Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Besok paginya di kota Hakata terdapat kabut putih yang tebal menyelubungi kota itu sehingga para penjaga menara Mongol agak kesulitan untuk melihat jarak pandang yang jauh.
"ADA SERANGAN",ucap penjaga menara ketika melihat nyala api dari menara pengawas yang berada dekat perbatasan kota sedangkan pasukan yang lain menabuh genderang besar yang ada dekat menara penjaga sebagai pertanda semua pasukan siap siaga untuk melawan serangan musuh.
"Apakah pasukan dari Fujian sudah datang?"tanya Jendral Holdon.
"Belum tuan",jawab seorang jendral Mongol.
"Shén Long, untuk sementara kamu maju dulu melawan mereka sampai pasukan dari Fujian datang dan juga apapun yang terjadi kamu harus tetap mempertahankan kota Hakata sampai pasukan dari Fujian datang",ucap Jendral Holdon.
Shen Long
"Baik,"ucap Shén Long sambil memberi salam Gongshu yang kemudian meninggalkan Jendral Holdon untuk menyiapkan pasukan.
Tidak lama kemudian pasukan Mongol,Divisi Shan,dan Goryeo dengan berbaris keluar dari tembok pertahanan kota Hakata lalu mereka langsung membuat barisan pertahanan di luar tembok.
"Hawa yang sangat dingin ditambah pandangan seperti ini membuat semangat pasukan kita turun",ucap Zhang Liao yang menunggangi kuda yang berada disebelah Shén Long.
"Dan juga didepan kita terdapat hutan yang sangat lebat sehingga sulit pasukan kavaleri kita untuk bertempur disana",ucap Wong Fei yang juga ada disebelah Shén Long dengan berkuda.
"Didepan kita ada barisan Huang An dan He Shu yang diapit barisan Goryeo dan Mongol sedangkan Lin Fang dan Chen Wu yang berada di tembok pertahanan sebagai pelindung kita dengan pasukan pemanahnya",ucap Shén Long.
"Yang terpenting kita mesti waspada terhadap serangan musuh dan kemungkinan mereka menyerang kita dengan kekuatan penuh",ucap Shén Long diantara Wong Fei dan Zhang Liao serta Xǔ Mao.
"Jendral Ryuzo,apakah kamu dan pasukanmu ikut gabung berperang dengan kami?"tanya Shén Long menoleh ke belakang ke arah jendral Ryuzo.
Ryuzo Tanokara
"Kami hanya berperang dengan klan Hojo saja bukan dengan Shogun Kamakura jadi maafkan kami karena kami bukan pengkhianat",ucap Jendral Ryuzo Tanokara kepada Shén Long lalu dijawab oleh Shen Long dengan anggukan.
Sedangkan Jendral Holdon melihat Shén Long dan pasukannya dari dalam tembok pertahanan Hakata beserta para jendral Mongol.
Tidak lama kabut itu sirna lalu terdengar deru suara yang sangat keras dari dalam hutan membuat semua tentara Mongol dan Goryeo gentar tetapi tidak bagi pasukan Divisi Shan yang tetap sigap didalam posisinya dengan barisan yang rapat.
"GRUUUUUMMMM",suara dari dalam hutan.

"Kalian siap-siap",ucap Shén Long sambil mengamati jalan peperangan.
Terlihatlah pasukan berkuda Genko disertai semburan anak panah yang keluar dari dalam hutan yang terus maju mau menerjang barisan pasukan Kerbau gunung dan Tikus Gunung.
"BERLINDUNG", teriak Huang An ketika banyak anak panah yang menghujani mereka maka semua pasukan infanteri yang di barisan depan untuk berlindung dengan perisai mereka.
Barisan Mongol
Setelah serangan panah yang dilancarkan Genko sudah berhenti maka barisan Kerbau Gunung dan Tikus Gunung merapikan barisan untuk menutupi lubang dibarisannya.
"Semua pasukan Galah berbaris ke depan",ucap He Shu didalam barisan Tikus Gunung dan seketika itu juga barisan pasukan Galah yang berada barisan dibelakang maju ke depan dengan berbaris membentang untuk melindungi pasukan infanteri dari serangan pasukan berkuda Genko yang mau menerjang mereka.

"Lepaskan anak panah"ucap Lin Fang dan Chen Wu secara serentak maka pasukan Kelinci Gunung dan Harimau Gunung yang berada didalam tembok pertahanan memuntahkan anak panah ke arah pasukan berkuda Genko yang datang menerjang pasukan infantri yang bertahan di luar tembok.
Banyak sekali korban dari pasukan berkuda Genko berjatuhan tetapi mereka tetap maju terus sedangkan orang Mongol dan Goryeo yang didalam tembok pertahanan juga melemparkan guci api yang membara di lemparkan pakai catapult ke arah pasukan Genko.
"RAPATKAN BARISAN JANGAN SAMPAI ADA LUBANG",ucap Huang An yang berjalan di dalam barisan pasukan Kerbau Gunung yang sedang mengaba aba semua pasukannya merapatkan barisan agar pasukan berkuda Genko tidak bisa menembusnya.
"SEMUANYA TETAP DIDALAM POSISINYA"ucap Huang An yang berada ditengah barisan pasukan Kerbau Gunung yang begitu rapat sehingga pasukan berkuda Genko yang mau menerjang barisan Kerbau Gunung malah bergerak ke samping dengan membelah barisan ke arah Goryeo dan Mongol.

Tetapi barisan Goryeo yang berada disayap kiri telah bercerai berai karena banyaknya korban kena anak panah Genko maka barisan mereka banyak lubang sehingga pasukan berkuda Genko dengan mudah membasmi pasukan Goryeo yang sedang melarikan diri.
Begitu juga sayap kanan barisan Pasukan Mongol telah bercerai berai juga karena serangan anak panah Genko maka dengan mudah juga pasukan berkuda Genko melindas mereka.
"SERANG",suara dari dalam hutan yang kemudian keluar ribuan pasukan infantri Genko yang telah mengikuti pasukan berkuda Genko ketika menerjang ke sayap kanan dan kiri Shén Long sedangkan pasukan infantri Genko menyerang barisan Kerbau dan Tikus Gunung.
"Zhang Liao,kamu pergi ke sayap kiri untuk menutup lubang dibarisan Goryeo",ucap Shén Long.
"Baik",ucap Zhang Liao sambil menghunuskan pedangnya serta diikuti semua pasukan kuda Gunung untuk menghadapi pasukan berkuda Genko yang lagi menerjang barisan Goryeo.
"Wong Fei,kamu pergi ke sayap kanan untuk menutup lubang di barisan Mongol",ucap Shén Long.
"Baik",ucap Wong Fei sambil menghunuskan pedangnya serta diikuti semua pasukan Ular Gunung untuk menghadapi pasukan berkuda Genko yang sedang melindas barisan Mongol.
"Xǔ Mao,ayo kita bantu Huang An dan He Shu",ucap Shén Long sambil menghunuskan pedangnya terus memacu kudanya ke barisan Huang An.
"Naga Gunung,mari kita ikuti jendral Shén Long",ucap Xǔ Mao sambil menghunuskan pedangnya terus diarahkan ke pasukan infantri Genko.
"YEAHHHH", teriakan serentak semua pasukan Naga Gunung yang memacu kuda mereka mengikuti Xǔ Mao dan Shén Long yaitu bekas pimpinannya.
"Anakku, sekarang waktunya kamu turun",ucap Hojo Tokimasa yang menunggangi kuda sambil mengamati jalannya peperangan dari dalam hutan.
Hojo Yoshitoki
"Ya,ayah",ucap Hojo Yoshitoki lalu dia menghunuskan katananya sambil memacu kudanya kedepan.
"SERANG", teriak Hojo Yoshitoki dengan mengarahkan katananya ke arah Shén Long sambil memacu kudanya yang diikuti pasukan berkuda Genko yang langsung menyerbu barisan Huang An serta didukung pasukan infateri Genko.
“pasukan divisi Shan merupakan pasukan andalan Kublai Khan tetapi apakah mereka bisa menahan pasukan kita sebanyak 10 kali lipat dari kekuatannya?”ucap Hojo Tokimasa dengan tersenyum sinis.
“Kerahkan semua infanteri untuk menerjang sayap kanan dan kiri baru kita mengepung mereka”ucap Hojo Tokimasa yang langsung jendralnya memerintahkan beberapa unit infanteri untuk mendukung pasukan berkuda Genko yang sedang menghancurkan sayap kanan dan kiri Shen long.
Pasukan Kuda Gunung yang berusaha mempertahankan sayap kiri karena barisan pasukan Goryeo yang telah mengundurkan diri dari medan perang dan mereka langsung berhadapan dengan pasukan berkuda Genko.
"Pasukan klan Hojo telah turun ke Medan laga maka sebaiknya kita ikut turun menghalau mereka demi kedamaian Nihon",ucap Ryuzo Tanokara yang kemudian mengeluarkan katananya.
"Kibarkan Panji Seiryu sebagai pertanda kita berperang untuk Shén Long untuk melawan klan Hojo bukan Shogun Kamakura", ucap Ryuzo Tanokara yang kemudian memacu kudanya ke arah Shén Long yang langsung diikuti pasukannya.
Seiryu
"Bantuan pasukan Genko terus berdatangan terus menerus mana mungkin aku bisa bertahan terus di posisi ini tanpa dukungan",ucap Zhang Liao yang terus bertarung diatas kudanya untuk mempertahankan posisi sayap kiri beserta pasukannya dari gempuran pasukan Genko.
Jendral Holdon masih memantau keadaan perang itu diatas tembok lalu ia memanggil bawahannya.
"Secepatnya kamu persiapkan kapal untuk melarikan diri',ucap Jendral Holdon kepada bawahannya lalu dijawab dengan anggukan oleh bawahannya yang langsung pergi meninggalkannya.
Shén Long yang berada di tengah barisan Kerbau Gunung bersama Huang An yang sedang menghalau gempuran Genko sambil mengamati Zhang Liao yang sangat kewalahan menahan serangan musuh lalu dia juga melihat ke arah Wong Fei yang terlihat sama dengan Zhang Liao yang berusaha menahan posisinya.
Kemudian Shén Long melihat ke arah tembok Hakata terlihat jendral Holdon hanya diam mengamati jalannya perang dan sempat saling tatap dengan Shén Long lalu dia meninggalkan tembok pertahanan diikuti semua Jendralnya yang membuat Lin Fang dan Chen Wu kecewa karena ia malah meninggalkan pasukannya bertarung sendiri.
"Apapun yang terjadi kita jangan meninggalkan saudara kita sebab kita semua senasib",ucap Lin Fang yang menyemangati pasukannya untuk tetap di posisinya.
"Kalau begini terus divisi Shan bisa musnah",batin Shén Long melihat posisi pertahanannya mulai kocar kacir.
"Huang An,kamu jaga posisi ini untuk melindungi Kuda Gunung dan Ular Gunung mundur dulu sebab pasukan mereka mulai tercerai berai",ucap Shén Long yang langsung dijawab Huang An dengan anggukan.
"Tiup nafiri untuk mundur!"perintah Shén Long kepada ajudannya yang kemudian dia meniup sangkakala sebagai pertanda untuk mundur' untuk kembali ke kota.
"MUNDUR",ucap Zhang Liao sambil memutar kudanya untuk kembali ke kota diikuti juga semua pasukan Kuda Gunung sedangkan pasukan berkuda Genko tidak mengejar pasukan Kuda Gunung tetapi malah merangsek pasukan Naga Gunung.
"Aaaahhh", teriak Zhang Liao terkena panah dari arah belakang mengenai pundaknya tetapi dia masih kuat memacu kudanya untuk mundur ke kota.
Zhang Liao
"MUNDUR”,ucap Wong Fei yang juga memutar kudanya untuk kembali ke dalam kota Hakata diikuti pasukan Ular Gunung sedangkan pasukan berkuda Genko juga tidak mengejar Wong Fei melainkan merangsek pula pasukan Naga Gunung.
Sedangkan pasukan infantri Genko yang tadi mendukung pasukan berkuda Genko yang disayap kanan dan kiri melakukan hal yang sama yaitu berusaha mengepung barisan Kerbau Gunung, Tikus Gunung,dan Naga Gunung.
Ketika Jendral Holdon meninggalkan mereka diikuti semua pasukan Mongol maka yang masih bertahan ditembok pertahanan hanya pasukan Kelinci Gunung dan Harimau Gunung serta sedikit pasukan Goryeo.
"BUKA PINTU GERBANG",ucap Chen Wu maka pintu gerbang dibukakan.
Chen Wu
Maka masuklah pasukan Kuda Gunung masuk ke dalam kota serta disusul pasukan Ular Gunung.
"Xǔ Mao,kamu buka jalan untuk arah kembali ke kota sebelum jalan itu ditutup oleh mereka",ucap Shén Long yang hanya dijawab anggukan oleh Xǔ Mao.
"Naga Gunung,buka jalan untuk kembali ke kota",ucap Xǔ Mao yang memutar kudanya serta diikuti pasukan Naga Gunung untuk menerjang kepungan pasukan Genko yang mulai menutup jalan itu.
Ketika jalan untuk kembali ke kota mulai terbuka karena kegigihan pasukan Naga Gunung tetapi karena banyaknya pasukan Genko maka sangat sulit untuk membuat celah untuk jalan kembali.
"Cepat kalian lepaskan anak panah ke arah musuh",ucap Lin Fang kepada barisan Kelinci Gunung yang kemudian melepaskan anak panahnya untuk membantu pasukan Naga Gunung membuat jalan kembali ke kota.
Banyaknya anak panah yang dilepaskan oleh pasukan Kelinci Gunung dan Harimau Gunung dari atas tembok pertahanan membuat banyak pasukan Genko berjatuhan.
Keluarlah Lin Fang beserta pasukan pilihan pemanahnya dari pintu gerbang untuk membantu Shén Long, Huang An,He Shu,dan Xǔ Mao beserta pasukannya dengan membuka jalan.
"Huang An ,He Shu cepat perintahkan pasukanmu kembali ke kota",ucap Shén Long yang langsung dijawab mereka dengan anggukan.
"Xǔ Mao,kamu lindungi mereka",ucap Shén Long yang dijawab juga dengan anggukan.
"Tikus Gunung, mundur", ucap He Shu kepada pasukannya maka mereka mundur sambil menahan laju pasukan Genko sedangkan pasukan Naga Gunung juga memberi perlindungan di saat pasukan Tikus Gunung mulai masuk di pintu Gerbang yang juga dijaga pemanah pilihan Kelinci Gunung.
"Terima kasih,kawan",ucap He Shu ke Lin Fang ketika dia dan pasukannya telah berhasil memasuki kota Hakata kembali.
"Huang An,giliranmu",ucap Shén Long sambil menghalau pasukan Genko yang terus menekan mereka.
"Baik",ucap Huang An dengan mengayunkan Gadanya menghantam banyak pasukan Genko berjatuhan korban.
"Kerbau Gunung, mundur", ucap Huang An sambil menghalau pasukan Genko agar semua pasukannya bisa mundur.
"Ayo, teman-teman cepat kita lindungi mereka agar teman teman kita bisa kembali ke kota",ucap Chen Wu yang berada diatas tembok pertahanan kota.
Akhirnya pasukan Kerbau Gunung telah masuk ke pintu gerbang kota Hakata yang dilindungi oleh pasukan Naga Gunung dengan dipayungi serangan panah dari pasukan Kelinci Gunung dan Harimau Gunung.
"Terima kasih saudaraku",ucap Huang An sambil menepuk punggung Lin Fang ketika dia dan pasukannya telah masuk ke kota.
"Ryuzo, sekarang giliranmu",ucap Shén Long yang dijawab langsung oleh Ryuzo dengan anggukan.
Setelah mendapat perintah Shén Long mundur maka Ryuzo Tanokara beserta pasukannya mundur kembali ke dalam kota.
"Shén Long, Xǔ Mao ayo giliran kalian",ucap Lin Fang yang berada di pintu Gerbang.
"Xǔ Mao, sekarang giliranmu",ucap Shén Long dengan kudanya menghalau pasukan Genko yang terus menggempurnya.
"Naga Gunung , mundur",ucap Xǔ Mao yang juga menghalau pasukan Genko.
Xu Mao
Maka mundurlah pasukan Naga Gunung masuk ke kota Hakata dibawah lindungan pasukan Kelinci Gunung yang terus melepaskan anak panahnya kepada pasukan Genko yang berusaha menghalanginya.
Sekarang tinggal Shén Long sendirian yang masih di Medan laga untuk menghalau pasukan Genko.
"Terima kasih, saudaraku tapi.."ucap Xǔ Mao kepada Lin Fang ketika semua pasukannya telah masuk ke dalam kota.
"SHEN LONG",ucap Lin Fang sambil tangannya memberi tanda mundur tetapi dijawab Shén Long hanya anggukan sebab dia masih menghalau pasukan Genko itu sendirian.
Lin Fang
"Kita tidak bisa membiarkan saudara kita bertarung sendirian",ucap Lín Fang dengan menunggangi kuda untuk membantu Shén Long.
"Ayo berangkat Xǔ Mao",ucap Wong Fei dan semua jendral Divisi Shan kembali turun ke Medan Laga untuk menolong saudaranya yang masih tertahan oleh pasukan Genko sedangkan pintu gerbang dengan semua pasukan pilihan Divisi Shan untuk menjaga kembalinya Jendralnya untuk kembali ke kota.
"CEPAT HALANGI MEREKA AGAR JANGAN SAMPAI MEREKA KEMBALI KE KOTA",ucap Hojo Yoshitoki yang memerintahkan pasukannya untuk menghalangi Shén Long untuk kembali ke kota.
Shén Long terus berusaha untuk mundur dari pertempuran tetapi dia terus mendapatkan perlawanan dari Genko.
"Shén Long, kamu belum mau meninggalkan pestanya",ucap Wong Fei yang akhirnya bisa menerobos sampai di sebelah Shén Long.
"Kalau ada pesta jangan dinikmati sendiri",ucap Zhang Liao yang berada disebelah Wong Fei.
"Hahaha , Shén Long belum rela untuk meninggalkan kesenangan",ucap Huang An dengan mengayunkan Gadanya.
"Tuan,ayo kembali sebab apabila anda tertinggal siapa yang mengurus anak Tuan",ucap Xǔ Mao yang membuat Shén Long tersenyum.
"BAIKLAH,AYO KITA MUNDUR",ucap Shén Long sambil memutar kudanya untuk kembali ke kota diikuti semua saudara angkatnya tetapi pasukan Genko yang hendak mengejar mereka telah dihentikan karena perintah Hojo Tokimasa.
Akhirnya Shén Long dan semua saudara angkatnya telah kembali ke dalam kota dan pintu gerbang berhasil ditutup.
"Ayah,kenapa kita tidak mengejar mereka dan juga sedikit lagi langkah kita merebut Hakata kembali",ucap Hojo Yoshitoki yang menghampiri ayahnya.
"Kita tidak perlu mengorbankan banyak pasukan lagi hanya untuk menguasai Hakata sebab aku sudah punya cara lain untuk merebut kota itu",ucap Hojo Tokimasa yang membuat Hojo Yoshitoki terdiam.
Sedangkan didalam kota Hakata, Shén Long telah kembali ke kota Hakata lalu dia mendekati Zhang Liao yang sedang terluka.
“Bagaimana keadaanmu”Tanya Shen Long kepada Zhang Liao sambil memegang pundaknya.
“Aku tidak apa – apa”jawab Zhang Liao sambil menganggukkan kepala.
"Dimana Jendral Holdon?",tanya Shén Long ke Lin Fang yang berdiri disebelah Zhang Liao.
"Dia pergi ke pelabuhan bahkan ia telah meninggalkan Hakata", ucap Lin Fang.
"Sekarang kamu pimpinan tertinggi di Hakata sebab jendral Holdon telah meninggalkan posisinya",ucap Chen Wu sambil menepuk pundak kiri Shen Long.
"Bagaimana semua kondisi kekuatan kita?"tanya Shén Long.
"Kita masih ada pasukan Goryeo berjumlah 3000 orang yang sekarang menggantikan pasukan Kelinci Gunung dan Harimau Gunung untuk menjaga tembok pertahanan sedangkan pasukan mongol yang masih tertinggal hanya 2000 orang yang juga membantu orang Goryeo didalam menjaga pintu gerbang sedangkan pasukan divisi Shan sekarang Tinggal 4000 orang setelah bertempur dengan Genko",Chen Wu.
Shén Long hanya tertunduk setelah dia mendengar laporan itu lalu dia memandangi semua saudara angkatnya yang kelelahan dengan wajah yang berlumuran darah tetapi mereka masih mempunyai semangat yang tinggi kemudian dia melihat sekeliling pasukannya yang masih bersemangat tinggi walaupun badan mereka kelelahan.
"Pertahanan terakhir kita hanya tembok itu jadi seumpama tembok pertahanan itu jebol maka hancurlah sudah pertahanan kita di Hakata",ucap Shén Long sambil menunjuk arah tembok itu.
"Kuharap kalian semua menyiapkan kapal agar siap untuk meninggalkan Hakata apabila tembok pertahanan itu jebol sebab kita tidak mungkin bisa mempertahankan kota Hakata dengan kekuatan yang ada sekarang untuk membendung kekuatan Genko yang 10 kali lebih besar dari kita",ucap Shén Long yang menghadap semua jendralnya.
"Apabila pertahanan di tembok telah hancur maka bunyikan genderang sebagai tanda meninggalkan kota", ucap Shén Long.
"Duaaarrr",suara letusan di saluran air kota Hakata yang membuat Shén Long dan semua Jendralnya kaget.
"Kurasa genderang mundur ditabuh lebih cepat dari yang diperkirakan",ucap Wong Fei sambil tertawa setelah mendengar suara ledakan itu.
Wong Fei
"Xǔ Mao,Lin Fang,He Shu, dan Zhang Liao kalian atur dulu pasukan kalian untuk keluar dari kota Hakata,"ucap Shén Long.
"Sisanya ikut aku untuk menghalangi pasukan Genko agar pengangkutan pasukan mundur bisa lancar",ucap Shén Long.
Setelah ia memerintahkan itu maka Shén Long, Wong Fei, Huang An, Chen Wu,dan Ryuzo Tanokara pergi ke arah berlawanan untuk mencoba menahan pasukan Genko yang bisa masuk ke kota lewat saluran air kota Hakata.
Terjadi kekacauan di tembok pertahanan yang di jaga pasukan Goryeo dan Mongol yang kebingungan karena serangan tiba tiba dari Genko.
"SERANG",ucap Shén Long sambil menghunuskan pedangnya dengan berlari kearah pasukan Genko yang lagi memporak porandakan pasukan Mongol dan Goryeo yang sedang menjaga tembok pertahanan.
"Kalian tidak pernah menyerah",ucap Huang An dengan mengayunkan Gadanya ke pasukan Genko yang terus keluar dari saluran air.
"Mereka bisa meledakkan tembok pakai bubuk mesiu",ucap Chen Wu setelah melihat bongkahan batu dari tembok.
"Darimana mereka mendapatkan bubuk mesiu?"ucap Wong Fei yang juga berusaha menghalau pasukan Genko.
Sedangkan Chen Wu dan Wong Fei berusaha menolong tentara Goryeo dan Mongol untuk bisa mundur dari tembok pertahanan yang akhirnya jatuh ditangan pasukan Genko.
"Ide yang bagus ayah",ucap Hojo Yoshitoki yang memuji ayahnya yang hanya tersenyum memandang kota Hakata yang sebentar lagi bisa direbut kembali.
"Wong Fei dan Chen Wu,kalian mundur dulu biar aku dan Huang An yang melindungi kalian",ucap Shén Long yang berusaha menahan laju pasukan Genko.
"Baik",ucap Wong Fei sambil memerintahkan semua pasukannya untuk mundur dan diikuti Chen Wu beserta pasukannya.
"Ryuzo Tanokara, sebaiknya anda dan pasukan anda juga mundur ikut bersama Wong Fei agar anda tidak ditangkap oleh mereka",ucap Shén Long yang terus mencoba menghalau gempuran pasukan Genko sambil mundur selangkah demi langkah.
"Saya salut dengan anda karena anda mempunyai sifat Bushido maka aku merasa terhormat apabila mati di pihak anda",ucap Ryuzo Tanokara sambil membungkukkan badannya sedikit lalu ia beserta pasukannya ikut mundur dengan Wong Fei.
Serbuan Pasukan Genko akhirnya bisa menekan pertahanan Shén Long sampai mendekati pelabuhan kota Hakata.
"Akhirnya beberapa pasukanku telah meninggalkan Hakata",batin Shén Long ketika melihat banyak kapal yang sudah berlayar dan berhasil mengangkut sebagian pasukan Divisi Shan.
"Huang An sekarang giliranmu untuk mundur",ucap Shén Long yang terus berusaha menahan lajunya pasukan Genko.
"Nanti aku mundur bersama dengan dirimu",ucap Huang An yang berdiri di sebelah Shén Long ikut membantu menghalau pasukan Genko.
"Cepat kamu mundur sekarang dan jangan kuatirkan aku pasti kususul kalian",ucap Shén Long yang terus menghalau serangan pasukan Genko.
"Tuan Shén Long",ucap Xǔ Mao yang secara tiba tiba datang langsung ikut membantu Shén Long dan Huang An.
"Xǔ Mao,kenapa kamu kembali dan seharusnya kamu telah pergi",ucap Shén Long
"Aku tidak akan pergi sebelum Tuan ikut pergi",ucap Xǔ Mao yang juga menghalau semua serangan Genko.
"Jendral Shén Long",ucap Ryuzo Tanokara yang juga ikut membantu Shén Long yang berusaha menahan gempuran pasukan Genko.
“tuan, masih ada satu kapal yang masih berlabuh di pelabuhan untuk menunggu Tuan naik",ucap Xǔ Mao sambil melemparkan guci yang berisi bubuk mesiu dengan sumbu api menyala ke arah pasukan Genko lalu meledak.
"Duaaarrr",suara ledakan yang mengenai banyak pasukan Genko.
"Ini saatnya kita mundur", ucap Shén Long sambil berlari dan diikuti semua orang ketika ia melihat banyak pasukan Genko yang mati karena ledakan guci yang dilempar oleh Xu Mao.
Setelah Mereka semua sampai di pelabuhan lalu mereka naik kapal dan siap untuk meninggalkan Hakata tetapi terjadi sesuatu yaitu ada banyak pasukan Genko yang datang terus menuju ke dermaga.
“Huang An , dan Xu mao ,kamu naik dulu sebab aku akan menahan mereka terlebih dahulu”,ucap Shen long yang dibantu beberapa pasukan Naga Gunung sambil menghunuskan pedangnya berjalan menuju pasukan Genko yang lari menyerbu ke arahnya.
Lalu Huang An naik kapal sambil memerintahkan nakhoda kapal untuk siap siap memberangkatkan kapal.
Ketika Shen Long sedang menahan laju pasukan Genko yang sedang menyerangnya didermaga namun secara tiba –tiba ia melihat ada beberapa kapal kecil Genko datang dari arah kiri menuju kapal terakhir Divisi Shan yang masih berlabuh di dermaga untuk menunggu Shen Long.
“Huang An,kamu berangkatkan kapalnya... nanti aku susul”,ucap Shen Long yang masih menghalangi pasukan Genko.
Nakhoda kapal melihat banyak kapal Genko yang berlayar didepan mereka mulai membentuk barisan untuk menghadang agar kapal terakhir Divisi Shan tidak bisa lolos.
"TARIK JANGKAR",ucap nakhoda kapal langsung awak kapal menarik jangkar kapal.
"Bentangkan layar",ucap nakhoda kapal lagi langsung layar telah dibentangkan oleh awak kapal dan kapal sudah melaju meninggalkan dermaga Hakata.
“Nakhoda,apa yang kamu lakukan dan di bawah masih ada orang kita yang tertinggal terutama petinggi Divisi Shan yaitu Shen Long”ucap Huang An kepada nakhoda kapal.
"Kamu telah dengar Jendral Shén Long memerintahkan kita untuk berangkat maka ini saatnya sebab kalau tidak maka kita bisa keluar karena hadangan mereka",ucap nakhoda kapal.
Xu Mao dan Ryuzo Tanokara turun dari kapal dengan beberapa orang untuk membantu Shen Long karena mereka melihat banyaknya pasukan Genko yang terus berdatangan melawan Shen Long sendirian karena semua orang yang tadi membantu Shen Long sudah gugur semuanya.
"Nakhoda,kamu tahan dulu kapal ini sebab masih banyak orang kita di dermaga",ucap Huang An kepada nakhoda kapal yang sedang memerintahkan awaknya untuk menjalankan kapal.
"Aku rasa tidak bisa sebab anda coba lihat ada puluhan kapal Genko telah membentuk barisan untuk menghadang kita apabila kita tidak berangkat sekarang maka barisan mereka untuk menutup jalan keluar kita telah sempurna",ucap nakhoda kapal sambil menunjukkan Huang An akan barisan armada Genko yang mulai menutupi jalan keluar mereka.
"Tetapi disana ada pimpinan Divisi Shan dan orang kita",jawab Huang An yang berusaha menyakinkan nakhoda kapal dan perdebatan itu masih berlanjut.
Gempuran orang Genko sangat gencar sekali sehingga Shén Long dan lainnya kewalahan untuk menahan mereka.
Ketika di medan perang itu ada seorang pasukan Genko membawa busur yang mengarahkan anak panahnya ke Shén Long yang sedang menghalau serangan pasukan Genko dan Xǔ Mao mengetahuinya maka ia langsung berlari ke arah Shén Long.
"AWAS,TUAN SHÉN LONG",ucap Xǔ Mao sambil berlari dan berusaha menghalangi anak panah itu yang telah dilepaskan oleh pasukan Genko itu ke arah Shén Long.
Ketika Xǔ Mao memeluk tubuh Shén Long dari belakang yang akhirnya banyak anak panah Genko menancap ke tubuhnya sampai menembus jantungnya.
"XǓ MAO",ucap Shén Long ketika ia menoleh dan melihat punggung Xǔ Mao yang tertancap banyak anak panah dari pasukan Genko itu.
Shén Long melihat pasukan Genko yang membawa busur itu maka dia mengambil katana yang baru saja dia rebut dari pasukan Genko didepannya lalu dia lemparkan tepat ke dadanya pasukan Genko yang membawa busur itu dan seketika itu juga dia mati.
Lalu Ryuzo Tanokara melindungi Shen Long pada waktu Shen Long sedang melihat keadaan Xǔ Mao.
"Xǔ Mao,kamu harus tetap hidup sebab Hui Min dan anak - anakmu membutuhkanmu",ucap Shén Long yang berlutut sambil memegangi tubuh Xǔ Mao yang juga berlutut dihadapannya.
"Tuan,perjalananku telah berakhir disini dan tuan Shén Long harus menepati janji tuan agar saya bisa pergi dengan tenang ke alam akhirat",ucap Xǔ Mao dengan mulut mengeluarkan darah.
"Xǔ Mao, kamu jangan bilang begitu sebab kamu harus tetap hidup demi Xǔ Long dan Xǔ Yu yang selalu menantimu", ucap Shén Long sambil memegangi kepala Xǔ Mao yang mau roboh.
"Tuan,aku tidak kuat lagi maka berjanjilah tuan untuk menjaga Hui Min dan kedua anakku",ucap Xǔ Mao yang tubuhnya mulai melemah.
"Iya ,aku berjanji akan menjaga mereka",ucap Shén Long yang masih memegangi tubuh Xǔ Mao yang masih berlutut dengan punggung banyak anak panah.
"Terima kasih Tuan Shén Long maka saya bisa pergi dengan tenang",ucap Xǔ Mao sambil tersenyum lega walaupun mulutnya mengeluarkan darah lalu ia menundukkan kepalanya.
"Xǔ Mao, pergilah dengan tenang dan kutepati janjiku untuk menjaga mereka",ucap Shén Long sambil memeluk Xǔ Mao dengan berlutut.
Huang An yang melihat kejadian itu sambil menggenggam erat pagar kapal.
Akhirnya kapal terakhir Divisi Shan mulai melaju meninggalkan dermaga tanpa menunggu Shén Long dan lainnya yang masih menghalau pasukan Genko yang terus menuju dermaga yang berusaha menahan kapal terakhir Divisi Shan.
"Shén Long,ayo cepat kembali ke kapal",ucap Huang An agar Shen Long cepat mengejar kapalnya.
Shén Long tersadar karena panggilan Huang An yang ada diatas kapal lalu ia meninggalkan jenazah Xǔ Mao yang akhirnya roboh ke tanah lalu dia melihat Ryuzo Tanokara telah tertangkap oleh pasukan Genko sedangkan dia dibantu dua anak buah Ryuzo untuk menghalau pasukan Genko sambil mundur untuk mengejar kapalnya.
Maka ia berlari menuju kapal yang mana Huang An menjulurkan tangannya untuk menyambut tangan Shén Long yang sedang berlari mengejar kapalnya.
Huang An
“SHEN LONG,AYO LARI RAIH TANGANKU”,ucap Huang An yang mencoba keluar pagar kapal dengan menggantung sambil menjulurkan tangannya ke Shen Long yang berlari kepadanya sambil menjulurkan tangannya.
Sedangkan kedua anak buah Ryuzo akhirnya terbunuh ketika berusaha menahan pasukan Genko yang mengejar Shén Long yang sedang berlari ke kapalnya yang terus melaju untuk meninggalkan dermaga sampai Shén Long tidak bisa mengejarnya karena ia telah mencapai ujung dermaga sehingga ia tidak bisa meraih tangan Huang An yang berada dikapalnya yang telah melaju ke laut.
Huang An sedih karena dia tidak bisa menolong Shén Long sambil tangannya memukul tubuh kapal terus ia menatap Shén Long yang tersenyum kepadanya sambil mengangguk kepadanya.
Akhirnya kapal terakhir Divisi Shan bisa lolos dari kepungan kapal Genko serta meninggalkan Hakata.
Setelah Shén Long telah ditinggal kapalnya maka dia membalikkan badannya terlihat banyak pasukan Genko yang menghadangnya.
Shén Long melihat mereka dengan pedang yang masih terhunus dan pedang itu berlumuran darah.
"YuQi,maafkan aku tidak bisa menemanimu",ucap Shén Long yang kemudian lari menyerang barisan pasukan Genko yang menghadangnya.
Shén Long pun melawan mereka dengan senjata apapun sampai dia kelelahan sambil memegang bendera yang berlogo Naga Seiryu.
Kemudian datanglah rombongan pangeran Ichigo Kameyama yang juga melihat Shén Long yang terus menghalau pasukannya dengan tombak yang berbendera naga itu mengingatkan dia akan penglihatan dia pada waktu bersemedi bagaikan naga Seiryu sendiri yang menghalau pasukanya.
Dengan tubuh sempoyongan dia mengarahkan tombak yang ada bendera itu menghalau semua serangan pasukan Genko yang mengerubunginya yang berjumlah 10 orang.

Disana ada Hojo Yoshitoki yang melihat Shén Long yang berdiri sempoyongan dan tubuh penuh luka sabetan dengan membawa tombak berbendera Naga ditengah kepungan pasukannya tetapi ia masih bisa menghalau semua serangan pasukan Genko.
Kemudian kekuatan Shén Long mulai melemah lalu ia berlutut dengan tumpuan tombak itu serta masih dikepung pasukan Genko dengan katana terhunus.
Lalu Hojo Yoshitoki maju dengan membawa katana terhunus maka semua prajuritnya langsung minggir ketika ia mendekati Shén Long yang masih berlutut dihadapannya dengan tubuh lemah serta kepala tertunduk.

Lalu Hojo Yoshitoki menyerang Shén Long dengan menghunuskan katananya tetapi Shén Long masih bisa menahannya dengan tombak itu tetapi tombak itu patah karena tebasan katana Hojo Yoshitoki lalu Shén Long terjatuh telentang karena tendangan Hojo Yoshitoki.
Hojo Yoshitoki
Ketika ia melihat Shén Long jatuh telentang dan tidak sadarkan diri maka dia berusaha menancapkan katananya ke tubuh Shén Long.
"Shén Long, tamatlah riwayatmu engkau perebut wanitaku",ucap Hojo Yoshitoki dengan sekuat tenaga berusaha menancapkan katananya ke tubuh Shén Long yang lagi tak sadarkan diri.
 
Terakhir diubah:
Sengit pertempurannya..namun moga Shen Long bisa selamat...kasihan temannya sangguo berkorban melindungi shen long ..makasih suhu :ampun:
 
Mantab suhu .... keren. Kayak kisah the last samurai ???? Tapi tetep mantab ... makasih suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd