Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Akhirnya selesai juga baca marathon
Update ya ga pernah gagal memuaskan pembacanya
Terima kasih suhu 🙏🏽
 
Rabu, 6 Januari 2021, 04:13
Vilda melangkah menuju ruang makan untuk mengambil minum. Masih malas ia membuka mata. Tapi ia tahu ada kewajiban mutlak yang menunggunya saat adzan dikumandangkan.
Tubuh indahnya hanya berbalut tanktop kuning cerah tanpa BH yang mencetak puting buah dadanya dan hotpants hitam yang mencetak lekuk liku memeknya yang tembem. Tubuhnya memang ideal untuk jadi seorang model catwalk. Tapi ia berketetapan hati untuk berada di PT Menolak Bersahaja bersama Dicky dan Fitri, juga anghota keluarga yang lain.
Segelas air putih ia teguk dengan lahap...
" Minumnya sambil duduk lah ka..." ucap Sari yang sedang menyiapkan bubur bayi dan keperluan lainnya untuk Ajeng
" Hehehe... Ngga tahan... Haus..." ucapnya. Ia mengibaskan rambut pirangnya yang diikat asal sambil melangkah kembali menuju kamarnya.
Sesampai dikamar ia memandangi tubuhnya di cermin.
" Mm.. Masih gemuk... " ucapnya sambil menyingkapkan tanktopnya. Wajahnya agak merengut. Diambilnya handuk dan ia menuju kamar mandi. Sesampainya dikamar mandi ritual wajar manusia manapun ia lakukan sebelum mandi. Dilepasnya tanktop yang membalut tubuh bagian atasnya. Ia memperhatikan sejenak tubuh bagian atas dan mulai memegang buah dada ukuran 34 miliknya.
" Hmm.. Nanana.. Nana..." ia menyanyikan sebuah lagu sambil bergumam. Selanjutnya hotpants yang ia kenakan lolos dari pinggulnya dan hanya menyisakan celana dalam putih tipis. Tiba tiba pintu kamar mandi terbuka. Kania masuk kedalam sambil membawa handuknya
" Barengan mandinya Vil." ucap Kania
Vilda mengangguk sambil tersenyum. Sejenak keduanya terlibat obrolan sambil tertawa cekikikan. Ngalor ngidul ngga jelas topik
" Vil.. Jujur ya aku pernah nonton film bokep. Nah pas liat ceweknya berambut pirang. Bulu itunya juga pirang ya ternyata.." ucap Kania
" Yaa.. Emang ada sih beberapa yang kaya gitu. Biasanya yang gen albinisma nya kuat. Jadi pigmen warna kulitnya minim sekali. Biasanya orang orang keturunan ras Kaukasia utara. Sama Nordic. " ucap Vilda sambil menyabuni buah dada sekalnya yang bulat sempurna.
Kania iseng meraba buah dada Vilda
" Aa.. Ka... Ih.. " ucap Vilda malu
" Kenceng ya tete kamu Vil... Ngga kaya ini.." ucapnya memperlihatkan buah dadanya yang bentuknya ngga sebulat buah dada Vilda
" Mana... Iih.. Ini mah sekel ka... Hihihi..." ucapnya sambil meremas lembut buah dada Kania. Tawa cekikikan mereka masih terdengar sesaat
Obrolan mereka segera berakhir karena waktu subuh makin beranjak. Selesai mandi keduanya menjalankan ibadah wajib yang ngga pernah mereka tinggalkan.
Sementara itu aku dan istriku telah selesai berpakaian. Walaupun baru memakai celana kerja dan kaus. Kami turun menuju ruang keluarga untuk bersiap membuat sarapan.
" Naahh... Mmm... Nininih..." suara Ajeng terdengar
" Ouuu... Udah bisa panggil ateu Nah.. Aaa pintarnya bidadari bundaa..." istriku kegirangan dengan kemampuan putrinya
" Ateu Nahnya masih ibak sayang... Sama ateu Say aja ya..." ucap Sari
" Yah.. Yah.." jawab Ajeng sambil mengangguk dan tersenyum
" Mmm... Mmmwah... Mmmwah...mmmwah..." ciuman bertubi tubi diberikan istriku melihat kecerdasan bidadarinya
" Aaa... Hahaha... Hehe... Bububu... Nanan.. Aaa.. Atatatatah....hahaha..." jerit Ajeng meminta tolong
Aku tertawa melihat tingkahnya pagi ini. Ceria dan bahagia sekali. Kecantikan Ajeng memang plek sekali dengan wajah istriku. Dan walaupun masih bayi postur tubuhnya jangkung dan semampai seperti bundanya. Ini bukan penilaianku pribadi saja. Bahkan orang yang baru mengenal Ajeng sangat meyakini kemiripan Ajeng dengan Fitri.
Sesaat kemudian Ajeng sudah dibawa Sari untuk di mandikan.
" Goeten Morgen Bundaa... Ayah.. " panggil Vilda manja
" Goeten Morgen mijn Schaat..." jawabku sambil tersenyum
Ia memelukku erat dengan perasaan bahagia karena ia masih memiliki orang orang yamg menjaga dan memperhatikannya.
" Bundaa... Mmmm..." pelukannya lebih manja kepada istriku
" Mmmwh... Kenapa rambutnya belum dikeringin? Mmwh.." tanya istriku kepada gadisnya diikuti ke upan sayang di dahinya
" Rusak hairdryer nya..." ucap Vilda masih sambil memeluk istriku
Kania menyusul keluar dari kamar
" Abaang.. Teteh..." ucapnya. Lalu ia memeluk istriku erat sekali
" Ini juga... Kenapa ngga dikeringin sih rambutnya ?" ucap istriku sambil mencubit lembut pipi Kania
" Ii.. Hairdryernya rusak..." ucapnya sambil mencomot sandwichku.
" Waa... Guru guru rapat hari ini...." Cici yamg baru keluar kamar masih memakai handuk mengeluh kepada istriku
" Ya Ampuun nak.! Pake baju dulu.. Ayo Pake baju..!" ucap istriku sambil menggiring keponakannya kembali ke kamar. Terdengar obrolan antara istriku dengan Cici.
" Halo.. Selamat pagi ibu... Iya mohon maaf ini saya uwanya Cici.. Iya Citra Maulida kelas X IPA. Betul hari ini guru guru ada rapat...? Ooo... Baik baik.. Oo kemungkinan kelas online lagi mulai kapan bu? Eummh... Iya bu... Iya... Ini papa mamanya Cici sedang di luar negeri. Jadi sementara Cici ikut sama saya sampe pada pulang. Baik bu. Kalo memang ada hal penting nanti saya kasih no Staff pribadi saya biar informasinya bisa segera ke saya bu... Baik.. Baik... Iya bu.. Makasih ya ibu.. Maaf pagi pagi udah menganggu.. Wa'alaikum salaam..." pungkas Fitri. Lalu ia mengirimkan no Vilda kepada walikelas Cici agar info KBM bisa didapat.
" Ayah... Hari ini gurunya Cici rapat. Tapi ada tugas sekolah. Bunda udah kasih no nya Vilda ke walikelasnya. Biar kalo ada tugas atau apa bisa disampaikan.." ucap istriku
" Hmm.. Ya ngga apa apa... Vil kontak gurunya Cici kasih tau aja kamu tantenya Cici yang disuruh sama uwanya Cici... Jadi dia ngga kaget..." ucapku
" Iya yah.. " jawabnya
" Cici mau ikut uwa apa mau dirumah..? Soalnya uwa Iky sama Wa Pipit mau ke rumah sakit terus Site walk ke pabrik papa kamu di Citeureup." tanya Fitri pada Cici yang sedang dirias.
" Ikut uwa aja wa... Biar ngga jenuh..." jawabnya
" Ya sudah Ajeng bawa aja atuh... Tapi cici wajib bawa laptop atau gadget. Takutnya ada tugas hari ini ya nak.. " ucap istriku yang disambut anggukan Cici sambil tersenyum
" Vilda.. Sini... Say.. Punten pang ambilin hairdryer dikamar..." ucap istriku kepada Sari
Tak lama kemudian Sari kembali membawa hairdryer permintaan istriku.
Ditatanya rambut Vilda seperti halnya ia menata rambut anak gadisnya.
" Kapan kamu terakhir creambath sama perawatan? " tanya istriku
" 6 bulanan yang lalu bun.." jawabnya
" Iih... Sama... Kita ke salon yu weekend ini... Full treatment..." ajak istriku
" Iya bun... Sama perawatan wajah.. Eh kan kamis kita workout bun... Teh Nong ajak.." ucap Vilda
" Aa.. Aku ikuuut..." ucap Kania. Istriku tersenyum mengangguk
Sebuah salam terdengar saat Terry dan Budi masuk rumah. Spontan kami menjawabnya.
" Tey.. Weekend kita perawatan yu.. Kamisnya kita workout.." ajak Fitri
" Iih... Hayuu.. Boleh ya Beb? " ucap Terry
" Boleeh.. Tapi minggu gua pen mancing.. Dah lama..." ucap Budi
Sempat terjadi tawar menawar yang lumayan ketat antara Budi dan Terry hingga kesepakatan tercapai.
Aku ngakak melihat perilaku mereka.
Waktu merambat menuju jam kerja. Kami berangkat ke kantor dengan segala harapan yang membuncah.

Rabu, 6 Januari 2021, 05:47
Springhill Apartment
" Hmmm... " Eka menggeliat meregangkan ototnya.
Berbagai pekerjaan ia lakukan kemarin untuk mendapatkan info penting terkait kasus Choirul Ismail. Dilihatnya Nirina tertidur lelap. Dadanya yang dibungkus tanktop tanpa BH turun naik teratur. Putingnya mencuat menantang. Eka tersenyum dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk sikat gigi. Selesai sikat gigi ia kembali ke kasur untuk rebahan.
" Mmm.. Ngga banguninn.." icap Nirina lirih
" Mmmwh..." Eka mengecup bibirnya lembut
" Aaa.. Mulutku masih bau yaang..." erangnya saat jemari Eka membelai memeknya. Bukannya berhenti Eka malah melanjutnkan serangan paginya dengan melumat hangat bibir nirina sambil membelai buah dada dari balik tanktopnya
Deru nafas Nirina makin bergelora terbakar gairah akubat rangsangan Eka di tubuhnya. Tangannya pun mulai aktif membelai pantat bulat milik Eka.
" Eka... Hh.. " desahnya saat Eka melumat puting buah dadanya.
Sementara jemari Eka mulai menyekusup ledalam celana dalam Nirina dan membelai memeknya. Bibir memek tembem milik Nirina jadi sasaran kenakalan jemari Eka
" Eumhh... Mmmwhmm... Hhh... Ekaah...mmmwhmmm" suara Nirina terbakar gairah.
Kepala Eka turun ke arah selangkangan Nirina
Dilepasnya celana dalam milik Nirina. Tampaklah memek milik Nirina yang mulus tanpa bulu. Bibirnya mendarat di bibir memek Nirina diikuti herakan pinggul Nirina merespon rasa nikmat yang ditimbulkannya.
Desahan Nirina makin kuat dan gerakan pinggulnya makin liar
" Aaahh.. Mmm.. Ekaaa... Hhh. Ekaaah.." desisnya makin liar. Tak lama kemudian tubuhnya kejang menerima serangan orgasme pagi ini....
" Aaah.. Hhh.. Ekaah.. " desisnya menjepit kepala Eka. Perlahan kempitan kakinya melemah seiring redanya orgasme yang menyerbunya.
Desah nafasnya masih kacau menahan nikmat. Eka merayapi tubuh Nirina kearah bibirnya sambil sesekali menciumi tubuh mulus yang tergelimpang dibawahnya.
" Mmm... Kamu belum ya yaang..." ucap Nirina manja
Eka menjawab sambil tersenyum. Dilumatnya bibir indah menawan milik Nirina yang disambut lembut oleh Nirina.
" Mau mandi sekarang apa mau mandi nanti ?" tanya Eka
" Bentar lagi.. Masih mau dipeluk..." ucap Nirina
keduanya saling peluk sambil Cuddling. Obrolan mesra antara keduanya berlangsung mesra bahkan saat membahas rencana pekerjaan hari ini. Jemari keduanya tak tinggal diam saling merayapi tubuh. Buah dada, bibir, selangkangan dan bibir menjadi persinggahan....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd