Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Terus berkarya suhu banyak yg menunggu kelanjutan nua
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Daftar lagu soundtrack Dong Feng Po

1.Niji-iro Chouchou – Wakaggi Band
2..tori no you ni- Wagakki Band
3.Hotaru No Hikari - Ikimono Gakari
4.Soba ni iru kara – Amadori
5.Ikusa – Wagakki band
6.Long Kiss Goodbye – Halcali
7.Sabaku no Komoriutac- Wakaggi band
8.Tsuioku – Wagakki band
9.HARMONIA – RYTHEM
10.Mei hua san nong - Jiang yu heng
11.yuèliàng dàibiǎo wǒde xīn -Teresa Teng
12.Ame Nochi Kanjoron - Wagakki Band
13.Wo Shi Bu Shi Gai An Jing De Zou Kai -Aaron Kwok
14.Nadeshiko Zakura - Wagakki Band
15.Wen Bie - Jacky Cheung
16.Departure – Scandal
17.Akatsuki no Uta - Wagakki Band
18.Yuki Kageboushi - Wagakki Band
19.Strong Fate _Wagakki band
20.Sasameyuki - wagakki band
21.Yuki yo Mai chire Sonata ni Mukete - Wagakki band
22.Okinotayuu - wagakki band
23.Clean - wagakki band
24.episode 0 - wagakki band
25.Yoshiwara Lament - wagakki band
26. Fuurin no Utautai - wagakki band
27. Doppo- wagakki band
28. Mayonaka No Orchestra - Aqua Timez
29.Bu Gai Kan Ni De Yan Shen - Zhong zhen tao
30.Tian Tian Yue Yuan《天天月圆》- Jackie Chan & Chen Si Si
31.Harukaze - Scandal
32.hangeki no yaiba - wagakki band
33.Ziji - Liu YiFei
34.Dang ni gu dan ni hui xiang qi shui - Nicholas Tao
35.Feel the wind - Janne De Arc
36.Wu Ji - Xiao Zhan Feat. Wang Yibo
 
Terakhir diubah:
Meskipun kemenangan awal mereka, Divisi Shan tidak mengejar samurai itu yang lari lebih jauh ke pedalaman pertahanan di Dazaifu.

Setelah kemenangan di Hakata maka pihak Mongol mengadakan pertemuan yang dihadiri semua para jendral Divisi Shan, Mongol,dan Goryeo untuk membahas rekapitulasi dan rencana selanjutnya.

"Jendral,ada penyusunan kekuatan Genko di Dazaifu dengan perkiraan sebesar 102.000 personel",ucap Shén Long.
Shen Long
"Kamu jangan takut sebab kita memiliki senjata yang termasuk persenjataan jarak jauh superior (busur komposit pendek yang dikenal oleh bangsa Mongol, dengan panah beracun, panah api, panah busur diluncurkan dengan mesin roket kecil terpasang dan panah eksplosif serbuk senjata dan granat dengan keramik cangkang yang dilemparkan untuk menakut-nakuti kuda musuh)",ucap jendral Holdon ke Shén Long.

"Jendral Holdon ada laporan korban dengan jumlah menunjukkan 200 kapal Mongol hilang karena kapal-kapal Genko yang kecil jauh lebih gesit dan bermanuver daripada kapal-kapal Mongol, dan orang Genko bisa menaiki kapal-kapal sisa pasukan Mongol yang lumpuh.Samurai itu mendekati dan menaiki kapal- kapal di bawah naungan kegelapan lalu menyerang semua awak mongol dengan ganas",ucap seorang jendral Mongol ke jendral Holdon.

"Genko juga memperbaharui bentuk senjata pedangnya ketika melihat kenyataan struktur pedang tidak efektif ketika mereka bertempur dengan pasukan kita karena pedang Genko yang panjang dan tipis itu terjebak dan tersangkut di dalam armor kulit yang tebal dari pasukan kita",ucap jendral Mongol ke jendral Holdon.

"Kalian semua jangan kuatir dengan jumlah pasukan Genko sebab aku sudah mendatangkan lebih banyak pasukan Mongol dari Fujian dan kemungkinan mereka akan datang besok atau lusa",ucap Jendral Holdon.

"Jadi kalian harus siap siaga untuk mempertahankan pelabuhan agar semua pasukanku dari Fujian bisa mendarat",ucap Jendral Holdon.

"SIAP JENDRAL",jawab mereka semua serentak sambil berdiri dengan memberi salam Gongshu.

Sedangkan di Dazaifu dimana pusat kekuatan pasukan Genko.

"Yoshitoki, bagaimana lukamu?"ucap Hojo Tokimasa Merupakan ayah dari Hojo Yoshitoki.

"Sudah sembuh,Ayah",ucap Hojo Yoshitoki yang telanjang dada dengan lengan berbalut perban.

"Persiapan pasukan kita sudah siap jadi besok kita berangkat menyerang Hakata untuk mengusir bangsa Mongol",ucap Hojo Tokimasa

"Baik,ayah dan aku juga sudah siap",ucap Hojo Yoshitoki.

"Aku dengar Michiko akan kembali ke Nihon maka pernikahananmu dengannya segera dilaksanakan agar klan Hojo menjadi kerabat kerajaan lalu setelah itu kita harus menjadi Shogun pengganti Shogun Kamakura",ucap Hojo Tokimasa.

"Ya ayah",ucap Hojo Yoshitoki.
Hojo yoshitoki
Malamnya di markas pasukan Divisi Shan kesatuan Ular Gunung yang berpusat di kota Hakata yang tepatnya di kamar jendralnya yaitu Wong Fei.

"Yeaaahh...yeaaahh....Kimochi....Kimochi", suara erangan wanita Genko yang lagi disodok oleh Wong Fei.

"Yeahhhhhh.....", erangan Wong Fei langsung melepaskan pedangnya dari gua nikmatnya wanita Genko lalu di arahkan pedang itu ke mulut wanita itu yang sedang menganga untuk dimuntahkan maninya kedalam mulut wanita itu.

"Aaaahhh...aaaa",erang wanita Genko itu sambil mengatur nafas dan menikmati muncratan mani Wong Fei ke mulutnya.

"Haahhh...hahhhh.... sungguh nikmatnya", erang Wong Fei setelah pedangnya memuntahkan maninya.

Wanita Genko itu langsung mengulum pedang Wong Fei yang masih basah terus dia sedot sambil memuji rasa maninya yang gurih.

"DOK...DOOK",Suara pintu kamar Wong Fei diketuk.
Wong Fei
"Sebentar",ucap Wong Fei dari dalam.

"Krieeek"suara pintu dibukakan dari dalam oleh Wong Fei.

"Shén Long",ucap Wong Fei masih telanjang dada sedangkan didalam kamar terdapat wanita Genko yang masih telanjang lagi memakai kimono.

"Teman-teman mengajak kumpul untuk minum-minum",ucap Shén Long yang tahu saudaranya baru saja bersetubuh dengan wanita Genko.

"Ya,nanti kususul kalian",ucap Wong Fei sambil menutup kamar untuk memakai baju.

Shén Long meninggalkan Wong Fei terus pergi menuju dimana semua saudara angkatnya yang berkumpul disebuah kedai yang berada di tengah Hakata.

Tidak lama kemudian Wong Fei datang menyusul mereka maka pesta minum minum pun dimulai serta mereka semua saling bercanda lalu semua Jendral Divisi Shan memutuskan pergi ke rumah bordil tetapi hanya Shén Long dan Huang An tidak ikut.

Pada waktu Shén Long dan Huang An berjalan untuk kembali ke markas pada waktu ditengah perjalanan Huang An tertarik gantungan Giok yang bagus yang dipajang disebuah lapak.

"Shén Long,aku tinggal dulu sebentar sebab aku tertarik gantungan giok itu yang bagus untuk anakku",ucap Huang An sambil berjalan meninggalkan Shén Long ke lapak itu.

Shén Long hanya tersenyum ke Huang An lalu dia memandang ke depan ada seorang wanita berpakaian kimono yang bersandar ke tembok sambil memegangi kakinya yang sakit karena kesleo disebabkan penyangga sandalnya patah.
sandal Genko
"Aduh...kakiku sakit",rintih wanita itu.

Shén Long merasa kasihan dengan wanita itu maka dia mendekati wanita itu untuk menolongnya.

Berhubung Shén Long tidak bisa bahasa Genko maka ia menggunakan bahasa isyarat ke wanita itu untuk menolongnya mengurut urat kaki wanita itu dan wanita itu tidak ada penolakan ketika Shén Long memegang kakinya untuk mengurut kaki wanita itu sampai wanita itu merasa nyaman dan tidak sakit.

"Domo Arigato(terima kasih)",ucap wanita sambil memandang Shén Long yang hanya tersenyum saja karena dia tidak tahu apa yang diucapkan wanita Genko itu.

Lalu Shén Long mengambil sandal wanita Genko itu dengan mematahkan semua penyangganya menjadi datar.
Keiko
"Orang Han ini tahu cara memperlakukan wanita dengan lembut",batin wanita Genko itu

Sesudah Shén Long mematahkan penyangga sandal wanita itu lalu dia mengembalikan sandal itu ke wanita Genko itu serta memakaikan sandal itu ke wanita itu yang hanya tersenyum ketika Shén Long melakukan itu.

"Watashi wa Keiko desu(nama saya Keiko)",kata wanita Genko itu sambil memandang Shén Long yang hanya tersenyum karena ia tidak tahu apa dikatakan wanita itu.

"Watashi wa Keiko desu",ucap wanita Genko itu sekali lagi dengan tangannya menepuk dadanya dan Shén Long mulai mengerti maksud wanita Genko ini bahwa namanya adalah Keiko.
Keiko
"Anata wa(anda)?"tanya Keiko kepada Shén Long yang beranjak berdiri setelah memakaikan sandal Keiko.

"Shén Long",ucap Shén Long yang juga tangannya menepuk dadanya.

"Shén Long,jendral Han yang terkenal itu dan kupikir dia seorang jendral yang sangat tua ternyata dia seorang yang masih muda dan tampan",batin Keiko ketika Shén Long memperkenalkan diri.

"Sayonara",ucap Keiko yang membungkukkan badannya sambil kakinya melangkah untuk meninggalkan Shén Long yang hanya tersenyum dan membungkuk.

Shén Long hanya tersenyum ketika Keiko meninggalkan dia dan tanpa menoleh mengikutinya.

Kemudian Huang An datang menghampiri Shén Long setelah membeli gantungan giok itu untuk anaknya.

"Sudah?"tanya Shén Long ke Huang An yang hanya dijawab dengan anggukan.

Terus Huang An menoleh ke arah Keiko yang baru saja meninggalkan Shén Long dengan berjalan anggun itu sempat menoleh ke Shén Long tetapi Shén Long tidak menyadarinya sedangkan Huang An memergokinya.
Huang An
Lalu mereka melanjutkan langkahnya kembali markas Divisi Shan ketika Shén Long dan Huang An telah sampai ke markas divisi Shan terus mereka berpisah.

Shén Long tidak pergi ke kamarnya melainkan ia pergi untuk melihat tembok pertahanan lalu dia melihat ke arah pantai yang terlihat banyak kapal kapal Mongol berlabuh di teluk Hakata.

"Istriku Zhang YuQi semoga kamu dan kandunganmu sehat",batin Shén Long yang masih mengamati arah pantai.
Shen Long
"Besok atau lusa nanti banyak kapal datang dari Fujian",ucap Xǔ Mao yang datang ke sebelah Shén Long.

"Ya,semoga Genko dengan cepat menyerah dan kita bisa pulang",ucap Shén Long.

"Tuan, bolehkah aku meminta sesuatu anda",ucap Xǔ Mao yang kemudian dia berlutut di sebelah Shén Long yang membuatnya kaget.

"Kenapa kamu berlutut kepadaku?"ucap Shén Long yang berusaha menyuruh Xǔ Mao berdiri.

"Aku tidak akan berdiri kalau anda tidak mengabulkan permintaanku",ucap Xǔ Mao yang bersikukuh berlutut sampai Shén Long mau mengabulkan permintaannya.

"Apa permintaananmu sampai membuatmu berlutut kepadaku?"tanya Shén Long yang berdiri dihadapannya.

"Hamba hanya minta apabila hamba wafat di medan perang maka sekiranya anda merawat anak dan istri saya?"pinta Xǔ Mao yang langsung membuat Shén Long kaget.

"Mana bisa begitu dan kamu harus tetap hidup agar kamu bisa pulang untuk kembali ke keluargamu", ucap Shén Long yang berusaha mengangkat tubuh Xǔ Mao untuk berdiri dari berlututnya tetapi Xǔ Mao tidak mau.

"Mati orang siapa yang tahu setidaknya aku ingin anakku diasuh dengan orang yang sebaik dan bijak seperti tuan maka Tuan Shén Long berjanjilah dahulu maka saya bisa tenang di alam sana dan mau berdiri",ucap Xǔ Mao yang masih berlutut.

"Ya, baiklah tapi apabila kamu masih hidup maka janjiku batal dan sekarang kamu boleh berdiri",ucap Shén Long untuk mengajak Xǔ Mao berdiri.

"Baiklah,terima kasih Tuan Shén Long",ucap Xǔ Mao yang akhirnya berdiri.

"Kenapa kamu menitipkan anakmu ke aku apakah kamu tidak punya saudara?"tanya Shén Long kepada Xǔ Mao yang berdiri disebelahnya.

"Aku tidak punya saudara dan juga aku merasa kasihan dengan Huimin didalam mengurus anak anakku sendirian", ucap Xǔ Mao.

"Baiklah,tetapi aku tetap berharap kamu tetap hidup agar kamu bisa kembali ke keluargamu",ucap Shén Long.

"Kalau begitu saya mohon diri untuk kembali ke kamar serta terima kasih telah mengabulkan permintaanku",ucap Xǔ Mao sambil salam Gongshu terus meninggalkan Shén Long dalam kesendirian dan juga dijawab Shén Long dengan anggukan.

"Tuan Shén Long,Terima kasih telah mengabulkan permohonanku dan setidaknya aku tenang apabila aku gugur dalam perang maka Huimin dan anak-anakku berada di orang yang tepat",batin Xǔ Mao sambil berjalan meninggalkan Shén Long.

"Huimin setidaknya kamu bisa dekat dengan pujaan hatimu apabila aku telah gugur",batin Xǔ Mao.

"Kenapa Xǔ Mao meminta hal itu kepadaku?"batin Shén Long yang masih berdiri memandang lautan.

"Apapun yang terjadi aku akan jaga semua orang yang kulindungi",batin Shén Long yang beranjak kembali ke kamarnya.
Xu Mao
Malam ditempat pertahanan orang Genko yaitu Dazaifu disebuah kamar terlihat seorang yang duduk membelakangi pintu dengan telanjang dada dengan lengannya berbalut perban yang tak lain orang itu adalah Hojo Yoshitoki.

"Sreet",suara pintu yang dibuka terus ditutup kembali oleh seseorang terus berlutut dibelakang Hojo Yoshitoki.

"Berita apa yang akan kau sampaikan sekarang?"ucap Hojo Yoshitoki yang tetap membelakanginya.

"Tuan Yoshitoki,putri Michiko akan kembali ke Nihon tetapi ...",ucap Kirara seorang Ninja Iga sama dengan Minori.

"Tetapi apa?"tanya Hojo Yoshitoki melirik kesamping tetapi ia tidak menggerakkan tubuhnya menghadap ke Kirara.

"Dia mempunyai hubungan cinta dengan seorang jendral Han yang bernama Shén Long",ucap Kirara berlutut di belakang Hojo Yoshitoki.

"APA!"ucap Hojo Yoshitoki dengan suara keras sehingga membuat Kirara berlutut dengan membungkukkan badannya karena mendengar Hojo Yoshitoki yang sedang marah.

"Tidak kusangka dia telah mengkhianati perjodohan kita",ucap Hojo Yoshitoki sambil mengepalkan tangannya.

Kirara mulai bangkit dari berlututnya terus mendekati Hojo Yoshitoki.
Kirara
"Yang lebih sakit adalah hatiku apabila kamu menikahinya",ucap Kirara yang kemudian memeluk Hojo Yoshitoki dari belakang sambil menciumi lehernya terus pundaknya lalu dia melewati lengan kanannya Hojo Yoshitoki untuk mengulum putingnya.

Hojo Yoshitoki yang tadi marah menjadi diam dan menikmati apa yang dilakukan Kirara kepadanya.

Tangan Hojo Yoshitoki melepaskan ikatan kepala Kirara terus tangan kirinya berusaha menelungsup masuk ke dalam baju hitam Kirara untuk memainkan putingnya.

Kemudian Hojo Yoshitoki mengangkat kepala Kirara untuk diajaknya bercumbu.

Setelah mereka berciuman maka Hojo Yoshitoki memandang wajah kekasihnya yang menitikkan air matanya.

"Maafkan aku tetapi ini semua demi masa depan kita",ucap Hojo Yoshitoki yang dijawab oleh Kirara dengan anggukan.

Lalu mereka berciuman terus Hojo Yoshitoki langsung menindihnya sambil berusaha melucuti baju Kirara.

Maka terlihatlah tubuh telanjang Kirara yang terlihat puting kecilnya dengan bagian bawahnya yang rimbun.

Hojo Yoshitoki langsung mencaplok buah dada Kirara secara bergantian yang kanan dan kiri sampai membuat Kirara menggelinjang geli.

Sedangkan Kirara membelai rambut Hojo Yoshitoki sambil tersenyum karena dia sedang menyusui orang yang dicintainya.

Kemudian Kirara mendorong Hojo Yoshitoki kebawah sambil dia merabai gundukan selangkangannya untuk berusaha membebaskan pedang Hojo Yoshitoki yang sudah berdiri tegak.

Dikocoknya pedang itu oleh Kirara sehingga menjadi lebih kokoh sampai membuat Hojo Yoshitoki melepaskan kulumannya dari buah dada Kirara.
Kirara
Hojo Yoshitoki tidur telentang sedangkan Kirara mendekati pedangnya lalu ia menjulurkan lidahnya memainkan ujung pedang Hojo Yoshitoki.

Secara telaten Kirara menjilati pedang itu dari bawah ke atas langsung dikulumnya.

"Sluuurrrpppp..... sluuurrrpppp",suara itu memenuhi ruangan itu sampai membuat Hojo Yoshitoki mulai menggoyangkan pinggulnya kekanan dan kekiri lalu ia menyodoknya keatas secara perlahan.

Tangan Hojo Yoshitoki memegangi kepala Kirara yang naik turun yang terus disodok oleh Hojo Yoshitoki dari bawah.

Kemudian Hojo Yoshitoki melepaskan tangannya dari kepala Kirara lalu ia melihat Kirara yang tersenyum kepadanya yang terus mulai mengarahkan gua nikmatnya ke mulut Hojo Yoshitoki yang juga menjulurkan lidahnya untuk mengobel gua itu.

"Aaaah....Kimochi",ucap Kirara ketika dia merasakan sensasi guanya dikobel oleh lidah Hojo Yoshitoki.

Pinggul Kirara mulai memaju mundurkan dan terkadang dia memutar mengikuti jilatan lidah kekasihnya.

Hojo Yoshitoki terkadang dia menyedot gua kenikmatan Kirara yang membuatnya menggelinjang.

Yang akhirnya gua Kirara mengeluarkan cairan sampai membanjiri wajah kekasihnya yang langsung ditampung cairan itu lalu ditelannya.

"Aduh, nikmatnya",desah Kirara yang baru saja guanya mengeluarkan cairan nikmatnya lalu dia mengarahkan gua itu untuk melahap pedang cinta kekasihnya hingga tertelan abis.

"Sayangku ,Hiks..janganlah pernah kamu meninggalkanku sebab aku sangat mencintaimu Hiks",ucap Kirara sambil menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh kekasihnya yang merupakan nanti menjadi kerabat kerajaan apabila menikah putri Michiko.

Kemudian Kirara menyodorkan buah dadanya ke Hojo Yoshitoki yang langsung menyusunya sambil dia menggoyangkan pinggulnya yang masih menelan pedang Kekasihnya.

Lidah Hojo Yoshitoki memainkan puting itu dan terkadang hanya menyedot ujungnya saja sampai membuat Kirara mengerang.

"Aku paling suka ketika kau memainkan ujung putingku", ucap Kirara yang lagi meneteki Hojo Yoshitoki.

Akhirnya Kirara mencapai puncaknya sekali lagi dan langsung tersipu sambil menindihi Hojo Yoshitoki yang masih memainkan puting susunya.

Kemudian Hojo Yoshitoki membalikkan badan Kirara menjadi telentang lalu ia menggenjotnya terus menerus sampai kedua kaki Kirara mengapit pinggulnya sedangkan kedua tangan Kirara melingkar di leher kekasihnya sambil memandangi.

Hojo Yoshitoki juga memandangi wajah kekasihnya sambil menggenjotnya terus dia mengecup bibir Kirara terus dia lakukan sekali lagi mengecup bibir itu lalu dia mencumbunya.

Setelah selesai mereka bercumbu terus Hojo Yoshitoki membalikkan badan Kirara dan dia memasukkan pedangnya kedalam gua kenikmatan Kirara dari belakang.

"Aaaah...aaaaah",erang Kirara yang digenjot Hojo Yoshitoki sambil tangannya meremasi buah dadanya.

Kemudian Hojo Yoshitoki menarik kedua tangan Kirara kebelakang sehingga tubuhnya ikut juga kebelakang dengan Hojo Yoshitoki masih menggenjotnya dari belakang.

Tidak lama kemudian Hojo Yoshitoki duduk dan tetap memegang tubuh Kirara yang masih bersatu dengannya yang menjadi diatasnya.

Maka Kirara langsung menggoyangkan pinggulnya terus dia memposisikan tubuhnya dengan jongkok sambil menaik turunkan pinggulnya dengan guanya yang masih menelan pedang Hojo Yoshitoki.

Akhirnya Kirara merasa capek dengan tidur telentang menindihi Hojo Yoshitoki yang ada dibawahnya terus Hojo Yoshitoki memiringkan tubuh kekasihnya terus menggenjotnya dari samping dengan mengangkat kaki kanan Kirara.

"Iyaaa.....yaa... nikmatnya....cepat benihi aku pangeranku",ucap Kirara disela-sela genjotan Hojo Yoshitoki.

"Iiiyaaa .... sayangku akan kuhamili kamu.aaaa",ucap Hojo Yoshitoki sambil pedangnya memuntahkan benihnya ke dalam rahim Kirara.

"Sayangku,aku sangat mencintaimu",ucap Hojo Yoshitoki sambil memeluk Kirara dengan meremas buah dadanya.

"Pangeranku, Domo arigato",ucap Kirara yang akhirnya tertidur yang dipeluk Hojo Yoshitoki.
Hojo Yoshitoki
"Shén Long,lihat besok merupakan hari kematiannya karena kamu melukai lenganku dan juga hatiku",batin Hojo Yoshitoki sambil memeluk Kirara serta tanpa melepas pedangnya yang masih tertelan gua Kirara.
 
Terakhir diubah:
Mantab hu. D tunggu kelanjutannya. Ttp xan yu qi dan fan bing bing no 1 ahhahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd