Part 15
ARGON
EWI
Hari hari yang kulalui bersama Ewi belakangan ini, tiada terlewati tanpa sex. Bahkan aku kewalahan meladeninya, walaupun begitu aku mencoba untuk mengimbangi setiap permainannya, dan menuruti setiap perminta'annya dalam masalah sex. Dan aku baru tau kalau libidonya begitu tinggi.
Namun itu semua tak mampu memberikan obat bagi hatiku yang sedang tersakiti.
Pikiran terus di hantui oleh foto sepasang orang tua tersebut, di lengkapi lagi dengan kegundahan akan keberada'an anak istriku yang entah di mana sekarang.
Walaupun sebenarnya kecuriga'anku mulai mengarah kepada Ewi, bahwa yang didalam foto itu adalah kedua orang tuanya, tapi aku masih belum mempunyai pembenaran atas kecuriga'anku tersebut.
Apalagi akhir akhir ini, selama aku tinggal di rumahnya, perhatiannya begitu lebih terhadapku, aku bisa merasakan ada kasih sayang di setiap perhatiannya. Tekadang aku juga melihat dari tatapannya seakan memandangku dengan perasa'an kasihan. Seakan sesuatu yang buruk akan menimpaku.
Entahlah...! Aku tidak bisa mengerti dengan kejadian ini.
"Gon...!!"
"Hmmmm....!!"
"Gimana..? Kau uda tau dimana istri dan anakmu...?" Tanya Ewi di sela sela kami bersantai sambil nonton Tv di dalam kamarnya.
"Belum..! Bahkan kemarin aku sudah mengelilingi wilayah Medan ini, tapi aku belum juga menemukan mereka.!" Kataku dengan nada sedih.
"Kau yang sabar ya...!" Ewi memelukku.
Perlakuannya inilah yang selalu membuatku bimbang. Apalagi sa'at ini dia mualai meraba bagian selangkanganku. Tapi karena kondisiku yang lagi stres, aku kegilangan mood, sehingga bagaimanpun Ewi merangsangku, penisku tidak mau berdiri.
"Ewi...! Ma'af ya.. Aku lagi mumed...!" Aku menolak dengan lembut.
"Ya udah... Nggak apa apa kok.. Aku ngerti dengan ke ada'anmu..!" Ewi berusaha untuk tersenyum. Padahal aku tau kalau dia kecewa dengan penolakanku.
"Aku buatkan Teh ya...! Biar pikiranmu lebih freesh..!" Ujar Ewi kemudian pergi meninggalkanku.
Sesa'at Ewi pergi, aku kembali hanyut dalam pikiranku yang tak menentu.
"Teettt.... Toooittt...ngeeeookkk....!"
Aku mengambil hpku. Ternyata bukan hpku yang berdering. Aku kemudian mencari sumber suara hp tersebut. Dan ternyata hp Ewi yang berdering di atas meja riasnya.
Tapi ketika aku hendak mengangkat panggilannya, suara deringnya mati. Karena hp Ewi tidak terkunci, aku iseng membuka folder Image di hpnya. Asli, semua fotonya sexy sexy, bahkan ada foto Ewi dalam keada'an bugil dengan gaya model Jav profesional.
Akupun semakin penasaran, aku kemudian membuka Folder Vidio. Dan aku sangat terkejut ketika melihat salah satu isi vidionya.
Isinya sama dengan vidio bokep, tapi yang yang jadi pemerannya adalah aku, ibu Tanggang, Ewi, dan ibu ibu Macan lainnya. Aku sangat ingat betul kejadian pesta sex waktu lalu di rumah ibu Tanggang. Aku tidak habis pikir ternyata Ewi mengabadikannya dengan bentuk Vidio, entah kapan dia mengambilnya.
Aku kemudian mengembalikan ke bentuk folder vidio. Tidak sengaja aku membaca satu Vido dengan judul."Warung Tuak" Aku membuka Vidio tersebut, tapi ternyata eror, vidio itu tidak bisa di putar.
Aku buru buru mengembalikan hp Ewi ke atas meja riasnya, setelah aku mendengar suara pintu kamar dibuka. Sebisa mungkin aku mengembalikan wajahku ke bentuk murung sa'at Ewi meninggalkanku untuk membuat Teh.
"Nih... Minum dulu...!"
Aku menerima Teh hangat yang diberikan Ewi, kemudian meneguknya dengan pelan. Nikmat, perutku langsung terasa hangat. Ibarat sebuah iklan.
Wesewesewes bablas angine...!
"Gonnn..!! Gimana kalau kita jalan jalan ke pantai, biar kau nggak uring uringan lagi.!"
"Jam segini mau ke pantai. Mau ngapain..!??" Tantaku setelah melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6 sore.
"Nyari hiburan aja, aku B.T kalau melihat kau murung kayak gitu..!!"
"Terserah lah... Nanti kalau nggak di turuti, bisa bisa aku di usir dari rumah ini..!" Ucapku seloroh.
Ewi hanya tersenyum mendengar guyonanku yang tak bermutu. Aku langsung berdiri menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh badan agar segar. Sedangkan Ewi yang memang sudah mandi, telah mengganti pakaiannya dengan kaos omblong dan celana jens pendek dan ketat, pakaian terlihat begitu santai.
******
Di dalam pondok kecil ditepi pantai yang telah di sediakan, kami berdua menikmati hembusan angin yang lembut ditemani sate kerang yang gurih.
"Aku baru tau kalau suasana disini enak untuk menenangkan pikiran..!
"Jiahhh.... Nih anak..! Emang kau nggak pernah datang kesini..?" Tanya Ewi.
"Belum... Lebih tepatnya sih,,, aku kurang srek kalau jalan jalan ke pantai...!" Jawabku dengan jujur.
"Di jaman NAW ini masih nggak suka ke pantai..!!! Parah..!" Ejek Ewi.
Aku hanya diam menerima ejekan Ewi, dan mencoba untuk menikmati suasana pantai, berharap jiwaku tenang dari segala masalah yang ada.
"Kan...! Ngelamun lagi.. Kalau gitu kita pulang aja lah...!"
Aku melihat wajah Ewi begitu ketus, aku tau dia pasti merajuk, dan aku tau, tidak ada seorangpun yang senang jika di cuekin, tapi aku juga tidak sengaja untuk melakukannya.
"Ma'af..!" Ucapku dengan memberikan senyuman terbaikku. "Sekarang kita mau ngapain, ciuman, pelukan atau langsung ngentot..!!" Ujarku lagi dengan mengerlingkan mataku sebelah, dan mencolek payudaranya.
"Ihhh... Apa'an sih.. !!" Senyuman Ewi merekah bak bunga bangkai.
"Gonn....!"
"Apa bidadariku..!!" Aku sedikit seloroh, walau kurang lucu.
"Aku sayang dan cinta sama kau..!"
Sontak aku tertegun mendengar pernyata'an Ewi, aku tidak pernah menyangka kalau Ewi akan mengucapkan kalimat itu. Dan ketika mata kami beradu, aku tidak melihat kebohongan di matanya, semakin dalam aku menatap matanya, semakin aku menemukan rasa sepi dan kesedihan.
Tapi aku tidak mau terlalu jauh bermain api, apalagi dia istri dari temanku, dan statusku juga masih suami dari istriku. Belum lagi aku mempunyai kewajiban yang aneh dengan Tika.
Ohhh tuhaaaannn.... !!!