Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Ntah kenapa ane gak greget dg meifeng.
Mungkin krn jadi intel kali ya...
Lanjutkan suhu.
 
6.Cinta yang telah kembali pulang.
"Shén Long",ucap Meifeng dengan senyum lembutnya lalu ia berlari ke dada Shén Long dan langsung dipeluk oleh Shén Long dengan erat sambil mencium kening Meifeng.
Meifeng
Sedangkan tangan Meifeng meraba dada Shén Long yang ada sebuah gundukan di kimononya maka ia memasukkan tangannya disela kimono Shén Long ke arah gundukan itu dan ia telah menemukan sesuatu didalam gundukan itu yaitu sebuah sapu tangan buatannya.
"Dia masih menyimpannya",batin Meifeng yang tersenyum sambil memegang sapu tangan bersulam kupu-kupu buatannya lalu dia kembali menempelkan kepalanya ke dada Shén Long.
"Kenapa kamu meninggalkanku tanpa pamit?"ucap Shén Long sambil memeluk Meifeng yang tersipu di dadanya.
"Sayang,maafkan aku sebab ada sesuatu yang harus kukerjakan terlebih dahulu tapi sekarang aku telah kembali ke hatimu",ucap Meifeng yang kemudian mengangkat kepalanya menatap Shén Long dan begitu juga Shén Long lalu mereka berciuman.
Setelah mereka berciuman,Meifeng kembali tersipu ke pelukan Shén Long sambil berkata",Ai Sheteru".
Setelah ia mendengar kata itu maka Shén Long mencium kening Meifeng sekali lagi.
"Meifeng,sekarang waktunya kamu mengatakan sebenarnya bahwa kamu memang bukan anak dari Jendral Liang",ucap Shén Long menatap ke depan dan melepaskan pelukannya ke Meifeng sambil jalan ke taman dengan membelakangi Meifeng.
"Iya memang aku bukan anak jendral Liang tetapi mereka adalah orang tua angkatku",ucap Meifeng yang menoleh kebelakang terus berjalan mendekati Shén Long dibelakangnya.
"Siapa sebenarnya dirimu?"tanya Shén Long sambil menoleh ke belakang.
Shen Long
"Aku Meifeng kekasihmu apakah kamu tidak mengenaliku lagi",ucap Meifeng yang mulai menitikkan air mata.
"Kenapa kamu tidak mau mengatakan sebenarnya kepadaku Michiko?"ucap Shén Long menatap tajam ke Meifeng.
"Baiklah,karena kamu sudah tahu namaku asliku maka aku beritahu siapa sebenarnya diriku bahwa aku memang bukan anak jendral Liang dan Kakakkulah yang menitipkan aku untuk tinggal dalam keluarga Jendral Liang",ucap Meifeng yang berjalan menghadap taman dan disebelah kanan Shén Long.
“Ada keperluan apa sampai kamu dititipkan di jendral Liang dan apa yang kamu sembunyikan dariku?” tanya Shén Long menoleh ke kiri yang bersebelahan dengan Meifeng.
“Shen Long,ada apa denganmu sampai kamu bertanya begitu padaku?”tanya Meifeng sambil menitikkan air mata.
"Apa yang kau lakukan di klenteng sambil melihat pangkalan angkatan laut Mongol?"tanya Shén Long menatap tajam ke Meifeng.
"Aku sedang berdoa Paritan (Doa Budha) untuk kedua orang tuaku,jendral Liang,kakakku dan yang paling utama adalah kamu apabila kamu pergi ke medan laga",ucap Meifeng dengan menitikkan air mata.
"Berdoa atau menghitung jumlah kapal yang lalu lalang dari pangkalan angkatan laut Mongol?"ucap Shén Long yang membuat Meifeng terdiam seribu bahasa.
"Apakah kata cinta yang kau ucapkan untukku agar kamu bisa dekat aku untuk mengetahui strategi yang kupersiapkan untuk menyerang negaramu?”ucap Shen Long membuat Meifeng terkesiap.
“Shen Long,kamu jangan salah paham tapi dengarkan dulu penjelasanku”,ucap Meifeng memandang Shén Long.
“Sekarang aku mengerti kenapa kamu tidak mau kunikahi karena kau telah dijodohkan dengan Hojo Yoshitoki”,ucap Shen Long yang menatap Meifeng.
Meifeng atau Michiko
"Shén Long,kamu tidak boleh bicara seperti itu kepadaku sebab aku seorang...",ucap Meifeng yang terpotong karena ia sadar akan sesuatu yang tidak boleh diungkapkan maka ia menutup mulutnya.
"Karena kamu seorang putri maka kamu bisa seenaknya menyakiti hati semua orang termasuk diriku tanpa pernah disalahkan",ucap Shén Long yang kemudian...
"PLaaak"suara tamparan Meifeng ke pipi Shén Long yang membuatnya terdiam dan kecewa tetapi Meifeng dengan menitikkan air mata mencoba memegang pipi Shen Long yang baru ditamparnya.
“Shen Long maafkan aku bukan ini maksudku menamparmu...Hiks”,ucap Meifeng yang berusaha mendekati Shen long tetapi Shen Long mundur darinya sambil memegangi pipinya.
“Ini bukan yang kali pertama aku mendapatkan tamparan darimu”,ucap Shen Long sambil memegangi pipinya yang bekas ditampar oleh Meifeng.
“Shen Long,maafkan aku..bukan maksudku untuk melakukan itu tapi tolong dengarkan penjelasanku terlebih dahulu..Hiks”,ucap Meifeng yang merasa bersalah yang telah menampar Shen Long.
"Baik...mulai saat ini kupu-kupu ini didalam sapu tangan ini terpisah seperti cinta kita yang kau khinati demi kepentinganmu sendiri”,ucap Shen Long sambil merebut sapu tangan buatan Meifeng dari tangan Meifeng langsung dia koyak menjadi dua bagian sesuai dengan sulaman kupu-kupu itu yang dulu sepasang menjadi terpisah.
“Kraaaakkk”,suara sapu tangan itu yang dikoyak oleh Shen Long.
"Shen Long ,jangan kau lakukan itu.. Hiks”,ucap Meifeng yang kemudian berlutut sambil menundukkan kepala dengan air mata yang berjatuhan di atas rumput.
Setelah mengoyak sapu tangan itu Shen Long melemparnya ke bawah tepat disebelah Meifeng berlutut lalu dia membalikkan badannya untuk melangkahkan kakinya meninggalkan Meifeng.
“Shen Long ,apa yang kau katakan itu tidak semuanya salah dan memang ini salahku juga yang memperalatmu untuk mendapatkan informasi Divisi Shan tetapi untuk cintaku kepadamu aku tidak pernah berbohong sebab aku sangat mencintaimu”,ucap Meifeng mengambil kedua koyakan sapu tangan itu sambil bangkit berdiri dan menatap Shen Long yang terhenti langkahnya karena ucapan Meifeng.
Namun tiba-tiba ada butiran salju yang jatuh dari langit menimpa dua insan manusia yang lagi berseteru di taman itu secara perlahan.
“Meifeng,Maafkan aku tidak mau dengar lagi penjelasanmu sebab kamu telah mengecewakanku karena kamu telah memperalatku berarti cintamu juga sama”,ucap Shen Long tanpa menoleh ke belakang dengan kepala menunduk
Meifeng
"Shen Long,aku melakukan ini semua pasti ada alasannya yang juga sama denganmu yaitu melindungi orang yang kucintai di Nippon walaupun aku juga mengkhianati hatiku sendiri",ucap Meifeng menatap Shén Long sambil memegang dua koyakan sapu tangan itu.
ayanasu kigi ni furu sasameyuki
michite wa kakete yuku tsuki no hikari
tooku e ikanai de to naiteru
kyou mo mata
— Butiran salju, jatuh ke pohon yang berhiaskan cahaya.
— Rembulan bersinar terang, perlahan meredup karena sinarnya.
— Aku menangis, jangan kau pergi dariku.
— Begitu pun hari ini.

yubi no sukima surinuketeku
omoide wo kakiatsumeteru dake
sukoshizutsu no surechigai wa
itsu no ma ni futari wo wakatsu
— Celah antar jemariku, semakin merenggang
— dipenuhi kenangan lama, yang teringat kembali.
— Saat kita bertemu, perlahan saling menghindar
— dan tanpa disadari, kita t'lah terpisah.

ayanasu kigi ni furu sasameyuki
michite wa kakete yuku tsuki no hikari
miwatasu ichimen ni yukigeshou
subete tsutsumu you ni
doko ka ni otoshite kita jounetsu mo
dare ka wo aishita hi no nukumori mo
nido to wa modorenai hibi datte
sugite yuku
— Butiran salju, jatuh ke pohon yang berhiaskan cahaya.
— Rembulan bersinar terang, perlahan meredup karena sinarnya.
— Kulihat selimut salju yang sepertinya
— telah menutupi segalanya.
— Entah hilang kemana semangatku ini.
— Hari-hari penuh kehangatan saat merasakan cinta.
— Kini tak akan pernah kembali.
— Ia berlalu begitu saja.

yubi wo akaku musubu ito no
sono saki wa omosa wo nakuse domo
hoo wo tsutau namida de are
sono umi mo itsuka wa kareru
— Benang merahnya, masih menghubungkan jemari kita.
— Meski kini, ikatannya telah merenggang.
— Akan ada air mata, yang jatuh dipipimu.
— Tapi suatu saat nanti, lautan ini 'kan mengering juga.

mou ichido meguriaetara
tsutaetai koto bakari da yo
umi wo koete mieta keshiki wo
katariaitakatta
— Jika nanti kita dipertemukan kembali.
— Akan ada begitu banyak hal, untuk kuberitahukan padamu.
— Aku ingin berbicara, tentang indahnya suasana
— yang kulihat, saat melintasi lautan.

ayanasu kigi ni furu sasameyuki
michite wa kakete yuku tsuki no hikari
kono te wo hanashita mune no itami
subete tsutsumu you ni
doko ka de wasureteita jounetsu wo
anata wo aishita hi no nukumori wo
nido to wa modorenai hi wo daite
ikite yuku
— Butiran salju, jatuh ke pohon yang berhiaskan cahaya.
— Rembulan bersinar terang, perlahan meredup karena sinarnya.
— Rasa sakit di hatiku, karna melepas genggamanmu.
— Sepertinya t'lah meliputi segalanya.
— Entah terlupakan dimana semangatku ini.
— Hari-hari penuh kehangatan saat aku mencintaimu juga.
— Hanyalah harapan hampa yang takkan pernah kembali.
— Kita 'kan terus melanjutkan hidup.​
Wagakki Band - Sasameyuki (Hujan Butiran Salju)
https://www.bilibili.com/video/av23208915?from=search&seid=15497027969359912687

“Ini saatnya kita berpisah”,ucap Shen Long mengangkat kepalanya lalu melangkahkan kaki dengan penuh keyakinan untuk meninggalkan Meifeng yang menangis kesendirian di dalam hujan rintik - rintik salju.
"Dewa Shén Long, semua istriku telah meninggalkan aku termasuk yang paling kucintai yaitu Zhang YuQi dan sekarang aku juga telah dikhianati oleh orang yang juga kucintai",batin Shén Long meninggalkan Meifeng dengan menitikkan air mata.
"Shén Long...hiks .. Shén Long..hiks ",ucap Meifeng yang di belakang Shén Long yang telah meninggalkan dia.
"Penjaga,aku sudah selesai",ucap Shén Long kemudian pintu dibukakan lalu Shén Long meninggalkan Meifeng yang masih berdiri menatapnya.
"Shén Long ,aku berjanji akan kusatukan kembali kupu-kupu ini sebab aku sangat mencintaimu dan aku tidak mau yang lain",ucap Meifeng ditengah guyuran hujan salju.
Setelah pertemuannya dengan pangeran Ichigo Kameyama dan Meifeng atau putri Michiko maka Shén Long kembali ke kediaman Hojo terlebih dahulu sebab hari itu lagi turun hujan salju lebat.
Shén Long diajak Keiko di ruang yang ada perapian di tengah ruangan dan Keiko menaruh panci di perapian itu dengan cara digantung.
Lalu Keiko memasukkan sayuran dan daging ke dalam panci itu sambil melihat Shén Long yang menatap kosong ke arah perapian itu dan kebetulan di ruang itu hanya Shén Long dan Keiko saja.
Keiko kemudian mengambil nasi di sebuah wadah lalu dia masukkan ke mangkuk lalu diberikan ke Shén Long yang kemudian tersadar ketika Keiko memberikan nasi kepadanya.
"Silakan ",ucap Keiko mempersilahkan Shen Long untuk mengambil kuah didalam panci di perapian dan Shén Long menjawabnya dengan mengangguk.
"Dimana Tuan Hojo Tokimasa?apakah beliau tidak pulang untuk makan malam?"tanya Shén Long sambil mengambil sayur di panci itu.
"Otou sama lagi pergi meninjau pasukan di tempat lain dan kemungkinan beliau tidak akan pulang karena cuaca seperti ini",jawab Keiko sambil mengambil daging dari panci ditaruh ke mangkuk Shén Long.
"Terima kasih",ucap Shén Long yang terkesiap karena Keiko memberi daging ke mangkuknya.
"Keiko, kenapa kamu masih baik kepadaku padahal aku yang membunuh kakakmu",ucap Shén Long menatap Keiko yang ada disebelahnya.
"Sekarang Aku mencoba menghilangkan kepahitan itu dengan cara mengampunimu",ucap Keiko menatap perapian itu lalu mereka berdua makan bersama.
Keiko Hojo
Setelah makan malam, Shen Long kembali di kamarnya sambil merenung apa yang terjadi tadi siang dengan Meifeng didalam kesendiriannya di ruang itu sampai Keiko datang membawa kotak obat untuk memeriksa luka Shen Long.
Setelah pintu kamar ditutup lalu Keiko duduk dibelakang Shen Long sambil berkata”,Shen Long San ini saatnya aku merawat lukamu”.
Keiko membuka ikat pinggang kimono Shen Long lalu menyibakkan baju Shen Long agar melihat luka Shen Long.
Keiko mengobati Luka Shen Long sangat telaten tetapi pandangan Shen Long yang ke sebuah pisau disamping Keiko yang digunakan untuk memotong kain pengikat penutup lukanya.
Secara tiba – tiba Shen Long mengambil pisau kecil itu dengan cepat tanpa sepengatahuan Keiko untuk mencoba memotong nadinya sendiri tetapi Keiko mengetahui itu langsung berusaha menahan pisau itu sehingga terjadi tarik menarik pisau kecil itu.
"Keiko,Jangan halangi aku untuk mati sebab tidak ada lagi di dunia ini membutuhkanku",ucap Shén Long yang berusaha memotong pisau kecil itu ke urat nadinya.
Shen Long
"Jangan, Shén Long San ... jangan kamu lakukan itu",ucap Keiko sambil berusaha menghalangi tangan Shén Long untuk menusukkan pisau itu.
“Aucchhh”jerit Keiko ketika pisau itu secara tidak sengaja menggores tangannya ketika lepas dari tangan Shén Long.
Shén Long mengetahui itu langsung melepaskan ikat pinggangnya dari kimononya untuk menutupi luka tangan Keiko sedangkan Keiko terpaku diam karena usaha Shén Long yang mengobati lukanya.
"Cukup, Shén Long...Domo arigato (terima kasih)",ucap Keiko sambil tangannya menahan tangan Shén Long yang menutupi lukanya.
“Maafkan aku Keiko sampai kamu terluka karena aku”,ucap Shen long sambil memegang tangan Keiko yang yang sudah dibalutnya.
Di luar yang hujan salju terus menerus membuat suasana dingin ruang itu sedangkan mereka yang hanya berdua didalam ruang yang sama sedang saling tatap itu terus Keiko mulai mendekatkan bibirnya untuk mencium bibir Shén Long dan ciuman itu dibalas dengan Shén Long lalu mereka saling peluk kemudian Keiko mendorong Shén Long sampai rebah lalu ia mencumbui Shén Long lagi dan lidah mereka saling bergulat.
Tangan kanan Shén Long menyusup ke dalam Kimono Keiko untuk menemukan puncak gunung milik Keiko dan setelah menemukannya maka ia langsung memilinnya dengan jarinya sedangkan tangan kiri Keiko merabai gundukan selangkangannya Shén Long dan menurunkan kain kimononya yang telah longgar karena sudah tidak terikat maka mencuatlah pedang Shen Long yang menjulang tinggi dengan kocokan tangan Keiko.
Kemudian Keiko melepaskan ikatan kimononya lalu melonggarkan kimononya terus dia menyodorkan buah dadanya ke Shen Long yang langsung dilahapnya dan dikenyotnya.
Didorongnya tubuh Keiko oleh Shén Long hingga telentang terus Shén memainkan payudara Keiko secara bergantian sedangkan tangan kiri Shén Long merabai gundukan Keiko lalu melepaskan ikatan celana dalam Keiko lalu ia menyibakkan kain itu terus diobelnya gua kenikmatan Keiko sampai membuat pinggul Keiko goyang mengikuti irama obelan jari Shén Long.
Kedua tangan Keiko memegang kepala Shén Long sambil meremas rambut Shén Long yang panjang dan terurai.
"Otou sama ,aku tidak punya kekuatan melarang pria ini menjamahku... Shén Long kamu pandai memperlakukan wanita",batin Keiko ketika gua kenikmatannya dijilati oleh Shén Long.
Ditekannya kepala Shén Long ke gua kenikmatannya agar lidah Shén Long bisa menerobos lebih dalam ke liangnya.
Didorongnya pinggulnya oleh Keiko sampai Shén Long telentang dan Keiko berdiri sambil menggoyangkan pinggulnya dimulut Shén Long.
Lalu Keiko memutar tubuhnya terus dia mencium pedang Shén Long yang berdiri tegak dan menjilatinya terus dimasukkan ke dalam mulutnya secara perlahan terus dikocoknya dengan mulutnya.
Pinggul Shén Long dinaikkan turun sampai mulut Keiko berbunyi kencang karena perpaduan mulut Keiko dengan pedang Shén Long yang mengocok mulutnya Keiko pun menjilati pedang itu dari atas sampai bawah dan melomot tengah tengah pedang itu.
Lalu Keiko menghentikan semuanya terus berbaring di sebelah Shén Long dan mencumbui Shén Long sampai tubuhnya ditindih Shén Long yang mulai mengarahkan pedang itu ke gua kenikmatan Keiko tetapi terganjal karena didalam gua kenikmatan Keiko masih ada selaput darah.
"Keiko, kamu masih...",ucap Shén Long yang diatasnya dan dijawab anggukan oleh Keiko.
Shén Long mengurungkan niatnya untuk menyetubuhi Keiko karena ia merasa tidak pantas mendapatkan kehormatan itu tetapi tangan Shén Long ditahan Keiko agar Shén Long tetap menyetubuhinya.
"Shén Long,janganlah ragu melakukannya atau aku yang akan menyerahkannya kepadamu",ucap Keiko dengan menitikkan air mata terus mendorong tubuh Shén Long sampai telentang terus pedang Shén Long yang tegak diarahkan ke gua kenikmatannya dengan jongkok diatasnya.
Walaupun pedang itu masih sulit menerobos gua itu karena masih terhalang tetapi dengan secara pelan-pelan Keiko mendorongnya ke dalam gua kenikmatannya sampai pedang Shén Long bisa masuk tertelan oleh gua kenikmatannya sampai membuat Keiko meringis menahan perih.
Setelah pedang Shén Long sudah tertelan masuk ke dalam gua kenikmatan Keiko lalu ia berhenti sejenak dengan menggigit bibir bawahnya sambil menatap Shén Long dan menciumi bibir Shén Long serta menjilati telinganya.
"Shén Long,aku rela kalau kamu yang pertama mengambil mahkotaku dan aku pun tidak menyesalinya karena aku juga ingin menjadi salah satu kekasihmu",bisik Keiko di kuping Shén Long yang juga merasa geli karena otot otot rahim Keiko mencengkeram pedangnya.
Keiko mulai menggoyang pelan-pelan pinggulnya secara maju mundur walaupun dia masih merasa perih terus keiko bangkit dengan duduk diatas tubuh Shen Long seperti penunggang kuda.
Shen Long memainkan puting Keiko dengan memilinnya sampai membuat Keiko mengerang sambil memaju mundurkan pinggulnya yang akhirnya keluar terus Keiko roboh diatas tubuh Shen Long.
Kemudian Shen Long membalik tubuh Keiko sehingga ia berada dibawah terus ia menggenjotnya sampai Keiko mengerang kenikmatan lalu kedua kaki Keiko mengapit pinggul Shen Long sedangkan kedua tangannya melingkar di leher Shen Long sambil menatap wajah Shen long.
Mereka melakukan persetubuhan itu masih memakai kimono mereka.
Kemudian Shen Long memutar tubuh Keiko dengan membelakanginya terus Shen Long menggenjot di belakang Keiko posisi merangkak.
“Aaaahhh...aaahhh”,ucap keiko ketika gua kenikmatannya disodok oleh pedang Shen Long sedangkan payudara Keiko yang menggantung maju mundur itu pun di remas pelan-pelan oleh tangan Shen Long.
Genjotan itu semakin lama semakin kencang sampai membuat Keiko terjatuh telungkup tapi Shén Long tetap menyodoknya terus lalu Keiko menoleh ke kanan langsung dicumbu Shen Long.
“Akkuu kellluaaaarrrr”,ucap Shen Long dengan memuntahkan maninya ke dalam Rahim Keiko.
Shen Long mengejang bersamaan dengan air maninya membanjiri rahim Keiko lalu dia menindih keiko yang masih telungkup didepannya sambil memeluknya tanpa melepas alat kelamin mereka yang masih bertautan yang akhirnya mereka terlelap tidur bersama.
“Apa ini?”ucap Shen Long memegang sesuatu didalam tangannya kemudian dia buka genggaman tangannya ternyata ada beberapa hati emas digenggamnya lalu ia menyadari di ikat pinggangnya ada sebuah kantong yang juga ia menyimpan hati emas itu maka ia langsung merabanya dan masih ada isinya bahkan jumlahnya tidak berkurang.
"Dimana ini?"ucap Shén Long ketika ia melihat sekelilingnya berupa Padang rumput nan hijau.
Lalu Shén Long kembali ke niatnya untuk membuka kantong yang ada di ikat pinggangnya.
"Janganlah kau buka lagi kantong itu sebab hati itu masih ada semuanya tetapi untuk saat ini kamu akan mengalami perseteruan dengan semua hatimu maka kamu harus mengikuti kata hatimu untuk dapat melewatinya",ucap Dewa Naga Shén Long yang berada di belakang Shén Long.
"Apakah Zhang YuQi dan semua istriku masih hidup?"tanya Shén Long sambil berlutut di hadapan Dewa Naga Shén Long.
"Iya dan kamu jangan khawatir",ucap Dewa Naga Shén Long yang kemudian bangkit berdiri.
"Tetapi kamu tidak bisa menemui mereka dalam waktu dekat karena kamu harus merebut kembali hati Michiko sebelum semua hatimu hilang semuanya", ucap Dewa Naga Shén Long.
"Kenapa tidak dilepaskan saja sebab aku masih mempunyai banyak hati yang lain?"ucap Shén Long dengan menoleh ke lain.
"Justru Karena dia nanti semua hatimu akan kembali bersatu",ucap Dewa Naga Shén Long.
"Tetapi dia telah memperalat dan mengkhianati aku", ucap Shén Long.
"Terserah kamu ....pesanku hanya kau ikuti kata hatimu",ucap Dewa Naga Shén Long yang kemudian terbang ke langit.
Dewa Naga Shen Long
Shén Long terbangun dari tidurnya lalu dia menoleh ke kiri terlihat Keiko tertidur menghadap kekiri dengan kimononya yang tersibak sehingga kelihatan pinggulnya yang terbuka dan juga gua kenikmatannya mengintip dari sela pahanya.
Ilustrasi tidur Keiko
"Apa yang telah aku lakukan?"batin Shén Long yang memandang tubuh Keiko dan merasa bersalah telah mengkhianati ketiga istrinya.
Kemudian Shén Long bangkit berdiri melihat jendela yang terbuka sedikit lalu dia menuju ke jendala itu untuk melihat keluar.
Shén Long yang berdiri hanya memakai baju kimono atasnya sedangkan bawahnya masih telanjang yang menatap keadaan luar yang terlihat turun salju namun tiba-tiba tubuhnya merasakan ada seorang yang tersipu dipunggungnya.
"Shen Long,Apa yang sedang kamu pikirkan?"ucap Keiko yang lagi tersipu di punggung Shén Long.
Shén Long hanya diam dan menatap ke depan walaupun dia merasakan punggungnya ada menempel yaitu puting Keiko dan juga dia merasakan di pinggulnya terasa ada rambut yaitu mahkota dari Keiko.
Karena tidak mendapat jawaban dari Shén Long lalu dia tersenyum terus jongkok didepan Shén Long lalu mengulum pedang Shén Long.
Keiko menjilati pedang Shén Long dari pangkal sampai ujungnya bahkan kantung telur Shén Long pun juga dikulum terus ia melomot batang itu dan memasukkan kembali pedang itu ke dalam mulutnya terus dimajukan mundurkan kepalanya sampai Shén Long mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan memaju mundurkan tetapi matanya masih menghadap ke depan.
Yang akhirnya jebol juga pertahanan Shén Long sampai pedangnya mengeluarkan maninya yang masuk ke dalam mulut Keiko yang juga memegang pinggang Shén Long agar pedang itu masuk lebih ke dalam tenggorokannya sampai membuat Shén Long merasa ngilu sampai dia memegang jendela untuk menopang tubuhnya yang mengejang.
Keiko menyedot mani Shén Long sampai bersih sehingga pedang Shén Long setelah keluar dari mulutnya maka terlihat bersih dan mengkilat.
Kemudian Keiko menatap Shén Long dengan tersenyum genit lalu ia bangkit berdiri terus kepalanya disandarkan dipundak kiri Shén Long sambil melihat ke depan.
Keiko tetap memakai kimononya tetapi ia tidak mengikat kimononya sehingga bagian tubuh dalamnya bisa terlihat dan kimono itu mudah tersibak.
"Terima kasih telah memberiku sarapan segar",ucap Keiko sambil mengecup pipi kiri Shén Long lalu ia menatap ke bawah dan kaget karena ia melihat pedang itu walaupun sudah mengeluarkan isinya tetapi masih berdiri kokoh.
"Keiko, orang yang seperti apa yang menurutmu orang itu tidak bisa diampuni?"tanya Shén Long menoleh ke Keiko.
"Sang Budha aja maha pengampun mengapa kita sebagai umatnya tidak melakukan hal yang sama",ucap Keiko sambil tangan kirinya mengocok pelan- pelan pedang Shén Long.
"Walaupun orang itu telah mengkhianatimu?"ucap Shén Long menoleh ke Keiko yang menjawabnya dengan anggukan.
Lalu Shén Long memutar tubuhnya Keiko kemudian ia berkata",ajari aku".
Shén Long mencumbu Keiko sambil berdiri terus ia menyusuri semua tubuhnya mulai leher sampai buah dadanya.
Puting susu Keiko dikenyot kenyot dan digigit kecil lalu disedotnya sampai membuat Keiko melenguh sambil memegangi kepala Shén Long.
Lalu Shén Long menyusur ke bawah lagi sampai bukit yang rimbun rambut hitam milik Keiko langsung dilahapnya dengan lidahnya yang mencoba menyibak belahan gua kenikmatan Keiko sampai dia mengerang sambil menekan kepala Shén Long.
"Ahhhh ...Shén Long apa yang kamu lakukan padaku?"erang Keiko sambil pinggulnya digoyang memutar karena mengikuti irama jilatan Shén Long dan tidak lama kemudian gua kenikmatan Keiko mengeluarkan cairan yang langsung dilahap abis oleh Shén Long.
Kemudian Shen Long bangkit berdiri terus mencumbu Keiko sambil mengarahkan pedangnya masuk kedalam gua kenikmatan Keiko.
Blesss...masuklah pedang Shen long kedalam menyeruak gua kenikmatan Keiko yang langsung digenjot oleh Shen Long sedangkan kedua tangan Keiko melingkar ke leher Shen Long.
“Otou Sama...dia melakukannya lagi ke anakmu ini”,batin Keiko sambil menatap sayu Shen Long yang lagi menggenjotnya dengan kedua tangannya melingkar ke pinggang Keiko.
“Aaaahhh....aaaahhh”,erang keiko ketika pedang Shen Long menyodok gua Keiko terus menerus lalu Shen Long mencabut pedangnya terus memutar tubuh Keiko sambil menyibak kimononya maka terlihat dua bongkahan bokong Keiko yang putih bulat yang membuat Shen Long tergiur untuk memasukkan pedangnya dari belakang sedangkan Keiko memegang tembok untuk menahan tubuhnya yang sedang digenjot Shen Long.
Shen Long terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur untuk menggenjot Keiko yang akhirnya Keiko jatuh merangkak karena dia telah mencapai puncaknya sampai pedang Shen Long Terlepas maka Shen Long membaringkan Keiko telentang lalu dia memasukkan pedang itu ke dalam gua itu terus digenjotnya lagi sampai mereka berdua sama sama mengerang untuk ingin mencapai kenikmatan itu bersama.
Kedua kaki Keiko mengapit pinggul Shen Long yang masih menggenjot gua kenikmatan Keiko terus menerus sambil mengerang.
“Iayaaa...yaaa...Hamiiiliii akuuuu saaayaaanggkuu”,racau Keiko ketika gua kenikmatannya disodok Shen Long.
Keiko
“Iyaaa...teriiiiimmaaa iiiiinnniiiii”,erang Shen Long yang akhirnya mengakhiri percintaan ini dengan ditandai keluarnya maninya kedalam gua kenikmatan Keiko sekali lagi lalu Shen Long jatuh ke pelukan Keiko yang dibawa terus dia menciumnya dan Keiko pun membalasnya.
“Keiko,terima kasih”,ucap Shen Long sambil menatap Keiko yang menjawabnya dengan mengangguk terus mereka berciuman lagi dan entah berapa kali Shen Long menyetubuhi Keiko pada malam itu.
 
Terakhir diubah:
Sebagai penebusan ( dosa putri Michiko karena telah membohongi Shen long) , maka Mochiko akan mempersatukan istri istri Sheng long ...
 
Meifeng msh berlanjut juga ya perannya, kirain bakal dibuang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd