Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Bimabet
Sehat terus buat suhu suhu sekalian dan para penikmat cerita jangan lupa bahagia
 
Kamis, 3 Desember 2020, 04:21
Aku bangun lebih dulu. Kucoba untuk duduk. Ternyata.... Gagal.... Kepalaku rasanya berputar hebat.... Membuatku terbanting ke kasur Dan nyaris jatuh ke lantai.
Om Marwan sigap masuk keruangan menolongku.
" Ayah... Ayah.... Ayah teh mau kemana ??" Ucap istriku panik
" Euuhh... Kela... Kela... Pusingnya edan pisan... " Keluhku
Alline Dan temannya melangkah cepat memasuki kamarku
" Bapak... Bapak belum boleh bangun dulu.... Tekanan darahnya masih rendah. Body balance Bapak nggak maksimal Pak..." Ucap Alline sambil memeriksa diriku.
Temannya memeriksakan infusan Dan memperbaiki tetesan yang terhambat Oleh jepitan tubuhku
" Ayah... Please... Kalo mau apa apa bilang sama bunda... " Ucap Fitri sambil menangis panik.
Alline yang telah selesai membantuku menghampiri Fitri
" Ibu... Ibunya jangan kebawa panik. Bapak ngga apa apa cuman kebiasaan Bapak yang selalu mengerjakan hampir segala sesuatu dengan tangannya membuat beliau berfikiran " saya bisa "... Semua masih terkontrol bu. Percayalah pada Allah Dan kami bu...." Ucap Alline mencoba menguatkan Fitri
Fitri ngga menjawab Hanya memeluk Alline sambil terisak
" Izin mas. Telinga saya masih sehat. Kalo mas perlu apa apa Kan bisa panggil saya mas. Sekarang mas butuh apa ? Saya akan carikan...." Ucap om Marwan
" Saya mau wudhu..." Jawabku
" Dddooh... Bajigur.... Kirain mau apa... Sudah saya ambil washlap dulu. Di lap Aja sesuai aturan wudhu..." Ucap om Marwan agak sewot
" Ya Allah ayah.... " Ucap istriku sambil tersenyum dalam tangisnya
Alline melepaskan pelukan Fitri
" Nah kan... Bapaknya ngga apa apa bu... Insya Allah Bapak akan sehat lagi sesuai harapan Dan upaya Kita bu..." Ucap Alline
" Mbak.... Makasih ya...." Ucap Fitri
" Sama sama bu. Saya mohon usap airmata Ibu. Biar Bapak nggak ikutan sedih. " Ucap Alline sambil tersenyum Manis.
Fitri mengangguk sambil mengusap airmatanya.
Om Marwan melap bagian wudhu di tubuhku dengan washlap. Selesai me lap tubuhku is mengambil air wudhu disusul istriku. Kuminta ia menjadi imam. Dan ia menyanggupi.
Selesai shalat Dan berdzikir. Fitri menghampiriku
" Bunda Tau ayah memang hampir selalu bisa melakukan apapun. Tapi kalo yang sekarang ayah harus mengakui ngga bisa melakukan sendiri. Inget ngga om Herdi bilang apa kemarin.... Cobalah berbagi. Bagus memang bisa melakukan sendiri. Tapi Kita manusia ayahhhh.... Ada keterbatasan Dan Kita butuh komunikasi Dan interaksi sosial...." Ucap istriku sambil memelukku manja
" Izin mbak. Saya ingin menyampaikan pandangan saya. Mas. Kita memang " keluarga "... Tapi ngga semua dari Kita sanggup lakukan sendirian. Kami pun dibentuk dalam ikatan korsa. Tujuannya adalah untuk mengingatkan.... Bahwa Kita Dan yang lainnya butuh satu sama lain. Mas mengayomi kami semua. Sangat saya rasakan Hal itu, Dan saya merasa berbahagia diberi amanat membantu mas Dan mbak sekeluarga. Saya merasa terayomi, Dan SAYA secara pribadi merasa Ada kewajiban moral membantu mas. Sesuai kemampuan saya. Jadi tolonglah Kita kuatkan jiwa korsa Kita supaya semua beban bisa Kita selesaikan dengan sempurna menuruti ukuran manusia normal mas. Pengorbanan mas sudah sangat banyak. Dan giliran kami berbuat untuk mas Dan mbak...." Ucap om Marwan memohon kepadaku
" Akan saya jadikan perhatian ucapan om Marwan..." Jawabku sambil memegangi tangannya
Ia mengangguk sambil menyalamiku dengan Salam KOMANDO
" KOMANDO...!" Ucapku
" KOMANDO...!" Jawabnya
Fitri meraih tangan om Marwan yang satunya yang membuat ia agak gugup
" Makasih ya om. Kehadiran om Herdi, om Marwan Dan team. Memberikan rasa Aman Dan jaminan keutuhan rasa kebersamaan diantara kami om...." Ucap Fitri
Om Marwan mengambil tangan Fitri Dan menumpangkan ditanganku, Lalu ia tersenyum sambil menepuk tangan kami berdua.
" Saya berhutang Budi pada mas Dan mbak. Sampai Mati hutang itu pasti saya ingat. Keamanan Dan perlindungan untuk keluarga besar Kita adalah tugas saya..." Ucapnya
Aku Makin bahagia mendengar jawaban om Marwan.
" Sudah... Gini... Ini Makin siang. Memang mas sama mbak ngga mau makan ?" Tanya om Marwan
" Nda usah beli tho om... Ini Ada saya bawa..." Ucap Herlambang
" Heh... Masuk masuk ngga izin dulu ?? Ngga Ucap Salam lagi !!" Sergah om Marwan mencandai Herlambang
Herlambang kaget Dan keluar lintang pukang. Pintu sedikit terkuak Dan kepala herlambang terlihat nongol
" Assalamua'laikum..." Ucapnya takut takut
Aku menjawab salamnya sambil tertawa ngakak..
" Om ih... Hahahahaha.,.." Ucap Fitri menggebuk punggung om Marwan sambil tertawa ngakak....
" Udah boleh masuk tho ?" Tanya Herlambang dengan wajah was was
Om Marwan pun akhirnya ngga bisa menahan tawanya melihat wajah Herlambang
" Bas cepetan Masuk !!" Ucap Johan
" Disik thoo.... Belum diizinin Masuk kok... " Ucap Herlambang sambil memasang Muka khawatir
Lalu om Marwan menyuruh Herlambang Masuk.
Setelah mereka Masuk lalu menyimpan makanan sarapan untuk istriku Dan om Marwan.
" Budi Mana ?" Tanyaku
" Anu..." Jawab Herlambang
" Itu..." Jawab Johan diwaktu yang bersamaan
" Aku dulu tho yang njawab...!" Ucap Herlambang
" Gua dulu... " Jawab Johan
Aku malah ngakak melihat polah mereka.
" Bas... Kon meneng sik... Ben mas Johan sing njawab..." Ucap om Marwan sambil menarik nafas Karena engap tertawa
" Inggih om... Silahkan jawab...." Ucap Herlambang
Johan mengangguk, saat mau bicara...
" Kasih Tau Aja bang Budi sedang Anu Anu Anu..." Sambungnya lagi
Johan kembali mengangguk lalu ia bersiap bicara...
" Jangan ngga dijawab... Kasian Pak Dicky nunggu..." Lanjutnya lagi
" Lama lama lu Gua lakban nih..." Ucap Johan jadi sewot
Aku Makin ngga tahan sama kelakuan Herlambang yang konyol. Tawaku tanpa suara... Istriku memeluk lenganku... Sementara om Marwan terbungkuk Tak mampu menahan tawanya.
Setelah semua reda Johan menjawab Budi kemana Dan rencananya siang ini Pak Dan bu Pras 1 + 2 akan besuk.
" Assalamua'laikum... Maaf saya langsung Masuk Pak..." Ucap Alline Dan Stella
" Ya... Langsung Masuk ke hatiku juga nda apa apa mbak...." Jawab Herlambang polos.
Alline jadi salah tingkah mendengar rayuan Herlambang
Aku Dan om Marwan toss sambil bergaya seperti serdadu menang perang.
" Aa... Mas bisa Aja...." Ucap Alline sambil tersenyum malu.
" Johan... Lewaaat...." Ucapku
" Ngga Ada perlawanan.... " Sambung om Marwan memanasi Johan
Sementara istriku Makin hilang suaranya akibat tawa.
Lalu kami memberi kesempatan kepada Alline Dan Stella melaksanakan tugasnya.
Herlambang memandangi Alline dengan tatapan penuh arti Dan sesekali Alline melirik Herlambang dengan lirikan hangat diiringi senyuman manis
Aku Dan om Marwan saling lirik Dan tertawa tertahan.
" Pak Dicky. Jangan ketawa dulu ya Pak... Tekanan darahnya berubah rubah...." Ucap Stella
Aku malah ngga nahan untuk tidak ngakak....
" Bas... Raimu iku lho... Hahahahaha" om Marwan tertawa
Setelah Aku tenang barulah pemeriksaan dilanjutkan.
Stella yang merupakan juniornya Alline mencatat apa yang harus dicatat.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan kepadaku, giliran istriku mendapatkan pemeriksaan.
" Ibu... Kalo bisa malam ini ngga nginep dulu... Biar salah satu dari Bapak Bapak Aja dulu yang nginep. Kondisi Ibu mulai kelelahan " Ucap Alline kepada istriku.
" Yaaa... Aku Kan..." Ucap istriku yang lantas dipotong Oleh om Marwan
" Kalo mbak sayang sama mas Dicky mbok ya manut mbak..." Ucap om Marwan membujuk.
Akhirnya istriku menuruti apa yang disarankan Oleh Alline.
Herlambang kebagian piket malam ini.
Ia kelihatan sumringah dengan perintah om Marwan. Alline tersipu Saat di goda Oleh istriku.
Johan Dan Herlambang kembali ke Kantor, dengan rencana sore ini sudah Ada di rumah sakit menemaniku
" Ayah... Nanti kalo bunda pulang ayah ngga usah minta di lap ya. Tunggu bunda Aja... " Ucap istriku seperti biasa ngga membolehkan siapapun melihat tubuhku dalam keadaan telanjang.
Aku mengangguk Dan kupanggil istriku
" Ayah sayang bunda.... Mwwh" ucapku sambil mencium keningnya.
" Bunda sayang ayah...." Jawab istriku sambil mendekapku
Tak lama kemudian.....
" Izin mbak..." Ucap om Marwan
" Iyaa...." Jawab istriku
Lalu pintu terbuka Dan masuklah dr. Alvin Dan dr. Inayah
" Dicky... Gimana keadaan Hari ini..." Tanya dr. Alvin
" Nyaris jatuh dok..." Ucap istriku
" Hloh... Kok bisa ?!?!?" dr. Alvin heran
" Ituuu... Tadi pas mau wudhu sholat subuh " Ucap Fitri
" Atuh de.... Ka bisa kamu yang wudhuin. Make washlap atau tayamum..." Ucap dr. Alvin agak was was
" Kamunya juga sih Dicky..... Lasak... Ngga mau diam..." Omel dr. Alvin yang harus kuterima dengan ikhlas.
" Alline.... Mana status ?" Tanya dr. Alvin
" Ini dok. Tadi pas bangun tidur pasca benturan tensi 60/80, saturasi masih normal, kondisi vertigo negatif, trauma benturan negatif, infusion drip 13/Dpm, consciousness normal. Satu jam setelahnya tensi 70/80, saturasi masih normal, kondisi vertigo negatif, trauma benturan negatif, infusion drip 13/Dpm, consciousness normal interaksi normal dok." Papar Alline
" Hmm.... Untungnya post impact truma ngga Ada. Eh Inayah... Nanti periksa juga kondisi bekas trauma impact, kalo ngga salah Ada fraktur di tulang iga Kanan ruas ketiga sama empat, takutnya kena lagi. Alline kalo ini habis kasih paracetamol infusion 30 Dpm lanjut NaCl 1% infusion 15 Dpm, lanjut sama aquabidestilata 15 dpm. Turgornya ngga bagus. Jangan lupa Vitamin B kompleks dimasukkan ke aquabidest. Amoxicillin intravena. Makanan konsul sama gizi ya" Ucap dr. Alvin.
" Hmm... De... Suaminya kasih minuman isotonik ya. Aman kok. Ngga Ada radang lambung. Sama Madu kurma. Beli di apotek kiamat farma. " Ucap dr. Alvin
" Madunya kasih segimana dok ?" Tanya istriku
" Yaaa.... Kasihlah 2 sendok semen... Eh makan sehabis makan. Kamu juga minum suplemen de." Jawab dr. Alvin
" Iya dok...." Jawab istriku
" Eh... Kata Stella kamu mau punya mantu perawat disini ya Dicky?" Tanya dr. Alvin
" Mmmm...." Aku mencoba menyimak arah obrolan dr. Alvin
Tiba tiba.....
" Yaaa... Kalo orangnya mau. Memang si Herlambang doyan bercanda. Johan agak lempeng. Tapi mereka anak anak baik...." Ucap Fitri
" Nah... Alline... Kenapa ngga ?" Tanya dr. Inayah
" Ah dokter..." Jawab Alline sambil menunduk dengan wajah bersemu merah Karena malu bercampur perasaan lainnya.
" Yaaa kalo induk semangnya udah setuju ya saya juga merestui..." Ucap dr. Alvin serius.
Inayah mengusap punggung Alline sambil tersenyum.
Sesi visit pagi diakhiri dengan wejangan kesehatan untukku. Intinya mah Aku dimarahin karena ngga bisa ngontrol diri Dan susah haha kesehatan... Gitu we lah....
Saat keluar
" Oooouu.... Om Marwan..... Giliran tunggu ya ?" Sapa dr. Alvin
" Siap.." jawab om Marwan.
Lalu mereka berlalu menuju ruangan lain.
" Bunda.... Ayah pengen mandi.... Biar ngga dimandiin perawat..." Ucapku
" Di lap Aja ya.... Kan belum boleh bangun...." Ucap istriku
Aku mengangguk.
Lalu ia menghubungi Alline untuk meminta tolong agar disiapkan perawatan Mandi untukku.
Tak lama kemudian Alline Masuk ke kamarku membawa washlap, Sabun, Dan baskom tempat air.
" Ibu... Ini perlengkapannya. Nanti Alline kesini lagi buat beresin bekasnya." Ucap Alline
Fitri mengangguk sambil tersenyum lembut.
" Makasih ya Sayang.... Nanti malem Herlambang nginep disini gantiin saya semalem ini." Ucapku
" Bener bu....?" Ucap Alline
" Acieee.... Uhuuy....." Godaku
" Iiii... Bapak...." Ucapnya sambil malu
" Ayah.... Jangan gitu atuh.... Katanya pengen punya mantu...." Ucap istriku setengah menggoda Alline
Lalu Fitri menyiapkan perlengkapan mandiku dibantu Alline sambil mengobrol.
Setelah siap Alline pamit dulu untuk mempersiapkan tukar shift.
" Sebentar mas " Ucap om Marwan
" Ini untuk pasien Pak " Ucap petugas rumah sakit yang membawa makan untukku.
" Baiklah...." Ucap om Marwan.
Ia mengikuti petugas tersebut Masuk hingga menyimpan makanan untukku lalu keluar dari ruangan.
Aku Hanya nyengir melihat sikap om Marwan. Sambil melap badanku istriku berkata
" Pulang dari sini bunda mau mampir dulu ke apotik. Mau Cari Madu kurma. Nanti dititipin ke om Herdi atau siapa Aja yang mau kesini...." Ucap istriku.
Setelah selesai ia merapikan bekas mandiku Dan memakaikan pakaianku. Ia mencari minyak wangi tapi Tak ditemukan.
" Izin mbak..." Ucap om Marwan.
" Iyaa...." Jawab istriku.
Lalu pintu terbuka Dan masuklah perawat.
" Ibu.... Kami mau ganti shift dulu ya...." Ucap Suster Dewi.
" Oh... Iya iya...." Jawab Fitri yang sedang merias wajahnya.
" Hmm... Makin cantik ibunya. Padahal belum selesai dandan....." Ucap suster Dewi.
" Ah mbak bisa Aja...." Jawab istriku sambil tertawa kecil.
" Alline...." Panggil suster Dewi
" Bangun tidur nyaris kolaps. pasca benturan tensi 60/80, saturasi masih normal, kondisi vertigo negatif, trauma benturan negatif, infusion drip 13/Dpm, consciousness normal. Satu jam setelahnya tensi 70/80, saturasi masih normal, kondisi vertigo negatif, trauma benturan negatif, infusion drip 13/Dpm, consciousness normal interaksi normal. Konsul visit pasien diberi paracetamol infusion 30 dpm lanjut NaCl 1% infusion 15 Dpm, lanjut sama aquabidestilata 15 dpm. Karena Turgornya minimum. Vitamin B kompleks infusion melalui aquabidest. Amoxicillin intravena. Waspadai kondisi post trauma pada tulang iga segment 3 Dan 4 berupa fraktur. Emergency ke UGD. Konsul dr. Alvin Dan dr. Inayah. " Papar Alline
" Makanan ?" Tanya Erika
" Sementara masih konsul ke gizi. Tapi diperintahkan diberi minuman isotonik Dan Suplemen berupa Madu kurma 3 x sehari 2 sendok makan. Makanan luar masih sama dengan kemarin." Jawab Alline
" Okay Dhilla sama Erika In charge disini ya... " Ucap Suster Dewi
" Baik mbak ...." Jawab mereka berdua
" Baik Bapak ibu. Kami sudah menugaskan Dhilla Dan Erika untuk mengontrol Bapak. Kami pamit dulu ya bu..." Ucap Suster Dewi.
" Baik mbak.... Makasih ya..." Jawab istriku.
Setelah itu mereka berlalu.
" Mmm... Beres periksanya. Ayah harus makan dulu ya...." Ucap istriku
" Bun.... Ngga bisa makanannya dituker nasi rames atau nasi rawon ? Ngga jelas gitu rasanya..." Keluhku
" Cintaku... Sayangku.... Suamiku... Mana Ada orang sakit makan kerasa enak.... " Ucap istriku sambil tersenyum Dan mengecup dahiku
Lalu ia mulai menyuapi aku.
Selesai menyuapiku ia membersihkan sisa makanan di bibirku.
Terdengar suara pintu terbuka, ternyata Alline Dan Dhilla yang masuk.
" Hay hay...' Ucap istriku.
" Bapak udah makan ya ?" Tanya Alline
" Udah say... Mau dikasih obat ya ?" Tanya istriku
" Iya teh..." Jawab Alline sambil mempersiapkan obat untukku
Ada obat minum Dan obat suntik.
" Teteh... Bekas Mandi Alline beresin ya..." Ucap Alline
" Iya... Eh Alline malam ini jaga ngga ?" Tanya istriku
" Masih teh... Besok juga lusa baru off.." jawab Alline
" Malem ini teteh ngga nginep. Titip suami teteh ya say...." Ucap istriku
" Iya teh..." Jawab Alline yang mendengar permintaan istriku lebih dari sekali
" Dhilla.... Ada Salam..." Godaku
" Dari siapa Pak ?" Tanya Dhilla
" Johan.... Bun kasih WA Johan bun..." Ucapku sok serius
" Wikwiiiw..." Goda istriku
Kami semua tertawa melihat Dhilla salah tingkah. Lalu istriku memberi no WA milik Johan kepada Dhilla.
Setelh selesai mereka pun keluar.
Sementara itu Aku menatap wajah istriku lekat


Ada bias keindahan terpancar di wajahnya
Ada semburat kehangatan berhembus dari dirinya
Sempurna..... Hanya itulah yang bisa kuucapkan untukmu
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd