Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA POISK (Поиск) - By : BKU

PROLOG



Sore ini sesosok gadis cantik terlihat tengah duduk di pinggir pantai berpasir putih sambil menekuk kedua kakinya, serta wajahnya ia sembunyikan di antara kedua lututnya itu, sambil berusaha untuk menahan kesedihan yang ia derita selama semingguan ini. Angin pantai yang berhembus menerpa tubuhnya tak dapat menghilangkan derita yang di alaminya.

Berbagai cara telah ia lakukan untuk melupakan alasan kesakitan yang ia derita ini, namun apapun yang ia perbuat tidak dapat menyembuhkan kesedihannya itu.

Masih terbayang jelas bagaimana hidupnya selama 2 tahun ini di penuhi oleh kebahagiaan, keceriaan, setelah ia mengenal pria bernama Yusuf. Yang 2 bulan lalu telah membawa keluarganya untuk datang melamar sang gadis. Dan di saat itu juga, kebahagiaan yang di rasakan sang gadis menjadi berlipat ganda. Bagaimana si Yusuf ini membuktikan perkataannya jika dia benar-benar serius untuk melanjutkan hubungannya dengan gadis yang bernama lengkap Astrid Purnama ke jenjang yang lebih serius lagi.

Berbagai kenangan indah telah mereka lewati bersama dan sebentar lagi... ya sebentar lagi kebahagiaan mereka akan semakin bertambah berkali lipat dari sebelumnya. Karena dua bulan setelah acara pelamaran itu, maka mereka akan resmi menjadi sepasang suami istri. Yang artinya tinggal 10 hari ke depan, namun sesuatu yang di luar kehendak mereka, justru musibah menimpa mereka. Astrid kehilangan sosok Yusuf. Sosok yang begitu ia cintai.

Astrid tinggal di sebuah kota pesisir pantai, jadi hampir setiap hari dia hanya berdiam diri di tepi pantai yang kebetulan letak rumahnya tak jauh dari pantai ini. Tanpa lelah, ia menunggu sosok Yusuf kembali ke pelukannya.

Meski itu hanyalah sesuatu yang mustahil terjadi.

“Mas Yusuf... hiks. Hiks.” Terdengar isak tangis Astrid kembali di saat ingatannya kembali terisi oleh kenangan manis bersama pria bernama Yusuf itu.

Tak di sangka, di saat semuanya berjalan dengan mudah, di hari itu tepat di hari sabtu, Astrid yang tengah menunggu Yusuf bersama pemuda lainnya yang kebetulan berprofesi sebagai nelayan mencari ikan di tengah laut, di kejutkan oleh tibanya rombongan nelayan dengan membawa kabar jika mereka telah tertimpa musibah besar di tengah lautan. Perahu mereka di terpa ombak yang sangat besar, hujan di tengah malam, dan angin yang kencang yang mengakibatkan mereka harus merasakan terombang ambing di lautan, dan juga harus merelakan Yusuf yang tak dapat tertolong tenggelam dan hingga saat ini belum di temukan mayatnya.

Astrid seakan tak percaya dengan semua itu.

Dia menyalahkan takdirnya saat ini, mengapa begitu cepat sosok Yusuf di panggil oleh yang maha kuasa?

Kenapa?

Padahal sebentar lagi mereka akan menikah.

Namun, meski mayat Yusuf hingga saat ini belum di temukan tapi semua warga meyakini jika Yusuf telah tiada. Bahkan kedua orang tua Yusuf yang hidup dalam kesederhanaan itu, pun telah mengikhlaskan anak semata wayangnya pergi meninggalkan mereka dengan begitu cepat. Di umur masih 25 tahun, dan sedang ingin melaksanakan pernikahan harus pergi ke tengah lautan dan tewas di saat ia tengah mencari rejeki buat keluarganya.

Tapi tidak bagi Astrid.

Dia belum ikhlas kehilangan sosok Yusuf yang begitu ia cintai.

Keceriaan, senyuman pada wajah Astrid telah tiada. Bagaimana Astrid yang di kenal di kalangan masyarakat tempatnya tinggal, selama ini sebagai sosok yang baik, ramah, ceria dan murah senyum, berubah menjadi sosok Astrid yang bagai mayat hidup saja.

“As... pulang yuk sayang” suara lembut dari sosok wanita di belakang Astrid tidak membuat si gadis memalingkan pandangannya ke lautan yang luas di depan sana. Lautan yang telah merebut semua kebahagiaan Astrid. Merebut Yusuf, cinta pertamanya, calon suaminya dari sisi Astrid.

Wanita itu adalah mama Astrid.

Dia menyentuh pundak Astrid, kemudian membantu Astrid untuk beranjak dari duduknya. Astrid yang tak berdaya itu, bagai mayat hidup tak melakukan apapun, hanya mengikuti apa yang di lakukan sang mama. Bahkan Astrid memejamkan mata, di saat hari ini harus mengikhlaskan meninggalkan tempat setianya selama seminggu ini untuk menunggu Yusuf pulang.

“Mas... As pulang dulu, Assalamualaikum” ujarnya kemudian mengikuti langkah sang mamah yang tengah memeluknya untuk pulang, karena waktu sudah sore dan matahari sudah terbenam.



---000---



Di tempat berbeda...



Sehari sebelumnya, di sebuah pelabuhan tampak beberapa pria menggunakan stelan jas hitam lengkap dengan kaca mata hitam baru saja keluar dari 4 mobil SUV yang terparkir berjejer di depan pintu masuk yang menghubungkan dengan tempat bersandarnya kapal yang mengangkut kontainer.

Mereka adalah mafia yang menguasai negara ini, tengah mengejar seseorang yang saat ini tengah bersembunyi di tumpukan kontainer.

Pria bernama Arjun. Adalah seorang anggota khusus sebuah kesatuan militer negara ini, yang telah di tinggal tewas oleh pasukannya yang berjumlah 6 orang, yang juga tengah menjalankan misi untuk menghancurkan salah satu titik tempat berkumpulnya para mafia yang di juluki sebagai The Bull.

Arjun yang tak menyangka salah satu pasukannya telah berkhianat kepadanya, bernama Teddy justru telah memasukkan ke minuman mereka bubuk untuk melumpuhkan sementara urat saraf pada tubuh orang yang telah meminum minuman tersebut. Dan tentu saja salah satunya Arjun ini.

Cuma untung Arjun berhasil menyadari lebih awal, dan hanya menyesap sedikit saja minuman tersebut. Namun tetap saja, dia sempat merasakan tubuhnya tak dapat di gerakkan yang membuat Teddy segera memberikan satu kejutan dengan luka tembak pada paha Arjun.

Arjun yang berhasil menggerakkan tubuhnya itu, pun memberikan perlawanan dengan sekuat tenaga hingga membuat Teddy tewas di tempat. Namun naas, tempat Arjun berkumpul bersama pasukannya telah terkepung.

Arjun terdesak, hingga ia mencoba untuk melarikan diri hingga ke pelabuhan ini yang memang kebetulan letak tempat ia berkumpul cukup dekat dengan pelabuhan.

Kembali ke posisi Arjun yang saat ini tengah bersembunyi dari kejaran pria berjas yang di tangan mereka semua menggenggam pistol.

Posisi Arjun rupanya di ketahui oleh mereka, sehingga langsung menyerbu tempat tersebut.

Arjun benar-benar terdesak, hingga Arjun tak punya pilihan lain selain...



PYARRRRR!



Arjun melompat ke laut hingga para pria berjas hitam itu mengejar dan menembak ke laut beberapa kali.

“Sepertinya dia telah tewas di laut...” ujar salah satu dari mereka.

“Baiklah... ayo kita pergi” balas yang lainnya.

Mereka pun bergegas meninggalkan tempat ini, untuk kembali ke markas.



---000---





Seminggu kemudian...



Seorang nelayan tua, tengah bersantai di pondok sambil menatap ke lautan nan luas di depannya. Secangkir kopi dan sebungkus rokok kretek menemani sore harinya untuk menikmati matahari yang dalam proses terbenam ini.

Di tepi pantai, yang cukup jauh dari pondok itu, pun tampak Astrid yang seperti biasa akan duduk menunggu kedatangan Yusuf baru saja di jemput oleh sang mamah untuk pulang kerumah.

Pria tua itu mengenal Astrid. Bahkan mengenal Yusuf juga tentunya.

Dia merasa prihatin kepada gadis itu. Cuma mau gimana lagi, pria tua itu tak dapat berbuat apa-apa, bahkan untuk menegur Astrid aja dia enggan melakukannya.

Terpaksa dia hanya membiarkan Astrid duduk seperti biasanya di tempat yang sama, tanpa berusaha mengganggunya. Entah sampai kapan gadis itu melakukan hal itu, namun yang pasti, pria tua itu selalu saja akan menjaga Astrid dari hal-hal yang tak di inginkan di saat dia tengah tidak mencari ikan di tengah laut.

Di saat pria tua itu tak lagi memperhatikan Astrid dan mamahnya berjalan menjauh dari pantai, tiba-tiba saja ia melihat sesuatu yang terapung di dekat perahunya.

Pria itu membelalakkan kedua mata, ketika melihat rupanya yang mengapung itu adalah seorang manusia.

Spontan, pria tua itu pun berlari untuk melihatnya.



Benar...

Dia seorang pria.

Dan, tengah memakai pakaian serba hitam.

Yang makin membuat pria tua itu terkejut, dan sempat tak dapat menggerakkan tubuhnya di saat ia membalikkan tubuh pria yang tengah di tolongnya itu.

“Yu-yusuf?”

“TOLOOOOOONGGG.... TOLOOOONGGGG...”



“ASTAGAAAAA YUSUF... YUSUF MASIH HIDUUUUUUUPPPPPPPPP”



Bersambung...
 
yang aw black kapatuli apakah masih lanjut hu? kalau masih lanjut semangat deh nulis 3 cerita.
 
di tunggu ceritanya suhu.jangan lupa lanjutkan cerita yg black kapatuli.semangat untuk terus tetap berkarya :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd