Shen Long masih disekap oleh Kirara tetapi tidak diikat seperti dulu melainkan dia bisa bebas tetapi diruang yang lebih nyaman dan juga Shen Long selalu menyetubuhi Kirara dikala dia mengunjunginya begitu juga Minori Hatsune.
Pada suatu hari Kirara sedang duduk di taman yang sedang memandang langit yang begitu cerah tetapi hawa masih terasa dingin karena masih musim salju.
Kirara
“Kirara,apa yang kamu pikirkan?”ucap seorang lelaki yang datang kepadanya dan langsung duduk disebelahnya.
"Okaa San(ayah)",ucap Kirara menoleh terus menganggukkan kepalanya ke pria itu yang tak lain adalah ayahnya yaitu Hanzo Hatori.
Hanzo Hatori
"Kirara,apakah kamu masih belum bisa melepaskan kenanganmu dengan Hojo Yoshitoki?"tanya Hanzo Hatori yang duduk disebelahnya.
"Tidak Okaa San",jawab Kirara sambil menggelengkan kepala.
"Apakah karena Shén Long?",tanya Hanzo Hatori sekali lagi ke Kirara yang kemudian dijawab oleh Kirara dengan menganggukkan kepalanya terus ia menundukkan kepalanya.
"Kamu harus melepaskan dia agar dia bisa bebas didalam desa Iga dan ayah takut apabila kamu masih menyekapnya akan menambah masalah bagi desa Iga apalagi pangeran Ichigo Kameyama sampai tahu kita masih menyekapnya maka yang mulia akan mengirim pasukannya untuk membumi hanguskan desa Iga",ucap Hanzo Hatori yang memandang ke depan.
"Ya, ayah tetapi....",ucap Kirara yang terpotong karena dia masih bimbang.
"Janganlah takut dengan klan Hojo sebab ayah pasti akan membantumu dan akan minta bantuan ke pangeran Ichigo Kameyama",ucap Hanzo Hatori.
"Bukan yang itu ..ayah tetapi....",ucap Kirara yang tidak lanjutkan karena dia terbeban sesuatu.
"Apakah kamu mencintainya?"tanya Hanzo Hatori yang kemudian dijawab Kirara dengan malu malu mengangguk.
"Baiklah tetapi kamu harus lepaskan Shén Long terlebih dahulu", ucap Hanzo Hatori.
"Kalau begitu aku akan bebaskan dia sekarang juga",ucap Kirara sambil bangkit berdiri.
"Ayah juga ikut menemanimu",ucap Hanzo Hatori yang juga ikut berdiri.
Mereka berjalan ke rumah dimana Shén Long disekap dan disana terlihat Shén Long yang memakai kimono sedang duduk membaca buku.
Ketika Kirara dan ayahnya Hanzo Hatori masuk ke ruang itu membuat Shén Long bangkit berdiri terus dia membungkukkan badannya kepada mereka.
Shen Long
"Jadi ini yang namanya Shén Long yang terkenal itu..... memang tampan sekali dan juga dia kelihatan seorang yang bijak ... Memang tidak salah kalau anakku menggilainya" batin Hanzo Hatori yang membalas membungkukkan badannya ke Shen Long.
"Shén Long ,perkenalkan ini Ayahku",ucap Kirara yang memperkenalkan ayahnya ke Shén Long yang langsung dijawab Shén Long dengan membungkukkan badannya.
"Shén Long ,sekarang kamu pindah serta tinggal di rumah yang telah kami sediakan untuk anda dan juga ..."ucap Hanzo Hatori yang kemudian terpotong sebab dia mau berlutut dan diikuti juga dengan Kirara.
"Maafkan, anakku yang telah menyakitimu selama ini",ucap Hanzo Hatori yang mau berlutut tetapi langsung ditahan Shén Long agar tetap berdiri.
"Anakmu tidak salah melainkan aku yang salah karena aku yang menghancurkan impiannya", ucap Shén Long yang menahan mereka berdua untuk tidak berlutut di hadapannya.
"Tetapi anakku telah menyiksamu sampai menjadi luka yang membekas",ucap Hanzo Hatori yang terus meminta berlutut di hadapan Shén Long.
"Luka itu tidak akan membekas apabila kita tidak mengobatinya dengan mengampuni",ucap Shén Long yang tetap menahan mereka untuk tidak berlutut dihadapannya.
Hanzo Hatori tercengang karena jawaban Shén Long yang begitu bijak maka dia bangkit berdiri diikuti juga Kirara.
"Jendral Shén Long sebaiknya anda ikut bersama kami sebab tempat ini tidak layak bagi anda",ucap Hanzo Hatori dan dijawab oleh Shén Long dengan anggukan lalu mereka keluar dari rumah itu menuju rumah yang sudah disediakan untuk Shen Long sambil menyusuri desa yang sangat begitu asri dan penduduknya santun.
Mereka sangat menghormati kepala desa mereka yaitu Hanzo Hatori dengan cara membungkukkan badannya di saat Hanzo Hatori melewati mereka.
"Suasana desa ini sangat damai"ucap Shén Long berjalan disebelah Hanzo Hatori menyusuri serta mengamati suasana desa Iga yang warganya ada sebagai petani,pandai besi sedangkan kaum muda bermain pedang,ada yang semedi di sekitar sawah,dan ada yang latihan memanah.
Ilustrasi kimono Shen Long
"Memang desa ini terlihat dari luar begitu damai tetapi sebenarnya mereka semua adalah para pembunuh bayaran para Daimyo (penguasa atau tuan tanah) atau mereka sering dikenal dengan sebutan Ninja",ucap Hanzo Hatori yang berjalan bersama Shén Long dan Kirara.
"Apakah mereka juga bisa melakukan sabotase atau pembunuhan putri atau raja bangsa lain?"ucap Shén Long dengan menoleh ke Hanzo Hatori
"Ya"ucap Hanzo Hatori yang memandang ke depan.
"Siapa yang mempunyai wewenang memberi perintah tugas itu kepada mereka?"tanya Shén Long dengan menoleh ke Hanzo Hatori.
"Hanya Shogun dan para kerabat kerajaan yang mempunyai wewenang untuk memberi tugas itu",ucap Hanzo Hatori yang akhirnya berhenti di sebuah rumah dimana Minori Hatsune keluar dari rumah tersebut untuk menyambut mereka.
"Ini rumah yang kami sediakan untuk anda tinggal jadi apabila anda membutuhkan sesuatu maka anda bisa minta ke Minori Hatsune",ucap Hanzo Hatori yang berada didepan sambil membungkukkan badannya.
"Domo arigato",ucap Shén Long dengan membungkukkan badannya ke Hanzo Hatori dan dijawab oleh Hanzo Hatori dengan membungkukkan badannya juga dan begitu pun Kirara.
Lalu Hanzo Hatori dan Kirara berpamitan untuk kembali pulang tetapi ketika mereka melangkah pulang Kirara masih menyempatkan menoleh ke Shén Long serta tersenyum terus setelah mereka pergi maka Shén Long masuk ke dalam rumah bersama Minori Hatsune.
Setiap hari Shén Long menghabiskan waktu dengan menyusuri desa Iga untuk melihat suasana keadaan desa yang semua warganya merupakan Shinobi atau Ninja dan juga Shen Long berlatih melempar senjata rahasia Ninja yaitu shuriken serta mempelajari bahasa Genko.
Pada suatu ketika Shén Long sedang duduk di taman belakang rumah tersebut dan ditemani oleh Minori Hatsune.
"Minori,aku mau bertanya sesuatu kepadamu",ucap Shén Long sambil melihat taman rumah itu.
"Silakan Shén Long San",ucap Minori Hatsune yang duduk disebelahnya.
Minori Hatsune
"Apakah kamu melakukan upaya pembunuhan putri Song Hye Kyo di kapal pada waktu itu?"tanya Shén Long yang sontak membuatnya kaget
"Ya memang itu kelompok hamba yang melakukannya dan maafkan hamba", ucap Minori Hatsune yang langsung berlutut didepannya dengan kepala menyentuh lantai.
"Aku memaafkan asalkan kamu memberitahuku siapa yang mengutus kamu untuk melakukan itu?",tanya Shén Long memandang Minori Hatsune dengan muka menghadap ke lantai.
"Maafkan hamba tidak bisa memberitahu anda siapa yang mengutus kami",ucap Minori Hatsune dengan menundukkan kepala.
"Kenapa?"tanya Shén Long yang menoleh ke Minori Hatsune yang masih berlutut dengan wajah menghadap ke lantai.
"Sebab Itu juga bagian dari tugas kami agar anda tidak boleh tahu tetapi kalau Tuan masih bersikeras untuk mengetahuinya maka hamba rela melakukan seppuku di hadapan Tuan ",ucap Minori Hatsune yang mengambil sebilah tanto di sela kimononya terus ditaruh sampingnya.
Kemudian ia menghunuskan tanto terus dia mau tempelkan ke lehernya langsung di tahan oleh tangan Shen Long.
Tanto katana
“Hentikan, sebab aku tidak mau kamu melakukan itu”,ucap Shen long sambil memegang tangan Minori Hatsune yang memegang sebilah tanto.
“Tetapi apabila Shen Long San menginginkan nyawa hamba untuk membayar dosa hamba dalam upaya membunuh istri tuan maka saya bersedia melakukannya”,ucap Minori Hatsune.
“Baiklah kalau kamu tidak mau mengatakannya kepadaku maka aku akan bertanya sendiri kepada...”,ucap Shen long yang ke potong karena ada seorang utusan dari Hanzo Hatori datang langsung berlutut dihadapan mereka.
“Shen Long San ,anda di harap datang ke rumah ketua karena ada perihal yang sangat penting,”ucap orang itu yang berlutut di hadapannya.
“Baik,aku akan datang”,ucap Shen Long langsung bangkit berdiri dan keluar meninggalkan Minori Hatsune di rumah itu.
Sesampainya mereka di rumah Hanzo Hatori terlihat banyak samurai bersenjata lengkap menjaga di halaman rumah tersebut lalu diantarnya Shen Long ke dalam rumah dan terlihat dua orang duduk di taman belakang rumah itu yang tak lain adalah Hanzo Hatori dan pangeran Ichigo Kameyama.
“Ketua,Shen Long telah datang”,ucap utusan yang menghantar Shen Long dan berlutut dihadapan mereka.
“Shen Long San”,ucap Hanzo Hatori yang menyambut Shen Long dan mengajaknya duduk diantara mereka tapi sebelumnya Shen Long bersujud dihadapan pangeran Ichigo Kameyama
“Shen Long San bagaimana Keadaanmu?”tanya Pangeran Ichigo Kameyama.
Hanzo hatori
“Hamba baik –baik saja ...terima kasih Yang Mulia yang telah memperhatikan kesehatan hamba”, ucap Shen Long dengan memberi salam Gongshu yang menjadi salam ciri khas bangsa Han.
PangeraIchigo Kameyama
“Shen Long,akhirnya aku bisa menemukanmu dan aku sangat senang melihat keadaanmu baik –baik saja maka besok pagi anda akan kupindahkan ke Kyoto sebab disana anda aman”,ucap Pangeran Ichigo Kameyama.
“Terima kasih yang mulia atas perhatian Yang Mulia kepada hamba”,ucap Shen Long dengan memberi salam gongshu.
“Kalau bergitu mari kita bersulang”,ucap pangeran Ichigo Kameyama mengambil cawan yang berisi Sake dan begitu juga Shen Long serta Hanzo Hatori juga mengambil cawan itu untuk bersulang.
Setelah mereka bersulang minum sake kemudian mereka meletakkan cawan mereka di meja.
“Shen Long,Mongol akan menyerang Nippon sekali lagi tapi kamu jangan kuatir sebab divisi Shan tidak ikut berpartisipasi di dalam penyerangan ini sebab divisi Shan lagi masa pemulihan karena pertempuran di Hakata dan rencana Mongol untuk menyerang Nippon tidak berubah yaitu ingin menguasai Hakata terlebih dulu maka dari itu anda kupindahkan ke Kyoto agar anda tidak bisa bertemu dengan mereka dan juga mungkin anda coba merenungkan kembali penawaranku untuk bergabung dengan Nippon”,ucap pangeran Ichigo Kameyama.
“Terima kasih atas perhatian dan penawaran yang Mulia kepada hamba tetapi penawaran itu sudah kupikirkan matang –matang bahwa hamba tetap tidak bisa bergabung karena hamba ini seorang budak yang tidak berguna,”ucap Shen Long dengan memberi salam gongshu.
“Hahahahha...ini yang aku suka dari kamu karena sikap rendah dirimu padahal kamu orang yang sangat cerdas dan pasti ada alasan kamu sebenarnya",ucap pangeran Ichigo Kameyama.
"Yang Mulia,sebenarnya hamba ini terikat dengan kaisar Kubilai Khan dan keluarga hamba maka dari itu hamba tidak bisa lepas dari ikatan itu meskipun hamba melarikan diri sekali saja maka keluarga hamba akan dipacung semuanya jadi ini sebagai bahan pertimbangan hamba jadi maafkan hamba tidak bisa bergabung kepada Nippon",ucap Shén Long dengan berlutut dihadapan pangeran Ichigo Kameyama.
"Baiklah, kalau itu keputusanmu tetapi anda tetap kupindahkan di Kyoto',ucap pangeran Ichigo Kameyama.
"Terima kasih atas perhatian yang Mulia",ucap Shén Long dengan salam gongshu.
"Mari bersulang sekali lagi",ucap pangeran Ichigo Kameyama sambil mengambil cawan yang berisi sake dan diikuti Shén Long dan Hanzo Hatori.
Setelah mereka bersulang maka berbincang bincang sampai makan siang.
Setelah pertemuan itu Shén Long kembali ke rumah dimana ia singgah sementara dan seperti biasa Minori Hatsune melayani dia.
Waktu mandi pun Shén Long dirawat juga sama Minori Hatsune termasuk Shén Long yang lagi menggenjotnya dari belakang di bak mandi.
Setelah makan malam, Shén Long berdiri di taman belakang sambil menatap rembulan walaupun malam itu masih terasa dingin.
"Rembulan, bisakah memberitahuku bagaimana keadaan semua istriku terutama dia yang paling aku cintai Zhang YuQi?"batin Shén Long sambil menatap rembulan.
Namun tiba tiba ada seseorang wanita yang tersipu dipunggung Shén Long.
Kirara
"Apa yang kamu pikirkan?"ucap orang itu yang tak lain adalah Kirara.
"Istriku semuanya",ucap Shén Long sambil menoleh ke kanan.
"Alangkah bahagianya mereka karena masih dipikirin kamu tetapi apakah nanti kamu juga mikirin aku?"tanya Kirara yang kemudian didepan Shén Long dengan tersenyum.
"Ya",ucap Shén Long sambil memegang pinggang Kirara yang ada dihadapannya.
"Terima kasih",ucap Kirara yang pipinya memerah lalu dia mendekatkan wajahnya ke Shén Long maka terjadi percumbuan mesra.
Lalu mereka berhenti ciuman terus Kirara memutar tubuhnya menjadi membelakangi Shén Long kemudian tubuhnya dipeluk oleh Shén Long sambil memandang kedepan.
"Kenapa aku merasa bahagia dan nyaman ketika bersama dia dibandingkan bersama dengan Hojo Yoshitoki ...apakah aku mencintainya tetapi dia sudah mempunyai 3 istri dan satu kekasih yaitu putri Michiko .. apakah bisa aku menjadi salah satu istrinya dan juga semua istrinya serta kekasihnya Putri Michiko mau menerimaku apalagi aku telah melukai suami mereka?"batin Kirara yang berkecamuk.
"Besok aku akan meninggalkan desa Iga untuk pergi ke Kyoto atas perintah pangeran Ichigo Kameyama",ucap Shén Long sambil memeluk Kirara.
Shen Long
"Kenapa setelah dia mengatakan itu membuatku merasa kehilangan?"batin Kirara yang memandang kedepan dan air matanya menetes membasahi pipinya.
Kirara mempererat pelukan Shén Long di tubuhnya sambil sesenggukan dan hawa yang sangat dingin karena masih ada salju.
"Mungkin kamu akan melupakanku setelah meninggalkan desa Iga",ucap Kirara dengan menitikkan air mata.
"Aku tidak akan melupakanmu sebab kamu telah menjadi salah satu orang yang kusayangi",ucap Shén Long yang masih memeluk Kirara.
"Iya...kamu tidak melupakan aku karena kamu masih dendam kepadaku sebab aku telah menyiksa dan melukaimu...hiks",ucap Kirara dengan sesenggukan.
“Aku sudah memaafkanmu bahkan sekarang aku menyayangimu”,ucap Shen Long dengan membalikkan badan Kirara dan menatapnya terus Kirara jatuh ke dada Shen Long.
"Shén Long, bolehkah aku memohon sesuatu kepadamu?"tanya Kirara yang tersipu di dada Shén Long.
"Apakah itu?"jawab Shén Long yang menatap ke depan sambil memeluk Kirara.
“Janganlah kamu melupakan aku apabila kamu pergi jauh sebab aku tidak mau kehilanganmu”ucap Kirara yang masih tersipu di dada Shen Long.
“Ya,”ucap Shen Long sambil mengecup kening Kirara yang lagi tersipu di dadanya.
“Shen Long,apakah kamu masih mencintai Putri Michiko?”tanya Kirara yang masih tersipu di dada Shen Long sambil jarinya memainkan dada Shen Long.
“Kenapa kamu menanyakan itu kepadaku?”tanya Shen Long yang kemudian melepaskan pelukannya terus berdiri dan menengadah ke langit menatap rembulan.
"Sebab kalian pernah saling cinta bahkan Fan Bingbing pernah melukaimu karena kamu berusaha melindungi putri Michiko",ucap Kirara dibelakang Shén Long.
"Bagaimana kamu bisa tahu peristiwa itu?"ucap Shén Long sambil menoleh kebelakang.
“Sebab aku adalah seorang Shinobi yang ditugaskan oleh Hojo Yoshitoki untuk mencari berita tentang keberadaan putri Michiko di Cung kuo”,Ucap Kirara yang ada di belakangnya.
“Sekarang aku tanya kepadamu tentang Putri Michiko ...apakah benar dia dijodohkan dengan Hojo Yoshitoki?”tanya Shen Long sambil menoleh kebelakang tanpa melihat Kirara yang dibelakangnya.
Shen Long
“Iya memang benar dia dijodohkan dengan Hojo Yoshitoki tetapi dia tidak mencintainya sebab dia tidak menyukai sifat Hojo Yoshitoki yang kasar dan suka mempermainkan wanita termasuk diriku yang telah diperkosanya...Hiks”,ucap Kirara sambil menutup mulutnya dengan menangis dan membuat Shén Long memutar badannya terus memeluk Kirara yang lagi menangis tersedu-sedu.
"Apakah kamu mencintainya?"tanya Shén Long sambil mengangkat dagu Kirara tetapi tidak ada jawaban dari Kirara.
"Katamu pada waktu itu disini ada benih dia?"tanya Shén Long sambil tangannya memegang perut Kirara.
"Aku tidak hamil melainkan aku ingin dihamili oleh kamu",ucap Kirara sambil menggeleng terus tangannya memegang pedang Shén Long.
Lalu Kirara mendekatkan wajahnya ke Shén Long untuk bercumbu dibawah sinar rembulan nan dingin.
Kemudian Shén Long menghentikan ciuman itu terus menggendong tubuh Kirara untuk dibawa masuk kedalam rumah.
Sesampainya di kamar,Shén Long menurunkan Kirara dan menutup pintu dengan cara menggeser lalu Shén Long mau melepas ikatan kimononya tapi ditahan oleh Kirara terus setelah ikatan itu sudah terlepas maka Kirara melucuti semua celana dan ikatan celana dalam Shén Long sehingga pedangnya bisa terlepas bebas langsung dilahap oleh Kirara sambil tangannya melepaskan ikatan kimononya sendiri.
"Kreek"suara pintu kamar digeser oleh seorang wanita yang tak lain adalah Minori Hatsune.
"Shén Long San ,kenapa anda tidak mengajak hamba untuk mendapatkan kesenangan?" Ucap Minori Hatsune sambil menutup pintu dengan cara menggesernya lalu dia melepaskan ikatan kimononya sampai kimononya tersibak sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat terus ia menghampiri Shén Long dan mengajaknya bercumbu yang juga disambut oleh tangan Shén Long untuk meremas secara bergantian serta memilin putting payudara Minori Hatsune dengan cara menyibak kimononya terus ia juga meloloskan semua kimono atas Shén Long.
Setelah Shén Long telanjang maka ia mengulum puting Minori Hatsune secara bergantian serta mengenyotnya sedangkan Minori Hatsune hanya membelai rambut Shén Long.
Kirara mengulum pedang Shén Long dari atas ke bawah hingga kantung telurnya dia juga kenyot terus Minori Hatsune sekarang mengenyot puting kanan Shén Long.
Lalu Shén Long meminta mereka menghentikan semuanya agar dia bisa tidur telentang terus Kirara langsung mengangkangi wajah Shén Long dengan mengarahkan gua cintanya ke Mulut Shén Long sedangkan Minori Hatsune mengulum pedang Shén Long.
"Iyaaa ... begitu ... yaaa ... Ooo ... nikmatnya",erang Kirara sambil meliuk liukkan pinggulnya di mulut Shén Long.
Tangan Shén Long menahan pinggul Kirara dan juga sekali - kali dia meremasnya secara bergantian kiri dan kanan.
Lidah Shén Long menerobos masuk ke dalam gua cinta Kirara terus memainkan pentil kecil diatas gua cinta Kirara sampai membuat Kirara mengerang kenikmatan.
Setelah mengulum pedang Shén Long menjadi tegak terus Minori Hatsune mengarahkan pedang Shén Long untuk melesat masuk ke dalam gua cintanya.
"Bless ..Aoucchhh... ohhh...nikmatnya kalau ini sudah masuk hingga terasa ke dalam rahimku"ucap Minori Hatsune yang jongkok diatas pedang Shén Long yang menerobos masuk ke dalam gua cintanya sedangkan Shén Long yang tubuhnya sedang ditindihi dua malaikat cantik yang lagi meliuk liukkan pinggulnya mereka di mulut dan pedang Shén Long.
Kemudian Kirara memutar badannya untuk menghadap Minori Hatsune dan gua cintanya tetap diarahkan ke mulut Shén Long lalu dia mengajak Minori Hatsune berciuman sambil menaik turunkan pinggulnya sedangkan lidah Shén Long dijulurkan untuk menusuk nusuk gua cinta Kirara yang sedang naik turun di wajahnya.
"Aouuuhhh....enakkknya",erang Minori Hatsune yang lagi menggoyang pinggulnya dan payudaranya di kenyot oleh Kirara.
Minori Hatsune mulai menggoyang pinggulnya lebih kencang dan mulutnya mulai menrancau tidak karuan karena gua cintanya yang tersumpal pedang Shén Long serta kenyotan Kirara di payudaranya.
"Akuuuu ......... Maaaauuu ...... Kelllluuuaarrr",erang Minori Hatsune yang menggoyangkan pinggulnya lebih kencang begitu juga Kirara yang tidak lagi mengenyot payudara Minori Hatsune tetapi tangannya masih memainkan payudara Minori Hatsune dengan meremas dan memilin putingnya.
"Akkkuuu jjjuugggaa mauuuu kelluaaaarrrr",erang Kirara yang menggoyang pinggulnya dan ternyata tangan Shén Long memainkan pentil kecil di gua cinta Kirara.
Mereka mengerang bersama sama dan saling bersahutan sampai memenuhi ruangan itu.
" Aaaakkkuuuu Kelllluuuaarrr", erang Kirara sambil mengangkat pinggulnya beserta keluarnya cairan dari dalam gua cintanya mancur ke dada Shén Long lalu ia rebah di samping mereka sedangkan Minori Hatsune masih menggoyang pinggulnya.
"Akkkuuu jjjuugggaa kelllluuuaarrr",erang Minori Hatsune yang kemudian ia jatuh ke dada Shén Long.
Kemudian Shén Long memindahkan Minori Hatsune ke samping lalu dia melihat Kirara yang lagi istirahat dan juga menatap Shén Long dengan tersenyum.
Shén Long mengecup kening Kirara terus dia mengajaknya bercumbu sambil menindihnya dan juga mengarahkan pedangnya ke gua cinta Kirara.
Bless masuklah sudah pedang Shén Long menerobos masuk ke dalam gua cinta Kirara kemudian pinggul Shén Long langsung diapit oleh kaki Kirara.
Shén Long menaiki turunkan pinggulnya untuk menggenjot gua cinta Kirara terus menerus sedangkan Kirara menyeimbangkan sodokan Shén Long dengan meliuk liukkan pinggulnya.
"Yaa...yaaa",erang Kirara yang kedua kakinya yang sekarang tidak mengapit pinggul Shén Long melainkan telentang sambil menerima genjotan berahi Shén Long.
Lalu Shén Long mengubah badannya menyamping tubuh Kirara tanpa melepas pedangnya yang masih menancap di gua cinta Kirara terus ia mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tangan kanannya meremasi payudara Kirara sambil Shén Long menatap Minori Hatsune yang lagi melihat mereka.
Shén Long mecaplok payudara Kirara yang berputing kecil berwarna merah sambil menatap Minori Hatsune yang mulai tersenyum kepadanya.
"Auuuhhh...enaknya",erang Kirara yang lagi menikmati puting payudaranya yang lagi dikenyot oleh Shén Long beserta gua cintanya menerima genjotan dari Shén Long.
Kemudian Shén Long mengubah tubuh Kirara menjadi merangkak terus Shén Long menggenjotnya dari belakang sambil mengajak Minori Hatsune untuk menghampirinya dan Minori Hatsune menghampiri mereka sambil menyodorkan payudaranya ke Shén Long dan langsung dicaplok.
Puting payudara Minori Hatsune masuk ke dalam mulut Shén Long terus lidahnya mendesak puting Minori Hatsune mengarah langit mulut Shén Long yang kasar sehingga membuat Minori Hatsune mengerang ketika Shén Long melakukan itu.
Sedangkan tangan kiri Shén Long meremasi payudara kiri Kirara sambil memaju mundurkan pinggulnya terus Shén Long tidak lagi mengulum payudara Minori Hatsune dan ia fokus menggenjot Kirara.
Minori Hatsune menghampiri Kirara dari sisi kanan dan mengajaknya bercumbu serta tangannya meremasi payudara Kirara.
Kemudian Shén Long menarik tubuh Kirara untuk menindihnya sedangkan Shen Long lagi telentang dibawah dan Kirara mulai jongkok didepan Minori Hatsune yang menghampirinya untuk mengulum payudara Kirara secara bergantian.
Shén Long menarik kedua tangan Kirara ke belakang sambil menyodok gua cinta Kirara dari bawah sedangkan kedua payudara Kirara yang terbuka menjadi bulan bulanan Minori Hatsune untuk memainkan putingnya secara bergantian.
Lalu Shén Long melepaskan tangan Kirara dan bangkit memeluk Kirara dari belakang terus meremasi dan menyodorkan payudara Kirara untuk di kulum oleh Minori Hatsune secara bergantian.
Shén Long juga menciumi leher Kirara dari belakang serta menjilatinya sampai membuat Kirara mengerang dan bibirnya langsung disantap oleh Minori Hatsune dengan mencumbunya.
Badan Kirara diangkat sedikit memjadi berlutut oleh Shén Long sambil menggenjotnya dari belakang terus Minori Hatsune mencumbui Kirara dari depan.
Kemudian Shén Long mengajak Kirara berdiri walau pedangnya masih tertelan dalam gua Kirara lalu digenjotnya terus menerus sedangkan Minori Hatsune menjilati pedang Shén Long yang lagi keluar masuk gua cinta Kirara.
Kaki kanan Kirara diangkat oleh Shen Long serta mengajak Kirara berciuman sedangkan Minori Hatsune mengamati lebih dekat pedang Shén Long menyodok gua cinta Kirara secara beraturan dan Minori Hatsune memainkan pentil kecil di gua cinta Kirara sampai membuatnya melenguh.
Kemudian Shén Long mengangkat kedua kaki Kirara dan tetap menggenjotnya seakan Shén Long menunjukkan ke Minori Hatsune yang berada dibawah bahwa dia merupakan pejantan.
Setelah itu Shén Long menidurkan Kirara kemudian digenjotnya lagi Kirara dengan tubuh agak menyamping terus Shén Long mengenyot payudara Minori Hatsune dan tangan kanan Shén Long mengobel gua cinta Minori Hatsune.
Erangan dua malaikat cantik itu karena ulah Shén Long yang menghantar mereka kenikmatan surga tingkat tujuh.
"Aaaakkkuuuu Kelllluuuaarrr lagi",erang Minori Hatsune yang gua cintanya dikocok oleh tangan Shén Long sampai mengeluarkan cairan yang menyirami tubuh Shén Long lalu ia jatuh telentang dan langsung terlelap tidur.
"Sekarang aku akan membenihi rahimmu",ucap Shén Long yang memandang Kirara yang langsung menjawabnya dengan mengangguk dan tersenyum sayu terus kedua tangan Kirara melingkar ke leher Shén Long dan kedua kakinya mengapit pinggang Shén Long yang mulai menggenjotnya lagi.
"Yyyaaaa....Sheeen Loooong Issssiiii raaahiiimmmkuuu deeengggaann aaannnaaakmmmu",erang Kirara sambil menatap Shén Long yang lagi menggenjotnya dan terkadang Kirara mengecup bibir Shén Long.
"Iiiyyyaaaaa innnnnii aaaAAAAHHH",erang Shén Long yang akhirnya pedangnya memuntahkan benihnya yang masuk ke dalam rahim Hatori Kirara dan kedua kaki Kirara menekan pinggang Shén Long agar lebih rapat agar mani itu tidak keluar dan masuk ke dalam rahimnya.
Akhirnya kedua sosok manusia yang baru selesai melakukan ritual berahi itu mengatur nafas sambil saling tatap dan tersenyum.
"Domo arigato Shén Long..Hikss",ucap Hatori Kirara sambil menarik kepala Shén Long untuk berciuman sampai mereka tertidur bersama dengan berpelukan.
Pagi yang begitu cerah dengan dihiasi sinar matahari yang membuat butir butir salju meleleh dan juga sebagai pertanda datangnya musim baru.
Shikakui mado no soto aki fukashi
Kotoshi saisho no shimo ga furu
Chikutaku narihibiku heya no naka
Hibi wo hitamuki ni ikitemasu
— Di luar bingkai jendela itu adalah akhir dari musim gugur
— Embun beku pertama yang turun tahun ini
— Didalam ruangan dimana suara tik-tok jam bergema
— Ku menjalani hari-hari ku dengan sungguh-sungguh
Sakamichi, takai sora, semishigure
Kakedasu watashitachi ga ita
— Jalan terjal, langit yang tinggi dan riuh suara jangkrik
— Kita semua mulai berlari
Nami no oto ni yume wo nosete
Tooi sekai no tabi ni deyou
Ikutsu mono deai to wakare michi
Tsuzuku monogatari
— Suara deburan ombak di dalam mimpiku
— Ku 'kan menjelajah hingga ke dunia nan jauh
— Dari banyaknya jalan setelah kita berjumpa dan berpisah
— Kisah kita terus berlanjut
Yubiori kazoeta nagori no sora
Aoku sunda biidama no you ni
Chiisana mayoi mo tokashiteyuku
Sonna hareta omoide deshita
— Menghitung dengan jemari akan langit yang masih..
— berwarna biru cerah layaknya kelereng kaca
— Keraguan kecil diriku pun luruh olehnya
— Itu adalah kenangan yang begitu indah
Akatsuki, ake no sora ni mikazuki
Hakidasu iki shiroku yume no you
Itsudemo soba ni kibou wo daite
Kakedasu watashitachi ga ita
— Saat fajar, bulan sabit di langit yang cerah
— Ku hembuskan nafas putih, bagaikan mimpi
— Ku berpegang erat pada harapan yang selalu ku jaga
— Kita semua mulai berlari
Nami no oto ni yume wo nosete
Tooi sekai no tabi ni deyou
Ikutsu mono deai to wakare michi
Tsuzuku monogatari
— Suara deburan ombak di dalam mimpiku
— Ku 'kan menjelajah hingga ke dunia nan jauh
— Dari banyaknya jalan setelah kita berjumpa dan berpisah
— Kisah kita terus berlanjut
Tachidomaru hi wo
Mou ichido kaze wo tsukamou
Ikutsu mono omoide wo mune ni yose
Ayumu monogatari
— Melewati hari dan singgah di perhentian
— Sekali lagi, ku 'kan menggenggam angin
— Banyaknya kenangan kusimpan di dalam hati
— Kita menjalani kisah ini
(Wagakki Band - Okinotayuu)
Pada waktu itu juga datanglah sekitar 20 orang samurai yang naik kuda beserta dua kuda tanpa penunggang di depan rumah dimana Shen Long tinggal dan juga datanglah Hanzo Hatori beserta pengawalnya untuk melihat Shen Long berangkat.
“Kirara,aku pergi dulu”,pamit Shen Long Kepada Hatori Kirara yang mulai matanya memerah sembab.
“jaga dirimu baik baik”,ucap Kirara dengan menitikkan air matanya dan dijawab oleh Shen Long dengan anggukan.
“Domo Arigato Hanzo Sama”,ucap Shen Long sambil membungkukkan badannya dan dijawab juga dengan HanZo Hatori dengan membungkukkan badannya juga.
Hanzo Hatori
Lalu Shen Long menaiki kuda yang telah disediakan termasuk juga Minori Hatsune yang juga ikut mengawalnya ke Kyoto.
Ketika semua sudah siap maka rombongan itu berangkat meninggalkan desa Iga.
“Shen Long,janganlah kamu sekali kali melupakan aku”,batin Kirara yang melihat Shen Long telah pergi meninggalkan desanya.
Setelah rombongan Shen Long sudah terlihat jauh maka ada beberapa ninja yang keluar dari semak semak mengikuti Kirara yang melepaskan kimononya yang sudah memakai baju hitam serta memakai senjatanya lalu mendekati Hanzo Hatori.
“Okaa San(Ayah),aku berangkat“,ucap Kirara yang dijawab oleh Hanzo Hatori Hanya dengan anggukan maka secepat kilat Kirara Hatori dan beberapa Ninja itu melesat hilang dengan menggunakan tabir asap putih di hadapan Hanzo Hatori.
Kirara hatori