Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Harem

Ide cerita yg langka di semprot, semoga lancar sampai tamat, ijin bangun pondok di mari gan..
 
Tiga hari masa ospek telah kulewati, banyak hal baru yang kudapat dari masa ospek ini dari yang menyenangkan sampai menjengkelkan. Pada saat ospek kelompok ku di dampingi oleh mentor cantik bernama Rahma Magfiroh kami memanggilnya kak Vivi, dia lah yang membantu kami pada masa ospek. Aku dan kak Vivi bisa dibilang dekat tapi sayang kita beda fakultas, kak Vivi fakultas hukum dan aku fisip. Tapi walau begitu kami masih berhubungan via chat cukup intens disini aku tahu bahwa kak Vivi baru putus dari pacarnya, kesempatan pikirku.

Perkuliahan pun dimulai, aku sangat kesal aku berada di kelas yang lebih banyak laki-laki dari pada perempuan dan perempuan di kelas ku ah sudah lah tidak ada yang menarik dari mereka. Para lelaki di kelas ku hanya membahas game online, aku jarang mengobrol dengan mereka karena aku tidak suka game. Aku hanya mengobrol ketika mereka bertanya kepadamu, jika tidak aku lebih banyak diam dan membaca, walau aku tau para wanita di kelas ku sering memperhatikan aku tapi aku tidak peduli, mereka tidak ada yang membuat ku tertarik.

Saat ini aku memilih untuk ngekost tidak jauh dari kampus, jalan kaki pun sebenarnya tidak jauh tapi aku selalu membawa mobil karena terlalu malas jalan kaki. Jam kuliah pertama pun selesai aku memilih ke kantin sambil menunggu jam perkuliahan selanjutnya. Di kantin aku bertemu kak Vivi mentor ospek ku dan kami makan bersama sambil menunggu kelas selanjutnya.

"Lu masih ada kuliah dek" kak Vivi
"Ada kak nanti jam 2, gua males bulak balik Nunggu di kantin aja" kataku

Lama kami ngobrol akhirnya kami berpisah untuk kembali ke kelas masing-masing.

"Sial" batinku berteriak karena dosen memberi tugas yang begitu banyak. Saat di kosan aku coba chat kak Vivi siapa tau dia bisa bantu aku kerjain tugas.
"Kak, sibuk ga?"
"Engga dek, kenapa emang?"
"Bantuin gua ngerjain tugas sih, gua masih ga ngerti bikin makalah"
"Jam berapa?"
"Sekarang gua jemput ke kosan Lo, bisa ga?"
"Dasar, yaudah iya gua tunggu"
Aha pikirku, seperti Harem ku akan kumulai dari kak Vivi kesempatan bagiku, apalagi kosan ku mendukung, aku menyewa rumah bukan kontrakan petak. Aku pun berangkat untuk menjemput kak vivi.

Aku sampai di kosan kak Vivi sebelum ke kosan kak Vivi aku mampir ke tempat obat untuk membeli obat perangsang dosis tinggi untuk mempermudah aksiku. Aku membunyikan klakson tanda bahwa aku sudah di depan, dan aku kaget kak Vivi keluar tidak menggunakan hijabnya, kak Vivi terlihat sangat mengiurkan membuat kontol ku mengeras, aku tahan nafsuku dan kami kembali ke kosan ku.

"Masuk kak, sorry berantakan maklum cowo Haha"
"Kalem dek, mau ngerjain dimana?"
"Ruang tamu aja, masa di kamar gua, nanti engga ngerjain tugas yang ada"
"Ngerjain apa hayo" tanyanya
"Engga hahaha, eh Lo mau minum apa" coba ku alihkan pembicaraan
"Sirup boleh dek"
"Ok" sambil berjalan ke dapur

Kubuat 2 gelas sirup tak lupa aku meneteskan obat perangsang di gelas kak Vivi, beberapa cemilan lalu aku kembali ke ruang tamu.
"Nih minum kak, sorry cuma ada beginian"
"Gapapa, mana tugas nya yok kerjain"
Akhirnya aku mengerjakan tugas di bantu oleh kak Vivi, 3 jam berlalu akhirnya tinggal merapihkan makalah, kuserahkan ke kak Vivi karena aku kurang begitu mengerti hal seperti ini. Kak Vivi merapikan tugas ku dari memberi halaman sampai memeriksa tulisannya, kulihat gelas dia hampir habis. Kapan dia meminumnya aku bahkan tidak sadar karena terlalu fokus ke tugas.

Kulihat ia sudah mulai berkeringat, padahal di kosan ku terpasang AC. Memang obat ini sangat manjur aku tau dari teman ku ketika SMA, walau efeknya lambat tapi daya rangsang hormonnya ketika obat beraksi sangat besar bahkan bisa sampai membuat wanita minta terus untuk kita setubuhi.

"Lu ngapa ka? Panas engga keringetan gitu, lu sakit?" Kataku sambil menempelkan tangan ke jidatnya. Ketika ku sentuh dia seperti mengejang karena efek obat.
"Engga kok sssst gua terlalu fokus aja" jawabnya sambil menutupi nafsunya
"Eh kak kalau bikin halaman gimana si gua liat dong caranya" kataku di belakang telinga nya dan seketika dia mendesah
"Sssst dek ih apahan si" jawabnya sambil masih menahan nafsunya

Aku yang sudah tidak tahan akhirnya kupeluk badannya, ke sentuh dari mulai pipinya turun sampai ke perutnya, dia awalnya berontak tapi akhirnya dia pun hanya bisa mendesah karena sentuhan yang kulakukan. Ku cium bibir merahnya awalnya kak Vivi pasif hanya menerima ciuman dariku tapi akhirnya dia membalas ciuman ku bahkan dia lebih agresif. Ciuman cukup panas dan aku pun pindah menjilat leher mulusnya, sambil Meres payudara dari luar.
"Sssst dek udah jangan" mmh akal sehat kak Vivi ternyata masih berjalan walau nafsunya sudah Tinggi akan ku buat dia memohon. Kubuka bajunya dan BH nya sambil tetap menjilat leher mulusnya kadang jilatan ku naik ke kupingnya membuat kak Vivi tambah terangsang.

Kak Vivi sudah bertelanjang dada kulihat dua buah gunung kembar yang indah tidak besar pas di tangan, yang membuat ku gemas payudara kak Vivi tidak mempunyai pentil, pentilnya berada di dalam. Aku yang baru melihat payudara seperti ini dengan bernafsu langsung kujilat payudara dan tanganku mengelus selangkangan. Sesekali kubuat cupang hingga payudara putih terlihat bercak merah.

"Ahhh dek enak banget dek trussss" desahnya nampaknya kak Vivi nafsunya sudah mengalahkan akal sehatnya. Karena sudah sangat bernafsu akhirnya ku gendong kak Vivi ke kamarku. Ku rebahkan di kasurku sambil kulepas celananya kini kak Vivi telanjang sepenuhnya di depanku. Memek yang berwarna pink dengan bulu halus, melihat memek indahnya langsung tanpa basa basi ku lahap memeknya ku jilat klitorisnya kada ku gigit kecil. Hal ini membuat kak Vivi kelojotan di tambah efek obat membuat dia mendapatkan orgasme nya.

"Oohhh ohhh dek udah ga kuat, gua keluar arrrgghh" teriak kak Vivi ketika mendapatkan orgasme, beberapa kali kak Vivi mengejang. Aku segera membuka seluruh pakaiannya ku, akhirnya kontol besar ku keluar dari sarangnya, ya memang kontol ku bisa di katakan di atas standar. Ku gesek-gesek di bibir memeknya aku berniat membuat kak Vivi memohon untuk aku mengentotnya.
"Ssstt dek masukin aja" pintanya karena kelakuan ku memancing nafsunya
"Lu mau gua entot mmmh" kataku
"Masukin dek gua udah ga kuat" desahnya
Mendengar permintaan langsung kudorong kontolku, masuk sempurna tanpa ada penghalang. Sial dia sudah bekas pikirku karena kontolku masuk tanpa penghalang.

Langsung kugenjot dengan ritme tinggi sambil mencium bibir mungilnya, hanya desahan yang terdengar dari kak Vivi.
"Ahhh ahh ahh ahh sssttt" desahnya.
Plok plok plok bunyi benturan kelamin kami "enak bener memek lu kak arrgh" desahku karena memang memek kak Vivi menjepit kontol ku. 10 menit tapi aku pada posisi MOT entah kenapa aku tidak ingin berganti gaya.

Plok plok plok "dek trus argh enak gua mau keluar dek arrgh ssssttt" desah kak Vivi karena ingin mendapatkan orgasme keduanya. Melihat itu dihentikan genjotan ku lalu kucabut kontol ku dari memeknya. Terlihat kak Vivi kebingungan karena gagal mendapatkan orgasme nya.
"Dek kok berhenti gua udah mau dapet" protes kak Vivi
"Lu mau gua lanjutin, ayo coba mohon" ucapku
"Iya gua mohon nathan, masukin lagi kontol lu entot gua lagi" melihat kak Vivi memohon ku ambil kamera ku untuk merekam. "Ayo mohon yang bener, begitu cara lu mohon sama tuan lu dasar lonthe" ucapku coba mengendalikan pikiran nya karena aku tahu kak Vivi pasti sudah sangat bernafsu saat ini.

"Iya tuan tolong entot Vivi tuan, puasin Vivi tuan, lonthe ini pengen di entot tuan" ucap kak Vivi sambil menghadap kamera. Dengan semangat 45 ku balik badan kak Vivi langsung kontol ku menerobos memeknya, gaya doogy membuat memek kak Vivi semakin sempit. Kugenjot dengan ritme cepat kak Vivi hanya mendesah "iyaah trus tuan, ah kontol gede enak aaahhhh". Aku pun semakin cepat sampai aku merasa kan ujung kontol ku seperti ingin meledak. "Argg memek lonthe enak, rasain nih sperma gua" dan croot kuhentakan kontolku sampai dinding rahimnya sperma ku di sambut dengan orgasme kak Vivi. Kak Vivi tergeletak lemas, kutarik kontolku yang sudah mengecil terlihat lelehan sperma dari lubang memeknya. Hari itu aku mengentot kak Vivi sampai tengah malam aku mengeluarkan sperma ku hampir di seluruh tubuhnya. Sampai akhirnya kami berdua tertidur karena terlalu letih akibat beronde-ronde memacu birahi. Ahh awal yang bagus pikirku.
 
Kayaya adegan ena enanya alurnya terlalu cepat hu, tapi udh bagus huu, keep update
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wahh ceritaa baru nihh
Tambah mulustrasi huuu bikin jangan semuanya pake obat perangsang tp ada yg diperkosa juga huuu
 
mungkin cerita lebih seru kalau tanpa ada obat perangsang, prosesnya lebih menantang.. tapi over all ok.. ditunggu lanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd