Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAKA dan MITA ( Kisah Pemuas Keinginan Orang orang Dewasa )

Bagian IV



" Hehg.....hesh......hehg.....hesh..... gila gila .... enak banget..... Raka, pokoknya.... tante pecah banget, sayang hehg.....hesh......hegh hesh ......"

Terengah engah, terbatas bata, dalam pelukanku tante Ria mengungkapkan rasa bahagianya.

" Hesh........Rasanya dengkul ...... tante mau lepas, hihi hesh..... ., untung kamu peluk aku, hesh......kalau enggak..... sudah pasti tante jatuh terduduk, hihi hesh.... .. hihihi "

Lama kupeluk tante Ria, membiarkan dia menikmati sensasi pelepasan, dalam hangatnya sebuah pelukan.

" Jangan bilang mama ya tan, hehehe "

" Ah kamu....., tante jadi malu, hihihi... "

Reflek ia memelukku, menyembunyikan wajahnya di dadaku.

" Bilang aja ke bunda, tadi tante dinakalin Raka, hehehe "

Semakin erat tante Ria memelukku, mungkin ia benar benar malu.

" Hihihi .. "

Kubelai lembut rambut tante Ria, yang masih menyembunyikan wajahnya pada dadaku. Kuusap pula lembut punggung telanjangnya.

" Makasih sayang "

Ucapnya lembut sambil tersenyum.

Cup....

Kukecup bibir tante Ria.

" Sama sama tante... "

Balasku sambil tersenyum.

Rasanya begitu bahagia, diriku mampu memuaskan tante Ria, napsu perempuan dewasa.



Tok . Tok ..tok...

" Raka itu kayaknya bundamu, tolong bukain pintunya dong sayang "


...............


" Bener nich, tante nggak pengin stay lebih lama.. "

Aku memeluk tante Ria yang wangi, yang sedang merapikan dandanannya

" Penginnya sich gitu, tapi siang ini tante ada janjian sama pasien VIP, jadi nggak bisa stay lebih lama "

" Hmm... gitu ya, kirain kejar setoran, kayak ada yang wajib dicariin aja, hehehe "

" Nggaklah siapa juga kejar setoran, pasien VIP tante ini memang hari minggu ini waktu longgarnya "


" Tralaa.....selesai, hihihi "

Tante Ria berputar, berkacak pinggang di depanku.

" Gimana ok nggak penampilan tante, hihihi "

Terusan ungu selutut busana tante Ria. Dengan motif bunga bunga semakin mencerahkan dirinya. Beralas sneaker putih tanpa kaos kaki membuatnya nampak semakin muda, semakin mempesona.

" Mantap, abg abg pada bakal minder kalau dekat tante Ria, hehehe "

" Hihihi, lebay... "

" Serius tan, kelas tante itu Yuni Shara, Raffi Ahmad aja klepek klepek sama doi, sudah pastilah abg abg pada minder sama tante Ria, hehehe "

" Ih... ini mah lebay pakai banget..,hihihi "

" Ya udah kalau nggak percaya, penginnya di nilai Raka seperti apa "

Cup

Sebuah kecupan mendarat si bibirku.

" Udah cukup sayang, terimakasih pujiannya, tante senang banget "

Ia pun tersenyum padaku.

" Yuk.... "

Kini tante Ria telah siap dengan travel bag nya.

" Kok yuk..., emang udah pamitan sama Bunda "

" Kan semalam tante udah pamitan sama bundamu Raka.."

" Oh iya to, sorry sorry semalam udah nggak konsen, keenakan sih jadi oon.., hehehe "

" Hihihi, gara gara bertiga kamu jadi oon ya "

" Pengalaman pertama sih tan, jadi ngeblank semuanya, hehehe "

" Sama dong, kita juga yang pertama, hihihi "

" Serius tan yang pertama, tapi chemistry tante dan bunda rasanya kok match banget, greget banget gitu ya... "

" Kalau bertiga memang yang pertama, kalau berdua, sejenis alias sesama udah sering kali, hihihi "

" Hah.. beneran tante dan bunda sering sesama, kok bunda nggak pernah cerita "

" Hihihi, Rahasia kita berdua dong Raka, pengin tahu aja, hihihi "

" Jadi sesama itu emang beneran ya tan, real gitu, wow..luar biasa "

" Bener lah, ngapain juga bohong ke kamu, nggak ada untungnya juga, hihihi "

" Udah ah, nggak usah cerita itu lagi, bikin tante jadi cenat cenut aja, hihihi "

" Yuk.... "


" Serius tan, ingat pas tante dan bunda pelukan lalu ciuman jantung Raka deg degan tak karuan "

" Raka udah......nggak usah cerita itu lagi ya.., ayuk sayang.. buru buru ini "

" Pas tante dan Bunda saling bukain baju, erotis banget gerakannya. Apalagi pas saling usap, saling hisap, fuih..., langsung cenat cenut batang Raka"

" Raka...udah ya.., please... nggak usah... diterusin.... "

" Beneran tan, melihat percumbuan tante dan Bunda, pas saling menstimulasi ditambah dengan suara desahan tante dan bunda, itu gila gila banget efeknya, bikin batang Raka langsung tegang maksimal .."

" Ah.... Raka...kamu jahat...ah..ah..bikin tante...ah.. .."

Wajah tante Ria memerah. Nafasnya tak beraturan, nanar ia memandangku.

Tubuh mungil nan imut itu perlahan menghampiriku.

" Aw... Sakit tan "

Dengan enteng jarinya yang lentik menyentil batang yang keras tegak berdiri di dalam celana basketku.

" Rasain anak nakal, udah dibilangin jangan cerita, malah diterusin, nggak ada remnya lagi "

" Maaf tan, nggak sengaja keterusan, hehehe "

" Maaf maaf.., enak aja minta maaf, kalau tante basah gini siapa yang tanggung jawab, hach !!!.. "

Wajahnya memerah, mendelik matanya tajam menatapku.

Uh takut... Tidak....

Langsung kubanting tubuh mungil tante Ria, buk... ia jatuh terlentang diranjang. Kusingkap rok terusan ungu bermotif bunga bunga, sehingga terekspos CD transparan berenda biru.

Aku menyeringai, tersenyum mengejeknya.

" Raka yang tanggung jawab tan "

Kutarik kedua kakinya, mendekatkan pinggangnya ke tepi ranjang.

" Ah.. Raka... "

Tante Ria mendesah, ia gelisah.

Sret..

Kutarik CD transparan sebatas lututnya,. Kemudian tanpa basa basi kuloloskan celana basketku sendiri.

Kuangkat kedua kaki mulusnya lalu kusampirkan pada pundakku.

" Raka cepat, tante nggak mau terlambat "

Aku tahu, pesawat telah menunggu.

" Hegh.. "

Tanpa permisi kudorong keras batangku yang telah tegang berdiri, menusuk celah sempit yang licin Dan basah itu.

" Rakahh..... !!!! "

Tante Ria menjerit, aku tak tahu kesakitan atau keenakan.

Aku tidak peduli, ku lesakan batangku dengan tempo tinggi. Melesak, melesak dan terus melesak.

" Ah..ah..ah.. nyundul.. Raka.., nyundul sampai.... pusar Raka, ah..... ..."

Telapak tangan tante Ria bergerak menangkup perutnya, bibirnya menganga, beberapa kali kulihat ia meringis seperti menahan sakit.

Aku kuatir... Aku berhenti

" Sakit tan "

" He.eh.. tapi nggak papa.. "

" Jangan kalau sakit, maaf ya tan "

Cup

Kukecup bibir tante Ria.

" Tante nyamannya gimana "

Tanpa menjawab pertanyaan ku, ia langsung tengkurap diatas ranjang, mengekspos pantat mulusnya yang masih terlihat kencang.

Kududuki pahanya, pelan kutancapkan batangku ke liang senggamanya.

Sluup...

Mulai kugerakan, naik turun pelan dengan konstan.

" Ah.. iya..sayang... terus begitu sayang.. "

" Enak tan,.... "

" Ah .. Enak .. sayang ... cepetin ... sayang..., buat tante.. kelonjotan.. "

Kuturuti kemauan tante Ria, ku naikan tempo lesakanku di liang nikmatnya.

Waktu cepat berlalu, pesawat telah menunggu.

" Te..erus saaa..yang... leb...bih cep....pat sa....yang... "

" Ah..ah...ah.... "

Aku mendesah, ia pun mendesah tidak karuan. Desahan kami menyatu saling bersahutan. Hingga akhirnya kami pun pecah, bersama meraih puncak kenikmatan duniawi.


Quicky sempurna pagi ini.


..................


Selesai bersih bersih dan berbenah, kami turun ke bawah. Waktu menunjukan pukul tujuh wita, semoga tante Ria tidak telat sampai di bandara.


Pagi yang sempurna, tersenyum aku di depan kaca. Kulirik ada sebuah amplop coklat tebal disampingnya, disamping kaca. Aku yakin amplop itu dari tante Ria.

Drtt....drtt....drtt.....

" Iya... bun "

" Sayang seperti biasa, kamu turun duluan, kita ketemu di restoran "

" Ok bun.. "

Usai mandi dan berpakaian aku bersiap menuju restoran.

Kubuka pintu kamarku.

Degh....

Aku melihat sesosok perempuan yang kukenal tampak keluar dari kamar 306.

Aku menunduk, melirik, kulihat dari sudut mataku, dengan siapa dia... .

Hah... Laki laki...

Cepat cepat kulangkahkan kakiku menuju lift, sambil berharap dia tidak bersamaan denganku menggunakan fasilitas hotel itu.

Untung saja arah lift ini kekiri, coba kalau ke kanan pasti aku harus melewati dia, berpapasan dengannya.

Tiba tiba.....

" PAPA.... !!! "

Sebuah teriakan bernada terkejut keluar dari mulut seorang perempuan, aku kenal betul suara itu, suara tante Hilda.

Sial... ternyata laki laki itu suami tante Hilda, fuih .... hampir.... hampir saja ketahuan.

Coba aku dan tante Hilda satu kamar terus keluarnya bersamaan, wah pasti kacau, benar benar bakal kacau keadaannya
.
" NGAPAIN PAPA DISINI DENGAN MITA !!! "

Hah.. tante Hilda kenal Mita, teman sekolahku, ketua kelasku. Kok bisa ia kenal Mita... Bagaimana caranya.

Posisi lift itu menjorok kedalam sehingga ada ruang untukku mengintip, melihat kejadian di antara mereka.

Suami tante Hilda nampak gugup, bingung hendak menjawab apa.

" JAWAB PA !!! "

Wah pintar juga betinaku ini, ia memanfaatkan keunggulan posisinya untuk terus menekan suaminya.

Padahal kelakuannya sama saja, ckckck, luar biasa.

" Mita jelasin ke tante, ngapain kamu disini sama om !! "

Mita diam tertunduk, kulihat dari kejauhan badannya gemetar.

" Udah ma, jangan teriak teriak, malu. Sini papa jelasin di dalam "

" Tetap di situ Mita, jangan kemana mana, tante butuh penjelasanmu !! "

Tante Hilda dengan kasar ditarik suaminya masuk kedalam kamar 306.


Mita yang seperti orang linglung, tertunduk, duduk lemas tak berdaya. Melihat keadaannya aku tidak tega. Sebaiknya kubawa dia pergi menjauhi kekacauan ini.

" Mit ..."

Pelan pelan Mita mengangkat wajahnya, melihatku dengan seksama.

" Ayo... "

Ku ulurkan tangan ku padanya, kuharap ia menyambutnya.




......

 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd