Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TERBUAI GODAAN

update tipis-tipis
mohon maaf soalnya disela-sela kesibukan dan blum ada SS



Part. 4

Ternyata kenyataan tidak semudah seperti di film-film JAV. Kalau di film panas produksi jepang itu seorang istri yang ditinggal suami masuk tahanan akan kesepian dan haus akan belaian. Alias jablay. Apalagi Erika masih sangat muda dan cantik. Pasti punya hasrat yang menggelora dan butuh pelampiasan. Di goda sedikit saja tak butuh waktu lama sang wanita yang awalnya nolak akan mendesah-desah nikmat. Kesempatan hanya ada Erika dan bayinya saja di rumah membuat Ridwan kehilangan akal sehat.

Akan tetapi bukannya kesenangan yang dia dapat tapi ancaman bagi masa depannya sendiri yang menanti. Perbuatan nekad yang dilakukan Ridwan sekarang ini malah membuat hidupnya yang aman damai menjadi kacau balau. Betapa tidak setelah nekad memeluk Erika dan berkhayal Erika dengan mudah akan pasrah nyatanya Erika selain menolak dia juga tiba-tiba pergi dari rumah dengan bayinya tanpa pamit.

Ridwan sangat kaget dan panik dengan kejadian perginya Erika. Dia tidak memikirkan hal itu sebelum bertindak nekad. Apa yang akan dia katakan kepada istri dan kerabatnya mengenai hal ini. Berbagai hal-hal menakutkan berkecamuk dikepala Ridwan. Pasti ini bisa berkembang menjadi lebih buruk lagi.

Menghadapi keluarga dan kerabat dalam persoalan ini sudah membuat Ridwan ketakutan. Bagaimana halnya kalau Erika melapor ke polisi dengan tuduhan pelecehan atau bahkan percobaan pemerkosaan. Bisa-bisa dia masuk penjara menyusul Haikal adik iparnya. Ridwan teringat cerita-cerita bahwa kasta terendah di penjara adalah pelaku pencabulan dan pelecehan. Pelaku kejahatan semacam itu akan mengalami perundungan yang sangat mengerikan dari mulai saat masih tahanan polisi sampai menghuni lembaga Pemasyarakatan alias penjara. Sesuatu yang sangat menakutkan kalau dibayangkan oleh seorang pekerja kantoran yang selama ini tidak pernah berurusan dengan hukum.

Ridwan sangat gelisah dan keringat dingin bercucuran. Reputasinya sebagai seorang lelaki baik dan suami yang setia hancur lebur karena ulahnya sendiri.Dia tidak tahu harus berbuat apa menghadapi semua ini. Mungkin tidak lama lagi akan datang mengetuk pintu rumah petugas polisi dengan surat perintah untuk menangkapnya. Makin kacau balau pikiran Ridwan membayangkan semua itu.

Ponsel milik Ridwan berdering dan membuat Ridwan kaget. Dering ponsel adalah sesuatu hal yang biasa saja kini menjadi horor yang menakutkan baginya.Dengan gemetar Ridwan mengambil poselnya. Terlihat dilayar ponsel tertulis nama yang melakukan panggilan. Ridwan makin ketakutan. Farah istrinya yang melakukan panggilan telpon.

Walaupun dengan ketakutan maau tidak mau Ridwan akhirnya mengangkat panggilan telpon istrinya itu.
“Assalamualaikum mah…!”
“Waalaikumsalam pah. Papah di mana?” tanya Farah.
“Di rumah.”jawab Ridwan dengan jantung degdegan.
“Oh iya. Tadi Erika nelpon dia mau nginap di rumah kerabatnya malam ini. Tadi dia mau pamitan ke papah tapi papahnya lagi tidur kata Erika!”
Plong.…. kata-kata Farah itu sedikit melegakan Ridwan tapi tidak membuat kecemasannya hilang.
“Iya nih mah aku tadi tidur. Sampai gak tahu kalau Erika pergi. Barusan bangun.”
“Oh iya baguslah kalau Erika tidur dirumah kerabatnya. Menjaga hal-hal yang tidak diinginkan heheheheh!” Gurau Farah.
Hal-hal yang tidak diinginkan itu sudah terjadi dan membuat Ridwan dilanda kecemasan yang belum berakhir. Farah kemungkinan besar tak akan pernah mau bercanda lagi dengannya setelah semua ini terungkap.
“Eh iya mah. Kapan pulangnya?”
“Insya Allah besok sore!”

Setelah saling mengucap salam percakapan telepon itu berakhir dan Ridwan kembali kepada kecemasannya. Apa yang dibilang oleh Farah bahwa Erika pamit ke rumah kerabatnya tidak mengurangi kekhawatiran yang ada dibenak Ridwan. Mungkin Erika sekarang ini sedang di kantor Polisi atau mungkin sudah pulang dan Ridwan tinggal menunggu kedatangan aparat keamanan itu menjemputnya untuk menjalani proses hukum dan ditahan di sel.

Senangnya tidak seberapa tapi akibatnya sungguh membuat Ridwan dilanda ketakutan luar biasa. Hari yang paling sial bagi Ridwan adalah hari ini. Beberapa jam sebelumnya kehidupannya berjalan normal tapi dengan cepat semua itu berubah akibat kebodohannnya.

Meski dilanda kecemasan yang hebat akhirnya Ridwan bisa juga tertidur sekitar jam dua dini hari. Dia bangun setelah hari sudah siang sekitar jam 11. Setelah sampai siang ini tidak terjadi hal-hal yang dia cemaskan bukan berarti kecemasan Ridwan berakhir. Lelaki itu berpikir mungkin saja Erika menunda melaporkan persoalan ini dan akan melapor setelah keluarganya pulang dari kondangan.

Ridwan benar-benar menjadi paranoid. Dia kepikiran Erika akan membuka semuanya saat mereka makan malam bersama atau mungkin saja Erika akan melapor saat dia di kantor dan dia akan dijemput polisi ditempat dia kerja. Memikirkan itu Ridwan semakin cemas. Dia sangat menyesal melakukan kebodohan yang berakibat buruk bagi masa depannya ini.

Kini Ridwan menanti datangnya malam saat keluarganya tiba dari luar kota. Tapi disela-sela waktu itu Ridwan tetap was-was bila tiba-tiba saja polisi datang menjemputnya. Semua ini membuatnya sulit untuk makan. Boleh dibilang sejak dia menyadari Erika telah pergi secara diam-diam hingga siang ini Ridwan belum makan sama sekali.

Tiba-tiba terpikir olehnya untuk mengirim pesan permintaan maaf kepada Erika lewat WhassApp. Segera dia mengambil ponselnya dan mencari nomor Erika di kontak ponselnya. Ternyata tidak tersimpan sama sekali nomor ponsel Erika di daftar kontaknya. Tapi dia teringat bahwa Farah pernah meminjam ponselnya untuk menghubungi Erika beberapa waktu lalu. Segera Ridwan memeriksa daftar panggilan keluar di WhassApp. Ada beberapa yang cuma tertulis nomor saja karena tidak ada di daftar kontak.

Ridwan memeriksa satu persatu panggilan ke nomor yang tidak ada dalam kontaknya. Kebanyakan tidak bisa dibuka foto profilnya karena mungkin sudah disetting hanya yang berteman dan saling menyimpan nomor saja yang bisa buka foto profil itu. Ridwan mencoba untuk mencari di daftar chat siapa tahu Farah istrinya pernah kirim chat ke Erika pakai ponselnya.

Setelah memeriksa beberapa chat yang belum terhapus dengan nomor-nomor yang tidak tersimpan di kontak akhirnya Ridwan menemukan sebuat chat yang kemungkinan besar dari Farah ke Erika.Karena isi chat itu menyebut nama Erika dan pernyataan bahwa Farah pakai ponsel Ridwan karena kehabisan data buat hubungi Erika.

Segera Ridwan menyimpan nomor itu dan tidak berapa lama muncul foto profil dari nomor ponsel tersebut. Hanya sebuah foto kartun wanita bercadar. Ridwan jadi ragu untuk mengirim pesan WhassAppp kenomor itu karena takut itu nomor dari teman farah yang namanya Erika juga tapi bukan Erika istri dari Haikal. Bisa tambah kacau kalau terjadi salah kirim.

Meski sangat berat akhirnya Ridwan bisa melewati waktu-waktu penuh kecemasan ini hingga sekarang dia menantikan Farah, Devan anaknya dan kedua mertuanya. Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Kecemasan dan rasa takut tentu saja tidak hilang dari diri Ridwan. Malah makin bertambah seiring makin dekatnya mereka untuk tiba di rumah.

Suara dering ponsel masih membuat Ridwan kaget dan ketakutan. Dengan tangan gemetaran dia melihat layar ponsel dan mendapati bahwa penelpon itu istrinya Farah.

“Assalamualaikum pah…”
“Waalaikumsalam mah….”
“Pah kita udah dekat, masih mau jemput Erika dan Haidar di rumah kerabatnya!”
“Oh iya mah. Kalau udah dekat telpon lagi mah. Biar papah bukain pintu pagar.”
“Oke Pah. Wassalamualaikum.”
“Waalaikumalam….”

Kecemasan Ridwan makin bertambah. Bisa saja dalam mobil Erika akan mengungkap kejadian kemarin dan habislah masa depannya. Detak jantung Ridwan makin kencang. Ridwan tidak menemukan cara untuk mengusir kecemasan tingkat tinggi yang dia alami.

Kembali ponsel berdering bersamaan dengan detak jantung Ridwan yang makin berdebar keras.

”Pah sudah dekat!” Ucap Farah lewat ponselnya.
“Baik mah aku bukain pagar!”

Ridwan sudah dalam keadaan pasrah menanti nasib buruk apa yang akan menimpannya setelah ini.

Bersambung…
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd