Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
"Ya ,aku",ucap wanita itu yang tak lain adalah Kirara.
Kirara
"Apa yang kau mau dariku?"ucap Shén Long yang terikat disebuah palang.
"Kamu sudah tahu apa yang aku mau terus kenapa kamu masih bertanya lagi?",ucap Kirara yang berdiri disebelahnya.
“Hahahaha…Penderitaanmu telah di mulai dari yang pertama terpisahnya kamu dengan putri Michiko selanjutnya kamu harus mati dengan cara mengenaskan…hahahaha”,ucap Kirara yang mencibir ke Shen Long.
“Kenapa tidak bunuh aku sekarang juga?”ucap Shen Long dengan menatap tajam ke Kirara.
“Hahahaha….membunuhmu sekarang itu sangat mudah tetapi impian yang kami bangun bersama telah kamu hancurkan semuanya di Hakata jadi kamu tidak boleh mati dengan mudah”,ucap Kirara menatap tajam ke Shen Long.
“pertama kamu rasakan ini dulu”,ucap Kirara sambil mengambil cambuk yang ada di meja.
“Ceeeetaaarrr….”,suara cambuk yang disabetkan oleh Kirara ke arah lantai tetapi Shen Long hanya menatapnya saja.
“Rasakan ….ini”,ucap Kirara sambil mencambuk tubuh Shen Long.
“Cetaaaar….Ceataaaaar”,suara cambuk yang disabetkan oleh Kirara ke tubuh Shen Long
“Aaaa…AAaaaa”,suara rintihan Shen Long karena cambukkan Kirara ke tubuhnya.
Kirara mencambuk tubuh Shen Long terus menerus sampai Shen Long terengah – engah di dalam menarik napas karena siksaan Kirara kepadanya.
“Ini baru awal selanjutnya ada yang lebih menyakitkan dari ini”,ucap Kirara yang menatap tajam ke Shen Long sambil mengalungkan tali cambuk ke leher Shen Long yang hanya bisa menatap saja.
Kemudian Kirara mencekik Shen Long dengan tali cambuk yang dikalungkan tadi sampai Shen Long kekurangan napas lalu dia melepaskan tali itu sehingga Shen Long mengambil napas dengan terengah – engah.
cambuk
Kirara tersenyum melihat Shen Long kesakitan terus dia meninggalkan Shen Long sendirian di ruang itu.
Selama dua bulan dengan berbagai siksaan yang dilakukan Kirara terhadap Shen Long untuk memuaskan hasrat balas dendamnya kepada Shen Long.
Pada suatu waktu ada seorang wanita yang mengantar makanan ke Shen Long yang masih terikat di palang dengan kepala menunduk dengan pandangan yang kosong.
Setelah menaruh nampan terus wanita mengambil mangkuk dan sendok lalu ia mencoba menyuapi Shén Long tetapi nasinya terjatuh semua karena Shén Long tidak menggerakkan rahangnya serta matanya terlihat tidak ada gairah hidup.
Wanita itu mencoba menyuapi lagi di bantu oleh wanita itu dengan tangannya untuk menggerakkan rahangnya.
Akhirnya Shén Long mau menggerakkan rahangnya untuk mengunyah makanan yang berada di dalam mulutnya.
Wanita itu lagi menyuapi ke Shén Long sampai nasi di mangkuk habis lalu wanita itu memberi minum sehingga Shén Long meminumnya dengan terburu-buru karena dia sangat kehausan.
“Dimana aku bisa menemukan Shen long padahal semua tempat sudah kucari di seluruh desa ini tetapi aku tidak menemukan dia malah mereka menyuruh aku merawat tahanan sialan ini”,ucap wanita itu yang tak lain pengawal Putri Michiko yaitu Minori Hatsune.
style='font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"'>“Kasihan putri Michiko sebab dia sangat mencintai Shen Long sampai dia kebingungan mencari keberadaan Shen Long dimana semenjak dia diculik”, ucap Minori Hatsune sambil menata mangkuk di nampan untuk dibawa keluar.
"Kenapa kamu menyebut namaku?"ucap Shén Long dengan suara lirih.
Minori Hatsune
"Apa?"ucap Minori kepada Shén Long dengan kepala tertunduk.
"Kenapa kamu menyebut namaku?"ucap Shén Long sekali lagi dengan suara lirih.
"Apa kamu bilang?"ucap Minori sambil mendekatkan telinganya ke wajah Shén Long.
"Kenapa kamu menyebut namaku dan Michiko?"ucap Shén Long yang langsung membuat Minori terperanjat kaget terus mengamati wajah Shén Long yang sudah berjanggut dan hitam.
Pertama Minori mencoba mengangkat kepala Shén Long lalu mengamatinya sejenak karena Shén Long sekarang sudah berubah yaitu berjanggut tetapi Minori tetap mengamatinya dengan seksama yang akhirnya dia mengenali wajahnya karena dia ingat di saat menyerang kapal Song Hye Kyo dan Shén Long yang menghadangnya.
Kemudian Minori melihat sekeliling ruang itu dan ia melihat sebuah bak yang berisi air terus dia menyobek sebagian "Times New Roman","serif"'>kain kimononya lalu ia celupkan ke dalam air terus diusapkan ke wajah Shén Long yang hitam itu menjadi putih bersih.
kemudian Minori Hatsune melihat keadaan Shen Long dengan mencoba mengoyak bajunya dan ternyata banyak luka cambukan di tubuh Shen Long yang sudah bernanah.
Kemudian dia mengambil kain yang sudah dicelupkan air untuk membersihkan nanah di setiap luka cambukan di tubuh Shen Long lalu ia mengambil obat yang ada di sela kimononya terus dia bubuhkan di setiap luka Shen Long.
“Tuan Shen Long ,anda harus tetap hidup sebab Putri Mchiko mencari anda”,ucap Minori sambil mengobati luka luka Shen Long yang lagi meringis kesakitan terus dia pingsan.
Setelah Minori mengobati luka Shén Long terus merapikan baju Shén Long kemudian dia mengambil nampan dan meninggalkan Shen Long di ruang itu yang masih pingsan.
Setiap Minori mendapatkan tugas memberi makan Shén Long maka dia juga merawat luka Shén Long sampai kesehatan Shén Long pulih.
Tetapi pada suatu ketika Minori memeriksa luka Shén Long yang pada waktu dia sudah sadar dan membaik.
"Domo arigato",ucap Shén Long ke Minori Hatsune yang dijawab dengan anggukan.
"Jadi kamu yang membuat dia menjadi pulih",ucap seorang wanita dengan bahasa Genko yang keluar dari belakang mereka langsung membuat Minori dan Shén Long kaget.
"Putri Kirara", ucap Minori dengan kepala tertunduk menghadap Kirara sedangkan Shén Long hanya diam karena tubuhnya masih terikat di sebuah palang.
"Kamu kalau mau menyembuhkan dia jangan setengah tengah tapi sekalian saja kamu beri dia minuman penguat tenaganya”,ucap Kirara sambil menarik Minori Hatsune untuk berdiri terus menyibak kimono Minori Hatsune sehingga buah dadanya keluar lalu ditempelkan oleh Kirara mulut Shen Long tetapi dia tidak mau walaupun puting Minori Hatsune telah menempel di bibir.
“Kamu sok jual mahal segala”,ucap Kirara yang mendorong tubuh Minori Hatsune untuk meneteki Shen Long.
Lalu Kirara membuka celana bawah Shen Long dan terlihat pedang Shen Long yang masih lemas terus dia mendorong Minori Hatsune jongkok untuk mengulum serta melahapnya.
“Apa yang engkau mau sampai kamu memaksa dia melakukan ini kepadaku?”ucap Shen Long dengan menatap tajam Kirara sambil menahan geli akibat kuluman Minori Hatsune pedangnya menjadi tegak.
“Aku ingin melihat kekasih putri Michiko yang juga berkhianat dengan pengawalnya ... hahaha .. hahaha”,ucap Kirara yang melihat Minori Hatsune yang memberi pelayanan cinta ke Shen Long.
“Putri Michiko,maafkan aku telah melakukan ini ke pangeranmu”,batin Minori Hatsune yang lagi mengulum pedang Shen Long dengan memaju mundurkan kepalanya sambil menitikkan air matanya.
Ternyata Minori Hatsune telah terbakar dengan hawa nafsu sampai dial melucuti semua bajunya terus menempatkan pedang Shen Long ke tengah kedua bongkahan buah dadanya lalu dikocoknya pedang Shen Long dengan buah dadanya sedangkan Kirara duduk sambil melihat Shen Long yang mulai menikmati pedangnya dikocok dengan buah dada Minori Hatsune tetapi dia tidak bisa berbuat apa- apa untuk menolaknya sebab tangan dan kakinya masih terikat dengan palang.
Kemudian Minori hatsune berdiri sambil tangan kanannya mengocok pedang Shen Long terus ia bercumbu dengan Shen Long dan disambut juga oleh Shén Long lalu tidak lama kemudian tangan Minori Hatsune berusaha menggosok –gosokkan ujung pedang Shen Long ke gua cintanya secara perlahan – lahan.
"Iya...nikmatnya",ucap Minori Hatsune yang Menggosok gosok ujung atas gua cintanya dengan ujung pedang Shén Long yang juga membuat Minori Hatsune menggoyang pinggulnya.
Terus Minori Hatsune mencoba memasukkan pedang itu lebih dalam gua cintanya dan akhirnya Blesss...tertelan semua pedang itu ke dalam gua cinta Minori Hatsune.
"Shén Long San, maafkan aku telah membuatmu mengkhianati putri Michiko", ucap Minori Hatsune yang berdiri dihadapannya dengan gua cintanya menelan pedang Shén Long.
"Aouuucchh....kenapa kamu melakukan ini?"tanya Shén Long yang tak berdaya karena kedua tangan dan kakinya masih terikat sedangkan pedangnya telah menerobos masuk ke dalam gua cintanya Minori Hatsune.
Lalu kedua tangan Minori Hatsune melingkar ke leher Shén Long serta"mendekatkan tubuhnya ke tubuh Shén Long sambil menggoyangkan pinggulnya maju mundur sambil berdiri.
"Ahh...Aku melakukan ini karena terpaksa sebab aku ini seorang Shinobi maka aku harus menurut perintah Ketua...ahhh",bisik Minori Hatsune ke telinga Shén Long dengan napas tersengal-sengal agar Kirara tidak mendengarnya yang lagi melihat persetubuhan mereka.
"Tetapi kenapa kamu harus melakukan sampai sejauh ini?"bisik Shén Long
"Ini merupakan tugasku harus berkorban apapun untuk mencapai tujuan walaupun dengan menyerahkan tubuhku..Tuan,aku mempunyai rencana untuk Tuan bisa keluar dari sini dan rencana itu adalah.....",bisik Minori Hatsune sambil menggoyangkan pinggulnya dan juga diimbangi dengan sodokan pedang Shén Long.
Kirara
"Oh, begitu baiklah",bisik Shén Long kemudian dia menjilati leher Minori Hatsune membuat goyangannya semakin kencang dengan mengerang.
Sedangkan Kirara secara tidak sadar tangannya telah masuk kimononya untuk meremas buah dadanya sendiri sedangkan tangan lainnya sudah menyingkap kimono bawahnya untuk mengobel gua cintanya karena melihat persetubuhan Shén Long dan Minori Hatsune yang terbakar hawa nafsu.
Minori Hatsune mengangkat kaki kanan sambil terus menggoyang pinggulnya dengan iringan erangan mereka berdua yang terbakar hawa nafsu.
"Yaaa...Kalian...bangsat ...memmbuatkuuu seperti iiiinii",erang Kirara yang lagi meremasi buah dadanya serta mengobel gua cintanya sambil memaki persetubuhan Shén Long dan Minori Hatsune yang didepannya.
"YAaa...yaaaa aku mau keluar..Aaa",erang Minori Hatsune yang akhirnya mencapai puncaknya dengan ditandai pinggulnya yang mengejang beberapa kali serta gua cintanya membanjir.
"Yaaaa....yaaaa ...aku juga keluaaarrr", erang Kirara yang juga mencapai puncaknya ketika melihat Minori Hatsune yang telah mencapai puncak lalu dia lemas terus tertidur.
"Arigato, Shén Long San", bisik Minori Hatsune terus mengajak Shén Long bercumbu sedangkan Shén Long masih belum mencapai puncak.
Setelah mereka berciuman terus Minori Hatsune menatap Shén Long dengan memberi tanda anggukan kepadanya.
Kirara yang lagi duduk dengan kaki yang terbuka mengangkang dengan kepala menengadah ke atas di sebuah ranjang.
“Aaahhh...nikmatnya....yaaa terussss begituuu”,erang Kirara yang lagi merasakan ada seseorang yang memainkan gua cintanya.
Kemudian Kirara mengangkat pinggulnya untuk mendekatkan gua cintanya dengan kepala seseorang yang menjilati gua cintanya pakai tangannya.
Diliuk- liukan pinggul Kirara untuk mengikuti irama jilatan orang itu sambil memegangi kepala orang itu.
"Iya ...ya...ya...Aku keluar laggiiiii",erang Kirara dengan ditandai dengan keluarnya air mani dari gua cintanya.
Kirara telah lelah karena dia telah mencapai puncaknya sudah dua kali dengan tidur telentang dengan posisi masih mengkangkang.
Blessss......masuklah sesuatu ke dalam gua cinta Kirara terus dimajukan mundurkan secara berkala.
"Kok dimasuki lagi sih "ucap Kirara yang lemas sambil mengintip siapa yang menyetubuhinya yang tak lain Minori Hatsune dengan memakai sebuah ikat pinggang yang ada kayu yang berbentuk alat kelamin laki-laki.
Lalu Kirara menutup matanya lagi sambil menikmati genjotan dari Minori Hatsune.
Kemudian Minori Hatsune melepaskan semua baju yang nempel di tubuh Kirara lalu dia melepaskan pedangnya dari gua cinta Kirara terus ia memiringkan tubuh Kirara ke kiri.
Bless... masuk lagi pedang itu ke dalam gua cinta Kirara langsung digenjot lagi gua cinta Kirara.
Tetapi Kirara merasakan aneh dengan apa yang masuk barusan ke dalam gua cintanya sebab pedang itu lebih besar dari sebelumnya dan rasanya lebih nikmat maka ia berusaha membuka matanya untuk melirik siapa yang menyetubuhinya dan ia langsung terperanjat kaget sebab yang menyetubuhinya bukan Minori Hatsune melainkan Shén Long Lalu Kirara berusaha bangkit berdiri untuk memberontak font-tetapi kedua tangannya telah ditahan oleh Shén Long.
Minori Hatsune
"Kirara... sekarang saatnya aku menghukummu",ucap Shén Long yang menggenjot Kirara sambil menjilati daun telinga Kirara sedangkan tangan satunya memainkan puting Kirara yang kecil berwarna merah muda.
“Jangan....Shen Long ....kumohon hentikan ini sebab aku lagi mengandung anak Hojo Yoshitoki,”ucap Kirara yang berusaha membohongi Shén Long agar Shén Long menghentikan genjotannya dengan menitikkan air mata.
“Maafkan aku Kirara sebab kamu yang membuat aku mengkhianati cintaku kepada semua istriku termasuk putri Michiko maka anggaplah ini hukumanmu.....”,ucap Shen Long yang lagi menyetubuhinya sambil tangannya meremasi buah dadanya Kirara.
“Sheeenn Looonnnggg ... Hiks... kkkuuuu mmmoohoooon .... jangannnnn...”,ucap Kirara yang menatap Shen Long dengan wajah sayu kemudian pinggulnya mulai digoyang pelan pelan mengikuti irama genjotan Shen Long.
Tangan Kirara mulai dilepaskan oleh Shen Long lalu tangan itu bukannya mendorong tubuh Shen Long mfont-family:"Times New Roman","serif"'>elainkan merangkulnya ketika Shén Long mengajaknya bercumbu
"Kenapa....kenapa aku malah menikmatinya?"batin Kirara yang tak memungkiri kalau dia juga menikmati sodokan pedang Shén Long.
"Aahhhh.....Shén Long ... kamu ... jahat",ucap Kirara yang menatap Shén Long dengan sayu sambil menerima sodokan Shén Long sedangkan Minori Hatsune mendekati mereka lalu ia memainkan puting Kirara terus puting yang lain dipilinnya dengan jarinya.
"aaaAAAAHHH ... kalian ...semuuuaa jjaahaaattt",erang Kirara yang mendapatkan dua rangsangan yaitu putingnya dan gua cintanya.
"aaaAAAAHHH....gila.....akuuuu.......KEeeLllluaarr",erang Kirara yang akhirnya pinggulnya menghentak bersama keluarnya air maninya membanjiri pedang Shén Long yang masih tertelan gua cinta Kirara.
Shén Long dan Minori Hatsune hanya melihat Kirara yang telah puncaknya terus Shén Long mencabut pedangnya yang berdiri kokoh.
Kemudian kaki Kirara yang tadi menyamping dibuat telentang oleh Shén Long serta terlihat pemandangan indah dari gua cinta Kirara yang basah dengan mulut gua berwarna merah muda.
Shén Long menunduk ke arah gua cinta Kirara sambil menjulurkan lidahnya untuk memainkan ujung pentil yang menggantung diatas gua cinta Kirara.
"Aaaa..... Shén Long ...aku menyerah ....aaa", desah Kirara ketika pentil kecil yang menggantung di guanya dijilatin oleh ujung lidah Shén Long sedangkan Minori Hatsune mendekati
Wajah Kirara lalu mereka berdua bercumbu sambil lidah mereka saling bergulat.
"Crouuppp....croopp",suara bertautan antara percumbuan Minori dan Kirara dengan jilatan Shén Long di gua cinta Kirara sampai membuatnya menghentak hentak pinggulnya karena rasa geli akibat jilatan itu.
Kemudian Shén Long menghentikan jilatannya ke gua cinta Kirara sampai membuat Kirara mengejang karena dia mencapai puncaknya lagi sambil memandang sayu ke Minori Hatsune.
Shén Long berdiri sambil mengarahkan pedang itu ke gua cinta Kirara tetapi ditahan oleh Minori Hatsune yang terus berlutut didepan Shén Long untuk mengecup ujung pedang itu terlebih dahulu lalu menelannya secara perlahan-lahan kedalam mulutnya.
Dikulumnya pedang itu oleh Minori Hatsune sambil tersenyum genit ke Shén Long dengan memaju mundurkan kepalanya sehingga pedang Shén Long menjadi kokoh setelah itu tangan Minori Hatsune mengarahkan pedang itu ke gua cintanya Kirara.
Blesss....sekali lagi pedang itu masuk ke gua cinta Kirara terus Shen Long memaju mundurkan pinggulnya sedangkan Minori Hatsune mengajak Shen Long bercumbu.
Kirara
“Sheeeennnn....Loooong....ampunnnnn....jangannnn lagiii”,desah Kirara ketika gua cintanya disodok lagi oleh Shen Long terus tangan Minori Hatsune memainkan payudara Kirara sambil bercumbu dengan Shen Long sedangkan tangan kiri Shen Long mengobel gua cinta Minori.
Setelah mereka percumbuan terus Shén Long menunduk untuk menetek payudara Minori Hatsune sedangkan tangan kanan Minori Hatsune memegangi kepala Shen Long.
Iiyyaaa...Shennn...Lonngggg ...mmmiiiinuuummm air suuuuussuuuku agaaarr kammmu kuuuuaaaatt”,rintih Minori Hatsune yang payudaranya dikulum oleh Shen Long dan guanya dikocok oleh Shen long yang juga menyodok gua cinta Kirara.
Erangan kedua wanita yang saling bersahutan yang memenuhi ruang itu karena ulah Shen Long.
“Aaaaaa...akkkuuuu ..kkelllluaaarrr”,erang Minori Hatsune bersamaan dengan maninya keluar dari gua cintanya lalu dia roboh di ranjang sedangkan Shen Long meneruskan genjotannya ke Kirara sambil dia mengulumi kedua payudara kirara sampai membuat Kirara mendesah kenikmatan sambil kedua tangannya memeluk Shen Long sedangkan kedua kakinya mengapit pinggul Shen Long.
Setelah mempermainkan kedua puting Kirara lalu Shen Long menatap Kirara tapi malah kedua tangan Kirara mendorong kepala Shen Long untuk mendekat ke dia untuk bercumbu.
Kemudian Shen Long mengangkat tubuh Kirara terus dia menggenjotnya sambil berdiri dan berjalan memutari ruang itu sampai membuat Kirara Mengerang kenikmatan sebab Pedang menyodok gua cintanya lebih dalam.
“Sheeeennnn.....Longggg....aaaah”,erang Kirara sambil menatap Shen Long lalu dia direbahkan di sebelah Minori yang lagi melihat mereka.
Dilepasnya pedang Shen Long lalu tubuh Kirara diputar menghadap ke arah Minori Hatsune sedangkan Shen Long berpindah ke belakang Kirara lalu dimasukkan pedangnya dari belakang.
Blesss...sekali lagi pedang itu menerobos gua cinta Kirara lalu Shen Long menggenjotnya lagi sambil dia memainkan puting Kirara dengan menatap Minori Hatsune yang hanya tersenyum didepannya.
Lalu diangkatnya tubuh Kirara dibuat Shen Long menjadi merangkak terus Shen Long menyetubuhinya dari belakang sambil kedua tangannya meremasi kedua payudara kirara.
“Aku tidak menyangka dia tahu cara menyenangkan wanita”,batin Kirara ketika dia disetubuhi oleh Shen Long.
Namun tiba- tiba Shen Long mencabut pedangnya dari gua Shen Long dan membuat Kirara bingung sambil menoleh kebelakang.
“Shen Long, kenapa kamu cabut pedangmu dari gua cintaku...tolong masukkan lagi sebab aku sudah tidak tahan”,mohon Kirara sebab dia belum mencapai puncaknya tetapi keburu Shen Long Mencabut pedangnya.
Tetapi Shen Long malah mempermainkan Kirara dengan memukul mukul pedangnya ke bokong Kirara sambil tersenyum terus dia mulai mengarahkan pedangnya yang masih kokoh ke lubang satunya yaitu lubang yang biasanya untuk mengeluarkan kotoran itu malah Shen Long arahkan pedang itu untuk menerobos masuk ke dalam sampai membuat Kirara kaget sebab dia belum pernah melakukan persetubuhan semacam ini dengan Hojo Yoshitoki.
“Shen Long,Jangan Dimasukkan ke situ sebab aku belum pernah”,mohon Kirara kepada Shen Long untuk jangan meneruskan niatnya menyodok lubang anusnya tetapi tidak digubris sama Shen Long yang tetap dengan niatnya memperawani lubang anusnya sehingga pedang itu telah masuk separuh kedalam lubang anus Kirara.
Kirara
“Adddduuuuh....sakittt”,rintih Kirara ketika lubang anusnya di masuki pedang Shen Long yang akhirnya pedang itu tertelan semua kedalam lubang anus Kirara terus ia mendiamkannya sejenak kemudian Shen Long mulai memaju mundurkan pedangnya dari lubang anuslnya.
Kirara meringis kesakitan ketika lubang anusya mulai digenjot oleh Shen Long terus Minori Hatsune mendekatinya dan mengajaknya bercumbu sambil kedua tangannya meremasi buah dada Kirara lalu Minori Hatsune menghentikan cumbuannya dengan Kirara terus menyusuri tubuh Kirara dimulai dari leher lalu turun ke kedua puting Kirara dengan menyedotnya sampai membuat Kirara melenguh.
Kemudian Shén Long memposisikan Kirara tidur disampingnya tanpa melepas pedangnya yang masih menancap ke dalam lubang anus Kirara terus kaki kiri Kirara diangkat oleh tangan kiri Shén Long langsung digenjot lagi sedangkan Minori Hatsune yang didepan mereka tetap memainkan kedua puting Kirara sambil tangan kanan Minori Hatsune mengobel gua cintanya Kirara terus tangan kiri Kirara memainkan puting Minori Hatsune.
"Aaaah...aaaa",desah Kirara karena genjotan Shen Long dan juga kuluman Minori hatsune dipayudaranya.
Kemudian Minori Hatsune menyusuri ke bawah sampai ke gua cinta Kirara langsung dijulurkan lidahnya untuk memainkan pentil kecil diujung atas gua cinta Kirara sedangkan gua cinta Minori Hatsune tepat dengan wajah Kirara maka gua cinta itu langsung dijilatin oleh Kirara.
Erangan Kirara dan Minori Hatsune yang saling bersahutan terus ditambah dengan deru nafas Shen Long yang menggebu dalam menggenjot lubang anus Kirara.
“yaaa..yaaaa....akuuu keluaaaaarrr”,erang Minori Hatsune yang menandai keluarnya maninya ke muka Kirara dan kemudian dia terlelap.
“Ya....Yaaaa....akuuuu jugaaa”,erang Kirara menandai gua cinta mengeluarkan air maninya ke muka Minori Hatsune yang lagi terlelap.
Kemudian Shén Long menghentikan genjotannya terus mencabut pedangnya dari lubang anus Kirara dan menelentangkan Kirara lalu dimasukkan lagi pedang Shén Long ke dalam gua cinta Kirara sekali lagi.
"Shén Long,kamu sangat kuat sekali",ucap Kirara sambil tangannya membelai dada Shén Long yang berbulu dan banyak garis bekas luka.
Genjotan Shén Long semakin kencang serta kedua kaki Kirara mengapit pinggul Shén Long sekali lagi.
"Shén Long,kamu harusnya kubunuh dari dulu tetapi kenapa aku masih mempertahankanmu”, batin Kirara yang menatap Shen Long yang menggenjotnya yang juga menatapnya.
Kirara
“Mungkin ini takdirku untuk jatuh ke dalam pelukan dia,”batin Kirara sambil merangkul Shen Long untuk mengajaknya bercumbu.
Mereka bercumbu mesra bagaikan sepasang kekasih walaupun sebenarnya Kirara dulu merupakan orang yang sangat membencinya dan sekarang telah bertekuk lutut ke Shen Long.
“Kiiiirrrraaaraa ....akkkkuu kelluaaaarr”,erang Shen Long yang lagi menggenjot Kirara dengan kencang dan akhirnya pedang Shén Long memuntahkan mani masukf ke dalam rahim Kirara.
“Yaaaa.....aku juggaaaa”,erang Kirara yang juga mencapai puncaknya dengan kedua kakinya mengapit pinggul Shén Long sertal rangkulan kepada Shen Long tidak akan ia lepaskan.
Setelah pedang Shen Long memuntahkan maninya maka Shen long jatuh ke dalam pelukan Kirara yang juga disambut dengan tangan Kirara dengan membelai kepala Shen Long.
“Yoshitoki,maafkan aku yang telah mengkhianatimu”,batin Kirara sambil memeluk Shen Long yang menindihnya yang akhirnya dia juga tertidur.
Hujan Salju melingkupi desa itu sampai malam hari dan terlihat tiga sosok manusia yang tertidur telanjang yang mana satu lelaki diapit dua wanita disuatu ruangan lalu seorang dari mereka telah bangun dari tidurnya terus bangkit duduk sambil melihat orang yang di sebelahnya yang masih tertidur.
Wanita itu sangat lama menatap seorang pria yang masih tertidur disebelahnya namun air matanya meleleh di pipinya.
“Kenapa semuanya menjadi begini dan kenapa aku bisa jatuh dalam pelukan dia”,batin wanita yang menangis sesenggukan itu yang tak lain adalah Kirara.
Tangisan Kirara membuat Shen Long bangun karena tetesan air matanya jatuh pada tangannya.
“Kirara,maafkan aku tetapi apabila kamu masih tidak bisa melupakan dendammu maka aku rela jika kamu mau mengambil nyawaku”,ucap Shen Long dihadapan Kirara yang lagi menangis dan menatapnya.
Kirara melihat sebuah tanto (katana kecil) ditumpukan baju disebelah Minori Hatsune yang masih tertidur maka dia langsung mengambilnya terus dihunuskannya dan dia arahkan tanto itu ke leher Shen Long.
“Ambillah nyawaku apabila ini bisa menghapus dendammu”,ucap Shen Long yang menyerahkan nyawanya dengan memejamkan matanya ketika Kirara menempelkan tanto itu ke lehernya.
Dengan air mata menderai Kirara memegang tanto itu ke leher Shen Long yang pasrah dihadapannya.
Namun Tiba – tiba mulut Shen Longada yang menempel nan basah serta berusaha masuk kedalam mulutnya yang tak lain adalah lidah Kirara sedangkan tanto yang tadi ditempelkan ke leher Shén Long telah letakkan ke tetumpukan baju
Shén Long sangat kaget serta membuka matanya ternyata Kirara telah mencumbunya dan mendorong tubuhnya sehingga ia jatuh telentang.
Mereka terus berciuman sampai Kirara menghentikan ciumannya sambil menatap Shén Long sejenak dengan menitikkan air matanya.
Lalu dia mencium Shén Long sekali lagi terus memandang Shén Long sekali lagi kemudian Kirara bercumbu lagi dengan Shén Long sambil tangan kanannya mengocok pedang Shén Long sedangkan tangan kiri Shén Long merabai bukit rambut Kirara.
Kemudian Kirara menciumi leher Shén Long terus menyusuri ke dadanya yang berbulu dan bekas siksaannya.
Kemudian Kirara terus menyusuri kebawah sampai pedang Shén Long yang berdiri kokoh.
Kirara menatap pedang Shén Long dengan tersenyum lalu mengecupnya dan menempelkan bibirnya di ujung bulat pedang Shén Long terus dimasukkannya pelan - pelan ke dalam mulutnya sedangkan lidahnya memijit mijit bagian bawah pedang Shén Long didalam mulutnya.
Shén Long hanya memegangi kepala Kirara sambil menoleh kanan terlihat Minori Hatsune yang masih telanjang dan terlelap tidur.
"Crrooopp....croooop",suara kocokan mulut Kirara saat mengulum pedang Shén Long.
Kemudian Kirara duduk diatas tubuh Shén Long sambil mengarahkan pedangnya ke gua cintanya.
"Bless..", masuklah pedang ke dalam gua cinta Kirara lalu dengan posisi jongkok Kirara menaik turunkan pinggulnya.
Shén Long bangkit langsung mengulum puting Kirara yang kecil berwarna merah muda secara bergantian di kiri dan kanannya sedangkan Kirara membelai rambut Shén Long yang lagi menetek ke susunya lalu Kirara memposisikan tubuhnya seperti penunggang kuda dengan memaju mundurkan pinggulnya.
Kemudian Kirara memegang pipi Shén Long lalu mengajaknya berciuman sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher Shén Long.
Setelah mereka berciuman lalu Shén Long memutar tubuh Kirara ke bawah lalu digenjotnya sambil berciuman dan pada saat yang sama Minori Hatsune membuka matanya dan melihat Shén Long yang sedang bersetubuh dengan Kirara yang berada di sebelahnya.
Kirara ditindih Shén Long sambil berciuman bagaikan sepasang kekasih dan terkadang berhenti hanya saling tatap lalu mereka berciuman mesra kemudian Shén Long membalikkan badan Kirara sambil menungging terus Shén Long mengarahkan pedangnya kedalam gua cinta Kirara lalu dia memaju mundurkan pinggulnya sambil meremasi payudara Kirara dan berciuman.
"Apa aku tidak salah lihat ...Kirara telah bersetubuh dengan Shén Long yang merupakan pembunuh kekasihnya bahkan ia melakukan itu tanpa paksaan malah ia sangat menikmatinya",batin Minori Hatsune yang melihat mereka dan tangannya tanpa sadar mulai merabai putingnya sendiri.
Tubuh Kirara diangkatnya berdiri oleh Shén Long dan ia menyetubuhinya dari belakang sedangkan Kirara menoleh ke belakang arah Shén Long lalu Shén Long membalikkan tubuh Kirara untuk menghadapnya dan Shen Long tidur telentang lalu Kirara menindihi tubuh Shén Long sambil menatap Shén Long dengan mesra.
Minori Hatsune
Terkadang mereka melakukan persetubuhan itu dengan bercanda sedangkan Minori Hatsune yang berada disebelah mereka hanyamelihat persetubuhan mereka menjadi ikut terbawa nafsu birahi dengan tangan kirinya mengobel gua cintanya sedangkan yang lainnya meremasi buah dadanya.
"Iya....ya... nikmatnya",erang Kirara sambil menggoyang pinggulnya maju mundur bagaikan naik kuda binal sedangkan Shén Long juga mengimbangi goyangan Kirara sambil menaik turunkan juga pinggulnya.
“Ya,,,ya....aku Keellluaaarr”,erang Kirara yang akhirnya mencapai puncaknya dan terus jatuh telungkup di atas tubuh Shen Long lalu tubuh Kirara dibalik oleh Shén Long menjadi dibawah terus Shen Long menggenjotnya.
“Kirarra...aku mau keluarrrrr juugggaa”,erang Shen Long dengan menggenjot Kirara yang mengapitl pinggul Shen Long dengan kedua kakinya
“Keluariiin didalaaamm sajaaa sayaaaang”,erang Kirara sambil menatap Shen Long yang akan membenihi rahimnya dan sontak membuat kaget Minori Hatsune akan perkataan Kirara minta dihamili oleh Shen Long
“Ya...kukeluarin ke daaalamm rahimmuuu AAAahhh”,erang Shen Long sebagai pertanda dia telah menumpahkan benihnya ke dalam rahim Kirara lalu Shen Long jatuh ke pelukan Kirara terus mereka berciuman dan membuat Kirara menangis.
“Kenapa kamu menangis?”tanya Shen Long tapi mulutnya ditahan oleh jari Kirara sambil menggelengkan kepalanya terus Kirara mengajak Shen Long berciuman lagi.
“Apakah Kirara mulai mencintai Shen Long?”batin Minori Hatsune yang tangannya masih meremasi payuadaranya.
Setelah berciuman dan membenihi rahim Kirara maka Shen Long mencabut pedangnya terus berbaring disebelah Kirara.
Ketika melihat Shen Long berbaring maka Minori Hatsune langsung mendekati pedang Shen Long yang masih basah dan masih berdiri kokoh itu membuatnya ia ingin memasukkan pedang itu ke dalam guanya tetapi sebelumnya ia mengecup pedang itu terlebih dahulu langsung membuat Shen Long kaget tetapi ia hanya melirik saja tanpa melarang Minori hatsune memainkan pedangnya sedangkan Kirara yang ada disebelah Shen Long telah terlelap tidur dengan gua cintanya yang masih basah dan ada beberapa tetes air mani Shen Long sedikit keluar dari guanya.
Ditelannya pedang itu ke dalam mulut Minori Hatsune terus dinaik turunkan kepalanya sampai pedang Shen Long menjadi mengkilap lalu dimasukkan pedang ke dalam gua cintanya terus dia meliuk-liukkan pinggulnya sambil dia meremasi buah dadanya.
Shen Long bangkit terus mencaplok buah dada Minori Hatsune yang besar secara bergantian dan juga memilin puting Minori Hatsune dengan lidahnya.
“Ya...begituuu nikmatnyaaa”,erang Minori Hatsune yang sedang menggoyang pinggulnya dan memegangi kepala Shén Long yang lagi menetekinya.
Goyangan pinggul Minori Hatsune mulai kencang sambil mengajak Shén Long bercumbu dengan merangkul kedua tangannya ke leher Shén Long.
"Ya....ya...aku keluar", erang Minori Hatsune sambil menempelkan kepalanya ke kepala Shén Long.
Dan akhirnya tumpahlah mani Minori Hatsune di gua cintanya yang masih tersumpal pedang Shén Long.
Lalu Shén Long membalikkan badan Minori Hatsune menjadi ke bawah tanpa melepaskan pertautan kelamin mereka.
Kemudian Shén Long menggenjotnya lagi sambil mulutnya menetek payudara Minori Hatsune.
"Aaaa....aaa. aaaAA', desah Minori Hatsune ketika dia menerima genjotan di gua cintanya dan kuluman di payudaranya.
"Akkkuuu juuugggaaa keluaaarrr",erang Shén Long yang genjotannya mulai kencang.
Minori Hatsune
"Keluarin didalam saja",ucap Minori Hatsune ketika dia juga mau mencapai puncaknya sekali lagi.
"IyaaAAaa",erang Shén Long yang bersamaan menumpahkan maninya ke dalam rahim Minori Hatsune.
Setelah Shén Long menumpahkan maninya sambil dia istirahat sejenak dengan menatap Minori Hatsune yang ada dibawahnya yang juga tersenyum bahagia karena dia telah dibenihi juga oleh Shén Long.
Lalu tangan Minori Hatsune menarik kepala Shén Long untuk berciuman mesra sejenak terus Shén Long rebah di tengah-tengah mereka dan tidur bersama.
Besok paginya cuaca desa itu kembali cerah dan tidak terjadi badai salju lagi.
Shén Long telah bangun dari tidurnya terus dia bangkit melihat kedua wanita yang masih telanjang dan tidur di ranjang.
"Apa yang telah lakukan", batin Shén Long sambil menatap mereka dengan telanjang.
dia menatap kearah sebuah lubang udara yang berada diatas ruangan itu dan terdapat cahaya terang dibandingkan kemarin yang gelap dan hawa dingin.
"Kenapa aku menjadi liar setelah aku ditinggalkan istriku?' batin Shén Long dengan menundukkan kepala.
"Bagaimana dengan kandungan Zhang YuQi", batin Shén Long yang merindukan istri yang sangat dia cintai yaitu Zhang YuQi.
"Apakah aku juga harus memaafkan dia?"batin Shén Long berkecamuk.
"Apa yang kau pikirkan",ucap Kirara yang langsung tersipu dipunggung Shén Long sehingga Shén Long merasakan dua payudara Kirara menempel di punggungnya sedangkan di pinggulnya bersentuhan langsung dengan rambut kemaluan Kirara.
"Tidak ada",ucap Shén Long dengan membalik badannya menghadap Kirara dan membiarkan Kirara jatuh tersipu didadanya.
Kirara meraba dada Shén Long yang ada dua goresan bekas luka cambukan dari dia maka langsung membuat Kirara menitikkan air mata.
"Kenapa kamu menangis?"tanya Shén Long sambil memandang Kirara yang menangis tersipu di dadanya.
Kirara
"Maafkan aku telah menyakitimu ... Hiks”,ucap Kirara yang jatuh tersipu didada Shen Long sambil menitikkan air mata
“Tidak apa –apa dan aku tidak menyalahkanmu”,ucap Shen Long sambil membelai rambut Kirara yang menangis tersedu-sedu didadanya.
Tangisan Kirara membuat Minori Hatsune terbangun lalu bangkit menghampiri mereka dan berlutut di hadapan mereka.
“Putri Kirara,apakah sebaiknya anda melepaskan Shen Long San?”ucap Minori Hatsune dengan kepala tertunduk serta berlutut di hadapan mereka.
“Maafkan aku ,Shen Long sebab aku belum bisa melepaskanmu karena ini juga termasuk perintah Tuan Hojo Tokimasa”,ucap Kirara sambil menatap Shen Long.
“Berarti anda akan melawan Pangeran Ichigo Kameyama sebab yang mulia membuatk perintah barangsiapa yang menyekap atau menyakiti Shén Long akan dihukum mati”,ucap Minori Hatsune dengan kepala menghadap mereka dan masih berlutut.
“Nanti aku pertimbangkan permintaanmu sampai semua keadaannya aman maka aku akan melepaskan Shen Long sebab Tuan Hojo Tokimasa juga mengirim banyak ninja untuk membunuh Shen Long”,ucap Kirara yang berada disebelah Shen Long.
"Shen Long,dendam klan Hojo tidak akan pudar sampai kamu mati di tangan mereka”,ucap Kirara yang berada di pelukan Shen Long.
“Biarlah mereka mengambil nyawaku sebab aku sekarang tidak mempunyai siapa siapa lagi”ucap Shen Long melepaskan tangannya dari Kirara sambil berjalan ke kanan.
Kirara
“Shen Long San,jangan anda berkecil hati sebab putri Michiko mencari anda”,ucap Minori hatsune yang bangkit berdiri.
“Apakah dia bisa memaafkanku yang telah berulang kali mengkhiantinya tetapi dia selalu memaafkanku”,batin Shen Long dengan kepala menunduk.
“Shen Long,janganlah kamu mati sebab aku.....”,ucap Kirara yang kemudian menutup mulutnya dan membuat Minori Hatsune menoleh kepadanya.
“Kenapa tidak kamu teruskan ucapanmu?”tanya Shen Long kepada Kirara yang tadi perkataanya sempat terpotong.
“Sebab aku mencintaimu”,ucap Kirara yang mendekat Shen Long lalu mereka bercumbu sedangkan Minori Hatsune juga tidak tinggal diam dengan berlutut dihadapan Shen Long terus memasukkan pedang Shen Long ke dalam mulutnya lalu mereka memadu kasih sekali lagi sampai siang hari.
 
Terakhir diubah:
Thanks updatenya. Shan Long memang penakluk wanita. Jangan dibiarkan berdua, pasti ditiduri dan wanitanya pasrah menikmati...
 
Makasih suhu updatenya .... ketiga istri shen long gimana ya ??? Apakah mereka menduga shen long telah mati dan telah mencari suami lagi ??? Dinanti misterinya...
 
Ikut mengutuk si pembajak. Ini suhu nulisnya sdh susah payah. Eh orang lain, main caplok saja. Turut prihatin. Semoga tidak surut semangat. Lanjutkan update lagi.. Mau tau bgmn shen Long bisa selamat dr Jepang. Berapa banyak, wanita yg akan dibawa ke china/korea. Setidaknya sdh 3 orang, 4 dgn Putri Michiko...
 
Ikut mengutuk si pembajak. Ini suhu nulisnya sdh susah payah. Eh orang lain, main caplok saja. Turut prihatin. Semoga tidak surut semangat. Lanjutkan update lagi.. Mau tau bgmn shen Long bisa selamat dr Jepang. Berapa banyak, wanita yg akan dibawa ke china/korea. Setidaknya sdh 3 orang, 4 dgn Putri Michiko...
Thx suhu atas supportnya yang pasti Up pasti berlanjut utk wanita ada bocoran ada juga dari Thai dan asia sekitarnya yang pasti banyak kejutan dan kisah cinta Shen Long dan Zhang YuQi
 
Bimabet
Shen Long masih disekap oleh Kirara tetapi tidak diikat seperti dulu melainkan dia bisa bebas tetapi diruang yang lebih nyaman dan juga Shen Long selalu menyetubuhi Kirara dikala dia mengunjunginya begitu juga Minori Hatsune.

Pada suatu hari Kirara sedang duduk di taman yang sedang memandang langit yang begitu cerah tetapi hawa masih terasa dingin karena masih musim salju.
Kirara
“Kirara,apa yang kamu pikirkan?”ucap seorang lelaki yang datang kepadanya dan langsung duduk disebelahnya.

"Okaa San(ayah)",ucap Kirara menoleh terus menganggukkan kepalanya ke pria itu yang tak lain adalah ayahnya yaitu Hanzo Hatori.
Hanzo Hatori
"Kirara,apakah kamu masih belum bisa melepaskan kenanganmu dengan Hojo Yoshitoki?"tanya Hanzo Hatori yang duduk disebelahnya.

"Tidak Okaa San",jawab Kirara sambil menggelengkan kepala.

"Apakah karena Shén Long?",tanya Hanzo Hatori sekali lagi ke Kirara yang kemudian dijawab oleh Kirara dengan menganggukkan kepalanya terus ia menundukkan kepalanya.

"Kamu harus melepaskan dia agar dia bisa bebas didalam desa Iga dan ayah takut apabila kamu masih menyekapnya akan menambah masalah bagi desa Iga apalagi pangeran Ichigo Kameyama sampai tahu kita masih menyekapnya maka yang mulia akan mengirim pasukannya untuk membumi hanguskan desa Iga",ucap Hanzo Hatori yang memandang ke depan.

"Ya, ayah tetapi....",ucap Kirara yang terpotong karena dia masih bimbang.

"Janganlah takut dengan klan Hojo sebab ayah pasti akan membantumu dan akan minta bantuan ke pangeran Ichigo Kameyama",ucap Hanzo Hatori.

"Bukan yang itu ..ayah tetapi....",ucap Kirara yang tidak lanjutkan karena dia terbeban sesuatu.

"Apakah kamu mencintainya?"tanya Hanzo Hatori yang kemudian dijawab Kirara dengan malu malu mengangguk.

"Baiklah tetapi kamu harus lepaskan Shén Long terlebih dahulu", ucap Hanzo Hatori.

"Kalau begitu aku akan bebaskan dia sekarang juga",ucap Kirara sambil bangkit berdiri.

"Ayah juga ikut menemanimu",ucap Hanzo Hatori yang juga ikut berdiri.

Mereka berjalan ke rumah dimana Shén Long disekap dan disana terlihat Shén Long yang memakai kimono sedang duduk membaca buku.

Ketika Kirara dan ayahnya Hanzo Hatori masuk ke ruang itu membuat Shén Long bangkit berdiri terus dia membungkukkan badannya kepada mereka.
Shen Long
"Jadi ini yang namanya Shén Long yang terkenal itu..... memang tampan sekali dan juga dia kelihatan seorang yang bijak ... Memang tidak salah kalau anakku menggilainya" batin Hanzo Hatori yang membalas membungkukkan badannya ke Shen Long.

"Shén Long ,perkenalkan ini Ayahku",ucap Kirara yang memperkenalkan ayahnya ke Shén Long yang langsung dijawab Shén Long dengan membungkukkan badannya.

"Shén Long ,sekarang kamu pindah serta tinggal di rumah yang telah kami sediakan untuk anda dan juga ..."ucap Hanzo Hatori yang kemudian terpotong sebab dia mau berlutut dan diikuti juga dengan Kirara.

"Maafkan, anakku yang telah menyakitimu selama ini",ucap Hanzo Hatori yang mau berlutut tetapi langsung ditahan Shén Long agar tetap berdiri.

"Anakmu tidak salah melainkan aku yang salah karena aku yang menghancurkan impiannya", ucap Shén Long yang menahan mereka berdua untuk tidak berlutut di hadapannya.

"Tetapi anakku telah menyiksamu sampai menjadi luka yang membekas",ucap Hanzo Hatori yang terus meminta berlutut di hadapan Shén Long.

"Luka itu tidak akan membekas apabila kita tidak mengobatinya dengan mengampuni",ucap Shén Long yang tetap menahan mereka untuk tidak berlutut dihadapannya.

Hanzo Hatori tercengang karena jawaban Shén Long yang begitu bijak maka dia bangkit berdiri diikuti juga Kirara.

"Jendral Shén Long sebaiknya anda ikut bersama kami sebab tempat ini tidak layak bagi anda",ucap Hanzo Hatori dan dijawab oleh Shén Long dengan anggukan lalu mereka keluar dari rumah itu menuju rumah yang sudah disediakan untuk Shen Long sambil menyusuri desa yang sangat begitu asri dan penduduknya santun.

Mereka sangat menghormati kepala desa mereka yaitu Hanzo Hatori dengan cara membungkukkan badannya di saat Hanzo Hatori melewati mereka.

"Suasana desa ini sangat damai"ucap Shén Long berjalan disebelah Hanzo Hatori menyusuri serta mengamati suasana desa Iga yang warganya ada sebagai petani,pandai besi sedangkan kaum muda bermain pedang,ada yang semedi di sekitar sawah,dan ada yang latihan memanah.
Ilustrasi kimono Shen Long
"Memang desa ini terlihat dari luar begitu damai tetapi sebenarnya mereka semua adalah para pembunuh bayaran para Daimyo (penguasa atau tuan tanah) atau mereka sering dikenal dengan sebutan Ninja",ucap Hanzo Hatori yang berjalan bersama Shén Long dan Kirara.

"Apakah mereka juga bisa melakukan sabotase atau pembunuhan putri atau raja bangsa lain?"ucap Shén Long dengan menoleh ke Hanzo Hatori

"Ya"ucap Hanzo Hatori yang memandang ke depan.

"Siapa yang mempunyai wewenang memberi perintah tugas itu kepada mereka?"tanya Shén Long dengan menoleh ke Hanzo Hatori.

"Hanya Shogun dan para kerabat kerajaan yang mempunyai wewenang untuk memberi tugas itu",ucap Hanzo Hatori yang akhirnya berhenti di sebuah rumah dimana Minori Hatsune keluar dari rumah tersebut untuk menyambut mereka.

"Ini rumah yang kami sediakan untuk anda tinggal jadi apabila anda membutuhkan sesuatu maka anda bisa minta ke Minori Hatsune",ucap Hanzo Hatori yang berada didepan sambil membungkukkan badannya.

"Domo arigato",ucap Shén Long dengan membungkukkan badannya ke Hanzo Hatori dan dijawab oleh Hanzo Hatori dengan membungkukkan badannya juga dan begitu pun Kirara.

Lalu Hanzo Hatori dan Kirara berpamitan untuk kembali pulang tetapi ketika mereka melangkah pulang Kirara masih menyempatkan menoleh ke Shén Long serta tersenyum terus setelah mereka pergi maka Shén Long masuk ke dalam rumah bersama Minori Hatsune.

Setiap hari Shén Long menghabiskan waktu dengan menyusuri desa Iga untuk melihat suasana keadaan desa yang semua warganya merupakan Shinobi atau Ninja dan juga Shen Long berlatih melempar senjata rahasia Ninja yaitu shuriken serta mempelajari bahasa Genko.

Pada suatu ketika Shén Long sedang duduk di taman belakang rumah tersebut dan ditemani oleh Minori Hatsune.

"Minori,aku mau bertanya sesuatu kepadamu",ucap Shén Long sambil melihat taman rumah itu.

"Silakan Shén Long San",ucap Minori Hatsune yang duduk disebelahnya.
Minori Hatsune
"Apakah kamu melakukan upaya pembunuhan putri Song Hye Kyo di kapal pada waktu itu?"tanya Shén Long yang sontak membuatnya kaget

"Ya memang itu kelompok hamba yang melakukannya dan maafkan hamba", ucap Minori Hatsune yang langsung berlutut didepannya dengan kepala menyentuh lantai.

"Aku memaafkan asalkan kamu memberitahuku siapa yang mengutus kamu untuk melakukan itu?",tanya Shén Long memandang Minori Hatsune dengan muka menghadap ke lantai.

"Maafkan hamba tidak bisa memberitahu anda siapa yang mengutus kami",ucap Minori Hatsune dengan menundukkan kepala.

"Kenapa?"tanya Shén Long yang menoleh ke Minori Hatsune yang masih berlutut dengan wajah menghadap ke lantai.

"Sebab Itu juga bagian dari tugas kami agar anda tidak boleh tahu tetapi kalau Tuan masih bersikeras untuk mengetahuinya maka hamba rela melakukan seppuku di hadapan Tuan ",ucap Minori Hatsune yang mengambil sebilah tanto di sela kimononya terus ditaruh sampingnya.

Kemudian ia menghunuskan tanto terus dia mau tempelkan ke lehernya langsung di tahan oleh tangan Shen Long.
Tanto katana
“Hentikan, sebab aku tidak mau kamu melakukan itu”,ucap Shen long sambil memegang tangan Minori Hatsune yang memegang sebilah tanto.

“Tetapi apabila Shen Long San menginginkan nyawa hamba untuk membayar dosa hamba dalam upaya membunuh istri tuan maka saya bersedia melakukannya”,ucap Minori Hatsune.

“Baiklah kalau kamu tidak mau mengatakannya kepadaku maka aku akan bertanya sendiri kepada...”,ucap Shen long yang ke potong karena ada seorang utusan dari Hanzo Hatori datang langsung berlutut dihadapan mereka.

“Shen Long San ,anda di harap datang ke rumah ketua karena ada perihal yang sangat penting,”ucap orang itu yang berlutut di hadapannya.

“Baik,aku akan datang”,ucap Shen Long langsung bangkit berdiri dan keluar meninggalkan Minori Hatsune di rumah itu.

Sesampainya mereka di rumah Hanzo Hatori terlihat banyak samurai bersenjata lengkap menjaga di halaman rumah tersebut lalu diantarnya Shen Long ke dalam rumah dan terlihat dua orang duduk di taman belakang rumah itu yang tak lain adalah Hanzo Hatori dan pangeran Ichigo Kameyama.

“Ketua,Shen Long telah datang”,ucap utusan yang menghantar Shen Long dan berlutut dihadapan mereka.

“Shen Long San”,ucap Hanzo Hatori yang menyambut Shen Long dan mengajaknya duduk diantara mereka tapi sebelumnya Shen Long bersujud dihadapan pangeran Ichigo Kameyama
“Shen Long San bagaimana Keadaanmu?”tanya Pangeran Ichigo Kameyama.
Hanzo hatori
“Hamba baik –baik saja ...terima kasih Yang Mulia yang telah memperhatikan kesehatan hamba”, ucap Shen Long dengan memberi salam Gongshu yang menjadi salam ciri khas bangsa Han.
PangeraIchigo Kameyama
“Shen Long,akhirnya aku bisa menemukanmu dan aku sangat senang melihat keadaanmu baik –baik saja maka besok pagi anda akan kupindahkan ke Kyoto sebab disana anda aman”,ucap Pangeran Ichigo Kameyama.

“Terima kasih yang mulia atas perhatian Yang Mulia kepada hamba”,ucap Shen Long dengan memberi salam gongshu.

“Kalau bergitu mari kita bersulang”,ucap pangeran Ichigo Kameyama mengambil cawan yang berisi Sake dan begitu juga Shen Long serta Hanzo Hatori juga mengambil cawan itu untuk bersulang.

Setelah mereka bersulang minum sake kemudian mereka meletakkan cawan mereka di meja.

“Shen Long,Mongol akan menyerang Nippon sekali lagi tapi kamu jangan kuatir sebab divisi Shan tidak ikut berpartisipasi di dalam penyerangan ini sebab divisi Shan lagi masa pemulihan karena pertempuran di Hakata dan rencana Mongol untuk menyerang Nippon tidak berubah yaitu ingin menguasai Hakata terlebih dulu maka dari itu anda kupindahkan ke Kyoto agar anda tidak bisa bertemu dengan mereka dan juga mungkin anda coba merenungkan kembali penawaranku untuk bergabung dengan Nippon”,ucap pangeran Ichigo Kameyama.

“Terima kasih atas perhatian dan penawaran yang Mulia kepada hamba tetapi penawaran itu sudah kupikirkan matang –matang bahwa hamba tetap tidak bisa bergabung karena hamba ini seorang budak yang tidak berguna,”ucap Shen Long dengan memberi salam gongshu.

“Hahahahha...ini yang aku suka dari kamu karena sikap rendah dirimu padahal kamu orang yang sangat cerdas dan pasti ada alasan kamu sebenarnya",ucap pangeran Ichigo Kameyama.

"Yang Mulia,sebenarnya hamba ini terikat dengan kaisar Kubilai Khan dan keluarga hamba maka dari itu hamba tidak bisa lepas dari ikatan itu meskipun hamba melarikan diri sekali saja maka keluarga hamba akan dipacung semuanya jadi ini sebagai bahan pertimbangan hamba jadi maafkan hamba tidak bisa bergabung kepada Nippon",ucap Shén Long dengan berlutut dihadapan pangeran Ichigo Kameyama.

"Baiklah, kalau itu keputusanmu tetapi anda tetap kupindahkan di Kyoto',ucap pangeran Ichigo Kameyama.

"Terima kasih atas perhatian yang Mulia",ucap Shén Long dengan salam gongshu.

"Mari bersulang sekali lagi",ucap pangeran Ichigo Kameyama sambil mengambil cawan yang berisi sake dan diikuti Shén Long dan Hanzo Hatori.

Setelah mereka bersulang maka berbincang bincang sampai makan siang.

Setelah pertemuan itu Shén Long kembali ke rumah dimana ia singgah sementara dan seperti biasa Minori Hatsune melayani dia.

Waktu mandi pun Shén Long dirawat juga sama Minori Hatsune termasuk Shén Long yang lagi menggenjotnya dari belakang di bak mandi.

Setelah makan malam, Shén Long berdiri di taman belakang sambil menatap rembulan walaupun malam itu masih terasa dingin.

"Rembulan, bisakah memberitahuku bagaimana keadaan semua istriku terutama dia yang paling aku cintai Zhang YuQi?"batin Shén Long sambil menatap rembulan.

Namun tiba tiba ada seseorang wanita yang tersipu dipunggung Shén Long.
Kirara
"Apa yang kamu pikirkan?"ucap orang itu yang tak lain adalah Kirara.

"Istriku semuanya",ucap Shén Long sambil menoleh ke kanan.

"Alangkah bahagianya mereka karena masih dipikirin kamu tetapi apakah nanti kamu juga mikirin aku?"tanya Kirara yang kemudian didepan Shén Long dengan tersenyum.

"Ya",ucap Shén Long sambil memegang pinggang Kirara yang ada dihadapannya.

"Terima kasih",ucap Kirara yang pipinya memerah lalu dia mendekatkan wajahnya ke Shén Long maka terjadi percumbuan mesra.

Lalu mereka berhenti ciuman terus Kirara memutar tubuhnya menjadi membelakangi Shén Long kemudian tubuhnya dipeluk oleh Shén Long sambil memandang kedepan.

"Kenapa aku merasa bahagia dan nyaman ketika bersama dia dibandingkan bersama dengan Hojo Yoshitoki ...apakah aku mencintainya tetapi dia sudah mempunyai 3 istri dan satu kekasih yaitu putri Michiko .. apakah bisa aku menjadi salah satu istrinya dan juga semua istrinya serta kekasihnya Putri Michiko mau menerimaku apalagi aku telah melukai suami mereka?"batin Kirara yang berkecamuk.

"Besok aku akan meninggalkan desa Iga untuk pergi ke Kyoto atas perintah pangeran Ichigo Kameyama",ucap Shén Long sambil memeluk Kirara.
Shen Long
"Kenapa setelah dia mengatakan itu membuatku merasa kehilangan?"batin Kirara yang memandang kedepan dan air matanya menetes membasahi pipinya.

Kirara mempererat pelukan Shén Long di tubuhnya sambil sesenggukan dan hawa yang sangat dingin karena masih ada salju.

"Mungkin kamu akan melupakanku setelah meninggalkan desa Iga",ucap Kirara dengan menitikkan air mata.

"Aku tidak akan melupakanmu sebab kamu telah menjadi salah satu orang yang kusayangi",ucap Shén Long yang masih memeluk Kirara.

"Iya...kamu tidak melupakan aku karena kamu masih dendam kepadaku sebab aku telah menyiksa dan melukaimu...hiks",ucap Kirara dengan sesenggukan.

“Aku sudah memaafkanmu bahkan sekarang aku menyayangimu”,ucap Shen Long dengan membalikkan badan Kirara dan menatapnya terus Kirara jatuh ke dada Shen Long.

"Shén Long, bolehkah aku memohon sesuatu kepadamu?"tanya Kirara yang tersipu di dada Shén Long.

"Apakah itu?"jawab Shén Long yang menatap ke depan sambil memeluk Kirara.

“Janganlah kamu melupakan aku apabila kamu pergi jauh sebab aku tidak mau kehilanganmu”ucap Kirara yang masih tersipu di dada Shen Long.

“Ya,”ucap Shen Long sambil mengecup kening Kirara yang lagi tersipu di dadanya.

“Shen Long,apakah kamu masih mencintai Putri Michiko?”tanya Kirara yang masih tersipu di dada Shen Long sambil jarinya memainkan dada Shen Long.

“Kenapa kamu menanyakan itu kepadaku?”tanya Shen Long yang kemudian melepaskan pelukannya terus berdiri dan menengadah ke langit menatap rembulan.

"Sebab kalian pernah saling cinta bahkan Fan Bingbing pernah melukaimu karena kamu berusaha melindungi putri Michiko",ucap Kirara dibelakang Shén Long.

"Bagaimana kamu bisa tahu peristiwa itu?"ucap Shén Long sambil menoleh kebelakang.

“Sebab aku adalah seorang Shinobi yang ditugaskan oleh Hojo Yoshitoki untuk mencari berita tentang keberadaan putri Michiko di Cung kuo”,Ucap Kirara yang ada di belakangnya.

“Sekarang aku tanya kepadamu tentang Putri Michiko ...apakah benar dia dijodohkan dengan Hojo Yoshitoki?”tanya Shen Long sambil menoleh kebelakang tanpa melihat Kirara yang dibelakangnya.
Shen Long
“Iya memang benar dia dijodohkan dengan Hojo Yoshitoki tetapi dia tidak mencintainya sebab dia tidak menyukai sifat Hojo Yoshitoki yang kasar dan suka mempermainkan wanita termasuk diriku yang telah diperkosanya...Hiks”,ucap Kirara sambil menutup mulutnya dengan menangis dan membuat Shén Long memutar badannya terus memeluk Kirara yang lagi menangis tersedu-sedu.

"Apakah kamu mencintainya?"tanya Shén Long sambil mengangkat dagu Kirara tetapi tidak ada jawaban dari Kirara.

"Katamu pada waktu itu disini ada benih dia?"tanya Shén Long sambil tangannya memegang perut Kirara.

"Aku tidak hamil melainkan aku ingin dihamili oleh kamu",ucap Kirara sambil menggeleng terus tangannya memegang pedang Shén Long.

Lalu Kirara mendekatkan wajahnya ke Shén Long untuk bercumbu dibawah sinar rembulan nan dingin.

Kemudian Shén Long menghentikan ciuman itu terus menggendong tubuh Kirara untuk dibawa masuk kedalam rumah.

Sesampainya di kamar,Shén Long menurunkan Kirara dan menutup pintu dengan cara menggeser lalu Shén Long mau melepas ikatan kimononya tapi ditahan oleh Kirara terus setelah ikatan itu sudah terlepas maka Kirara melucuti semua celana dan ikatan celana dalam Shén Long sehingga pedangnya bisa terlepas bebas langsung dilahap oleh Kirara sambil tangannya melepaskan ikatan kimononya sendiri.

"Kreek"suara pintu kamar digeser oleh seorang wanita yang tak lain adalah Minori Hatsune.

"Shén Long San ,kenapa anda tidak mengajak hamba untuk mendapatkan kesenangan?" Ucap Minori Hatsune sambil menutup pintu dengan cara menggesernya lalu dia melepaskan ikatan kimononya sampai kimononya tersibak sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat terus ia menghampiri Shén Long dan mengajaknya bercumbu yang juga disambut oleh tangan Shén Long untuk meremas secara bergantian serta memilin putting payudara Minori Hatsune dengan cara menyibak kimononya terus ia juga meloloskan semua kimono atas Shén Long.

Setelah Shén Long telanjang maka ia mengulum puting Minori Hatsune secara bergantian serta mengenyotnya sedangkan Minori Hatsune hanya membelai rambut Shén Long.

Kirara mengulum pedang Shén Long dari atas ke bawah hingga kantung telurnya dia juga kenyot terus Minori Hatsune sekarang mengenyot puting kanan Shén Long.

Lalu Shén Long meminta mereka menghentikan semuanya agar dia bisa tidur telentang terus Kirara langsung mengangkangi wajah Shén Long dengan mengarahkan gua cintanya ke Mulut Shén Long sedangkan Minori Hatsune mengulum pedang Shén Long.

"Iyaaa ... begitu ... yaaa ... Ooo ... nikmatnya",erang Kirara sambil meliuk liukkan pinggulnya di mulut Shén Long.

Tangan Shén Long menahan pinggul Kirara dan juga sekali - kali dia meremasnya secara bergantian kiri dan kanan.

Lidah Shén Long menerobos masuk ke dalam gua cinta Kirara terus memainkan pentil kecil diatas gua cinta Kirara sampai membuat Kirara mengerang kenikmatan.

Setelah mengulum pedang Shén Long menjadi tegak terus Minori Hatsune mengarahkan pedang Shén Long untuk melesat masuk ke dalam gua cintanya.

"Bless ..Aoucchhh... ohhh...nikmatnya kalau ini sudah masuk hingga terasa ke dalam rahimku"ucap Minori Hatsune yang jongkok diatas pedang Shén Long yang menerobos masuk ke dalam gua cintanya sedangkan Shén Long yang tubuhnya sedang ditindihi dua malaikat cantik yang lagi meliuk liukkan pinggulnya mereka di mulut dan pedang Shén Long.

Kemudian Kirara memutar badannya untuk menghadap Minori Hatsune dan gua cintanya tetap diarahkan ke mulut Shén Long lalu dia mengajak Minori Hatsune berciuman sambil menaik turunkan pinggulnya sedangkan lidah Shén Long dijulurkan untuk menusuk nusuk gua cinta Kirara yang sedang naik turun di wajahnya.

"Aouuuhhh....enakkknya",erang Minori Hatsune yang lagi menggoyang pinggulnya dan payudaranya di kenyot oleh Kirara.

Minori Hatsune mulai menggoyang pinggulnya lebih kencang dan mulutnya mulai menrancau tidak karuan karena gua cintanya yang tersumpal pedang Shén Long serta kenyotan Kirara di payudaranya.

"Akuuuu ......... Maaaauuu ...... Kelllluuuaarrr",erang Minori Hatsune yang menggoyangkan pinggulnya lebih kencang begitu juga Kirara yang tidak lagi mengenyot payudara Minori Hatsune tetapi tangannya masih memainkan payudara Minori Hatsune dengan meremas dan memilin putingnya.

"Akkkuuu jjjuugggaa mauuuu kelluaaaarrrr",erang Kirara yang menggoyang pinggulnya dan ternyata tangan Shén Long memainkan pentil kecil di gua cinta Kirara.

Mereka mengerang bersama sama dan saling bersahutan sampai memenuhi ruangan itu.

" Aaaakkkuuuu Kelllluuuaarrr", erang Kirara sambil mengangkat pinggulnya beserta keluarnya cairan dari dalam gua cintanya mancur ke dada Shén Long lalu ia rebah di samping mereka sedangkan Minori Hatsune masih menggoyang pinggulnya.

"Akkkuuu jjjuugggaa kelllluuuaarrr",erang Minori Hatsune yang kemudian ia jatuh ke dada Shén Long.

Kemudian Shén Long memindahkan Minori Hatsune ke samping lalu dia melihat Kirara yang lagi istirahat dan juga menatap Shén Long dengan tersenyum.

Shén Long mengecup kening Kirara terus dia mengajaknya bercumbu sambil menindihnya dan juga mengarahkan pedangnya ke gua cinta Kirara.

Bless masuklah sudah pedang Shén Long menerobos masuk ke dalam gua cinta Kirara kemudian pinggul Shén Long langsung diapit oleh kaki Kirara.

Shén Long menaiki turunkan pinggulnya untuk menggenjot gua cinta Kirara terus menerus sedangkan Kirara menyeimbangkan sodokan Shén Long dengan meliuk liukkan pinggulnya.

"Yaa...yaaa",erang Kirara yang kedua kakinya yang sekarang tidak mengapit pinggul Shén Long melainkan telentang sambil menerima genjotan berahi Shén Long.

Lalu Shén Long mengubah badannya menyamping tubuh Kirara tanpa melepas pedangnya yang masih menancap di gua cinta Kirara terus ia mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tangan kanannya meremasi payudara Kirara sambil Shén Long menatap Minori Hatsune yang lagi melihat mereka.

Shén Long mecaplok payudara Kirara yang berputing kecil berwarna merah sambil menatap Minori Hatsune yang mulai tersenyum kepadanya.

"Auuuhhh...enaknya",erang Kirara yang lagi menikmati puting payudaranya yang lagi dikenyot oleh Shén Long beserta gua cintanya menerima genjotan dari Shén Long.

Kemudian Shén Long mengubah tubuh Kirara menjadi merangkak terus Shén Long menggenjotnya dari belakang sambil mengajak Minori Hatsune untuk menghampirinya dan Minori Hatsune menghampiri mereka sambil menyodorkan payudaranya ke Shén Long dan langsung dicaplok.

Puting payudara Minori Hatsune masuk ke dalam mulut Shén Long terus lidahnya mendesak puting Minori Hatsune mengarah langit mulut Shén Long yang kasar sehingga membuat Minori Hatsune mengerang ketika Shén Long melakukan itu.

Sedangkan tangan kiri Shén Long meremasi payudara kiri Kirara sambil memaju mundurkan pinggulnya terus Shén Long tidak lagi mengulum payudara Minori Hatsune dan ia fokus menggenjot Kirara.

Minori Hatsune menghampiri Kirara dari sisi kanan dan mengajaknya bercumbu serta tangannya meremasi payudara Kirara.

Kemudian Shén Long menarik tubuh Kirara untuk menindihnya sedangkan Shen Long lagi telentang dibawah dan Kirara mulai jongkok didepan Minori Hatsune yang menghampirinya untuk mengulum payudara Kirara secara bergantian.

Shén Long menarik kedua tangan Kirara ke belakang sambil menyodok gua cinta Kirara dari bawah sedangkan kedua payudara Kirara yang terbuka menjadi bulan bulanan Minori Hatsune untuk memainkan putingnya secara bergantian.

Lalu Shén Long melepaskan tangan Kirara dan bangkit memeluk Kirara dari belakang terus meremasi dan menyodorkan payudara Kirara untuk di kulum oleh Minori Hatsune secara bergantian.

Shén Long juga menciumi leher Kirara dari belakang serta menjilatinya sampai membuat Kirara mengerang dan bibirnya langsung disantap oleh Minori Hatsune dengan mencumbunya.

Badan Kirara diangkat sedikit memjadi berlutut oleh Shén Long sambil menggenjotnya dari belakang terus Minori Hatsune mencumbui Kirara dari depan.

Kemudian Shén Long mengajak Kirara berdiri walau pedangnya masih tertelan dalam gua Kirara lalu digenjotnya terus menerus sedangkan Minori Hatsune menjilati pedang Shén Long yang lagi keluar masuk gua cinta Kirara.

Kaki kanan Kirara diangkat oleh Shen Long serta mengajak Kirara berciuman sedangkan Minori Hatsune mengamati lebih dekat pedang Shén Long menyodok gua cinta Kirara secara beraturan dan Minori Hatsune memainkan pentil kecil di gua cinta Kirara sampai membuatnya melenguh.

Kemudian Shén Long mengangkat kedua kaki Kirara dan tetap menggenjotnya seakan Shén Long menunjukkan ke Minori Hatsune yang berada dibawah bahwa dia merupakan pejantan.

Setelah itu Shén Long menidurkan Kirara kemudian digenjotnya lagi Kirara dengan tubuh agak menyamping terus Shén Long mengenyot payudara Minori Hatsune dan tangan kanan Shén Long mengobel gua cinta Minori Hatsune.

Erangan dua malaikat cantik itu karena ulah Shén Long yang menghantar mereka kenikmatan surga tingkat tujuh.

"Aaaakkkuuuu Kelllluuuaarrr lagi",erang Minori Hatsune yang gua cintanya dikocok oleh tangan Shén Long sampai mengeluarkan cairan yang menyirami tubuh Shén Long lalu ia jatuh telentang dan langsung terlelap tidur.

"Sekarang aku akan membenihi rahimmu",ucap Shén Long yang memandang Kirara yang langsung menjawabnya dengan mengangguk dan tersenyum sayu terus kedua tangan Kirara melingkar ke leher Shén Long dan kedua kakinya mengapit pinggang Shén Long yang mulai menggenjotnya lagi.

"Yyyaaaa....Sheeen Loooong Issssiiii raaahiiimmmkuuu deeengggaann aaannnaaakmmmu",erang Kirara sambil menatap Shén Long yang lagi menggenjotnya dan terkadang Kirara mengecup bibir Shén Long.

"Iiiyyyaaaaa innnnnii aaaAAAAHHH",erang Shén Long yang akhirnya pedangnya memuntahkan benihnya yang masuk ke dalam rahim Hatori Kirara dan kedua kaki Kirara menekan pinggang Shén Long agar lebih rapat agar mani itu tidak keluar dan masuk ke dalam rahimnya.

Akhirnya kedua sosok manusia yang baru selesai melakukan ritual berahi itu mengatur nafas sambil saling tatap dan tersenyum.

"Domo arigato Shén Long..Hikss",ucap Hatori Kirara sambil menarik kepala Shén Long untuk berciuman sampai mereka tertidur bersama dengan berpelukan.

Pagi yang begitu cerah dengan dihiasi sinar matahari yang membuat butir butir salju meleleh dan juga sebagai pertanda datangnya musim baru.
Shikakui mado no soto aki fukashi
Kotoshi saisho no shimo ga furu
Chikutaku narihibiku heya no naka
Hibi wo hitamuki ni ikitemasu
— Di luar bingkai jendela itu adalah akhir dari musim gugur
— Embun beku pertama yang turun tahun ini
— Didalam ruangan dimana suara tik-tok jam bergema
— Ku menjalani hari-hari ku dengan sungguh-sungguh

Sakamichi, takai sora, semishigure
Kakedasu watashitachi ga ita
— Jalan terjal, langit yang tinggi dan riuh suara jangkrik
— Kita semua mulai berlari

Nami no oto ni yume wo nosete
Tooi sekai no tabi ni deyou
Ikutsu mono deai to wakare michi
Tsuzuku monogatari
— Suara deburan ombak di dalam mimpiku
— Ku 'kan menjelajah hingga ke dunia nan jauh
— Dari banyaknya jalan setelah kita berjumpa dan berpisah
— Kisah kita terus berlanjut

Yubiori kazoeta nagori no sora
Aoku sunda biidama no you ni
Chiisana mayoi mo tokashiteyuku
Sonna hareta omoide deshita
— Menghitung dengan jemari akan langit yang masih..
— berwarna biru cerah layaknya kelereng kaca
— Keraguan kecil diriku pun luruh olehnya
— Itu adalah kenangan yang begitu indah

Akatsuki, ake no sora ni mikazuki
Hakidasu iki shiroku yume no you
Itsudemo soba ni kibou wo daite
Kakedasu watashitachi ga ita
— Saat fajar, bulan sabit di langit yang cerah
— Ku hembuskan nafas putih, bagaikan mimpi
— Ku berpegang erat pada harapan yang selalu ku jaga
— Kita semua mulai berlari

Nami no oto ni yume wo nosete
Tooi sekai no tabi ni deyou
Ikutsu mono deai to wakare michi
Tsuzuku monogatari
— Suara deburan ombak di dalam mimpiku
— Ku 'kan menjelajah hingga ke dunia nan jauh
— Dari banyaknya jalan setelah kita berjumpa dan berpisah
— Kisah kita terus berlanjut

Tachidomaru hi wo
Mou ichido kaze wo tsukamou
Ikutsu mono omoide wo mune ni yose
Ayumu monogatari
— Melewati hari dan singgah di perhentian
— Sekali lagi, ku 'kan menggenggam angin
— Banyaknya kenangan kusimpan di dalam hati
— Kita menjalani kisah ini
(Wagakki Band - Okinotayuu)​


Pada waktu itu juga datanglah sekitar 20 orang samurai yang naik kuda beserta dua kuda tanpa penunggang di depan rumah dimana Shen Long tinggal dan juga datanglah Hanzo Hatori beserta pengawalnya untuk melihat Shen Long berangkat.

“Kirara,aku pergi dulu”,pamit Shen Long Kepada Hatori Kirara yang mulai matanya memerah sembab.

“jaga dirimu baik baik”,ucap Kirara dengan menitikkan air matanya dan dijawab oleh Shen Long dengan anggukan.

“Domo Arigato Hanzo Sama”,ucap Shen Long sambil membungkukkan badannya dan dijawab juga dengan HanZo Hatori dengan membungkukkan badannya juga.
Hanzo Hatori
Lalu Shen Long menaiki kuda yang telah disediakan termasuk juga Minori Hatsune yang juga ikut mengawalnya ke Kyoto.

Ketika semua sudah siap maka rombongan itu berangkat meninggalkan desa Iga.

“Shen Long,janganlah kamu sekali kali melupakan aku”,batin Kirara yang melihat Shen Long telah pergi meninggalkan desanya.

Setelah rombongan Shen Long sudah terlihat jauh maka ada beberapa ninja yang keluar dari semak semak mengikuti Kirara yang melepaskan kimononya yang sudah memakai baju hitam serta memakai senjatanya lalu mendekati Hanzo Hatori.

“Okaa San(Ayah),aku berangkat“,ucap Kirara yang dijawab oleh Hanzo Hatori Hanya dengan anggukan maka secepat kilat Kirara Hatori dan beberapa Ninja itu melesat hilang dengan menggunakan tabir asap putih di hadapan Hanzo Hatori.
Kirara hatori
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd