Pada waktu malam menyingsing di selat Goryeo terlihat Armada Mongol berangkat dengan sekitar 15.000 tentara Mongol, Divisi Shan dan 1.600–8.000 tentara Goryeo dengan 300 kapal besar dan 400–500 kapal kecil bersama dengan beberapa ribu pelaut yang sedang berlayar menuju ke pulau Tsushima yang diterangi sinar rembulan sedangkan Shén Long yang berdiri di pagar kapal sambil memandangi lautan yang diterangi sinar rembulan.
Shen Long
"Dimanakah engkau berada dan kenapa engkau meninggalkanku tanpa kata-kata?"batin Shén Long sambil tangan kanannya memegangi tangan kiri yang berbalut sapu tangan dengan sulaman kupu-kupu.
"Malam begitu cerah dan semoga pendaratan kita berjalan lancar",ucap Xǔ Mao yang baru datang terus berdiri disebelah Shén Long.
"Ya dan kita bisa cepat pulang",ucap Shén Long yang masih menatap laut.
"Tuan,bolehkah aku menanyakan sesuatu kepada anda?"tanya Xǔ Mao.
"Silakan",ucap Shén Long sambil menatap Xǔ Mao disebelahnya yang juga menatap laut.
"Kalau anda berkenan bisa ceritakan kepada saya tentang Huimin sebab saya dengar dari Huimin bahwa anda merupakan teman kecilnya?"tanya Xǔ Mao.
"Memang Huimin merupakan teman kecilku dan juga teman dari Wong Fei dan istriku Zhang YuQi,kami selalu bermain bersama dan tumbuh bersama di kota Xin Chang tetapi pada suatu hari Huimin berpisah dengan kami untuk pergi mengikuti orang tuanya sehingga kami tidak bertemu lagi sampai takdir mempertemukan kita lagi di waktu pernikahananku dengan Putri Song Hye Kyo",ucap Shén Long.
"Berarti anda berteman dengan Huimin sudah sangat lama",ucap Xǔ Mao.
Xu Mao
"Iya bisa dibilang begitu",ucap Shén Long.
"Ternyata Dunia itu kecil apabila kita mempertemukan garis hubungan pertemanan kita",ucap Xǔ Mao yang kemudian berdiri.
"Kalau begitu saya mohon diri untuk pergi istirahat",ucap Xǔ Mao sambil memberi salam Gongshu dan dijawab dengan anggukan saja.
Setelah Shén Long ditinggal Xǔ Mao lalu dia juga pergi ke biliknya untuk istirahat.
Pagi yang begitu dingin dan berkabut di pantai Komodahama Tsushima terdapat tembok dekat tepi pantai yang dijaga oleh prajurit Genko atau mereka disebut samurai.
Armada Mongol
Tiba - tiba kabut di pantai itu memudar menjadi titik titik hitam yang terlihat menyebar di horison yang tak lain merupakan sekumpulan kapal dari armada Mongol, Divisi Shan,dan Goryeo.
"SERANGAN MONGOL",teriak pasukan Genko atau samurai yang menjaga di menara pengawas sedangkan yang lain membunyikan gendang besar agar semua pasukan Genko atau samurai untuk bersiap menahan serangan Mongol dibalik tembok itu.
Terlihat ratusan kapal kekaisaran Mongol dan kerajaan Goryeo yang berlayar menuju ke pantai Komodohama sambil membentuk formasi penyerangan pertama ke pertahanan Genko dengan Balista dan roket untuk meluluh lantakkan tembok pertahanan Genko dii pulau Tsushima.
"Duumm...Dummm...Dummm",suara gendang besar yang ditabuh disetiap kapal perang Mongol yang lagi membentuk formasi menyerang.
Shen Long yang ditemani Xu Mao beserta perwira – perwiranya untuk mengamati jalannya peperangan yang berada diatas geladak kapal perang nan megah yang sedang menerjang deru gelombang yang menghujamnya.
"DUAAARRR..... DUAAARRR",suara ledakan yang menggelegar karena Mongol menghujani pesisir pantai tsushima dengan guci mesiu.
Di geladak kapal terlihat Shén Long mengamati tepi pantai dan tembok pertahanan Tsushima yang masih dihujani Balista dan roket Mongol lalu dia memerintahkan ajudannya untuk mengibarkan bendera yang berarti perintah untuk semua pasukan infantrinya menaiki kapal sekoci agar siap untuk melakukan pendaratan apabila hujaman balista sudah selesai.
Setelah serangan Balista dan roket berhenti di pantai Komodohama maka terlihatlah kapal kapal kecil yang menuju pantai untuk melakukan pendaratan.
"PENDARATAN", teriak seorang samurai yang berada di menara pengawas dan diiringi dengan tabuhan gendang besar yang ditabuh oleh pasukan Genko yang juga berada di menara pengawas.
Maka pasukan pemanah Genko telah siap di pos posnya untuk melepaskan anak panah ke pasukan Mongol.
"Ternyata tembok itu masih berdiri kokoh dan jauh dari tepi pantai",ucap Huang An yang sudah berada sekoci pendarat yang lagi melaju ke tepi pantai.
Sesampainya pasukan kesatuan kelinci gunung di tepi pantai maka mereka dengan sigap turun dari sekoci terus mereka lari merapat ke tembok Genko untuk melempar guci berisi mesiu ke tembok Genko walaupun mereka dihujani panah Genko tetapi pasukan Kelinci Gunung tetap maju terus sambil melempari guci mesiu itu sampai pihak Genko kewalahan karena banyaknya guci mesiu yang dilemparkan oleh pasukan Kelinci Gunung ke tembok mereka secara terus-menerus beserta hujaman anak panah dari pasukan kelinci gunung.
"Mereka ini orang Han ...kenapa mereka ikut memerangi kita",ucap perwira Genko yang berlindung di tembok.
"Mungkin mereka adalah budak orang Mongol maka mereka diwajibkan berperang untuk Mongol",ucap perwira Genko lainnya yang ikut berlindung ditembok itu.
Akhirnya pasukan infantri tikus gunung telah mendarat sampai di tepi pantai lalu berkumpul untuk menyusun kekuatan terus menyerang tembok Genko sambil membawa tangga agar bisa memanjat tembok Genko.
"Pemanah Hentikan", perintah Lin Fang yang langsung dilaksanakan ajudannya sambil mengibarkan bendera sebagai tanda untuk pasukan Kelinci Gunung menghentikan melepas anak panah karena pasukan tikus gunung lagi menyerang tembok Genko.
Kemudian pasukan infantri Kerbau Gunung berhasil mendarat dan diikuti pasukan infantri Goryeo yang merapat untuk menyusun kekuatan sambil menunggu di pesisir pantai bersama pasukan kelinci gunung yang lagi menunggu pasukan tikus gunung untuk membuka pintu gerbang Istana Kaneda.
Pasukan Tikus Gunung pimpinan He Shu akhirnya bisa menaiki tembok Genko lalu mereka merangsek masuk ke dalam tembok bisa membuka pintu gerbang pertahanan Genko.
"KERBAU GUNUNG,SERANG!"teriak Huang An sambil menunjukkan Gadanya ke arah tembok pertahanan Genko langsung diikuti semua pasukannya beserta pasukan Goryeo yang berlari menuju tembok itu sambil berteriak.
Pasukan tikus gunung telah berhasil menguasai tembok Istana Kaneda terus He Shu memerintahkan pasukannya mengibarkan bendera Mongol sebagai penyemangat pasukan Kerbau Gunung, Kelinci Gunung,dan pasukan Goryeo yang lagi memasuki Istana Kaneda.
Diatas kapal perang Mongol,terlihat Shén Long begitu senang karena melihat strateginya telah berhasil maka dia langsung memerintahkan pasukan kavaleri untuk naik ke sekoci pendarat dan melakukan pendaratan.
Hana hirakeba chou eda ni mitsu
— Saat bunga mekar, kupu-kupu kan menyelimuti ranting
Warera utau sora no kanata e
Haruka nagaru kumo no mukou e
Umi wo koete niji wo watatte
Kimi ni todoku you ni
— Kita bernyanyi hingga mencapai langit
— Jauhnya, mengalir melewati awan-awan
— Jauh melebihi lautan, melintasi pelangi
— Hingga ku bisa menggapaimu
Seki wo kitte afureru omoi
Itsuka sameru yume no ibasho de
Warai atte irareru you ni
Kasane tsumuide yuku
— Meluapkan emosi, seakan pembatas telah hancur
— Seperti terbangun dari mimpi, ke tempat kita seharusnya
— Tertawa bersama, seperti sepantasnya
— dan mengulangi putaran (takdir) lagi..
Warera utau sora no kanata e
Haruka nagaru kumo no mukou e
Umi wo koete niji wo watatte
Kimi ni todoku you ni
— Kita bernyanyi hingga mencapai langit
— Jauhnya, mengalir melewati awan-awan
— Jauh melebihi lautan, melintasi pelangi
— Hingga ku bisa menggapaimu
Seki wo kitte afureru omoi
Itsuka sameru yume no ibasho de
Warai atte irareru you ni
Kasane tsumuide yuku
— Meluapkan emosi, seakan pembatas telah hancur
— Seperti terbangun dari mimpi, ke tempat kita seharusnya
— Tertawa bersama, seperti sepantasnya
— dan mengulangi putaran (takdir) lagi..
Akatsuki no Uta (Benang Merah Langit)- Wagakki Band
Terlihat di pantai Komodohama telah terjadi banyak pendaratan pasukan Mongol sampai semua pasukan di kelompok pertama pendaratan telah berhasil melakukan pendaratan termasuk Shén Long.
Sō Sukekuni, gubernur Tsushima telah menyusun kekuatan pasukan Genko yang masih ada terus dia memimpin unit kavalerinya diluar istana Kaneda untuk mempertahankan pulau itu
"Jendral,ada pasukan berkuda Genko yang menuju kesini yang berjumlah 1000 orang",ucap Xǔ Mao yang berada disebelah Shén Long.
Kemudian Shén Long memerintahkan semua Jendral Divisi Shan untuk menyiapkan pasukan untuk melawan mereka.
Persiapan divisi Shan sudah siap maka mereka menuju di Medan laga dan terlihat pasukan berkuda yang berjumlah 1000 orang sedangkan pasukan divisi Shan yang menemani Shén Long tak lain adalah Huang An, He Shu,Zhang Liao,dan Wong Fei dengan jumlah pasukan 6000 orang.
"Mereka datang lebih cepat dari diperkirakan",ucap So Sukekeni yang berada dikuda beserta pasukan berkudanya sebagai pasukan penahan terakhir Tsushima.
"Kamu harus maju dan tunjukkan kesetiaanmu kepada Shogun Kamakura",Hojo Yoshitoki yang ada disebelahnya.
Melihat banyaknya pasukan Mongol dihadapannya membuat So Sukekeni gentar tetapi karena dia seorang samurai yang mempunyai semangat Bushido maka apapun yang terjadi dia harus maju lalu ia menghunuskan katananya.
"SERANG",ucap So Sukekeni dengan mengarahkan katananya ke arah pasukan Divisi Shan sambil dia mengarahkan kudanya untuk maju diikuti semua pasukannya termasuk Hojo Yoshitoki.
"SERANG",ucap Shén Long yang juga mengarahkan pedangnya ke pasukan Genko diikuti semua pasukannya.
Terjadilah pertempuran diluar istana Kaneda dan disana juga Shén Long bertemu Hojo Yoshitoki di Medan pertempuran.
"Akhirnya kita bertemu disini",ucap Hojo Yoshitoki yang tersenyum ketika ketemu Shén Long.
Hojo Yoshitoki
Dia langsung menyerang Shén Long yang masih diatas kudanya dan Shén Long berhasil menghindar semua serangan Hojo Yoshitoki.
Tetapi hanya dengan beberapa jurus saja Shén Long berhasil melukai lengan Hojo Yoshitoki sehingga membuatnya melarikan diri dari medan laga dan meninggalkan So Sukekeni yang akhirnya wafat di medan laga.
Akhirnya terlihat siapa pemenang dari pertempuran itu tak lain adalah Shén Long dan Divisi Shan.
Setelah memenangkan pertempuran itu maka Tsushima telah menjadi wilayah Mongol terus Shén Long memerintahkan semua pasukanya untuk membangun benteng dan pangkalan untuk pertahanan dan titik kumpul armada Mongol di Tsushima.
"Shén Long,kerjamu bagus",puji jendral Holdon ketika dia sudah mendarat di Tsushima dan disambut oleh Shén Long beserta semua jenderalnya.
"Terima kasih Jendral Holdon",ucap Shén Long dengan memberikan salam Gongshu.
"Pulau ini menjadi pangkalan armada kita untuk menyerang Genko dan aku juga mengirim armada kita dan Goryeo untuk menyerang pulau Iki", ucap Jendral Holdon yang bersebelahan dengan Shén Long.
"Besok kamu juga berlayar untuk menyerang Hakata dengan Divisi Shan dan Goryeo dengan sedikit unit Mongol", perintah Jendral Holdon yang langsung disambut Shén Long dengan salam Gongshu.
Saat bersamaan bangsa Mongol dan Korea juga menyerang pulau Iki dengan mudah sekali.
Tairano Takakage, Gubernur Iki telah melawan pasukan Mongol hanya dengan sekitar 100 pasukan kavaleri, tetapi dia bunuh diri di istana Hidzume setelah unitnya dikalahkan.
Lusanya Pasukan Divisi Shan, Mongol dan Goryeo mendarat dengan tanpa halangan di Teluk Hakata, tak jauh dari Dazaifu,ibukota administrasi kuno Kyushu.Hari berikutnya terjadilah Pertempuran Bun'ei (文 永 の 役), atau juga dikenal sebagai "Pertempuran Pertama Teluk Hakata"
Meskipun ada persenjataan dan taktik hebat dari bangsa Mongol, pasukan Mongol yang turun di Teluk Hakata benar-benar kalah jumlah dengan kekuatan samurai, Genko telah mempersiapkan, memobilisasi prajurit dan memperkuat pertahanan karena mereka mendengar tentang kekalahan di Tsushima.
Setelah mendarat di teluk Hakata, pasukan Mongol , Divisi Shan dan Goryeo dengan cepat menyerbu kota Hakata (sekarang daerah pinggiran Fukuoka), lalu terjadi kontak senjata dengan para samurai.pada awalnya para Samurai merasa putus asa karena keterampilan perang mereka hanya pada konflik klan skala kecil di Genko menjadi terkejut dengan serangan besar terorganisir Mongol.
Pasukan Divisi Shan juga memakai arteleri mirip roket dan memakai taktik mirip Phalanx yang mengunakan perisai dan tombak untuk menahan serangan samurai pihak Genko yang berusaha keras mengadakan perlawanan sampai Kuil Hakozaki terbakar habis dalam pertempuran sengit.
Pasukan Genko berhasil dipukul mundur oleh pasukan Divisi Shan sehingga mereka melarikan diri ke luar kota untuk menyusun kekuatan untuk mempertahankan pulau Kyushu.
Kemudian pasukan Divisi Shan memeriksa semua warga Genko dan menawan pasukan Genko yang masih bertahan tetapi sempat terjadi pembantaian yang dilakukan pasukan Mongol atas ijin Jendral Holdon tetapi Shén Long memberi perintah untuk pasukannya untuk tidak melakukan hal senonoh kepada orang Genko agar menjaga hubungan antar kerajaan yang dulu pernah dijalin mulai dinasti Tang.
"Siapa nama anda?",tanya Shén Long ke seorang perwira pasukan Genko yang telah menjadi tawanan.
"Namaku Ryuzo Tanokara",ucap perwira Genko yang bisa berbahasa Han.
Ryuzo Tanokura
"Kami semua menyerah kepada anda",ucap perwira itu sambil membungkuk ke Shén Long diikuti oleh semua pasukannya.
"Kalian merupakan tawanan perang kami maka kami akan menahan anda atau mungkin anda mau bergabung dengan kami",ucap Shén Long.
Lalu Ryuzo menoleh ke belakang terus dia memanggil bawahannya untuk berunding sejenak akan tawaran dari Shén Long yang akhirnya mereka telah mencapai mufakat.
"Kami mau bergabung dengan anda dengan catatan bahwa anda harus melindungi warga Genko disini",ucap Ryuzo Tanokara.
"Baiklah,saya kabulkan permintaan anda",ucap Shén Long kemudian ia memerintahkan ajudannya untuk mengembalikan semua senjata mereka.
"Kalau boleh hamba tahu siapa nama anda?"tanya Ryuzo sambil menata kembali senjatanya kembali ke ikat pinggangnya.
"Nama saya Shén Long",ucap Shén Long yang langsung membuat Ryuzo tercengang.
"Saya merasa tersanjung bisa mengabdi dan berperang di pihak anda",ucap Ryuzo Tanokara sambil membungkukkan badannya.
Shén Long menghampirinya dengan tersenyum sambil tangan kanannya menepuk pundak kiri Ryuzo Tanokara yang masih membungkukkan badan kepadanya.
Setelah tentara gabungan Mongol menguasai Hakata maka Shén Long memerintahkan untuk memperbaiki semua tembok agar bisa dipakai pertahanan serangan balik kerajaan Genko.
"Ryuso,Kenapa kamu mau bergabung dengan kami?"tanya Shén Long
"Saya adalah seorang samurai yang mengabdi dengan Shogun Kamakura tetapi kami sangat membenci klan Hojo yang memimpin disini yang sangat semena mena kepada rakyat kecil karena dia merupakan kerabat Shogun",ucap Ryuzo Tanokara.
"Bertepatan sekali anda telah mengalahkan kami di Hakata dan menawarkan kami untuk bergabung dengan anda agar kami bisa melawan klan Hojo sebab kami paling benci dengan klan Hojo yang sangat tidak menghargai rakyat kecil",ucap Ryuzo yang menemani Shén Long didalam melihat pembangunan itu.