Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Secretary

Bimabet
Good story knows how to maintain the rhythm....
And this is a good story
wah... terima kasih banyak...

Yaa Hu lanjut pesta nya mana...
Dea & Anggi nya nanti di BDSM in Gan .., nanti mrk saling rangsang waktu temen nya disiksa.
bentar hu lanjutannya nunggu dapet ijin dulu ya karena sedikit nyomot cerita sebelah.

Lanjut suhu. ..
Anggi dan Dea jadi sushi / sashimi girl..
nyotaimori? hmm.. menarik... hehehe

Makasih updatenya hu, di tunggu kelanjutannya
makasih juga sudah mampir... hehe
 
Nyomot mnrt ane engga apa2x Hu, asal jgn plagiat aja.
Plagiat tuh nyomot copy paste semua.
Tp kalo nyomot dimodif alurnya, diganti2x sana sini nya kalo mnrt ane engga apa2x.
 
Episode 7 : Isi Handycam part-4.2


“aaaa….uh…akhirnya…” kulihat Dea berhasil mengambil selimut yg ada di dekatnya dengan susah payah. Lalu tidak lama kemudian Anggi yang selesai mandi hanya membalut tubuhnya dengan handuk biru mendekati Dea.

“hmm… masih belum mereda juga..” ucap Anggi sambil menempelkan tangannya ke dahi Dea. Setelah itu Anggi berlalu dan menuju ke kopernya.

Kulihat dia memilih-milih pakaian yang akan dia kenakan nanti sambil bergumam “sama aja, lagian nanti bakal ditelanjangi juga.” Mungkin Dea tidak mendengarnya karena lokasi Anggi agak jauh dari kasur namun dekat dengan handycam.

Setelah itu Anggi berdiri sambil membawa pakaian berbahan satin warna hitam dan pink lalu meletakkannya di meja dan Anggipun menuju ke arah pacarku yang sedang berbaring dikasur

“masih sakit De?” tanya Anggi yang sudah berada disebelah Dea

“masih lumayan ngilu, apalagi jika dipakai gerak.” Dea menjelaskan kondisinya.

Lalu Anggi menurunkan selimut yang menutupi tubuh pacarku dan sekarang terpampanglah buah dada pacarku yang mulus dengan puting berwarna pink ada sedikit luka dan bekas tamparan Akira-san.

“coba buka kakimu De, aku mau lihat.” Perintah Anggi kepada Dea dan langsung saja dituruti sama Dea.

Kulihat Anggi mulai membelai lembut memek Dea yang gundul tersebut, “mmmpphh....pelan senpai...” desis pacarku.

“tahan bentar ya...” perintah Anggi sambil perlahan membuka memek Dea. Lalu setelah beberapa saat aku yang semula hanya melihat punggung Anggi yang masih terbalut handuk kini bisa melihat memek pacarku.

Gila!!! Memek Dea sekarang benar-benar becek. Dari memek Dea keluar bongkahan air lendir yang cukup banyak sudah seperti orang yang meludah aja. Tapi ini dari memek Dea. Aku yang melihat hal itu langsung saja kembali mengocok kontolku yang masih lemas dan perlahan-lahan mulai bangkit.

“tadi kamu di suntuk di clitorismu ya?” tanya Anggi memastikan dan dijawab dengan anggukan kepala Dea.

“sakit?” Anggi kembali bertanya sambil tangannya tetap mengelus memek Dea.

“mmpphh... bangeeett senpai...” jawab pacarku sambil mendesah karena memeknya dirangsang oleh Anggi.

“masih sakit sekarang? Apa udah enak? Hihihi” tanya Anggi kepada Dea namun kulihat tangan Anggi makin rajin merangsang memek pacarku.

“masih ngilu senpai...uh... enak... geli...” desahan pacarku menjawab pertanyaan Anggi.

“ngilu? Enak? Atau geli? Hihihi” tanya Anggi menggoda pacarku dan kini kulihat Anggi memasukkan jari tengahnya kedalam memek Dea.

“ugh...mmpphh...ennnaaak...senpaaii...janggann...ini salaaahh auh.... sakittt....” desahan pacarku menjawab pertanyaan Anggi tiba-tiba menjadi teriakan ketika Anggi memainkan ibu jarinya di clitoris pacarku.

“masih sakit ya? Yaudah tunggu sebentar ya...” kulihat Anggi berdiri dan menuju kopernya lalu mengambil ikat pinggangnya lalu menuju ke meja tempat celana Dea dan diambilnya ikat pinggangnya.

Anggi kembali ke kasur tempat Dea berbaring “diam, jangan ngelawan!” perintah Anggi pelan namun tegas. Kulihat kini tangan Dea diangkat keatas dan diikat ke ujung ranjang.

Setelah itu Anggi berjalan menutup pintu dan menguncinya.

“senpai... mau ngapain? Jangan siksa aku lagi... sudah cukup... hiks...hiks...” rengek Dea memohon kepada Anggi.

Namun kulihat Anggi hanya tersenyum kemudian mendekati tubuh pacarku yang terikat di ranjang “sudah, aku ingin mengobatimu biar tidak sakit sekalian refrehsing. Itung-itung kamu balas budi karena jatahmu malam ini aku yang gantikan. Mengerti sayang?” Ucap Anggi tepat di depan wajah pacarku.

Pacarku hanya mengangguk lemah dan kemudian mereka berdua sudah berciuman dengan ganasnya.

Aku yang pertama kali melihat adegan lesbi indonesia dan diperankan oleh pacarku dan temanku langsung saja mengocok kontolku. Ini moment langka pikirku.

Slrruup...slrruup...mmmppphhh....

Suara yang keluar dari kedua mulut mereka. “kamu sangat cantik pake baju maid seperti ini” ucap Anggi memuji pacarku dan kemudian kepalanya mulai turun menyusuri leher Dea.

“mmmppphh...senpaaii....” desah Dea ketika Anggi menjilati leher pacarku.

Kulihat Dea pacarku hanya dapat memejamkan matanya menikmati rangsangan yang diberikan oleh Anggi. Kini ciuman Anggi perlahan bergeser ke ketiak Dea yang putih mulus tanpa bulu karena dia selalu mencukurnya. Ya efek cewek keturunan sering memakai tank top ketika ke mall maknay sering di cukur.

“ough...senpaaii...geli...jangan ah...malu...ough....” Desahan pacarku ketika Anggi mulai menciumi ketiaknya.

“hmmm...wangi, dan juga bersih, Cuma sayang tubuhmu terlalu kurus menurutku..” puji Anggi kepada pacarku. Lalu kemudian kepala Anggi turun menuju ke dada Dea dan berhenti sejenak.

“hmmm... kamu tadi digigit ya sama Akira-san?” tanya Anggi ketika melihat puting pacarku yang sedikit terluka itu. Dea hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Anggi.

“tahan sebentar ya De.” Ucap Anggi kepada Dea dan lalu mulai memainkan puting Dea dengan lidahnya.

Kulihat tubuh pacarku yang terikat sedikit berontak “aahh...ugghh...sen..pai... sakiiitt....ammpunn...” Desahan pacarku menahan sakit. Dan rupanta Anggi tidak memperdulikannya dan tetap memainkan puting Dea secara bergantian kanan dan kiri.

“mmmpphhhh....uugghhh...udah senpai...geli...ah...ah...” dari desahan kesakitan pacarku kini berubah menjadi desahan kenikmatan.

“udah enakkan? Berarti udah lumayan membaik.. semoga aja setelah ini pentilmu tetap pink seperti ini...” ucap Anggi yang mengakhiri kegiatannya.

Kulihat nafas Dea masih memburu akibat rangsangan pada putingnya. Kemudian Anggi berdiri dan melepaskan handuk yang menutupi tubuhnya.

“De, bikin aku orgasme dengan mulut mungilmu, nanti kusembuhkan juga memekmu.” Perintah Anggi kepada Dea.

“senpai...jangan...aku masih normal...” tolak Dea secara halus, namun tidak di gubris oleh Anggi dan langsung saja Anggi menduduki wajah pacarku.

Dea yang terikat tidak bisa menolak dan hanya bisa pasrah menerima semua kelakuan senpainya itu.

“sudahlah, nurut saja.. sekarang keluarkan lidahmu...” perintah Anggi kepada Dea
“ooughh.. terus De... bibirmu enak,..oh.yes...” desahan liar Anggi sambil menggoyangkan pinggangnya seolah-olah sedang menikmati penis.

Aku yang melihat hal itu menjadi sangat bernafsu, kupercepat kocokan kontolku sambil menatap layar monitor dengan adengan Anggi sedang menduduki wajah pacarku dan bergoyang-goyang sambil mendesah.

“Dea....!!’ teriakan Anggi tertahan menandakan dia sudah mendapatkan orgasmenya. Tubuh Anggi bergetar-getar menikmati orgasmenya.
“teus jilati dan hisap semuanya kalo sampe ada jatuh kupastikan kamu bakal di DO karena mencemarkan nama baik umiversitas.” Ancam Anggi kepada Dea.

“ough... enak... yes...” desahan Anggi sambil sesekali menekan-nekan pantatnya ke wajah Dea.

Aku yang belum crot menghentikan kegiatanku dan hanya mengelus-elus lembut si jr. Kentang sih tapi masih banyak vidio yang harus aku tonton Pikirku.

Lalu kulihat Anggi berdiri dan terlihatlah wajah pacarku yang basah. Basah karena air mata dan basah karena cairan cinta dari Anggi.

“sudah, gk usah nangis De, aku juga wanita normal kok hanya saja aku sedang butuh pelampiasan. Maaf ya Dea...” ucap Anggi sambil mengecup bibir Dea tanpa jijik.

Kemudian Anggi berpindah ke arah selangkangan Dea “tahan sebentar ya, mungkin ini lebih sakit daripada tadi.” Ucap Anggi menjelaska/

“ahhh....uhh....ngilu....sakit...perih...aduh..aduh...udah...bentar...sakit...sakit...” teriakan pacarku ketika Anggi mulai menjilati clitoris Dea yang tadi disuntik oleh Akira-san.

Tubuh Dea meliuk-meliuk menahan sakit dan terlihat Dea mulai menangis tersedu-sedu.

“hu..hu...hu..sudah.. sakit... ampun senpa....hiks..hiks...” tangis pacarku memohon kepada Anggi agar berhenti namun tetap saja tidak dihiraukan oleh Anggi.

Cukup lama Anggi memainkan clitoris Dea dengan telaten namun belum ada tanda-tanda Dea muali keenakan. Karena sepertinya lelah akhirnya Anggi menyudahinya.

“udah lumayankan walaupun masih belum seperti semula...” jelas Anggi kepada Dea

Kulihat Dea tidak menjawab hanya sedikit terisak sambil merapatkan kakinya. “sudah dong nangisnya.” Rayu Anggi sambil berdiri dan melepaskan ikatan pada tubuh pacarku.

“sekarang coba kamu duduk.” Perintah Anggi kepada Dea, namun Dea menggelengkan kepala tanda dia tidak mau.

“dicoba dulu, biar tau udah sampe mana sembuhnya” rayu Anggi dan akhirnya kulihat Dea mencoba untuk duduk. Berbeda dengan yang semula untuk bangun saja Dea tidak bisa sekarang Dea sudah bisa duduk seperti biasa.

“masih sakit?” tanya Anggi memastikan kondisi Dea.

“sudah enggak senpai, terima kasih...” ucap Dea kepada Anggi yang kemudian direspon dengan senyuman.

“sekarang kamu coba berdiri dan jalan” perintah Anggi lagi.

Lalu Deapun mencoba beridi dan berjalan, walaupun sedikit pincang namun sudah bisa berjalan tanpa sakit lagi.

“syukurlah sudah membaik, tinggal pemulihan saja. Semoga saja mereka menepati janjinya untuk tidak menyentuhmu malam ini.” Ucap Anggi sambil beridiri dan lalu merangkul Dea.

“sekarang kamu mandi terus makan dan istirahat ya, aku juga mau istirahat sebentar sebelum kerja nanti.” Ucap Anggi lalu merebahkan diri di kasur.

Kulihat pacarku dengan perlahan berjalan menuju kamar mandi, vidiopun kupercepat hingga Dea keluar dari kamar mandi.

Kini Dea hanya mengenakan handuk putih yang melilit tubuh seksinya dan berjalan menuju tasnya. Kemudian kulihat Dea mengenakan kaos pink lengan panjang dan celana training tanpa mengenakan daleman sama sekali.

“udah selesai De mandinya?” tanya Anggi yang sepertinya terbangun karena kedatangan Dea dan hanya dijawab anggukan oleh Dea.

“sudah jam 4, masih ada waktu 2 jam lagi buat istirahat. Tapi aku sholat dulu ya Dea...” ucap Anggi lalu di menuju kamar mandi dan kembali kulihat Anggi langsung mengenakan mukenahya dan melaksanakan sholat.

Setelah selesai kulihat Anggi menghampiri Dea yang masih duduk dikasur dengan wajah yang muram.

“mikir apa sih Dea cantik? Kamukan harus istirahat” ucap Anggi sambil merangkul Dea seperti biasanya aku merangakulnya.

Pacarku hanya diam saja terus kemudian melepaskan rangkulan Anggi dan berdiri. Setelah itu Dea berdiri dan menurunkan celananya.

‘ini kenapa senpai? Hiks...hiks...” tanya Dea sambil terisak. Akupun juga terkejut melihat itu.

Memek Dea yang tadi sudah mandi dan sudah dijilat, disedot oleh Anggi masih terus mengeluarkan lendir.

Anggi hanya tersenyum dan berpindah duduk di tepi ranjang dekat Dea berdiri. “gapapa, itu normal kok. Memang seperti itu efeknya.” Jelas Anggi kepada Dea dan menaikkan kembali celana Dea.

Anggi menarik tangan Dea hingga saat ini posisi Dea sedang duduk di sebelah Anggi.

“jadi gini, yang Akira-san suntikkan ke kamu itu adalah ramuan khusus yang dibuat oleh ryuji-sensei, katanya sih ramuan tradisional kyoto. Sebenarnya aku dulu juga pernah disuntik kok. Cuma mungkin aku lagi beruntung saja disuntiknya di bagian paha.” Anggi menjelaskan sambil menunjukkan pahanya yang bekas suntikan.

“kata Ryuji-sensei efeknya itu jika diminum atau disuntikkan kedalam tubuh bagian bawah maka vagina kita akan terus basah, berlendir selama sekitar 3-5 jam. Tergantung kondisi tubuh kita De..” Anggi melanjutkan penjelasannya kepada Dea dan kulihat Dea hanya terdiam mempehatikan.

“Tapi De... jika disuntikkan di puting kita maka kita juga bisa menghasilkan Asi dalam waktu maksimal 5 jam.” Anggi menjelaskan hal tersebut dan membuatku terkejut begitu pula dengan Dea.

“senpai sudah pernah?” tanya Dea penasaran dan dengan senyum penuh arti Anggi mengangguk.

“pasti sakit ya senpai disuntik di pentil?” tanya Dea lagi karena penasaran.

“ya gimana ya De, aku disuntik di susuku bukan di pentilku.” Jawab Anggi yang tidak bisa menjawab rasa penasaran Dea.

“lho tapi tadi kata senpai jika disuntikan diputing?” Dea memprotes jawaban Anggi.

“maaf De sebelumnya, aku memang sengaja berbohong karena untuk antisipasi aja jika besok kamu bakal kena lagi disini dan disini.” Jawab Anggi sambil menunjuk memek dan dada Dea.

Hmmm... berarti itu obat hampir sama dengan jamu yang bu Lasmis berikan kepada putri ya dan lebih gila lagi bisa merangsang asi. Gumamku sambil tetap memperhatikan vidio.

Pacarku terdiam dan ekspresi wajahnya menjadi sangat pucat, aku paham mungkin Dea saat ini sedang ketakutan namun itulah resiko yang harus dia hadapi.

Menyadari hal itu Anggipun memeluk tubuh Dea “jangan terlalu dipikirkan, dijalankan aja dan dinikmati saja. Jangan pakai hati cukup pakai nafsu saja.” Ucap Anggi menenangkan pacarku.

“makasih senpai... maaf jika nanti malam aku menyusahkan senpai... sekali lagi terima kasih banyak.” Ucap pacarku karena teringat nanti Anggi harus melayani kelima orang tesebut sendirian.

Anggipun melepaskan pelukannya kepada Dea “kamu udah enakan? Ada hal yang harus aku sampaikan dan ajarkan.” Ucap Anggi kepada Dea.

“udah mendingan senpai.. ada apa ya?” tanya Dea penasaran

“yokatta... jadi gini besok pagi kamu diminta pake kimono itu sudah aku siapkan di koper. Kamu bisakan pake kimono sendiri?” tanya Anggi kepada Dea.

Dea mengangguk “bisa senpai Cuma obinya di depan ya atau coba besok aku usahkan deh.” Jawab Dea menjelaskan.

“yaudah itu sudah cukup, lalu kamu bisakan pake seifuku ini sendiri? Kamukan cosplayer harusnya bisa.” Tanya Anggi kepada Dea sambil menunjukkan sailor seifuku kepada Dea.

“bisa sih senpai tapi ngapain juga pake ginian jika nanti pada akhirnya juga di telanjangi.” Protes Dea.

“sudah turuti saja apa mau mereka, mereka punya vidiomu lho jangan lupa.” Anggi mengingatkan Dea dan langsung saja ekspresi Dea menjadi muram lagi.

“terus Taka sama Ryuji memintaku untuk mengajarimu memakai hijab De, mereka sedang terobsesi dengan wanita berjilbab jadi setelah ini aku akan mengajarimu, oke?” kata Anggi sambil berdiri dan mengambil 2 kain jilbab miliknya.

“huufftt... baiklah jika begitu, aku pasrah aja deh senpai.” Jawab pacarku lemas.

“oh ya dan terakhir mereka minta kamu...”

BADJINGAN....!!! baterry handycamnya abis. Sialan..!!!

Umpatku ketika melihat vidio yang aku tonton tiba-tiba sudah selesai.

Dengan rasa penasaran dan kecewa aku mencoba membuka folder dan aku menemukan tanggal yang sama namun beda format, mungkin saja ini rekaman pribadinya pak Raden.

Kuputuskan untuk membuka vidio tersebut.



Terima kasih…
Maaf jika updatenya cuma sedikit, karena akhir-akhir ini threadku cepat tenggelanya jadi sedikit update tapi sering biar ke up terus..
Maaf juga jika banyak yang kurang sinkron dan kesalahan penulisan…
untuk next update di POV Anggi apa tetep Ali?

Selamat malam…
jangan lupa CHOU LEE…
 
Suhu apaan tuh yg disuntik di clit si dea.. jadi penasaran nihhj
Penasaran huuu:adek::adek::adek:
udah tuh, jangan penasaran lagi, ntar aku yang gk tenang. hehehe:Peace:

Nyomot mnrt ane engga apa2x Hu, asal jgn plagiat aja.
Plagiat tuh nyomot copy paste semua.
Tp kalo nyomot dimodif alurnya, diganti2x sana sini nya kalo mnrt ane engga apa2x.
oke suhum sudah saya lakukan, terima kasih banyak sarannya:ampun:

ngebacanya kuru runut karena namanya banyak yang asing hehehe
makasih sudah mampir
 
Yaa belum sampe eksekusi dah selesai...
Lanjut Gan ...
Tambahin pemain cewe baru sih Gan , nanti saat diperawanin dirangsang ama Dea & Anggi ...
 
Gila tu Jepun... Itil orang disuntik... Mending dijilat
 
Waduh low batt ahhhhh
Wow...lowbatt...:pandapeace::aduh:
iya, kesalahan, harusnya pake mode lepas battery dan di colok ke meki. eh listrik maksudnya. tapi nantikan jadi ketahuan :pandaketawa::pandapeace:

Update lg Hu ...
Gangbang, BDSM sekalian...
hmm... gangbang syudah, klo BDSM sih mungkin agak susah aku kasih BDS (Bondage, Dicipline, Sado) karena kalo pake Masochist gk asik, tidak ada adegan Dea, Anggi, Novi, dan Mira berontak, menolak, menangis, dan menyesal
*ups spoiler :pandaketawa::pandapeace:

Mantab.. lanjut kan suhu .
Selalu bikin :adek:
MAntap hu...
terima kasih-terima kasih... di tunggu aja ya. hehehe

Yaa belum sampe eksekusi dah selesai...
Lanjut Gan ...
Tambahin pemain cewe baru sih Gan , nanti saat diperawanin dirangsang ama Dea & Anggi ...
ya kalo sampe eksekusi selesai ntar labelnya jadi cerbung tamat dong :pandatakut::pandaketawa:
suhu yang satu ini suka banget klo merawani gadis.. kita yang perjaka kehabisan ntar:aduh:

I am Chou Lee Ing, bro....
Haha....
You are good
hahaha, thank's bro... prepare story for DDD :pandajahat: keep Chou Lee Ing.. hahaha
Gila tu Jepun... Itil orang disuntik... Mending dijilat
klo dijilat yang sange yang cewek bro, tapi klo disuntik si cewek mendesah, berteriak minta ampun, dan menangis lebih seru (by Akira-san):pandaketawa::pandapeace:
 
Sebenar nya malu buat koment..tp pas baca klitoris d suntik..hmmm..jd penasaran..emg ada yg kya gitu ya??klo da jd pgn coba..btw gara2 crt ini ak jd cobain k kntr tanpa dalaman d balik hijab ak..dan pas ngeliat bos jd kepikiran crt ini dan melayang2 deh..hihi
btw klo bisa bikin sequel nya dr sudut pandang dea nya..biar lebih bs menghayati nya..
 
Bimabet
Maaf jika update kali ini agak sedikit menjijikkan, selamat membaca


Episode 8 : Perjuangan Anggi dan Penderitaan Dea


BADJINGAN....!!! baterry handycamnya abis. Sialan..!!!

Umpatku ketika melihat vidio yang aku tonton tiba-tiba sudah selesai.

Dengan rasa penasaran dan kecewa aku mencoba membuka folder dan aku menemukan tanggal yang sama namun beda format, mungkin saja ini rekaman pribadinya pak Raden.

Kuputuskan untuk membuka vidio tersebut.

Vidio menunjukkan lokasi halaman Belakang vila tepatnya di dekat kolam renang, lalu aku melihat pak Raden menyiapkan bakaran dan dibelakangnya diikuti oleh pak Terang yang membawa bungkusan plastik dan 3 coolbox berwarna biru.

“hmm... rupanya lagi persiapan pesta BBQ dan sex party buat Anggi dan pacarku, tapikan pacarku lagi sakit. Ntahlah apa kata orang jepang aja, klo sudah nafsu akalpun hilang.” Gumamku sambil tetap memperhatikan vidio.


POV Anggi

“Gimana De? Bisakan?” dan Dea hanya menjawab dengan anggukan kepala namun raut wajahnya masih terlihat bingung.

Aku kira mengajari cewek non memakai hijab bakal mudah dan cepat sehingga aku bisa segera istirahat ternyata susah juga. Mungkin jika hijab dengan model biasa akan mudah namun para bos-bos minta berbagai macam model hijab paris.

“gimana ya senpai, aku bingung. Apa senpai tidak punya vidionya aja jadi besok aku bisa ngikutin vidionya daripada mengingat-ingat?” tanya Dea memberikan solusi.

Kupikir benar juga perkataan Dea, akhirnya aku membuka Hpku dan mencari vidio tutorial hijab dan syukurlah aku masih menyimpannya.

“untung masih ada De, ku kirim aja ya.” Ucapku pada Dea sambil mengirimkan vidio tersebut via chat.

Setelah selesai, kulihat Dea sedang melihat vidio yang aku kirimkan sambil ku lirik jam sudah jam 5 kurang 15. Lumayan deh istirahat 30 menitan sebelum tempur pikirku.

Kubaringkan tubuhku di kasur dan memberi tahu Dea “minta tolong jam 5 lewat 15 aku bangunin ya De, aku mau tidur bentar.”

Hai’” jawab Dea singkat dan akupun memejamkan mataku.

Aku merasakan ada yang menggoyang-goyangkan tubuhku, akupun membuka mataku dan ternyata Dea berusaha membangunkanku.

“Senpai bangun, sudah hampir setengah 6 lho...” kata Dea membangunkanku

Badanku terasa berat untuk bangun, namun aku punya sesuatu yang harus dilakukan. Akhirnya aku bangun “terima kasih Dea sayang” ucapku kepada Dea sambil mengecup bibirnya yang membuatnya sedikit terkejut.

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk buang air kecil dan berwudhu karena aku mendengar adzan maghrib sudah berkumandang.

Akupun kembali ke kamar dan kulihat Dea sedang tiduran sambil memainkan Hpnya, “chat sama Ali?” tanyaku kepada Dea.

“enggak, enggak ada sinyal. Aku sih berharapnya tiba-tiba pacarku datang sambil membawa polisi dan menyelamatkan kita, tapi itu tidak mungkin. Huufftt...” jawab Dea sambil berimajinasi. Aku yang mendengar hal itu tertawa dalam hati.

“sama seperti awal-awal aku dahulu ketika mencari sponsor untuk event jurusan.” Gumamku pelan.

Akupun mengambil mukenahku dan mulai melaksanakan sholat maghrib. Setelah selesai sholat dan merapikan mukenahku aku berjalan menuju meja tempat aku meletakkan pakaian yang akan aku kenakan malam ini.

Malam ini aku mengenakan kimono hitam-pink dengan motif bunga tanpa mengenakan daleman.
26828899277a43174520dc34199a15da949693f1.jpg
[/IMG]

“gk dingin senpai? Tanya Dea mengejutkanku karena kupikir Dea tertidur.

“ya dingin sih De, tapi mau gimana lagi bos yang minta.” Jawabku singkat kepada Dea.

Lalu aku duduk di meja rias dan mulai berdandan. Sekitar 10 menit aku ber make up, akupun berdiri hendak berpamitan kepada Dea kulihat Dea sudah tertidur. Akupun mendekatinya lalu menyelimutinya dan mengecup keningnya “doakan aku ya De, dan semoga saja besok kamu kuat menjalaninya”

Akupun keluar dari kamar dan tidak lupa ku kunci pintu kamarnya agar tidak ada yang mengganggu Dea dan juga agar Dea tidak tau apa yang aku alami.

CKLEK...CKLEK...

Kuletakkan kunci diatas pintu, dan akupun pergi ke halaman belakang. Sungguh malam yang sangat dingin, ditambah saat ini aku hanya mengenakan kimono satin doang tanpa daleman apapun.

“Yohooo... sudah datang nih daging hidupnya. hahaha” Kata Akira-san menyambut dan melecehkanku sambil tetap mengipasi bakaran.

“wuih,, sepertinya sudah siap nih Anggi...” sambung Hiro

“ah...” desahku ketika ada yang tiba-tiba saja memelukku dari belakang dan meremas dadaku.

Ternyata Ryuji-sensei “iya nih sudah gk pake daleman. Hahaha” lalu diikuti tawa dari ketiga orang tersebut dan Ryuji-sensei langsung melewatiku sambil membawa kotak obat.

“permisi tuan...” ucapku sambil membungkukkan badan ketika aku sudah sampai di dekat mereka.

“duduk saja Anggi, hari ini special kita akan layani kamu, jadi kamu tidak perlu repot-repot memasak. Cukup repot bergoyang saja.” Kata Hiro yang langsung disambut dengan tawa dari Akira-san dan Ryuji-sensei.

Aku yang sudah terbiasa dilecehkan seperti ini bahkan lebih hanya bisa senyum-senyum saja sambil menunduk malu “terima kasih banyak” ucapku malu-malu.

“lama kali ini Taka dan Terang” Akira-san protes karena memang kulihat Taka dan pak Terang belum kunjung datang.

Kulihat Hiro mendekati Akira-san dan bergantian membakar daging BBQ tersebut. Sedangkan Akira-san mendekati meja kami sambil membawa beberapa daging dan kentang yang sudah matang.

“ini masih medium rare, jika suka yang well done tunggu punya Hiro saja” ucap Akira-san sambil mulai memotong daging tersebut.

Terlihat warna daging yang coklat kehitaman dipotong oleh Akira-san lalu nampaklah bagian tengahnya yang masih berwarna merah maroon menandakan masih setengah matang dan mengeluarkan minyak lemak ketika dipotong. Setelah itu Akira-san meletakkan kentang di sekitar daging dan menyiramkan saus blackpaper di atas potongan daging tersebut. “sepertinya enak” ucapku dalam hati.

“kita nanti makannya nunggu semua sudah kumpul, dan Anggi jangan lupa nanti kamu antarka juga buat Dea.” perintah Akira-san kepadaku.

“baik tuan” jawabku singkat dan tegas.

Setelah selesai menyiapkan makanan, Akira-san duduk di dekat Ryuji-sensei yang sedari tadi membongkar kotak obat yang dia bawa.

“kamu masih capek tidak setelah diperas oleh Taka?” tiba-tiba saja Ryuji-sensei menanyakan pertanyaan yang membuatku terkejut.

“eh...enng...ya..lumayan..tadi sempat istirahat juga...” jawabku dengan gagap karena takut salah jawab. Bisa bahaya nih bos yang satu ini, dikasih obat selesai sudah memekku, pikirku.

“diperas? Serius?” Akira-san bertanya penasaran. Entah dia akting atau memang tidak tau.

Belum sempat aku menjawab Ryuji-sensei sudah memberi tau Akira-san. “iya, apa kamu tidak lihat yang di baskom itu? itu ulah Taka kepada Anggi tadi siang ketika kita lagi mengerjai Dea.”

“hoo...” respon dari Akira-san sambil mengangguk “tapi kenapa sedikit sekali ya jika diperas, aku kira Cuma main-main saja. Hahaha” sambung Akira-san yang membuatku terkejut, malu, dan sekaligus takut.

Memang aku tau jika Akira-san mempunyai kelainan, namun dia sangat jarang untuk mempraktekkannya, aku saja hanya 2 kali saja mendapatkan perlakuan sadis dari Akira-san dan itupun karena aku membuat kesalahan.

“hahaha, benar juga katamu Akira, yaudah kalo gt nih kamu minum dulu” perintah Ryuji-sensei kepadaku sambil memberikan vitamin, aku tau karena aku melihat bungkusnya. Tapi pilnya berbeda dengan yang sering ditampilkan diiklan.

“sensei...Akira-san...permisi...” ucapku meminta ijin lalu menelan pil tersebut dan aku sempat melihat bibir Ryuji-sensei sedikit tersenyum.

“nih kamu juga Akira, Oe Hiro obatmu aku letakkan disini ya.” Ryuji-sensei memberikan obat kepada Akira-san, Hiro dan kulihat dia juga meminumnya.

“ini herbal?” tanya Akira-san dengan sedikit ragu.

“Iya ini herbal, tenang saja, aku tidak mungkin memberikan kalian kimia yang terlewat batas.” Ryuji-sensei menjelaskan tentang obatnya dan kulihat Akira-san mulai meminum obatnya.

Kulihat Hiro datang dengan membawa daging yang sudah dia panggang, namun bukan seperti milik Akira-san, daging yang hiro panggang berupa yakitori yang matang sempurna. Warna coklat muda dengan irisan daun bawang yang membatasi antara potongan daging yang satu dengan yang lainnya, dan dipermukaannya terdapat lelehan kecap dan minyak yang keluar dari dagingnya.

“ah...yang ini juga terlihat enak, andaikan ini di restoran all you can eat mungkin sudah kuhabiskan semua, apalagi tadi aku hbis kerja keras” ucapku dalam hati sambil melihat makanan yang sudah tersajikan diatas meja.

“Anggi, ini kamu kirimkan ke Dea dulu, suruh dia makan lalu beri dia obat ini.” Ryuji-sensei memerintahku dan sambil memberikan 2 tusuk yakitori, sepotong daging yang dimasak Akira-san dan 3 butir obat dan yang 1 sama seperti yang aku minum.

Akupun menuruti perintah Ryuji-sensei dan membawa itu semua ke kamar.

“De..Dea... bangun, ayo makan malam dulu minum obat terus tidur lagi.” Ucapku membangunkan Dea sambil menggoyang-goyangkan badannya.

“mmm...iya senpai” jawab Dea dengan mata yang masih setengah terpejam.

Kulihat Dea makan dengan santainya “enak banget senpai” setelah beberapa gigitan Dea akhirnya tersadar sepenuhnya dan makan dengan lahapnya.

“ini senpai yang masak? Sumpah enak...” puji Dea sambil terus makan.

“Bukan, ini para bos-bos yang masak kok De, mereka sebenarnya baik kok, tapi jika sudah kena selangkangan ya gitu deh.” Kataku kepada Dea yang hanya direspon dengan anggukan kepala saja sambil tetap makan.

gochisou sama deshita...” ucap Dea ketika setelah makan.

“yaudah, ini obatnya De diminum biar cepet sembuh dan bisa nuntasin semuanya agar segera lepas dari ini.” Kataku kepada Dea sambil memberikan obatnya.

“hmm....baiklah senpai, terima kasih banyak sudah mau merawat Dea..” ucapnya lalu memelukku.

Kulihat Dea meminum obatnya dan kembali berbaring. Akupun keluar dari kamar dan tak lupa mengunci pintunya lagi, lalu kembali ke halaman belakang tempat mereka berkumpul.

Kulihat pak Terang dan Taka sudah datang. Di meja juga sudah tersedia minuman keras yang sepertinya tadi dibeli oleh pak Terang dan Taka.

“ah, akhirnya Anggi kembali juga. Yosh kita makan...” ucap Hiro ketika aku sudah duduk di meja diantara kelima lelaki ini.

ittadakimasu..” ucap kami serempak.

Kami langsung mulai makan, mulai dari yang jabatannya paling tinggi yaitu Akira-san, lalu Hiro, Ryuji-sensei, Taka, pak Terang dan terakhir aku. Setelah itu kami semua makan dengan tenang. Tapi tiba-tiba saja Hiro bertanya kepadaku.

“Anggi, ini butaniku. Kamu sukakan? Hahaha”pertanyaan yang salah jika Hiro bertanya kamu tidak apa-apa mungkin aku akan menjawab “sebenarnya tidak boleh tapi sudah terjadi jadi tanggung” namun ini pertanyaannya adalah suka? Aku bingung harus jawab apa.

Mungkin Hiro sengaja melecehkanku seperti ini, akupun hanya bisa pasrah dan mengikuti permainan Hiro. “iya, saya suka kok.” Jawabku lemah dan disambut tawa dari kelima pria yang ada. Kurasakan wajahku memerah menahan malu.

Untung saja saat ini aku tidak memakai hijab, jadi tidak masalah. Pikirku berusaha menenangkan diri.

Setelah makan dan sedikit menghangatkan diri dengan minum kulihat pak Terang berdiri dan mulai membereskan piring kotor yang ada di meja. Aku yang hendak membantu pak Terang tiba-tiba saja tanganku dipegang oleh Akira-san yang ada disebelahku.

Akupun menoleh kearah Akira-san dan Slruupp....slruup... langsung saja Akira-san mengecup bibirku. Hal itu membuatku terkejut ingin aku berontak namun yasudahah aku ikuti saja ciuman yang Akira-san berikan.

Setelah itu Akira-san melepaskan ciumannya dan menatapku “kamu mengenakan make up seperti ini terlihat sangat cantik.” Puji Akira-san kepadaku yang langsung membuat mukaku memerah.

Akupun menundukkan wajahku dan aku melihat ada tangan yang merangkulku dari belakang. Tangan itu tepat berada di dadaku dan meremas-remas lembut.

“mmmmppphh...uh...” desahku sambil mendongakkan kepalaku mencari tau siapa pemilik tangan ini.

Kulihat dari depan hanya ada Taka dan Ryuji-sama berarti ini tangan Hiro. “sebenarnya Akira-san ingin menceburkan dirimu kedalam kolam, tapi setelah melihatmu bermake up seperti ini sayang jika harus luntur terkena air.” Suara Hiro dari belakang sambil tangannya tetap meremas-remas dadaku.

“yah benar sekali, daripada luntuk kena air kolam lebih baik luntur kena sprema kita. Hahaha” ucap Akira-san melecehkanku lalu diikuti tawa dari keempat orang jepang tersebut.

Aku yang memejamkan mata menikmati remasan di susuku tiba-tiba merasakan kepalaku ditarik dan ketika kubuka mataku terpampanglah penis Akira-san yang tepat berada dimulutku. Dengan sigap akupun membuka mulutku.

Kumasukkan kontol Akira-san hingga setengahnya lalu kukeluarkan lagi, naik turun sesekali lidahku bermain dilubang kencing Akira-san yang membuatnya mendesah sambil sesekali di tekannya kepalaku.

Lalu aku juga merasakan tangan kiriku diangkat dan diarahkan untuk mengocok penis. Entah milik siapa karena saat ini aku hanya berfokus untuk mengoral Akira-san saja agar Akira-san cepat crot. Karena dari pengalamanku di gangbang supaya aku tidak terlalu capek aku sesegera mungkin membuat minimal salah satu crot duluan dengan begitu aku bisa mengurangi pejantan yang akan menggarapku.

Belum lama aku mengoral penis Akira-san aku merasakan kepalau ditarik kebelakang dan berpindah ke penis satunya yang aku tau sekarang itu adalah penis Taka dan tangan kananku dipaksa untuk mengocok penis Akira-san.

Aku merasakan Kimonoku turunkan oleh Hiro sehingga sekarang terpampanglah gundukan susuku. Tangan Hiro tetap meremas-remas susuku dan bahkan sesekali menjepit putingku dengan jarinya kadang juga menariknya.

Andaikan saja saat ini aku tidak sedang mengoral mungkin aku sudah mendesah tidak karuan. Belum juga ada yang crot aku merasakan kimono bagian bawahku sekarang diangkat dan dibukanya kakiku. Siapa lagi kalo bukan Ryuji-sensei.

Aku merasakan memekku di jilati oleh Ryuji-sensei dan sesekali dikocoknya dengan jari-jarinya hingga membuatku menggeliat.

Jadilah sekarang bulan-bulanan keempat orang jepang dengan posisi duduk mengkangkang. Dadaku diremas-remas dari belakang, kedua tanganku mengocok penis di kiri dan kananku, kepalakupun bergantian mengoral penis yang ada di sampingku dan dari bawah memeku dikocok dan dijilati.

“mmmpphh.....mmmpphhh...ah...uh...sllruuppp....slruupp...” hanya desahan tertahan yang dapat aku keluarkan.

Aku yang dirangsang seperti ini secara intens membuatku semakin kelojotan. Aku merasakan akan mendekati puncak orgasmeku. Kulepaskan kulumanku dan “aaaahhh....aku...keluarr....!!!” desah teriakanku yang diikuti oleh pantatku yang sedikit terangkat lalu terjatuh kembali.

Nafasku terengah-engah setelah mendapatkan orgasmeku, namun mereka tidak memberikanku istirahat. Mereka kembali mengerjaiku. Aku yang baru saja orgasme merasakan tubuhku semakin sensitif.

“mmmppphhhmmm...ah..uudaahhh...bentar...ah... gelii...ah...oh...” hanya desahan dan sedikit protes yang aku lontarkan dari mulutku karena rangsangan yang begitu hebat.

Kurasakan Ryuji-sensei yang berada di vaginaku semakin ganas menjilati da menusuk-nusuk memekku dengan kedua jarinya.

Akupun melepaskan kulumanku dari penis Akira-san dan Taka “aahh...gellliii...ennnaahhkk...iya..iya..ah..teruss...bentar lagi...” kurasakan aku akan mendapatkan orgasmeku yang kedua.

Tiba-tiba saja tangan yang sedari tadi meremas susuku mendadak dilepaskan, lalu kedua tanganku yang sedari tadi mengocok penis langsung dipindahkan, kulihat Akira-san dan Taka sedikit menjauh begitu pula dengan Ryuji-sensei yang langsung berdiri dan melangkah kebelakang.

SIAL...!!! Kentang...!!! pikiranku mulai kacau, akhirnya aku berpikiran untuk masturbasi ya setidaknya sampe hasratku yang tinggal sedikit lagi ini bisa tuntas.

Kudengar suara Akira-san “Jika kamu sampe orgasme lagi, kupastikan besok kamu ke kantornya andro diantar pak Terang.” Dan aku paham maksud dari perkataan itu.

Jika Dea yang ada diposisi ini maka dia akan berpikiran “enak diantar pak Terang, naik mobil kantor jadi tidak capek.” Namun itu salah! Ketika Akira-san sudah berkata seperti itu maka maksudnya adalah “jika kamu orgasme maka kubuat kamu lemas tidak bisa jalan.!” Dan itu adalah hal sangat menyeramkan bagiku dan mungkin bagi para wanita.

Aku yang semula berpikiran akan colmek langsung saja mengangkat tanganku ke atas dan memejamkan mataku berusaha mengalihkan pikiranku ke hal lain agar aku tidak jadi orgasme dan hal itu membuat keempat bos-bos tersebut langsung tertawa melihat kelakuanku.

“sudah keluarkan saja, jangan di tahan. Hahaha” Hiro berusaha memanas-manasiku.

“tenang, pikirkan hal lain, pikirkan hal lain, ah iya, besok pasti macet, aku lelah berkendara” pikiranku berkecambuk berusaha menahan agar aku tidak orgasme dan benar saja perlahan, kedutan di memekku agak berkurang dan nafasku perlahan stabil.

Kurasakan tanganku dipegang oleh seseorang, sontak aja aku membuka mataku dan ternyata kulihat Taka sedang memakaikan borgol kepadaku. Sekarang tangan kanan dan kiriku sudah di borgol.

Dengan tatapan sayu aku melihat ke arah Akira-san berharap Akira-san paham bahwa aku tidak ingin seperti ini. Lalu kurasakan Taka menarik tubuhku untuk berdiri.

“kita masuk saja, disini mulai dingin.” Kata Hiro dan kulihat yang lainnya sudah pada berjalan masuk hanya tinggal aku dan Taka saja.

Plak...!Plak...!

“ayo jalan, nunggu apa?” Plak...! perintah Taka sambil menampari pantatku.

“ahh...aduh...iya aku jalan...panas...” ucapku pelan dan mulai melangkahkan kakiku menuju ke dalam vila.

Seperti biasa kulihat mereka semua sudah berdiri dengan bertelanjang bulat. Aku melihat hal itu mendadak merasakan horni. Aku akan digarap habis-habisan sepertinya.

Dan langsung saja kurasakan tubuhku didorong oleh Taka dan akupun jatuh di lantai.

Dingin banget lantainya. Baru saja aku hendak bangit tiba-tiba saja pak Terang yang juga sudah telanjang mengahmpiriku dan menarik tanganku yang terborgol.

“ah...aku bisa jalan sendiri...jangan diseret...ah...” protesku dan aku sedikir berontak karena selain dingin aku juga merasakan pahaku sedikit perih karena diseret dengan kasar.

Setelah sampai ditengah-tengah kelima pria bugil ini akupun dilemparkan layaknya barang di tengah-tengah mereka.

Aku tidak tau siapa yang memberi perintah ataupun aba-aba langsung saja kulihat Hiro dan Ryuji-sensei langsung menyerbuku.

Aku yang masih terduduk karena habis diseret langsung dibaringkan dan kurasakan Ryuji-sensei langsung saja menyusu di dadaku sedangkan Hiro menjilati memekku.

“ah...bentar...ough...iya...geli..” hanya suara desahan yang keluar dari mulutku merasakan rangsangan seperti ini. Geli, nikmat becampur jadi satu. Aku hanya bisa memejamkan mata menahan nikmat yang kurasakan.

Slruupp..Slrrupp...crok...crok...

Suara yang keluar dari mereka bedua dan ditambah dengan desahanku. Lalu kurasakan kepalaku ditarik. Kubuka mataku ternyata penis Taka sudah ada didepan mulutku.

Langsung saja kumasukkan penis itu kedalam mulutku.

Slruupp..Slruupp..mmpphh...

Sensasi di foursome tanpa penetrasi seperti ini sudah pernah aku rasakan, namun ini pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini oleh orang jepang asli, para direksi tempatku bekerja. Sedangkan bosku sendiri? Mungkin dia sedang merekam semua ini.

Bodoh amat dengan Akira-san yang penting aku enak. Kurasakan aku akan mendapatkan orgasmeku, dan aku berharap kali ini mereka akan memberikannya.

“mmppphh...ah...terus...Anggi..Anggi...mau dapet..aaahh..!!” akupun sedikir berteriak ketika mencapai orgasmeku. Dan kurasakan Hiro dan Ryuji-sensei menyudahi permainan mereka.

“Taka,angkat Anggi arahkan kesini, mau dikorek dulu.” Kudengar suara Akira-san memerintahkan Taka untuk menyudahinya dan aku mau dikorek? Apanya? Jangan-jangan. Pikiranku sedikit kacau mendengarkan perintah Akira-san itu.

Namun tubuhku yang habis orgasme rasanya tidak punya tenaga sama sekali hanya bisa pasrah ketika Taka menarik rambutku “Jongkok dulu” perintah Taka dan akupun mengikutinya.

Kulihat dibawahku sudah ada baskom yang digunakan Taka tadi siang untuk menampung cairan squirt yang aku keluarkan.

Dan ketika aku mulai berjongkok kurasakan lendir cinta yang aku keluarkan setelah orgasme mengalir turun dan sedikir demi sedikit menetes ke dalam baskom tersebut.

Lalu pak Terang mendekatiku sambil membawa sendok teh “tahan sebentar ya, mungkin sakit, mungkin juga geli.” Ucap pak Terang dan langsung saja memasukkan sendok teh tersebut kedalam memeku.

“ah...pak..dingin...geli...sakit..ough...” kurasakan pak terang mengorek memekku dan kemudian mengeluarkan sendok tersebut dari dalam memeku.

Kulihat pak Terang mengangkat sendok teh tersebut tepat di depan wajahku dan aku melihat ada cairan yang mengisi sendok tersebut.

“ayo buka mulutmu Anggi... hehehe” kata pak Terang yang hendak menyuapi cairan itu kepadaku.

Aku merasa jijik hanya menutup mulutku dan menggelengkan kepala menandakan aku menolak. Namun itu adalah kesalahan fatal.

“yasudah jika tidak mau, buat Dea saja besok. Hihihi” ucap pak Terang dan langsung menuangkan cairan itu kedalam baskom.

Astaga, seharusnya tadi biar aku saja, jangan Dea... maafkan aku De... dalam hati aku menyesal.

“ah...oough...mmpphh...” kurasakan pak Terang mengorek memekku lagi dan berharap kali ini pak terang akan menyuapiku lagi namun salah, pak Terang langsung saja memasukkan cairan tersebut kedalam baskom.

“hhmmm... sedikit ya” kudengar suara Akira-san protes namun entah apa yang dia keluhkan, lalu kulihat Ryuji-sensei mendekati Akira-san dan membisikkan sesuatu sambil mengacungkan jempolnya.

“oke, kita coba dulu tanpa obat dan setelah itu kita bandingkan.” Ucap Akira-san yang membuatku terheran dan sedikit takut.

Lalu kulihat baskom yang ada dibawahku dipindahkan. Aku yang masih dalam keadaan berjongkok tiba-tiba saja di dorong kedepan dan otomati langsung jatuh dan untung saja didepanku sudah ada Hiro yang menangkapku.

Sekarang tubuhku dalam posisi merangkak. Kurasakan Hiro membelai rambutku dan mengarahkan penisnya kemulutku. aku yang paham dengan apa yang harus aku lakukan langsung saja memasukkan penis itu kedalam mulutku.

“uhh...terus..pinter kamu Anggi... dapet darimana coba Akira sekertaris yang seperti ini. Ah,.. yes...” racau Hiro ketika penisnya aku oral.

Dan belum berapa lama aku mengoral Hiro kurasakan dadaku ada yang menyedot, kulepaskan sebentar dan kulihat Ryuji-sensei sudah berada di bawahku menyedot puting kiri dan kananku sambil meremas-remasnya.

Kurasakan seseorang menekan pantatku dan bless...

“ahh...mmpphh...” Desahku tertahan ketikan ada penis yang masuk ke memekku.

“ough..memekmu emang enak... walaupun sering dipake buat melancarkan kerjasama tapi tetep rapet...ah..” desah dan ceracau Ryuji-sensei yang sedang berada dibawahku.

Memang sih, aku sering menemani para pimpinan perusahaan, dan terkadang owner dari perusahaan yang ingin diajak kerjasama baik itu pria maupun terkadang wanita untuk tidur dan menikmati tubuhku asalkan mau menandatangani perjanjian kerjasama ya yang sebenarnya sedikit merugikan.

Namun semua berkatku perusahaan Akira-san jadi stabil kembali. Untuk menjaga kualitas memekku aku sering ikut yoga, pilates, dan minum jamu-jamu jawa yang membuat memekku tetap rapet seperti perawan.

Plok...Plok..Plok...Plok...slrrupp...slrruuupp...

“ah..ah..mmpphh...ough...” desahanku tertahan karena penis Hiro yang keluar masuk mulutku.

Kurasakan Ryuji-sensei dengan semangat menyedot putingku secara bergantian sambil tetap menyodok memekku dari bawah, uh...sensasi ini... dan sesekali kurasakan Ryuji-sensei menyupang leherku, dadaku, dan sekitarnya.

Mungkin jika aku Dea, aku akan protes, namun aku tidak masalah, toh aku selalu memakai hijab dan pakaian tertutup jika keluar.

“MMPPPHH...!!! ah...jangan...kotor disitu, belum di bersihkan..jangan..mmppphh..!!!” protesku ketika kurasakan ada jari yang menusuk-nusuk lubang anusku namun kepalaku dipegang erat oleh Hiro dan kurasakan penisnya semakin dalam menusuk kedalam tenggorokanku.

CLOK..CLOK...CLOK

“hoek...mpphh..udah..bentar...AAAHHH...jangan jijik..kotor...mmpphh...” protesku lagi ketika Hiro melakukan deepthroat dan aku merasakan ada yang mejilati anusku.

Baru sebentar aku diberi jeda untuk bernafas kurasakan lubang anusku dimasuki oleh benda tumpul secara perlahan. Akupun menoleh kebelakang dan ternyata Taka berusaha memasukkan penisnya kedalam lubang anusku.

“arrgghhh...pelllaann...ough..” desahku ketika itu penis itu mulai masuk kedalam anusku.

Bless... “auughh...ah....” penis Taka masuk kedalam lubang anusku.

“ah...ah..iyah..ough...enak..oh..oh..mmpphh...” akupun mendesah merasakan sensasi yang luar biasa.

Mulutku sibuk mengoral penis milik Hiro yang terkadang melakukan deepthroat hingga mentok dan kadang membuatku ingin muntah, sedangkan dadaku di permainkan dengan ganasnya oleh Ryuji-sensei sambil menyodokkan penisnya di memekku dan yang membuatku merasakan akan segera orgasme lagi adalah ketika Ryuji-sensei menyodok memekku dan membuat pantatku terangkat aku merasakan penis Taka yang ada di anusku menusuk semakin dalam dan ketika Taka menyodok anusku kurasakan penis Ryuji-sensei mentok dirahimku.

“ough...mmpph...aku keluar lagimmppphh..!!!” teriakku tertahan ketika mendapatkan orgasme namun mulutku asih tersumpal oleh penis Hiro.

Aku yang mendapatkan orgasmeku yang ketiga kalinya menjadi sangat lemas, serasa tubuhku tidak mempunyai tulang. Namun mereka tidak pedulidan tetap menikmati tubuhku.

“ah...Anggi...iya...teruss..mainkan lidahmu..ah..” kurasakan Hiro mempercepat sodokkannya dimulutku dan lalu beberapa saat kemudian...

CROT..CROT..CROT...

Kurasakan ada sekitar 4-5 kali semprotan sprema Hiro memenuhi mulutku dan ada sedikit yang terletan. Lalu kurasakan Hiro mencabut penisnya dan kudengar Akira-san memerintahkanku “jangan ditelan. Kumur-kumur dulu.”

Dengan sedikit agak jijik dan menahan mual akupun mulai menuruti perintah Akira-san, dan kulihat Hiro sudah mendekati sambil membawa baskom.

“muntahkan disini.” Perintah dari Hiro dan langsung kumuntah sperma yang ada di mulutku.

Hoek..hoek..cuih..cuih...

“ah...ah...pelan..pelan...ah...ough...enak...” desahku ketika kurasakan Taka mempercepat sodokannya di anusku, nikmat, perih kurasakan jadi satu.

Plok..plok...plok...plok

“auwh...ah...!!” desahku ketika Taka menyodok kuat anusku hingga mentok lalu mencabutnya. Kini Taka sudah berada di depan wajahku sambil mengocok penisnya.

“buka mulutmu cepat!” perintah Taka sambil mengocok kontolnya semakin cepat. Aku yang sudah lemas dan kembali bernafsu langsung saja membuka mulutku dan memasukkan penis Taka.

Aku yang sudah lupa dari mana penis itu sudah tidak peduli lagi, kugerakkan kepalaku maju mundur merangsang Taka agar cepat crot.

Dan benar saja kurasakan penis Taka berkedut didalam mulutku dan CROT..CROT...CROT

Sekitar 4 kali semburan sperma Taka mengisi mulutku, aku yang sudah siap menerima semprotan itu tidak sampai menelannya.

“Ayo Anggi jangan di telan dan di kumur-kumur lagi..” sebuah suara yang aku sangat hafal, siapa lagi jika bukan Akira-san.

Dengan sedikit menahan jijik dan malu, akupun melakukannya lagi. Aku berkurmur kembali dengan sperma. “muntahkan!” perintah Taka dan langsung saja kumuntahkan di baskom yang sudah mereka dekatkan.

Tinggal tersisa Ryuji-sensei yang masih asik menggenjotku dan menyusu. Lalu kurasakan tubuhku didorong oleh Ryuji-sensei dan sekarang kami dalam posisi missionaris.

Kurasakan kakiku diangkat keatas bahu Ryuji-sensei dan dia mulai menggenjot lagi.

“aah...uh...yeah...teruss...ah..iya..” desahanku karena merasakan penis Ryuji-sensei lebih terasa masuk kedalam hingga menyentuh rahimku.

Plok plok plok plok

“ah...ugh...oh..oh..” Desahku semakin keras ketika Ryuji-sensei semakin mempercepat sodokkannya. Akupun mulai merasakan jika aku akan mencapi orgasmeku untuk yg keempat kalinya.

“ah...ah...terus sensei, iya terus..bentar lagi Anggi nyampe..” desahku sambil memejamkan mataku dan kurasakan penis Ryuji-sensei juga berkedut-kedut didalam memekku.

“oh iya, kita keluar bareng..ah...” racau Ryuji-sensei dan beberapa saat kemudian kami muncrat secara bersamaan.

Kurasakan cairan hangat memenuhi rahimku. Sebelum Ryuji-sensei mencabut penisnya dia memposisikan kakiku menempel dengan dadaku sehingga cairan yang ada dimemekku tidak dapat keluar.

Lalu kulihat pak Terang sudah berada tepat di depan memekku, apa memekku mau dikorek lagi? Namun dugaanku salah.

Pak Terang langsung memasukkan penisnya kedalam memekku. Kakiku kini berada di pundak pak Terang yang setengah berjongkok sambil menyodok-nyodokkan kontolnya.

Malam terasa dingin namun tubuhku semakin memanas karena digilir oleh para dewan direksi diperusahaanku.

“ah..ough..pak..terus...iya...hamili Anggi pak..ah..terus...” gumamku yang sudah berada diluar kesadaranku karena nafsu yang sudah berada diubun-ubun.

“hahaha, tenang aja, kamu gk akan hamil kok.. itu obat yang amu minum tadi obat anti hamil.” Ucap Ryuji-sensei yang kemudian diikuti oleh tawa dari yang lainnya.

Plok plok plok

Suara kemaluan kami saling beradu, dan kemudian kulihat Akira-san mendekatiku dan menduduki badanku. Diarahkan penisnya tepat dimulutku dan langsung saja aku kulum.

“uh...Anggi...memang mulutmu yang paling best diantara karyawatiku...” desah Akira-san memuji kemampuan oralku.

“mmmpphh...makasih tuan...mmpphh...”ucapku sambil tetap mengulum penis Akira-san.

Beberapa saat kemudian kurasakan penis Akira-san mulai berkedut tanda akan mencapai puncaknya dan benar saja, Akira-san mulai mempercepat gerakannya, ditahannya kepalku hingga penisnya mentok dan CROT...

7x semburan sperma Akira-san memenuhi mulutku dan hingga ada yang meluber keluar melalui sela-sela bibirku dan karena Akira-san menahan kepalaku hingga mentok di tenggorokannku yang membuatku tersedak ada sebagian sperma yang keluar melalui hidungku.

Panas, mual, pusing, susah nafas kurasakan jadi satu. Dan beberapa saat kemudian Akira-san mencabut penisnya sontak saja aku langsung memuntahkan semuanya kedalam baskom yang entah sejak kapan sudah berada disebelahku.

Hoek..hoek..hoek...

Sperma Akira-san dan juga liur serta lendirku keluar semua mungkin juga ingusku. Melihat itu mereka semua tertawa. Akupun merasa malu dilihat seperti ini.

Karena melihat kondisiku pak Terang sempat berhenti menggenjotku dan kemudian setelah dikiranya sudah agak mendingan pak Terang mulai menggenjotku lagi.

“ah..Anggi...tahan sebentar...ah.. ough..” racau pak Terang sambil menyodok-nyodokkan penisnya kedalam memekku dan kemudian kurasakan cairan hangat kembali memenuhi rahimku.

“ah...pak...Anggi bentar lagi nyampe..terusin..terusin...” rengekku yang sebentar lagi akan mendapatkan orgasmeku lagi.

“cabut aja Terang, biar dia sendiri yang berjuang.” Suara Akira-san memerintahkan pak Terang. Dan kemudian pak Terang mencabut penisnya.

“masukkan sini Nggi” perintah pak Terang sambil mendekatkan baskom tersebut. Dengan sisa tenagaku akupun langsung berjongkok diatas baskom tersebut dan mengalirlah cairan cintaku disertai dengan sperma Ryuji-sensei dan pak Terang.

Karena merasa tanggung, akupun mulai memasukkan jari-jari tanganku ke memekku dan mulai mengocoknya dengan cepat. Dan kemudian aku merasakan akan orgasme

“ah...ah...ough...enakk!!!” teriakku ketika aku mendapatkan orgasmeku dari mengocok memekku sendiri dan langsung lendir cintaku mengalir mengisi baskon tersebut.

Mereka semua tertawa melihatku yang sedang susah payah menahan posisi berjongkok ini dengan sisa tenagaku. Karena merasa sudah tuntas hasratku aku yang akan ambruk langsung ditahan oleh pak Terang dan Hiro.

Tubuhku yang sudah lemas langsung dibopong oleh kedua pria ini dan kedua kakiku dikangkangkan. Mungkin mereka mau mengorek hbis cairan yang ada di dalam memekku. Namun apa yang aku pikirkan langsung berubah 180 derajat ketika tau yang mendekatiku adalah Taka.

Ya, Taka adalah spesialis squirt. Dari kelima orang yang ada diruangan ini hanya tangan Taka yang bisa membuat memek setiap wanita squirt. Sudah berapa wanita di kantor yang dia peras hingga benar-benar lemas.

“dame..dame...” rengekku menolak sambil sedikir berontak berusaha melepaskan diri. Namun aku yang sudah orgasme berkali-kali tidak mempunyai cukup tenaga dan hanya bisa pasrah.

“kenapa Anggi? Tenang aja, bakal enak kok.” Ucap Taka sambil mendekatkan tangannya ke memekku

CROK CROK CROK CROK

“ahh...ammmpppuunnnn....ahh...udah...udah...AAAARRGGGHH...!!!!” teriakku ketika Taka mulai mengocok memekku dengan jarinya secara cepat dan brutal, menggesek clitorisku.

Dan tidak perlu waktu yang lama aku merasakan ingin pipis dan kemudian Suuurr.... keluarlah cairan dari memekku. Yang langsung masuk kedalam baskom.

“ammpunn...gk mau...udah...udah...” dengan mata berkaca-kaca aku memelas namun yang kudengar hanyalah tawa dari kelima orang tersebut.

Dengan santainya ku dengar Ryuji-sensei berkata “sekali lagi, setelah itu lanjut sesi kedua.”

Aku yang mendengar hal itu langsung saja berontak berusaha melepaskan diri dari pak Terang dan Hiro dan usahaku sia-sia.

Aku yang sudah sangat panik langsung berteriak tanpa berpikir “jangan!! Gk mau lagi..!! aku mohon! Gk mau...!ampun.. Dea saja.. please...! jangan lagi, Dea, Dea aja...”

Lalu kudengar suara yang sedikit menenangkan “yaudah, lepasin Anggi. Langsung aja ke sesi 2.” Ucap Akira-san yang langsung saja kulihat Taka menjauh dari tubuhku dan kemudian badanku kembali dibaringkan di lantai vila yang dingin.

Aku yang sudah sangat amat lelah hanya bisa pasrah ketika kimono yang masih aku kenakan dibuka. Namun sebelumnya borgolku juga sudah dilepaskan terlebih dahulu.

“Terang, pengang tangannya. Taka dan Hiro kamu pegang kakinya dan buka yang lebar.” Suara Ryuji-sensei memerintahkan ketiga orang tersebut.

Lalu aku merasakan tanganku diletakkan diatas kepalaku jadi satu dan dipegangi kuat oleh pak Terang, kedua kakiku di buka lebar sehingga sekarang memekku terekspose dengan jelas dan dipegangi oleh Taka dan Hiro. Dan yang membuatku takut adalah Ryuji-sensei yang sudah berada di depan memekku dengan membawa suntikan.

Aku yang mengerti apa yang akan dilakukan oleh Ryuji-sensei langsung berusaha berontak lagi karena teringat dengan apa yang terjadi dengan Dea. “jangan...please...gk mau...sakit...jangan disitu please... Dea saja, jangan saya...” ucapku memelas tanpa berpikir

Ryuji-sensei makin mendekat dan membuka memekku, diolesnya alkohol dan disentil-sentil sedikit clitorisku yang mebuatku semakin ketakutan dan kurasakan bulu kudukku berdiri. Akupun melihat Akira-san yang sedang asik merekam dan akupun langsung saja berbohong.

“Tuan Akira,please... jika disuntik disitu besok pak Andro bagaimana? Kontrak kerja sama gagal, please tuan Akira, jangan...” ucapku memelas dan memberikan alasan.

Ketika Ryuji-sensei sudah hendak menusukkan jarum itu ke clitorisku “Cotto..” ucap Akira-san menahan tangan Ryuji-sensei. Kulihat Ryuji-sensei dengan heran menatap Akira-san.

“lanjutkan saja jika kamu mau jadi d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) 20juta yen. Jika tidak di pahanya saja seperti biasa” ucap Akira-san yang mengancam Ryuji-sensei dan menyelamatkanku.

“ya...untung besok masih ada hari.” Ucap Ryuji-sensei penuh arti dan diikuti oleh senyum kecut Akira-san.

Cuss... kurasakan pahaku disuntik dan kemudian pegangan pada tangan dan kakiku dilepaskan. Akupun terbaring lemah, dan kulihat kelima orang tersebut mengambil Arak/sake dan meminumnya sambil menunggu reaksi obat bekerja.

Beberapa saat kemudian kulihat pak Terang mendekatiku dan memberikanku minum. Ku kira itu adalah arak/sake namun setelah meminumnya rupanya itu hanyalah air mineral biasa. Langsung saja kuhabiskan satu botol itu karena aku benar-benar kehausan.

“Anggi coba buka kakimu” perintah pak Terang yang langsung kulakukan. Dan benar saja memekku sudah basah. Lendir-lendir pekat keluar dari memekku.

Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, masih ada 5 jam sebelum aku bisa beristirahat. Pikirku.

“semuanya, Anggi sudah banjir” teriak pak Terang memberitahukan kepada yang lain. dan tidak perlu berlama-lama mereka langsung kembali menghampiriku.

Tubuhku yang sudah telanjang bulat dikelilingi oleh kelima pria yang juga sudah telanjang dan penis mereka sudah kembali menegang. Jadilah sekarang aku bulan-bulanan oleh kelima orang tesebut.

Seperti tadi, aku digarap depan dan belakang, mulutku tanganku, dadaku tidak ada yang tidak mereka jamah. Threesome, foursome, doggy style, anal, dan berbagai macam gaya mereka praktekkan kepadaku. Dan seperti tadi mereka selalu memaksaku untuk berkumur dengan sperma mereka dan memuntahkannya kedalam baskom, mengorek memekku dan lainnya hingga baskom lumayan terisi banyak.

Tidak terasa sudah 4 jam lebih aku digarap, entah brapa kali sudah aku orgasme namun memekku tetap mengeluarkan lendir cintanya karena efek obat. Dan terakhir aku kembali dipaksa squrit sebanyak 2 kali.

Tidak seperti awal tadi, aku yang protes dan nolak sekarang hanya bisa pasrah ketika memekku dikocok-kocok hingga squirt.

“ohh...sudah...geli...ampunn...ah..geli...” hanya itulah kalimat yang keluar dari mulutku ketika Taka membuatku squirt untuk yang kedua kalinya.

Samar-samar terdengar pembicaraan Akira-san dengan Ryuji-sensei tentang hasil perbandingan pakai obat dan tidak. Aku memang sekertaris Akira-san namun aku juga masih manusia. Aku sedikit sakit hati dengan perktaan Ryuji-sensei namun karena tubuhku yang sudah lemas aku hanya diam saja.

Lalu kurasakan tubuhku diangkat dan ketika kubuka mataku ternyata pak Terang sedang menggendongku kembali kedalam kamarku dan Dea.

“dimana kuncinya?” tanya pak Terang ketika hendak membuka pintu namun tidak bisa,

“diatas pintu pak.” Jawabku lemah, dan kemudian dengan mudahnya pak Terang mengambil kunci tersebut dan membuka pintu sambil tetap menggendongku.

Dibaringkannya tubuhku disebelah Dea yang sepertinya masih terlelap. Kulihat pak Terang keluar dari kamar dan menutup kembali pintunya.

Akupun masuk kedalam selimut yang Dea gunakan dan akupun memejamkan mataku. Namun sebelum terlelap aku merasakan ada yang mengecup keningku dan memelukku. Samar-samar terdengar suara Dea “senpai, semangat ya..suatu saat ini akan segera berlalu kok... jika besok adalah hari terakhir aku melayani mereka dan terbebas pasti suatu saat senpai juga akan merasakan hal itu juga... oyasumi”

Aku sedikit tersentuh dan iri dengan Dea. memang benar apa yang diucapkan oleh Dea, namun... sudahlah yang penting aku istirahat dulu karena besok siang aku masih harus melayani...

Terima kasih..
sampe sini dulu ya...
untuk penderitaan Dea, next update okay...
maaf jika ada kata-kata yang kurang pas...

Selamat malam...
Selamat CHOU LEE...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd