dengan nekadnya Ridwan mendaratkan ciumannya dibibir wanita itu.
“Jangan mas Ridwan…dosa,” katanya sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Ridwan. Namun Ridwan tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Erika masih mencoba untuk melepaskan diri.
Menyadari Erika masih enggan diperlakukan seperti itu akhirnya Ridwan mengalah dan melepaskan wanita cantik itu.



Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd