Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Senin, 30 November 2020, 08:56
" Pot.... Hati Hati dijalan.... Kalo kamu kenapa Napa kasian Polisi..." Ucap teh Ita dengan wajah sok sendu
" Deuh.... Ibu Peri... Lebih Sayang sama polantas daripada sama adiknya...." Ucap Revka
" Kaleem... Ntar kalo Gua bawa seblak ngga bakal Gua bagi bang..." Jawab Cipot sambil nyeruput kopi milik Dennis
" Eh... Tuangalah.... Apa itu selbak ?" Tanya Dennis
" Seblak... Seblak.... Aaah... Jenggot mang Dharma " Ucap Cipot
Dennis Makin bengong
" Itu jajanan ringan asli Bandung Nis, pedas gurih enak lah pokonya.... " Ucap Fitri
" Haih... Beta jadi ingin coba itu salbak... " Ucap Dennis ngiler
" Serah elu lah jempol Thanos..." Ucap Khoer putus asa
" Pot... Teteh satu make ceker... Pedes ya...." Ucap Fitri sambil memberi uang
" Abang ngga teh ?" Tanya Revka
" Kalo makanan beginian mah dia nyelimit ke teteh Rev..." Ucap Fitri
" Aku mauuuuu..." Ucap Dinda Dan Kania
" Udah udah wa Aja... Biar ngga puyeng..." Ucap Khoer menengahi
" OK...." Ucap yang lainnya
Dan kami pun kembali dalam kesibukan pekerjaan kami.
" Ka Terry.... Ini Ada titipan lamaran.... " Ucap Ismet
" Hlah... Kan bu Terry mau nikah sama mas Budi....?" Ucap Slamet ngga ngeuh
" Hih....! Ini lamaran kerja kardus mie gelas....!" Ucap Ismet sebal
" Oh..." Jawab Slamet pendek tanpa dosa
" Makanya met... Pagi itu sarapan make makanan.... Bukan harapan tanpa kesan...." Ucap Iandi
Wajah Yasmin merah menahan tawa...
" Mau ketawa mah ketawa aja mbak...." Ucap Ismet santai yang membuat tawa Yasmin meledak renyah
Tiba tiba Budi datang dengan wajah kisut
" Hun.... Eumhh... Boleh ngga ?" Tanya Budi
" Boleh apa beb ?" Tanya Terry
" Bagi duit dong... Uang cash Aku abis... Mau beli rokok..." Ucap Budi
" Emang tadi ngga bawa ?" Tanya Terry ngga percaya
" Ngga " jawab Budi
" Ya ampun kekasihku Sayang.... Ya udah... Eh Mana dompet kamu Beb... " Ucap Terry
Budi menyerahkan dompetnya kepada Terry
" Ya Allah... Met... Aku minta tolong ya... Bisa ?" Tanya Terry
" Siap Ka...." Ucap Slamet Dan Ismet
" Satu orang beliin rokok suami saya.... Satu orang bikin laporan kebutuhan OB dan OG " Ucap Terry
Slamet mengangguk Dan mengambil uang yang diberikan Terry
Lalu Ismet memaparkan kebutuhan OB dan OG dikantor. Mereka berdiskusi membahas Hal itu diikuti Oleh Yasmin.
" Kalo boleh saran Aku malah milih pengen liat anak ini, ini, ini sama yang ini. Sekilas profile mereka menggambarkan kemampuan hospitality. Tapi Aku juga mau liat mannor mereka Ka Terry...." Ucap Yasmin
" Ok... Kalo gitu saya kasih kewenangan kamu untuk melihat karakter Dan personality mereka. " Ucap Terry
Ismet melangkah memanggil 6 orang yang diajukan Oleh Yasmin
Yasmin melakukan uji personality Dan karakter kepada mereka secara Lisan Dan praktek.
Diluar dugaan basil yang didapat malah membuat Yasmin pushing sendiri.
Kemampuannya membaca kepribadian seseorang membuahkan hasil yang memuaskan. Ke enam kandidat ternyata beda tipis antara satu dengan yang lainnya
" Huiffft... Beda tipis... " Ucap Yasmin sambil menyerahkan hasil testnya
" Maksudnya ?" Tanya Terry
" Inner mereka sama bagusnya Ka... Perbedaannya cuma di pelaksanaan pelayanan Aja.... Itupun sama sama memuaskan...." Jawab Yasmin
Lalu ia menjelaskan kepada Terry satu persatu dari mereka.
" Euh.... Beruntung kamu Ada disini... Kita bisa dapet yang terbaik. Aku sampaikan ke suamiku dulu ya hasil tes nya. " Ucap Terry
Yasmin mengangguk senang
" Kabel ini ngga kesini gembroot... Ini Kan fungsi ductingnya buat electrical bukan buat data. Interference kaaan...." Omel Rani
" Iya nong Iya... Lagian ini ngga dikasih Tanda sama yang pasang...." Ucap Ilham sabar.
Rani masih ngomel Panjang pendek. Saat Ilham keluar Fikri menghampiri
" Ham... Maafin Rani ya... Jadi ngga enak Gua..." Ucap Fikri dengan raut wajah merasa bersalah.
" Hahahahaha... Kalem Aja sih.... Ini masih wajar. Lagian juga Gua nganggap dia adik Gua kok. " Jawab Ilham sambil tersenyum.
" Iya ki... Ngga masalah kok... Biasa dia mah sama Ilham kalo udah adu argumen soal kerjaan...." Ucap Kania
" Iya atuh.... " Jawab Fikri
" Hey.... Jangan masukkin hati... Adik Gua emang ceriwis hahahahaha..." Ucap Ilham diiringi tawa Kania Dan Fikri
" Kaa... Aku mau kasihin ini.... " Ucap Rani kepada Terry
" Apa itu nong ?" Tanya Terry
" Personnel requirement buat department IT" jawabnya sambil manyun Lalu menggeletakkan kepalanya di meja
" Eummh..." Kata Terry. Lalu ia bangkit mengusap kepala Rani
" Kamu berantem sama Fikri ?" Tanya Rani
" Ngga " jawab Rani pendek Dan lirih.
" Terus...?" Tanya Terry lagi
" Aku cuman kesel Aja... Ngga Tau kenapa alasannya...." Jawab Rani sambil mempermainkan ujung lengan kemeja Terry.
" Oooh... Ya udah atuh.... Kamu jangan tegang kaya gitu nong... Jangan sedih juga... Kamu sayamg sama kaka ngga ?" Tanya Terry
" Iya... Aku Sayang sama kaka...sama semua..." Ucapnya sambil meneteskan airmata
Terry masih membelai kepala Rani dengan kehangatan seorang kakak
" Dah kenapa lagi dah triplek sakti warisan Sunda empire...." Ledek Budi
" Aaaa...." Rengek Rani yang dijawab dengan tawa renyah Budi
" Hun... Ni kembalian rokok..." Ucap Budi
" Iya makasih ya beb...." Ucap Terry
" Aku yang makasih...." Jawab Budi sambil nyengir
Sementara itu Yasmin membuat personal review secara khusus untuk Rani. Dan dia menemukan karakter Rani memang manja. Dan itu bukan sifat yang mudah dirubah.
" Bud.... Nyebats..." Ajakku
" Mau kemana bang ?" Tanya Terry
" Biasa... Di saung..." Ucapku
" Deuh yang punya Basecamp...." Ucap Terry. Sementara Aku Dan Budi nyengir Tampa yang sama sekali jauh dari kata ganteng
" Kamu kenapa lagi bungsunya abang..." Tanyaku
" Keseelll..." Jawabnya
" Kesel kenapa ? Sama siapa ?" Tanyaku
" Ngga Tau...." Jawabnya pendek...
" Hlaaah.... Hahahahaha " Jawabku heran sambil tertawa
" Hmm... Kalo udah gangguin si Enong ya..." Ucap Fitri Lalu ia memeluk Rani dengan penuh Sayang seperti ke adik kandungnya sendiri
" Ngga bun... Ayah Hanya bingung... Dia bilang sedang kesel... Tapi ngga Tau kesel sama siapa... Hehehehe" jawabku sambil membelai kepala Rani yang Saat itu sudah berada dalam pelukan Fitri.
" Yu ah cuy..." Ajak Budi
" Yu...." Jawabku
Kami melangkah menuju saung di dekat parkiran sambil ngobrol ringan
Seorang pegawai datang menghampiriku. Aku sedikit tertegun Karena saat kutatap wajahnya mirip pelawak ( alm ) Basuki.
" Maaf Pak. Saya diminta sama Pak Johan untuk menandatangani ini Pak...." Ucapnya
" Oh Iya... Mas Basuki ini dibawah divisinya Johan ya ?" Tanyaku
Pegawaiku bengong
" Cuy..." Ucap Budi
" Hm..." Jawabku sambil memeriksa dokumen yang serahkan anak itu
" Cuy !!" Bentak Budi
" Hah... Apaan ??" Tanyaku
" Lu enak Amat manggil dia Basuki.... " Protesnya
" Oh... Eh.. itu... Nama kamu siapa ?" Tanyaku
" Saya Herlambang Pak. Saya dibawah Pak Johan di sipil. " Jawabnya sopan dengan logat jawa kental
" Oooh... " Jawabku
" Yaudah... Untuk pemasangan kolom yang Ini Harus Ada perubahan yang significant menyesuaikan dari ukuran borepile yang sudah terpasang." Paparku
" Tapi nyuwun sewu Pak... Kolom ini kalo kecil akan kerepotan menanggung beban sloof juga sebaran beban floor. Hlah kalau dikecilkan resikonya akan fatal Pak..." Jawab Herlambang
Aku Dan Budi lumayan terkejut
Budi memeriksa gambar yang dibawa Herlambang
" Iya bener si Basuki. Kalo kolom ini kekecilan pasti fatal. Anggoro misuh misuh nanti... Belum lagi nahan Baja WF 600 Untuk steel frame di sekelilingnya " jawab Budi sambil menjelaskan alasannya mendukung Basuki... Eh.. Herlambang
" Nah... Kalo sudah begitu berarti dokumen ini bisa di approve tho Pak ?" Bujuk Herlambang
" Hmm... Okay... Tapi kalo bisa Ada evaluasi juga mulai dari Bahan sampe struktur ya Bas... " Pintaku
" Saya Herlambang lho Pak... " Jawabnya dengan mimik muka mirip mas Basuki sedang protes.
" Eh iyah iyah...." Lalu kutandatangani dokumen ajuan Herlambang.
Seorang kawannya yang tadi mengikuti terlihat agak kecewa
" Hehehehe.... We ewes ewes bablas argumen mu.... Hahahahaha" Herlambang menggoda kawannya
" Hahahahahahahaha..." Aku Dan Budi ngakak melihat gesture Herlambang plek banget dengan mas Basuki.
" Gua dapet mahluk lumayan aneh siang ini." Ucapku masih sambil tertawa
" Kepada seluruh pimpinan, staff Dan pegawai PT Enggan Bersahaja... Kami beritahukan bahwa Dalam waktu seouluh menit Kita akan memasuki waktu Dzuhur. Dimohon untuk mempersiapkan diri menjalankan ibadah shalat Dzuhur dan dilanjutkan dengan istirahat siang. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan " suara pegawai baru anak buah Kania memberitahukan jadwal kegiatan berikutnya dengan suara yang empuk.
" Hlah.... Udah istirahat Aja nih..." Ucap Budi sambil membuang sisa rokok ke asbak.
Lima menit kemudian pegawai yang beragama Islam mempersiapkan diri melaksanakan shalat Dzuhur di musholla yang telah selesai di benahi. Dennis antusias mempersiapkan tempat ibadah kami Dan sebelumnya ia begitu teliti membersihkan diri.
Opik mengimami kami semua. Diakhiri dengan doa yang kami amini dengan khusyu.
Saat Aku akan memakai sepatu, seorang pegawaiku sudah mempersiapkan untukku.
" Eh... Makasih ya dik..." Ucapku sambil menepuk bahunya
" Iya Pak... Sama sama..." Jawabnya penuh hormat
" Ayah... Kita makan dimana ?" Tanya Fitri
" Di Polresta " jawab Budi sekenanya
Tawa yang mendengar ucapan Budi lalu berkumandang.
" Hmmm... Hmm... " Ucap Fitri sambil Pura Pura melotot
" Beb... Makan dimana..." Tanya Terry
" Koramil..." Jawabku
Kembali pegawaiku tertawa mendengar jawabku
" Hlaaah... Dia bales..." Komen Budi pendek
" Kita makan di mbak Mar Aja yu... Banyak pilihannya...." Ucap Fitri
Tanpa perdebatan kami melangkahkan kaki menuju Warung mbak Mar yang kebetulan sedang dipenuhi Oleh yang makan siang. Dan kebetulan pula mayoritas dari mereka adalah pegawaiku
" Eh... Bapak... Pun daharan Pak ?" Tanya Herlambang.
" Wonten mas... Ojo dipangan kabeh sambel e mas Bas... " Candaku
" Hlah... Bapak iki iso ae Pak... Isin kulo..." Ucapnya seraya memberi tempat kepadaku Dan Fitri
" Mas Basuki asli Mana mas ?" Tanyaku
" Saya asli Surakarta Pak. Dekat Kandang Menjangan..." Jawabnya sopan
" Ooh.... Ngga jauh sama Mako Group 2 dong ?" Tanyaku lagi
" Ndak Pak... Hanya 1 km dari rumah bapak saya..." Jawabnya
Tak lama mbak Mar mengantarkan pesanan kami berupa sayur rawon komplit.
" Hmmm... Rawon... " Ucap Fitri sambil menyendok kuah. Aku melakukan Hal yang sama Dan Aku belum pernah kecewa sama masakan mbak Mar.
" Ayah... Pengen di sambelin..." Pinta Fitri
Kuberikan sambel sesuai selera Fitri Dan kuberikan juga sedikit jeruk
" Hmm... Mantap....' Ucap Fitri
Dan kami pun larut dalam santap siang termasuk Herlambang yang kupanggil Basuki.
Selesai makan kami masih punya waktu 32 menit untuk merokok.dan ngopi.
" Basuki.... Gua minta tolong ya.... Ke Slamet pantry tolong bilangin Pak Budi Dan Pak Dicky minta kopi..." Ucapnya
" Baik Pak... " Jawab Herlambang
" Dia di department Mana yah ?" Tanya Fitri
" Anak buah Johan..." Jawabku
" Oooh... Anak sipil..." Ucap Fitri
" Nama sama wajah pas banget sama legenda kedi Indonesia ya yah..." Ucap Fitri lagi
" Nama aslinya mah itu ... Herlambang tus... Laki lu Aja yang manggil jadi Basuki..." Ucap Budi sambil membakar sebatang rokok
" Ya Allah ayah.... " Ucap Fitri sambil menatapku dengan agak sebal lalu melap keringat yang mengalir di dahiku.
Sekelompok karyawatiku melihat kejadian itu Dan berbisik bisik...
" Hayoo... Gibaah...." Ucap Ismet mengagetkan mereka
" Oh nga Pak Ismet... Hanya itu.... Bu Fitri sama Pak Dicky mesra banget ya..." Ucap salah satu dari.mereka
" Yaaa... Semenjak belum nikah Gua mah dah Tau sebesar apa sayangnya bang Dicky ke Ka Fitri..." Ucap Ismet menerawang mengenang Masa pacaran kami
" Kok manggilnya kaya gitu Pak Ismet.?" Tanya Ningsih
" Eummh... Untuk kalangan khusus terdekat manggilnya emang kaya gitu. Asal kalian Tau Aja... Kalo kalian berprestasi ntar ntaran bakal dikasih hadiah yang mantep. Gua Aja mau disekolahin lagi... " Ucap Ismet
" Ooo..." Mereka merespon
Slamet Dan Herlambang datang membawa kopi untukku Dan Budi
Saat akan memberikan kopi Slamet Dan Herlambang begitu kisut
" Ih... ih... Iki piye tho mas...." Protes Slamet
"Hlah....Kamu sing piye... Aku mau ngasih ini ke Pak Budi kok di halangi..." Protes Herlambang
" Yo Wis Aku Tak ngasih Pak Dicky... Kamu Pak Budi..." Ucap Slamet
Herlambang mengangguk
" Hlah... Hlah... Iki.... Wadduhh..." Protes Slamet lagi
" Hlah... Kayanya Aku ngasih ke Pak Dicky... Piye tho...?" Ucap Herlambang masih dengan mimik wajah yang mirip alm. Basuki.
Aku, Fitri Dan Terry sudah ngga bisa bicara lagi. Kami ngakak hebat melihat adegan itu
" Hahahahaha... Hadooh.... Buset Slamet... " Komenku
" Hmm... Gini nih kalo serbetnya Basuki dikasih nyawa...." Budi mengomentari
" Hahahahaha... Serasa liat alm. Mas Basuki sama Timbul " kataku setelah menerima kopi dari Slamet.
" Basuki... Disini dulu..." Ucapku
Aku Dan Herlambang ngobrol santai disertai gurauan gurauan. Herlambang terlihat tetap berusaha menjaga Tata krama luhung pria jawa yang merupakan darahnya. Akhirnya waktu istirahat usai. Kami kembali ke rutinitas kami di ruangan.

Senin, 30 November 2020, 13:11
" Ih ini kenapa sih pada ngga bisa rapi... Kabel kabel keleleran dimana Mana..." Omel Rani...
" Apalagi sih nong..." Ucap teh Ita menghampiri Fitri
" Tuh..." Jawabnya menunjuk kabel yang tergeletak
Tak lama kemudian kabel kabel itu terlihat bergerak Naik sendiri...
" Hmmm... Kan masih instalasi... Ya wajar kalo agak berantakan...." Ucap teh Ita sambil membelai pipi Rani.
Rani Hanya manyun Tak menjawab
" Udah.... Udah.... Manyunnya udah... Nanti ngga dikasih seblak ceker nih..." Bujuk teh Ita
" Seblak darimana teh ?" Tanya Rani
" Nitip ke Cipot " jawab teh Ita.
" Aaaa... Mauuu...." Jawabnya
" Mau dipesenin ?" Tanya teh Ita.
" Mau..." Jawab Rani sambil senyum
Lalu teh Ita menghubungi Cipot yang Saat itu sedang membeli seblak pesanan kami
Tak terasa semua kesibukan membuat waktu terus berjalan. Dan kami tersugesti Dan merasa seolah waktu berjalan sangat cepat. Hingga akhirnya jam pulang kerja tiba. Kami semua pulang ke rumah atau mess dengan Cara masing masing.
Beberapa karyawan wanita yang menempati mess karyawan ku wanti wanti agar bisa saling menjaga. Karena selama mereka bekerja bersamaku. Berarti mereka adalah tanggung jawab ku. Mereka memahami apa yang kusampaikan. Begitu pula dengan pegawai pria.
Tepat jam 16:07 Cipot Dan Revka tiba dirumahku membawa pesanan seblak. Semua menikmati seblak yang dibeli Cipot.
Silvia Dan bu Pras Makin menyatu dengan situasi di rumah kami. Hampir Tak Ada jarak lagi.
" Mi... Malam minggu barbeque mih..." Pinta Silvia
" Boleh... Mau ayam apa seafood Sayang ?" Tanya but Pras
" Campur ajalah mi...." Ucapnya
" Iya..." Jawab bu Pras
" Bi... Punten bi.... Ada pembalut wanita ngga ?" Tanya Fikri
" Hnngh...." Suara Budi nakal
" Ngapa cuy ?" Tanyaku
" Ki.... Jangan bilang lu mau pake pembalut wanita buat elu...." Ucap Budi kejam
" E... Eum... Engh... Eummh... Buat Rani bang.... Buat Rani " Jawabnya gagap Karena panik
Aku ngakak mendengar candaan Budi.
" Elu lagi geblek nyangkanya kaya gitu..." Ucapku
Cengiran nakal Budi berkembang. Lalu ia kembali menikmati seblak milik Terry.
Akhirnya waktu mahhrib pun tiba. Kuputuskan untuk shalat di masjid Karena Aku ingin mendapatkan keutamaan yang terkandung didalam shalat berjamaah di masjid.
Selesai shalat maghrib. Kami berkumpul sambil ngobrol ngalor ngidul hingga waktu tidur tiba.
" Hhh... Melelahkan juga Hari ini." Ucap Fitri sambil memeriksa Ajeng yang tertidur di box nya
Aku.menyambut ucapan Fitri dengan senyuman.
Saat Fitri membuka kaus dalamnya... Iseng ku kecup belahan dadanya dengan lembut. Fitri yang Tak menyangka Aku melakukan itu cukup kaget
" Eh..! Iiii... Ayah...." Rengeknya manja
" Hmmm... Bunda Tau ngga betapa bahagianya ayah didampingi seorang wanita yang sempurna... Ibu dari anak anak ayah... Kekasih hati yang jelita Bagai bidadari surga...." Ucapku sambil memeluk tubuh Fitri
" Hmmm... Sebesar apa yah....?" Tanyanya sambil melingkarkan tangannya dileherku
" Sebesar alam.semesta.yang Allah ciptakan untuk semua mahluknya " jawabku seraya mendekap tubuhnya
" Aaa... Ayah.... Mmmmwwh.... " Responnya sambil mengecup lembut bibirku.
Kuremas pantat kencang miliknya
" Awass.... Hutang pagi tadi harus dibayar...." Ancam Fitri
" Hutang apa ?" Tanyaku heran
" Hihihi... " Jawabnya sembari tertawa genit menggoda
Aku segera sadar Dan tertawa.
Tapi malam ini Fitri langsung terelap dalam pelukanku. Akupun akhirnya terbuai ke Alam mimpi malam Hari ini....

Tak perlu kukatakan
Seberapa besar cinta yang kupunya
Hanya waktu yang akan menjawab
Atas apa yang kurasakan
Semoga cinta Kita Makin besar disetiap waktunya
 
Terakhir diubah:
Selasa, 1 Oktober 2020, 02:51
Istriku masih tertidur nyenyak. Irama nafasnya begitu teratur. Buah Dada sekal dibalik kaos tipis untuk tidur jelas ketara Dan membuat kaum lelaki manapun akan terangsang. Naik turun mengikuti irama nafas Fitri
Aku mencoba memejamkan mataku lagi setelah kusadari ternyata ini masih terlalu pagi.
Saat antara sadar Dan tidak kurasakan Fitri turun dari ranjang. Kudengar suara pintu Kamar Mandi terbuka dan tertutup. Lalu Aku memaksakan diri untuk kembali terlelap.
Fitri kembali dari Kamar Mandi Dan kembali mencoba tidur. Giliranku yang ingin pipis. Aku bangkit Dan melangkah ke Kamar Mandi. Selesai dari kamar mandi aku menggosok Gigi. Karena kurasakan mulutku agak nggak enak, makanya kugunakan juga obat kumur agar keadaan mulutku Segar kembali
Setelah selesai aktivitasku di Kamar Mandi Aku sempat bimbang antara ingin Mandi dengan tidak.... Akhirnya kuputuskan untuk tidak mandi.
Aku keluar dari Kamar Mandi Dan melangkah ke Arah kasur untuk tidur lagi... Kontolku malah semakin tegang entah kenapa.
Saat Aku mengambil air di dipenser tiba tiba kurasakan sebuah rabaan lembut dikontolku.
" Hhhmmmm.... Waktunya bayar hutang..... " Bisik Fitri manja
" Hmm... Hehehe... Emang bunda siap ?" Bisikku
" Udah siap...." Jawabnya sambil masih meremas lembut kontolku
" Kontol ini yang bikin bunda Gila...." Ucapnya.
Aku berbalik Dan kulihat Fitri Hanya memakai celana dalam Dan tank top tipis. Semuanya tipis Dan bulu diselangkangannya menerawang hitam menggoda. Tidak terlalu tebal tapi menggoda Dan sexy sekali.
Aku mulai membelai tubuh indahnya dengan belaian lembut.
Kami saling tatap. Walaupun tanpa kata... Tapi sejuta makna berbicara lantang Dan fasih. Wajah kami sling mendekat dan degup jantung kami bagaikan genderang yang akan mengantarkan pasukan berperang.
" Sayang... Aku milik kamu Dan milikilah Aku seutuhnya. Hanya kamulah yang kudambakan...." Ucapku
" Cintaku.... Seluruh jiwa Dan ragaku kuserahkan ikhlas Karena Allah Hanya kepadamu. Peluk Dan belailah Aku.... Cintai Aku sepenuhnya... Dan jangan pernah tinggalkan Aku...." Ucap Fitri
Kulumat bibirnya yang tipis merekah indah... Sementara tangannya melingkari leherku. Bibir kami bertaut mesra. Saling lumat Dan saling hisap. Ku gendong tubuhnya sambil bibir kami tetap bertaut. Pelukan Fitri seolah berkata kalau ia begitu merindukan diriku. Tak pernah terbayangkan jika Aku pergi meninggalkan dirinya.
Dekapanku Makin erat ke tubuhnya. Kuingin memberikan kehangatan cinta sejati kepadanya agar ia tahu bahwa Aku Tak akan pernah sekejap pun meninggalkan dirinya.
Lumayan kami semakin panas Dan bergelora... Ku rebahkan tubuh indah itu dikasur kutatap sekujur tubuhnya yang terbalut pakaian minim menggoda.
Aku merebahkan diri disisinya sambil tanganku merayap menelusuri paha mulus Tak bernoda. Bibir kami kembali bertaut mesra saling mengalirkan panasnya gelora birahi dalam indahnya ikatan cinta. Lidah kami mulai bertaut Dan saling belit. Kecipak suara bibir kami lembut terdengar.
" Hmmmmwah... Mmmwh...." Suara Fitri terdengar manja merayu.
Tanganku merayap pelan menjelajahi perutnya yang rata. Desah nafasnya Kian memburu terbakar gairah. Kemudian kuserahkan tanganku kearah buah Dada yang mengkal padat dihiasi puting yang tegang. Kusingkapkan kasusnya keatas Dan kulihat buah Dada indah milik istriku. Gairahku semakin meninggi Dan melenakan diriku. Perlahan kuremas lembut buah Dada istriku sambil sesekali kupermainkan putingnya yang menegang.
" Ahh... Ehhhmmmm.... Ayahhhh...." Desahnya menikmati apa yang kulakukan. Bibirku merayap turun menelusuri lehernya.
Sesekali kukecup kulit lehernya yang membuatnya menggelinjang kegelian.
Makin lama bibirku Makin mendekati ke Arah buah dadanya. Kulit halus diantara buah Dada mengkal Dan padat menjadi sasaran lumatanku berikutnya. Lidahku menyasar diantara Dua gunung yang menjulang dengan puncak berwarna coklat muda. Putingnya Makin tegang Dan mencuat.
Akhirnya Aku mulai melumat puting Kanan buah Dada Fitri diiringi desah manja dari bibirnya yang tipis Manis.
Tanganku asyik mempermainkan
Buah Dada Fitri sebelah Kiri. Lumatanku pindah ke puting kirinya dengan tetap diiringi desah Dan gerakan tubuh yang terpengaruh rangsangan birahi Dan cinta. Lumatan ku hentikan. Kuarahkan kepalaku me selangkangan yang tertutup celana dalam tipis.
Sejumput bulu halus menerawang dari balik celana dalam itu. Tak ketinggalan jejak basah dari lendir cinta yang merembes keluar dari memek Fitri membentuk garis yang memperjelas bentuk belahan memeknya yang menawan
Memek tembem itu mulai kugoda dengan kecupan ringan dari luar celana dalamnya.
" Aah... Ayahhhh... Buka Aja yah.... " Desahnya.
Aku malah tersenyum mempermainkan nafsu Fitri.
Jariku menggaruk sangat lembut dari liar celana dalam tepat di belahan memek Fitri.
" Aaayahh.... Aah... Buka yah... Jilat memek bunda.... Nakalin bunda ayah.... Sayang... Bunda pengen itilnya diemut Sayang..." Rintihnya sambil mengamgkat pantatnya
Kuikuti permintaan Fitri. Kulepaskan celana dalam tipis yang menutupi selangkangannya. Memek tembem menggembung indah menantang bibir Dan lidahku untuk menjamahnya. Perlahan kuselusuri paha fitri bagian dalam dengan kecupan Dan jilatan lembut lidahku.
" Eehh.... Hhh... Hah... Hah. . Hayahh.... " Desahnya Makin menghebat
Jariku iseng mengusap pelan bibir memek tembem yang berwarna kemerahan.
Pahanya merentang lebar seolah memintaku untuk segera menjamah Dan melumat habis memek Dan isinya.
Aku mulai melumat bibir memeknya dengan lembut. Tangan Fitri menjambak rambutku pelan. Dan tiba tiba tubuhnya bergetar menandakan orgasmenya telah tiba.
" Haaaa....aaah... Hayaaah... Bunda sampe yaah...." Desahnya sambil menjambak rambutku.
Lumatanku kuteruskan dengan lembut. Kali ini itil Fitri menjadi target sasaranku. Tubuhnya Makin menggelinjang seiring redanya getaran tubuh yang baru saja dihantam gelombang orgasme.
" Ayaah... Bunda Naik laghiihh... Ouhhh... Ayahhhh.... Enak hayaaaah..." Desahnya
Aku masih asyik menikmati itil istriku yang selalu Makin membuat gairahku terbakar hebat. Apalagi sambil memperhatikan bentuk memeknya yang tembem cantik menggoda....
" Aaayahh... Bunda mau sekarang yang...." Ucap Fitri memohon
Akupun yang sudah high dibakar nafsu menuruti permintaannya.
Fitri meraih kontolku. Dilumatnya kontolku dengan mesra Dan panas.... Hingga kontolku Makin mengeras. Fitri menindih tubuhku Dan mengarahkan kontolku ke memeknya dengan penuh nafsu. Sambil menarik nafas Panjang is menekan pantatnya perlahan. Sedikit demi sedikit kontolku terbenam di memeknya yang indah Dan legit.
" Aaah..... Hayaaah... Ahhmm.... Ooouhh... Kontol ayah kerasss... Enak banget yaah...." Desahnya Saat kontolku terbenam selurunya kedalam memek istriku yang disambut dengan desahan manja.
Ia menundukkan kepalanya Dan mencium mesra bibirku.
Bibir kami kembali bertaut mesra. Lidah kami saling belit dengan liar.
Tanganku Tak tinggal diam. Remasan tanganku di pantat Dan pahanya menambah gairah Fitri. Kucoba distracting sedikit untuk meredam gairah yang Makin meningkat tajam. Kyalihak sejenak fikiranku ke Arah lain. Dan berhasil. Gairahku bisa kuatur dengan baik.
" Ayahhhh.... Ouhh..... Hyaaah... Enak banget yah....." Ucap Fitri sambil memaju mundurkan pantatnya.
Aku berusaha bergoyang mengimbangi gerakan Fitri. Kucoba sedikit memutar pantatku.
" Aaah.... Yaah.... Enak yaaahh.... Itilnya kegesek... Enak hayahh...." Desahnya sambil terus memacu pantatnya maju mundur.
Aku bangkit dari posisiku Lalu ku lumat buah Dadanya yang menggantung indah. Putingnya kulumat lembut Dan kumainkan dengan lidahku.
" Aaah.... Ayahhhh.... Aaah.... Sampe lagi ayahhhh... Bunda shammpeeeh lhagjiihh..... Aaahhkk..... Aahh.. hah... Hah... " Rintih Fitri. Tubuhnya gemetar hebat disiram gelombang orgasmenya yang kedua.
Ia memelukku dengan mulut menganga Dan nafas tersengal.
" Haaah.... Hah.... Hah .... Enakh bhangeth ..." Desahnya menikmati orgasme yang baru ia dapatkan.
Aku mendiamkan Fitri sambil.merasakan denyutan lbut dinding memeknya meremas kontolku.
Kurebahkan tubuhnya. Dan kukecup kening... Lalu mata kanannya... Mata kirinya.... Dan kulumat bibir tipis menawan milik istriku.
Ia membalas lumayan bibirku dengan bernafsu. Kugerakkan perlahan kontolku maju menekan itilnya
" Nnngghhhmm.... Linu enak yaah... " Desahnya sambil menatap sayu padaku
Aku menarik kontolku perlahan Dan menekan dengan lembut ke memeknya. Bibirku Tak berhenti melumati leher, bibir, buah Dada Dan sesekali kukelitiki belakang telinganya dengan lidahku.
Gairahnya kembali bangkit akibat gesekan kontolku dengan dinding memeknya juga gesekan itil Fitri dengan pangkal kontolku...
Sesekali agak kutekan pantatku agar gesekan dengan itilnya optimal.
" Mmmm.... Hyaaah..... Enak bhangeethh.... Hayaah....." Desahnya mesra
Kutatik kontolku perlahan Dan ku tekan dengan mesra... Lalu kulanjutkan dengan genjotan pinggulku pada RPM menengah
Kuhentikan sejenak gerakanku Dan kulumat buah Dada Fitri yang disambut dengan remasan di rambutku.
Perlahan kutarik kontolku hingga gesekkannya terasa luarbiasa
" Aaaaa... Sayaaaang.... Enak bangeeth..." Desahnya
Tiba tiba kuhunjamkan kontolku sedalam dalamnya.
" Aaahhkk... Hkkkk... Oookkhh.... Hayaahhkk... Dalem bhangeethh... Daleem.... " Desisnya menikmati hunjaman ku
Ku oacu kontolku di memeknya
Kurasakan air Mani ku mendesah untuk keluar.... Aku memang sudah ngga bisa melakukan pengalihan konsentrasi. Kenikmatan yang kurasakan terlalu indah untuk dibuang. Aku menikmati persetubuhan ini. Kupacu terus kontolku di memek Fitri yang disambut desisan Fitri...
" Mmmmm.... Sssshh... Hyaaah.... Hayaah... Hayaah.... Aaaa.... Bundhah shampheh lhagjiihh..." Desahnya
Matanya mendelik Dan Hanya terlihat bagian putingnya Saja
Aku merasakan desakan itu Makin kuat Dan Aku ngga sanggup lagi bertahan....
Akhirnya airmaniku muncrat didalam memek Fitri. Banyak sekali...
Sementara tubuh Fitri bergetar kuat Dan pelukannya ketat sekali. Mulutnya menganga tanpa suara... Nafasnya terputus putus....
" Ouhh.... Bundaah...." Desahku menikmati orgasme ku
" Hhhh.... Hhhh... Hhh... " Suara nafas Fitri tersengal...
Pelukannya belum mengendor.
Denyutan di memeknya masih terasa kuat dikontolku. Kulumat bibirnya sambil menikmati sisa kenikmatan orgasme yang kuraih.
" Ayah jahatt... Bunda ngga bisa bangun..." Rintihnya manja
" Bunda... Makasih ya..." Ucapku sambil mengecup keningnya Lalu memeluk ya
" Ayah.... Malam ini dahsyat banget... Bunda 3 kali.... " Bisiknya sambil memelukku.
Ku dudukkan Fitri dipangkuanku. Kontolku masih menancap dalam dimemeknya.
Pelukan kami mulai mengendor
Isengbkugoyang pantatku agar itil Fitri tergesek.
" Ayahhhh.... Ampun ayah.... Jangan nambah..." Rengek Fitri manja
" Hmm.... Ayah mau..." Godaku
" Ampun ayah... Bunda ngga sanggup.... 3 kali sampe bikin bunda Lemes luarbiasa..." Rengeknya
Kuhentikan gerakanku
" Kok... Berhenti ?" Tanyanya
" Hehehehe.... Katanya ngga sanggup..." Ujarku menggoda Fitri
" Aaa.... Ayah ihh...." Rengeknya manja
Aku ngga ingin membuat istriku merasa tersiksa akibat sex. Biarkan is merasakan sex sebagai sesuatu yang indah Dan bagian ekspresi cintaku kepadanya.
" Bunda jangan takut... Ayah selalu pegang janji Hanya akan memberikan sex yang terindah dilandasi cinta Dan sayang. Bukan karena nafsu semata." Ucapku
" Ayah.... Jangan berpaling dari bunda ya..." Pintanya
Aku mengangguk
" Bunda... Jangan pernah berfikir untuk menduakan ayah ya..." Pintaku
" Bagaimana mungkin bunda menduakan ayah kalo setiap Hari ayah perlakukan bunda seperti ratu" jawab Fitri manja
" Bunda.... Benar ayah perlakukan bunda seperti itu.... Karena bunda adalah ratu bagi ayah... Bunda menjadikan setiap Hari yang ayah lalui begitu berharga. Walaupun kadang ada keadaan yang tidak Kita harapkan terjadi. Bunda adalah bulan dimalam.gelap yang menerangi Jalan ayah. Dan bunda adalah mentari pagi yang hangatkan Hari Hari ayah dengan cinta Dan ketulusan Dan bunda adalah bintang Nan gemerlap yang hiasi hidup ayah dengan keindahan cinta bunda." Jawabku.
" Ayah... Bunda ngga bisa bilang apa apa lagi... Bunda Sayang ayah.,.." ucapnya parau Karena tangis bahagia. Pelukannya Makin erat Dan hangat
Sehangat kisah kasih antara Aku Dan Fitri.
Tak terasa waktu subuh telah tiba. Kuajak Fitri Mandi Dan bersiap untuk shalat. Kemanjaannya Tak berkurang... Juga kehangatannya.
Selesai shalat Aku Dan Fitri mencari Ajeng. Aku sempat kaget Karena di box nya Tak kutenui Ajeng. Saat kubuka selimutnya....
" Masya Allah bidadari ayah... " Ucapku
" Kenapa yah ?" Tanya Fitri panik
Lalu ia melihat putrinya di box
" Ya Allah... Cintaku.... Itu tidur se rusuh itu ?" Ucap Fitri diikuti tawanya
Kubangunkan Ajeng yang langsung memandangiku lalu tersenyum cantik sekali
Kupeluk ia Dan kukecup pipinya.
" Atatah... " Suara Ajeng terdengar
" Ooh.... Atatah teh panggil panggil ayah ya nak.... ? Iya ? Oouhhh pinternya cintanya bunda. Nanti panggil bunda juga ya nak..." Ucap Fitri sambil mengikuti Aku Dan Ajeng.
" Mm.. hkknnng... Mamama..." Ucap Ajeng lagi.
" Bukan mama nak. . Bunda .." ucapku
" Hehehe..." Ajeng tertawa melihat wajahku
Tangannya meraih wajahku Dan mempermainkan pipiku. Lalu ia menoleh kearah bundanya...
Entah kenapa tiba tiba ia memperlihatkan wajah sedih
" O... O... O.... Cintanya bunda.... Bundanya Ada nak... Bunda Sayang Ajeng... Bundanya cinta Ajeng ya ?" Ucap Fitri seraya bergegas menghampiri Ajeng sambil membawa Susu botolnya.
" Ooo.... Ayah.... Kesayangan bunda terlambat dikasih Mimi botol... Jadi ngambek... Ooo... Cintaku.... Maafin bunda ya Sayang...." Ucap Fitri dengan wajah menyesal.
" Hmm...." Jawab Ajeng sambil menyusu
Kukecup kedua bidadariku Lalu aku salin pakaian dengan pakaian untuk kerja.

Selasa, 1 Oktober 2020, 06:37
Kami telah selesai salin Dan siap untuk sarapan.
" Ooo... Bidadariku Mana yaaa...." Ucap Kania
" Hkkknng....." Jawab Ajeng sambil tersenyum.
" Sini ah... Sama ateu...." Pjnta Kania seraya mengambil Ajeng dari gendonganku.
" Bunda.... Jadwal Ajeng Hari ini imunisasi. Terus Susu Dan bubur bahunya juga udah mulai habis..." Ucap Sari
" Eh iyah yah... Ya sudah nanti siang Kita ke Dr. Anna" jawab istriku
" Maaf bunda bukannya Sari mau lancang. Tapi Sari sudah daftar Dan dapat jadwal jam 4 sore.," Ucap Sari
" Naah... Ini paling bener... Elu udah bantuin kaka Gua dengan tepat." Jawab Budi
" Bener say... Aku jadi lebih ringan.... Makasih ya... " Ucap Fitri sambil mencubit manja pipi Sari.
Aku menuangkan kopi ke cangkir. Harumnya aroma kopi meruak menggoda Indra penciuman ku.
" Ayah.... Sarapan dulu yah.,." Ucap istriku sambil menyiapkan roti tawar.
" Sandwich ya yah..." Ucap Fitri
Aku mengangguk setuju.
Tak lama sandwich tuna terhidang dipiring
" Hmm..... Pasti mantap " ucapku
Budi mencomot sandwichku.... Menyusul Terry, teh Ita, Dan Silvia.
Aku hanya kebagian piring kosong Dan memandangi piring itu dengan haru.
" Hahahahaha... Ayah keduluan..." Ucap Fitri sambil tertawa melihat nasibku
Lalunia membuatkan sandwich lagi slam jumlah agak banyak.
" Teteh Aku mau.... " Ucap Rani
Dandannya beberapa Hari ini terlihat simple Dan cenderung tipis. Ia menuruti saran istriku. Ditambah pula kulitnya yang lining langsat membuat cerah aura wajahnya.
" Amm...." Sandwichku dicaplok Dinda
Kembali Aku bengong Dan bingung.
Istriku menyiapkan kembali sarapan untukku berupa rice bowl dengan topping ayam teriyaki
Yasmin Dan Yasna memperhatikan polah seluruh anggota keluarga yang begitu akrab Dan dekat satu sama lainnya.
Mereka mulai menikmati Dan nyaman dengan keadaan ini.
Akhirnya waktu beranjak Dan membawa kami menuju aktivitas baru pagi ini.

Mentari pagi tersenyum ceria menyambut langkah kami
Semoga Hari ini.. esok Dan seterusnya akan selalu cerah diiringi rishi sang Kuasa
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd