Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Udin,The Transporter

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Chapter 28.

Usaha rental Udin semakin hari semakin maju. Terbukti kini dia bisa menambah 1 lagi armada. Dan berita baiknya, siapa lagi yang didaulat menjadi supirnya kalau bukan aku? Tentunya setelah melalui proses yang panjang dari mengajukan CV yang diprint diatas kertas tisu,sampai wawancara dengan Udin sebagai CEO, Nurul Direktur Keuangan, Bapak Udin Direktur Operasional,Bapak Nurul divisi Legal & Humas. Emaknya Udin,Nurul dan Emakku kebagian jabatan divisi Logistik. Bapakku sendiri diberi jabatan Direktur Teknik. Kebetulan Bapakku emang montir kelas wahid. Dari benerin kereta kuda jaman majapahit sampai Corvette (Corolla Veteran). Dari sepeda roda tiga milik anak tetangga sampai tuning bajaj buat kompetisi bajaj ama dishub. Bapakku emang legend. Satu2nya montir yang dulu sanggup bikin bemo ngedrift di bundaran semanggi ya cuma dia. Ilmunya gk diturunin ke aku? Ada. Yang nyangkut di kepalaku cuma benerin kabel toa truk sampah doang.

Kok jadi ngalor-ngidul? Oh ya,kebetulan hari ini aku dapat job buat nganterin keluarga yang mau ke puncak. Keluarga Pak Heri.

Awalnya aku berpikir kedua wanita yang ikut bersama pak Heri salah satunya adalah adik pak Heri. Ternyata belakangan kuketahui mereka berdua adalah istri pak Heri. Dua2nya memang cantik dan matang. Terlihat mereka bertiga begitu akur dan mesra. Termasuk anak2 mereka. Kedua istri pak Heri bernama Bu Lina dan Bu Lia. Anak2nya bernama Melly dan Robert.

Sepanjang perjalanan memang begitu asik. Rame. Terutama tingkah polah anak2 pak Heri. Dan sialnya aku seperti menarik buat anak2. Bukan buat gadis muda. Melly dan Robert sepanjang perjalanan malah lengket denganku. Membuat aku menjadi susah menggoda gadis2 waiter restoran tempat kami singgah. Mungkin kedepan aku harus mempertimbangkan profesi badut ultah untuk anak2.

Bahkan setibanya di villa tempat menginap aku malah diajak main oleh Melly dan Robert. Sampai akhirnya mereka ketiduran dalam pangkuanku di sofa.

Bu Lina lah yang akhirnya membantuku menggendong keduanya kedalam kamar. Menyelimutinya. Sebuah senyuman manis dan ucapan terimakasih diberikannya kepadaku.

Aku memang lelah. Hari ini berat tapi aku puas. Melihat anak2 yang bisa bermain dan tertawa cukup membuatku bahagia. Aku jadi teringat Ratih. "Tih,kapan kita bisa bikin anak bareng?"

Bu Lina akhirnya menyusul Bu Lia dan Pak Heri yang sedang berduaan didepan api unggun kecil di halaman depan. Aku tidak tahu mereka ngobrol sampai kapan hingga aku terbangun tengah malam. Dingin. Aku memang tertidur di sofa.

Sayup-sayup kudengar suara rintihan birahi dari kamar utama. Wah! Kebetulan nih. Mumpung hawa lagi dingin2nya. Tapi didalam villa ini kucari2 tidak ada tempat untuk mengintip. Perlahan aku menyelinap keluar. Semoga ada spot untuk mengintip di jendela.

Harapanku terkabul. Ada 1 jendela yang lupa ditutup tirainya. Diluar gelap sementara didalam kamar terang oleh lampu tidur. Mantap! Tidak mungkin ketahuan.

Didalam sana,Pak Heri sedang menggenjot vagina Bu Lia. Bu Lina sendiri menempatkan selangkangannya diatas wajah bu Lia. Posisi berhadapan
Bu Lina bercipokan dengan Pak Heri sambil meremas payudaranya sendiri.

Pelan tapi pasti kontolku mulai ngaceng. Perlahan tanganku menyelinap kedalam celana dan membelai kontolku sendiri dengan penuh perasaan.

Didalam sana posisi sudah berganti. Pak Heri berbaring di ranjang sementara Bu Lina menggenjot konti pak Heri dari atas. Posisinya membelakangi bagian atas tubuh pak Heri. Sementara bu Lia yang disedot2 mekinya oleh mulut pak Heri tampak meremas tetek bu Lina dari belakang. Keduanya seperti naik kuda dalam posisi terbalik.

"Mas.."
Aku terkejut. Aku tercidyuk.
Pucat. Aku menolehkan kepalaku. Dan aku lebih terkejut lagi.

"Mbak Ratih?"aku berteriak dengan volume berbisik.

Ratih tidak berkata2. Jari tangannya ditempelkannya ke bibirku. Bibirnya mengecup bibirku. Pelan tapi lembut.

Kemudian dia menarik tanganku. Diajaknya aku ke villa sebelah. Memasuki villa ada kamar yang pintunya sedikit terbuka. Aku baru menyadari, ternyata Ratih memakai kimono tebal berwarna bunga2. Cocok dengan Ratihku.

Ratih menutup pintu kamar. Dibawah cahaya lampu kamar yang remang2, Ratih segera open kimono didepanku. Aku terpesona. Dibalik kimononya ternyata Ratih sudah telanjang bulat. Payudaranya membulat dengan puting berwarna merah muda. Dibawah sana, rimbunan jembie menutupi lubang surgawi miliknya. Aku menelan ludah.

"Emak,anakmu akan segera menjadi pria sejati!"bathinku.

Ratih mendekatiku. Senyumannya begitu manis. Dilolosinya semua pakaianku. Ratih memelukku.

Aku bahagia. Tiada kata yang terucap diantara kami. Hanya kehangatan yang berputar di antara tubuh kami yang polos.
Tangan Ratih perlahan menggenggam kontiku. Membelainya. Sentuhan telapak tangannya membuat otongku bersemangat. Perlahan Ratih menurunkan tubuhnya. Dimasukkan kontiku kedalam mulutnya. Dikulum dan dijilatinya seluruh batang kontiku dengan penuh semangat. Seolah olah otongku adalah es mambo rasa vanili.

Aku merem melek keenakan. Kutahan kepala Ratih agar tidak offside dari selangkanganku.

Tak pantas rasanya cuma aku yang diservis. Aku buru2 mendorong tubuh Ratih terlentang di ranjang. Kubalikkan tubuhku dan kuarahkan wajahku terbenam di selangkangan Ratih. 69,posisi favorit Brad Pitt dan Angelina Jolie.

Harum bunga melati menyebar dari selangkangan Ratih. Aneh. Tapi aku tak perduli. Wajar,wanita secantik Ratih menjaga tubuhnya. Kuteruskan acara jilmek di selangkangan Ratih. Dibawah sana Ratih yang sedang mengoral kontiku sambil mendesah keenakan.

Aku kembali membalikkan tubuhku. Kuakhiri acara kuluman bersama ini. Kini tubuh kami saling berhadapan. Aku ingin meminta persetujuan Ratih lebih dulu sebelum melangkah lebih jauh.

Ratih tersenyum kepadaku. Dia menganggukkan kepalanya. Kukecup keningnya. Perlahan cumbuanku turun menyusuri leher dan dadanya. Kulitnya begitu mulus dan putih. Cumbuanku singgah di payudaranya. Lidahku berputar di sekeliling payudaranya sebelum aku menggigit kecil putingnya. Aku tersenyum nakal memandang Ratih. Tangan kananku turun mengobok2 vaginanya yang sudah basah. Kuperhatikan Ratih berusaha menahan desahannya. Matanya terpejam. Dia berusaha menikmati persetubuhannya denganku.

Cumbuan demi cumbuan kujatuhkan ke seluruh jengkal tubuhnya. Hingga tiba akhirnya aku memposisikan kontiku didepan selangkangan Ratih. Kugeser kedua kakinya membuka. Perlahan kugesek gesekkan palkonku di permukaan vagina Ratih. Pelan kudorong memasuki lubang meki Ratih.

Tiba2 Ratih mencengkram lenganku. Begitu kuat. Matanya mendelik dan bibirnya mengatup menahan rasa sakit. Ya,Ratihku masih perawan. Pure Virgin.

Aku tidak tega meneruskan namun sepertinya Ratih ingin aku segera mencabut mahkota yang dijaganya. Tangannya kini berpindah ke bahu. Kuku tangannya menusuk kulit bahuku. Sakit. Tapi bukan masalah bagiku demi wanita yang kucintai.

Kudorong penisku masuk lebih dalam. Sempit. Tampak airmata menetes dari sudut matanya. Kudorong lagi lebih jauh hingga terasa palkonku menembus sesuatu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela vagina dan kontiku. Paha Ratih menjepit tubuhku. Seolah tak ingin tubuhku lepas dari tubuhnya.

Begitu hangat rasanya rongga vagina Ratih. Kukecup bibir Ratih. "Terima kasih,sayang"bisikku mesra di telinganya. Ratih terisak. Ada senyum disana. Senyum bahagia penuh kasih.

Kuteruskan goyangan pinggulku menghajar selangkangan Ratih. Kontiku keluar masuk rongga memek Ratih. Sempit. Hangat. Semakin lama semakin cepat tempoku memompa vaginanya. Tak urung tubuh Ratih ikut berguncang. Kedua payudaranya berguncang begitu indah. Refleks tanganku langsung meremas kedua tete Ratih.

Ratih mendelik. Tubuhnya mengejang. Kukunya semakin dalam menancap dalam kulitku. Kurasakan vaginanya kini lebih basah dan lebih hangat. Aku terus menggoyangkan pinggulku. Aku pun ingin segera menyemburkan cairan cintaku ke dalam rahim Ratih.

Aku menjatuhkan tubuhku ke ranjang. Tepat disamping Ratih. Lelah. Tapi aku merasa bahagia. Kucium bibir Ratih. Kami berdua berpelukan dan tertidur.

"Mas... Mas...."
Aku terbangun. Didepanku berdiri pak Heri yang menatapku heran. Dan aku lebih terkejut lagi. Aku memeluk batang kayu. Dan aku terbaring di sudut halaman belakang villa. Loh,Ratih kemana?


~Quote Sesat~
Vagina istri : ibarat masakan rumah
Vagina psk : ibarat masakan dapur umum
Vagina selingkuhan : ibarat masakan catering
Sabun : masih belajar masak
 
Buruk banget nasib anak buah udin. Kiraain bisa ikutan nikmatin istri Pak heri.. ini malah melukin pohon...

Malangnya nasibmu...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd