Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Aahhh..akhirnya bisa baca cerita ini lagi.. Android ku jadul jadi g bisa pake vpn terpaksa nunggu smpe bisa tanpa vpn..
 
Minggu, 6 desember, 16:09
Aku terbangun dari tidur. Fitri menatapku sambil tersenyum.
" Mmm... Udah bangun.. Mau makan ngga ? " tanyanya mesra
" Mau peluk Bunda dulu...." jawabku sambil nyengir
" Boleeh...l Mmmmwah.... Cintaku.. Mmmmwah Sayangku... Mmmmwah kekasihku.... Mmmwah.suamiku... Mmmmwah pangeranku.... Mmmwah tampanku... Mmmmwah lelakiku... Kamu segalanya buatku..." ucapnya
Aku memeluknya dan melumat mesra bibir indah merekah bagaikan delima
" Eh.. Maaf teteh maaf...." ucap Stella kaget
Aku dan istriku saling berpandangan... Lalu sama sama tertawa...
Istriku beranjak memanggil Stella
" Stella sini say...." panggil Fitri
Perawat yang lain bingung dengan cara Fitri memanggil Stella. Akrab dan penuh sayang serta wajar.
Stella dan Ratri masuk kekamarku
" Teteh maafin tadi..." ucap Stella malu sambil takut
" Ngga apa apa say. .. Udah jangan panik gitu... Senyuman kamu yang cantik jadi ilang kan... Hehehe...." ucap Fitri sambil memeluk pinggang Stella
" Iya teh..." jawab Stella
Kedua perawat incaran Cipot dan Revka kembali mencair. Pemeriksaan singkat terhadap kondisi typhusku dilakukan. Setelah itu merwka berdua memeriksa luka sayatan bekas tindakan tadi.
" Riri... Aku minta tolong ambilin kasa sama iodine ya..." ucap Stella memanggil nama kecil Ratri
" Okay... Eh Furosemide sama Ibuprofen dikasihin sekarang La ?" tanya Ratri
" Ngga ri.... Itumah malem aja..." jawab Stella
" Okay...." jawab Ratri sambil mengacungkan jempolnya. Sedetik kemudian ia berlalu menuju Nurse Station mengambil kebutuhan perawatan tanganku.
Tak lama Ratri kembali membawa kebutuhan untuk perawatan tanganku.
" Hmm... Udah mendingan... Jangan kena air dulu ya bang...." Ucap Stella
Aku mengangguk
" Itu dijahit ya ?" tanya istriku
" Iya teh.... 14 jahitan... " jawab Stella
Istriku bergidig agak ketakutan...
Setelah selesai lukaku dirawat Stella merapikan peralatan dan kebutuhan perawatan dan sisa pembersihan luka tanganku.
" Teh, Stella ke NS dulu ya..." ucapnya
" Iya... Tapi nanti kesini ya... Temenin teteh...." pinta Fitri serius
" Iya teh... Kebeneran dapet istirahat abis ini.... Eh... Atuh gini... Riri disini aja dulu... Aku nyimpen ini sama sekalian ngajak Alline..." ucap Stella
" Iya cepetan gih... " ucap Ratri
Dan Stella pun keluar sementara Ratri menemani istriku sambil ngobrol ringan
" Hffft.... Akhirnya bisa istirahat..." ucap Alline
" Emang kenapa Alline ?" tanya istriku
" Pasien kamar 507 teh... Biasalah kake kake ganjen... Seggala minta anak cucunya ngelamarin Alline " ucap Stella
" Hloohh.... Hebat amat... Emang umur berapa ?" tanya istrku kaget
" umurnya mah ada 83 tahun... " Jawab Ratri
" Waak...! Hahahaha...." istriku kaget
" Iih... Teteh..." rajuk Alline
" Anaknya pada gimana ?" tanya istriku lagi
" Pada bilang jangan dianggap. Malah mikirin kawin bukannya nabung buat beli tanah 2 meter.." jawab Alline sambil nyengir.
" Hahahaha .. Masya Allah anak anaknya...." ucap Fitri
" Assalaamualaikum...." suara Budi terdengar
Kami menjawab salam Budi
" Eeeh.. Calon darma wanita sedang meeting sama bu ketua...." ucap Budi enteng
" Ehh.... Kang gali udah datang " jawabku santai
" Bangke.... Katanya lu dibedah ya ? Berhasil dong ?" tanya Budi
" Berhasil... Berhasil paan cuy ?" tanyaku bingung
" Ngangkat kebegoan elu.. " jawab Budi selow
" Bangke !! Ngga gitu konsepnya njing...." protesku keras
Budi ngakak puas mendengar omelanku
" Ayah... Bahasanya ya...." protes Fitri sambil tertawa.
Aku hanya bisa manyun sambil dongkol karena jadi korbannya Budi
" Stella... Ini budi..." Fitri memperkenalkan
" Ini bapak Budi... Ini ibu Budi..." aku menyambar kesempatan menghujat Budi
" Nah kan.. Kebanyakan di infus make air cucian piring efeknya kaya gini...." ledek Budi.
Semua tertawa melihat kekonyolan adik kakak yang sama sablengnya
" Hmm.. Ini tho gebetan Cipot. Barusan gua liat dia jalan mesra sama perawat lain..." ucap Budi enteng
Sekilat kulihat ada rona khawatir dan marah di wajah Stella
" Bener pak ?" tanya Stella
Tak lama pintu terbuka dan Cipot masuk sambil mengucap salam. Dibelakangnya ada Dhilla. Ada kelegaan membayang di wajah Stella setelah dia melihat dengan siapa Cipot berjalan
" Hmm.. Itu sih mpoknya Cipot...." Jawabku enteng
" Tapi gua ngga bohong kan.." ucap Budi santai diiringi cubitan manja dari Terry
Kelegaan membayang diwajah Stella. Senyumannya yang manis memamerkan giginya yang putih berhias gingsul
" Apaan nih ?" tanya Cipot
" Lu jalan sama perawat kan barusan..?" tanya Budi
" Lha iya... Ka Dhilla kan perawat.. Bukan kang service dinamo...." jawabnya ringan
Dhilla menggebuk bahu Cipot sambil tertawa.
" Kirain kang tarik benang. .. " jawab Budi santai
" Stella ntar balik bareng aku mau ngga ?" tanya Cipot kalem
" Eumhh.. Boleeh ka Syifa " jawab Stella sambil tertunduk malu
" Ratri ntar dijemput ma Revka. Dia sedang nganter Opik dulu ke Pondok Aren.." ucap Cipot lagi
Suasana menjadi semakin santai. Aku merasa kondisiku semakin membaik. Dan kuyakin aku akan pulang besok.
Hari beranjak malam. Semua yang menjengukku berlalu pulang. Sementara Istriku tetap menemaniku disini.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd