Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Ku Cari (Riders Superbike)

Yang Ku Cari (Riders Superbike)


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Sebelumnya, untuk diketahui bahwa cerita ini hanyalah karangan semata. Cerita ini murni imajinasi si penulis. Penulis buat untuk agan-agan di forum Semprot yang selalu rindu dengan cerita-cerita dewasa. Di cerita ini sex hanyalah bumbu penyedam di cerita ini.








Chapter 01

Tahun Baru

Malam ini hari pertama di Tahun yang baru, Minggu jam 00:45 di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Pesawat dari Abu Dabi mendarat dengan selamat dengan membawa banyak WNA ada juga WNI. Ada seorang pria yang begitu bersemangat dan sangat senang, pria itu langsung bersiap ketempat pengambilan Bagasi Pesawat yang ia baru tumpangi, cukup lama Pria itu menunggu akhirnya ia melihat koper dan ranzel besarnya, dengan cepat pria tersebut mengakat keduanya sekaligus, ia pun berjalan dengan cepat menuju tempat cek imigrasi kedatangan, Dia dilayani dengan ramah oleh pihak imigrasi. Dia melihat Plakat nama kedua petugas, yang di depan komputer bernama Sharul dan yang bagian pengecekan fisik barang bawaan penumpang bernama Yanto.

Petugas Sharul: "Your name! Danny Lee Roger" ucap Sharul.

Mendengar ucapan Sharul temannya yang dari tadi sibuk mencek barang bawaan Danny, langsung bergegas melihat paspor yang di pegang temannya itu.

Petugas Yanto: "Coba lihat aku paspor dia" kata yanto.

Danny Lee Roger: "Yop benar.. itu namaku" ucap dengan nada senang.

Petugas Yanto: "Wow bahasa Indonesia lancar sekali Pak Lee Roger" puji Yanto.

Petugas Sharul: "Tujuan datang ke Indonesia, untuk Bisnis atau Liburan?" tanya Sharul lagi tegas.

Danny Lee Roger: "Liburan!" jawab Danny dengan senang

Danny Lee Roger: "Panggil saja saya Danny atau Lee, kedengarannya lebih enak" kata Danny memecah suasana formalitas.

Petugas Yanto: "Apa bener gosip anda mau team Indonesia?"tanya Yanto pelan.

Danny Lee Roger menunjuk koper miliknya yang terbuka itu pada Petugas Yanto, Yanto memberi tanda oke pada Danny, ia pun kembali merapikan koper dan ranselnya.

Danny Lee Roger: "Kabar itu sudah sampai padaku, pinangan mereka ajukan sangat menarik, sedang aku pikirkan semoga ada titik temunya" ujar Toni lagi. Lalu Petugas Yanto mengembalikan paspor milik Danny, paspor langsung di masukan ke tas raselnya.

Petugas Yanto: "Danny... aku mau tanya, bahasa indonesia sangat baik, apa anda belajar disana? dan ijin Selfie bersamamu?" pinta Yanto dengan ramahnya.

Tony: "Oh soal itu, nenek dan ibu orang Indonesia, tinggal di US dan jadi wagra negara US, begitulah aku bisa bahasa Indonesia, ayo Selfie silahkan" ujar Danny. Yanto dan Danny melakukan beberapa pose Selfie.

Danny berjalan meninggalkan ruang imigrasi sambil melambaikan tangan kiri keatas ke pada dua orang petugas imigrasi yang lagi bertugas. Tak berapa lama Danny telah keluar dari gerbang kedatangan internasional, ia menemui seorang yang lagi memegang papan bertuliskan nama dia.

"Aku Danny Lee Roger" ucap Danny pada pria berbaju kemeja batik hitam itu.

"Selamat datang di Indonesia Pak, sebentar mobil akan datang kita langsung ke Hotel Pak."kata pria parobaya itu, pria itu menelfon sopir untuk datang menjemputnya, tak lama datang mobil alphard warna hitam di dekat mereka, Danny langsung masuk ke dalam mobil sedangkan koper dan ranselnya di masukan oleh supir mobil alphard.

Sekitar setengah jam lebih di atas mobil alphard, mobil alphard itu berhenti tepat ruang lobi Hotel bintang lima, dengan santai Danny keluar dari mobil alphard yang nyaman tersebut, di lobih Hotel yang besar itu Danny menghampir Front Office Hotel. Danny melihat platak nama tersemat di dada sebelah kiri, bertuliskan Sinta Kartika, Danny menyapa wanita cantik itu.

"Hai nona Sinta Kartika, aku sudah pesan kamar atas nama Danny Lee Roger" pinta Danny sambil tersenyum pada Sinta yang memberika kartu kunci kamar untuk dia.

"Ini kunci card kamar anda Pak, Anda akan di antar dia Pak" ucap Sinta sambil tersenyum manis kepada Danny.

"Ayo kita lest go" aja Danny ke karyawan Hotel itu, mereka memasuki lift dan lift itu bergerak.

"Hai bung, kita kekamar nomer berapa sih, dari tadi kgk berhenti-henti" ucap Danny pada pemuda yang ada di belakangnya yang membawa koper dan ranselnya. Pemuda itu tersenyum begitu Danny menoleh kepadanya.

"Eh malah senyum kamar berapa, boy?" tanya Danny. Pemuda itu pun menunjuk kunci kartu yang di pegang Danny.

"Sesuai kuci kartu itu Pak, di situ tertulis Vip, itu kamar paling atas" kata bellboy.

"Pesaraan aku tidak pesan kamar Vip, tapi biarlah ini hari pertama dan di tanggal pertama pada tahun baru, aku pertama kali menginjak tanah kelahiran nenek dan ibu." ucap Danny di dalam harinya. Akhirnya pintu lift itu terbuka dan Danny memberi kuci kartu ke bellboy, berjalan mendahului Danny, dia membuka kamar Vip yang mewah besar nan indah itu, bellboy memasukan koper dan ransel milik Danny ke lemari pakaian, pemuda itu menjelaskan isi kamar Danny berjalan ke arah mini bar dan membuka kulkas melihat isinya.

"Saya mau air teh panas sekarang! apa bisa" pinta Danny pada bellboy, Pemuda itu keluar dari kamar Vip Danny. Danny melihat dari jendela kamar hotelnya ke indahan Kota Jakarta di tenah malam. Untuk pertama kalinya di hidup Danny jauh dari tanah kelahirannya US, lamunan Danny di kejutkan suara orang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk!" pinta Danny. Pemuda yang mengantar dia tadi kembali membawa pesanan Danny.

"Tarok disana" tunjuk Danny, setelah pemuda itu melakukan tugasnya, Danny memberikan selembar uang ke pemuda itupun tersenyum.

"Terimakasih Pak" kata pemuda yang berjalan ke pintu keluar kamar Vip. Danny mengambil Hpnya melihat jam 02:15 pagi

Danny Lee Roger: "Saatnya aku mandi, badanku sudah terasa lengket-lengket oleh keringatku"

Dengan santai dia membuka baju kemeja, baju kaos, singlet berlanjut membuka celana jeans dan celana dalam berwarna merah itu dilepas dari pinggangnya, hingga bugil tanpa sehelai benang menempel di tubuh kuning langsat, tubuh Danny tidak six pack amat hanya kemaluannya yang agak besar, menurut teman kencan Danny. Dia berjalan menuju kamar madi. Tak butuh lama Danny mengerjakan mandi di malam itu, ia pun keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk di lilitkan di pinggangnya. ia berjalan mendekati mini bar Danny hendak membuat teh panas dengan sedikit gula, tak butuh lama air teh panas itu sudah habis diminum, mata Danny pun terasa ngatuk, dia menjatuhkan badannya di ranjang besar, membuat ranjang itu berderik, tangan kiri Danny menggapai bantal guling ia pun tertidur pulas.
~~~~~***~~~~~​
Habis membaca ini sepertinya aku.. jadi ingat ini cerita mirip, aku baca jaman masih pacaran sama My Hubby!

Jadi.. ini akaun lu ye??
 
Chapter 02
Malam Tahun Baru


Di malam minggu dan tahun yang baru ini. Di rumah keluarga Chandra, Jakarta Selatan di rumah warna hijau dengan pekarang yang cukup luas, di dalam rumah tepatnya di kamar utama pasangan suami istri, Chandra L.R. dan sang istri Nora Oktarani sedang melakukan pergulatan birahi, Chandra terus menciumi mulut istrinya Nora, ciuman itu terus bergerak ke pipi, Chandra menghisap leher Nora, menjilati setiap jengkal kulit mulus leher istrinya, jejak liur Chandra bercampur dengan keringat Nora.

Mulut Chandra kini berpindah ke payudara Nora yang cukup besar, Chandra menyedot dalam-dalam puting berwarna pink itu, Chandra sangat bernafsu melumat payudara Nora, sakin bernafsunya sampai-sampai Chandra mengigit kecil bongkahan payudara yang putih mulus, sehingga meninggalkan cetakan merah kecil, Nora merintih perih.. akibat ulah suaminya yang terlalu bernafsu!

Mulut dan lidah Chandra terus menyusuri perut Nora yang mulus, Chandra kemudian nungging dilihatnya memek indah dihadapannya, memek Nora yang berbulu tipis itu, terlihat begitu menggiurkan. Chandra mengubah posisi menjadi telungkup di depan memek Nora, ke dua kaki istrinya di tarok di atas pundak Chandra, lidahnya mengorek memek Nora, aroma memek Nora yang natural dan tanpa berbau semakin menambah nafsu birahi Chandra.

"Oh enak paahh.." ucap Nora, mata Nora terpejam, Nora merintih, menggigit bibirnya yang basah, lidah Chandra menjilati dan mengorek dinding luar memek istrinya, sara nikmat bercampur dengan geli didalam raga Nora menggetarkan semua syaraf birahinya. Chandra menghisapnya dalam-dalam klitoris Nora, Chandra mengunakan menggerakan lidahnya menggoyang menari-nari di klitoris istrinya

"Ohhhhh ahhhh mmm ahmohmmmma paahh" Nora melenguh merasakan nikmat permainan lidah dan mulut Chandra.

Setelah puas Chandra menghisap dan menjilati memek Nora, perlahan Chandra mengeser kedua kaki Nora, mulut Chandra memberi kecupan di bulu halus memek Nora. Kepala Chandra bergerak ke atas tubuh Nora Oktarani dan kembali mereka berciuman penuh hawa nafsu, jari-jari tangan Nora memegang kontol Chandra yang mengeras, mengusap-usap batang kontol panjang Chandra, kontol Chandra di arahkan ke bibir memek Nora yang telah basah bercampur air liur Chandra, perlahan namun pasti Glans kontol Chandra masuk menembus rongga vagina istrinya. Nora merasakan sedikit perih bercampur enak di vaginanya.

"Aahhhh yaaa begiiituuu pahhh eenak... teruss paahh" pinta Nora pada suaminya, Chandra melihat wajah Nora saat mengatakan kata-kata sambil memejamkan matanya, gerakan pinggul di percepat Chandra, membuat tubuh Nora ikut tergoncang-gocang akibat tumbukan kontol panjang Chandra, Chandra memperlambat gerakan sodokan kontolnya, kedua kaki panjang Nora, yang sedari awal melingkar di pinggul Chandra, dengan sigap kedua tangan Chandra memindahkan satu demi satu kaki Nora menopang di bahunya, sodokan kontol Chandra dipercepat, membuat nafas dan birahi Nora di pacu lagi. Keringat bercucuran dari leher Chandra, tetesan karingat Chandra menetes ke payudara besar Nora, aksi memompa di memek Nora terus mengelora, Chandra tahu kalo Nora akan mendapat orgasmenya. Tiba-tiba Chandra mencabut kontol panjang dari memek Nora yang akan berkedut itu.

"Aaahh pahh.. sedikit lagiii mami sampaiii nih, kenpaa.. di cabuuut" ucap Nora kesal, dengan agak sedikit kasar Chandra membalikan tuhun Nora, sehingga tubuh telanjang Nora yang basah campurang keringat, mereka berdua itu telungkup, kini Nora mengangkat kepalanya dengan bantuan kedua siku tangannya, Nora menoleh memperhatikan pegerakan Chandra yang merapatkan kedua kaki Nora, lalu Chandra menduduki Nora, ujung kontol Chandra di arahkan memek Nora, sedikit dorongan kontol pajang Chandra kembali menerobos memek Nora. Chandra menggerakkan pinggulnya dengan cepat, membuat nafsu birahi Nora kembali naik, lagi-lagi Chandra menghentika gerakkan pinggulnya tapi kontol panjang masih berada lobang surgawi istrinya.

Chandra menghimpit tubuh putih mulus Nora, tiba-tiba pinggul Chandra bergerak kembali menaik turunkan pantatnya perlahan, kontol Chandra begitu dalam menghujam memeknya, Nora histeris, dia menaik turunkan pantatnya dengan cepat, tangan Chandra meremas payudara Nora. dari belakang, tak lama Nora merasakan gelombang akan datang orgasme, pantat Chandra terus menggempur pertahan memek Nora.

"Ohhhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhh, paahhh enakk" Nora hanya mampu berdesis dan melenguh, gelombang orgasme kembali menghentak syaraf birahinya, Tubuh Nora yang di himpit Chandra bergetar hebat, Chandra juga tak mengendorkan genjotannya, tak lama Chandra juga mengeram.

"Aghhhhh aghhhsss" kontol Chandra menghentak-hentak dimemek Nora berkali-kali melepaskan pejuhnya yang berebut membuahi rahim Nora. Beberapa saat tubuh kekar Chandra masih menghimpit istrinya, terdengar suara nafas tersengal-sengal dari mulut Nora, perlahan-lahan Chandra bergeser kesamping menumpuk dua bantal dan merebahkan kepalanya dengan posisi terlentang, Nora membaringkan miring kepalanya didada bidang suaminya, tangan Nora memeluk tubuh Chandra.

"Papahhh.. semoga tahun baru ini, aku hamil yah pah..?!" ucap Nora berharap dengan manja, tangan kanan Nora dengan kulit tangan halusnya mengusap-usap kontol Chandra yang masih keras.

"Pah.. kok masih keras" ujar Nora merayu, tangannya masih aktif menggenggam batang kontol panjang Chandra. Tiba-tiba Chandra bergerak dari pembaringannya, membuat Nora terlentang di ranjang besar, Nora bersiap menunggu aksi suaminya, ternyata Chandra berdiri ranjang sambil mengambil celana boxer yang tergeletak di ujung ranjang, memakai celana itu. Melihat Chandra, Nora sedikit bingung.

"Mamah.. Nora istriku yang cantik.... sini deh ikuti papah ada sesuatu buat kamu mah" ucap Chandra dengan nada suara merayu sambil membujuk Nora yang agak kesal.

"Ayo mama sayang.. ntar ronde kedua pasti aku berilebih dari yang pertama tadi" ucap rayu Chandra, mendengar ucapan itu lansung Nora yang masih bugil, bergerak bediri dari pembaringannya mengamabil baju kemeja putih milik Chandra, Nora memakainya sambil berjalan pelan mengikuti suaminya. Nora melihat suaminya duduk di dekat meja kerjanya, di atas meja ada laptop sedang di nyalaka. Dagu Nora bersandar di bahu Chandra.

"Mana pah.. sesuatu itu?" ujar Nora manja. Chandra membuka sebuah File keterangan kesehatan. Nora langsung membaca surat kesehatan itu dengan seksama, jantung Nora langsung berdetak lebih cepat, mata Nora pun berkaca-kaca.

"Seharusnya sebelum menikahi mama, aku memberi tahu mah" kata Chandra lesu, kepalanya tertunduk.

"Papa takut kehilangan wanita yang papa cintai" ucap Chandra dengan mata berair, tiba-tiba Nora duduk menyamping di pangkuan Chandra, Nora mencium satu persatu kelopak mata Chandra, lalu kedua telapak tangan , memegang kedua pipi Chandra, Chandra perlahan mengangkat kepalanya melihat wajah Nora tersenyum bahagia.

"Pah.. mama tak peduli semua itu, mamah cinta sayang sepenuh hati buat papah, apapun buat kebahagian papah akan mamah lakukan" kata Nora dengan suara lembutnya, Nora mencium bibir Chandra perlahan, Chandra membalas dengan lembut, Nora merobah posisi duduknya dengan mengangkang di pangkuan Chandra, kembali Nora ciuman bibir suaminya dengan penuh nafsu, Ciuman itu membuat nafsu Chandra naik kembali, Chandra membalas ciuman Nora dengan ciuman bercampur jilatan di wajah dan leher Nora.

"Ahhh.... pah... aku tagihhh janjimu tadi paaahhh.." ucap Nora terbata-bata.

"Peluk papah.. mah" pinta Chandra, dengan sigap Nora memeluk, Chandra merobah posisi berdiri sambil menggendong tubuh Nora yang hanya di lapisi kemeja putih. Candra berjalan menuju kamar tidur mereka. Nora di baringkan di ranjang, dengan cepat Nora begerak di atas tempat tidur melepaskan kemeja, kini Nora posisi nungging mengarah ke Chandra yang berada di sisi pinggir ranjang sedang melepaskan celana boxer, begitu kontol Chandra terlihat, tangan kiri Nora menggenggam penis panjang, kontol Chandra di kemot-kemot dengan mulut Nora penuh nafsu, mulut Nora dengan lincah mengoral kontol Chandra, menjilat mengisap seluruh sisi kontol tanpa ada yang terlewatkan, Chandra menikmati aksi oral Nora, membuat Chandra bedesir dengan memejamkan matanya..

"Ahhh... maaah.. enak!" ucap Chandra merasakan kehebatan hisapan jilatan mulut Nora. Nora menghentikan aksinya, merobah posisi nungging ke arah kontol Chandra. Kepala menoleh ke arah Chandra, Nora tersenyum manja.

"Pah... ayo masukin.. mamah sudah nggak tahan pah, lakukan sesuka hati papah" ucap Nora lirih. Perlahan-lahan Glans penis Chandra masuk ke lobang peranakan Nora, gerakan maju mundur pinggul Chandra makin cepat dan bertenaga, membuat Nora bedesir dengan nafsa tak beraturan, Nora tahu akan datang gelombang orgasme pertamanya, Nora melenguh lepas orgasme, badan Nora bergetar hingga ia tersungkur menelungkup ditempat tidur, penis panjang Chandra tercabut dari memek Nora. Chandra menaiki ranjang, kedua kaki panjang Nora dirapatkan, kedua kaki Nora di himpit pantat Chandra, pelan-pelan ujung kontol Chandra kembali masuk, Nora merasakan ngilu di vaginanya.

Pinggul Chandra kembali memompa memek sempit istrinya, gerakan pinggul Chandra makin lama makin cepat dan bertenaga menumbuk pantat bahenol Nora, memek Nora terasa sesak, kali ini Nora merasakan kontol Chandra mengobrak-abrik semua sisi lobang memek. Tiba-tiba dinding memek Nora berdenyut di dalam, Nora orgasme keduanya, Chandra menghentikan sodok kan kontol.

"Mah... papah belom selesai nih" kata Chandra kembali memulai pompa memek Nora, dipercepat kontolnya keluar masuk, dia tersenyum melihat Nora menggelepar-gelepar, merasakan sakit dan ngilu. Sodokkan pinggul membuat tubuh Nora ikut bergetar.

"Ohhh oohhhh pahhh ohhhhh ahhhhh" Nora mengelepar-gelepar, mulutnya menggigit kain seprei, pinggul Chandra di tekan sejadi-jadinya, Nora menjerit panjang, orgasme ketiganya, kali ini Chandra, menghimpit tubuh Nora, pinggul Chandra terus mempercepat sodokan dengan ganas menghujam memek istrinya dengan kontol panjang itu.

"Mah... aku mau keluaaaarrr" bisik Chandra di dekat telinga Nora, Chandra semakin mempercepat sodokan kontolnya, kembali Nora merasakan gelombang orgasmenya datang kembali, Nora merasa orgasme keempat ini lebih dahsyat, memeknya terasa amat sesak di serang kontol Chandra tertubi-tubi.

"Aaahhh pahh ohhh sssss ooohh papahhhh aku sampe ahhhh ohhhhhhh" kepala Nora sampai terangkat.

"Uuuhh aahh paaahhhhhhhhh ooohh pahhhhhh" Nora menjerit menggelepar, seluruh tubuhnya terasa mengejang, orgasme dahsyat dia rasakan kembali, Chandra tak mau mengendorkan hujaman kontol panjangnya, dia terus mempercepat, tak lama Chandra mengeram.

"Oooohhh aaaahh damnnn... aaahhh" ucapan yang keluar dari mulut Chandra, semburan sperma menyiram lorong tersembunyi vagina Nora yang terdalam, alat kelamin mereka masih menyatu, Chandra dan Nora berciuman dengan penuh nafsu, perlahan-lahan dari sela-sela kontol panjang Chandra yang masih menancam di vagina istrinya itu mengalir cairan putih, Chandra masih terus menikmati bibir istrinya. Chandra begerak kesamping istrinya yang di himpitnya tadi, kontol Chandra lepas dari memek Nora, cairan putih kekuningan itu merembes keluar vagina.

Emang dasar Nora manja sama suaminya, ia malah telungkup lagi di atas tubuh Chandra, yang penuh dengan keringat, Nora menciumin puting dada Chandra.

"Mah... kamu mau lagiii....?" tanya Chandra lirih.

"Aahh.. ammpuun.. pah sudah sangat luarbiasa, kalo tambah satu ronde lagi mamah bisa pingsan" kata Nora manja-manja di dada bidang Chandra.

"Pahh... tidur ya?" ucap Nora sedikit keras.

"Mnnnhh.. apa sayangku" jawab Chandra, tangan kiri mengusap-usap kepala istrinya yang berambut panjang itu

"Besokkan libur, papah temanin mamah fotoshoot di hotel, maukan pah, pliss" pinta Nora merayu suaminya.

"Mamah terima job hari libur, gimana sih mah!" Chandra mengeluh.

"Pah.. mamah terima job ini, nilai kontrak fotoshoot lumayan gedek pah, mau ya pah temanin mamah" rayu Nora kembali menciumi dada Chandra.

"Oke.. papah temanin, papah harus berakting jadi apa?" tanya Chandra pelan.

"Tahun kemarin papah dah jadi Bodyguard, sekarang mamah naikin jadi pacar mamah" jawab Nora.

"Nah.. kalo itu papah! Mau..! papah mau bobok" kata Chandra tersenyum, Nora lembut menepuk-nepuk bahu suaminya, membuat Chandra tertidur lelap! Nora menggeser badannya perlaha, tangan kanannya menarik selimut yang ada di sisi penggir ranjang, selimut itu menutupi seluruh badan mereka berdua, akhirnya Nora dan Chandra tidur saling berpelukan di dalam selimut!
~~~~~***~~~~~

Bersambung.......
Waahhh... perasaan aku baca yang dulu kagak ada giniannya! Dahsyat Lu ye... pakai ginian juga!
 
Chapter 03

Di Hotel

Pagi jam 06:15 Danny terbangun dari tidurnya, ia merasakan seluruh otot tubuhnya pegal-pegal, Danny menghubungi Room service lewat telpon di loudspeaker nya. Sekali pencet langsung terhubung.

"Selamat pagi disini Room service, apa bisa dibantu?" suara ramah wanita.

"Ini dari kamar VIP, aku mau pesan nasi goreng special dan ayam goreng krispi, minumnya green tea, dah itu saja"pinta Danny

"Baik pesanan anda akan segera di antar, terimakasih Pak" ucap wanita itu, hubungan telpon automatis terputus. Danny mengeluarkan selembar uang dollar di letakkan di meja mini bar.

Danny kembali malakukan gerakan stretching dilantai kamarnya, 10 menit kurang lebih pintu kamar di buka pelayan Room service,

seorang wanita berambut sebahu, parasnya cukup cantik.

"Permisi pak sarapan paginya" ucap gadis Room service.

"Letak di mini bar!" pinta Danny masih terus melakukan gerakan stretching dilantai.

"Nama kamu siapa?" tanya Danny pada gadis itu. pelayan Room service meletakkan sarapan pagi Danny, sesuai permintaan itu.

"Saya Dinda pak! Ruang gymnastics ada di lantai dua pak?" jawab Dinda menyelesaikan tugasnya, mata Dinda terpana melihat lekuk tubuh Danny yang bertelanjang dada itu.

"Wow pria ini, perutnya tidak sixpack amat, bagian perut diatas berotot banget" ujar Dinda di dalam hatinya.

"Kalau kolam renang di bawah ya?" tanya Danny, karena lawan bicaranya tak menjawab Danny menoleh ke gadis, yang terdiam melihat dirinya. Danny melabaikan tangan kanannya ke arah Dinda, Dinda kaget dari lamunannya.

"Iya pak" jawab Dinda kaget sambil tersipu malu.

"Mana Notanya, sini saya paraf" pinta Danny yang masih duduk di lantai, Dinda memberikan Nota dan pena. Sambil mengparaf nota itu.

"Kolam renang di bawah kan Dinda?" tanya Danny pelan.

"Kolam renang pelanggan biasa di bawah pak, untuk Vip dekat sini ada, tinggal buka pintu itu, langsung menuju kolam renangnya" jawab Dinda menerangkan keberadaan kolam renang. Dinda bergegas keluar kamar!

"Dinda.. kamu lupa tuh, di meja mini bar buatmu" ucap Danny tersenyum pada Dinda, Dinda mendekati mini bar ada selembar uang 10 dollar, Dinda mengambilnya dan kembali mendorong troli makanan.

"Terimakasih Pak, saya permisi dulu" ucap Dinda pelan ke arah Danny, Danny hanya menganggukan kepalanya. Danny kembali melanjukan gerakan stretching dilantai. Sudah setengah jam Danny melakukan gerakan stretching dilantai, dia pun berdiri pergi kekamar mandi, tak lama Danny keluar dari kamar mandi habis membersihkan rongga mulutnya! Tak butuh waktu lama Danny memakan nasi goreng pesanannya dengan lahap, selesai makan Danny menggambil remote tv dan HPnya, ia menghidupkan tv, ia kembali berbaring di ranjang sambil memencet-mencet remote tv, ia terus mencari channel tv yang akan ia nonton, Danny berhenti memencet remote, yang di tampilkan layar tv itu, acara siaran ulang balapan Nascar. Di Handpone ada pesan whatsapp masuk, ia hanya melihat tanpa membuka pesan, Danny kembali menonton balapan Nascar di tv, tak lama Danny kembali tertidur lagi.​

~~~~~***~~~~~


Bunyi lonceng jam 9 berdetak, membuat Nora terbangun di sisi suaminya, Nora menggeserkan tubuh perlahan di sisi pinggir ranjang besar itu, Nora merasakan seluruh kulit tubuhnya lengket-lengket, Nora bediri dari tempat tidur, dia berjalan memunguti pakaian yang bertebaran di lantai kamarnya, Nora tersenyum mengingat kejadian. Selesai mengambil semuanya, Nora berjalan santai masih dalam keadaan tanpa busana, ia memasukan pakaian kotor dikeranjang pakaian, Nora masuk ke kamar mandi.

Jam 9:30 Nora selesai mandi dia memakai baju kaos gombrong warna merah tanpa memakai dalaman, Nora mendekati Chandra masih tidur di posisi telungkup tanpa busana, Nora mengusap-usap rambut Chandra.

"Pah.. bangun dong... papah udah janjikan" ucap Nora berbisik di telingan suaminya. Chandra bangun dari tidurnya, dia duduk di pinggir kasur melihat istrinya memakai baju kaos gombrong warna merah. Chandra mencari celana boxer semalam ia pakai, tapi dia tak menemukannya.

"Mahh.. celana boxer ku mana mah?" tanya Chandra pada istrinya.

"Sudah mamah masukan tempat pakaian kotor pah! Ayo sana jalan pergi mandi sana! Ini mamah juga kagak pakai!" jawab Nora menggoda suaminya, sambil sebelah tangannya mengangkat baju gombrong bagian bokong hingga sepinggang, terlihatlah oleh Chandra pantat putih mulus, membuat Chandra tersenyum!

"Dasar si mamah, hahaha" kata Chandra sambil tertawa, Chandra mendekati Nora yang masih berdiri dekat pintu kamar mandi, tangan kanan Chandra memukul pelan pantat bahenol Nora, dengan cepat Nora berbalik badannya, kedua tangan Nora mendorong tubuh berotot suaminya kedalam kamar mandi. Begitu Chandra masuk ke kamar mandi, kedua tangan Nora meremas bokong Chandra dengan gemesnya!

"Auuhhh.. sakitt mahhh" ucap Chandra pura-pura sakit.

"Habis mandi papah pakai baju gaya Swag ya pah! Papah mau sarapan apa? Nasi goreng atau sandwich?" ujar Nora berjalan ke dapur!

"Sandwich aja mah!" pinta Chandra yang sedang mandi.

Tak lama setelah mandi dan berpakaian Chandra pergi kemeja makan disana sang istri Nora telah menyediakan Sandwich kesukaan Chandra.

"Mamah... kalo begini gaya bajunya? Apa sudah masuk gaya Swag belom?" tanya Chandra bergaya di depan istrinya, penampilan beda Chandra dari biasanya membuat Nora terkagum.​



"Wow... keren banget paah, mamah jadi pangling" ucap Nora kagum.

"Makan Sandwichnya pah, mamah ganti baju juga, setelah itu kita berangkat" pinta Nora pada Chandra.

"Oke ibu boss" ucap Chandra sambil duduk di kursi meja makan, ia memakan sandwich bikinan Nora yang lezat.

"Maaahhh... aku sudah selesai makan sandwich enak deh" kata Chandra sedikit berteriak. Tiba-tiba Nora sudah berdiri di dekat Chandra yang masih duduk di kursi, Chandra melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala Nora.​



"Wah... istriku kayak ABG lagi, very cute mamah" ucap Chandra senang sambil memeluk pinggang Nora.

"Yuk kita berangkat pah" ajak Nora, Chandra langsung berdiri.

"Ayo.. mah, karena papah berlagak pacar mamah yang misqueen" ujar Chandra.

"Ya.. aku ngerti, kita pakai mobil mamah, mamah yang nyetir ke hotelnya, papah kunci pintu sama jendela rumah ya!" pinta Nora.

"Segera di laksanakan mamah" jawab Chandra dengan melakukan apa yang diminta istrinya, Nora mengeluarkan mobil mobilio warna merah dari perkarangan rumahnya.​



Hanya menggunakan HPnya pintu pagar rumah Chandra dan Nora, tertutup otomatis. Chandra masuk ke mobil miliki Nora, tentunya Chandra duduk depan.​

~~~~~***~~~~~

Bersambung........
Kalo ini aku tahu nih.. aku baca hanya sampai ini waktu itu... tau-tau lu ambil buku itu, jadi aku tahu siapa yang nulis ceritanya... hahaha
Janjutkan ye! penasaran juga kelanjutannya!
 
Chapter 04

Penuhi Janji

Di perjalanan menuju hotel mobil mobilio warna merah punya Nora terus melaju di keramaian kota Jakarta, sesekali Nora melihat kesamping kirinya Chandra sibuk memotret dirinya, melihat tingkah laku Chandra membuat Nora tersenyum manis pada suaminya.

"Mah.. emang mahal bayaran fotoshoot kali ini?" tanya Chandra pada istrinya!

"Sebenernya kagak pah! malah lebih murah bayarannya dari standar mamah terima job fotoshoot" jawab Nora sambil menyetir mobil.

"Si mamah, bohongin papah ya!" ujar Chandra.

"Iya sih, biar tahun baru ini mamah pamerin pacar ke rekan kerjaku, pah" jawab Nora lagi.

"Jadi ntar mamah di foto pakai bikini ye?" tanya Chandra centil.

"Kalo mamah pose pakai bikini atau lingering, nah itu baru mahal bayarannya, papah suka akan?" tanya Nora balik.

"Pakai Bikini atau pakai lingering, kagak pakai apa-apa papah sudah liat" jawab Chandra nakal, mendengar ucapan begitu tangan kirin Nora mencubit paha suaminya, tapi lebih cepat tangan kanan Chandra menangkap pergerakan tangan Nora, dan menciumin jari tangan Nora. Aksi mencium tangan Nora itu, bertepatan mobil berhenti di depan lampu traffic light. Disamping mobil Nora ada dua orang ABG cewek naik motor matic melihat kemesraan Nora dan Chandra di dalam mobil.

"Lu liat tuh yang di dalam mobil merah itu, mesra banget mereka!" kata ABG cewek yang bawa motor, kepada teman di bonceng.

"Uiih.. serasi banget ya, cewek ca'em, cowoknya ganteng, klop banget" ucap ABG cewek di boncengin. Traffic light warna hijau, mobil merah Nora berjalan kembali, tak lama mobil Nora masuk kegerbang hotel mewah, ada pemeriksaan, Nora membuka kaca mobil nya.

"Mau menginap atau berkunjung mbak?" tanya satpam.

"Saya ada pemotretan di lantai atas" jawab Nora cepat.

"Ohh.. itu, buka bagasi mobil, cek keamanan" pinta satpam itu lagi. Nora menarik tuas pembuka bagasi, bagasi langsung terbuka, pak satpam dengan cekatan memeriksa dan menutup bagasi mobil Nora. Mobil merah itu kembali bergerak menuju tempat parkir mobil, Nora dan Chandra berjalan berdampingan, mereka masuk ke lobi hotel mewah, terus naik lift menuju tingkat paling atas.

"Nanti sampai di atas papah, panggil mamah sebutan nama aja kan mah?" tanya Chandra, mendengar perkataan suaminya, Nora menggenggam jari tangan kanan Chandra dengan eratnya.

"Papah benar-benar suami pengertian banget" jawab Nora sambil mencium jari tangan Chandra, pintu lift terbuka, mereka sampai di rooftop, Chandra melihat set pemotretan sudah tertata rapi, ada sekitar lima orang model cantik sedang di makeup, Chandra duduk di dekat kolam renang tapi arah padangannya tetap ke tempat fotoshoot akan di lakukan. Nora sedang memesan minuman di meja bar, seorang teman model mendekati Nora yang lagi menunggu minumannya di bikin bartender.

"Hai Nora.. apa kabarmu?" tanya model itu.

"Hai Susan.. kabarku baik-baik saja" tanya Nora balik.

"Aku kabar suram.. Nora! siapa tuh doi yang lu bawa itu? Sugar Daddy ya" kata Susan menggoda Nora, mendengar kata-kata Susan membuat Nora tertawa renyah.

"Hahah... bisa aja kamu Susan.. Sugar Daddy darimana, dia pacarku Susan!" ucap Nora menjelaskan pada Susan.

"Duh.. bahagianya lu Nora, kerja aja di temanin kekasihnya, jadi jealous aku" ucap Susan cemburu.

"Sebentar ya Susan... aku antar minuman ini ke dia dulu ya!" pinta Nora pergi berjalan membawa minuman buat suaminya Chandra. Nora memberikan minuman kepada Chandra.

"Ini pahh.. ehhh mas Chandra" ucap Nora tersipu malu, Chandra menerima gelas minuman, Chandra meminta Nora duduk di dekatnya.

"Tempat begini mewah, masak kamu mau di bayar murah sih" kata Chandra penasaran pada Nora.

"Ini fotoshoot katalog majalah baju sari india, mas.. aku sayang kamu, bila aku sukses foto ini?, itu model berlima kagak di pakai lagi!, hanya aku yang di pakai" bilang Nora menjelaskan.

"Sari.. baju di film bollywood itu?, wah menarik sekali!, aku belum pernah melihatmu memakainya?, pasti kamu jadi super cantik dan sexy tuh!" kata Chandra. Mendengar ucapan seperti itu spontan Nora mencium pipi kiri Chandra.

"Mamah kerja dulu ya.. pah.. mamah sayang papah" bisik Nora di telinga Chandra. Nora pergi ke tempat makeup, kini giliran Nora di rias ala orang india, tak lama Nora masuk ke kamar ganti baju, sekitar 6 menit kemudian keluar dari ruangan ganti, dia bersiap untuk di foto. Melihat untuk pertama kalinya dalam hidup Chandra, Nora berdandan ala India.

"What's.. cantiknya istriku memakai sari itu" ucap Chandra di dalam hatinya, perlahan Chandra berdiri di belakang fotografer.

"Boleh aku ikutan foto Nora" pinta Chandra, sang fotografer hanya menganggukkan kepalanya, Chandra memfoto Nora menggunakan HPnya.​






~~~~~***~~~~~

"Dubbbbraack praaakkkk" suara hantaman benda keras saling beradu, kecelakan itu tak terelakan lagi, sungguh mencekam melihat kecelakaan tersebut.​


Danny terbangun dari tidur mimpi kecelakan fatal, dia memperhatikan keadaan sekelilingnya, Danny mengkucek-kucek mata terasa gatal sedikit, dia melihat di layar tv balap Nascar terhenti akibat tabrakan beruntun.

"Sial.. gara-gara acara balap Nascar itu, aku terbawa mimpi kecelakaanku terdahulu" pikir Danny dalam hatinya, ia beranjak dari kasur membuka hordeng pintu, ia melihat banyak orang sedang lalu-lalang di dekat kolam, beberapa terlihat wanita cantik berpakaian seperti orang india.

Danny membuka kopernya, ia mengeluarkan beberap pakainya, dia mengambil celana rena panjang dan bathrobe. Danny telah memakai celana renang panjang warna hitam, karena warna celana renang hitam membuat kundukan di selangkang Danny tidak terliat membesar, Danny memakai bathrobe warna merah, sambil melihat handponenya Danny menggeser pintu kaca kamarnya menuju kolam renang di rooftop itu.

"Oooh.. ada fotoshoot, pantas banyak cewek-cewek cantik" kata Danny dalam hatinya, sebelum masuk ke kolam renang Danny melakukan stretching rinang, setelah itu Danny nyebur masuk kolam. Mendengar suara cipratan oang masuk kolam renang, kepala Chandra menoleh kearah sumber suara, Chandra melihat seoranng pria sedang berenang di kolam. Karena Chandra telah puas memfoto Nora, Chandra mendekati sisi pinggir kolam melihat pria yang sedang berenang gaya bebas dengan kecepatan biasa, kemudian si pria menyelam sejauh mungkin lalu berenag biasa lagi, seperti itu berulang-ulang, Chandra jadi teringat dulu kakeknya pernah melatih pernafasan dalam berenang, gaya itu umum di lakukan, Chandra mulai memperhatikan wajah pria itu dengan seksama. Tiba-tiba jatung Chandra berdetak lebih cepat.

"Danny Lee Roger... mau apa kamu negara ini? Apa yang kau cari di sini, mengapa harus ke sini" semua pertanyaan itu berkecamu di dalam otak Chandra, dengan cepat Chandra memakai kaca mata hitam yang menggantung di baju kaosnya, Chandra juga mengambil majalah untuk menutupi sebagian wajahnya. Chandra membawa minuman yang di berikan Nora tadi, dia pindah duduk dekat barang bawaan Danny.

Danny telah puas berenang beberapa lap, dia keluar dari kolam dan kembali memakai bathrobe wanra merah, Danny duduk sejonloran di kursi santai sambil memainkan HPnya. Chandra mengamati aksi Danny dengan pura-pura membaca majalah yang di bawanya. Begitu asyiknya Danny Hpnya, tiba-tiba panggilan VC masuk, tak sengaja tanda menerima panggilan VC terpencet.

"Ooh shit.. kepencet nih"ucap Danny!

"Halo grandmother... grandmother belum tidur?" tanya Danny pada neneknya yang melakukan Video Call. Chandra mencek di HPnya di Nevada jam 22:00 malam, Chandra menguping pembicaraan Danny dan neneknya.

"Gimana suasana kamar hotelnya kamu suka?" tanya nenek Danny.

"Jadi nenek yang ganti pemesanan hotelku?" tanya Danny balik pada neneknya.

"Tentu dong.. cucu dari Julia Roger harus tidur kamara Vip" jawab nenek Danny bernama Julia Roger adalah pemilik perusahaan pengiriman barang terbesar di Nevada.

"Kamarnya bagus dan mewah nek" jawab Danny

"Kapan kamu kembali cucuku sayang, nenek kangen kamu" tanya nenek Julia. Chandra mendengar suara nenek Julia merayu cucunya itu di buat dia tersenyum-senyum sendiri.

"Belom hitungan hari aku berada disini, nenek sudah tanya akan pulang! Danny sayang nenek, Danny pasti kembali ke Nevada" ujar Danny.

"Besok nenek transfer uang rekeningmu hadiah dari nenek, gimana mau?" tanya nenek Julia.

"Kalau itu pasti aku mau nek!" jawab Danny tegas.

"Ingat Danny jagan sikapmu jangan berkelahi, dan ini paling penting bersenang-senang di sana! dah.. nenek mau istirahat!" ucap nenek julia mengakhir Video Call pada cucunya. Chandra bergegas pergi ke tempat pemotretan yang masih berlangsung.​

~~~~~***~~~~~

Habis menguping pembicara Danny dan nenek Julia, Chandra duduk di kuris meja bar sambil menghabiskan minumannya, masih penasaran dengan tingkah Danny.

"Sepertinya ada yang tidak beres, harus aku cari tahu" pikir Chandra dalam otaknya masih berkecamuk.

"Aku harus tanya pada dia semoga dia belom tidur, nah ini dia nomer whatsapp" Chandra sedang menelepon Sandra Santiago. Akhirnya panggilan telpon Chandra di angkat Sandra.

"Halo Sandra Santiago... Aku Andra, kamu masih ingat aku?" tanya Chandra bersemangat.

"Halo Andra.. long time no see, tentu saya masih ingat!" ucap Sandra

"Kamu masih punya akses di team Racing Roger?" tanya Chandra berharap.

"Tentu.. punya, saya masih jadi public relation, ada apa pak Andra?" tanya Sandra.

"Tentang keuangan TRR, apa bermasalah" kata Chandra.

"Keuangan team tak ada masalah, semua gaji crew team terbayarkan" ucap Sandra lagi

"Kalau pembayaran tagihan, seperti laporan pajak penghasilan dan asuransi" tanya Chandra.

"Maaf pak Andra.. soal pajak dan asuransi di pegang langsung pak Danny Lee Roger, biasanya akhir musim saya mendapatkan salinan pembayara itu, sudah dua musim saya tak terima pak Andra" jawab Sandra panjang lebar.

"Thank's info nya Sandra, selamat malam" ucap Chandra ramah ke Sandra.

"Sama-sama pak Andra... oh ya pak sudah lama pak Andra tidak ke Nevada, saya kangen pak Andra" rayu Sandra ke Chandra.

"Ahh.. kamu bisa aja! selamat bobok Sandra" ucap Chandra mengakhiri panggilan whatsapp.​

~~~~~***~~~~~

Bersambung.......
 
Terakhir diubah:
Chapter 05

Perjalanan Bisnis


Suasana di luar penginapan hujan deras angin kencang suara gemuruh petir silih berganti, Chandra dan Sandra lagi di dalam kamar motel kecil, biasanya tempat singgah para supir truck besar.

"Sandra sebaiknya kamu mandi dulu, biar tidak sakit, hanya tempat ini satu-satu kita menghindari dari guyuran hujan" ucap Chandra pada Sandra, Sandra tersenyum ia sambil mengambil bathrobe warna putih, di dalam ransel besar yang mereka bawa.

"Kenapa kamu lepas pakaianmu di sini, di kamar mandi kan bisa" kata Chandra.

"Kita sudah dewasa kan mas Andra, kenapa mas Andra pria yang aku percaya, kenapa aku harus takut" ucap Sandra tersenyum manis sambil dia melepaskan ikat pinggang celana, kedua sepatu bot hitam di lepas sandra, selanjutnya Sandra membuka Wearpack warna hitam, Sandra hanya menggunakan bra biasa, Chandra memalingkan wajahnya. Akhirnya Sandra melepaskan baju balapnya, mengganti dengan memakai bathrobe warna putih.

"Aku mandi duluan ya mas Andra" bilang Sandra pelan. Andra hanya menganggukan kepalanya. Begitu terdengar pintu kamar mandi tertutup dengan tergegas-gegas Chandra membuka sepatu botnya dan Wearpack warna merah terlepas, Chandra mengambil handuk besar di dalam rasel yang sama dengan Sandra, dengan cepat handuk di lilit di pinggul, hingga menutupi lutut Chandra. Tak sampai sepuluh menit Sandra keluar dari kamar mandi dengan wajar ceria dan segar.

"Sekarang giliranmu mas Andra" kata Sandra, bergegas Chandra masuk kekamar mandi. Tak butuh waktu lama Chandra telah selesai dari kamar mandi. Chandra melihat Sandra masih menggunkan bathrobe warna putih duduk di atas kasur. Chandra naik ke kasur langsung menutup tubuhnya dengan selimut, dengan cepat di lepas handuk yang melilit pinggulnya, handuk itu di tempar ke ransel besar itu. Melihat aksi Chandra begitu cepat, membuat Sandra senyum menggoda Chandra.

"Thank's ya mas mau temanin aku meeting dengan boss perusahaan itu" ujar Sandra pelan.

"Ya... tak apa, janjiku sudah ku tetapi, bagaimana serunya naik motor CC besar, serukan?" tanya Chandra pada Sandra.

"Seru banget, sangat mendebarkan jantuhku" ucap Sandra, Tiba-tiba Sandra mencium pipi Chandra, Chandra menahan rangsangan birahinya.

"Boleh aku mencium bibirmu mas Andra" pinta Sandra, membuat Chandra menoleh kearah Sandra, Sandar langsung mencium bibir Chandra, tak butuh lama ciuman Chandra dan Sandra sudah berubah menjadi ciuman penuh birahi, serangan ciuman jilatan keleher jejang Sandra, semakin membuat nafsu birahi Sandra semakin naik, membuat Sandra mendesis. Kedua tangan Chandra berusaha membuka ikatan bathrobe warna putih, akhirnya pengikat pinggang terlepas, terlihat sepasang payudara montok itu, perlahan-lahan mulut Chandra melahap puting susu pink Sandra, puting susu Sandra dijilat dihisap tak henti-hentinya oleh Chandra.

"Aahhh hhuuu enaak mas Andraaa.." kata Sandra mengeluh. Kini Chandra bergerak perlahan kearah perut pusar Sandra tak luput dari jilatan lidah Chandra, mulut terus mencium kulit mulus Sandra, Chandra menghentikan aktifitasnya jilatan dan ciuman, hidung Chandra yang mancung di gesek-gesekan ke klitoris Sandra, Sandra kembali mendesir, dengan rakus mulut Chandra mengulum klitoris Sandra, untuk pertama kalinya Sandra mendapatkan orgasme hebatnya, gairah yang menghujam sanubarinya turun meleleh menjadi lendir, kembali mulut Chandra menghisap setiap lendir yang keluar.

"kenikmatan ohhhh... mas Andra" hanya itu yang keluar dari mulut Sandra. Setelah memberi jedah beberapa detik, kembali mulut dan lidah Chandra mongkorek-korek vagina Sandra, Sandra tersengal-sengal dan merasakan aliran orgasme yang akan datang ini jauh lebih kuat, jilatan lidah terus menari-nari meliuk kanan kiri di memek Sandra, seluruh badan Sandra bergetar, orgasme keduaa dalam waktu dekat. Cairan kenikmatan Sandra di hisap habis Chandra. Chandra membaringkan tubuhnya terlentang, tanpa diminta Sandran memegang batang kontol pajang Chandra, perlahan kontol panjang di kocok-kocok dengan kedua tangan halus Sandra, sakin penus nafsu yang membara didiri Sandra melahap kontol Chandra, setiap sisi kontol Chandra di jilatin milinya.

Chandra merasakan setiap kali kontol masuk mulut Sandra, Chandra menahan rangsanan yang di timbulkan sentuhan lembut lidah dan bibir Sandra. Kedua tangan Chandra memegang bahu Sandra, Sandra mengikuti tarikan tangan Chandra, tubuh sandra baringkan, kepala Sandra di beri sandaran dengan bantal, kaki kanan di tarok di bahu Chandra, ujung kontol mulai di arahkan ke liang senggama Sandra, sedikit demi sedikit kontol Chandra di dorong.

"Oooohh aahhh maass, teruuus" pimta Sandra, seluruh kontol Chandra sudah tenggelam masuk di lobang vagina Sandra, pinggul Chandra berherak memompa perlahan, namun itu cuman sebentar, sodokan kontol chandra semakin kuat dan cepat dengan power full, pinggul Chandra terus mengobok-obok lubang peranakan Sandra, sekali-kali tangan Chandra meremas totek besar Sandra, kontol panjang chandra terus dipacu dengan cepat, Sandra kembali terasa aliran orgasme ketiga, kini batang kontol chandra mandi cairan lendir vagina Sandra.

Chandra membarikan badannya, Sandra tahu dia harus bagai mana yaitu gaya woman on top, Sandra duduk dinggul, kontol panjang Chandra kembali masuk menyodong lobang memek sandra yang sempit, perlahan pinggul sandra perlaha-lahan, Sandra berusaha terus menggerakan pinggulnya tapi sandra sudah mulai kelelahan, melihat payudara bergoyang-goyang di depan mata chandra melahap bongkah susu besar Sandra, dijilat dan dihisap sekuat oleh Chandra, melihat Sandra tak mampu lagi menggerakan pinggul, Chandra sedikit menarik posisi Sandra, dengan cepat pinggul Chandra di sodok ke atas, gerakan sodokan berubah degan hentakan membuat Sandra menjerit.

"Aaaahhh... uhhh ssss...aku sampai" kata sandra mendapatkan orgasme keempatnya, sodokam kontol panjang Chandra terus bertenaga.

"Aaahh sandraaaa... akuuu maauu ngeecrrot... di keluarkan dimana"tanya Chandra.

"Di dalam saja masss... Andraaa," kata Sandra.

Chandra melepas sperma di dalam lobah memek, "cccroooot.. ccrrooot.. ccrrooot.." tiga kali semprotan mengalir di dalam lobang senggama, perlahan kontol Chandra tercabut dari lobang vagina Sandra, cairan sperma mengalir deras keluar dari memek Sandra. Tiba-tiba Chandra tepokan bahunya oleh Nora, membuyarkan kenangan lama Chandra bersama Sandra Santiago, kakek Chandra mempekerjakan Sandra sebagai humas public relations, Sandra menguasai beberapa bahasa asing seperti spanyol, prancis, bahasa indonesia dia juga lancar.​

~~~~~***~~~~~

Bersambung.......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd