Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Catch him !!!

" Om... Temen yanti masih ditahan di tempatnya Utari.. Dia mucikari yang menjerat Yanti..." ucap Yanti kepada Revka dan Dida

" Berapa orang.?" tanya Dida sigap

" Ada 7 orang Om... 2 tetangga sebelah rumah Yanti. Masih perawan...!" ucap Yanti mulai panik.

" Yaudah.. Gua telepon Doddy dulu... Lu jangan panik gitu... Gemeteran guanya...." jawab Revka

" I. I.. Iya Om..." ucap Yanti

" Assalaamu'alaikum ahlal diyaari..." ucap Revka saat teleponnya diangkat

" Wa'alaikum salaam ya ahli kubuur. ." jawab Doddy

" Dod... Yanti ngasih kabar.. Di mucikari yang sedang lu TO ada 7 orang lagi. 2 masih bergetah..." ucap Revka

" Hmm.. Di Semesta itu kan disekapnya...?" tanya Doddy

" Disekep dimana Ti ?" tanya Revka

" Di Semesta Raya 142 om.." jawab Yanti

" Ok... Kedengeran... Gua ada rencana Assault sore kalo ngga malem ini. DPO on site Rev..." jawab Doddy

" Siiip... Kabar kabari ya mas boss..." ucap Revka

" Siaaap..." jawab Doddy



Sementara itu sore hari menjelang senja di tempat Utari...

" Wanjeeeenggg... Makasih princess kali 300... Wooohoooo....!!" seru Tanto kegirangan melihat slotnya jackpot.

" Jadi berapa yang ??" tamya Utari yang hanya memakai celana dalam sehabis mandi.

" 10 juta .. Mmmwh..." jawab tanto sambil memcium perut Utari yang agak berlemak.

" WD aaah... " icap Tanto. Lalu ia melakukan transaksi penarikan hasil judi ke rekening prubadinya hasil ngentit dari Cici.

" Hmmm... Main pokerr..." ucap Tanto sambil membelai memek Utari.

" Hmmm... Bibir bawahku keriing..." rengek Utari binal

" Manaaa ?" tanya Tanto menggoda Utari

" Nihh.." jawab Utari memperlihatkan memeknya.

" Hmmm... Tembem...." ucap Tanto sambil membelai lembut bibir memek Utari yang gundul.

" Hmm..." suara Utari manja.

" Bikin makan dulu nanti aku bikin kamu melayang keenakan..." ucap Tanto.

Utari mengangguk sambil tersenyum. Ia memakai kimononya tanpa BH. Celana dalam hitam tipis sesekali terlihat mrnggoda.

" Dikamar masih ada 2 anak baru. Bergetah yang... Kita jual langsung apa training dulu ? Kalo yang Janda kinyis kinyis sih bisa test drive sama kamu kan ?" tanya Utari sambil membuat masakan untuk Tanto dan dirinya.

" Yaaa. Kalo ditest dulu nilai jualnya jatuh. Kalo mau kita tes visual aja, masih gress beneran apa ngga ? Kalo iya kita lelang... Kalo yang Janda... Boleh lah kita orgie abis sarapan... Hehehe..." jjawab Tanto sambil meluruskan kontolnya didepan Utari.

" Hmm.. Kekaarr.." ucap Utari sambil membelai kontol Tanto sambil menyimpan masakan yang ia buat di meja.

Utari duduk dipangkuan Tanto menikmati hidangan dan jamahan Tanto dibuah dadanya juga memeknya.

" Hmm.. Lama beresnyaah..." desah Utari menikmati kenakalan jemari Tanto di memeknya.

Tanto menghentikan dahulu kegiatannya dan menghabiskan makanan yang disajikan Utari. Selesai makan..

" Jim... Bawa janda yang 5an. Bilang sama mau test fisik dan mereka hanya boleh make celana dalam." ucap Utari

" Iya bu..." jawab Jim. Begundal loyal anakbuah Tanto itu melangkah menuju kamar.

" Hey... Kalian ditunggu ibu. Pakaian lepas semua hanya make celana dalam..." ucap Jim

" Hloh...?" tanya salah seorang.

" Mau test fisik..." ucap Jim kalem.

" Ooh... Yaudah ikutin aja yu.." ucap Ida sambil melepas pakaiannya.

Yang lain mengikuti Ida lalu melangkah keluar kamar. Sementara Ririn yang tadi protes berjalan menutupi dada dan selangkangannya.

Jim iseng membelai dada Imah yang mulus sekal...

" Iii.. Jangan..." ucap Imah centil

" Ngga boleh ?" tanya Jim

" Jangan sekarang..." ucap Imah dan Esih centil.

Kelima wanita itu tiba diruangan tengah. Dan diminta berdiri berjajar.

" Kamu tangannya disamping badan coba..." ucap Utari kepada Ririn.

Ragu ragu Ririn menuruti perintah Utari.

" Hmm... Proporsi badan yang bagus..." ucap Tanti dambil membelai buah dada Utari dan mempermainkan bibir memeknya.

" Hadap kiri non..." ucap Jim

Semua menurut..

"" Sekarang hadap kanan..." ucap Jim lagi. Semua memutar tubuhnya.

" Hmmm.. Yang paling kanan.. Sini..." panggil Utari.

Ida menghampiri Utari.

" Buka celananya non..." ucap Utari.

Ida kembali menuruti. Ia menurunkan celananya dan terpampanglah memek dengan bulu lebat.

" Jim... Alat cukur ambil Jim.." ucap Tanto kepada Jim. Jim berjalan kekamar dan mengambil alat cukur mini yang selalu dipakai Utari mencukur bulu memeknya. Lali ia serahlan kepada Utari.

" Sini duduk mengangkang non.. bulu memeknya kita rapihin" ucap Utari. Ida menuruti perintah Utari. Lalu terdengar suara alat cukur mendengung. Utari mencukur bulu memek Ida.

" Euhhmm... " desah Ida saat getaran mesin cukur membiatnya terangsang. Utari tetap mencukur memek Ida walaupun ia menikmati kenakalan jemari Tanto di memeknya.

" Hmm.. Lama ngga dapet yaaahh..?" goda Utari sambil mendesah. Ida mengangguk sambil tersenyum malu.

Satu persatu para wanita itu dicukur memeknya dengan potongan yang sama dan rapi.

" Hmm.. Bikini cut tebalnyahhh hanya ½ cm yanghhh.." ucap Utari mendesah keenakan.

" Hmm bagus..." ucap Tanto sambil mengeluarkan kontolnya.

" Boleh ngga.. ?" tanya Ida malu malu saat melihat kontol Tanto yang tegang.

" Kamu mau ?" tanya Utari. Ida mengangguk.

" Yang... Tugas kamu...." ucap Utari sambil tersenyum. Tanto tersenyum dan menarik Ida mendekat. Lalu ia merebahkan tubuh Ida di sofa.

Tanto melumat bibir tipis milik Ida yang dsambut liar dan ganas. Sementara Imah dan Esih memperagakan lesbian sex di depan Utari dan Jim.

" Jim bantu Neni..." perintah Utari. Sementara ia membelai tubuh Ririn yang gemetaran antara takut dan menahan nafsu.

" Hmm... Kontolnya keras bhangeth bossh... Ida mau shekaraangh..." desah Ida memohon.

Tanto meluluskan keinginan Ida. Ia mengarahkan kontol Tanto ke memek Ida yang sudah banjir lendir birahi.

" Blesssh..." kontol itu melesak masuk perlahan. Lumayan rapat dan legit memek Ida. Dan Tanto merasakan nikmat memek janda berusia 24 tahin itu.

" Hmmh... Kerassh... Mashukinnh... Mashukiinh..." pinta Neni sambil menungging. Jim meluluskan keinginan Neni. Kepala Neni terangkat kebelakang kala kontol Jim menembis memeknya

Sementatlra Utari asyik melumat buah dada Ririn yang sekal dan mulus sementara jarinya menerobos perlahan memek Ririn yang mulai basah.

" Hmm... Hhh...." Desah Ririn malu malu...

Utari mengambil strap on dildo miliknya dan memasangkan ditubuhnya. Setelah terpasang dildo itu perlahan menembus memek Ririn..

Diluar...

" Beughh.. Pestaaa..." ucap Ending

" Sabaar... Sejam lagi juga dipanggil suruh ikutan.. Hehehehe..." ucap Wawan sambil mengajak Ending berjalan ke arah rumah.

Sementara Tono mulai mempermainkan kontolnya dari balik celana.

Tiba tiba...

" Coli ngga tau tempat...! Bukk..! Bukk..!" ucap seorang anggota gegana yang menyerbu.

Agak jauh dari situ..

" Hmmppfff... Bugh...!!" sebuah pukulan hinggap di tengkuk Ending dan membuatnya pingsan.

" Bugh...!! Hkkkkhh....!!" suara Wawan dengan mata melotot menerima hantaman di ulu hatinya untuk kemudian pingsan.

" Bungkus...!" perintah dantim gegana.

Senyap mereka membungkus ketiga centeng dan membawa ke sisi aman.

" Kelilingi semua sisi dan jaga akses keluar. Jangan ada yang lepas satupun.!" perintah Doddy yang turun langsung.

Sementara didalam ruang tengah. Persetubuhan terus berlangsung dan menciptakan suara bising yang mesum.

" Oaaahhhh... Aku shampeeeeehh..." racau Ida diikuti dengan matanya yang mendelik dan tubuhnya yang kejang.

" Hmmmmmhhh..." ucap Tanto sambil melepas kontolnya dan membenamkan di Memek Imah.

" Sssh... Aaaah... Keraassh...." desah Imah merespon rasa nikmat di memeknya. Ririn mendelik dengan nafas tersengal kala orgasme nya tiba...

" Bruaaakk...!! Tiaraap...!! Tiaraaap..!!" seru Aiptu. Ndaru

Kedelapan orang yang bugil di ruang tengah panik luar biasa. Sementara...

" Bugh...! Beghh... !! Bruak !! Ughhh....!" seru seorang begundal menerima pukulan dan bantingan dari anghota gegana diruang belakang.

" Wuuthh. Wuuth.. ! Crass.. " sabetan pisau merobek paha Doddy.

" Anjing !! Hih... Bugh.. Bugh.. Bruak.. Praaang...!" omel Doddy diikuti suara seorang bedebah dihantam oleh Doddy hingga menabrak kaca jendela dan memecahkannya.

" Siapa kalian..?? Mau apa ??" seru Tanto

" Atasnama hukum kalian kami tangkap karena melakukan pelanggaran KUHP Pasal 37, 296, 297, dan 298 Dan kamu tersangka 372, 374, dan 375..... Tiaraaaap....!" bentak Ndaru sambil menodongkan Senapannya kepada Tanto.

" Mbak.. Ayo masuk pakai pakaian kalian... Tunjukkan dimana yang 2 lagi." ucap seorang polwan anggota gegana.

Kelima wanita itu menuruti perintah polwan tersebut dan menunjukkan tempat kedua hadis ditawan. Saat tiba di depan kamar...

" Braaak...!!" pintu dijebol begitu saja oleh salah seorang anggota bertubuh kekar...

" Ampun paak...! Ampuun...!" seru Intan dan Ratna menangis takut.

Doddy menghampiri dan memeluk mereka.

" Sssh.. Kami datang menyelamatkan kalian.. Sssh.. " ucapnya sambil memeluk kedua gadis muda itu.

" Paak...!" tangit Ratna makin kencang.

" Iya.. Iya.. Iya.. Kalian aman.. Sudah aman..." bujuk Doddy sambil mendekap kedua gadis belia yang sedang dilanda kepanikan dan rasa takut luarbiasa.

" Kalian ke mobil saya sama mbaknya ya ? Kita berlindung sama sama dikantor saya.. " ucap Bripka. Hendra membujuk

" Iya pak.. Iya.. Saya mau ikut bapak pak.. Saya takut sama orang orang yang make seragam.loreng itu pak..." ucap Intan panik

" Tentara ??" tanya Doddy

" Bukan pak... Ormas.." jawab Intan

" Okay.. 4311.. Ajak adik adik dan mbak mbak ini ke mobil.. Kita jaga mereka." perintah Doddy

" Bapak.. Pahanya...??" ucap Intan kaget

" Ngga apa apa.. Hanya kena beling tadi barusan..." jawab Doddy sekenanya agar mereka tenang.

Briptu. Nengsih membujuk dan membawa para wanita itu ke mobil yang sudah disiapkan. Disana mereka di periksa oleh team medis dan ditenangkan.

" Ngentot trooos...." ledek Briptu Ade

" Husssh...! Ngga boleh gitu.. Saya aja ngga berani bilang ngentot...!" ucap Briptu. Mardi

" Hlah itu..." protes Ndaru

" Itu contoh ndan..." jawab Mardi kalem

" Asuu..!" protes Ade

" Tapi iya kan... ?? Kan..?" ucap Mardi membela diri

Doddy yang menerima perawatan medik tertawa geli melihat kelakuan anak buahnya yang selon..

Yang lain ngakak melihat kelakuan mereka. Setelah dipakaikan pakaian yang lumayan pantas. Para tersangka dibawa ke mobil tahanan dan dibawa ke Polresta.



Dirumahku beberapa jam kemudian..

" Assalaaamu'alaikuum..." suara Doddy terdengar. Kami menjawab salam.

" Dod... Kenapa ????" tanya Maher kaget

" Kena Sangkur bang... Biasaa.. Resiko..." ucap Doddy sambil nyengir.

" Hwaddoh..!!" gerutu Mahesh

" Siap siap...!!!" ucap Rodi kepada Darus dan lainnya.

" Ngga perlu.. Udah di keduk semuanya..." jawab Doddy santai.

" Haaaah... Ngga ngajak...!!" omel Ivan dan Ali...

Kami tertawa melihat mereka..

" Gimana prosesnya Dod...?" tanya Arhan

Doddy menceritakan rentetan kejadian termasuk pesta sex saat penggerebekan.

" Tanto wajahnya mulus ngga ?" tanya Bian dengan tatapan badung.

" Mulus mas... Tapi yaa ngga boleh seperti itu... " ucap Doddy

" Tapii Kita atur nanti..." bisik Doddy kepada Bian.

" Tukkk...!" sebutir biji kurma hadiah dsri Arhan mendarat dijidatnya. Arhan tertawa melihat polah Doddy.

" Siap... Terimakasih Jendral... Besok kami menunggu kehadiran Cici, Yanti dan pak Dida di kantor lengkap dengan bukti bukti Jendral. " ucap Doddy.

" Okay... Saya siapkan... Kamu ambil cuti..." ucap Arhan.

" Siap Jendral..." jawab Doddy lalu ia pamit untuk pulang beristirahat.

Dan kami semua menyusun rencana untuk besok walaupun diwarnai gerutu protes para Wolves yang tidak diajak dalam kemeriahan itu.

" Kalian kan udah... Kelas kalian juga beda... Internasional..." ucap Arhan

" Siap... !" Jawab mereka serempak

" Hmmmh... Bismillah masalah beres " ucap Cici sambil memelukku dari belakang. Aku tersenyum dan belaian sayang istriku mengelus kepalanya.

" Makasih wa.. Udah ngerawat dan ngejaga Cici.." bisiknya sendu

" Kamu putri giokku.. Ngga boleh seorangpun menyakiti kamu. Kalopun ada.. Balasannya akan berat...!" ucapku pasti

Istrilu mengambil Cici dan memeluknya erat. Seperti sebelumnya. Tanpa kata istriku menyatakan akan melindungi putra putri dan keluarganya dari apapun gangguannya. Airmatanya menetes antara marah dan bahagia karena Tanto sudah ditangkap.

" Ka..." ucap Evelin

" Ssh.. Kita bisa lewatin ino bersama ya Ev... Yakin sama Allah ." bujuk istriku. Evelin mengangguk dengan mata basah lalu memelukku.

" Abang... Kalo ngga ada abang..." ucap Ev

" Ada Allah yang jagain kita Ev.. Syariatnya ada abang sama kaka.. Dan adik adik..." ucapku bergetar.

Wolves terdiam dengan tatapan mata nyalang dan sangar. Mereka.memberi pernyataan tanpa kata... SIAPA BERANI GANGGU RESIKONYA ADALAH MATI !! .

" Sekarang mana penganannya...?" tanyaku_

" Fei Fei... Can you bringbthe snack honey ?" tanya istriku

" Yes bunda... We have baozhi with chicken filling and dumpling...." ucap Fei Fei.

" Tell me how to eat baozhi.." pinta Dennis Abdullah.

" Sure..." jawab Cici

" Acieeee.... Ada yang digebet..." ledek Angga dan Bian juga Ajeng.

" Hey.. Hey.. Hey... Kalo udah ngeledek om nya..." ucap Terry sambil tersenyum

Fei Fei merona merah karena malu dan bahagia. Begitu pula Dennis.

Sambil bercanda kami menikmati sajian oriental yang lezat.

Obrolan sebuah keluarga terjalin hangat. Bahkan Yanti, Mei Hwa dan Fei Fei larut didalamnya. Menjelang tengah malam suasana mereda, Hingga akhirnya mata kami tak kuasa menahan kantuk



Malam merayap lambat menuju subuh. Kami terbangun kala adzan memanggil.

" Hmmh.. Kiranaaa... Bangun sayang..." ucap Istriku saat menemukan kirana sudah nyempil diantara aku dan Istriku.

" Hmmhh... " jawabnya sambil memeluk istriku.

" Hmm.. Ngga beda sama ibu kamu... Hihihi..." ledek istriku sambil menciumnya penuh sayang. Lalu kami bangun dan melaksanakan shalat subuh.

" Gendoong..." rengek Kirana. Saat kugendong...

" Hloh...!" ucapku kaget. Istriku peka dan memegang dahinya.

" Hmmm.. Gini kalo kelamaan berenang kamu tuh nak... Ayo ke ruang tengah..." bujuk istriku. Sesampai diruang tengah

" Kiranaa.. Ayahnya berateeun.." protes Rani

Istriku memberi kode. Dan Rani terdiam.

" Riri... Ri... Punten nih si kemanjaanku..." ucap istriku.

Ratri datang dan memeriksa Kirana..

" Hmmm.. Heat stroke... Kompres ya sayang..?" ucap Ratri. Lalu ia mengambil kompres dan obat yang di berikan kepada Kirana. Selama obat belum berreaksi, Kirana enggan lepas dariku. Bahkan saat aku ke wc pun ia menangis mencariku.

" Ayahnya jangan kemana mana.." engeknya berurai airmata

" Ayah ke wc sebentar nak.. Masa ngompol disini..." ucapku menjelaskan

" Euh ogoan.." protes Rani.

" Nong... Kenapa sih ke anak teh.. ?" tabya istriku

" Atudaa,.." protesnya dengan nada cemburu.

" Ya kan dia sedang kurang sehat nong..." ucap istriku sambil mengecup dahinya.

Rani terdiam karena istriku bisa meredamnya. Ia memeluk istriku manja. Sementara Fikri berusaha mencari tahu sakit anaknya.

" Berhenrii grak !!" seru Fisher. Para Wlves baru saja menuelesaikan lari pagi mengelilingi komplek. Keringatvmereka mengucur membasahi dada dan wajah mereka.

Wolfgirls juga ikut karena ini kegiatan wajib. Dan kala istirahat Sulis menyediakan teh hangat manis sesuai perintah istriku.

" Here you tea..." ucap Mei Hwa riang menyajikan teh hangat

Para Wolves menerima sajian teh demgan ceria.

" Thank you A Mei..." ucap Maher.

" You welcome Yi Ge..." jawab Mei Hwa gembira.

" A Mei... Iya singkat enakkeun manggilnya..." ucap Asmat.

" A Fei... Where's the cake...?" ucap Mei Hwa yang kini dipanggil A Mei

" Here it iis.." seru A Fei

Aku dan istriku tersenyum sambil memeluk Kirana.

Mahesh menatap Kirana dan menghampirinya.

" Hmm.. Demam... Besok besok renangnya ngga boleh kelamaan.." ucap Mahesh. Kirana mengangguk patuh.

Satu persatu para Wolves mandi. Hingga mereka tampak segar. A Mei dan A Fei adalah orang terakhir yang mandi pagi ini.

" A……rúguǒ wǒ bùdé bù bèipàn tāmen, nà jiù tài yúchǔnle. Ràng wǒ bèi xièdú, shènzhì sǐqù. Yīnwèi wǒ de jiāo'ào bèi yǔnxǔ pànguó! Fùqīn……mǔqīn……yuánliàng wǒ de rénshēng xuǎnzé……
( Aaah... Bodoh sekali kalo aku harus berkhianat kepada mereka. Biarlah aku dihujat bahkan mati. Karena harga diriku takengizinkan pengkhianatan ! Ayah... Ibu... Maafkan pilihan hidup ku... )" ucap A Fei dalam hati sambil mengguur tubuh mulusnya dibawah shower.

" Ó……zhè shēntǐ kěwàng bèi àifǔ. Ó, rúguǒ zhǐyǒu dānnísī……
( Ohhhh... Tubuh ini merindukan belaian. Ah seandainya Dennis... )" ucap A Fei dalam hati lagi.

Lalu ia meraba buah dadanya yang berukuran 36. Putingnya yang berwarna pink ia belai perlahan.

" Hmmmh..." desahnya. Satu tangannya turun keselangkangannya dan mulai memainkan daging kecil yang terselip diantara bibir memeknya yang berwarna pink.

" Aahmm..." desahnya ditingkahi suara gemericik air shower yang menyamarkan suaranya. Kocokan tangannya makin cepat dan berirama tetap. Hingga tiba tiba tubuhnya menegang dan terkulai lemas. Ia meraih orgasmenya dalam tempo cepat. Sejenak ia termenung. Lalu menyelesaikan mandinya.

Selesai mandi ia mengambil pakaian yang sudah disiapkan oleh istriku.

A Mei juga selesai mandi dan memasuki kamar untuk memakai pakaian.

" A Fei.. " panggilnya sambil melepas handuk. Buah dada 34 dan memek berbulu rapi terpampang.

"Ń……hǎo yòu rén……xī xī xī……
( Hmmm... Menggoda... Hihihihi...)" ucap A Fei

"Nǐ de xiōng hào dà a……nǐ yě hěn xìnggǎn ā Fēi……
( Buah dada kamu besar ya.... Sexy juga kamu A Fei...)" ucap A Mei sambil membelai buah dada A Fei. Keduanya berdiri berhadapan dan saling tatap.

" Wǔ yuè.. Wǒ jiāng wúfǎ jìxù yīqiè. Shànliáng.. Xīnshǎng.. Wǒ suǒgǎn shòudào de yīqiè dōu yǔ wǒmen lǐngdǎo suǒ shuō de wánquán xiāngfǎnstyle
( A Mei.. Aku ngga akan sanggup melanjutkan semuanya. Kebaikan.. Penghargaa dan.. Semua yang kurasakan benar benar kebalikan dari apa yang disampaikan pimpinan kita.)" icap A Fei sambil membelai buah dada A Fei yang kencang.

" Wǒ cóng jǐ tiān qián kāishǐ jiùshì zhèyàng xiǎng de. Rúguǒ wǒmen jìxù xiàqù, nà jiù tài fēngkuángle. Wǒ zhǔnbèi wèi wǒ de xīn guójiā ér sǐ......s
( Aku berfikir seperti itu dari beberapa hari lalu. Gila kalo kita lanjutkan.. Aku siap mati demi negeri baruku...)" ucap A Mei yang membelai pantat A Fei lembut.

" Wǒ yuànyì wèi gèng hǎo hé réndào de shēnghuó ér sǐ. Wǒ bùxiǎng chéngwéi tāmen kěwàng quánlì hé cáifù de jīqìrén
( Aku rela mati demi kehidupan yang lebih baik dan manusiawi. Aku ngga mau jadi robot mereka yang haus kekuasaan dan harta.)" ucap A Fei.

" Wǒ tóngyì. Gèng hékuàng, yī qīng de tǒngshuài zuótiān tòngkū liú tì yě shuōle tóngyàng dehuà……
( Aku setuju. Apalgi Yi Qing mengatakan hal yang sama sambil menangis penuh sesal kemarin..) " ucap A Mei

A Fei mengangguk dan mereka mengatur srategi agar meeka bisa membaur dan melepaskn bendera China di dada mereka dan menggantinya dengan sumpah setia kepada NKRI yang mereka kagumi.

Tak lama kemudian mereka kembali berbaur dengan yang lain.

Sementara Cici, Yanti, Dida Vilda bersiap ke Polres setelah menerima arahan dari Arhan dekaligus membawa bukti kelakuan Tanto.

Sementara Ivan, Bian dan Angga berangkat lebih dulu setelah janjian dengan Doddy. Sementara Ali dan Rodi pergi entah kemana setelah meminta izin kepada Maher



Sesampai di Polres....

“ Selamat pagi pak... Bu, Mohon izin ada yang bisa kami bantu..?” ucap petugas yang bertemu mereka di lobby.

“ Iya mbak kami udah janjian dengan penyidik kasus Tanto Nugroho “ jawab Vilda

“ Izin bu, Ibu...?” tanya Polwan itu

“ Saya Tantenya Citra Maulida yang jadi korbannya Tanto..” Jawab Vilda

“ Oh ini adiknya Pak Arhan ya ? Baik bu.... Berkenan kiranya ibu mengikuti saya “ ucap Polwan itu lagi.

“ Baik mbak “ jawab Vilda. Lalu mereka berjalan mengikuti Polwan tersebut ke ruang penyidik.

Lalu pemeriksaan saksi pun dimulai.

Dibelakang, Ivan, Bian dan Angga memasuki ruang tahanan bersama Rodi dan Ali.

“ Bro...?” ucap Ali kepada Ipda. Yunus,

“ Siap bang... Acaranya senyap ya....” Ucap Yunus sambil membawa mereka ke ruangan khusus. Alhirnya Tanto berhadapan dengan Lelima serigala yang marah..

“ Hmmm... Duluan de” ucap Rodi...

Ivan mendadak menerjang Tanto dan menghujaninya dengan pukulan.
" Ini buat fitnahan elu ke keluarga gua.... Bhakk...!! Bhakkk...!!" ucap Ivan marah
Setelah puas ia memberi kesempatan kepada Angga dan Bian. Selesai ketiga Young Wolves memberi tindakan giliran Ali yang menghantam Tanto.


“ Ini untuk adik gua !!! Buaaaakkkk....!!!” ucap Ali disertai sebuah pukulan keras di wajah Tanto.

“ Dan ini buat bang Doddy...!! Bhaaaakkk....!” tendangan Rodi melayang menerpa tubuh Tanto

Tanto terkapar dilantai dan Ivan ingin “ Nambah “ tapi dicegah oleh Ali

“ Cabut !!” ucap Ali tegas.

Kelima serigala itu berlalu dan kembali kerumah dengan perasaan puas setelah membalaskan dendam Cici dan keluarga
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd