Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT VALKYRIE Management

Bimabet
CHAPTER VIII: VALKYRIE

Bos Titan tampak sibuk di ruangannya yang berdinding kaca, berhadapan langsung dengan ruangan besar yang diisi kubikel karyawan-karyawannya yang berjejer rapi, sehingga semua sudut ruangan besar tersebut dapat terlihat dari ruangannya. Beberapa tumpukan berkas memenuhi mejanya yang luas, dengan Melody yang berdiri di sampingnya menjelaskan berkas-berkas yang sedang dibaca Bos Titan. Bos Titan tampak fokus dan serius mendengar pemaparan dari Melody terkait perkembangan beberapa artis naungan Valkyrie Manajemen.

“…untuk Band X1, pihak majorlabel sudah setuju untuk mereka bisa rekaman, Bos. Materi lagu dan aransemen semua juga sudah final. Tapi Audio Engineer-nya minggu ini masih ada kerjaan jadi minggu depan baru bisa ke studio. Nah ini surat kontrak dengan majorlabelnya, Bos. Dan untuk Neo Girl, mereka dapat tawaran mengisi soundtrack di film drama..”

Mendadak fokus Bos Titan menghilang ketika pandangannya terpaku pada seseorang yang baru saja keluar dari lift dan dengan canggung melihat-lihat ke sekeliling ruangan besar.

“Lho itu kan… Veranda? Dia udah sehat? Kamu kok ga bilang Mel kalo dia udah sehat?” Pertanyaan-pertanyaan langsung memberondong Melody. Melody dengan tenang menjawab,

“Baru tadi pagi dia bilang udah sehat, Bos. Lagian hari ini kan kita bakal sibuk karena beberapa talent harus dilanjut rapat koordinasinya, jadi saya bilang hari ini dia off dulu. Saya suruh aja dia refreshing atau kemana gitu”

Bos Titan masih memandangi dari jauh Veranda yang kali ini berjalan menuju jendela kaca besar untuk melihat aktivitas kota Jakarta dari lantai 5. Beberapa pikiran melintas di benaknya, sebelum akhirnya Bos Titan bertanya,

“Mel kamu udah berapa tahun kerja dengan saya?”

“5 tahun, Bos” Melody memandang heran bosnya yang mendadak menanyakan hal tersebut.

“Menurut kamu perlu ngga kerjaan pegawai dengan pengalaman 5 tahun di-review lagi?”

“Seharusnya sih ngga lagi Bos hmm..” Kini Melody paham arah pertanyaan Bos Titan.

“Yasudah berarti rapat koordinasi talent-talent ini kamu yang hadiri ya. Saya percayakan semua sama kamu. Kapan sih kamu ngecewain saya. Kayaknya hampir ga pernah deh. Kalau ada apa-apa kabari saya” Bos Titan langsung berdiri dan sesaat mengecup kening Melody kemudian keluar ruangannya, meninggalkan Melody yang tersenyum ke arah pintu kaca.

***​

Veranda yang sedang melamun memandangi aktivitas kota Jakarta, tersentak ketika suara yang dikenalnya memanggil namanya.

“Veranda? Kamu udah sehat?”

Veranda langsung menoleh ke asal suara dan terkejut melihat Bos Titan di belakangnya. Rasa takut langsung menyergap dirinya. Kembali dia teringat apa yang terjadi di ruang karaoke. Tapi aura Bos Titan siang itu berbeda dengan dua hari yang lalu. Aura kaku, pendiam dan kesan galak digantikan aura damai dan ramah. Kemeja putih bersih seakan menguatkan keramahan di senyum Bos Titan. Namun tetap saja Veranda takut Bos Titan berpikir kalau dia sedang bolos kerja.

Sadar dia masih terpana memandangi Bos Titan, Veranda cepat-cepat menunduk sambil menjawab,

“S-sudah Bos. Udah sehat.”

“Kamu lagi ngapain disini? Kok tiba-tiba di lantai 5?”

Merasa ada kesempatan untuk menjelaskan, Veranda langsung menjawab dengan panjang lebar.

“Tadi pagi Melody datang ke kamar bilang kalau saya hari ini off dulu, Bos. Saya tidak tahu mau ngapain dan kemana, jadi saya memutuskan untuk melihat-lihat kantor, Bos. Kalau dipikir-pikir, saya belum tahu sedikitpun tentang kantor, Bos Titan. Jadi saya pikir kalau saya coba lihat-lihat ke tiap lantai, mungkin saya bisa tahu sedikit. Tadi saya dari lantai dasar ke atas sampai ke lantai ini.. Begitu, Bos..” jawab Veranda sopan dan sedikit kaku.

Bos Titan tersenyum mendengar jawaban Veranda, kemudian dengan tenang Bos Titan menjawab,

“Oh begitu. Yasudah, karena kamu ingin tahu tentang perusahaan ini, saya yang akan jelaskan. Yuk kita sambil jalan.” Veranda kaget mendengar ajakan Bos Titan. Bos Titan kan hari ini sibuk banget kayak kata Melody, pikirnya.

“Udah ayo ngga apa-apa, kerjaan lagi di-handle Melody kok” Ujar Bos Titan seakan bisa membaca pikiran Veranda.

Veranda kemudian berjalan di samping Bos Titan, sambil Bos Titan menjelaskan tentang Valkyrie.

“Jadi Valkyrie Management itu Manajemen Artis. Tempat aktor, penyanyi solo, band, boyband dan girlband bernaung. Supaya mereka ada managernya, ada yang ngatur. Kamu pernah lihat Tania Dara di TV dong? Nah itu artis didikan Valkyrie.” Bos Titan sebisa mungkin menjelaskan dengan bahasa yang simpel agar Veranda paham.

“Nah di lantai 5 tempat kita sekarang, itu bagian Talent Management, tempatnya Om Minmon. Kamu masih ingat dong dengan Om Minmon? Nah beliau itu bagian pengembangan bakat artis. Kerjanya mencari talenta-talenta hebat, kemudian mengasah dan mengorbitkan mereka sesuai dengan kemampuannya. Tentunya ga sembarangan yang bisa diorbitkan.”

Kemudian mereka menuju lift untuk turun ke lantai 4. Masih sambil menjelaskan, Bos Titan menuntun Veranda keluar dari lift menuju ruangan besar lainnya.

“Nah tadi kamu udah ke lantai ini kan? Kalau ini bagian Personalia, General Affair dan CPR” Veranda benar-benar bingung dengan istilah yang baru saja diucapkan Bos Titan.

“Bingung ya? Nanti dijelaskan Melody ke kamu. Nanti kamu kerjanya di salah satu bagian ini. Yang pasti Melody yang bertanggung jawab di tiga divisi ini, dibantu Naomi. Nah Nabilah, Ayana dan Gracia juga bekerja di bagian ini. Kamu udah ketemu kan sama mereka bertiga?”

“Udah Bos, kemarin”

“Nah untuk lantai 2, itu ruang rapat dan beberapa divisi lain. Oh iya, kamu belum sarapan kan? Ayo makan bareng saya. Saya juga belum sarapan. Kita ke kantin bawah. Kalo kamu pengen sarapan atau makan siang, ke kantin bawah aja ya. Bisa diminta antar ke kamar kamu juga kok. Ayuk” ajak Bos Titan.

Veranda yang canggung karena bakal harus semeja dengan sang empunya perusahaan, akhirnya ikut untuk sarapan di kantin bawah.
 
Terakhir diubah:
Nampaknya akan asyik ini cerita

Ijin menikmati suhu
 
PART IX: PERKENALAN KEDUA
Melody terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan Bos nya siang itu. Dia memastikan kalau dia tidak salah dengar.

“Memangnya Perkenalan ngga cukup sekali ya, Bos? Kok harus ada Perkenalan kedua?”

“Karena Veranda udah kembali sehat” jawab Bos Titan singkat.

Melody tentu tidak berani melawan bosnya, walau di dalam hatinya mengganjal sesuatu yang belum bisa disetujuinya. Sepanjang di Valkyrie, belum pernah ada pegawai terpilih yang menjalani Perkenalan dua kali. Sekali cukup. Cukup untuk membuat mereka loyal, cukup untuk membuat mereka total dalam pekerjaan dan dedikasi ke perusahaan. Cukup juga untuk memberi mereka pengalaman bagaimana menjadi budak sex yang patuh ke Bos Titan.

“Nanti malam jam 7 seperti biasa ya, di tempat karaoke. Tolong kasitau Veranda” ucap Bos Titan tanpa menoleh dari layar TV.

Melody hanya mendengus pelan, sebelum sekelebat ide gila terlintas di pikirannya. Hmm boleh dicoba, pikir Melody. Tanpa sadar ia tersenyum membayangkan kalau rencananya bisa terjadi.

“Oke deh, Bos” jawab Melody akhirnya sambil berjalan menuju lift.

***​

Seperti Melody sebelumnya, Veranda juga terkejut saat mendengar bahwa dia harus kembali melakukan Perkenalan di tempat yang sama.

“Mel bukannya kamu bilang Perkenalan cukup sekali? Kok ini dua kali? Emang yang kemaren ga cukup ya? Duh gimana ini..” Veranda memohon siapa tahu Melody bisa berubah pikiran, walaupun dia tahu keputusan ada di tangan Bos Titan.

“Ngga bisa, Ve. Ini kan keputusan Bos Titan, bukan aku. Tenang aja, nanti aku bantu kamu kok supaya ngga kayak kemaren lagi. Kamu siapain diri aja ya. Tenangin pikiran. Aku usahain supaya ngga kayak kemaren lagi ya.” Melody mengusap-usap rambut Veranda, sambil membayangkan kemungkinan rencananya dapat berhasil. Bisa saja Bos Titan suka dengan rencananya, lagipula Melody sudah capek seharian berkutat dengan rapat dan dokumen. Dia perlu hiburan.

Sementara Veranda masih gundah memikirkan Perkenalan kedua nanti malam. Sesaat Veranda berpikir untuk mundur dari kehidupannya sekarang, tapi mengurungkan niatnya setelah mengingat lagi kebaikan Valkyrie pada keluarganya. Veranda kemudian merebahkan dirinya di kasur sebelum akhirnya Melody keluar meninggalkannya sendirian di kamar.

***​

Jam menunjukkan pukul 18.50. Veranda sudah berdiri bersiap di depan ruang karaoke. Kali ini hanya ditemani Melody tanpa Naomi. Keputusan Bos Titan memang pada akhirnya tidak bisa dilawan. Veranda harus melakukan Perkenalan kedua.

Veranda tampil cantik dengan dress hitam sama seperti dua malam sebelumnya. Rambutnya dibiarkan tergerai, menambah kadar kecantikan yang pastinya tidak bisa diabaikan Bos Titan.

Melody menuntun masuk ke dalam ruang karaoke dan mendapati suasana seperti yang lalu. Meja penuh botol bir dan wine. Sofa coklat panjang. Cahaya temaram memenuhi ruangan. Hanya kali ini tanpa Nabilah dan Ayana yang menyanyi, hanya ada lagu yang dibiarkan melantun tanpa lirik.

“Halo Boss..” sapa Melody enteng. Tidak seperti Veranda yang kalut menunggu apa yang terjadi. Sebelum masuk ke ruangan, Melody sudah mewanti-wanti Veranda untuk ‘patuh dan nurut’ untuk semua yang disuruh Bos Titan, supaya Perkenalan cepat selesai dan Veranda bisa kembali ke kamar dengan cepat. Veranda yang polos, mengiyakan saran Melody dan mengulang-ulang terus ucapan itu di pikirannya.

Aura Bos Titan yang tadi siang sempat membuat Veranda tenang, kini kembali seperti dua malam lalu. Kaku dan diam. Namun kali ini tidak ada kesan galak di wajahnya. Hanya wajah yang penasaran akan diri Veranda.

“Ya Mel. Veranda, sini duduk samping saya.” Veranda perlahan duduk di samping Bos Titan.

“Kamu mau nyanyi?” Bos Titan menawarkan mic yang tergeletak di atas meja.

“Ngga Bos terimakasih saya ngga bisa nyanyi..”

“Yasudah nih kamu minum dulu” Segelas bir sudah tertuang dan siap diminum. Mengingat saran Melody, Veranda perlahan menyambut gelas yang disodorkan kemudian menenggak walaupun sangat tidak suka rasanya. Anyirnya bir dipaksa masuk ke tenggorokan Veranda.

“Nah baguss gitu dong Ve..” Melody tersenyum lebar sambil bertepuk tangan.

“Mau lagi?” Bos Titan kali ini tersenyum menawarkan gelas lain yang sudah terisi penuh dengan bir.

Mau tidak mau Veranda mengambil lagi gelasnya dan kemudian meminum tanpa paksaan tangan lain seperti Perkenalan pertama. Kali ini Veranda merasakan rasa lain dari bir yang diminum. Ternyata bir yang berulang kali masuk tenggorokannya mulai menunjukkan kenikmatan rasa di lidah Veranda. Veranda dengan cepat meneguk habis birnya untuk menguatkan rasa enak yang menjalar di lidahnya. Tanpa sadar Veranda tersenyum.

Melihat senyum Veranda, Bos Titan terbahak kemudian berkata,

“Nah enak kan. Kemaren kamu ga mau itu soalnya belum minum banyak hahaha”

“Hehe iya bos hehehe” Kepala Veranda mulai pusing dan tertawa sendiri namun dia melawannya untuk tetap sadar sepenuhnya. Tanpa disuruh lagi Veranda meraih gelas lain dari Melody kemudian meneguk lancar untuk mendapat kenikmatan bir yang mulai menghilang di lidahnya. Alhasil kepalanya semakin berat namun dia merasa masih bisa mengontrol penuh badannya.

Melody dan Bos Titan memberi istirahat sejenak untuk Veranda mengambil alih kesadarannya. Melihat Veranda bisa kembali duduk tegak, Bos Titan menggumam pelan namun dapat jelas didengar Veranda.

“Buka bajumu”

Veranda mencoba memastikan bahwa ucapan bosnya tidak salah.

“A-apa Bos?”

“Buka bajumu” kali ini Bos Titan menyuruh dengan suara yang lebih jelas.

Veranda bingung dan menatap Melody untuk meminta penjelasan. Namun yang didengarnya hanya ucapan ulang dari Melody.

“Bos nyuruh buka bajumu. Ayo cepat Ve..”

Veranda yang sudah sedikit mabuk, akhirnya mencopot kancing dressnya satu persatu. Kemudian melepaskan dress yang membungkus tubuhnya sehingga sekarang tubuh Veranda hanya terbalut bra dan celana dalam.

“Bra dan celana dalam juga sayang..” Melody kali ini membantu Veranda melepaskan bra dan celana dalamnya. Veranda yang mulai menurun kesadarannya hanya memegangi tangan Melody yang kini berhasil melepaskan celana dalam Veranda.

Kini Veranda duduk dengan tubuh telanjang dan hanya memakai wedges hak tinggi. Kepalanya yang berat membuat Veranda hanya terdiam dan matanya terkatup.

“Berdiri di depan” Instruksi lanjutan keluar dari mulut Bos Titan. Melody membantu Veranda bangun berdiri ke depan meja. Melody kemudian mengganti lantunan lagu yang tadinya pop ke lagu music house dengan dentuman berat.

Bos Titan beranjak berdiri dengan gelas bir di tangan kemudian menyodorkan langsung ke mulut Veranda. Veranda meraih gelas tersebut dan kembali segelas bir meluncur masuk ke tenggorokannya. Nikmat bir yang daritadi dia nantikan akhirnya dirasakan kembali. Dentuman lagu yang memenuhi ruangan membuat badannya ikut bergoyang pelan.

Goyangan tubuh telanjang Veranda kini menjadi tontonan Melody dan Bos Titan. Mereka menikmati tubuh mulus dan putih Veranda meliuk pelan mengikuti bit musik tempo cepat. Merasa kurang total, Melody kembali menyodorkan gelas yang kali ini berisi wine. Veranda tanpa ragu meraih gelas itu dan menenggak wine merah. Ada nikmat lain yang menjalar di lidahnya, membuatnya tertawa sendiri sambil berjoget mengikuti musik. Tangan kanannya menggenggam gelas kosong, sementara pinggulnya bergoyang diterpa sinar TV. Bos Titan dan Melody duduk santai menikmati hiburan di depan mereka.

Sampai akhirnya Bos Titan mulai membuka celana dan bajunya, kemudian meraih tubuh mulus Veranda yang bergoyang tak keruan. Veranda direbahkan di sofa panjang . Tanpa aba-aba Bos Titan langsung melumat putting payudara Veranda yang pink dan bersih. Payudara Veranda belum sempat dinikmati Bos Titan di Perkenalan sebelumnya. Inilah saatnya menikmati tubuhnya seluruhnya, pikir Bos Titan.

NF4X2c44.jpg

Putingnya yang manis membuat Bos Titan semakin semangat mengulum, menjilati sambil sesekali menggigit. Bos Titan berpindah-pindah dari putting kanan ke kiri seakan tidak mau kehilangan kenikmatan dari payudara Veranda yang ukurannya tidak terlalu besar, namun sangat menggugah nafsu.

Rangsangan di payudaranya membuat Veranda yang sudah mabuk tersenyum menikmati dan mendesah. Baru kali ini Veranda merasakan nikmatnya digerayangi, mungkin karena efek alkohol. Rasa geli menjalar dari payudaranya menuju lehernya ketika lidah Bos Titan mulai menjilat kulit bersih lehernya. Veranda menggelinjang sambil cekikikan menahan geli di lehernya. Tanpa sadar tangannya merangkul leher kekar Bos Titan dan mulutnya mengeluarkan desah nikmat.

Dari leher jilatan Bos Titan bergerak ke wajah Veranda. Bibir mereka berpagutan sambil tangan Veranda memeluk erat Bos Titan. Veranda rupanya bisa mengimbangi desakan lidah Bos Titan di bibirnya. Tak lupa Bos Titan menciumi dan menjilati wajah Veranda. Desahan tidak henti-hentinya keluar dari mulut Veranda.

Penis Bos Titan yang sudah ereksi maksimal kini mengambil alih permainan. Melihat penis Bos Titan sudah siap menancap di lubang vagina Veranda, Melody bersiap melicinkannya, namun Bos Titan menggeleng cepat ke arah Melody tanda tidak usah dilicinkan. Melody kembali duduk sambil menunggu momen rencananya tiba. Kini penis Bos Titan terjulur tegang di hadapan vagina Veranda. Kepala penisnya mulai merambat pelan menembus clitoris Veranda. Kenikmatan mulai menjalar dari ujung kepala penis Bos Titan. Veranda yang merasakan benda tumpul besar berurat memasuki lubang vaginanya, melenguh pelan mencoba menikmati sensasi nikmat diperkosa bosnya. Alkohol menenggelamkan logikanya, menyisakan rasa ingin menikmati hubungan intim dengan bosnya. Veranda menggumam pelan tatkala penis Bos Titan mulai dikocok pelan walau yang masuk masih setengah batangnya.

“Ah.. ah.. boss..” Veranda meracau, menikmati kocokan batang gagah Bos Titan. Tangannya merangkul erat Bos Titan yang menjaga tempo kocokan penisnya di dalam vagina Veranda. Ketika kenikmatan semakin menguat di syaraf penisnya, Bos Titan mempercepat goyangannya dan semakin memperdalam tancapan penisnya. Tak ayal, tubuhnya menegang menerima kenikmatan senggama dengan Veranda. Semakin dipacu, semakin menegang tidak hanya penisnya tapi juga urat seluruh tubuhnya. Kok bisa ada tubuh seenak ini, pikirnya sesaat.

“Bos, di-doggy dong. Ga mau nikmati bokongnya nih?” Melody tiba-tiba menggoda Bosnya untuk ganti posisinya. Sadar bagian bokong belum dinikmati sampai sekarang mereka bersetubuh, Bos Titan mencabut penisnya kemudian memutar tubuh Veranda sehingga sekarang menelungkup. Melody melihat hal tersebut langsung terkekeh sambil menyingkapkan roknya. Tampaklah vagina Melody yang putih bersih tanpa bulu dan sudah sedikit basah. Ternyata ini yang dinanti-nantikan Melody dari tadi. Ingin memanfaatkan Veranda untuk menjilati vaginanya yang sudah basah. Masa hanya Bos Titan yang ngerasain nikmat Veranda, enak aja, pikir Melody.

“Ve.. Ve.. Jangan tidur dulu dong. Ayo ini kamu cicip dulu.. Ayo jilat ayo” Melody mendekatkan vaginanya ke wajah Veranda yang sudah keenakan dimasukkan penis dari belakang. Melody menepuk-nepuk pelan pipi Veranda untuk membangunkannya. Veranda terbangun kemudian mendapati seonggok vagina putih bersih tepat di depan wajahnya.

“Ayo jilat sayangg..” Melody memajukan lagi vaginanya sampai clitorisnya menyentuh hidung Veranda. Sadar dia mendapat tugas baru, Veranda mulai meraih paha Melody kemudian mendekatkan mulutnya ke vagina Melody.

Ntl2MMnm.jpg

Tubuh Veranda saat ini hanya ingin kenikmatan duniawi, dari atas dan dari bawah. Tidak ada lagi rasa sungkan ke bos dan mentornya. Harga dirinya sudah runtuh seiring penis bosnya menerjang masuk liang vaginanya. Yang diinginkan Veranda adalah puncak kenikmatan hubungan intimnya. Dan vagina Melody juga menjadi sasaran kenikmatannya.

Beralih ke belakang, Bos Titan tampak keenakan menikmati sempitnya lubang vagina Veranda. Sambil Bos Titan menggoyang cepat batang penisnya, tak lupa dia menampar-nampar bokong mulus Veranda, meninggalkan bekas merah. Veranda sedikitpun tidak merasa sakit, malah semakin memberikan gairah dalam dirinya. Sampai akhirnya,

“Nghh.. nghhh..ahh” Veranda menggertakkan gigi menahan rasa geli yang memuncak, mengeluarkan cairan orgasmenya dan membuat liang vaginanya mengejang hebat, memberikan sensasi enak di penis Bos Titan. Bos Titan terkekeh sambil terus mengenjot.

“Udah keluar dia Mel hahaha. Enak ya sayang..?” Pertanyaan yang pastinya tidak dijawab Veranda yang kembali lanjut menikmati tugas barunya. Vagina Melody tanpa ampun dijilatinya. Jilatan dan kuluman di clitoris Melody semakin cepat seiring efek alkohol yang mulai menghilang. Melody memejamkan mata menikmati permainan lidah Veranda. Kok bisa anak baru ini menjilat begitu nikmat? Apa di desa diajari beginian, pikir Melody. Tapi pertanyaan ini langsung hilang seiring Melody semakin menggelinjang menahan geli di pangkal luar vaginanya. Labia mojara vagina Melody tentu tidak luput dari jilatan lidah Veranda.

Kenikmatan semakin memuncak saat Melody mendengar geraman khas dari Bos Titan. Langsung Melody berseru ke arah Bos Titan,

“Bos aku juga udah mau keluarrrngghh” Tak lama kemudian Melody menjerit tertahan merasakan rasa geli dan nikmat menyergap syaraf vaginanya. Cairan kental meluncur di liang vaginanya. Sementara Veranda kembali terdiam menyadari tugasnya dari Melody sudah selesai. Melody memejamkan mata mencoba meresap semua kenikmatan tanpa sisa. Dinding vaginanya berkedut cepat sebelum akhirnya berhenti. Saat kenikmatan sudah habis, Melody tersenyum ke arah Veranda dan mengelus rambutnya.

“Good.. Gitu dong jadi anak baru..” Veranda hanya menggumam pelan sambil terus merasakan nikmat sodokan Bos Titan di vaginanya. Kini tak ada lagi rasa sakit seperti di Perkenalan pertama. Vaginanya ternyata bisa beradaptasi cepat dengan penis gagah Bos Titan, sehingga kini hanya menyisakan kenikmatan gesekan dinding saluran vagina dengan urat tebal penis Bos Titan.

Bos Titan merasakan kenikmatan mulai mendekati puncak, kemudian mengontrol tempo kocokannya sampai saat dia rasakan peju sudah mau keluar, Bos Titan mengeluarkan cepat penisnya dan membalikkan tubuh Veranda sehingga badan Veranda terlentang lemas. Langsung Bos Titan mendekatkan penisnya ke wajah Veranda dan menoleh ke Melody.

Melody langsung sigap beranjak meraih penis Bos Titan dan mulai mengocok cepat batang penisnya dengan kedua tangannya. Tak lama kemudian peju yang diam di saluran batang penis meluncur keluar, menyembur wajah cantik Veranda, memenuhi wajahnya dengan cairan putih kental. Veranda yang susah bernafas karena peju membanjiri hidungnya, memalingkan wajahnya, yang hanya menjadikan rambut dan lehernya juga terkena lelehan peju Bos Titan. Bos Titan terengah-engah puas sambil memandangi tubuh pasrah Veranda.

0qS4osDl.jpg

“Dia kayaknya ngga kesakitan lagi Mel. Udah bisa beradapatasi. Berarti besok langsung ditraining aja ya. Supaya dia cepat paham kerjaannya.” Kata Bos Titan sambil mengambil handuk yang disodorkan Melody.

"Oke deh Bos" ucap Melody. Bos Titan memakai kembali baju dan celananya, meninggalkan Melody dan Veranda yang masih terkapar keenakan. Tak lama kemudian Melody bangkit dan membangunkan Veranda untuk kembali ke kamar, karena pekerjaan di kantor besok menanti mereka.

***​
 
Terakhir diubah:
Ayo Gan dilanjut, dianal satu2x...
Keren bgt ceritanya..., crottt nya poll abis...
 
Lanjut Gan dieksekusi nya diperawanin nya dlm kondisi sadar Gan..., dr nolak sampe keenakkan minta lg dan lg...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ikut touring cerita ini juga ah....
:motor5::motor2::motor4::motor6:
Moga lancar updatenya suhu
 
yuk d lanjut hu, mantep ini, req ada shanju nya juga dong kl boleh haha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd