Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Ku Cari (Riders Superbike)

Yang Ku Cari (Riders Superbike)


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
apakah deny adiknya candra ?
Bisa jadi saudara tiri atau si Danny anak angkat tau bener Adek kandungan nya, itu si Hu @Samparono_Kayo kalo di Pepet terus tanya kelanjutan ini cerita pasti dia bakal bilang "ane pulang dulu ya, kangen sama si dedek" padahal baru ngomong 5 menit dah kabur dia!
 
Bisa jadi saudara tiri atau si Danny anak angkat tau bener Adek kandungan nya, itu si Hu @Samparono_Kayo kalo di Pepet terus tanya kelanjutan ini cerita pasti dia bakal bilang "ane pulang dulu ya, kangen sama si dedek" padahal baru ngomong 5 menit dah kabur dia!
ini lagi nulis ceritanya mungkin besok di rillis! sabar!
 
Chapter 07


Kenangan Cinta Sandra 2



Chandra terus menggeber motor Aprilianya dengan kencang, kadang membuat tire depan terangkat agak tinggi, karena Chandra sudah hafal daerah tempat tinggal Sandra yang baru, hanya 30 menit Chandra sampai di House Lake Sandra, Chandra memarkir motor dekat mobil Sandra. Tanpa melepas apapun Chandra berjalan mendekati pintu House Lake, belum sampai di pintu, pintu itu tersebut di buka perlahan dari dalam, terlihat dari dalam helm Chandra, melihat seorang wanita memakai lingering warna kuning, Chandra menghentikan langkah kakinya. Dengan israt telunjuk di gerakan kepada Chandra, Chandra kembali melangkahkan kakinya masih ke rumah nan sari itu, begitu pintu di tutup Chandra, langsung Sandra memeluk badan Chandra.

"I Love You" ucapan itu keluar dari mulut Sandra.

"I Love You To, kamu selalu ada di hatiku" rayu Chandra. Chandra membuka helm dan sarung tangannya, Sandra masih memeluk tubuhnya.

"Aku datang secepat mungkin kesini, jangan sedih dong sayang?" pinta Chandra membujuk Sandra.

"Mas Andra makan dulu, itu sudah aku siapkan" kata Sandra menunjuk hidangan sudah ada di meja. Selesai makan mereka berdua saling tersenyum.

"Gimana enak makanannya mas?" tanya Sandra.

"Sangat lezat! lalu kenapa kamu sedih Sandra, perasaanku? aku sampai ke sini lebih cepat dari waktu tempuh biasanya" kata Chandra lagi.

"Ya aku tahu, mas Andra datang lebih cepat 15 menit" ujar Sandra menunduk.

"Dua hari lagi.. aku mau pulang ke philipina, adikku mau menikah" ucap Sandra masih menunduk.

"Itu berita bahagia kenapa kamu sedih, sayang" Chandra mencoba menghibur kekasihnya, kedua pasang tangan saling menggenggam di atas meja makan. Tangan kanan Sandra di tarik kearah mulut Chandra, bibir Chandra memberi kecupan pada jari tangan Sandra.

"Atau kamu juga mau aku nikahi?" tanya Chandra, pertanyaan itu membuat Sandra tersipu malu, kedua tangan Sandra mengelus pipi Chandra dengan mesranya, Sandra tak menjawab pertanyaan itu.

"Baiklah.. sayangku dari jam sekarang sampai jama 7 pagi besok, aku jadi milikmu seorang, tapi setelah itu besok aku harus ke circuit Laguna Seca Mazda Raceway, untuk menjalankan tes motor baru! sekarang aku harus apa sayang" tanya Chandra.

"Mas Andra mandi dulu, didalam kamar mandi ada celana gantinya" pinta sandra senyum. Bibir Chandra memberi kecupan di bibir Sandra. Sandra membalas dengan lembut. Sambil berjalan Chandra melepaskan pakaian yang ia kenakannya, sesampai di depan pintu kamar mandi.

“Sandra… maaf ya… tolong dong kumpulin pakaian aku ya.. sayangku” pinta Chandra, Sandra hanya tersenyum melihat tingkah Chandra, tanpa kesal sedikitpun Sandra memungutin semua pakaian Chandra yang berserakkan di lantai House Lake yang baru di tinggalinya. Karena kebiasaan Chandra menyelesaikan mandinya dengan cepat Chandra memakai celana boxer merah yang telah di sediakan Sandra, Chandra melihat di ruang tamu sofa bed sudah di bentang rapi, Sandra masih memakai lingering warna kuning berdiri di dekat sofa bed.

“Selanjutnya apa yang aku lakukan?” tanya Chandra pada kekasihnya. Sandra memencet remote lumayan besar itu, horden jendela maupun pintu kaca tertutup secara otomatis, selanjutnya giliran lampu terang menjadi redup bewarna merah, sinar proyektor memancar ke screen proyektor dinding, di screen tertera judul film Roman Holiday 1953.

“Wow… My favorite movie and my favorite actress, apa ada yang kamu tidak ketahui tentang diriku?” ucap Chandra yang masih merasa kagum apa yang di lihatnya.

“Of course not, all I know” jawab Sandra senyum sumringah, Chandra yang telah berdiri di dekat kekasihnya, Chandra langsung mencium bibir Sandra warna pink dengan lebut Sandra membalas dengan hangatnya, kedua telapak tangan Sandra membelai kedua sisi pipi Chandra, Sandra menghentikan ciuman.

“Sayang... waktu kita masih panjang nonton dulu ya” pinta Sandra, perlahan jari-jari tangan kiri Sandra mengelus gundukan Chandra.

“Sabar.. sabar.. sabar” ucap Sandra sambil melihat gundukan di selangkang Chandra.

“Kamu sih…, di gituin makin bangun tuh!” Kata Chandra…

“Ya… aku tahu… saya cinta mas Chandra” bilang Sandra.

“Aku juga suka ini” ujar Sandra sambil mencengkram selangkangan Chandra.

“Ahh awuuh, nakal kamu, aku juga sangat cinta kamu” jawab Chandra.

Sandra dan Chandra berbaring di sofa bed sambil nonton film komedi romantis yang sedang di layar besar, Sandra memberikan toples berisi popcorn pada kekasihnya, Chandra memakan popcorn dan tak lupa di suapkan kemulut Sandra. Film berdurasi 1 jam 58 menit itu cepat berlalu di layar proyektor berganti dengan video klip lagu-lagu romatis.

Dengan sigap dan cepat Sandra menduduki gundukan itu, perlahan pinggul Sandra bergerak menggesek-gesek kontol Chandra yang masih terbungkus celana boxer! Sandra melihat wajah Chandra mencoba bertahan dengan rangsangan gerakan gesekan pada alat vitalnya, gerakan pinggul Sandra seperti mengikuti alunan lagu yang sedang tayang di screen proyektor. Kini Sandra menciumi dada berotot Chandra, ciuman dan jilatan lidah Sandra bergerak ke bagian bawah perut, ciuman Sandra terhenti, Sandra sedang berupaya melepaskan celan boxer Chandra, dengan perlahan namun pasti, lepaslah celana boxer dan terlihat kontol panjang Chandra, dengan lembut penuh birahi mengkocok-kocok kontol Chandra, jilatan lidah dan hisapan lembut mulut Sandra, makin membuat kontol Chandra semakin mengeras.

“Oohh.. sayang kamu makin pintar menghisap dan jilatnya” puji Chandra, Sandra masih terus mengoral kontol panjang, sekali-kali kontol Chandra di masukan mulutnya, lalu di tekan masuk sedalam mungkin, hingga sampai ketenggorokan, membuat Sandra sedikit terbatuk-batuk kecil. Chandra merasakan gelombang akan datang orgasme dan…

“Ooohhh… aakuu… muncraaaatt.. sayaaaangg” ucap Chandra, croot.. croot.. croot.. sperma kontol Chandra muncrat masuk di mulut Sandra, Sandra merasakan cairan sperma sedikit panas, semua cairan cinta Chandra di hisap habis mulut Sandra, dengan santai dia menelang habis sperma Chandra. Chandra bergerak berdiri dengan lutut dia menarik Sandar pun berdiri menggunakan lututnya, Chandra turun dari sofa bed, ia berjalan mengambil sebuah botol air minuman mineral, botol di serahkan ke Sandra, Sandra membuka tutup botol, dia meminum air pelepas dahanya. Mereka berdua kembali membaringkan tubuh di atas sofa bed.

“Sayang.. berapa lama kamu di Philipina?” tanya Chandra.

“Tadinya kamu minta cuti satu bulan saja pada ibu mas” jawab Sandra.

“Ibu mas Chandra, malah memberi aku cuti 3 bulan, gaji selama cuti tetap di bayar sama ibu mas Andra, aku juga di kasih uang bonus” ucap Sandra senang sekali.

“Apa… 3 bulan, itu lama sekali Sandra, apa dirimu tidak sayang aku” ucap Chandra sambil merajuk. Sandra langsung memeluk kepala Chandra, sambil mengusap-usap kepala dengan rasa kasih sayang.

“Mas Andra, aku sayang dan cinta banget, aku pasti akan kembali kesini secepatnya, mas Andra bisa menginap disini, kalau mas Andra kangen sama aku” ujar Sandra menjelaskan dengan baik.

“Aku minta mas Andra harus fokus di musim kejuaraan yang baru ini, dan harus lebih cepat beradabtasi dengan motornya, aku yakin dan percaya pacarku ini sanggup” ucap Sandra membangkitkan semangat Chandra. Chandra memandang wajah Sandra yang jelita, Chandra mengkecup bibir atas Sandra membalasnya.

“Mmmmnnh… aku lepas branya” pinta Chandra, Sandra hanya tersenyum nakal, kepalanya mengangguk, tanpa terburu-buru jari-jari tangan Chandra berhasil melepaskan bra kuning, mulut Chandra menjilat puting payudara, walaupun ini bukan pertama kali Sandra merasakannya, tetap saja terasa seperti di sengat listrik itu muncul, kedua tangan Sandra menekan kepala Chandra ke buah dadanya putih bersih, Chandra tau itu pertanda ia boleh melakukan sesukanya ke sepasang toket besar Sandra. Segala gaya di lakukan Chandra dari menghisap menjilat menggigit, meremas-remas kedua gunung kembar milik Sandra. Sandra merasakan tangan kanan Chandra bergerak masuk kedalam Cdnya, jari-jari tangan Chandra mulai bergerak perlahan di klitoris, jari-jari terus bergerak semakin cepat, Sandra merasakan rambatan energi orgasme akan mendatanginya.

“Oouggh.. aaahhsss.. nikmatnya… aaakku sampaaaii mas Andra” ucap Sandra dengan suara terputus-putus, cairan kebahagian membasahi jari-jari tangan Chandra, Chandra menghetikan kegiatannya pada kedua payudara Sandra, Chandra menarik tangannya dari dalam Cd kuning, jari-jari tangan yang basah lendir memek, dilihatkan ke wajah kekasihnya membuat Sandra malu-malu kucing.

“Lanjutkan atau istirahat?” tanya Chandra dengan wajah menggoda Sandra.

“Lanjutkan!” jawab Sandra tanpa pikir panjang.

“Hahahah” Chandra tertawa cekikikan.

“Mas Andra nakal, ayo lanjutkan” pinta Sandra memohon. Posisi Chandra sudah di depan memek Sandra yang masih memakai Cd warna kuning, Sandra mengangkat pinggul sedikit dengan cepat kedua tangan Chandra menarik lepas Cd dari pinggul Sandra.

Tanpa merasa jijik sedikitpun mulut Chandra mendarat di dinding terluar vagina Sandra, hisapan dan jilatan mengkorek-korek setiap sisi memek pacarnya. Rangsangan kedua datang dari kedua tangan Chandra meremas-remas toket besar Sandra, jari-jari tangan Chandra memainkan kedua putting Sandra.

“Ooohhhh enak bener mas” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Sandra, kedua tangan Sandra hanya bisa meremas-remas rambut Chandra, dengan double rangsangan membuat pertahanan Sandra hancur, gelombang getaran orgasme merambat datang dari kepala terus menjalar ke dalam lorong vagina, vagina Sandra berkedut-kedut, membuat Sandra berdesir.

“Aaaaahhhh… ooohhhhhsssssiihh nikmat mas aku muncrat lagi” ucap Sandra sambil meremas rambut Chandra. Lendir keluar begitu banyak dari dalam lobang peranakan Sandra, mulut Chandra terus menghisap habis cairan yang keluar dari memek Sandra. Setelah puas menghisap menelan cairan Sandra, kontol panjang Chandra yang dari tadi sudah mengeras, langsung di dorong masuk dalam rongga vagina, tapi pinggul Chandra tidak di gerakan hanya membiarkan kontolnya tertanam di memek Sandra. Mulut Chandra kembali mencaplok buah dada besar Sandra kiri dan kanan, hanya sebentar mulut Chandra memainkan putting payudara, mulut mencium mulut Sandra dengan penuh nafsu, Sandra membalas ciuman dengan menghisap lidah Chandra.

Merasa nafsu birahi Sandra bangkit lagi, pinggul Chandra di gerakkan lagi dengan gaya menghentak ke bibir memek Sandra, menciptakan suara tepokan, Chandra menghentikan ciumannya, dia hanya memeluk tubuh Sandra, ini membuat Sandra berdesir merasakan keenakan.

“Aaahhh ooohhh mas Andra… kamu membuatku menjadi wanita seutuhnya!” puji Sandra, Chandra mempercepat sodokan pinggul, karena cepatnya gerakan sodokan pinggul itu membuat tubuh Sandra ikut bergerak akibat hantaman kontol panjang.

Dengan sedikit berguling, kini posisi sudah berganti WOT, Sandra tahu harus apa! Kedua tangannya memegang sofa bed dan masing-masing kakinya di lipat kebelakang, aksi Sandra tanpa melepaskan batang kontol Chandra dari lobang memeknya, dari pembaringan Chandra melihat tubuh Sandra sudah basah dengan campuran keringat mereka, sepasang jari-jari tangan Chandra kembali melancarkan aksinya ke payudara mengantung di depannya.

Sandra melakukan gerakan naik turun secepat dia biasa, gerakan itu membuat ke dua buah dada Sandra terguncang-guncang, jari-jari tangan Chandra dengan lembutnya meremas-remas toket besar itu. Sandra merasakan setiap kali ia turun ujung Glans kontol Chandra menyentuh dasar vagina alias mentok, karena cukup banyak tenaga Sandra terkuras, kini pantat Sandra duduk di pinggul Chandra dengan kontol panjang tertancap di rongga senggama Sandra, pinggul Sandra di gerak-gerakkan kekiri dan kekanan, Chandra merasakan kontolnya di dalam lobang vagina Sandra di pijat-pinjat dinding rahim Sandra, tiba-tiba seluruh dinding rahim menjepit kontol panjangnya, wajah Chandra terlihat menahan sakit jepitan dinding memek, ia tahu Sandra akan orgasme yang kesekian kalinya, dengan cepat kedua tangan Chandra memegang bahu kiri dan kanan, tubuh Sandra di tarik ke dada bidang, kepala Sandra bersandar di bahunya, hanya beberapa detik jepitan dinding vagina Sandra melonggarkan dan tubuh Sandra bergetar beberapa saat, cairan vagina meleleh di batang kontol Chandra.

“Ahhh duhh aahhh.. aku dapat lagi ooohh, aku capek” bisik Sandra di telinga Chandra.

“Tahan sedikit lagi sayang, angkat pinggulmu dan tahan, ini giliranku” pinta Chandra, dengan segala sekuat tenaga yang ada Sandra menuruti permintaan kekasihnya, begitu terasa tarik keatas, pinggul Chandra melakukan gerakan memompa ke atas, membuat carian vagina yang tertahan tadi merembes keluar banyak, pinggul Chandra terus memompa dengan kekuatan penuh, Sandra merasakan semua dinding vaginanya di korek-korek, rasa ngilu sakit dan nikmat bercampur aduk.

“Ooohh mas tak kuat lagi, aku mau muncrat lagi mas!” bisik Sandra tak kuat menahan gelombang orgasme yang datang kali ini.

“Tahan kita bareng muncratnya” jawab Chandra suara pelan, pinggul Chandra terus mensodok ke atas.

“Akuu… muncraaaatt… masss..” bisik Sandra.

“Ooohh shit.. saya.. jugaaaa… muncraaatt sayaaanngg” kata Chandra sambil menghentak-hentak pinggulnya kearah memek Sandra, Sandra merasakan begitu banyak sperma yang keluar dari kontol Chandra yang bercampur dengan lendir vaginanya.

“Aaahh hanget mas spermamu” bisik Sandra, Chandra tak menjawab hanya membelai dan mengusap rambut yang basah karena keringat, Sandra tahu kalo dia bisa hamil kapan saja tapi dia tak peduli itu, tak lama Chandra membaringkan tubuh mulus Sandra, bergerak turun dari sofa bed.

“Mau kemana sayang?” tanya Sandra lirih. Sandra melihat Chandra turun dari sofa bed padahal baru beberapa menit yang lalu Chandra mengobok-obok liang memeknya.

“Oh.. saya mau mandi sebentar, kamu mau ikut?” tanya Chandra.

“Maunya sih, tapi aku kecapean sekali, mas sendiri saja, tak apakan?” pinta Sandra. Chandra hanya tersenyum, Sandra menggeser tubuhnya ke pinggir sofa bed, melihat Chandra berjalan santai masuk kamar mandi. Tak lama Chandra keluar dari kamar mandi, Chandra mendekati pakaian yang di pakai sebelumnya.

“Hai mas” suara sedikit tinggi dari Sandra mengkagetkan Chandra.

“Saya kira kamu tidur sayang” ucap Chandra terkaget.

“Aku tidak tidur, coba mas masuk kamar itu, liat dalam lemari ada beberapa pakaian ganti coba saja” ujar Sandra, dengan segera Chandra pergi ke kamar utama, dilemari bagian atas ada beberapa baju pria, hawa cemburu menerpanya! Chandra mengambil celana dalam boxer merah, di lepaskan handuk yang melilit pinggangnya, di pakai Cd merah ke pinggangnya sangat pas buat dia, pikiran cemburu langsung sirna, Chandra ingat dia pernah menginap beberapa hari disini, Chandra memakai singlet atasannya dan bawahan dia memakai celana levis merah kesukaannya.

“Mas Andra sekalian ambilkan buatku kimono tidurnya?” pinta Sandra, Chandra yang masih di kamar melihat kimono tidur warna pink di belakan pintu kamar, sambil menenteng kimono tidur Chandra keluar dari kamar bergegas, Chandra memberikan kimono ke Sandra, Sandra duduk di pinggir sofa bed, sebelum memakai kimono itu mengambil kotak tisu yang berada di atas toples popcorn, diambil beberapa tisu membersikan dinding vaginanya yang basah dan tak lupa melap keringannya dengan tisu basah, barulah Sandra memakai kimono warna pink di tubuhnya. Chandra mengambil remot multifungsi.​

~~~~~***~~~~~



Bersambung.......
 
Terakhir diubah:
Chapter 07


Kenangan Cinta Sandra 2



Chandra terus menggeber motor Aprilianya dengan kencang, kadang membuat tire depan terangkat agak tinggi, karena Chandra sudah hafal daerah tempat tinggal Sandra yang baru, hanya 30 menit Chandra sampai di House Lake Sandra, Chandra memarkir motor dekat mobil Sandra. Tanpa melepas apapun Chandra berjalan mendekati pintu House Lake, belum sampai di pintu, pintu itu tersebut di buka perlahan dari dalam, terlihat dari dalam helm Chandra, melihat seorang wanita memakai lingering warna kuning, Chandra menghentikan langkah kakinya. Dengan israt telunjuk di gerakan kepada Chandra, Chandra kembali melangkahkan kakinya masih ke rumah nan sari itu, begitu pintu di tutup Chandra, langsung Sandra memeluk badan Chandra.

"I Love You" ucapan itu keluar dari mulut Sandra.

"I Love You To, kamu selalu ada di hatiku" rayu Chandra. Chandra membuka helm dan sarung tangannya, Sandra masih memeluk tubuhnya.

"Aku datang secepat mungkin kesini, jangan sedih dong sayang?" pinta Chandra membujuk Sandra.

"Mas Andra makan dulu, itu sudah aku siapkan" kata Sandra menunjuk hidangan sudah ada di meja. Selesai makan mereka berdua saling tersenyum.

"Gimana enak makanannya mas?" tanya Sandra.

"Sangat lezat! lalu kenapa kamu sedih Sandra, perasaanku? aku sampai ke sini lebih cepat dari waktu tempuh biasanya" kata Chandra lagi.

"Ya aku tahu, mas Andra datang lebih cepat 15 menit" ujar Sandra menunduk.

"Dua hari lagi.. aku mau pulang ke philipina, adikku mau menikah" ucap Sandra masih menunduk.

"Itu berita bahagia kenapa kamu sedih, sayang" Chandra mencoba menghibur kekasihnya, kedua pasang tangan saling menggenggam di atas meja makan. Tangan kanan Sandra di tarik kearah mulut Chandra, bibir Chandra memberi kecupan pada jari tangan Sandra.

"Atau kamu juga mau aku nikahi?" tanya Chandra, pertanyaan itu membuat Sandra tersipu malu, kedua tangan Sandra mengelus pipi Chandra dengan mesranya, Sandra tak menjawab pertanyaan itu.

"Baiklah.. sayangku dari jam sekarang sampai jama 7 pagi besok, aku jadi milikmu seorang, tapi setelah itu besok aku harus ke circuit Laguna Seca Mazda Raceway, untuk menjalankan tes motor baru! sekarang aku harus apa sayang" tanya Chandra.

"Mas Andra mandi dulu, didalam kamar mandi ada celana gantinya" pinta sandra senyum. Bibir Chandra memberi kecupan di bibir Sandra. Sandra membalas dengan lembut. Sambil berjalan Chandra melepaskan pakaian yang ia kenakannya, sesampai di depan pintu kamar mandi.

“Sandra… maaf ya… tolong dong kumpulin pakaian aku ya.. sayangku” pinta Chandra, Sandra hanya tersenyum melihat tingkah Chandra, tanpa kesal sedikitpun Sandra memungutin semua pakaian Chandra yang berserakkan di lantai House Lake yang baru di tinggalinya. Karena kebiasaan Chandra menyelesaikan mandinya dengan cepat Chandra memakai celana boxer merah yang telah di sediakan Sandra, Chandra melihat di ruang tamu sofa bed sudah di bentang rapi, Sandra masih memakai lingering warna kuning berdiri di dekat sofa bed.

“Selanjutnya apa yang aku lakukan?” tanya Chandra pada kekasihnya. Sandra memencet remote lumayan besar itu, horden jendela maupun pintu kaca tertutup secara otomatis, selanjutnya giliran lampu terang menjadi redup bewarna merah, sinar proyektor memancar ke screen proyektor dinding, di screen tertera judul film Roman Holiday 1953.

“Wow… My favorite movie and my favorite actress, apa ada yang kamu tidak ketahui tentang diriku?” ucap Chandra yang masih merasa kagum apa yang di lihatnya.

“Of course not, all I know” jawab Sandra senyum sumringah, Chandra yang telah berdiri di dekat kekasihnya, Chandra langsung mencium bibir Sandra warna pink dengan lebut Sandra membalas dengan hangatnya, kedua telapak tangan Sandra membelai kedua sisi pipi Chandra, Sandra menghentikan ciuman.

“Sayang... waktu kita masih panjang nonton dulu ya” pinta Sandra, perlahan jari-jari tangan kiri Sandra mengelus gundukan Chandra.

“Sabar.. sabar.. sabar” ucap Sandra sambil melihat gundukan di selangkang Chandra.

“Kamu sih…, di gituin makin bangun tuh!” Kata Chandra…

“Ya… aku tahu… saya cinta mas Chandra” bilang Sandra.

“Aku juga suka ini” ujar Sandra sambil mencengkram selangkangan Chandra.

“Ahh awuuh, nakal kamu, aku juga sangat cinta kamu” jawab Chandra.

Sandra dan Chandra berbaring di sofa bed sambil nonton film komedi romantis yang sedang di layar besar, Sandra memberikan toples berisi popcorn pada kekasihnya, Chandra memakan popcorn dan tak lupa di suapkan kemulut Sandra. Film berdurasi 1 jam 58 menit itu cepat berlalu di layar proyektor berganti dengan video klip lagu-lagu romatis.

Dengan sigap dan cepat Sandra menduduki gundukan itu, perlahan pinggul Sandra bergerak menggesek-gesek kontol Chandra yang masih terbungkus celana boxer! Sandra melihat wajah Chandra mencoba bertahan dengan rangsangan gerakan gesekan pada alat vitalnya, gerakan pinggul Sandra seperti mengikuti alunan lagu yang sedang tayang di screen proyektor. Kini Sandra menciumi dada berotot Chandra, ciuman dan jilatan lidah Sandra bergerak ke bagian bawah perut, ciuman Sandra terhenti, Sandra sedang berupaya melepaskan celan boxer Chandra, dengan perlahan namun pasti, lepaslah celana boxer dan terlihat kontol panjang Chandra, dengan lembut penuh birahi mengkocok-kocok kontol Chandra, jilatan lidah dan hisapan lembut mulut Sandra, makin membuat kontol Chandra semakin mengeras.

“Oohh.. sayang kamu makin pintar menghisap dan jilatnya” puji Chandra, Sandra masih terus mengoral kontol panjang, sekali-kali kontol Chandra di masukan mulutnya, lalu di tekan masuk sedalam mungkin, hingga sampai ketenggorokan, membuat Sandra sedikit terbatuk-batuk kecil. Chandra merasakan gelombang akan datang orgasme dan…

“Ooohhh… aakuu… muncraaaatt.. sayaaaangg” ucap Chandra, croot.. croot.. croot.. sperma kontol Chandra muncrat masuk di mulut Sandra, Sandra merasakan cairan sperma sedikit panas, semua cairan cinta Chandra di hisap habis mulut Sandra, dengan santai dia menelang habis sperma Chandra. Chandra bergerak berdiri dengan lutut dia menarik Sandar pun berdiri menggunakan lututnya, Chandra turun dari sofa bed, ia berjalan mengambil sebuah botol air minuman mineral, botol di serahkan ke Sandra, Sandra membuka tutup botol, dia meminum air pelepas dahanya. Mereka berdua kembali membaringkan tubuh di atas sofa bed.

“Sayang.. berapa lama kamu di Philipina?” tanya Chandra.

“Tadinya kamu minta cuti satu bulan saja pada ibu mas” jawab Sandra.

“Ibu mas Chandra, malah memberi aku cuti 3 bulan, gaji selama cuti tetap di bayar sama ibu mas Andra, aku juga di kasih uang bonus” ucap Sandra senang sekali.

“Apa… 3 bulan, itu lama sekali Sandra, apa dirimu tidak sayang aku” ucap Chandra sambil merajuk. Sandra langsung memeluk kepala Chandra, sambil mengusap-usap kepala dengan rasa kasih sayang.

“Mas Andra, aku sayang dan cinta banget, aku pasti akan kembali kesini secepatnya, mas Andra bisa menginap disini, kalau mas Andra kangen sama aku” ujar Sandra menjelaskan dengan baik.

“Aku minta mas Andra harus fokus di musim kejuaraan yang baru ini, dan harus lebih cepat beradabtasi dengan motornya, aku yakin dan percaya pacarku ini sanggup” ucap Sandra membangkitkan semangat Chandra. Chandra memandang wajah Sandra yang jelita, Chandra mengkecup bibir atas Sandra membalasnya.

“Mmmmnnh… aku lepas branya” pinta Chandra, Sandra hanya tersenyum nakal, kepalanya mengangguk, tanpa terburu-buru jari-jari tangan Chandra berhasil melepaskan bra kuning, mulut Chandra menjilat puting payudara, walaupun ini bukan pertama kali Sandra merasakannya, tetap saja terasa seperti di sengat listrik itu muncul, kedua tangan Sandra menekan kepala Chandra ke buah dadanya putih bersih, Chandra tau itu pertanda ia boleh melakukan sesukanya ke sepasang toket besar Sandra. Segala gaya di lakukan Chandra dari menghisap menjilat menggigit, meremas-remas kedua gunung kembar milik Sandra. Sandra merasakan tangan kanan Chandra bergerak masuk kedalam Cdnya, jari-jari tangan Chandra mulai bergerak perlahan di klitoris, jari-jari terus bergerak semakin cepat, Sandra merasakan rambatan energi orgasme akan mendatanginya.

“Oouggh.. aaahhsss.. nikmatnya… aaakku sampaaaii mas Andra” ucap Sandra dengan suara terputus-putus, cairan kebahagian membasahi jari-jari tangan Chandra, Chandra menghetikan kegiatannya pada kedua payudara Sandra, Chandra menarik tangannya dari dalam Cd kuning, jari-jari tangan yang basah lendir memek, dilihatkan ke wajah kekasihnya membuat Sandra malu-malu kucing.

“Lanjutkan atau istirahat?” tanya Chandra dengan wajah menggoda Sandra.

“Lanjutkan!” jawab Sandra tanpa pikir panjang.

“Hahahah” Chandra tertawa cekikikan.

“Mas Andra nakal, ayo lanjutkan” pinta Sandra memohon. Posisi Chandra sudah di depan memek Sandra yang masih memakai Cd warna kuning, Sandra mengangkat pinggul sedikit dengan cepat kedua tangan Chandra menarik lepas Cd dari pinggul Sandra.

Tanpa merasa jijik sedikitpun mulut Chandra mendarat di dinding terluar vagina Sandra, hisapan dan jilatan mengkorek-korek setiap sisi memek pacarnya. Rangsangan kedua datang dari kedua tangan Chandra meremas-remas toket besar Sandra, jari-jari tangan Chandra memainkan kedua putting Sandra.

“Ooohhhh enak bener mas” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Sandra, kedua tangan Sandra hanya bisa meremas-remas rambut Chandra, dengan double rangsangan membuat pertahanan Sandra hancur, gelombang getaran orgasme merambat datang dari kepala terus menjalar ke dalam lorong vagina, vagina Sandra berkedut-kedut, membuat Sandra berdesir.

“Aaaaahhhh… ooohhhhhsssssiihh nikmat mas aku muncrat lagi” ucap Sandra sambil meremas rambut Chandra. Lendir keluar begitu banyak dari dalam lobang peranakan Sandra, mulut Chandra terus menghisap habis cairan yang keluar dari memek Sandra. Setelah puas menghisap menelan cairan Sandra, kontol panjang Chandra yang dari tadi sudah mengeras, langsung di dorong masuk dalam rongga vagina, tapi pinggul Chandra tidak di gerakan hanya membiarkan kontolnya tertanam di memek Sandra. Mulut Chandra kembali mencaplok buah dada besar Sandra kiri dan kanan, hanya sebentar mulut Chandra memainkan putting payudara, mulut mencium mulut Sandra dengan penuh nafsu, Sandra membalas ciuman dengan menghisap lidah Chandra.

Merasa nafsu birahi Sandra bangkit lagi, pinggul Chandra di gerakkan lagi dengan gaya menghentak ke bibir memek Sandra, menciptakan suara tepokan, Chandra menghentikan ciumannya, dia hanya memeluk tubuh Sandra, ini membuat Sandra berdesir merasakan keenakan.

“Aaahhh ooohhh mas Andra… kamu membuatku menjadi wanita seutuhnya!” puji Sandra, Chandra mempercepat sodokan pinggul, karena cepatnya gerakan sodokan pinggul itu membuat tubuh Sandra ikut bergerak akibat hantaman kontol panjang.

Dengan sedikit berguling, kini posisi sudah berganti WOT, Sandra tahu harus apa! Kedua tangannya memegang sofa bed dan masing-masing kakinya di lipat kebelakang, aksi Sandra tanpa melepaskan batang kontol Chandra dari lobang memeknya, dari pembaringan Chandra melihat tubuh Sandra sudah basah dengan campuran keringat mereka, sepasang jari-jari tangan Chandra kembali melancarkan aksinya ke payudara mengantung di depannya.

Sandra melakukan gerakan naik turun secepat dia biasa, gerakan itu membuat ke dua buah dada Sandra terguncang-guncang, jari-jari tangan Chandra dengan lembutnya meremas-remas toket besar itu. Sandra merasakan setiap kali ia turun ujung Glans kontol Chandra menyentuh dasar vagina alias mentok, karena cukup banyak tenaga Sandra terkuras, kini pantat Sandra duduk di pinggul Chandra dengan kontol panjang tertancap di rongga senggama Sandra, pinggul Sandra di gerak-gerakkan kekiri dan kekanan, Chandra merasakan kontolnya di dalam lobang vagina Sandra di pijat-pinjat dinding rahim Sandra, tiba-tiba seluruh dinding rahim menjepit kontol panjangnya, wajah Chandra terlihat menahan sakit jepitan dinding memek, ia tahu Sandra akan orgasme yang kesekian kalinya, dengan cepat kedua tangan Chandra memegang bahu kiri dan kanan, tubuh Sandra di tarik ke dada bidang, kepala Sandra bersandar di bahunya, hanya beberapa detik jepitan dinding vagina Sandra melonggarkan dan tubuh Sandra bergetar beberapa saat, cairan vagina meleleh di batang kontol Chandra.

“Ahhh duhh aahhh.. aku dapat lagi ooohh, aku capek” bisik Sandra di telinga Chandra.

“Tahan sedikit lagi sayang, angkat pinggulmu dan tahan, ini giliranku” pinta Chandra, dengan segala sekuat tenaga yang ada Sandra menuruti permintaan kekasihnya, begitu terasa tarik keatas, pinggul Chandra melakukan gerakan memompa ke atas, membuat carian vagina yang tertahan tadi merembes keluar banyak, pinggul Chandra terus memompa dengan kekuatan penuh, Sandra merasakan semua dinding vaginanya di korek-korek, rasa ngilu sakit dan nikmat bercampur aduk.

“Ooohh mas tak kuat lagi, aku mau muncrat lagi mas!” bisik Sandra tak kuat menahan gelombang orgasme yang datang kali ini.

“Tahan kita bareng muncratnya” jawab Chandra suara pelan, pinggul Chandra terus mensodok ke atas.

“Akuu… muncraaaatt… masss..” bisik Sandra.

“Ooohh shit.. saya.. jugaaaa… muncraaatt sayaaanngg” kata Chandra sambil menghentak-hentak pinggulnya kearah memek Sandra, Sandra merasakan begitu banyak sperma yang keluar dari kontol Chandra yang bercampur dengan lendir vaginanya.

“Aaahh hanget mas spermamu” bisik Sandra, Chandra tak menjawab hanya membelai dan mengusap rambut yang basah karena keringat, Sandra tahu kalo dia bisa hamil kapan saja tapi dia tak peduli itu, tak lama Chandra membaringkan tubuh mulus Sandra, bergerak turun dari sofa bed.

“Mau kemana sayang?” tanya Sandra lirih. Sandra melihat Chandra turun dari sofa bed padahal baru beberapa menit yang lalu Chandra mengobok-obok liang memeknya.

“Oh.. saya mau mandi sebentar, kamu mau ikut?” tanya Chandra.

“Maunya sih, tapi aku kecapean sekali, mas sendiri saja, tak apakan?” pinta Sandra. Chandra hanya tersenyum, Sandra menggeser tubuhnya ke pinggir sofa bed, melihat Chandra berjalan santai masuk kamar mandi. Tak lama Chandra keluar dari kamar mandi, Chandra mendekati pakaian yang di pakai sebelumnya.

“Hai mas” suara sedikit tinggi dari Sandra mengkagetkan Chandra.

“Saya kira kamu tidur sayang” ucap Chandra terkaget.

“Aku tidak tidur, coba mas masuk kamar itu, liat dalam lemari ada beberapa pakaian ganti coba saja” ujar Sandra, dengan segera Chandra pergi ke kamar utama, dilemari bagian atas ada beberapa baju pria, hawa cemburu menerpanya! Chandra mengambil celana dalam boxer merah, di lepaskan handuk yang melilit pinggangnya, di pakai Cd merah ke pinggangnya sangat pas buat dia, pikiran cemburu langsung sirna, Chandra ingat dia pernah menginap beberapa hari disini, Chandra memakai singlet atasannya dan bawahan dia memakai celana levis merah kesukaannya.

“Mas Andra sekalian ambilkan buatku kimono tidurnya?” pinta Sandra, Chandra yang masih di kamar melihat kimono tidur warna pink di belakan pintu kamar, sambil menenteng kimono tidur Chandra keluar dari kamar bergegas, Chandra memberikan kimono ke Sandra, Sandra duduk di pinggir sofa bed, sebelum memakai kimono itu mengambil kotak tisu yang berada di atas toples popcorn, diambil beberapa tisu membersikan dinding vaginanya yang basah dan tak lupa melap keringannya dengan tisu basah, barulah Sandra memakai kimono warna pink di tubuhnya. Chandra mengambil remot multifungsi.​

~~~~~***~~~~~



Bersambung.......
bagus-bagus alur cerita di bikin mundur lagi!

L A N J U T K A N
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd