Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Sabtu, 28 November 2020, 02:11
Aku terbangun saat kurasakan beban berat menekan tubuhku.
Kubuka mataku....
Ternyata Fitri Istriku sedang telungkup di dadaku sambil tersenyum...
" Hmm... Bunda mau nagih janji ayah..." Ucapnya sambil menciumi dadaku dan sesekali melumat putingku.
" Hmm... Ayah sedang pengen banget... Tapi ayah pengen pipis dulu...." Jawabku
" Hmm... Jangan lama lama ya yah..." Ucapnya
Kulangkahkan kaki ke kamar mandi, aku pipis sambil sesekali bergidik... selesai pipis ku gosok gigiku supaya bau mulutku hilang
Aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh lumayan segar. Istriku memandangiku sambil tersenyum. Tatapannya penuh kemesraan dan ada semburat hasrat yang meluap.
Kuhampiri ia dan kupeluk tubuhnya.
" Hmm... Ayah.... Keluar kamar mandi bawa tenda... " Ucapnya sambil cekikikan
" Tapi suka kan sama isi tendanya...." Candaku
" Ya iyalah... Kan ini milik bunda yah.... Ngga boleh ada yang minjem...." Ucapnya sambil mengelus kontolku yang mengacung perkasa
Kulumat bibir Fitri yang indah memerah delima yang dibalasnya dengan bernafsu. Pelukannya kian erat saat tanganku mengelus lembut perutnya yang rata.
" Hmm.... Mmmwah..... Mmmwah...." Fitri berusaha melapaskan pelukanku
Ia mengambil posisi diatas tubuhku sambil membuka pakaian tidurnya. Buah dada yang sekal pepal menggantung indah dihadapanku. Kuarahkan tanganku untuk meraba buah dadanya
" Hmm... Diam ! Tangannya ngga boleh kelayapan seenaknya..." Ucap Fitri sambil memegang kedua tanganku.
Ia bangkit mengambil tali piyama...
Diikatnya kedua tanganku jadi datu dan diletakkan di belakang kepalaku.
" Eumhh... Ayah mau diapain bunda ??" Tanyaku
" Diam... ! Ngga perlu nanya nanya... Ikuti perintah.... Kamu ngga punya hak bicara kalo ngga disuruh ...!" Ucap Fitri dengan tatapan mata yang menggelora
Ia melangkah ke sampingku dengan gaya yang sangat menggoda.
Jemari tangannya meluncur menelusuri leher kearah dada dan perutku
" Hmm... Kamu yang udah bikin aku tergila gila... Kamu bikin aku kepincut... Dan susah melupakanmu...." Ucapnya
" Aku ingin kamu jadi milikku selamanya " ucapnya lagi
" Aku.... "
" Diam...!" Potong Fitri sambil menempelkan telunjuknya ke bibirku
Lalu ia menundukkan kepalanya dan mulai melumati putingku. Aku blingsatan menikmati perlakuannya. Tubuhnya mulai merangkak naik dan mengangkangi tubuhku. Rambut lurusnya mengusapi dadaku dan membuat rangsangan baru untukku.
" Kamu nakal... Kelembutan sikapmu bikin aku meleleh.... Sikapmu yang dewasa membuat aku tidak bisa melupakanmu... Cintamu membuat aku gila... Kontol kamu... Bikin aku ketagihan... " Ucapnya sambil mengusapi tubuhku dengan lembut
" Aku ingin menikmati sisa malam ini hanya dengan kamu... Ya dengan kamu... Aku ingin menikmati puasnya bercinta dengan kekasihku... DICKY HIMAWAN NUGRAHA... " Desisnya sambil mengusapi kontolku yang masih terbungkus celana pendek.
" Hmmm... Kontol perkasa milikku... " Ucapnya sambil menurunkan celanaku. Aku mengangkat pantatku agar Fitri mudah dan leluasa melepaskan celanaku.
" Hmm... Ngga tahan ya...??" Tanyanya dengan tatapan mata menggodaku. Tangannya membelai lembut kontolku yang kian tegang
" Euhhhh....." Desahku
Fitri tetap asyik memainkan kontolku. Sambil mengocok kontolku sesekali ia mengecup kepala kontolku dengan lembut dan bernafsu. Dilumatnya kepala kontolku sambil mempermainkan lidahnya mengulasi kepala kontolku
" Euhhmmmm..." Desahku
" Kontol nakal... Kamu bikin aku ketagihan... Sekarang kamu harus tahu rasanya disiksa kenikmatan..."
Ia memasukkan kontolku kemulutnya dilumatnya kontolku dengan penuh perasaan
" Hhh... Bunda... Mmmh....." Desahku merasakan kenikmatan
" Mmmwwmm... Mmmm.. sllrrppp....slrrrp.... " Suara Fitri saat melumat kontolku
Ia merubah posisi tubuhnya memeknya yang yerbungkus celana dalam tepat berada diatas wajahku. Kuusap memek tembem itu dengan ujung hidungku. Makin lama Celana dalamnya yang berwarna krem terlihat basah tepat di bagian lobang memeknya
" Mmmwwhh.... Bentar aku lepasin celana dalamku " ucapnya sambil agak mendesah. Ia bangkit dan melepaskan celana dalamnya dan menyodorkan memek indahnya kepadaku.
" Jilatin...." Pintanya sambil terus melumat kontolku
Aku mulai menciumi bibir memeknya. Kukecup lembut bibir memek itu.
" Mmmh.... Mmmwwhhm... Ahyaah.... Mmmwhh.," Suara Fitri menikmati apa yang kulakukan.
Kujulurkan lidahku menyentuh memek Fitri. Kucolek bibir memeknya sedikit sedikit agar ia penasaran. Apa yang kuharapkan terbukti
" Mmhh... Lagi !" Perintahnya sambil mendekatkan memeknya ke mulutku
Kujilati memek itu dan kucari semua titik sensitif di memeknya. Fitri makin gelisah. Kuluman mulutnya dikontolku terlepas
" Ahhh.... Hhmm.. enak banget... Ngga hanya kontol kamu... Tapi lidah kamu juga nakal...." Desahnya manja
Ku julurkan lidahku lebih panjang dan kumasukkan kedalam memeknya. Ia makin belingsatan menikmati rangsangan yang kuberikan. Ia menekan pantatnya agar lidahku makin dalam menembus memeknya.
" Hhhhh... Ooh...." Desahnya
" Kamu nakal.... Bikin aku ngga tahan...." Sambungnya sambil memutar posisi tubuhnya. Dilumatnya bibirku dengan penuh nafsu dan digenggamnya kontolku. Ia bangkit dan mengatur posisi memeknya agar kontolku bisa menembus memeknya. Setelah pas ia mulai menekan pinggulnya agar kontolku masuk. Ia menaik turunkan pinggulnya agar kontolku kian dalam menembus memeknya. Setelah dirasa cukup dalam ia mulai mengatur kembali posisinya agar nyaman.
" Pantat kamuhh dhiam...! Jangan bikin gerakan yang aku hngga suruhh .. " ucapnya sambil mendesah menikmati kontolku didalam memeknya.
Kuikuti keinginannya... Fitri mulai menggoyang pinggulnya perlahan. Naik... Turun... Sesekali memutar. Nikmat kurasakan gesekan kontolku dengan memek Fitri. Gerakan tubuhnya makin cepat dan liar. Ia menggoyangkan pinggulnya makin cepat dan bernafsu
" Aaah. Ayaah... Hhmm... Ayaaah...." Desahmya sambil terus membuat gerakkan maju mundur. Ia terpejam menikmati gerakan itu. Ia merasakan itilnya tergesek bagian tubuhku
" Aaa.... Ayaaah ...." Desahnya
" Ayaaah.... Sampee... Sampee...." Desahnya
Kurasakan memeknya berdenyut meremas kontolku. Tubuhnya bergetar dilanda orgasme
" Aaah... Hhhhh.... Hayaah.... Hhh..." Desahnya dengan nafas memburu dan tubuh masih bergetar. Ia menikmati sensasi orgasme yang ia dapatkan. Setelah kondisinya mulai tenang...
" Bunda... Lepasin tangan ayah dong...." Pintaku
Ia melepas ikatan tanganku lalu kembali menelungkup kan tubuhnya diatas tubuhku.
" Hmm... Saatnya aku kasih lagi...." Kataku dalam hati. Dengan hati hati ku gendong tubuh indah itu dengan posisi berdiri. Kulumat bibirnya sambil kutahan tubuhnya agar tetap berada dalam pelukanku
" Mmmwhh... Mmmmwh.....hayaah... " Desisnya merasakan aktivitas kontolku di memeknya
Perlahan kugoyangkan pinggulku agat kontolku keluar masuk di memeknya.
" Aah.... Ayahhhh... Enak banget hyaah... Aah..." Rintihnya sambil memeluk leherku. Kugoyangkan pinggulku dengan lembut sehingga itilnya mendapat gesekkan dari batang kontolku.
" Aaaa.... Aaayahhh... Hh... Hah... Hah... " Desahnya menikmati genjotanku. Makin lama.pelukannya makin ketat... Nafasnya dan nafasku tersengal menahan nikmat....
" Aaa..... Ayaah..." Desisnya tertahan sementara pelukannya kian ketat dan tubuhnya bergetar menerima hempasan orgasme.... memeknya berkedut meremas kontolku membuatku melayang.... Kubaringkan tubuhnya diatas kasur... Kugenjot memeknya yang masih meremas kontolku
" Bundaa... Ayah sampeeeh.... Aaah..... " Desahku
" Hhmmpppff.... Hayaaaah....." Racaunya sementara tubuhnya bergetar makin kuat...
Matanya mendelik dan memperlihatkan bagian putihnya. Mulut Fitri menganga seolah meneriakkan rasa nikmat percintaan yang kami lakukan....
Beberapa saat kemudian kami terhempas ke dasar palung kenikmatan dengan nafas tersengal dan peluh yang mengucur membasahi tubuh.
Pelukan Fitri tak lepas juga. Ia sungguh menikmati pagi ini dengan segala desah dan lenguhan cinta.
" Jangan dilepas.... Jangan dilepas...." Racaunya
Kuikuti maunya walaupun tanganku sudah lumayan pegal menahan bobot tubuhku. Kurubah posisiku hingga aku terduduk. Sementara kontolku tetap berada di memek Fitri yang masih berdenyut nikmat.
" Ayah... Lemess...." Keluhnya
" Iya bunda...." Jawabku sambil mengusap paha Fitri bagian dalam. Ia masih memejamkan mata dengan nafas yang berangsur mulai teratur...
Keisengannya masih menyisa. Memeknya diempot empot membuat kontolku bangkit lagi dari rehatnya.
" Aaa bangun lagi ayah... Jangan sekarang... Bunda lemes ayah..." Lirih suara rintihannya. Aku jadi nggak tega melanjutkan persetubuhan ini. Kubiarkan kontolku tetap berada di memeknya.
" Haus...." Ucapnya manja
" Tapi kontolnya ngga boleh lepas...." Sambungnya
Aku tersenyum dan menggendongnya ke tempat aku biasa menyiapkan gelas.
Segelas air es dia habiskan karena haus. Selesai minum ku gendong kembali Fitri ke kasur. Ia memandangku mesra. Sementara kontolku masih tetap perkasa didalam memeknya. Kugenjot perlahan pinggulku dan membuatnya mendesis bagai ular kobra.
" Sssh.... Hyaaah.... Eummmh.... Hmmm..." Racaumya saat kontolku menggesek memeknya. Ia memeluk leherku dengan mesra sambil terus menerima.tusukanku di memeknya. Makin lama goyanganku makin cepat dan berirama kuat. Desisan Fitri berubah menjadi erangan tertahan dan nafasnya kian memburu.
Nafsu kami semakin meninggi ingin meraih puncak kenikmatan lagi. Ku kayuh pinggulku maju mundur. Fitri mengimbangi dengan liukan erotisnya. Saat ia meliuk kurasakan remasan memeknya nikmat sekali dikontolku. Aku makin terbakar nafsu. Kutarik perlahan kontolku membuat mulut Fitri menganga. Tiba tiba kuhempaskan pinggulku membiat kontolku menyodok memeknya makin dalam
" Hkkkkkk....hhhhhayaahhhjkk.... Aaah... Ayah...." Erangnya
Kulakukan gerakan yang sama sekali lagi dan membuat Fitri gelagapan menerima seranganku. Matanya membeliak terbalik dan....
" Aaaaaaaa..... Hyaaah.... Bunda sampeeh.... Aaah... Hayaaah....." Erangnya.
Kurasakan desakan air .ani diujung kontolku. Ku kayuh lagi sesaat... Kemudian...
" Aaah.. bundaaah..... Hhhhhh......" Desahku
Saat bendungan spermaku bobol.dihantam kenikmatan birahi. Kami masih berpelukan sementara nafas Fitri tersengal akibat desakan birahi yang menghantam dirinya ditambah getaran tubuhnya saat irgasme yang mulai reda
" Ehh... Ayahhh....." Desahnya lirih sekali. Ia kehabisan tenaga. Kukecup keningnya dan kulumat lembut bibirnya.
" Iya bunda...." Jawabku
" Bunda lemes banget. Ayah jahat. Bikin bunda lunglai kaya gini...." Desisnya manja sambil menikmati sisa kenikmatan bersetubuh.
Aku.mencoba bangkit dan melepaskan kontolku
"Aaaa.... Linu ayah..." Rintihnya manja.
Aku tersenyum. Kuambil washlap.dan kubasahi dengan air hangat. Ku seka memek Fitri yang belepotan cairan cintamya ditambah lelehan air mani dariku. Entah berapa mili air mani yang ku semprotkan kedalam memeknya. Lemas rasanya tubuh ini. Tapi bahagia dan puas kurasakan. Begitu pula Fitri istriku. Ia begitu menikmati waktu yang paling pribadi bagi kami berdua. Aku berbaring menghadap ke arahnya sementara jariku masih mempermainkan memeknya.
" Ayah... Ampun ayah... Bunda lemes... " Rengeknya menahan nikmat rangsangan jariku. Kusudahi aksiku karena aku juga ngga tega melihat Fitri merintih melas memohon agar aku berhenti merangsangnya. Sebenarnya aku masih ingin bersetubuh. Tapi kuurungkan niat itu. Biarlah.... Masih akan ada malam indah masa pengantin bersama Istriku. Dan akan lebih indah saat kami nikmati persetubuhan ini dengan perasaan bebas tanpa tekanan dan paksaan.
Aku memeluknya dari belakang.
" Kontolnya masukin yah...." Ucap Fitri yang merasakan kontolku masih kekar perkasa menantang langit.
Kuikuti keinginannya dan kumasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem indah.
Kuhabiskan sisa pagi sambil terlelap. Hingga Adzan subuh membangunkan kami.

Sabtu, 28 November 2020, 04:31
Kugerakkan kontolku di memek Fitri.
"Bunda banguun... Udah subuuh...." Ucapku sambil mengeluar masukkan kontolku perlahan.
" Aaaa... Ayah... Jangan di genjoot..hhh... Ohh..." Desahnya.
Otakku melakukan setting agar persetubuhan lanjutan ini berlangsung singkat
Kubangunkan Fitri dan kuajak ke kamar mandi. Ia.mengikuti langkahku. Sesampainya dikamarandi kududukkan ia doatas wastafel. Kukangkangkan pahanya lebar. Kupandangi memeknya yang indah merekah. Kuarahkan kontolku ke memeknya. Fitri membantuku... Ia meraih kontolku dan mengarahkannya ke memeknya.
" Aahhhmmm..... Ooh... Ayah.... Enak ayah.... " Desahnya sambil mengaitkan kakinya dipinggulku.
Kuteruskan genjotanku dengan kecepatan lumayan. Fitri menikmati apa yang kulakukan... Pitingan kakinya dipinggulku makin ketat tanganku merayap meraba buah dadanya yang dihiasi puting tegang.
" Aah..m ayahmmm... Bunda mau sampeeh laghiihh... Mauu sampehh...." Erangnya
" Ayah jhugaa.. bentar lagiii bundaaa ahh...." Desahku
Desakan air mani makin kuat menekan kontolku. Sementara Fitri merasakan desakan di memeknya.
" Aaaaa.... Ayaaahhhh... Aaa...." Desahnya 0anjang menikmati orgasme nya. Sementara aku merasakan air maniku menyembur kuat kedalam memek Fitri diiringi kedutan kedutan nikmat.
" Aaah... Bunda... I Love You...." Ucapku sambil mengecup keningnya.
" I Love You Too ayah.... " Jawabnya lirih
Ku pangku ia menuju shower. Dan ku alurkan air hangat agar tenaganya pulih.
Selama mandi tanganku tak pernah diam... Remasan dan pilinan di puting susunya serta belaian mesra di memeknya Fitri rasakan. Dan Fitri menikmatinya.

Sabtu, 28 November 2020, 06:15
Kami telah selesai melaksanakan kewajiban kami. Dan pagi ini kami memakai pakaian santai karena kami akan meninjau mess yang hari ini akan di rapikan.
" Ayah... Lemes ih..." Ucap Fitri sambil tersenyum malu
Aku mengusap tangannya dan tersenyum.
" Eeeh bu Lurah... Mari bu... Ini ada hidangan nikmat khas menado. Namanya Bika Ambon asli Medan...." Ucap Budi
" Hmmm... Bentar..... " Ucap Iandi sambil berfikir keras
" Lah dia ngga habis thinking...." Timpal Yahya
" Yakale... Hidangan khas menado namanya bika Ambon asli Medan.... Google maps juga puyeng cuy...." Ucapku
" Eummh... Iyah... Dahlah... Yang penting ini... Kuenya enak. Apalagi sama kopi.... " Ucap Budi cuek
" Mana ?" Tanya Fitri antusias
Ia mengambil sepotong bika ambon yang ditawarkan Budi.
" Mm.. enak lho yah... Biasanya ada anyir anyirnya... Ini ngga yah..." Ucap Fitri sambil mengunyah bika ambon. Disuapinya aku dan memang benar. Bika ambon yang satu ini memang enak.
" Dapet dari mana lu ?" Tanyaku
" Di toko @Garonk84, sebelah tukang bahan kue..." Ucapnya
" Asli ini enak cuy... Disana jualan apalagi ?" Tanyaku
" Banyak... Macem macem kue basah..." Ujarnya
" Tapi bukan kue basah yang bekas kerendem air teh kan ?" Tanya Dinda
" Yahh... Dia dendam...." Jawab Budi
" Ya bukan lah samsudin... Ini mah toko asli...." Jawabnya meyakinkan
" Hmm... Lu ma Terry belanja kue disana gih... Buat nyuguhin yang kerja bakti " pintaku
" Sama saya aja bang...." Pinta.Cipot
" Nah boleh pot... Biar sekalian kamu tau..." Kataku
Budi dan Cipot akhirnya berangkat ke toko milik @Garonk84 setelah sebelumnya berdebat ngga jelas arah...
" Rahma... Sini say...." panggil Terry kepada Rahma
" Iya ka... Bentar naro ember dulu..." Ucapnya
Kami semua berjemur sambil menggerakkan badan ringan dibawah arahan Om Marwan.
Selesai berjemur kami sepakat kerja bakti di mess. Agar pekerjaan mamang dan Kubil alias Teguh cepat selesai.
" Mang... Mamang...." Panggil Slamet
" Ono opo met ?" Tanyaku
" Iku lho pak... Barang barang sing di tuku sing mau kuwi wis teko..." Jawabnya
" Ooh... Disit yo..." Jawabku
Lalu kuhampiri mamang
" Mang... Eta pesenan anu kamari tos darongkap..." Ucapku
" Wah... Gancang ningan a... Muhun siap... Mamang ka bumi itu nya..." Jawabnya
" Muhun mang... Nu sanes ge pasti kadaritu da bade ngabantosan" jawabku lagi
" Nah buat anda yang ngga ngerti... Terjemahannya ada disini.... " Ucap Revka sambil menunjuk ke bagian bawah dadanya
" Ternyata kamu kocak juga ya Rev... Kenapa ngga ikutan balap liar...." Komen Iandi
" Hlahh....???" Jawab Revka
Kami tertawa mendengar celoteh mereka. Dan mulai melangkah menuju rumah lama kami.
Setumpuk kenangan terkuak saat kulihat rumah lama kami...
Banyak kisah terjadi. Juga jalinan kasih antara aku dan Fitri disana.
Aku tersenyum karena akhirnya rumah ini bisa kumiliki.
" Pak... Bisa disuruh mundur ngga mobilnya ?" Tanya Kania
" Wah... Ngga bisa bu..." Jawab si bapak sopan
" Lho kok...?" Protes Kania
" Mesti dihidupin mesinnya. Lalu disopirin...." Jawabnya lugu mengundang kepalan tangan mengelus jidatnya. Yang lain tertawa mendengar jawaban si bapak yang sama sekali nggak salah
" Haddeeuuh... Pagi pagi udah kisruh..." Ucap Yahya
" Tolong pak dimundurin... " Ucapku
" Baik pak..." Jawabnya
Si sopir mengatur kendaraannya sedemikian rupa untuk memudahkan kami menurunkan barang ke rumah..
Semua bekerja giat dan tak lupa sentilan Canda dan gurauan menghangatkan suasana.
" Buak...!! Buak...!! Bak...!! Abang tolong beta abang...." suara teriakan Dennis kukenali
Aku mencari sumber suara Dennis..... Kukitari rumah...
" Abaaaang... Beta minta tolong... Adakah abang disana...." Teriaknya
Kutemukan sumber suara itu. Ternyata Dennis terkunci di gudang. Wajahnya memelas dan ada rasa takut tersirat.
Tiba tiba ia lari lintang pukang ketakutan.
"Dennis....woy... Nis..." Panggil Revka
" Hiiy...." Ia bergidik dihalaman rumah...
" Ngapa lu ?" Tanya Revka
" Beta melihat Ada banyak kecoa didalam gudang abang... Hiiiy .. " ucapnya sambil bergidik ngeri
" Hah... Lu takut kecoa ???" Tanya Revka
" Iya bang ..." Jawabnya dengan wajah pucat..
" Sama sih nis... Kita bilang mamang yo..." Ajaknya agak panik...
Aku menepuk jidatku
" Haddeuh... Kelakuan pada sangar... Sama kecoa jiper.... Naseeb naseeb...." Ujarku
Yang lain tertawa sambil meledek mereka berdua.
Tak lama Budi dan Cipot datang membawa kue basah yang memang sengaja kubeli untuk camilan disela kerja bhakti.
Setelah sibuk menyerbu makanan kami melanjutkan kerja bhakti diakhir pekan hingga siang menjelang. Hingga adzan dzuhur memanggil dan kami pulang untuk melaksanakan kewajiban kami selaku insan.
 
Terakhir diubah:
Sabtu, 28 November 2020, 02:11
Aku terbangun saat kurasakan beban berat menekan tubuhku.
Kubuka mataku....
Ternyata Fitri Istriku sedang telungkup di dadaku sambil tersenyum...
" Hmm... Bunda mau nagih janji ayah..." Ucapnya sambil menciumi dadaku dan sesekali melumat putingku.
" Hmm... Ayah sedang pengen banget... Tapi ayah pengen pipis dulu...." Jawabku
" Hmm... Jangan lama lama ya yah..." Ucapnya
Kulangkahkan kaki ke kamar mandi, aku pipis sambil sesekali bergidik... selesai pipis ku gosok gigiku supaya bau mulutku hilang
Aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh lumayan segar. Istriku memandangiku sambil tersenyum. Tatapannya penuh kemesraan dan ada semburat hasrat yang meluap.
Kuhampiri ia dan kupeluk tubuhnya.
" Hmm... Ayah.... Keluar kamar mandi bawa tenda... " Ucapnya sambil cekikikan
" Tapi suka kan sama isi tendanya...." Candaku
" Ya iyalah... Kan ini milik bunda yah.... Ngga boleh ada yang minjem...." Ucapnya sambil mengelus kontolku yang mengacung perkasa
Kulumat bibir Fitri yang indah memerah delima yang dibalasnya dengan bernafsu. Pelukannya kian erat saat tanganku mengelus lembut perutnya yang rata.
" Hmm.... Mmmwah..... Mmmwah...." Fitri berusaha melapaskan pelukanku
Ia mengambil posisi diatas tubuhku sambil membuka pakaian tidurnya. Buah dada yang sekal pepal menggantung indah dihadapanku. Kuarahkan tanganku untuk meraba buah dadanya
" Hmm... Diam ! Tangannya ngga boleh kelayapan seenaknya..." Ucap Fitri sambil memegang kedua tanganku.
Ia bangkit mengambil tali piyama...
Diikatnya kedua tanganku jadi datu dan diletakkan di belakang kepalaku.
" Eumhh... Ayah mau diapain bunda ??" Tanyaku
" Diam... ! Ngga perlu nanya nanya... Ikuti perintah.... Kamu ngga punya hak bicara kalo ngga disuruh ...!" Ucap Fitri dengan tatapan mata yang menggelora
Ia melangkah ke sampingku dengan gaya yang sangat menggoda.
Jemari tangannya meluncur menelusuri leher kearah dada dan perutku
" Hmm... Kamu yang udah bikin aku tergila gila... Kamu bikin aku kepincut... Dan susah melupakanmu...." Ucapnya
" Aku ingin kamu jadi milikku selamanya " ucapnya lagi
" Aku.... "
" Diam...!" Potong Fitri sambil menempelkan telunjuknya ke bibirku
Lalu ia menundukkan kepalanya dan mulai melumati putingku. Aku blingsatan menikmati perlakuannya. Tubuhnya mulai merangkak naik dan mengangkangi tubuhku. Rambut lurusnya mengusapi dadaku dan membuat rangsangan baru untukku.
" Kamu nakal... Kelembutan sikapmu bikin aku meleleh.... Sikapmu yang dewasa membuat aku tidak bisa melupakanmu... Cintamu membuat aku gila... Kontol kamu... Bikin aku ketagihan... " Ucapnya sambil mengusapi tubuhku dengan lembut
" Aku ingin menikmati sisa malam ini hanya dengan kamu... Ya dengan kamu... Aku ingin menikmati puasnya bercinta dengan kekasihku... DICKY HIMAWAN NUGRAHA... " Desisnya sambil mengusapi kontolku yang masih terbungkus celana pendek.
" Hmmm... Kontol perkasa milikku... " Ucapnya sambil menurunkan celanaku. Aku mengangkat pantatku agar Fitri mudah dan leluasa melepaskan celanaku.
" Hmm... Ngga tahan ya...??" Tanyanya dengan tatapan mata menggodaku. Tangannya membelai lembut kontolku yang kian tegang
" Euhhhh....." Desahku
Fitri tetap asyik memainkan kontolku. Sambil mengocok kontolku sesekali ia mengecup kepala kontolku dengan lembut dan bernafsu. Dilumatnya kepala kontolku sambil mempermainkan lidahnya mengulasi kepala kontolku
" Euhhmmmm..." Desahku
" Kontol nakal... Kamu bikin aku ketagihan... Sekarang kamu harus tahu rasanya disiksa kenikmatan..."
Ia memasukkan kontolku kemulutnya dilumatnya kontolku dengan penuh perasaan
" Hhh... Bunda... Mmmh....." Desahku merasakan kenikmatan
" Mmmwwmm... Mmmm.. sllrrppp....slrrrp.... " Suara Fitri saat melumat kontolku
Ia merubah posisi tubuhnya memeknya yang yerbungkus celana dalam tepat berada diatas wajahku. Kuusap memek tembem itu dengan ujung hidungku. Makin lama Celana dalamnya yang berwarna krem terlihat basah tepat di bagian lobang memeknya
" Mmmwwhh.... Bentar aku lepasin celana dalamku " ucapnya sambil agak mendesah. Ia bangkit dan melepaskan celana dalamnya dan menyodorkan memek indahnya kepadaku.
" Jilatin...." Pintanya sambil terus melumat kontolku
Aku mulai menciumi bibir memeknya. Kukecup lembut bibir memek itu.
" Mmmh.... Mmmwwhhm... Ahyaah.... Mmmwhh.," Suara Fitri menikmati apa yang kulakukan.
Kujulurkan lidahku menyentuh memek Fitri. Kucolek bibir memeknya sedikit sedikit agar ia penasaran. Apa yang kuharapkan terbukti
" Mmhh... Lagi !" Perintahnya sambil mendekatkan memeknya ke mulutku
Kujilati memek itu dan kucari semua titik sensitif di memeknya. Fitri makin gelisah. Kuluman mulutnya dikontolku terlepas
" Ahhh.... Hhmm.. enak banget... Ngga hanya kontol kamu... Tapi lidah kamu juga nakal...." Desahnya manja
Ku julurkan lidahku lebih panjang dan kumasukkan kedalam memeknya. Ia makin belingsatan menikmati rangsangan yang kuberikan. Ia menekan pantatnya agar lidahku makin dalam menembus memeknya.
" Hhhhh... Ooh...." Desahnya
" Kamu nakal.... Bikin aku ngga tahan...." Sambungnya sambil memutar posisi tubuhnya. Dilumatnya bibirku dengan penuh nafsu dan digenggamnya kontolku. Ia bangkit dan mengatur posisi memeknya agar kontolku bisa menembus memeknya. Setelah pas ia mulai menekan pinggulnya agar kontolku masuk. Ia menaik turunkan pinggulnya agar kontolku kian dalam menembus memeknya. Setelah dirasa cukup dalam ia mulai mengatur kembali posisinya agar nyaman.
" Pantat kamuhh dhiam...! Jangan bikin gerakan yang aku hngga suruhh .. " ucapnya sambil mendesah menikmati kontolku didalam memeknya.
Kuikuti keinginannya... Fitri mulai menggoyang pinggulnya perlahan. Naik... Turun... Sesekali memutar. Nikmat kurasakan gesekan kontolku dengan memek Fitri. Gerakan tubuhnya makin cepat dan liar. Ia menggoyangkan pinggulnya makin cepat dan bernafsu
" Aaah. Ayaah... Hhmm... Ayaaah...." Desahmya sambil terus membuat gerakkan maju mundur. Ia terpejam menikmati gerakan itu. Ia merasakan itilnya tergesek bagian tubuhku
" Aaa.... Ayaaah ...." Desahnya
" Ayaaah.... Sampee... Sampee...." Desahnya
Kurasakan memeknya berdenyut meremas kontolku. Tubuhnya bergetar dilanda orgasme
" Aaah... Hhhhh.... Hayaah.... Hhh..." Desahnya dengan nafas memburu dan tubuh masih bergetar. Ia menikmati sensasi orgasme yang ia dapatkan. Setelah kondisinya mulai tenang...
" Bunda... Lepasin tangan ayah dong...." Pintaku
Ia melepas ikatan tanganku lalu kembali menelungkup kan tubuhnya diatas tubuhku.
" Hmm... Saatnya aku kasih lagi...." Kataku dalam hati. Dengan hati hati ku gendong tubuh indah itu dengan posisi berdiri. Kulumat bibirnya sambil kutahan tubuhnya agar tetap berada dalam pelukanku
" Mmmwhh... Mmmmwh.....hayaah... " Desisnya merasakan aktivitas kontolku di memeknya
Perlahan kugoyangkan pinggulku agat kontolku keluar masuk di memeknya.
" Aah.... Ayahhhh... Enak banget hyaah... Aah..." Rintihnya sambil memeluk leherku. Kugoyangkan pinggulku dengan lembut sehingga itilnya mendapat gesekkan dari batang kontolku.
" Aaaa.... Aaayahhh... Hh... Hah... Hah... " Desahnya menikmati genjotanku. Makin lama.pelukannya makin ketat... Nafasnya dan nafasku tersengal menahan nikmat....
" Aaa..... Ayaah..." Desisnya tertahan sementara pelukannya kian ketat dan tubuhnya bergetar menerima hempasan orgasme.... memeknya berkedut meremas kontolku membuatku melayang.... Kubaringkan tubuhnya diatas kasur... Kugenjot memeknya yang masih meremas kontolku
" Bundaa... Ayah sampeeeh.... Aaah..... " Desahku
" Hhmmpppff.... Hayaaaah....." Racaunya sementara tubuhnya bergetar makin kuat...
Matanya mendelik dan memperlihatkan bagian putihnya. Mulut Fitri menganga seolah meneriakkan rasa nikmat percintaan yang kami lakukan....
Beberapa saat kemudian kami terhempas ke dasar palung kenikmatan dengan nafas tersengal dan peluh yang mengucur membasahi tubuh.
Pelukan Fitri tak lepas juga. Ia sungguh menikmati pagi ini dengan segala desah dan lenguhan cinta.
" Jangan dilepas.... Jangan dilepas...." Racaunya
Kuikuti maunya walaupun tanganku sudah lumayan pegal menahan bobot tubuhku. Kurubah posisiku hingga aku terduduk. Sementara kontolku tetap berada di memek Fitri yang masih berdenyut nikmat.
" Ayah... Lemess...." Keluhnya
" Iya bunda...." Jawabku sambil mengusap paha Fitri bagian dalam. Ia masih memejamkan mata dengan nafas yang berangsur mulai teratur...
Keisengannya masih menyisa. Memeknya diempot empot membuat kontolku bangkit lagi dari rehatnya.
" Aaa bangun lagi ayah... Jangan sekarang... Bunda lemes ayah..." Lirih suara rintihannya. Aku jadi nggak tega melanjutkan persetubuhan ini. Kubiarkan kontolku tetap berada di memeknya.
" Haus...." Ucapnya manja
" Tapi kontolnya ngga boleh lepas...." Sambungnya
Aku tersenyum dan menggendongnya ke tempat aku biasa menyiapkan gelas.
Segelas air es dia habiskan karena haus. Selesai minum ku gendong kembali Fitri ke kasur. Ia memandangku mesra. Sementara kontolku masih tetap perkasa didalam memeknya. Kugenjot perlahan pinggulku dan membuatnya mendesis bagai ular kobra.
" Sssh.... Hyaaah.... Eummmh.... Hmmm..." Racaumya saat kontolku menggesek memeknya. Ia memeluk leherku dengan mesra sambil terus menerima.tusukanku di memeknya. Makin lama goyanganku makin cepat dan berirama kuat. Desisan Fitri berubah menjadi erangan tertahan dan nafasnya kian memburu.
Nafsu kami semakin meninggi ingin meraih puncak kenikmatan lagi. Ku kayuh pinggulku maju mundur. Fitri mengimbangi dengan liukan erotisnya. Saat ia meliuk kurasakan remasan memeknya nikmat sekali dikontolku. Aku makin terbakar nafsu. Kutarik perlahan kontolku membuat mulut Fitri menganga. Tiba tiba kuhempaskan pinggulku membiat kontolku menyodok memeknya makin dalam
" Hkkkkkk....hhhhhayaahhhjkk.... Aaah... Ayah...." Erangnya
Kulakukan gerakan yang sama sekali lagi dan membuat Fitri gelagapan menerima seranganku. Matanya membeliak terbalik dan....
" Aaaaaaaa..... Hyaaah.... Bunda sampeeh.... Aaah... Hayaaah....." Erangnya.
Kurasakan desakan air .ani diujung kontolku. Ku kayuh lagi sesaat... Kemudian...
" Aaah.. bundaaah..... Hhhhhh......" Desahku
Saat bendungan spermaku bobol.dihantam kenikmatan birahi. Kami masih berpelukan sementara nafas Fitri tersengal akibat desakan birahi yang menghantam dirinya ditambah getaran tubuhnya saat irgasme yang mulai reda
" Ehh... Ayahhh....." Desahnya lirih sekali. Ia kehabisan tenaga. Kukecup keningnya dan kulumat lembut bibirnya.
" Iya bunda...." Jawabku
" Bunda lemes banget. Ayah jahat. Bikin bunda lunglai kaya gini...." Desisnya manja sambil menikmati sisa kenikmatan bersetubuh.
Aku.mencoba bangkit dan melepaskan kontolku
"Aaaa.... Linu ayah..." Rintihnya manja.
Aku tersenyum. Kuambil washlap.dan kubasahi dengan air hangat. Ku seka memek Fitri yang belepotan cairan cintamya ditambah lelehan air mani dariku. Entah berapa mili air mani yang ku semprotkan kedalam memeknya. Lemas rasanya tubuh ini. Tapi bahagia dan puas kurasakan. Begitu pula Fitri istriku. Ia begitu menikmati waktu yang paling pribadi bagi kami berdua. Aku berbaring menghadap ke arahnya sementara jariku masih mempermainkan memeknya.
" Ayah... Ampun ayah... Bunda lemes... " Rengeknya menahan nikmat rangsangan jariku. Kusudahi aksiku karena aku juga ngga tega melihat Fitri merintih melas memohon agar aku berhenti merangsangnya. Sebenarnya aku masih ingin bersetubuh. Tapi kuurungkan niat itu. Biarlah.... Masih akan ada malam indah masa pengantin bersama Istriku. Dan akan lebih indah saat kami nikmati persetubuhan ini dengan perasaan bebas tanpa tekanan dan paksaan.
Aku memeluknya dari belakang.
" Kontolnya masukin yah...." Ucap Fitri yang merasakan kontolku masih kekar perkasa menantang langit.
Kuikuti keinginannya dan kumasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem indah.
Kuhabiskan sisa pagi sambil terlelap. Hingga Adzan subuh membangunkan kami.

Sabtu, 28 November 2020, 04:31
Kugerakkan kontolku di memek Fitri.
"Bunda banguun... Udah subuuh...." Ucapku sambil mengeluar masukkan kontolku perlahan.
" Aaaa... Ayah... Jangan di genjoot..hhh... Ohh..." Desahnya.
Otakku melakukan setting agar persetubuhan lanjutan ini berlangsung singkat
Kubangunkan Fitri dan kuajak ke kamar mandi. Ia.mengikuti langkahku. Sesampainya dikamarandi kududukkan ia doatas wastafel. Kukangkangkan pahanya lebar. Kupandangi memeknya yang indah merekah. Kuarahkan kontolku ke memeknya. Fitri membantuku... Ia meraih kontolku dan mengarahkannya ke memeknya.
" Aahhhmmm..... Ooh... Ayah.... Enak ayah.... " Desahnya sambil mengaitkan kakinya dipinggulku.
Kuteruskan genjotanku dengan kecepatan lumayan. Fitri menikmati apa yang kulakukan... Pitingan kakinya dipinggulku makin ketat tanganku merayap meraba buah dadanya yang dihiasi puting tegang.
" Aah..m ayahmmm... Bunda mau sampeeh laghiihh... Mauu sampehh...." Erangnya
" Ayah jhugaa.. bentar lagiii bundaaa ahh...." Desahku
Desakan air mani makin kuat menekan kontolku. Sementara Fitri merasakan desakan di memeknya.
" Aaaaa.... Ayaaahhhh... Aaa...." Desahnya 0anjang menikmati orgasme nya. Sementara aku merasakan air maniku menyembur kuat kedalam memek Fitri diiringi kedutan kedutan nikmat.
" Aaah... Bunda... I Love You...." Ucapku sambil mengecup keningnya.
" I Love You Too ayah.... " Jawabnya lirih
Ku pangku ia menuju shower. Dan ku alurkan air hangat agar tenaganya pulih.
Selama mandi tanganku tak pernah diam... Remasan dan pilinan di puting susunya serta belaian mesra di memeknya Fitri rasakan. Dan Fitri menikmatinya.

Sabtu, 28 November 2020, 06:15
Kami telah selesai melaksanakan kewajiban kami. Dan pagi ini kami memakai pakaian santai karena kami akan meninjau mess yang hari ini akan di rapikan.
" Ayah... Lemes ih..." Ucap Fitri sambil tersenyum malu
Aku mengusap tangannya dan tersenyum.
" Eeeh bu Lurah... Mari bu... Ini ada hidangan nikmat khas menado. Namanya Bika Ambon asli Medan...." Ucap Budi
" Hmmm... Bentar..... " Ucap Iandi sambil berfikir keras
" Lah dia ngga habis thinking...." Timpal Yahya
" Yakale... Hidangan khas menado namanya bika Ambon asli Medan.... Google maps juga puyeng cuy...." Ucapku
" Eummh... Iyah... Dahlah... Yang penting ini... Kuenya enak. Apalagi sama kopi.... " Ucap Budi cuek
" Mana ?" Tanya Fitri antusias
Ia mengambil sepotong bika ambon yang ditawarkan Budi.
" Mm.. enak lho yah... Biasanya ada anyir anyirnya... Ini ngga yah..." Ucap Fitri sambil mengunyah bika ambon. Disuapinya aku dan memang benar. Bika ambon yang satu ini memang enak.
" Dapet dari mana lu ?" Tanyaku
" Di toko @Garonk84, sebelah tukang bahan kue..." Ucapnya
" Asli ini enak cuy... Disana jualan apalagi ?" Tanyaku
" Banyak... Macem macem kue basah..." Ujarnya
" Tapi bukan kue basah yang bekas kerendem air teh kan ?" Tanya Dinda
" Yahh... Dia dendam...." Jawab Budi
" Ya bukan lah samsudin... Ini mah toko asli...." Jawabnya meyakinkan
" Hmm... Lu ma Terry belanja kue disana gih... Buat nyuguhin yang kerja bakti " pintaku
" Sama saya aja bang...." Pinta.Cipot
" Nah boleh pot... Biar sekalian kamu tau..." Kataku
Budi dan Cipot akhirnya berangkat ke toko milik @Garonk84 setelah sebelumnya berdebat ngga jelas arah...
" Rahma... Sini say...." panggil Terry kepada Rahma
" Iya ka... Bentar naro ember dulu..." Ucapnya
Kami semua berjemur sambil menggerakkan badan ringan dibawah arahan Om Marwan.
Selesai berjemur kami sepakat kerja bakti di mess. Agar pekerjaan mamang dan Kubil alias Teguh cepat selesai.
" Mang... Mamang...." Panggil Slamet
" Ono opo met ?" Tanyaku
" Iku lho pak... Barang barang sing di tuku sing mau kuwi wis teko..." Jawabnya
" Ooh... Disit yo..." Jawabku
Lalu kuhampiri mamang
" Mang... Eta pesenan anu kamari tos darongkap..." Ucapku
" Wah... Gancang ningan a... Muhun siap... Mamang ka bumi itu nya..." Jawabnya
" Muhun mang... Nu sanes ge pasti kadaritu da bade ngabantosan" jawabku lagi
" Nah buat anda yang ngga ngerti... Terjemahannya ada disini.... " Ucap Revka sambil menunjuk ke bagian bawah dadanya
" Ternyata kamu kocak juga ya Rev... Kenapa ngga ikutan balap liar...." Komen Iandi
" Hlahh....???" Jawab Revka
Kami tertawa mendengar celoteh mereka. Dan mulai melangkah menuju rumah lama kami.
Setumpuk kenangan terkuak saat kulihat rumah lama kami...
Banyak kisah terjadi. Juga jalinan kasih antara aku dan Fitri disana.
Aku tersenyum karena akhirnya rumah ini bisa kumiliki.
" Pak... Bisa disuruh mundur ngga mobilnya ?" Tanya Kania
" Wah... Ngga bisa bu..." Jawab si bapak sopan
" Lho kok...?" Protes Kania
" Mesti dihidupin mesinnya. Lalu disopirin...." Jawabnya lugu mengundang kepalan tangan mengelus jidatnya. Yang lain tertawa mendengar jawaban si bapak yang sama sekali nggak salah
" Haddeeuuh... Pagi pagi udah kisruh..." Ucap Yahya
" Tolong pak dimundurin... " Ucapku
" Baik pak..." Jawabnya
Si sopir mengatur kendaraannya sedemikian rupa untuk memudahkan kami menurunkan barang ke rumah..
Semua bekerja giat dan tak lupa sentilan Canda dan gurauan menghangatkan suasana.
" Buak...!! Buak...!! Bak...!! Abang tolong beta abang...." suara teriakan Dennis kukenali
Aku mencari sumber suara Dennis..... Kukitari rumah...
" Abaaaang... Beta minta tolong... Adakah abang disana...." Teriaknya
Kutemukan sumber suara itu. Ternyata Dennis terkunci di gudang. Wajahnya memelas dan ada rasa takut tersirat.
Tiba tiba ia lari lintang pukang ketakutan.
"Dennis....woy... Nis..." Panggil Revka
" Hiiy...." Ia bergidik dihalaman rumah...
" Ngapa lu ?" Tanya Revka
" Beta melihat Ada banyak kecoa didalam gudang abang... Hiiiy .. " ucapnya sambil bergidik ngeri
" Hah... Lu takut kecoa ???" Tanya Revka
" Iya bang ..." Jawabnya dengan wajah pucat..
" Sama sih nis... Kita bilang mamang yo..." Ajaknya agak panik...
Aku menepuk jidatku
" Haddeuh... Kelakuan pada sangar... Sama kecoa jiper.... Naseeb naseeb...." Ujarku
Yang lain tertawa sambil meledek mereka berdua.
Tak lama Budi dan Cipot datang membawa kue basah yang memang sengaja kubeli untuk camilan disela kerja bhakti.
Setelah sibuk menyerbu makanan kami melanjutkan kerja bhakti diakhir pekan hingga siang menjelang. Hingga adzan dzuhur memanggil dan kami pulang untuk melaksanakan kewajiban kami selaku insan.
Like & coment dl br baca kemudian..nuhun update na
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd