Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Udin,The Transporter

Status
Please reply by conversation.
Mana updatenya Om....


Update quote aja klo gak, biar ada bahan perenungan......
;)
 
Mana updatenya Om....


Update quote aja klo gak, biar ada bahan perenungan......
;)

Sabar ya,Om. Uda 70%. Ane lagi liat primbon buat nyari hari baek utk tgl update. Hahaha...

Sorry banget,Om kalau belakangan ini update agak telat. Di kantor lagi banjir job. Boro2 mikirin quote, 'rumput liar' di 'ladang' bini2 ane pun gak sempat dibabat.
:sendiri:
 
Sabar ya,Om. Uda 70%. Ane lagi liat primbon buat nyari hari baek utk tgl update. Hahaha...

Sorry banget,Om kalau belakangan ini update agak telat. Di kantor lagi banjir job. Boro2 mikirin quote, 'rumput liar' di 'ladang' bini2 ane pun gak sempat dibabat.
:sendiri:
kasssiiaann....
 
Sabar ya,Om. Uda 70%. Ane lagi liat primbon buat nyari hari baek utk tgl update. Hahaha...

Sorry banget,Om kalau belakangan ini update agak telat. Di kantor lagi banjir job. Boro2 mikirin quote, 'rumput liar' di 'ladang' bini2 ane pun gak sempat dibabat.
:sendiri:

Sipp, ane siap jadi tukang kebun ente kalo cuma babad rumput doang..
:pandajahat::pandaketawa::pandapeace:
 
Sorry banget,Om kalau belakangan ini update agak telat. Di kantor lagi banjir job. Boro2 mikirin quote, 'rumput liar' di 'ladang' bini2 ane pun gak sempat dibabat.
:sendiri:
hahaha, gmana kalo udin aja yg babat rumputnya, jd suhu tgl nanem aja nanti.
 
Chapter 23.

Dan Nurul semakin yakin dengan cinta dan tekad si Udin. Romeo yang diharapkannya memang tidak mengecewakannya. Udin seolah tidak pernah mengenal kata lelah terus bekerja dan terus bekerja untuk menghasilkan uang untuk menikahinya.

Nurul bahkan tidak pernah berucap meminta model pernikahan yang bagaimanapun dari Udin. Dia paham, pernikahan hanyalah sebuah proses. Kecemasannya akan kehidupan setelah prosesi pernikahan itu yang sempat menakutinya. Akankah sikap dan sifat Udin akan terus bertahan seperti sekarang ini? Akankah Udin terus mencintai dan menyayanginya?​

Seribu satu pertanyaan terus berputar di pikirannya. Tapi begitupun rasa cintanya kepada Udin tidak berubah sedikitpun. Dia masih teringat akan airmata tulus yang jatuh dari mata si Udin ketika dia sedang terbaring di rumah sakit beberapa waktu yang lalu.

--------

Indah memandang lekat tubuh ayahnya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit ini. Ini adalah usaha terakhirnya untuk menolong satu2nya orang tua yang membesarkannya dan menyayanginya sepenuh hati. Hidupnya mungkin akan berbeda kalau bukan karena perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Tubuh tua inilah yang sebenarnya merawatnya tanpa bantuan siapapun. Mendidiknya dan memberikan apapun kebutuhannya hingga dia mampu mandiri.

Dan kini ayahnya dengan kanker paru-parunya telah menghabiskan semua yang mereka miliki. Satu2nya rumah tempat mereka bernaung pun sudah terjual. Beruntunglah sang pembeli masih memiliki rasa iba. Indah dan Ayahnya masih diberikan kesempatan untuk tinggal sementara.​

Dan apa yang harus dilakukannya kini? Uang pinjaman dari kenalan mereka sudah menipis. Dan Indah tau apa yang bakal terjadi jika dalam 4 hari kedepan dia tidak mampu melunasi sebagian biaya perobatan ayahnya. Mereka berdua bakal diusir dari rumah sakit ini. Dan nyawa ayahnya akan tercabut begitu saja.

Tak terasa airmatanya mengalir membasahi pipinya. Dia harus melakukan sesuatu.​

-----

Sore itu Indah sudah duduk didalam mobil si Udin. Siang tadi Udin mendapat perintah dari Pak Chandra, salah satu pelanggannya. Perintahnya cukup jelas, jemput seorang gadis muda dari rumah sakit X dan antar ke hotel M.

Tanpa perlu dijelaskan Udin paham. Dari raut wajah Indah dan telepon dari Pak Chandra sang penggemar selaput dara, Udin mengerti. Gadis ini butuh uang dan terpaksa menjual keperawanannya. Dan sepanjang perjalanan mereka berdua terdiam dan tenggelam kedalam pikiran masing-masing.​

3 ketukan lemah Indah di pintu kamar hotel menyadarkan Chandra. Pria paruh baya ini melangkahkan kakinya ke depan untuk membuka pintu. Berkat networkingnya, dia sering mendapatkan gadis perawan untuk ditiduri. Tentu saja semua dengan 'harga' yang tidak biasa.

"Chandra..,"dia menjulurkan tangannya mengajak Indah untuk bersalaman. Senyuman getir dan telapak tangan Indah menyambut. Chandra sudah tidak heran dengan penampakan Indah. Gadis normal mana yang rela mengorbankan keperawanannya dengan senang hati kepada seseorang yang tidak dikenalnya dan dicintainya.​

Berdua mereka melangkah masuk setelah Chandra menutup pintu kamar. Chandra dengan sopan mempersilahkan Indah duduk dan memberikan air mineral kepada Indah. Based on his experience, sekalipun ini transaksi jual beli, namun tetap membutuhkan kenyamanan bagi sang wanita untuk menyerahkan mahkotanya.

Indah masih canggung. Kepalanya tertunduk. Dia tidak berani memandang Chandra. Dia tidak punya kesempatan untuk berbalik lagi. Dan sekalipun bisa dia tidak akan memilih untuk kabur. Dia berharap pengorbanannya ini bisa menyelamatkan sang ayah.​

Chandra perlahan berpindah dan duduk disamping Indah. Tangannya diletakkannya diatas tangan Indah yang terletak dipangkuan Indah. Diremasnya dengan lembut sembari bibirnya mulai mencium bau rambut Indah. Dirasakannya tubuh Indah gemetar menyambut cumbuannya. Indah memang gemetar. Bukan karena terangsang. tapi karena ketakutan. Ini pertama kalinya cewek mantan kasir salah satu minimart di kotanya disentuh sedemikian oleh lelaki. Gaya pacarannya dulu mungkin sudah ketinggalan jaman. Cuma hanya sekedar hangout makan2 di warung pinggir jalan. Dan itu sudah membuat dirinya bahagia. Sebelum dia akhirnya ditinggalkan oleh si cowok yang hampir mati kebosanan tidak bisa rosa-rosi.

Tanpa berkata-kata, Chandra akhirnya berdiri. Ditariknya tangan Indah dan diarahkannya Indah menuju kamar mandi."Indah,silakan kamu mandi dulu. Didalam sudah tersedia sabun dan shampoo. Aku tunggu,"ujar Chandra sambil menutup pintu kamar mandi.​

Didalam kamar mandi, Indah kebingungan. Akhirnya dia menelanjangi dirinya dan membasuh tubuhnya dibawah pancuran. Perlahan dia menyabuni tubuhnya. Tubuhnya memang tidak secantik tubuh artis. Namun bentuk tubuhnya lumayan proposional untuk gadis seusianya. Dada dan pantat yang tidak terlalu besar. Selesai mandi, Indah mengelap tubuhnya dengan handuk dan kemudian membelit tubuhnya sebatas dada dengan handuk lain yang kering. Perlahan dia membuka pintu kamar mandi. Saatnya dia 'menjual' dirinya sudah tiba.

Sesaat Chandra terkesima. Dia yang kini hanya tinggal memakai celana boxer memandang Indah dalam balutan handuk. Rambutnya masih basah. Kulit Indah memang tidak begitu putih. Tapi kemulusannya membangkitkan gairah Chandra. Chandra mendekati Indah. Tangannya menyibak rambut Indah. Mendadak dia memeluk pinggang Indah. Bibirnya mendarat di kening Indah. Kemudian turun melumat bibir Indah.​

Indah hanya terdiam mematung. Dia tidak tahu mau melakukan apa. Kedua tangannya hanya bergantung disisi tubuhnya. Chandra terus mencumbu Indah. Dari ciuman berubah menjadi jilatan yang menelusuri semua bagian wajah dan leher Indah. Indah bukannya tidak terangsang dengan perlakuan Chandra, tapi dia sendiri benar-benar buta. Ini pengalaman pertamanya. Bahkan hingga hari ini dia belum pernah berduaan dengan lawan jenisnya didalam ruangan tertutup.

Tanpa terasa handuk yang kini membungkus tubuh Indah sudah jatuh ke lantai. Telapak tangan Chandra pun sudah menggenggam kedua payudara Indah. Refleks tangan Indah menahan tangan Chandra. Tapi apa daya. Indah kalah tenaga. Dan Chandra semakin bersemangat. Mendadak dia menghentikan cumbuannya. Ditariknya tubuh Indah dan dihempaskannya ke ranjang.​

Cewek pemula dan pasif seperti Indah bagi sebagian orang mungkin bukan impian para hidung belang. Tapi Chandra yang sudah berpengalaman lebih menyukai sikap cewek yang benar benar belum mengenal dunia seks. Dia bukan pedofil. Dia menyukai perawan yang sudah benar benar matang. Tantangannya lebih besar karena dia harus pintar2 mengarahkan sang wanita.

Indah hanya terbaring pasrah. Seadanya dia berusaha menutupi dada dan vaginanya dengan kedua tangannya. Sementara Chandra dari tepi ranjang merangkak naik keatas tubuh Indah. Celana boxernya pun sudah entah berada dimana. Tubuhnya kini telanjang sempurna memperlihatkan batang penisnya yang sudah mengeras. Indah sempat melirik. Timbul rasa ngeri dalam dirinya membayangkan penis setumpul itu menembus tubuhnya.​

Ciuman Chandra kembali mendarat di bibirnya. Lidahnya memaksa menerobos masuk kedalam mulut Indah. Tanpa sadar Indah akhirnya membuka mulutnya. Indah terangsang. Chandra begitu pintar meremas payudaranya. Jari Chandra kadang menjepit putingnya yang berwarna kecoklatan. Tangan Indah pun kini sudah tergeletak di samping tubuhnya. Rasa malu sudah berganti dengan rasa hangat birahi yang menjalar diseluruh tubuhnya. Karena ketidaktahuan dan rasa berdosa yang membuat Indah hanya diam dicumbu oleh Chandra.

Wangi sabun dan shampoo di tubuh Indah membuat Chandra semakin liar. Ciumannya kini turun ke dada Indah. Mulutnya mengulum puncak payudara Indah. Lidahnya yang kasar berpilin dan menggerus permukaan puting Indah. Tangannya juga sudah berpindah ke pinggul Indah. Berusaha memberikan elusan dan remasan lembut yang membakar gairah.​

Tidak lama Chandra berpindah ke perut dan selangkangan Indah. Selangkangan dengan jembut yang tak beraturan. Tapi tampak begitu menawan. Sejenak Chandra menggosokkan hidungnya ke permukaan vagina Indah. Terasa basah. Perlahan lidahnya yang bermain menyapu bibir vagina Indah. Mendadak Indah menahan kepala Chandra. Dia kaget ketika Chandra berniat menjilat kemaluannya.

Dan lagi lagi dia kalah tenaga. Dan kalah kemauan. Indah teringat sang Bapak yang sekarat. Airmatanya perlahan turun dari sudut matanya. Indah memejamkan matanya. Saatnya dia berkorban demi orang tuanya..​

Chandra yang sedang sibuk melumat vagina Indah tak sempat memperhatikan eskpresi Indah. Bibir dan lidah terus menerus menghujani vagina Indah dengan gigitan, jilatan dan hisapan.
"Sudah saatnya,"bathin Chandra. Dia menghentikan cumbuannya. Bangkit dan mengangkat kedua kaki Indah. Membuka melebar dan menampilkan selangkangan Indah. Pelan Chandra mendekatkan penisnya kedepan vagina Indah. Ujung penisnya digesek2kannya ke belahan vagina Indah. Chandra berusaha mengenalkan kedua kelamin mereka. Cairan precum yang mengalir dari kedua kelamin pun bertemu dan menyatu.

Mendadak Chandra mendorong penisnya berusaha menembus vagina Indah. Terkejut Indah berteriak. Kedua kakinya menegang dan merapat menjepit tubuh Chandra. Indah terisak. Kemaluannya terasa begitu sakit.​

Chandra refleks langsung membungkukkan badannya. Sebelah tangannya membelai kening dan rambut Indah. Ciumannya turun kebibir Indah. Sekedar ciuman lembut. Dan penisnya masih tertahan di vagina Indah. Belum sepenuhnya tertanam. Bahkan belum sempat merobek selaput dara Indah.

Perlahan tangisan Indah mereda. Chandra kembali mendorong penisnya. Indah mengigit bibirnya berusaha menahan rasa sakit di kelaminnya. Dia berusaha merapatkan pahanya tapi terhalang oleh tubuh Chandra.​

Akhirnya Chandra berhasil mendorong penisnya sampai terbenam.seluruhnya didalam vagina Indah. Ujung penisnya merobek selaput dara yang selama ini dijaga oleh Indah. Mata Indah kembali basah. Dia menangis karena rasa perih dan sedih. Perih di selangkangannya dan sedih kehormatannya kini telah hilang.

Beberapa saat Chandra masih mendiamkan penisnya berada dalam jepitan vagina Indah. Berulang-ulang dia membelai dan mencium Indah. Berusaha menenangkannya.​

Kemudian Chandra memulai pompaan pertama penisnya di vagina Indah. Perlahan. Dia ingin menikmati sempitnya vagina yang baru diperawaninya. Tak ada desah birahi dari bibir Indah. Hanya isak kecil dan tetesan air mata. Penetrasi penis Chandra di vaginanya tak mampu dirasakannya lagi. Indah cuma bisa menggigit bibirnya menahan rasa sakit.

Disaat yang sama Pak Karyo,ayah Indah, mendadak merasakan rasa sakit didadanya. Sepertinya kanker paru-parunya mulai bereaksi lagi. Ditengah kesakitan, pikirannya menerawang kembali ke masa dulu. Bagaimana istrinya meninggalkan dirinya dan Indah yang berumur 3 bulan. Cinta memang sulit tumbuh di tengah kemelaratan. Sendirian dia membesarkan Indah dan kini dia sudah tidak mampu lagi. Sesaknya makin menghebat. Pandangan semakin gelap. Dan semakin gelap seiring matanya menutup. Dan rasa sakitnya kini mereda. Menghilang. Berganti dengan rasa nyaman.​


~Quote Sesat~
Vagina tidak untuk dipandang dan penis bukan untuk dipegang. Manfaatkanlah keduanya sebelum menjadi tidak bermanfaat.​
 
Jiah.. sia2 juga pengorbanan Indah ya. Cuma kok tumben Udin kita gak berpartisipasi, biasa pasti ikutan liar.
Hmmm.. Oh ternyata Udin kita dah tobat kerna mo kawin kali.
Makasih Suhu buat updatenya....
:beer:
Makasih juga buat update vegi-peni nya
Klo:pedang: cemana quotenya ya:pandaketawa:
 
Bimabet
Sungguh dunia....

Maya penuh tipu daya, goda, coba dan dusta.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd