Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE GREATNEES

"Mukamu kok kecut kali Gon...?" Tanya Kunti ketika aku sampai di rumahnya.
Maaf om ada typo dikit kunti ampe kebawa ke treat ini
 
kematian bini argon gmana ya?
ap ad episode yg lewat?

di page 16 om... tapi nggak terlalu lengkap... segmennya. ewi di gebukin argon habis habisan.

"Mukamu kok kecut kali Gon...?" Tanya Kunti ketika aku sampai di rumahnya.
Maaf om ada typo dikit kunti ampe kebawa ke treat ini

Anjrit... :bata: Ini gara gara kunti pakai pic Maria. O. jadi kepikirian terus...

makasih om.... udah di edit.
 
PART 18



Terminal Kampung Lalang. Di salah satu warung kopi aku duduk bersama temanku. Tidak penting aku menceritakan siapa dia, apa perkerja'annya dari mana asalnya. Karena memang orangnya tidak terlalu penting.


"Lae..! (panggilan kawan untuk orang Batak). Aku minta tolong kau cari orang ini..!" Kataku sembari memeberikan Foto Sumanggor kepadanya beserta uang 200ribu. "Itu untuk minyak kereta kau. Kalau kau dalat orangnya, ku kasih kau satu juta lagi..!" Ujar lagi.


Diterimanya Foto itu dan sesa'at memandanginya.


"Bukannya ini si rentenir darat...!" Tanya temanku.


"Ia... Dia punya masalah denganku.."


"Kau mau aku apakan ini orang...!??"


"Tidak usah di apa apain.! Kau punya hp kan..? Tanyaku.


" Ada..!"


"Kalau kau nampak. Kau telepon saja aku.!"


Kamipun saling tukar no hp.
Akupun pamit kepada temanku setelah menghabiskan kopi dan membayarnya, aku juga tidak lupa untuk membayar minuman temanku itu.



***



Dengan menaiki angkot, Aku menuju rumah Sumanggor, mudah mudahan dia ada di rumahnya. Aku ingin menuntaskan semua amarahku yang sudah tidak terbendung.


Ketika hendak mendekati lokasi rumah Sumanggor. Dari kejauahan aku melihat rumah Sumanggor sangat ramai. Bahkan aku juga melihat ada seorang Polisi. Aku jadi mengurungkan niatku untuk mendatangi rumahnya. Tapi aku tetap tidak beranjak dari tempatku berdiri, aku terus mengamati Ruamah Sumanggor. Aku ingin lebih tau, apakah orang orang itu berkumpul karena sudah mengetahui kematian Ewi atu bukan.


Si Polisi tengah berbicara dengan Sumanggor, entah apa yang mereka bahas. Tapi aku bisa melihat dari wajah Sumanggor terpancar kesedihan. Si polisi menayalami Sumanggor, kemudian pergi meninggalkan rumahnya.


Sepasang Suamai istri yang sudah tua datang menghampiri Sumanggor, Si perempuan memeluk Sumanggor kemudian mengelus pundak sumanggor. Seperti mencoba memberi kekuatan. Kemudian aku melihat mereka berbicara.
Tidak berselang lama. Aku melihat Sumanggor beranjak menuju kemobilnya. Sepertinya dia mau pergi. Aku buru buru bergerak dari tempar persembunyianku dan mencari Betor. Beruntung ada Betor yang kosong lewat.
"Bang.. Ikuti mobil itu...!!!" Ujarku setelah menaiki Betor dan menunjuk mobil yang di kenderai Sumanggor.


Aku terus membuntuti Sumanggor, hingga mobilnya berhenti di depan Swalayan. Setelah Sumanggor memasuki swalayan. Aku turun dari Betor dan langsung menghampiri mobilnya. Sejenak aku melaihat kekiri dan kenan untuk memastikan tidak ada orang tang lewat.


Setelah yakin kalau tidak ada orang yang lewat. Aku memubuka pintu mibil Sumanggor yang ternyata tidak di kunci. Aku langsung masuk dan rebahan di Jok belakang mobilnya.


Hampir dua puluh menit aku menunggu dan bersembunyi di Jok belakang mobil sumanggor hingga dia datang dan masuk kedalam mobil. Sumanggor tidak menyadari kalau aku sang malaikat kematiannya berada di dalam mobilnya.
Mobilnya terus melaju hingga akhirnya melewati jalan sunyi yang di antara perkebunan Sawit.


"Hai..Apa kabar Sumanggor..!" Sapaku dari belakang dan membuat sangat terkejut.


"Kau.... ! Sejak kapan kau ada di dalam mobilku...!"


Sumanggor langsung memarkirkan mobilnya di tepi jalan.


Tanpa banyak tanya lagi aku langsung menghantam kepalanya dari belakang dengan tinjuku.


"Blakkk...!"


"Aaaakkhhhh..!"


Sumanggor menjerit kesakitan. Di langsung membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil. Melihatnya keluar dari mobil, akupun langsung keluar juga dari mobil.


"Brengsek kau Gon.....! Di mana kau sembunyikan istriku..?"


Dari pertanya'annya itu.. Berarti Sumanggor belum menyadari kalau istrinya sudah meninggal. Dan artinya lagi. belum ada satu orangpun yang pergi kebelakang rumahnya, karna kalau sampai ada orang yang pergi kebelakang rumahnya, pasti mereka akan tau kalau ada gundukan tanah seperi kuburan di situ. Atau mungkin mereka sudah melihatnya. Tai tidak sadar kalau gundukan tanah itu adalah kuburan Ewi.


"Aneh kau Sumanggor...!!!"


Aku langsung menerjang Sumanggor setelah menyelesaikan kalimatku. Beberapa senti lagi tendanganku mencapai perutnya, Sumanggor menghindar dengan bergerak kekiri.


Tapi karena tubuhnya yang gendut, membuat pergerakannya sedikit lambat, sehingga dengan mudah aku menyarangkan pukulan tepat di hidungnya hingga mengeluarkan darah. Belum sempat di sadar dari pukulanku. Aku langsung menggapi tangannya dan memelintir kebelang pinggangnya, hingg dia menjerit.


"Ahhhhgggghhhh.."!


Aku mengambil pisau dari pinggangku yang memang sudah kubawa sejak keluar dari rumah Tika. Pisau itu kuhujamkan langsung kepinggangnya sebelah kanan dari belakang.


" Ini akibat kau mempermainkanku...!" Ujar dengan menghujamkan pisau itu lagi untuk kedua kalinya.


"Kauuuu.... B... Brreenngg....sekkkk....! Ujar Sumanggor terbata bata.


Aku kemudian mendorong tubuhnya hingga terkapar ke tanah. Sumanngor akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Aku kemudian pergi meninggalkan tubuh sumanggor yang meregang kaku di tanah dengan membawa mobilnya.

Ma'af up dikit..
.
.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd