Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa 06 Oktober 2020 16:20
" Ndeen... Nden bagus... Udah setengah lima... Mbok ya ashar disit.... " Suara bibi membangunkanku dengan lembut.
Oya... Bibi bernama purwaniatun. Sejak aku SMA ia sudah bersama keluarga kami. Jadi ia biasa meladeniku dan merawatku dalam sehat atau sakit dan dalam keadaan apapun
" Inggih bi.." jawabku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan fitri.
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di kamar untuk melaksanakan kewajibanku.
Setelah selesai kulihat bibi sedang memijat kaki fitri.
" Nden putrinya tolong bangunkan... Biar sholat dulu.." katanya lagi
" Iya bi.." sahutku
" Sayang... Bangun yang.. ashar... " Kataku lembut sambil kuusap bahunya
" Eummhh... Kenapa bangun duluan.?" Rengeknya manja.
" Iya aku kesorean.. jadi buru buru bangun sholat " jawabku sambil mengusap lembut pipinya yang merona
" Eummhh.." katanya manja
Aku bangunkan dia, sambil kupeluk kubawa berjalan ke kamar mandi. Bibi menyaksikan sambil tersenyum
Setelah selesai sholat ia duduk kembali didepan tv
" Kamu ngga enak badan ya yang ?" tanyaku
" Iya kaya masuk angin... Tadi minum wedang jahe agak enakan da... " Jawabnya
" Bibi... Mau lagi wedangnya bi..." Pintanya manja
Bibi membawakan wedang jahe ditambah susu non fat. Agar ada rasa gurihmya.
Fitri meminumnya sambil masih tetap bersandar ditubuhku. Sebelum kembali bibi sempat mengusap kepala fitri penuh kasih sayang. Dan fitri merasakannya serta menyambutmya dengan senyum manis . Sesaat terdengar deru mobil
" Nyet.. euh... Cuy... Bantuin gua apa " teriak budi diluar pagar
" Diyh... Cepet banget lu ?" Kataku
" Gotong dulu baru nanya.." kata budi kepadaku
" Yoh... Jaan... Mas budi ini... Apa itu ?" Kata bibi
" Ikan bi.. " jawabnya seraya mencium tangan bibi
Setelah kami memindahkan ikan ikan itu. Kami masuk kembali kerumah.
" Mandi sik to mas budi... Itu bajumu yang kemarin udah siap... Ta simpen di atas wastafel " kata bibi kepada budi
" Libur mandi ? "
" Ngga mau mandi ta sabet tenan lho...!" Ancam bibi sambil mengacungkan gagang sapu membuat budi nginyem sejuta bahasa lalu ia ngibrit ke kamar mandi
Aku nggak kuat menahan tawa. Hujatanku menghujani diiringi tawa fitri.
Tak lama Yahya dan si birthday victim Aidil tiba sambil membawa gitar
" Misi...."
" Kala kutatap kelip bintang nun jauh disana... " Genjreng gitar mengiringi Suara pengamen yang parau dan ngga enakeun
Aku keluar dan...
" BGSD..!! Syuuhh... Syuuuhh... jauh jauh sana..." Kataku...
" Apaan sih sayang orang sedang usaha diusir. " Protes fitri sambil menghampiriku dan membawa uang ceban
Setelah dia melihat realnya
" Hihh.... Ga Sudi...!!" Umpatnya gondok
Dua siluman korek cricket tertawa sambil masuk rumahku
Santai aidil mengambil minuman dingin
" Indonesia gerah ya bro ?" Tanya yahya kepada aidil
" Emang ente asli mana boss ?" Tanya aidil
" Balaraja " jawab yahya enteng
" Balaraja mah neraka bocor bangsat " komen budi
Disambut tawa yang lain
Tak lama berselang sobat sobat yang lain datang, dedi, tebe, bas, dan yang lainnya.
Terakhir pak Madi datang. Disusul Ambar !!
Aku dan fitri menyambut semua tamu. Fitri sumringah melihat kedatangan mereka. Di belakang gondrong sedang membersihkan ikan dibantu denden dan purnomo pekerjaku. Sementara bibi menyiapkan bumbu sesuai petunjuk yang ku berikan.
" Yaang. Sini duluu.." kata fitri memanggil
" Ada apa yang ?" Tanyaku kepada fitri
" Tolong Ambilin celana dalem, pembalut sama legging aku di lemari " pintanya
Ku ambil barang yamg diminta fitri. Dan kuantar ke kamar mandi.
Selesai mengganti pakaiannya ia keluar dan bergabung kembali dengan yang lain
" Kamu kenapa yang ?" tanyaku
" Haid yang... " Katanya sambil tersenyum. Kupeluk bahunya sambil tersenyum
" Nden putri... Mau dikerik nda ?" Tanya bibi..
" Ternyata aku haid bi..." Kata fitri sambil tertawa...
" Yo wiss.. alhamdulillah ta kira nden putri sakit... Ta bikinin kunyit asem aja nanti, besok diminum " kata bibi dengan penuh sayang. Fitri tersenyum sambil memegang tangan bibi.
Kami kembali larut dalam suasana hingga tak terasa maghrib pun tiba. Kami shalat berjamaah di ruang tengah. Tak lupa kuselipkan doa agar aku dan fitri bisa terus langgeng hingga ajal memisahkan kami.
Selesai shalat kami memulai acara bakar ikan
" Cuy marinade nya udah... Eksekusi jangan ?" Tanya budi
" Bantai bray..!" Jawabku
Ternyata Ian dan Seno yang mengerjakan pembakarannya. Saat kulihat jumlah ikannya aku sedikit kecut. Karena ikan yang budi bawa sangat banyak. Kutelepon slamet anak bibi
" Met kowe mrene to..." Kataku
" Ono opo tho pak ?" Tanya slamet
" Akeh iwak nangkene... Kowe arep nggowo po ora ?" Tanyaku
" Nek oleh yo gelem pak " jawab slamet
" Yo wis mrene... " Perintahku
Selama bakar ikan, aidil asyik memainkan gitar. Ia jago main akustik. Hingga suatu saat ia menyanyikan lagu old school milik hengky supit berjudul isi hati
Sebelum refrain ku ambil beberapa tangkai bunga
" Akan ku rangkai semua...
Kata cinta yang ada dibumi.....
Kujadikan seikat kembang
Sbagai ungkapan isi hati...."
Aku ikut bernyanyi Sambil kuberikan bunga itu kepada fitri.
" Wanjeeeeng.... Cuuy... Gua ngga nyangka elu bisa romantis selain doyan ngutang di warteg.." cela budi sambil menepuk punggungku
Fitri tertawa sambil tersipu malu sambil memeluk bunga pemberianku... Pipinya merona dan malah terlihat makin cantik.
" Bud... Bahasa mu kok jadi halus ya ?" Tanya pak mardi
" Maksudnya pak..?" Tanya budi
" Biasanya kamu manggil dia. Nyet, njing atau apa itu... BGSD..." Jawab pak Mardi
" Ooh... Yaa kan sekarang ada bu boss... Saya ngga enak lah depan dia manggil gitu... Dibelakang sihh.. tetep saya toyorin...hehehe...." Ujar budi cengengesan disambut tawa yang lain.
Wajah fitri makin merona karena dibully. Tapi ia paham sebejat bejatnya budi.. dia ngga akan naksir tutup ale ale... Ehh.. maksudku ngga akan dia sesadis itu ke sahabatnya.

Selasa 06 Oktober 2020 19:03
Ikan telah matang sebagian... Sementara lainnya sedang dibakar slamet.
Kamipun beranjak ke ruang tengah untuk makan malam. Selama makan fitri selalu berada di sisiku. Ia tidak mengambil piringnya sendiri tapi ia nyongcong ( nyomot ) nasi dan lauknya dari piringku. Tak sengaja kulihat wajah Ambar yang cemburu. Bo...am... Lah fikirku.
Selesai makan kembali aidil memainkan gitarnya... Kami bercanda hingga jam 22:00 malam.
Satu persatu tamu pulang. Dan bibi dibantu slamet merapikan rumah hingga beres.
" Nden.. bibi sama.slamet ta pulang yo... Besok kesini lagi... Nden putri jangan lupa minum kunyit asemnya..." Kata bibi sembari pamit.
Setelah memasukkan mobil dan mengunci pintu. Aku kembali kekamar untuk mengganti bajuku. Satu stel pakaian tidur pria warna maroon tersedia di ranjang. Sementara kuluhat fitri melepas leghingnya. Hingga ia hanya memakai BH dan celana dalam. Dan ia pun memakai piyama warna sama denganku.
" Met bobo cintaku... Mwwah... " Ucapnya sambil mengecup bibirku...
" Good night my moonlight... " Kupeluk tubuhnya
" Bentar yang... Tolong bukain dong " Ucapnya sambil bangun dan membuka atasan piyamanya .. ku lepas kaitan BH dan dan dilepaskannya BH itu lalu dipakainya lagi piyamany...
" Lupa... Abis cape... " Ujarnya manja sambil memelukku

Rabu 07 Oktober 2020 06:00
Selesai menjalankan semua kewajibanku. Kubangunkan kekasih tercinta
" Hei morning star... Wake up... It 6 o'clock "
" Hah..!?!" Ia kaget lalu loncat ke kamar mandi diiringi tatapan bingung dariku...
Tak lama ia keluar
" Iih... Yaang... Kenapa ngga ngingetin kalo aku haid...?" Tanyanya sambil cemberut
" Hlaah kan kamu sendiri yang mendadak loncat kaya PKL ketemu satpol PP.." jawabku
" Tapi kan seenggaknya kamu bisa bilang dong..." Katanya mulai agak sewot..
" Assalaamualaikum... " Suara bibi
" Waalaikum salam..." Jawabku
Wajah fitri masih cemberut. Ia melangkah seperti yang kesal ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi
" Sabar ya nden bagus... Wanita kalo haid suka ngga jelas emosinya... Toh nden pengalaman dengan kakak kakaknya..." Kata bibi mengingatkan
Aku tersenyum mengingat hal itu
Kuseduh kopi sambil bersenandung. Tapi kulihat fitri tetap cemberut kepadaku.
Aku duduk di meja makan dan mulai melapisi roti dengan selai kacang coklat ditambah keju slice, tiba tiba
" Sok terus aja masukkin kolesterol..." Ucapnya
Aku kaget tapi aku ngga ambil pusing. Kubiarkan sikap manjanya meluap. Selesai membuat 3 tangkup roti aku duduk untuk menikmatinya di depan tv. Tak lama fitri datang menyusulku ke sofa dan duduk bersandar ditubuhku sambil cemberut.
" Napadaah..." Kataku santai
" Napadah napadah... Udah tau salah... ini malah cuek... Gimana kek bersikap...." Omelnya
" Hlah aku kenapa sayang..?' tanyaku bingung
" Kenapa kenapa.... Kenapa ngga ngingetin aku haid ?? Kenapa ngebiarin aku kaget loncat dan lari kekamar mandi..?? Kenapa kamu cuek dengan kesalahan kamu..? Bla... Bla.. bla... " Omelnya panjang
" Ya Allah... Ya sudah... Aku minta maaf ya sayang..." Kataku...
"Terlambat !!! Harusnya tadi...!!" Katanya sambil tetap bersandar dan memeluk kedua tanganku
" Iya sayang... Maafin aku yaaa... Aku salah dan terlambat minta maaf... Aku jadikan perhatian..." Ucapku lembut
Sambil kedua tanganku masih dipeluk fitri
" Suapin rotinya... " Ucapnya agak ketus
" Iya lepasin dulu tanganku sayamg.." pintaku lembut
" Ngga mau...!" Katanya merajuk parah
" Susah nyuapin kalo tangannya dipeluk gini..." Jelasku
" Make garpu..." Jawabnya bengis
" Pegangnya make kaki ?" Tanyaku setengah ngeledek sambil nyengir
Akhirnya ia merubah posisi agak meringkuk di pelukan tangan kiriku sambil kusuapi.
Bibi datang membawa teh manis hangat untuk nden putri nya.
" Makasih bibi..." Ucap fitri agak gembira
Lalu bibi kembali kedapur
Sambil menyuapi fitri aku mencoba mengambil kopiku yang ada dimeja sebelah sofa.
" Minta yang..." Manja suaranya
" Ku berikan gelas kopiku ke fitri.
" Gulanya segimana ? " Selidiknya
" Nggak pake gula biasa... Make potricana slim " jawabku ( merk tropicana nya disamarin ya... Ngga dapet jatah promo soalnya )
" Ooh... Jawabnya sambil bangkit duduk. Diangkatnya tangan yang indah itu untuk mengikat rambut panjangnya... Sexy sekali kulihat
" Kenapa ngeliatin kaya gitu ?" Tanyanya
" Kamu luarbiasa kalo sedang ngiket rambut..." Jawabku jujur
" Hmm... Gombal.." katanya sambil merebahkan tubuhnya didadaku
" Yang aku manasin mobil dulu ya " kataku meminta izin karena takut salah lagi...
" Ga boleh..." katanya lempeng
" Lho.." kataku heran
" Yang aku ingin dipeluk terus kaya ginii.... Ngga mau dilepasiin...." Rengeknya
" Iya atuh.... Iya..." Kataku mengalah
Bibi tersenyum melihat tingkahnya

Rabu 07 Oktober 2020 08:24
" Jalan yu yang " kata fitri
" Kemana ?" Tanyaku
"Ngga tau.." ucapnya
" Ya sudah... Hayu atuh..." Kataku sambil mau bangkit
" Jangan banguunn..." Rengeknya
" Diiyyyhh aneh ni anak...." Umpatku dalam hati. Tapu kesadaran cepat melindas rasa kesalku.
" Aku kan mau mandi dulu yang.." kataku
" Disini aja... Hehehe.." katanya sambil tertawa. Kemudian fitri bangkit dan membiarkanku mandi
Selesai mandi aku hanya memakai celana pendek tanpa kaus. Rambutku masih basah begitu juga badanku. Aku melangkah ke kamar disusul fitri
" Eummhh... Sexy...." Ucapnya sambil memelukku dari belakang dan memainkan putingku
Aku menoleh dan tersenyum.
" Kausnya yang ini dan celananya ini..." Katanya memberi petunjuk. Kuturuti maunya dan kupakai kaus yang ia tunjuk... Sementara fitri beranjak mandi.
Selesai mandi ia memilihkan farpum ( masih salah ya ?) Merk Bulgari untukku. Disemprotnya leher, tengkuk dan pergelangan tanganku. Lalu ia memakai bajunya. Kemeja polos warna maroon dan jeans pinsil biru muda dipilihnya. Jilbab kembang kembang membuat kulit putihnya semakin bercahaya. Kutinggalkan ia saat berdandan untuk menyiapkan mobil... Tapi tak lama ia menyusulku keteras depan. Aku heran dengan perilaku fitri. Bahkan saat aku mengambil air di sudut garasi ia memanggilku. Saat aku nongol ia hanya tersenyum manis. Dan aku geleng geleng melihat kelakuannya.
Tak lama ia beres dandan.... Segar sekali ia pagi ini... Make up almost nude dan minyak wangi j lo membuat kesan gadis sporty dan elegan terpancar kuat darinya.
" Bi berangkat dulu ya..." Ucap fitri.
" Iya... Hati hati..." Jawab bibi
Kujalankan portuner keluar dari komplek.
" Kita kemana yang ?" Tanyaku
" Ke mall aja ya yang.." katanya
Selama dijalan ia asik chat di group wa teman SMA nya. Kulihat sesekali ia tersenyum membaca chat dari teman temannya...
Dara : " fit... Masnya mana ?"
Fitri : " sedang nyetir " lalu ia membuat foto selfi dengan aku sedang nyetir ( pose na kumaha sih eta ih..? )
Renata : " dia kan boss PT. Menolak Bersahaja ya fit ??"
Fitri :" iya... Kok kamu tau sih ren ?"
Renata : " dia pernah mengerjakan sistem informasi diperusahaan tempat aku, dan dia pernah jadi dosen adikku sebelum terjun wira usaha "
Fitri : " ooh... Aku malah belum tau banyak soal dia..."
Dara : " beruntungnya fitriku sayang "
Fitri :" makasih sayaaang...* Emot cium"
Beby : " cariin buat gua dong satu fit "
Fitri :" ntar gua tanyain sama laki gua ya beb..*emot mikir"
Rani : "...*emot ngakak"
Dan sederet komen lainnya
" Kenapa nggak pernah cerita kalo kamu sempat jadi dosen " katanya penasaran
" Kamu kata siapa sayang ?" Tanyaku
" Renata...." Jawabnya singkat
" Renata... Renata... Oohh iya dia kakaknya Reza yang nawarin aku kerjaan untuk bikin sistem informasi asset di PT. ENGGAN KAYA... Reza memang mahasiswaku." Jelasku
" Oohh... Kata renata Salam ... Siap ngga kalo ada job lagi..." Kata fitri.membacakan chat Renata.
" Kalo menghasilkan aku sih yes... Ngga tau kalo bu Himawan.... " Kataku bercanda
" Aku sih no... " Jawabnya
" Kenapa yang ?" Tanyaku heran
" Renata itu fuck girl dari semasa SMA... Bahkan saat kuliah juga makin jadi " jelasnya
" Ouuhh... Pantes dua staf ku dulu nyaris duel karena anak itu.... Layanin sini layanin sana... Huffft..." ujarku mengingat memori david vs ijang
Kuceritakan pengalamanku saat mengerjakan mengerjakan proyek disana. Dengan segala kisahnya
Tak lama aku sampai ke mall yang aku tuju...
Kami jalan jalan berkeliling sambil sesekali singgah di toko. Beberapa barang dibelinya... Ada keperluanku dan keperluan dia. Selesai belanja ia merengek ingin makan siang di hasamana ( diacak deui hanamasa nya da ngga ada dana seponsor ) ku ikuti maunya. Selama makan ia kulihat cukup lahap dan seringkali melayaniku seperti biasanya ia melayani makan di rumah.
" Hai fit... " Sebuah suara mengagetkan kami
" Hey.. Derry " jawab fitri sambil tersenyum agak kaku
" Sayang... Ini Derry teman sekolahku di SMA... Derry... Ini Dicky calon suamiku " ucapnya memperkenalkan
Kujabat tangan Derry yang wajahnya kaku.
" Fit sorry ya aku ke mejaku dulu.... Tanti udah nunggu " katanya
" Ok..." jawab fitri singkat
Aku ngga ngepoin... Karena kalo ada apa apa pun itu adalah masa lalunya. Dan yang kujalani dengan fitri adalah saat ini dan untuk kedepannya. Aku sangat percaya fitri mencintaiku. Buktinya ia rela menyerahkan keperawanannya kepadaku. Dan kuserahkan keperjakaanku kepadanya ( kalau make sabun masuk kategori udah ilang keperjakaan belum gaes ? )
Ia tetap asyik melayaniku dan menyajikan menu makanan untukku. Hingga akhirnya kami harus pulang karena siang menjelang.
" Bidadari...
Kau datang mempesona...
Bidadari...
Bawakan mawar cinta...
Bila hadirku kembali
Nyalakan lilin dijiwamu..
Ingin kuraih dirimu
Kubawa pergi keduniaku..
Oohh...."
Aku bernyanyi mengikuti alunan musik rock group band lawas Power Metal berjudul " Bidadari "
" Suara kamu bagus yang... Waktu sekolah kamu suka main band ya ?" Tanya fitri sambil tersenyum...
" Yaaa sebatas ngebrisikin di acara perpisahan sekolah aja yang " kataku datar
" Bo'ong " katanya mendesak
Obrolan kami mengalir lancar. Ia keukeuh menyebut aku anak band, Hacker, dan beberapa sebutan lainnya
" Kamu juga pencuri " katanya agak serius
" Pencuri ??" Tanyaku agak kaget.
" Iya... Pencuri hatiku... Cintaku dan kasih sayangku.... Euummhh... Aku geregetan liat kamu bingung kaya gitu... Hahahaha " ucapnya sambil mencubit pipiku lalu tertawa
Aku garuk garuk kepalaku yang ngga gatal
Akhirnya kami tiba dirumah. Kuturunkan belanjaan dan jajanan. Tak kulihat bibi. Sehingga kuputuskan menelepon slamet menanyakan bibi. Alhamdulillah ternyata bibi sudah pulang dan ia memberi tahu ia sudah melakukan apa. Dan menyimpan jamu untuk fitri dimana.
Kusajikan jamu kunyit asem untuk fitri dalam gelas sedang sesuai arahan bibi. Sikap manjanya tak hilang walaupun di proyek ia cukup garang.
Selesai shalat fitri kembali minta dipeluk. Ia ingin tidur didekapanku. Kadang aku berfikir.. kalo udah nikah nanti terus aku dapet proyek di Botswana pasti repot karena ia agak sulit untuk bermanja padaku... Da jaraknya jauh....

Kamis 08 Oktober 2020 07:00
Ngga ada kejadian aneh... hanya sikap manja fitri kepadaku dan keinhinannya untuk terus kupeluk. Nggak ada drama malahn mah... Jadi skip aja....

Jumat 09 Oktober 2020 04:45
* Suara orang mandi sambil nyanyi
" Euhhhh..." Aku menggigil badanku gemetar menahan rasa dingin..
Dan rupanya saat itu fitri sudah selesai mandi
" Yang haidku sudah bersih lho... Untung ya alat kontrasepsinya jadi bisa terpasang dengan baik " katanya sambil tersenyum dan menyisir rambut basahnya dan bersiap shalat
" Biasanya kamu haid berapa hari ? " Tamyaku parau
" 2-5 hari yang... Kalo cape atau stress bisa seminggu " jelasnya
" Ooh.." kataku sambil bangkit agak sempoyongan
Aku sikat gigi dan berwudhu
Selesai shalat aku kembali kekasur. Sementara fitri menyiapkan sarapanku. Selesai membuat sarapan ia menghampiriku
" Kenapa nggak mandi ?" Tanyanya
" Bentar yang...Dingin banget...." Jawabku
Ia mengernyit heran melihatku masih berselimut lalu ia meraba dahiku.
" Ya Allah badan kamu panas yang...!!!" Katanya mulai panik....
Ia mengambil wash lap yang baru dan membasahinya dengan air dingin dan mengkompres dahku
" Aduh yaang.... Kamu jangan sakit yaang... " Katanya sementara tangannya gemetaran
" Sayang... Aku paling hanya masuk angin.." kataku sambil mencoba berdiri. Tapi aku limbung dan memaksaku harus berpegangan pada tembok.
" Yang... Ih jangan bangun dulu !! Ngga bisa dibilangin ya..!" Katanya masih panik
" Mau mandi yang... Kan harus kerja..." Kataku
" Jangan dulu... Kerjaan kamu udah over limit. Kamu bisa istirahat dulu..." Bantahnya agar aku istirahat.
Memang aku akui kerjaan ku agak berlebih. Hingga aku memaksakan diri lembur kemarin. Lalu kudengar ia menelepon boss ku
" Hallo... Iya pak Mardi... Iya... saya mau ngabarin Dicky sakit... Panas badannya... Bisa sih... Sebentar pak...." Fitri berbincang di telepon
" Yang... Pak Mardi...." Katanya seraya memberikan hp kepadaku
" Hey... Kenapa ??" Tanyanya
" Ngga tau pak... Demam... Badan linu..." Jawabku sengau dan serak
" Aahh... Kelelahan kamu... Udah ngga usah ke proyek dulu... " Katanya tegas
" Tapi pa... panel lan.... " Aku mencoba menyanggah
" Nggak usah dulu... Kerjaan kamu udah over limit. Kalo diprogresskan pun malah kena tolak." Jawabnya memotong ucaapnku
" Iya atuh pak..." Aku.menyerah
" Istirahat... Makan yamg bemer... Jangan lupa vitamin." Katanya
" Siap pak.." jawabku lemah sambil mengakhiri percakapan
Fitrii kembali dari dapur membawa teh hangat dan tuna sandwich favoritku. Aku hanya bisa makan sedikit karena mual.
" Pagi dok... Iya ini dok... Sehat... Dok bisa datang ngga ke sini.... Ke * menyebutkan alamat tinggalku... Iya calon suamiku sakit... " Ucapnya... Suaranya bergetar....
" Iya dok... Saya tunggu ya.." pungkasnya
" Hallo... Mbak... Aku ngga bisa masuk hari ini... Iya... Dicky sakit.... Aku takut kenapa kenapa..." Katanya sambil nangis
" Iya mbak... Makasih ya mbak..." Katanya menutup pembicaraan...
" Cuy... Kopiiii.... " Suara biadab mahluk jahanam sahabatku terdengar...
" Eh... Napadaaah... " Katanya sambil memegang jidatku
" Daah tang crimping bisa sakit... Kedokter yu cuy..." Ajak budi..
" Fitri udah manggil dokter " kataku parau
" Preman tepaar... " Ledek budi sambil keluar kamar untuk minum kopi dan sarapan.
Semenjak memakai cofee maker kuakui pemakaian kopi cukup efisien. Dan semua tetap bisa minum kopi dirumahku.
Aku meminta dibuatkan kopi
" Cuy.... Gua pen kopi dong..." Kataku kepada budi. Sejenak budi menoleh ke arah fitri..
" Ngga... Ngga... Nanti dulu... Tunggu kata dokter..." Tukas fitri tegas dari ruang makan.
Budi mendadak berjoget meledekku...
" Bangsath...Kamvredh... Dasar lo antek antek anggota dewan... " Umpat Ku
Budi ngakak puas
" Sebats dulu bro... Biar ganteng..." ledeknya tengil
Aku hanya manyun. Akhirnya dokter pun datang
" Oh ini calon mu de..?" Tanya dokter
" Iya dok..." Kata fitri
" Kalo undangan nya udah jadi tau kan harus dikirim ke mana ?" Ujar dokter sambil tersenyum
Fitri tersenyum. Tapi matanya sembab
Dokter memeriksaku... Menanyakan keluhan yang kurasa....
20 menit kemudian...
" De... Ini tebus di apotik... Dia kelelahan... Kalo dipaksa kerja bisa bisa kena typhus.. saya buatkan surat istirahat ya selama 2 hari. Tapi mesti nurut" kata dokter
" Iya dokter..." Jawab fitri
Ngga ada pantangan untukku. Semua normal dan aku harus mau makan makanan bergizi dan imunisasi... Eh imunisasi mah engga anying ih... Ketuaan...
Fitri bersiap pergi menebus resep....
" Tus... Sini sama gua aja nebusnya..." Kata budi sambil mengambil resep dokter dari tangan fitri.
" Iya bud... Eh makasih ya bud... Maaf udah ngerepotin..." Kata fitri
" Repot mah kalo gua disuruh koprol dikabel SUTET " jawabmya konyol
Lalu budi berangkat. Pekerjaannya cukup ringan sampe senin nanti karena targetku sudah over.
Makanya dia cukup absen masuk atau datang ke.proyek kalau diperlukan.
Fitri duduk dipinggir ranjang sambil menatapku. Air matanya mengalir. Kuusap.kepalanya agar ia tau aku ngga separah yang dia fikir.
Tiba tiba hp ku berbunyi, fitri bergegas mengambilnya
" Hallo... Iya teh... Ada... Ngga kerja teh.... A Dicky sakit teh... Iya... Udah tadi dokter kesini.... Dokter langganan keluarga fitri teh... Udah... Sedang ditebus ke apotik sama temennya aa.... Iya teh... Fitri juga izin jagain aa... Iya.... Ya fitri khawatir banget teh... Sedih... Iya teh... Iya.... Iya... Nanti sore fitri akan kabarin... Iya teh .. waalaikumsalam."
Fitri menjawab telepon dari tetehku sambil menangis. Kuakui perhatiannya dan rasa cintanya luar biasa. Tak lama hp ku kembali berdering.
" Waalaikumsalaam... Iya pap... Ngga apa apa... Ngga ada apa apa... Cuman A Dicky sakit pap... udah tadi dr. Alvin kesini... Ada... ngga sedang tidur da... Iya..."
" Yang papa..." Katanya menyerahkan hpku
" Waalakkumsalaam... Iya pap... ' jawabku
" Pantesan perasaan papa nggak enak... kamu sakit ?" tanya papa
'Iya... Kelelahan kata dokter mah... Kemaren kejar instalasi... Untungnya Over target sih pap... "
" Kade jalu.... jaga kesehatan... jangan diforsir..." nasehat paa
" Iya pap... Iya... Nuhun pap..." Jawabku
" Sok stirahat... jangan aneh aneh dulu...mana fitri..." Pungkasnya, lalu kuberikan kembali hpku ke fitri
" Iya pap... Ngga... Ini ge ngga kerja... diauruh istirahat 2 hari ade izin 2 hari... Iya pap... Waalaikumsalam..." Tutup fitri
" Papa punya no aku ya yang..?" Tanyaku
" Iya papa minta kemarin.... Katanya biar mudah komunikasi " jawabnya sambil memelukku
Tak lama suara motor X Max ku terdengar memasuki garasi.
" Cuy ni obat lu... Cepet sembuh ya... Tus... Kalo perlu apa apa kontak gua... Gua sedang santai..." Kata budi..
" Iya... Makasih ya bud... Nanti siang pada kesini kan?" Tanya fitri
" Insya Allah..." Jawab budi
" Eh Cuy... Ninja elu kemana ?" Tanya budi
" Dipinjam ponakan gua..." Jawabku ditengah rasa ngilu di tubuhku
" Motor lu gua pake ke proyek ya cuy..." Kata budi
Ngga perlu dijawab karena aku pasti ngasih pinjem motorku ke budi. Lalu ia pun berangkat menuju proyek..
" Sayang minum obat dulu ya..." Kata fitri
" Nanti dulu deh yang..." Kataku
" Sayaang... Please...." Rayu nya
Aku luluh dan meminum obat dari dr. Alvin. Tak lama kurasakan kantuk menyerang dan aku tertidur lelap sekali. Dan memang sepertinya dr. Alvin memberikan terapi istirahat untukku

Jumat 09 Oktobera 2020 11:02
Aku terbangun.. walau hanya tertidur 2 jam tapi kurasakan lama dan puas. Agak ringan badan ini rasanya. Aku bangun dan duduk. Tak terasa pusing, lemas ataupun limbung. Kuputuskan untuk bangun dan ke kamar mandi. Langkahku masih tertatih karena adaptasi badanku dari kondisi rebahan ke kondisi semi aktif.
" Sayang... Kenapa bangun... Kamu kan bisa manggil aku sayang ?" Tanya fitri cemas
" Aku cuma pengen pipis sayang.... Kalo pipis kan ngga bisa diwakilin... " Jawabku mencoba bercanda
Lalu akupun menuntaskan hajatku. Lega rasanya setelah kencing. Aku kembali ke kamar, tapi rasa haus menyerangku.
" Bibii... Bi..." Panggilku
" Iya nden..." Jawab bibi
" Aku mau minta tolong bi... Aku pengen minum bi... Air biasa ya... Jangan air es...." Pintaku
" Iya nden..." Lalu ia kembali kebelakang
Gak lama fitri datang membawa makanan untukku.
" Yang... Udah enakan.?" Tanyanya
Aku.menganggukkan kepala.sambil tersenyum. Diciumnya keningku. Sementara bibi melihatku sambil matanya berkaca kaca. Fitri memberikan penjelasan kepada bibi kalo aku ngga bakal apa apa. Dan raut tua itupun terlihat lega.
" Makan nasi tim ayam dulu ya yang .." katanya sambil menyiapkan makananku.
Awalnya aku mengambil piring itu dan akan makan sendiri tapi...
" No..no..no... Aku yang suapin..." Katanya tegas. Siang itu ia memakai training korea dengan kaus tidur milikku bergambar ASBANDREKNAS ( ASosiai BANDit koREK NASional ) berwarna hitam.
Tiba tiba ada suara ramai didepan rumahku.
" Monggo... Masuk mas... Nden bagusnya sedang makan..." Kata bibi mempersilahkan sahabatku masuk
" Daah... Enak bneeer.... Ada yang nyuapin.. lah gua ??" Komen Aryo..
" Lu mah ntar sore juga disuapin sama bang Buntung... " Jawab tebe
" Najiss.... Gua ngga mau... Jijik.!" Tolaknya
Tawa riuh memenuhi rumahku. Dan ini membuat semangatku untuk sembuh kian bangkit. Suasana tetap normal dalam arti mereka tetap makan siang dirumahku.. bercanda... Ngopi.. shalat dan tidur siang... Ngga ada yang berubah... Akupun ikut terbawa situasi, apalagi ditambah pengaruh obat. Fitri tertidur di sisi ranjang sambil memelukku

Jumat 09 Oktobera 2020 13:00.
Semua sudah bangun termasuk diriku... Mereka siap siap kembali keproyek untuk menyelesaikan pekerjaan. Aku memang masih agak lemas tapi masih cukup kuat menahan celaan mereka.
" Cuy semangka sama buah dari pak Mardi di kulkas ya ... Gua tadi makan pearnya doang..." Ucap budi santai
" Diyyhh... Kelek uler kobra... " Umpatku. Semuanya pamit untuk kembali ke proyek. Budi meminta izin memakai motorku sampai senin... Kuiyakan karena ia berandal sahabat terbaikku. Yang disaat aku susah dia tidak pernah pergi meninggalakanku walau ku usir. Dan dia sudah menjadi bagian keluarga besarku.
" Cuy.. nih STNK nya... Ntar kalo motor gua lu gadai bagi hasil sama gua ya..." Aku mencoba bercanda
" Vangkeee...." Jawabnya sambil ngakak...
Dan hari itu pun berlalu datar...

Sabtu 10 Oktober 2020 01:00
Aku bangun karena pengen pipis. Badanku semakin terasa membaik. Sepertinya pengobatan dr. Alvin cocok untukku. Kulepaskan pelukan fitri perlahan. Aku ngga mau mengagetkannya apalagi sampai membangunkannya. Aku melangkah cukup normal menuju wc karena istirahatku maksimal. Saat dikamar mandi kudengar fitri memanggilku...
" Yang... Sayang.... Kamu dimana ?" Panggilnya panik.
Aku yang sudah selesai pipis menemuinya
" Kenapa nggak bangunin aku sayang ?" Tanyanya khawatir. Semakin lama kurasakan rasa sayangnya kepadaku makin besar. Dan itu membuatku menyayanginya semakin dalam. Tapi aku harus jelaskan tentang diriku
" Sayang... Kalo aku masih mau makan, masih bisa ngomong dan masih bisa jalan... Masih becanda dan ngebully. Tandanya aku pasti sembuh sayang.... Aku ngga mau kamu khawatir. Aku ngga mau kamu ketakutan. Dan aku ngga mau kamu panik." Tegasku.
Ia menatapku dengan tatapan penuh cinta. Aku merasakan ada perasaan hangat dari tatapan matanya. Dan akupun mencium bibirnya mesra. Ia membalas ciumanku dengan lumayan
mesra dan hangat di bibirku.. tapi...
" Yang besok malem aja ya..." Katanya
Aku agak tertegun
" Sehat dulu atuh sayang..." Rayunya manja
Akupun mengerti ia ingin aku sehat dan segar.
Akhirnya kami kembali tidur sambil berpelukan hingga pagi menjelang

Sabtu 10 Oktober 2020 05:00
Kewajiban dan rutinitas saja ngha ada yang seru da masih lemes.. jadi skip...

Sabtu 10 Oktober 2020 07:00
" Sayang... Keluar yu... " Ajak fitri
" Kamu mau kemana yang..?" Tanyaku
" Kita berjemur dulu..." Ajaknya
Akupun menuruti... Ismet lewat di perempatan dekat rumah kami
" Acieeee.... Manten baru...!" Ledeknya
" Met... Dari mana lu ?" Tanyaku sambil tersenyum
" Dari si ridwan bang... Dia pen ngajak mancing ntar " jawabnya
" Mancing dimana ? " Tanyaku kepo
" Pulau seribu..." Jawabnya
" Sorry ya gua ngga ngajak... Takut di toyor bu boss..." Candanya
Kami tertawa mendengar candaan ismet.
Fitri masuk ke dalam sebentar lalu keluar lagi. Ia mengajakku keliling kompleks. Kuikuti keinginannya sambil melihat lihat barangkali ada rumah yang agak lebih besar yang dijual disitu.
" Yang ada bubur ayam..." Kata Fitri
" Makan yu.." ajaknya sambil menggandeng tanganku.
Ia memesan bubur 2 porsi. Ditambahkannya sate ati ampela dan pepes usus ayam ke mangkukku. Juga emping melinjo favoritku.
Sambil makan kulihat ada orang melintas....Ambar dan Diah... Mereka memandangi kami cemburu... Dan sekali lagi.. BO AM...BOdo AMat...!! Mereka tampak saling berbisik dan mencibir.
Selesai makan aku ingat tidak membawa uang. Tapi fitri ternyata lebih dulu peka. Selesai makan kami melanjutkan jalan santai kami. Sesekali aku menyapa atau mengangguk kepada penghuni yang mengenali kami.

Sabtu 10 Oktober 2020 08:12
Kami sudah sampai dirumah. Kutuang kopi kedalam gelas... Tetap dengan gula Potricana slim. Sambil menunggu keringat kering kuhirup kopi diteras depan. Uaaahh... Nikmat sekali rasanya....
" Yang... Oh.... Disitu... Kirain kemana " Ujar fitri ga jelas
Lalu ia masuk lagi dan kembali sambil membawa beberapa potong pisang goreng. Kunikmati kopi pagi ini dengan pisang goreng. Fitri duduk disela pahaku. Tiba tiba... Ia berdiri dan masuk tergesa gesa... Lalu keluar lagi sambil membawa segelas air dan obatku...
" Harus habis yang..." Ujarnya
Kumasukkan obat ke mulutku, setelah masuk fitri menyodorkan air minum. Setelah selesai ia menyimpan gelas di meja. Ia menatapku dan terlihat gemas. Di cubitnya kedua pipiku
" Hmmm... Gemeesshh..." Ujarnya
Aku tersenyum... Lalu ia berjalan ke taman kecil di depan rumah kami.
" Yang kalo sempat kita beli bibit bunga yuk... " Ajak fitri
" Abis bulan kan kita ke bandung yang... " Ujarku mengingatkan...
" Oh iya kita bisa mampir ke bogor ya nyari bunga.." jawabnya antusias
" Ah ngapain... Sisa kontrakan tinggal 3 bulan lagi..." Jawabku masih sambil mengunyah pisang goreng
" Ooh... Eh tadi aku liat rumah dijalan yang biasa kita lewat kalo ke proyek... Ukurannya lebih besar dari ini lho yang..." Katanya
" Yang di blok DF / 2 ?" Tanyaku
" Iya kali..." Jawabnya sambil menghampiriku...
" Rumah kosong udah lama... Ada 2 tahun mah..." Kataku menjelaskan..
" Atau kalo nggak yang di Blok AE situ pas hook... " Katanya..
"Iya itu besar banget yang..." Kataku antusias...
" Besok kita tanyain ya kesana " ajaknya sambil bersimpuh dan menaruh dagunya di paha kananku
" Hloh... Buru buru amat sayang ?" Tanyaku
" Kan biar segala sesuatunya siap dan tinggal digunakan setelah kita nikah nanti. Lagipula bisa dipakai sebagai investasi... Boleh ya yaaang..." Rengek nya
" Boleeh... Dan kalo jadi... Mau atas nama siapa..?" Tanyaku
" Atas nama cinta... Ya atas nama kamu lah.. kan kamu kepala keluarganya sayang...." Ucap fitri seraya bangkit memelukku manja.
" Ya sudah boleh..." Kataku setuju. Dan aku mengira ini adalah bagian dari finnancial planning dari fitri.
" Aku mandi dulu ya..." Kataku...
" Aaa... Aku dulu... Aku dulu..." Katanya manja
Akupun mengalah sambil tersenyum. Fitei mandi lebih dulu. Selesai mandi ia memakai kaus santai dan celana training korea. Rambutnya yang kemerahan diikat kuncir kuda. Cantik alami sekali. Apalagi ia hanya mengenakan lip gloss ( ini bener nulisnya karena dapet baca di botolnya ) benar benar cantik alami.
Selesai fitri aku mandi, segar sekali rasanya. Karena kemarin aku nggak kena air sama sekali. Selesai mandi aku masuk kamar. Aku memakai baju yang sudah disediakan. Baju santai dan itu pasti sudah disediakan fitri untukku... Aku merasa ada yang sedang memperhatikanku. Kulihat kearah pintu sosok fitri tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya... Sensual sekali. Lalu ia menghampiriku dan memelukku... Ciumannya mendarat di dahi, pipi dagu dan bibirku..
" Gemeesshhh..." Katanya
Kucubit hidungnya mesra... Lalu iapun keluar sambil tersenyum. Ku kenakan pakaian yang disediakan tak lama fitri datang membawakan shaving cream dan kerokan jenggot merk Julid ( kalau nyebutin merk Gillete mah rugi... Ngga dibayar...) ia memintaku kerok jemggot.
Selesai mengerok jenggot dan kumisku yang jarang jarang kaya ikan lele... Fitri masuk kembali dan menyemprotkan minyak wangi Bulgari ke leher dan pergelangan lenganku. Aku agak heran... dan curiga ia ingin jalan. Kami keluar kamar
" Nden bagus... Di ombe sik jamunya... Biar segar... Ini buat nden putri..." Kata bibi...
" Bi... Bibi bikinin jamu bahannya darimana ?" Tanya Fitri
" Didepan rumah bibi nanem jahe sama rempah rempah lainnya.... Yang nda ada baru bibi beli... Kadang ada pesanan jamu dari warga sini nden... " Jawabnya
" Ooh... Ya sudah kalo gitu... Sama bibi nanti masukkan berapa harga jamunya... berqpa banyak kami pakenya... Tiap bulan dibayar..." Kata fitri
" Jangan nden.... Gaji bibi cukup buat nabung... Anak anak.udah dapet dari bapaknya... " Tolaknya
Fitri memegang kedua tangan bibi...
" Bibi sayang kami kan ?" Tanya fitri
" Sebelum nden putri kenal Nden bagus... Bibi sudah menyayangi putra putri ndoro sepuh seperti ke anakku sendiri nden... Itu sebabnya kalo nden kenapa napa bibi ikut khawatir. Karena ndoro istri dan ndoro kakung pernah titip nden bagus ke bibi... " Cerita bibi kepada fitri sambil matanya berkaca kaca..
" Kalo gitu.... Anggap bayaran jamunya sebagai pengasih anak bibi... Maukan..?" Tanya fitri
" Mau ya bi..?" Tanyaku pula
" Yo wis bibi ta ikut aja..." Akhirnya ia mengalah.
Kuminum jamu asli buatan bibi. Segar rasanya.
Lalu kami keluar menuju teras
" Siang mau makan apa yang ?" Tanya Fitri
" Apapun masakan yang dimasak istriku pasti aku makan. Aku pegang prinsip papah makanan itu hanya ada 3 jenis... Enak.. lebih enak... Paling enak " jawabku
" Yang ngga enak emang ngga ada yang ?" Tanya fitei agak penasaran
" Sebagai tentara papah diajarkan menghargai makanan secara tegas... Makanya ngga ada makanan yang ngga enak buat tentara " jawabku menjelaskan
" Ooh... Aku baru tau yang... Pantesan aja kalo liat TNI makan selalu lahap dan bersih porsinya terukur lagi." Katanya sambil memeluk tanganku dan memandangiku...
Aku bercerita kisah pendidikan papah.. mulai dari serunya... Sedihnya dan konyolnya. Ia mendengarkan dengan penuh perhatian sambil memandang wajahku.

Sabtu 10 Oktober 2020 12:05
Kumandang adzan terdengar aku bergegas shalat. Sementara Fitri masih memasak bersama bibi. Kulihat ia sedang belajar memasak sayur. Dan hari itu ia memasak sayur lodeh, ikan asin tempe goreng dan sambal kesukaanku... Petunjuk dan arahan bibi sesekali dicatatnya. Fitri memang pandai masak... Tapi cenderung masakan luar. Sehingga ia belajar memasak masakan tradisional dari bibi.
Selesai shalat aku duduk di sofa depan tv menyaksikan program Si Bolang ( bocah langsam )
Sementara itu fitri selesai masak dan bergegas shalat. Selesai shalat ia mencium tanganku dan mengajakku makan. Sebelum makan bibi pamit pulang kepada kami sambil membawa lauk hasil masakan hari ini. Kami makan dengan lahap... Apalagi masakan hari ini begitu istimewa menurutku... Hingga aku nambah sampai dua kali..... Fitri bengong melihatku makan dengan lahap. Sambil tersenyum bangga
" Enak ya yang...?" Tanyanya
Aku.mengangguk sambil sibuk mengunyah... Sesekali Disekanya keringat yang menetes di dahi dan hidungku. Selesai makan kubereskan meja dan kubawa piring kotor ke tempat cucian piring dibelakang. Kucuci bersih dan kusimpan dirak piring.
Kulihat fitri membuka hp ku dan membaca beberapa wa yang masuk
" Ih ini orang kenapa sih... Murahan amat..." Katanya ketus
" Apaan yang ?" Tanyaku sambil mengeringkan tangan...
" Si ambar sama diah ngirim foto kaya gini... " Ujar fitri sambil memperlihatkan foto seronok kedua wanita itu.
* Simpen aja... Lumayan buat nakutin pocong " kataku seenaknya
Fitri tertawa ngakak.... Sambil memelukku...
" Ngantuk yang... Aku kekenyangan..." Katanya manja
Kupeluk dan kutatap matanya... Binar indah cinta jelas terlihat. Dan aku ingin menjaganya sampai akhir hayat kami.
Ku kecup keningnya lembut dan mesra... Ia balas memelukku erat seperti takut kehilanganku..
Tiba tiba ia melepaskan pelukannya dan berjalan ke kamar... Keluar dari kamar ia berjalan kearah meja makan mengambil gelas dan mengisinya dengan air.... Aku mengeluh... Kenapa kok dia ingat sama obat itu .. aku kan udah sembuh...
" Terakhir yang..." Katanya menyuapkan obat ke mulutku... Dan memberiku minum.. ia kembali ke meja makan menyimpan gelas... lalu.mengajakku ke kamar... Setelah kami merebahkan tubuh kami ia berkata
" Yang... Aku kangen kamu setiap hari... " Ucapnya mesra sambil mengusap pipiku...
" Tiap hari kan kamu ketemu aku sayang..." Kataku sambil mengusap pinggangnya
" Kamu itu nggemesin nyebelin ngeselin... Tapi aku sayang kamu..." Ucapnya
Ku kecup bibirnya pelan...
" Yang...". Panggilnya
" Kenapa sayang.."
" Jangan pernah tinggalin aku ya..." Pinta nya sungguh sungguh
" Aku ngga akan pernah pergi tanpa kamu disisiku " janjiku....
Dekapannya kian ketat dan hangat... Dan kamipun mulai diserang rasa ngantuk. Hingga akhirnya kami terlelap.

Sabtu 10 Oktober 2020 15:27
Aku terbangun dan mendapati fitri tertidur telentang dikasur. Dadanya naik turun seirama nafasnya. Kupandangi tubuh indah yang sudah beberapa kali ku nikmati. Bukan berdasar nafsu... Tetapi cinta...
Ku selusuri senti demi senti tubuhnya yang semampai hingga mataku tertumbuk pada gundukan memeknya yang terbungkus training korea. Ku usap memek indah itu. Lembut dan penuh perasaan. Pelan pelan ki elus fundukan memek indah itu dengan telunjukku..
" Emmhhmm.." lenguh fitri pelan dan manja...
Kutatap wajahya yang baru terbangun... Ia memanyunkan bibirnya mesra.... Ku kecup bibir tipis itu...
" Eummhh... Jangan yang.... My breath was bad... " Erangnya malu... Aku tersenyum dan bangun... Sejenak duduk di pinggiran ranjang kami.... Tangan fitri merayap mengusap kontolku...
" Keras yang... Biasa bangun duaan ya...? Hehehe... " Ujarnya
Kembali kupeluk tubuhnya dan kulumat bibirnya.. kuselusupkan tanganku kedalam kausnya. Kuraba dadanya yang tetap sekal menantang.... Kucari putingnya yang mancung dan kupermainkan...
Lidah kami bertaut dan desah nafas kami kian memburu.
" Yang nanti malem ya ?" Pintaku
" Kenapa nggak sekarang ?" Tanyanya
" Biar puas " kataku menggodanya
Lalu aku masuk ke kamar mandi untuk mandi sore. Selesai mandi seperti biasa fitri menggayut mesra di tubuhku... Ketat dan mesra seakan aku tak boleh lepas dari genggamannya. Ia mengambil celana pendek selutut dan kaus H&M warna putih. Celana dalamku dimintanya untuk diganti. Kuturuti pelayanannya. Setelah kupakai Reknosa andalanku aku ingin memakai baju. Tapi ia menahanku
" Masih kangen.." ujarnya
Kubalikkan tubuhku, kami berdiri berhadapan dan akhirmya kupeluk tubuh indah fitri. Mungkin akibat sering berpelukan chemistry antara aku dan fitri semakin terbangun. Dan semua itu baik bagi kami.
Tak lama ftripun beranjak mandi dan berdandan sederhana.

Sabtu 10 Oktober 2020 16:01
Aku dan fitri berjalan menuju Blok AE. Ia ingin melihat rumah yang kami minati. Kami bertemu orang kepercayaan pemilik. Kami diizinkan masuk melihat lihat seluruh ruangan. Kami sangat menginginkan rumah itu
" Bagaimana Pak bu ?" Tanya pak Yanto
" Hmmm... Harganya bisa nego pak" tanya fitri
" Sebentar bu..." Ia mengeluarkan telepon dan berbicara..
Setelah beberapa saat pak Yantoenemui kami kembali.
" Bu kata pemilik rumah okeylah turun 300, jadi 4,5M " jawabnya
" Alhamdulillah .." kata fitri
" Eummmh... Jadi ibu positif minat ?" Kata pak Yanto berbinar.
" Iya pak... Pembayarannya senin besok ya pak.... 80% dulu sisanya setelah AJB jadi " kata fitri.
" Ooh..oh... Iya bu iya.. waadduuhh makasih pak bu..." Kata pak yamto bahagia... Aku yakin ia akan dapat fee cukup besar.
" AJB biasanya 1 bulan dari tanggal pembelian bu. Dan itu tanggung kawab kami..." Terang pak yanto
Rumah dua lantai tersebut seluas 275 m². x 2... Dan perlu perbaikan yang bervariasi serta pengecatan ulang.
" Atas nama siapa bu AJB nya ?" Tanya Pak Yanto
" Atasnama suami saya pak... " Jawab Fitri.
" Oh baik bu.. saya minta fotocopy KTP saja " jawab pak yanto. Tak lupa fitri.meminta no rekening pemilik untuk mentransfer uang pembelian rumah itu. Setelah selesai kami kembali berjalan pulang
" Kamu yakin sayang akan beli rumah itu ?" Tanyaku
" Sayang... Kita akan membangun rumah tangga kita dan tinggal diistana kita." Jawabnya sambil memeluk lenganku
Di tengah jalan aku sempat menggoda Maher dan Mahesh... Bayi kembar lucu yang sering ku gendong sebelum aku berangkat kerja. Mereka begitu apet denganku. Fitri merasakan kagum terhadapku. Orang proyek yang biasanya kasar bisa meluluhkan hati 2 bayi suci ini.
Kuteruskan langkahku sesekali kami berhenti. Dan sebelum. Sampai rumah fitri sempat menangkap lalu menggendong kucing milik pak Ibrahim tetangga kami. Kucing persia yang lucu dan penurut. Sambil pulang kami antarkan correy ke rumah pak Ibrahim..
" Eehh.. terimakasih bu Dicky... mampir dulu yu..." Ajak Bu Ibrahim
" Makasih bu udah sore... Suami saya baru sembuh sakit soalnya...." Balas fitri sambil tersenyum...
" Bahagia ya Bu Dicky... Padahal anakku yang perawat berharap jadi istrinya pak Dicky lhoo.. " canda Bu Ibrahim
" Jadi yang kedua juga boleh bu " canda fitei membalas disambut tawa riuh fitri dan ibu ibu yang lain.
" Oi bang... " Teriak Ismet
" Et dah.,... Rante kapal udah balik aja nih.." candaku...
" Iya bang... Nih paporit abang... Kerapu macan..." Katanya sambil memberikan 3 ekor ikan kerapu jumbo kepadaku
" Wiiyyhh.... Mantaaap...." Kataku kepada Ismet
" Berapa nih met...?" Tanyaku
" Kaga mahal nang... Cukup doain semoga gua dapet bini yang modelnya kaya Bu Fitri..." Jawabnya polos...
" Aamiinn... " Jawabku dan Fitri
" Et dah met... Ora ngaca apa ya... Mana ada model bu Dicky demen sama elu..?" Cablak mpok Ida disambut tawa kami...
Ismet nyengir sambil garuk garuk
" Dah sini bang ikannya saya taro kerumah aja... Koncinya dimana ?" Ucap Ismet
" Nih bang..." Fitri menyodorkan kunci rumah kami
Lalu ismet menyimpan ikan dirumah kami.
Maghrib pun hampir tiba, kami pamit setelah ngobrol seru dengan tetangga.
Sambil berjalan pulang Fitri tetap memeluk lenganku. Diiringi tatap mata kagum dan iri para tetangga. Kami pun memasuki rumah. Setelah shalat aku dan fitri menikmati makan malam. Aku masih tetap lahap menikmati masakan fitri. Binar bahagia memancar dari matanya yang indah. Malam itu fitri minta dikupasin semangka. Sekalian akupun memang ingin menikmati semangka. Sementara Fitri menjadikan semangka sebagai menu makan malamnya. Setelah selesai ia beranjak ke kamar.
" Yang obat kamu dimana" tanyanya
" Hlah kan tadi siang terakhir yang" kataku.
Ia terdiam menghitung...
" Oh iya yang... Hehehe" jawabnya sambil tertawa
Dilangkahkan kakinya menuju dispenser lalu ia minum dan membawa setengahnya untukku lalu ia melangkah ke kamar... Aku menonton tv dan mencari acara yang menarik... Tak lama fitri keluar dari kamar. Rupanya ia.mengganti piyama nya dengan tanktop katun dan hotpants berbahan lycra ketat. Menonjolkan bentuk memeknya yang indah. Aku berdiri dari sofa memeriksa pagar dan menguncinya. Gak lupa ku kunci pintu depan rumahku setelah aktivitas selesai aku masuk ke kamar dan mengganti celanaku dengan celana tidur pendek katun dan kaus. Selesai berganti pakaian kulanjutkan sesi santaiku didepan tv. Fitri melangkah kearahku sambil membawa segelas minuman. Tatapan matanya dihiasi gelora asmara dan birahi... Dari balik kausnya kulihat ada tonjolan mungil. Dan diantara paha jenjangnya sebentuk gundukkan menggembung indah. Disimpannya gelas minuman dan ia menyelinap didalam pelukanku. Diraihnya tanganku agar memeluknya. Kupeluk hangat tubuh indahnya sambil kucium wangi rambutnya yamg selalu terawat. Fitri memandangiku dari samping... Saat aku menoleh bibir kami bertemu... Kami melanjutkannya dengan sebuah ciuman mesra.... Kulumat lembut bibirnya. Lidah kami saling bertaut... Saling belit... Dan saling menjelajahi rongga mulut. Tanganku tak tahan. Aku mulai meremas lembut dada kenyal fitri yang tak ber BH dari luar tank topnya. Jari telunjukku memutari puting susunya.
" Emmhh... " Fitri mulai terangsang... Puting susunya makin mengeras sementara buah dadanya makin kencang. Desah nafas kami makin tak beraturan... Tanganku turun ke arah paha fitri. Kuusap bagian dalam pahanya dengan ujung jari jariku...
" Eummhhmmm sayang... Geli sayang..." Rintihmya sambil meremas rambutku. Ia membuka tanktopnya lalu memberikan buah dadanya yang kencang padat ke mulutku. Kusambut sodoran buah dadanya. Dan ku kecup lembut putingnya. fitri semakin bernafsu apalagi saat kuhisap hisap putingnya dan kuusap memeknya dari balik celananya. Pahanya merenggang memberikan kesempatan kepadaku untuk mengeksplorasi tubuhnya. Semakin lama kurasakan lembab dicelananya. Ku buka hotpantsnya sampai lepas. Terpampanglah gundukan daging terbungkus celana dalam katun merk Calvin Klein. Tembem dan seksi. Kuusap kembali memek itu dari luar celana dalam. Makin lama pahanya makin merenggang lebar... Setelah puas dengan dadanya kurayapi bagian perut... Pusar... Dan berakhir tepat di garis karet celana dalamnya. Pinggangnya yang langsing ku jelajahi... sedikit kugelitik iganya dan membuatnya menjerit tertahan sambil tertawa... Aku naik keatas ke arah ketiaknya yang bersih dibiasi bulu tipis.
" Sayang ihh... Geli sayang... Aahh.. " desahmya saat kuselusupi hidungku di ketiaknya. Tak lama kemudian ia mendorong lembut kepalaku. Kuteruskan penjelajahanku. Akhirnya aku berhenti disela paha mulusnya... Kugosokkan hidungku di gundukkan memek yang masih tertutup celana dalam. Gelinjang nya makin kuat... Kuturunkan celana dalam itu. Kulihat ada lendir menempel dibagian dalam celana itu tepat di belahan memek fitri. Aku sangat menyukai pemandangain ini... Memek mulus berwarna pink dihiasi bulu bulu tipis dan lembut. Kusibakkan bibir memek yang tebal. Dan mulai kujilati bibir memeknya yang tipis... Kuhisap hisap dan kujelajahi... Kulihat itilnya semakin membengkak. Kujilati lembut sambil sesekali kuhisap itil merah yang menawan. Fitri menggelinjang hebat. Pahanya semakin terbuka
" Aah.mm sayannnghh... Enak sekali sayang.... Aahh... Terusin sayang..." Desahnya manja
Kuteruskan hisapanku... Dan kujelajahi memeknya. Suatu kali jilatanku kubawa turun.... Kujilati area kecil antara sunhole dan memeknya. Ia menggelinjang liar... Apalagi saat sunholenya kujilati
" Eeuuuhhh... Yaaang.... Enak banget sayaanghh..." Rintihnya
Kunaikkan kembali jilatanku... Kumasukkan lidahku kememeknya...
" Aaahh.... Yanngg.. enak luar biasa yaaang..." Erangnya...
Tiba tiba ia mendorong kepalaku dari memeknya di balikkannya aku hingga posisiku dibawah.....
Tak lama kemudian ia melucuti pakaianku tanpa kecuali... Dihisapnya kontolku sebentar....
Setelah dirasa kontolku tegang maksimal... Fitri naik kepangkuanku sambil menggenggam kontolku. Diarahkannya ke lobang memeknya yang berwarna pink.... Dan...
Slebb.....
" Aaahh.... Enak sayang... Kontol kamu keras padet... Memekku penuh banget... " Racaunya
Ia mendekatkan mukanya ke mukaku. Kami melakukan eye contact... Yang ternyata malah menambah rangsangan diantara kami. Perlahan ia naik turunkan pantatnya yang sekal dan padat membulat. Gerakan ini menstimulasi itilnya. Sambil terus memompa. Ia mencium bibirku... Bibir kami saling bertaut dan lidah kami saling membelit. Diraihnya tanganku dan diarahkan ke dadanya yang mancung pepat padat. Kuremas lembut sambil kumainkan putingnya...
" Eemmhhh... Eemmhh.... Sayanghh... " Racaunya ngga jelas sambil menaik turunkan pantatnya. Goyangan pinggulnya mulai terasa.... Dan genjotannya pun makin cepat. Kurasakan nikmat di kontolku.... Aku hanya bisa mengerang pasrah
" Hahh.. aaahh... Oohh... Fitri sayang...." Racauku sambil terus memainkan putinngnya.
Goyangan fitri terasa semakin liar... semakin cepat.dan nyaris tak beraturan.... nafasnya kian memburu pelukannya makin kuat.
Kucoba sedikit mendorong tubuhnya... Kuhisap dan ku emut putingnya agak kencang...
" Aaahhhhhhhhhh...... Aaaahhh..... Sayaaaanggg.... Sayannngg... Sayaaaang... " Erang fitri disussul dengan getaran hebat tubuhnya dan jepitan pahanya... Pantatnya ditekan kuat kiat hingga kontolku amblas dimemeknya.. disaat yang sama akupun merasakan indahnya puncak bercinta... kontolku terasa linu dan ingin mengeluarkan sesuatu....
" Sayaaang.. aaaaahhh.... Ooohh.... Oooh... Ohh...." Kurasakan orgasme secara bersamaan... Kontolku berkedut diiringi kedutan memek fitri... Kami melambung dibuai badai kenikmatan birahi... Hingga akhirnya secara perlahan badai itu mereda dengan sendirinya....
Nafas kami tersengal sengal....
" Hah... Hah... Hah... Itu tadi luarbiasa nikmat sayang... Aku menikmatinya sayang " bisik fitri sambil ter engah engah
" Kamu luarbiasa cintaku.... Kamu wanita pertama dan terkhir dalam hidupku... Maukah kamu jadi istriku dan ibu dari anak anakku kelak ?" Bisikku ke telinga fitri
" Kamu akan menjadi ayah dari anak anak kita sayang... " Jawabnya lemah dan mesra... Kubelai rambutnya yang lurus. Kuangkat kepalanya dan ku kecup lembut keningnya. Matanya terpejam menikmati kemesraan yang kuberikan Ku lumat bibirnya sebentar. Mata kami saling bertatap... Tapi tak ada kata yang terucap... Sejuta makna mengalir melalui tatap... Menggambarkan rasa kasih dan sayang yang meluap...
" Biarlah sepinya malam berjalan melintasi waktu.
Tetapi rasa cinta ini terpatri hanya untukmu pujaan hatiku.
Biarkanlah senja datang menyambut sang bulan
Iringi langkahku lalui sunyinya malam
Biarlah malam kian meninggi
Aku tak akan mau memberi janji..
tapi kubawakan kehadapanmu semua bukti
Walau desir angin kian terasa
Rasa kasih dan sayangku hanya untukmu wahai juwita " kubisikkan untaian kata di telinganya.
Ia pun menatapku dengan mata berkaca...
" Kamu lelakiku... Aku ngga sanggup kehilanganmu... Harta benda tak akan kubawa mati... Biarkanlah aku mencintaimu seutuhnya." Jawabnya sambil terisak.
Akhirnya kami terdiam dalam lelah dan hangat pelukan disertai rasa kasih dan sayang.
Tepat jam.22:12 kucoba beranjak dan melepaskan kontolku dari memek fitri. Tapi gerakanku disambut protes darinya. Akhirnya kuputuskan menggendongnya kekamar. Dan akhirnya kontolku bisa terlepas dari memeknya. Dan aku bisa pipis... legaaa... Aku berjalan untuk mengambil minum... Segar rasanya tenggorokanku... Kubawa segelas untuk fitri
Sambil lewat Kurapikan pakaian kami dan kubawa ke kamar.
Kuberikan gelasku kepada fitri... Diminumnya dengan lahap...
" Makasih ya sayang..." Ucapnya sambil tersenyum cantik sekali
Kusimpan gelas dan aku berbaring disamping fitri.... kupeluk tubuhnya. Dan iapun memelukku erat... Kami terlelap hingga pagi menjelang


sambungannya sabar ya suhu...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd