Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Sepertinya thread ini dipindahkan Cerita Bersambung karena mungkin masih berlanjut thread ini.
 
Rabu 4 November 2020 16:10
Aku terbangun karena Ajeng merengek. Aku bangkit dan kuperiksa pampersnya. Ternyata memang sudah penuh oleh pipisnya
" Sshh.... Shhh.. shhh. " Bujuk Fitri agar bayi kesayangannya tidak nangis. Ajeng menggeliat lucu lalu seperti memandang bundanya
" Uuuh... Liatin bunda yaaa.... Bundanya ada yaa...." Kata fitri sambil mengusap pipi Ajeng. Ajeng manyun manyun seperti mengucapkan sesuatu
" Hahahaha... Sayangnya bunda mau bilang apa sayang ?" Tanya Fitri sambil memegang lembut jemari Ajeng yang mungil.
Aku memutuskan memandikan Ajeng karena memang sudah sore. Rutinitas yang menjadi sebuah kebiasaan yang menyenangkan.
" Kalo Ajeng udah umur 6 bulan lebih. Ayah akan percayain mandi sama dandanannya sama bunda. Soalnya ngga bagus kalo anak perempuan terlalu lama dipegang ayahnya " kataku
" Bunda mah pengen sekarang sekarang " katanya sambil menggeliat
" Ngga bisa bunda... Tulang Ajeng masih terlalu rapuh . Tekanan yang tidak terlalu berat pun akan berakibat fatal buat Ajeng". Kataku
" Saat Ajeng beranjak remaja pengawasan kita mesti lebih kuat. Ayah melihat papah mamah dan mungkin juga papap mamah menjaga anak gadisnya seperti harimau penjaga yang siap menerkam siapapun yang mengganggu anak gadisnya. Logis karena tanggung jawab anak perempuan lebih berat dibandingkan anak laki laki. Dan jangan tanya kenapa ayah memperlakukan anak perempuan kita seperti menjaga kristal mahal " kataku mewanti wanti
" Berarti berat punya anak perempuan ya yah ?" Tanya Fitri
" Sama beratnya dengan anak laki laki " kataku meluruskan
" Suatu hari nanti Ajeng akan dibawa sama anak orang pergi dari pelukan kita bun" kataku
" Loh kok...?" Protesnya
" Iya... Sama SUAMINYA " Aku menekankan
" Ooh... Iya yah... Aaa jangan dulu atuh ayah...." Rengek Fitri
" Hmm.... Tapi hal itu pasti terjadi sayang. Seperti halnya kamu kubawa pergi dari pelukan papap mamah..." Kataku menegaskan
Fitri tersenyum paham
" Ngga salah aku pilih Dicky. Dia mampu memberikan pemahaman baru bagiku yang belum pernah aku tau sebelumnya dan dia begitu dewasa..." Fitri berkata dalam hatinya
Lalu ia beranjak untuk mandi.
Selesai aku memandikan Ajeng dan kakak kakaknya serta diriku sendiri.
Aku membawa mereka kebawah.
" Hai haaaii... Si cantik udah mandi...." Kania menyambut.
Saat itu Ajeng tidak tidur... Mulutnya manyun manyun lucu...
"Assalaaamualaikum....." Suara khas papap terdengar
" Waalaikumsalam..." Sahut kami serempak.
"Pap..." Sambutku sambil mencium tangan papap... Lalu mamah dan teh ita
Jagoan kembar kami berebut minta digendong papap yang disambut dengan gelitikan kumis papap di leher mereka
Tawa renyah dari mulut mungil mereka terdengar merdu. Diselingi jerit kegelian mereka
" Abang.... Kaka... Papap kan masih cape sayang " ucap Fitri
" Mana putri apa teh ? " Kata apa sumringah
" Ini apaaa...." Ucap.fitri menirukan suara anak kecil
" Euleuh euleuh.... " Lalu papap membacakan sebaris doanya untuk Ajeng yang diamini kami semua.
Mamah dan teh ita bergantian memangku Ajeng
" Ngga tau ya kalo kalian... Tapi teteh tatap dari tadi... Wajahnya mirip teteh sama Fitri da..." Ucap teteh dengan wajah amazed by a thing
" Yesss Ada lagi yang memperkuat aku..." Kata dinda
Semua berkomentar... Ada yang berkomentar wajah tirusnya mirip Fitri, hidung bangirnya mirip teh Ita. Atau kulitnya yang mirip mereka berdua
Kami tersenyum bangga mendengarnya. Secara biologis kami dan Ajeng memang tak ada kaitan sama sekali. Tapi Yang Maha Kuasa menciptakan Ajeng begitu mirip dengan Fitri.
" Mau mirip Fitri atau ita. Tetap Ajeng incu papap...." Kata papap menengahi
" Kalo budi mirip siapa pap?" Tanya budi
" Mirip kaleng khong guan" jawab aidil
" Sotoy lu..." Umpat budi
" Liat aja kantongnya banyak bubuk rangginang " kata aidil meyakinkan
Budi merogoh kantongnya dan terbukti banyak ranginang bubuk hasil kejailan iandi
Semua tertawa melihat hal tersebut
Teh Fitri tertawa terbahak bahak sambil memeluk tangan yahya
" Ngga kuat ay... Ngga kuat pengen pipis ay...." Katanya membungkuk dipaha Yahya sambil ngakak
Berbagai candaan meluncur manis dari kami
" Assalaamualaikum" suara kang pri dan teteh terdengar
" Waalaikumsalaaam.... " Jawab kami serempak
" Uwaaaaa......" Teriak jagoan kami menyambt uwa nya
" Hhhhrrrr... Jagoan uwa.... " Kata kang pri menerima sambutan si kembar
" Pap... Udah lama ?" Tanya kang pri sambil mencium tangan papap
" Baruuu banget...." Kata papap menepuk punggung kang pri
Kami mencium tangan teteh dan kang pri
" Mana anak gadis gua ?" Tanya teteh
Terry membawa Ajeng
" Lu kasih nama siapa dicky ? " Tanya teteh
" Ajeng Pramesthi Himawan" jawab Fitri
" Weeeuuhh... Bagus banget.... Nama yang megah kedengerannya juga... Pinter yang ngasih nama " ucap teteh kagum
" Asli nama itu Fitri yang kasih.... Dicky ngga mungkin teh " Kata budi
" Emang kenapa ?" Tanya teteh
" Kalo dicky bikin nama jadinya Caroline Tukiyem... Absurd..." Jawab budi
" Iya.... Ngasih nama kucing aja ngga bener.... Kucing bagus dinamain si Babi alesannya gendut, terus sama si itu tuh.... Si bar bar karena warnanya oren " gerutu teteh yang disambut tawa kami
"Ade dah bisa mandiin Ajeng ?" Tanya mamah
" Ayahnya abang sama kaka yang mandiin " jawab Fitri malu malu
" Iya mam... Punten... Ini sekalian menjaga keselamatan Ajeng juga. Fitri terbiasa dengan anak kecil yang struktur badannya udah bagus dan kuat. Kalo bayi merah seperti Ajeng belum... Makanya dicky ambil alih... Tapi usia 5 atau 6 bulan dicky akan percayakan ke Fitri" Paparku
" Bener dicky.... Udah paling bener itu " jawab papap
" Bukan merendahkan tapi demi keselamatan " tegas Fitri
Tak lama keponakanku datang selesai cium tangan mereka asik bermain bersama Ajeng, teh ita, dinda wulan dan terry
Barang papap dan kang pri kubawa ke kamarnya dilantai atas sambil kusiapkan perlengkapan untuk Ajeng.
" Ajeng.... Periksa dulu yu pampers nya..." Kataku
" Aku belajar yang..." Kata Fitri dengan manja
" Iya.... " Kataku
Lalu Fitri mulai membuka bedongan Ajeng
" Mmmmm... E e ayah.... Aku e e...." Ucap Fitri
Kuambil tissue basah agar lebih lembut membersihkan pantat Ajeng.
Selesai dibersihkan Ajeng masih anteng dengan semua orang yang merubunginya
Terakhir datang adalah teh Minah. Selesai bersalaman ia langsung menghampiri Ajeng
" Mmmm... Anak emak... Cium lageee..." katanya
" Min... Cuci muka dulu!!" Kata teteh
Teh Minah tertawa
Tiba tiba Ajeng menguap
" Hfffffft .. aaahh... Wangiii....." Ucap teh Minah
" Teh ni teh mau nguap " ucap budi
" Najis... Bau pasar mulut elu mah...." Kecam teh Minah
Yang lain ngakak melihat kejadian itu
" Tidurnya barengan aja semua yaaaa " pinta teteh
Kami setuju aja karena kami merasa bahagia dengan situasi tersebut. Kami makan malam diwarnai canda tawa penuh keceriaan sebuah keluarga hingga akhirnya kami kelelahan

Rabu 4 November 2020 22:05
Aku membawa Ajeng ke atas karena ia rewel ngantuk. Fitri mengikutiku
" Bundaaa... Aku mau nen...." Kataku menirukan suara anak kecil
" Sini anakku... Sambil bunda pangku yaaa" kata fitri
Malam ini Ajeng tidur bersama kami karena kamar nya dipakai kakak kakaknya. Boxnya ku bawa ke kamar kami
" Mmmm... Sayang.... Makasih buat hari ini ya.... Hari yang luar biasa buatku " kataku
" Makasih juga buat semua yang ayah lakukan.buat bunda ya yah...." Jawab Fitri sambil memelukku
" Jangan berhenti menyayangi ayah dengan segala kekurangan ayah ya bunda " kataku
" Bunda janji akan tetap menyayangi ayah sampai akhir hayat." Jawabnya
" Cinta ayah buat bunda selamanya " kataku
Kami berpelukan hingga kami terlelap

Kamis 4 November 2020 04:17
Aku bangun mendengar tangisan Ajeng sangat keras. Saat kulihat ternyata tangannya digigit nyamuk
" Yah... Ajeng kenapa yah ?" Tanya Fitri panik
" Digigit nyamuk sayang" kataku
" Nih.... Nyamuknya ayah bunuh...." Kataku
Fitri memeluk Ajeng untuk menenangkan dan melindunginya dari gangguan apapun
Kuambil botol susunya dan kuberikan pada fitri
" Cuuup... Cup... Cup... Cup... Ini udah dipeluk bunda sayang.... Maafin bunda ya nak... Sampe kamu digigit nyamuk.... Biarin nyamuknya nanti ditangkep sama ayah... Digebuk ku ayah.. " bujuknya
Ajeng mulai tenang dan mulai diam... Hanya suara erangan lembut
Matanya menatap Fitri
" Mmm... Iya sama bunda ya... Aku sama bunda...." Kata fitri
Aku tersenyum bahagia melihat fitri begitu menikmati perannya sebagai ibu.
" Ayah mau mandi dulu ya sayang...." Kataku kepada ajeng...
" Mmmmwah.... " Ku cium bibir fitri
Ajeng merengek saat kucium bibir fitri
" Mmmm... Anaknya ngambek ayah...." Kata fitri sambil tertawa
Selesai mandi kulaksanakan kewajibanku. Bergantian dengan fitri
Saat aku sedang bercengkerama dengan ajeng kurasakan tubuh fitri menindihku sambil menciumi pipi dan bahuku
Ajeng tampak tenang dan anteng dikasur.
" Pake training bun... Sedang banyak tamu" kataku mengingatkan fitri yang hanya memakai celana dalam dan kaus tidur. Ia menuruti permintaanku dan kembali menindih tubuhku.
" Oom... Ateu pipit... "Suara sarah sambil membuka pjntu
" Sini sayang..." Panggil fitri
Sarah masuk dan nyelip diantara kami dan ajeng
" Adee... Banguuunnn..." Kata sarah....
" Ateeuu.... " Suara moniq yang langsung menindih fitri
"Mmmmm.... " Kata fitri manja
Valdi edi dan zulfi menyusul masuk dan numpuk dikamarku mengganggu adiknya
" Bangunin maher ah " kata edo
" De bangun de... Banguuunn..." Kata edo mengganggu adiknya
" Mmhmmm.... " Suara si kembar menggeliat sambil bangun dari tidurnya
" Raka udah bangun ?" Tanya mahesh
" Eeeuuhhh... Tatadi de..." Kata edo
Lalu ia mengajak kedua adiknya numpuk diatas tubuh kami
" Eeerrggh... " Aku.mengeluh seoert berat.
" E...e...e..ehhhh.. itu tangan ayah....." Kata fitei mengingatkan semua anaknya
Zulfi iseng membuka balutan ditanganku
" Ih kok bentuknya kaya daging keong ya ?" Ujarnya
Semua tertawa menanggapi komenan zulfi
" Hnm... Hmmm.. kalo udah gangguin omnya...." Kata teyeh yang datang bersama mamah
".Mamah mah ngeliat Ajeng pumya banyak jeger penjaga " kata mamah sambil tersenyum
" Tah ini jeger kedua nya mah " kata edo menunjuk zulfi
" Jeger pertamanya ?" Tanya teh ita
" Ombud " jawab edo lempeng
" Mmmmm....." Suara ajeng mengheliat sambil mengangkat tangannya dan membuka matanya
" Tuh kan bangun....." Kata moniq
" Adenya teteh banguunn...." Katanya
Aku bangkit menyiapkan peralatan mandi ajeng
" Ah mau liat ajeng mandi ah..." Kata tita
" Boleeeh ... Tapi kasih tempat buat nyimpen perlengkapan adiknya " kataku
Selesai menyiapkan peralatan aku membuka pakaian ajeng
Kumandikan ia dengan hati hati. Selesai mandi kupakaikan pakaian ajeng.
" Mmm udah cantik " kata fitri
Fitri mengajak maher dan mahesh untuk cuci muka dan sikat gigi
Kami semua turun kebawah kumpul bersama yang lainnya.
Aku dan fitri membawa ajeng berjemur. Seperti biasa fitri yang menggendong
" Tantee.... Ajeng manaaa.." seru rahma.
" Udah cantiiiiikkk....mmmm.... Sama aku yuuuu..." Kata rahma
" Nih kalo mau gendong " kata fitri...
" Mmmm.... Ngga mau... Masih takut tante...." Ucap rahma
Aku tertawa dan meledeknya sedikit
Rahma memukul lenganku sambil merajuk
" Main kerumah yu... " kata fitri
" Iya tante... Nanti aku main kerumah " jawabnya
Kami masuk kedalam
Sarapan pagi ini lumayan istimewa. Ada beberapa menu yang disiapkan. Dan tak terasa aku harus ke proyek membereskan pekerjaanku

Kamis 4 November 2020 07:43
Kami berjalan keproyek. Kegiatan diproyek berjalan seperti biasa hingga waktu istirahat dan pulang
Sebum pulang kusempatkan bertemu pak mardi dan mengundang teman teman yang lain untuk hadir diselamatan. Mereka berjanji hadir di rumahku
Kamis 4 November 2020 1652
Aku tiba dirumah dan langsung mencari ke 3 anakku. Setelah menemui mereka sebentar aku langsung mandi agar bisa bercengkerama dengan mereka. Begitu pula istriku fitri dan teman temanku
Biar cepat kami memutuskan mandi berdua.
"Mmmwah...." Kulumat bibir fitri sambil membuka pakaiannya
" Mmmwah.... MmmmwH... " Fitri membalas dengan gairahnya. Kubuka seluruh pakaiannya hingga ia bugil. Seskali kuremas dadanya yang mancung dan padat
" Yah...... Ahhhh..... " Desahnya sambil memelukku
" Pemanasan buat nanti malam ya bun..." Kataku
" Kenapa ngga sekarang...?" Tanya nya
" Biar ntar malem hot banget " jawabku sambil meniup lembut kupingnya
" Akunya udah horny ayah .." jawabnya memohon
" Malam nanti 3 ronde " kataku
" Janii ?" Tanyanya
" Ayah janji" kataku sambil membelai memeknya yang lembab dan licin
Sambil mandi kami membicarakan masalah sex dengan fitri
" Yah... Ayah mau bunda bergaya atau bersikap seperti apa saat kita mau " itu" ?" Tanya fitri
" Maksud bunda ?" Tanyaku ngga paham
" Emmmm.... Misalnya apa ayah pingin bunda bergaya seperti... Mmm.. pelacur... Atau... Seperti perawat... Atau gimana ?" Tanyanya malu malu dengan peyampaian nya
" Mmm... Kalo bunda bergaya pelacur ayah malah takut ilfeel... Malah ayah pengen bunda bergaya natural... Seperti misalnya... Saat bunda hanya make kaos ketat dan celana dalam ketat... atau bunda make legging ¾ sama pakaian aerobik tapi ngga make BH.... Udah bikin ayah horny ngga ketulungan...." Jawabku
" Mmmm.... Ketauaaan.... Mata ayah sering melotot kalo liat bunda make legging atau tidur make pakaian itu pasti aja ayah jelalatan.... Sering jail nyiumin pantat atau apalah ke bunda " katamya sambil mencium bibirku
" Iya... " Jawabku sambil nyengir dan mengusap puting dadanya
" Kalo gaya...?" Tanya fitri mulai nggak canggung
" Gimanapun selama ngga nyakitin dan nggak lewat anal... Ayah pengen coba... Kalo bunda suka gaya apa bun ?" Tanyaku sambil menyabuni memeknya
" Mmmm.... Missionary.... Doggy... Sama WOT.... Favorit sih Missionary sama WOT " jawabnya sambil meremas.kontolju yang tegang
" Kenapa..?" Tanyaku
" Mmm. Nanti malem ya jawabannya.... Bunda kangen anak anak " Ucapnya tersenyum seraya menjadikan bibirku target lumatan bibirmya
Aku pun membilas tubuh kami. Lalu kami berganti pakaian dengan pakaian untuk selamatan. Fitri.memakai rok lipit warna cream dengan dalaman legging sewarna dengan kulitnya kaus putih ketat dan jilbab cream sebagai setelannya. Cukup sederhana tapi karena yamg memakainya wanita sempurna... Tetap saja terlihat mewah dan mahal.
Aku memakai koko warna putih dan celana bahan warna abu abu tua. Kopiah hitam nangkring dikepalaku.
Kami turun sambil membawa salin untuk anak anak kami. Maher dan mahesh memakai koko dan celana seragam denganku. Kopiah juga nangkring dikepala mereka
Sementara untuk ajeng fitri memakaikan baju sewarna dengannya. Kain bedong diganti memakai kain khusus yang kami beli secara online
Tak terasa waktu maghrib pun tinggal 15 menit lagi
" Cuy... Pinjem koko " ucap budi dengan wajah melas dan sekujur tubuh penuh tanah
" Lu kenapa ??" Tanyaku
" Gua keselimpet selang air terus jatoh ditanah basah..." Jelasnya
" Mmmm.... Tanahnya ngga apa apa bang ?" Tanya Iandi
Budi melotot kepada iandi.
" Ni bocah gua aduin sama musangnya si gondrong juga nih..." Sergahnya
Kami ngakak mendengar ocehan mereka
" Mas budi... Ini koko mu... Wong disini ada 4 kok baju kokonya " kata bibi
" Lain kali pinya mata kaki dipake... Buat milih jalan" kata bibi lagi
Budi meniru omelan bibi tanpa suara tapi...
" Apa ...? Cepet mandi ! Sela maghrib...!" Kata bibi
Budi kabur ke kamar mandi karena takut
Sementara suasana di rumah makin ramai dengan kehadiran catering yang sedang mempersiapkan meja dan makanannya
Adzan maghrib mengalun dan kami kaum lelaki berangkat menuju masjid
Sepulang dari masjid tampak hadir pak mardi.. pak yosep dan lai lainnya termasuk ambar !
Aku ngga peduliin karena bukan level kami meladeni ambar
Kami ngobrol sambil menikmati kopi di teras rumah.
Saat asyik mengobrol terdengar suara kendaraan berhenti.
" Assalaamualaikun...." Iptu Drajat dan aiptu Jaelani memasuki rimahku
" Waalaikumsalaaam.... Waah malem ndan... Sini sekalian kita ngopi..." Sambutku sambil berdiri.
Yang hadir bersalaman dengan kedua polisi tersebut. Dan mereka pun nimbrung dengan kami
Menjelang isya semua undangan sudah datang. Kami melaksanakan isya dirumah. Bertindak sebagai Imam malam itu Serma Dadan, babinsa kami.
Waktu terus meluncur maju dan jamaah masjid mulai berdatangan. Papap selaku sohibul bait menyambut kedatangan jamaah masjid dan mempersilahkan masuk
" Ayah... Susunya ajeng yah.... " Suara fitri meminta dibuatkan susu untuk ajeng.
" Iya boleh bun....." Jawabku
Kubuatkan susu untuk ajeng sekalian 2 botol. Yang satu kusimpan di penghangat elektrik khusus susu bayi
Tak lama kami pun berkumpul.
" Assalaamualaikum. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak bapak dan ibu sekalian dalam acara selamatan rumah adik kaki tercinta Dicky Himawan Nugraha dan Cecilia indah Fitriani Himawan. Selain selamatan rumah, kami juga bermaksud melaksanakan selamatan untuk pekerjaan yang sedang, dan akan segera dikerjakan adik kami. Juga syukuran atas hadirnya 3 putra dari adik kami yaitu si sulung Maher Fajar Himawan, kedua Mahesh Surya Himawan dan yang ketiga Ajeng Pramesthi Himawan. Semoga kehadiran mereka dalam kehidupan adik kami khususnya dan keluarga besar kami umumnya bisa memberi semangat dan motivasi bagi keluarga kami. Untuk selanjutnya acara kami serahkan kepada Pak Haji Hasan untuk memimpin acara " kang pri memberikan sambutan
Lalu pak Haji Hasan memimpin acara.
" Pak Dicky.... Boleh saya minta air di botol ? 2 botol aja" pinta pak haji.
Tak lama kemudian acara utama dimulai. Doa doa dilantunkan oleh semua yang hadir diikuti pembacaan surah yaa siin.... Juga sholawat dan puji pujian.
Akhirnya acara utama telah selesai.
" Pak Dicky.... Yang satu botol masukkan kedalam sumur. Yamg satu lagi tolong siram di sekeliling rumah. Dicampur supaya cukup juga boleh " ucap pak Haji Hasan.
" Sama minta air mineral yang baru pak. 1 botol. " Katanya
Ku simpan botol.air doa dan kuberikan air mineral.botol.sedang ke pak Haji Hasan
Ia terlihat khusyu berdoa. Setelah selesai
" Pak... Ini buat Ajeng. Campurkan dengan susunya " kata pak Haji Hasan
" Baik pak..." Jawabku sambil.menyimpan air tersebut kekamar
" Para hadirin sekalian acara utama sudah selesai kita laksanakan....Dan kayanya ngga usah kaku yah... Kami persilahkan menikmati hidangan.... Mangga pak Haji dipimpin...." Kata kang Pri lagi
"Ayah... Ajeng pengen sama ayah..." Kata Fitri
" Eummhh... Mana putri ayah...." Kataku menyambut Ajeng
Kulihat Ajeng tidak tidur... Mulutnya manyun manyun dan matanya menatapku.
" Mmm... Dirumah banyak orang orang ayah... Banyak yang doain aku..... Akunya senang ayah...." Kataku mengajak Ajeng ngobrol.
Tak lama Fitri kembali setelah mengatur sedikit ini dan itu.
" Uuu... Anaknya bunda sedang sama ayah ya..?" Fitri mengajak ngobrol
" Eeuu... Aaa..." Siara Ajeng terdengar
" Aaaa.... Anaknya bunda udah bisa jawab...." Kata Fitri gembira ..
" Pak mari.makan pak..." Kata Iptu Drajat
" Silahkan pak..." Jawab kami
" Ayah makan ya ?" Kata Fitri
" Mm... Kopi aja bunda " pintaku
" Iihh. Ini jam berapa ayah..." Protesnya
" Teh susu aja kalo gitu " kataku sambil senyum
Fitri beranjak ke belakang untuk membuatkan teh susu.
" Pak Dicky... Mana bayinya ?" Tanya Ambar sinis
" Ini .." kataku
Yang ada di dekatku menatap heran dengan sikap Ambar
" Boleh ngga saya gendong...." Katanya
" Emm... Maaf. Untuk sementara perawatan bayi tersebut dipercayakan pihak Polri kepada pak Dicky. Jadi hanya pak dan Bu Dicky serta keluarga inti saja yang diizinkan memegang atau menggendong Ajeng " kata Iptu Drajat
" Bapak siapa ?" Tanya Ambar tengil
" Saya Iptu Drajat. Perwira penyidik dalam kasus bayi ini " jawab Iptu Drajat
" Ooh... Eh... Iya.. iya...." Ambar mendadak gugup
" Ada apa yah ?" Tanya Fitri saat mengantarkan teh susu
" Ngga ada apa apa " jawabku
Terdengar suara Ajeng merengek pelan
" Waaaa.... Itu sudah hapal suara bundanya...." Komentar Serma Dadan
Fitri tersenyum lalu di gendongnya Ajeng. Setelah ada di pelukan Fitri, Ajeng terdiam dan bibir mungilnya manyun manyun seolah ingin laporan perlakuan Ambar terhadapnya
" Eum... Kenapa anaknya bunda... Ajeng mau bilang.... Bunda... Ada yang babab sama aku bunda... Aku nda mau bunda... Aku mau sama bunda sama ayah aja bunda... Iya ? Gitu ya nak ?" Tanya fitri
Ajeng makin manyun dan mengacungkan tangannya.
Fitri mencium tangan Ajeng
" Izin Bu... Tangannya jangan diciumin... Nanti celamitan " kata Serma Dadan.
" Eh iya lupa... Saya lupa om Dadan..." Ujar Fitri sambil tersenyum
Semua keponakanku menghampiri Ajeng dan mengajaknya ngobrol. Sementara aku menatap Ajeng dan Fitri sambil tersenyum kagum.
" Om... Sedang liat apaan ?" Tanya Zulfi
" Sedang liat dua bidadari. Yang diturunkan Allah dari surga buat om..." Jawabku
" Aaaaa... Ayah ih. . " Rengek Fitri malu tapi bahagia
Zulfi, Edo dan Valdi berlutut di depanku
" Puja kerang ajaib... Puja kerang ajaib..." Ucap mereka sambil melakukan gerakan menyembah meniru Spongebob. Diiringi tawa kami semua.
" Apa apaan kalian teh .?" Tanya mamah sambil tertawa.
" Gombalannya... Warrrbiyasaahh....." Ucap Edo.
" Dia mah tiang telepon lagi bengong juga dirayu " ucap budi
Suasana makin hangat. Hanya satu wajah yang kusut masai karena merasa kalah.... AMBAR....
Akhirnya acara selamatan pun selesai. Hampir semua tamu telah pulang termasuk Ambar.
Pak Drajat, pak Jaelani dan om Dadan. Memanggil kami untuk mengidentifikasi pelaku.
Dari beberapa foto yang ditunjukkan kecurigaan mengerucut ke satu orang.... DIAH !!
" Gua udah curiga lonte satu itu pelakunya. Gua ngenalin ini kaosnya yang Motorhead. Sama gesture nya. " Kata Budi menjawab marah.
Segala informasi lanjutan dikumpulkan dan foto yang ada dijadikan alat bukti
Apalagi selama beberapa hari Diah ngga masuk kerja. Semakin memperkuat kecurigaan aparat.
Akhirnya semua selesai. Aparat yang datang pamit undur diri dulu. Tak lupa kubekali mereka berbagai cemilan untuk menemani piket malam ini.
Kami berbenah agar besok kami ngga kesiangan karena masih ada pekerjaan.
Malam ini semua memilih geletakan begitu saja di ruang tengah. Termasuk jagoan kami yang sedang kekenyangan. Sementara Ajeng tetap harus bersama kami dikamar
Kamis 4 November 2020 22:49
Fitri menciumi pipi Ajeng dengan ujung hidungnya
" Mmmm... Udah selesai... Bobo yang myenyak ya sayangku... Besok kita jemur lagi...." Ucap Fitri...
"Ganti baju dulu yang " kataku sambil memeluk pinggangnya
Fitri memeluk leherku
" Mau nagih janji.... " Katanya sambil memandangku penuh gairah
" 3 kali ?" Tanyaku sambil tersenyum dan medekapkan kepalaku ke perut ratanya
" Sekali juga cukup... Asal berkualitas seperti biasanya yah " katanya sambil membuka kausnya
Kukecup perut ratanya yang mulus tanpa noda
Kumainkan sebentar lidahku di sana
" Mmmm yaang... Mau gantungin baju dulu..." Rengekannya manja
Kuremas lembut pantatnya. Kubantu ia melepas rok nya
Setelah roknya terlepas kulihat kakinya masih terbungkus legging sewarna kulit. Bagian memeknya menggembung indah.
Ku belai memek itu dengan ujung jariku...
" Mmm... " Katanya sambil tersenyum
Ia duduk di pangkuanku dengan posisi berhadapan.
" Hmmm... Kenapa bunda suka posisi missionary ? " Tanyaku
" Mmm... Masih ingat rupanya... Hihihihi.... Missionary bikin bunda merasa nyaman senyaman nyamannya.... Bunda seperti dilindungi dan dijagain sama ayah. " Jawabnya sambil membelai pipiku. Sementara tanganku bermain di punggungnya yang mulus halus sambil melepas BH nya kuangkat legging nya hingga makin mencetak memeknya yang tembem.
" Kalo WOT posisi yang bikin bunda bisa ngatur tekanan ke itil bunda. Makanya kalo WOT bunda bisa O lebih dari sekali yah . " Ucapnya malu malu
Kulumat bibir tipisnya dengan lembut
Kuremas buah dadanya yang ngga tertutup BH lagi.
" Mmmmmwwhh... Mmmmwwwh...." Lidahku dan lidahnya saling belit dan menjelajahi satu sama lainnya.
Tanganku asik mempermainkan putingnya. Setelah mulai tegang kulumat puting yang merona pink kecoklatan itu
" Hhh.. ayah... Lidah kamu nakal...."
Ku lumat dan kumainkan lagi buah dadanya. Ia makin mengernyit merasakan nikmat.
" Mmmmm ayah...." Desahnya
" Bunda... Boleh ngga ayah mainin memek bunda...?" Tanyaku
Fitri tersenyum mengangguk
Kulepaskan celana dan celana dalamnya tampak memek tembem penggoda naluriku seperti memanggil untuk dijamah
Kubelai lembut memek itu dengan ujung telunjukku. Ada sedikit lendir yang keluar dari bibir memek Fitri.
Kujilati lendir itu dengan lembut
" Aaaaa...." Fitri mendesah menganga menahan nikmat sentuhan lidahku di memeknya.
Kubuka bibir tebal memek Fitri. Kulihat ada kelentit yang menonjol berwarna merah muda. Kumainkan lidahku di memeknya sambil menyenggol kelentit Fitri yang makin bengkak.
" Ssshhhh... Ayah.... Lidah kamu bikin bunda kelimpungan ayah...." Ucapnya
" Aaa.. ayah... Aaahhh..... Enak ayaah...." Desahnya berbisik
Kukecup memeknya lalu kumasukkan lidahku kedalam memek Fitri.
" Hhhhhhhn.... Yaahhh... Ooohh..... Ngga tahan yaahhh" desah Fitri sambil meremas rambutku.
" Yaah... Pengen kontol ayah sekarang " bisiknya
Kulepaskan bibirku dari memek Fitri.
Aku merayap naik ke atas tubuh fitri
Tiba tiba ia membalikkan tubuhku hingga aku berada dibawah tubuhnya
Diraihnya kontolku dan dikulumnya sebentar. Matanya menatap penuh birahi.
Tak lama ia memainkan kontolku. Ia mengambil posisi di atas tubuhku dan mengarahkan kontolku ke memeknya
Mili demi Mili.... Senti demi Senti kontolku melesak masuk menembus memeknya.
Kupejamkan mata menikmati jepitan memek fitri.
Fitri masih terdiam menikmati rasa sesak di memeknya karena terisi kontolku.
Perlahan fitri menggerakkan pantatnya. Aku merasakan bagian memeknya menggesek pangkal kontolku.
" Ahh.... Ini enak ayah... Mmmm.... Enak bhangethh..." Ucapnya
" Oohh.... " Erangku saat memek Fitri meremas lembut batang kontolku
Kugerakkan pantatku perlahan lahan. Kutarik kontolku lembut dan kutekan kembali dengan perlahan
" Hhhh.... Aaaaahhyaaahhh....hhhh.... " Desahnya menikmati gesekan antara dua alat kelamin berbeda
Kutarik lagi perlahan dan kuhunjamkan kontolku dengan tiba tiba
" Ookkhhh... Hkkk.....ayaahhkk.... Aaahhkk .." erangnya membeliak.
Kulanjutkan genjotanku dengan penuh perasaan. Sesekali kuhunjam memeknya dengan sentakan agak kuat dariku
" Hhhhhyaaahh.... Bentarh laghiiii.... Bhentarhh laghiiihhh....." Desahnya sambil melumat bibirku
" Hayaah ... Aku mau shampeeeh... Hayaaah .. aaaaahhh.... Nnngghh...." Lalu tubuh Fitri bergetar hebat lumatannya begitu kuat di bibirku. Pelukannya begitu ketat dan dengus nafasnya memburu... Aku menggenjot pinggulku agak cepat... Aku merasakan sebentar lagi aku akan menembakkan airmani di memeknya. Aku menggenjot terus dan...
" Oohh... Bundaaaa" desahku saat airmaniku tumpah di.memeknya
" Hyaaah ... Bundhaaa....aaa.....aaaahh... Bunda sampe laghhiiiii...... aaaahh..." Erangnya
Pelukannya makin ketat lumatannya melekat kuat
Lidahku menjelajahi mulutnya mencari lidah Fitri.
Paha Fitri menjepit ketat tubuhku. Nafasnya makin memburu. Ia seperti tak mau melepaskan keindahan orgasme malam itu. Aku bangkit dan duduk sementara kontolku masih merasakan lembutnya remasan memek Fitri. Kontolku bangkit lagi... Kucoba menggerakkan pantatku agar kontolku menggesek memeknya.
" Mmmm... Ayaahh.... Nakal banget sih.... Aaah..." Fitri mendesah menikmati sodokan lembut kontolku di.memeknya
Memek Fitri dan kontolku masih sama sama peka. Nafsu kami bangkit lagi. Ku balikkan tubuh Fitri dan kutindih mesra.
" Shayangghhh.... Mmm... Kontol kamuhh makin kerashh..." Ucapnya sambil mendesah menikmati perlakuanku
" Mmmm. Shayaaanghhh... Terusin hyanghh...." Pintanya
Kutarik kontolku perlahan..
" Aaah.... Jangan disentak hyaaanghh... " Rengek nya memohon padaku
Kutekan kontolku perlahan dan kulanjutkan kocokan kontolku dengan RPM sedang.
Aku sangat menikmati pemandangan di depanku.
Dada Fitri bergoyang mengikuti desakan tubuhku. Wajahnya mengernyit menahan nikmat luar biasa.
Makin lama makin cepat gerakan kocokan ku...
" Hhhhh.....aaaa...aaaah.... Ayah.... Akhu mau sahampe.laghiiihh....." rintihnya pelan
Kuteruskan kocokan kontolku di memeknya
" Mmmm.... Aaarghhh... Bhundaaahh..." Erangku saat airmaniku muncrat di.memeknya
" Mmm....." Fitri memeluk erat tubuhku dan mengigit bahuku menahan nikmat. Memeknya meremas lembut kontolku.
" Shayaaangh.... Aoooh...." Desahnya sambil tetap memeluk tubuhku
Nafas kami menderu bagaikan mesin diesel. Tubuh kami remuk redam setelah mendaki puncak birahi kami dengan penuh cinta.
Aku tergelimpang di sisi tubuh Fitri. Lemas tulang ini tapi bahagian dan puas lebih kuat terasa.
Aku mengambil waslap untuk membersihkan memek Fitri. Sekalian pula kuambil kan celana dalam dan tank top ketat untuknya.
Lelah tubuh kami membawa kami ke alam mimpi.

Bulan tersenyum di langit malam
Hantarkan kami menuju alam mimpi
Kekasihku kuucapkan selamat malam
Kan ku bangun kan kamu esok pagi
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd