Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Udin,The Transporter

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ahaa... Ya yaa.. Trims, ceritanya lumayan menghibur... Bikin geli juga istilah dan quotenya. :mantap:
 
Tangga Udin begitu terampil mengelus2 punggung Nurul. Elusan yang membangkitkan birahi Nurul.

Om typo om :pandapeace:


Ada kata2 yg bikin ane senyum2 pas baca cerita om kaya slogannya bang napi sm salah satu menu makanan kaya chicken gondrong blue, tapi pas baca yg ini...
Diambilnya bantal dan diletakkannya dibawah pantat Suti. Ujang berbalik. Dengan bertumpu pada kedua tangannya,dia menghadapkan pantatnya ke arah suti. Kakinya melangkahi paha Suti. Kontinya kembali ambles ke dalam meki kekasihnya. Ribet dah posisinya! Susah gue jelasin.

Wkakakak....
Asli ngakak ane...:hua:


Makasih buat updatenya om :ampun:

Ditunggu quote2 sesatnya di update selanjutnya... :kpenuh:
 
Benar2 sesat tu om quote nya. Yang pertama sih pas, yang kedua gak bener tuh. Tapi iya juga ya, makin tebal ni kantong, ya tinggal pilih aja.... gkgkgkgk...
:pandajahat:
Thanks updatenya Suhu. Doble update lagi bacanya.
:semangat:
 
lama bener narator ekse ratih,
nunggu part narator ditusbol kevin.
 
Chapter 18.

Pintu kamar baru tertutup. Hasan meraih tubuh Dewi. Tangannya memeluk pinggang Dewi. Bibirnya turun mengecup bibir Dewi. Sesekali gigi Hasan beradu dengan gigi Dewi yang tonggos. Saling melumat. Menghisap. Dewi semakin terbuai dalam pelukan Hasan,sang duda yang dikenalnya melalui Udin.

Dewi bukan wanita kemaren sore. Statusnya yang janda setidaknya telah memberikan dia jam terbang yang cukup dalam bercinta. Tangannya meraih kemeja Hasan. Dibukanya satu persatu kancing kemeja Hasan sambil melayani ciuman Hasan yang semakin liar.

Tangannya meraba dada Hasan yang berbulu lebat. Iseng,Dewi mencubit puting dada Hasan. Hasan menggelinjang. Sesaat dia menghentikan ciumannya. Hasan marah? Tidak. Dia tersenyum dan kembali meneruskan ciumannya ke seluruh wajah Dewi. Kulit wajah yang begitu halus dan putih. Dengan bibirnya juga Hasan menggigit kecil hidung Dewi. Mata mereka bertemu dalam jarak yang begitu dekat. Mata yang penuh nafsu dan kerinduan akan cinta.

Dewi terus membelai dada dan punggung Hasan. Kadang kukunya menggaruk permukaan kulit pundak Hasan. Hasan bergerak melepaskan kemejanya. Sementara Dewi menurunkan tangannya melepaskan celana Hasan. Tangannya menyusup kedalam celana Hasan dan meraih konti kecil milik Hasan yang sudah terbangun.

Dewi mungkin kecewa. Mungkin juga tidak. Kejantanan Hasan memang jauh berbeda dibandingkan milik mantan suaminya. Tapi cumbuan Hasan lebih romantis daripada mantan suaminya yang lebih mirip pria hidung belang.

Hasan menciumi dan menjilat leher Dewi. Hasan tak perduli tubuh Dewi yang masih terbungkus pakaian. Tangannya meremas payudara Dewi dari balik pakaiannya.

Hasan terangsang. Dewi bukan termasuk dalam barisan wanita cantik yang pernah ditidurinya. Gigi depannya nungging. Hidungnya sedikit pesek. Payudaranya juga tidak gede2 amat. Plusnya,perutnya rata. Tubuhnya tinggi dengan rambut sepinggang. Dan yang jelas Dewi sepertinya tidak kecewa dengan kemaluannya yang lebih mirip peniti daripada belati. Begitupun dengan konti seadanya setidaknya sudah dua kali dia berhasil menghamili almarhum istrinya. Ya,anak2nya yang kini bersekolah di Australia.

Konti Hasan semakin menggelembung dan dan mengeras ditangan Dewi. Celana dalamnya yang dibeli saat moment sale besar2an di tahun baru sudah jatuh ke bawah kakinya.
Mendadak Dewi mendorong tubuh Hasan ke dinding kamar. Didepan Hasan Dewi menelanjangi tubuhnya sendiri. Satu persatu pakaiannya dibuka dengan perlahan bak penari striptease. Minus musik. Cuma celana dalamnya yang berwarna hitam sempat dilemparkannya dengan lembut ke wajah Hasan.

Olala! Hasan begitu terangsang. Hasan ingin bergerak dan menerkam Dewi. Namun Dewi menaikkan tangannya mencegah Hasan.

Dewi turun berjongkok. Diraihnya 'wortel' Hasan dan dimasukkannya kedalam mulutnya. Bibirnya langsung menyentuh pangkal kontol Hasan. Dengan cekatan Dewi menggerakkan mulutnya sembari jari tangannya mengelus paha dan 'jambu air' yang menggantung dibawah konti Hasan.

Hasan merasa begitu nikmat dan bahagia. Sambil meremas kepala Dewi yang terus menyepong kontolnya,Hasan begitu senang. Benar juga meme yang pernah dibacanya. Perawan memang menawan tapi janda lebih menggoda. Keahlian Dewi menservisnya pasti takkan didapatkan dari perawan manapun. Apalagi gigi tonggos Dewi sering menggaruk permukaan konti dan lubang pipisnya. Wow! Fantastic!

Dewi bangkit. Dia kemudian mengangkat kaki kanannya dan ditumpangkan di tepi ranjang. Mengangkang dan selangkangannya terpampang lebar. Hasan paham. Hasan berjongkok dan menjulurkan lidahnya ke belahan meki Dewi yg tembem dan licin tanpa jembut.

Jari tangan Hasan menyusuri dan menggelitik paha maupun belahan pantat Dewi. Keenakan Dewi berganti menjambak2 dan membelai kepala Hasan. Cairan mesum perdananya membasahi vaginanya sendiri dan wajah Hasan.
Hasan terus mencumbu memek tanpa bulu itu dengan mulutnya. Telapak tangannya naik keatas dan meremas payudara Dewi. Membuat Dewi menggelinjang keenakan. Hasan melirik kaki Dewi yang bergetar menahan nikmat. Sudah saatnya.

Hasan bangkit. Diciumnya bibir Dewi. "Ajari aku,"bisiknya mesra ke telinga Dewi.

Dewi tersenyum. Dia naik ke atas ranjang dan menunggingkan pantatnya. Lututnya sedikit membuka. Hasan kembali menjilati memek Dewi. Sebentar kemudian Hasan meraih kontinya yang sudah mengeras sempurna.

Ujung kontinya digesekkan ke bibir vagina Dewi. Basah dan hangat begitu terasa menyapa ujung kontolnya. Perlahan ditekan menerobos lubang meki Dewi. Begitu gampang. Nikmat walau tidak mencapai rongga terdalam.

Beruntungnya Hasan. Dewi pernah mempelajari jurus empot2 ayam. Otot Vaginanya digerakkan sedimikian rupa memijat konti Hasan. Membuat Hasan merem melek keenakan. Perlahan Hasan mulai menggerakkan pinggulnya. Kedua tangannya menahan pinggang Dewi.

Berkali kali penisnya yg Gestapo (Gemuk sih,Tapi pendek,Om) terlepas dari cengkraman 'kantong semar' nya Dewi. Tidak putus asa Hasan berulangkali juga memasukkan penisnya kembali. Keringat sudah membasahi tubuh Hasan.

Sementara Dewi menjulurkan jari tangannya berusaha memperdaya klentitnya sendiri. Dia tidak kecewa dengan spesifikasi kontol Hasan. Dia maklum. Setidaknya Hasan lebih baik dari mantan suaminya yang hanya mau dilayani. Gesekan konti Hasan di bibir vagina dan upayanya merangsang klitorisnya akhirnya berhasil.

Dewi gemetar. Bibirnya terkatup rapat. Rasa nikmat menjalar diseluruh tubuhnya. Sudah lama sejak dia bercerai dia tidak merasakan rasa seperti ini.

Hasan yang tau Dewi sudah orgasme semakin mencengkram erat pinggang Dewi. Dia pun begitu ingin orgasme. Ketika dia merasakan desakan pejunya sudah berkumpul di ujung kontolnya buru2 dia mencabut kontolnya dari vagina Dewi. Diarahkan ujung 'pistol airnya' ke pantat Dewi. Sambil mengocok penisnya sendiri Hasan membelai pantat Dewi yang begitu mulus.

Crooottt....crooottt...crooottt....
Pejunya meluncur dengan kecepatan tinggi dan jatuh di pantat Dewi kemudian mengalir membasahi lubang bool Dewi.

"Ahhhh......,"desah Hasan menikmati orgasmenya. Dia jatuh menimpa Dewi yang sudah terbaring terlungkup di ranjang. Hasan mencium pipi Dewi. Keduanya tersenyum begitu puas dan bahagia.

Sementara Udin yang menunggu di basement hotel, menatap foto paha Nurul yang diambilnya diam2 disaat Nurul tertidur di sofa. Hp nya diletakkan bersandar di kaca speedometer. Tangan kanannya asyik mengocok2 kontol kesayangannya sementara tangan kirinya memegang plastik bekas gorengan.

Udin begitu menikmati acara self servicenya dengan mata yang merem melek sampai tidak sadar ada sepasang mata menatap kegiatannya dari balik kaca jendela mobilnya. Ya,mata security hotel yang menahan tawa melihat Udin 'shadow boxing' ala manny pacquiao versi mesum.


~Quote Sesat~
Dari dulu beginilah meki. Nikmatnya tiada akhir.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd