Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istri yang Tak Setia (rewrite)

Cerita super keren suhu. Pembaca selalu dibuat tak sabar untuk episode-episode selanjutnya
 
Kasian Warno...kasi dah secelup duacelup...ato kegap dihotel sama ditto
Wkwk terserah suhu aja dah, ane gak maksa. Cuma klo di realisasikan mantuuulll utk mengisi wfh wkwk
Tenang hu, khusus warno ada sesinya sendiri, jangan khawatir
Cerita super keren suhu. Pembaca selalu dibuat tak sabar untuk episode-episode selanjutnya
Di tunggu y hu..kedepan pasti makin seru..
Jngn lupa untuk suhu2 semprot semua..

#jagakesehatan
#dirumahaja
 
Setelah selingkuh dgn bless Dimas sekarang kelihatan tambah dgn Dimas..,......jangan².........
 
Bimabet
Siang suhu-suhu sekalian.
Terimakasih bagi yang sudah setia menunggu cerita tentang Devi. Mohon maaf karena kesibukan di dunia nyata dan kembali lagi ane harus pindah tugas (untung masih bujang, wkwkwkwkwk), jadi hobby corat-coret ini agak tertunda.
:beer::beer:

Tak disangka ternyata keikut sertaan Devi dalam Diklat Pelatihan Manajemen Keuangan dari Kementerian RI mempertemukannya dengan sosok teman di masa SMA, Ditto.. yap, pria berbadan tegap dan tampan itu adalah mantan kekasih Devi di masa SMA, mungkin lebih tepatnya cinta pertamanya. Sedikit mengintip ke masa lalu ketika masa SMA, Devi dan Ditto sangat aktif bergabung dengan kegiatan OSIS, merekapun sudah berpacaran sejak kelas 1 SMA dan bertahan cukup lama hingga Devi masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di kotanya, hubungan mereka harus berakhir ketika Ditto harus berkuliah di luar negeri karena kedua orang tua Ditto bekerja di instansi pemerintahan dan ditugaskan ke negeri seberang, berpisah karena jarak dan ingin berusaha fokus dengan pendidikannya masing-masing menyebabkan mereka akhirnya harus mengakhiri hubungan.

Ditto dan Devi begitu terkejut ketika akhirnya bertemu, sudah lebih dari 10 tahun mereka berpisah dan hilang kontak. Bagi Devi, Ditto adalah sosok yang baik, penyayang dan sopan. Ditto segera membantu Devi untuk bangkit, dia juga membantu Devi merapikan beberapa barangnya yang tercecer. Merekapun segera menuju ke Café yang berada di dekat lobby hotel, mereka mengobrol banyak hal, mulai dari masa-masa kuliah dan karier mereka masing-masing.

“jadi, Devi sudah menikah sekarang??, tanya Ditto

“iya, Alhamdulillah Dit, sudah dkaruniai anak satu..., kamu sendiri gimana dit??, tanya Devi

“hahaha… aq sih masih single Dev, blm ada yang pas..”, kata Ditto sambil tertawa

“ih bohong, ganteng iya, mapan iya, masa masih single”, kata Devi

“lah memang kenyataannya gitu Dev, maunya sama kamu sih, eh udah nikah duluan, hahahaha”, goda Ditto

“ish.. kamu, sudah ah jangan bahas itu juga.. btw kmu kok inap di sini Dit??”, tanya Devi lagi

“iya kebetulan aq jadi mentor di Diklat Pelatihan Manajemen Keuangan dari Kementerian RI”, jawab Ditto

“loh aq juga ikut diklat itu sekarang”, jawab Devi segera

Ditto pun tampak senang mendengarnya, tidak menyangka dia akan bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, ketika Devi beranjak dari tempat duduk, dengan seksama Ditto memperhatkan tubuh Devi, seketika angannya pun menerawang, ingin rasanya dia menikmati tubuh indah itu lagi.


*Sedikit Flashback kejadian di masa lalu

Sesaat sebelum Ditto pindah keluar negeri bersama keluarganya, mereka pernah sekali memadu kasih, kurang lebih tepatnya 2 (dua) hari sebelum keberangkatan Ditto, mereka memutuskan untuk pergi keluar makan malam tuk yang terakhir kali, akan tetapi saat perjalanan pulang, hujan deras mengguyur, sehingga mereka pun berinisiatif untuk berhenti sejenak di rumah paman Ditto untuk berteduh, akan tetapi ketika sesampainya di sana, sang pemilik rumah tidak ada di tempat, mereka pun dipersilahkan masuk oleh pembantu rumah, karena cuaca dingin dan kedua baju mereka basah, mereka pun menganti pakaiannya dengan pakaian yang ada, hanya saja baju yang Devi kenakan terlalu longgar dan dia harus melepas hijab, BH dan juga CDnya karena basah.

Kondisi rumah yang sepi dan hujan yang tak kunjung reda membakar nafsu kedua pemuda ini, awalnya mereka hanya saling mendekatkan tubuhnya, mereka pun saling berpelukan, setelah berpelukan sentuhan pada kulit mereka menyebabkan birahi mereka mulai naik, kedua muda mudi yang sama-sama belum mengenal sex dan hanya sebatas mengetahui dari film maupun cerita teman-teman mereka ini pun mulai mewujudkan fantasinya.

Ditto mulai memberanikan diri untuk mulai meremas payudara Devi dari balik bajunya yang kebesaran, ketika berhasil menyentuh dua gundukan itu dia pun meremasnya secara perlahan, sebuah perasaan yang membuat jantungnya berdetak kencang ketika Devi mulai mendesah dan mengeratkan pelukannya, tak tahan melihat Devi menggeliat akhirnya mereka pun saling berciuman..

Perlahan tapi pasti, satu persatu pakaian mereka mulai lepas, setelah mematikan lampu kamar, mereka pun mulai memadu kasih, saling mencium saling memeluk, tampak Toni pun agak ragu ketika akan memasukkan penisnya yang mulai mengeras ke vagina Devi, hal yang selama ini selalu ia dengar dari pengalaman teman-temannya dan yang ia lihat dari video dari ponsel rekan2nya dia coba praktekkan

Ketika kedua alat vital mereka mulai bersentuhan tampak Devi mulai menutup mukanya, sementara Ditto masih terus berusaha untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina Devi yang masih sempit dan perawan itu, hingga akhirnya pada suatu momen penis itu pun masuk ke dalam vagina Devi.

Devi pun berteriak cukup kencang, meskipun belum sepenuhnya penis itu masuk, rasa perih bercampur nikmat mulai menyerang Devi, hingga akhirnya pada hentakan kedua, penis itu pun berhasil masuk sepenuhnya ke dalam vagina Devi.

Pergumulan itu tidak berlangsung lama, karena dari awal mulai Ditto sudah berusaha untuk terus memompa penisnya dengan penuh semangat, hingga akhirnya dia segera mencabut penisnya dan mengocoknya di atas tubuh Devi hingga Ditto orgasme.

Sebuah lelehan sperma yang cukup banyak dan kental tumpah membasahi dada dan perut Devi, sementara itu beberapa sisa cairan kenikmatan disertai dengan beberapa bercak darah mulai meleleh keluar dari vagina Devi, menandai bahwa pada malam itu, keperawanannya telah ia serahkan sepenuhnya kepada sang kekasih.

…………….

“Dit, kok ngelamun.. aq ke mobil dulu ya mau ambil barang”, kata Devi

“hahaha, maaf-maaf.. jadi inget masa lalu Dev, sini aq bantuin bawa barangnya ke kamar”, kata Toni

Mereka pun segera berjalan menuju ke tempat parkir mobil untuk mengambil beberapa tas Devi, selama perjalanan Ditto terus memperhatikan tubuh Devi dengan seksama, jujur dia penasaran seperti apa body sexy sang mantan kini setelah sekian lama. Selesai membawa barang-barang Devi ke kamarnya, Ditto pun pamit, tapi sebelumnya Ditto meminta nomor WA Devi.

****

Sekitar pukul 13.00 siang acara dimulai, Devi yang tampak anggun duduk di kursi peserta membuat Ditto tak bisa berhenti untuk terus memandanginya, mereka pun tampak akrab saling berkirim pesan di WA. Pukul 17.00 penyampaian materi selesai dan peserta bisa meninggalkan ruang kelas, Devi pun segera bergegas menuju ke kamarnya, sesampainya di kamar Devi pun segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang..

*tok tok tok…*

Sesaat setelah Devi merebahkan dirinya di atas ranjang, terdengar ketukan dari arah pintu kamar, Devi yang sudah melepas hijab dan membuka beberapa kancing bajunya pun segera berjalan menuju kearah pintu dan mulai membukanya.

“sore Dev..”, sapa seorang pria dari balik pintu

“eh.. kamu Dit, umm.. ada apa??”, tanya Devi sedikit terkejut

“gapapa sih, kangen aja”, kata Ditto sambil tersenyum

Mereka pun tampak tardiam di depan pintu untuk beberapa saat, sebenarnya Devi agak ragu untuk mempersilahkan pria lain yang bukan suaminya masuk ke kamarnya, tapi entah mengapa Devi malah menawarkannya untuk masuk, di dalam kama suasana terasa canggung, Ditto pun duduk di ujung ranjang sementara Devi tampak sibuk mbersihkan wajahnya di depan cermin..

Keduanya pun tak banyak bercakap-cakap, hingga tiba-tiba sebuah tangan mendekap Devi dari belakang dan berusahan meremas buah dadanya, sontak Devi pun terkejut.

“eh.. Dit…apa-ap…..”, kata Devi terkejut ketika Ditto memeluknya dari belakang, tapi belum sempat Devi menyelesaikan kata-katanya, Ditto segera mencium dan melumat bibir Devi.

“hmmm….umm……ummmmm…………..uhh, Dit, apa-apan sih!!”, kata Devi marah, akhirnya Devi pun berusaha melepaskan diri dari pelukan Ditto dan bengkit dari duduknya..

“maaf Dev, aq kangen banget ya sama kamu…”, kata Dito sambil terus berusaha mendekati Devi

“stop Dit, aq ngga bisa…(Devi berusaha mendorong Ditto menjauhinya), kamu tau kana q udah menikah.. yang lalu biarlah berlalu please…..”, kata Devi, entah mengapa Ditto pun berhenti mendekatinya dan mulai mengambil sesuatu dari balik kantung celananya, dan menunjukkannya pada Devi.

“Apa ini Dev???, jangan-jangan kamu ada affair sama rekan kerjamu ya??”, tanya Ditto sambil menunjukkan CD bekas milik Devi.. “Ngga perlu kaget begitu, aq nemuin ini ketika tadi tertabrak sm kamu di depan toilet.., aq yakin banget ini bekas sperma kan”, tanya Ditto

“umm….. itu……..”, Jawab Devi. Devi pun hanya terdiam dan lemas, dia tak menyangka kalau dia melupakan aib yang tadi dia berusaha sembunyikan.., dan kini aib itu ada di tangan mantan kekasih SMAnya

“ngga mungkin ini milik suamimu kan, tadi d Café kamu sempet cerita kan kalau sebelum ke hotel kamu mampir kantor lebih dulu…, kalau memang ini milik suamimu pasti kamu sudah menggantinya kan di kantor”, tanya Ditto

“…………..”, Devi semakin tersudut dengan penyataan dari mantan kekasihnya itu, di pun duduk di atas ranjang sambil menundukkan kepalanya, rasa malu bercampur sedih ketika aibnya harus diketahui oleh orang lain, terlebih adalah dia sang mantan kekasihnya.


Mengetahui Devi mulai tenang, Ditto pun segera duduk disamping Devi, perlahan dia mulai memeluk Devi dengan lembut sambil sesekali dia mencium leher Devi, sementara itu Devi hanya bisa pasrah menerima perlakuan mantan kekasihnya itu.

“Kenapa Dev, kamu bisa cerita sama aq tentang masalahmu”, kata Ditto sambil terus mencium leher Devi bergantian, Devi hanya terdiam hingga akhirnya Devi segera melumat bibir Ditto yang terus membuatnya geli karena mencium bagian sensitifnya, akhirnya keduanya pun saling berciuman, seolah ingin mengingat kembali kenangan bersama ketika masa pacara dulu. Dengan lembut Ditto merebahkan Devi d atas ranjang, sambil terus melumat bibirnya, dengan cekatan tangannya juga membuka beberapa kancing pakaian Devi sambil sesekali meremas payudaranya.

“ummh….ahhh..”, erang Devi ketika Ditto mencoba meremas-remas payudara Devi yang hampir tak muat di balik BHnya, sambil terus berciuman Ditto juga melepas pakaian dan juga celananya, Devi kembali duduk dan melepas sisa-sisa pakaian yang ada di tubuhnya hingga tersisa CD dan BHnya.

Mengetahui lawannya sudah mulai telanjang, Ditto pun segera melepas semua pakaiannya dan menyisakan CDnya, dan keduanya kembali berciuman sambil berpelukan.

Dengan ganas Devi berusaha memainkan lidahnya di dalam mulut Ditto, dengan cekatan Ditto pun segera menghisap lidah Devi dengan lembut, sementara salah satu tangan memeluk Devi, tangan Ditto yang lain segera bergreliya meremas tetek jumbo Devi, setiap gerakan dan remasan Ditto benar-benar membuat Devi mabuk kepayang dan mendesah manja.

Berbeda dari 10 tahun yang lalu, kini mereka sudah tumbuh dengan pengalamannya masing-masing, tentu mereka tidak ingin segera cepat-cepat ke menu utama, mereka ingin menikmati setiap lekuk tubuh pasangannya masing-masing.

Puas berciuman Ditto meminta Devi untuk mengangkat tangannya, meskipun tidak terlalu PD dengan kondisi tubuhnya yang tidak se sexy ketika 10 tahun yang lalu, Devi menuruti permintaan mantan kekasihnya itu. Devi pun segera mengangkat kedua tangannya sementara Ditto dengan lembut mulai mencium bahu Devi secara bergantian, kemudian bergeser ke mulut Devi, ciuman itu pun turun ke bagian lehernya, sementara Devi masih terus mendesah sambil meliuk-liukkan badannya menahan geli dan rangsangan yang begitu intens di tubuhnya.

Puas mencium leher Devi, Ditto segera mengarahkan bibirnya kearah ketiak Devi, sebuah aroma khas wanita mulai tercium, Ditto mengambil nafas panjang dan menghirup ketiak Devi secara bergantian, sesekali lidahnya dimainkan di atas ketiak Devi yang memiliki beberapa bulu halus berwarna hitam yang kontras dengan kulit ketiaknya yang putih dan mulus.

Puas menjilat dan mencium ketiak Devi, Ditto mulai mencium bagian dada Devi, tangannya perlahan disisipkan ke bagian punggung Devi dan melepas kaitan BHnya, setelah terlepas, Ditto segera mencium dan menghisap kedua payudara Devi dengan ganas, tampak Ditto sangat gemas dan terus mencium kulit payudara Devi hingga sedikit berwarna merah, akan tetapi Devi segera menegurnya, sebuah kode gelengan kepala dari Devi menunjukkan ketidak setujuannya terhadap ciuman Ditto yang menyebabkan sedikit bekas merah pada kulit payudaranya. Ditto pun tersenyum seakan menggoda mantan kekasihnya itu, dia pun kembali segera mencium menghisap dan meremas payudara Devi dengan gemasnya. Devi yang hanya bisa pasrah terus meliuk-liukkan badannya.

Puas bermain dengan kedua payudara Devi, ciuman Ditto pun berlanjut turun kea rah perut Devi, dan akhirnya sampai di bagian vagina Devi yang masih tertutup CD. Ditto memulai dengan mencium paha Devi berlanjut hingga ke bagian vaginanya yang masih tertutup CD, meskipun masih tertutup oleh CD, aroma jemb*t lebat dan vagina Devi yang sudah basah sudah tercium meskipun masih terbungkus CD.

Ditto pun melepaskan CD Devi dan langsung membenamkan hidung dan mulutnya ke dalam vagina Devi..

“ahhhhh….ummmm…..sssshhhhhhhhhhhh…”, Devi semakin keras mendesah mendapat perlakuan dari mantan kekasihnya itu, tampak cairan kewanitaan Devi mulai merembes keluar dari vaginanya dan membasahi hidung serta mulut Ditto. Ditto pun segera menjulurkan lidah dan menyapu setiap bagian vagina Devi

“uwhhhh……dit…..ahhhhhh…ssssssssshhhhhhhhh, geli……ahhhh”, erang Devi, tangannya pun segera mencengkeram benda apapun yang ada disekitarnya, Devi menggeliat manja sambil terus mendesah, sementara di bagian bawah tampak Ditto yang masih belum puas menjilat dan menghisap bagian lubang kewanitaannya..

Hampir 5 menit Ditto terus menyerang bagian intim Devi dengan jilatan dan ciuman, bahkan kini salah satu tangannya meremas-remas payudara Devi sementara tangan yang lain mencoba mengorek-orek bagian dalam vagina Devi.

Devi menggeliat tak karuan hingga akhirnya dia pun merasakan sebuah ledakan hebat dari bagian bawah tubuhnya..

“uummmmhh…oohhh….dit.. geli….oooohhhhhh jangaaaaann di situuuu….ahhhhhhh”, jerit Devi sambil terus menggeliat, rupanya Ditto menghisap bagian atas vagina Devi, tepat di klitorisnya berada, tentu itu memberikan rangsangan hebat pada Devi hingga akhirnya tidak perlu waktu lama, tubuh Devi pun bergetar hebat, mendandakan dia telah mencapai orgasmenya. Tanpa sungkan Ditto pun segera menghisap habis cairan yang ada di dalam vagina Devi berbarengan dengan orgasmenya sehingga menambah tingkat kenikmatan orgasme yang Devi rasakan.

Devi yang masih lemas karena orgasme pertamanya kembali dikejutkan dengan sebuah penis yang kini berdiri tegak di depan matanya. Ditto mengarahkan penisnya kearah mulut Devi sementara salah satu tangannya memainkan vagina Devi dan tangan yang lain meremas payudaranya. Devi tentu mengerti maksud sang mantan kekasih dan segera meraih penis Ditto yang sudah tegang dengan tangannya dan mulai menghisapnya., Kini giliran Ditto yang mendesah karena hisapan dan permainan lidah Devi pada penisnya. Ditto pun semakin instens memainkan vagina Devi dengan tangannya dan remasan di payudara Devi telah berubah menjadi tarikan dan cubitan pada puting susu Devi.

Permainan pun berlanjut ke menu utama, Ditto segera membuka kedua kaki Devi dan mengganjal pantat Devi dengan bantal, dengan lembut diarahkan penisnya ke lubang peranakan Devi yang ditumbuhi jemb*t yang cukup lebat, digesek-gesekkannya penis itu secara perlahan kebagian dalam vagina Devi yang sudah mulai banjir. Ukuran penis Ditto memang lebih besar daripada milik Toni, akan tetapi tidak lebih besar dari milik atasannya yang biadab itu.

Dengan satu hentakan, penis itu pun masuk menerobos vagina Devi dengan keras, Devi kembali merasakan kenikmatan, entah mengapa dia merasakan sensasi yang berbeda ketika penis selain suaminya memasuki lubang kewanitaannya. Apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur, percuma menyesalinya sekarang, begitulah kurang lebih yang Devi rasakan, dia pun kembali menikmati permainan sang mantan dan membuang jauh-jauh kemunafikannya pada sang suami.

Hampir 15 menit berlalu, Devi kembali merasakan bahwa orgasmenya sudah dekat, dia pun segera memeluk tubuh Ditto, mengetahui sang lawan mulai kepanasan, Ditto segera mempercepat tusukannya dan mencium bibir Devi dengan mesrah. Hingga akhirnya Devi pun mengalami orgasmenya yang kedua, tangannya memeluk Ditto dengan erat dan mencengkeram punggung Ditto sambil tubuhnya bergetar hebat..

“ummmmh… aq keluar….aahhhhhh…”, erang Devi sambil mendesah

Ditto kembali mencium leher Devi dengan lembut dan membisikkan sesuatu di telinganya. “kenapa g jadi istriku aja sih Dev”, bisik Ditto sambil menciumi leher Devi

“udah ah…jangan mikir aneh-aneh dit…, awas ya jangan d keluarin d dalam”, pinta Devi

Ditto pun tersenyum dan mengarahkan tubuh Devi ke posisi doggy, kembali Ditto menghujamkan penisnya ke dalam vagina Devi yang semakin becek karena orgasmenya tadi.

Sambil menhujam vagina Devi dengan posisi doggy, Ditto juga mencium punggung dan bahu Devi, sebuah rangsangan hebat kembali dirasakan Devi ketika salah satu tangan Dito menangkap payudaranya yang bergelantungan di posisi ini.

“Besar banget teteknya Dev… pasti suamimu sering netek ya”, tanya Ditto sambil terus menyodok vagina Devi dari belakang

“uhh….ahh..ngga juga..ahh…uh…kenapa memangnya…unnhhh …..kalau besar…ah”, jawab Devi sambil terus mendesah mendapat rangsangan yang begitu intens di tubuhnya.

“enak tau..haha..tahan ya..”, kata Ditto yang kemudian mempercepat goyangannya, tangannya pun mencengkeram susu Devi yang semakin kencang bergelantungan, “dasar… kamu tukang selingkuh ya…iya kan Dev….”, tanya Ditto sambil terus memompa vagina Devi dengan cepat, tangannya yang lain pun sesekali menampar pantat Devi.

“aahhh….ahhhhh…ummmm…ahhhh…”, Devi hanya bisa mendesah dan tidak menjawab pertanyaan mantan kekasihnya itu, tusukan di vaginanya yang semakin keras, remasan tangan Ditto di teteknya yang bergelantungan serta beberapa pukulan di pantatnya menjadikan Devi semakin terangsang..

Ditto kembali mempercepat goyangannya, salah satu tangannya pun dengan sedikit keras terus menerus memukul pantat Devi, “kamu suka kan yang aq entot kaya gini….enak kan…”, tanya Ditto sambil terus memukul pantat Devi, sementara tangan yang lain beralih menarik rambut Devi dengan keras sehingga menyebabkan kepala Devi menadah ke atas..

“aaahh…ahhh…ampun dit…ahhh sakit….aaahh”, teriak Devi

Seolah tak memberi ampun, Ditto terus saja menampar pantat Devi sambil menarik rambutnya, seolah-olah dia sedang mengendarai kuda, teriakan Devi pun semakin keras, hingga tak lama kemudian Ditto menghentakkan penisnya keras-keras ke dalam vagina Devi..

*crooottt…crooot…..*


“akkkhhhhh….uunhhhhhhahhhhhh…ahhhh aq keluar….aahhhhh dittt….”, bersamaan dengan itu Devi mengerang hebat menandakan dia telah mencapai orgasmenya ke tiganya, tubuhnya terjatuh keatas ranjang, penis Ditto pun terlepas dari vaginanya, beberapa sisa sperma dari penis itu pun muncrat di atas pantat Devi..

Ditto pun segera bangkit dari ranjang dan mengambil beberapa tissue dan di tempatkan di bagian bawah vagina dan di atas pantat Devi untuk membersihkan spermanya..

“aq mandi dulu ya sayang…”, kata Ditto sambil mencium pipi Devi yang masih dalam posisi tengkurap di atas ranjang, Ditto tampak puas melihat tubuh mantat kekasihnya yang tergeletak tak berdaya di atas ranjang, dia pun segera bergegas ke kamar mandi.

10 menit kemudian Ditto keluar dari kamar mandi, sementara itu Devi masih belum beranjak dari ranjang, dia tampak menutupi tubuhnya dengan selimut sambil memainkan HPnya.

“kmu g mandi Dev??”, tanya Ditto sambil kembali mengenakan pakaiannya.

“..iya habis ini…”, jawab Devi singkat

“sudah jam 6, ayuk cepat mandi terus mmakan malam, materinya akan dilanjut nanti jam setengah 8 malam, jangan terlambat ya sayang”, kata Ditto sambil mencium kening Devi dan kemudian pamit meninggalkan kamarnya..

Devi masih enggan beranjak dari kasurnya, dia terus mengecek beberapa WA yang masuk ke HPnya beberapa menit terakhir, tampak salah satunya adalah WA dari asisten rumah tangganya yang menanyakan keberadaan suaminya, Toni karena sudah hampir malam dan dia belum pulang.


“mas Toni kemana ya??, tumben jam segini belum pulang..”, gumamnya dalam hati…

Bersambung…………..

Sekian update ke 11 untuk cerita ini, mohon maaf kalau ada rasa sedikit bosen dengan jalan cerita ini, karena jujur tulis-tulis certa itu susah bener ternyata dan harus nyambung, wkwkwk.
Mungkin kedepan biar g bosen baca terus ane akan berusaha untuk tambahkan sedikit ilustrasi foto didalamnya..
:Peace::Peace:
Jujur ane sendiri sih benernya lebih suka bikin threat foto-foto ae berpetualang bersama binor, tapi beberapa suhu meminta ane untuk terus melanjutkan petualangan Devi, karena itu sebaik dan sebisa mungkin akan terus ane pertahankan cerita ini.
Hmmm sudah berapa kali ya Devi crot dalam selama cerita ini, mngkin suhu-suhu ad yang sempat hitung??
Baik sekian dari ane, next update akan ane lanjut secepat2nya.. semoga cerita ini masih mendapat hati di para pembacanya.

:ampun::ampun::ampun:
#sehatterus
#dirumahaja
 
Terakhir diubah:

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd