Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Sepertinya nyaman banget klo hidup diantara mereka semuanya.. hmmmm
 
mantap suhu ceritanya inspiratif sekali sama sekali banyak memberikan wawasan baru ga cuma esek2 doang
 
Senin 30 November 2020, 03:12
" Hhh... Ayah... Kok mentil yah...?" Tanya Fitri Saat terbangun dari tidurnya.
" Mm.... " Ucapku sambil terus mempermainkan putingnya yang lumayan mengeras Karena rangsanganku.
" Aahh.... Ayah....." Desahnya Saat tanganku membelai pinggulnya. Pahanya membelit pinggangku.
Kugeser posisinya agake menjauh dari putri kami agar Tak terganggu aktivitas kami.
" Ayah Ajeng periksa dulu Aja.... Biar tenang..." Pinta Fitri
Kuturuti maunya sambil melumat mesra bibirnya.
Kuperiksa bidadari mungil yang mulai djarambah tidurnya. Ternyata memang ia e e Dan feeling istriku yang Makin kuat chemistry bondingnya terbukti benar. Saat kubersihkan Ajeng membuka matanya Lalu tersenyum tipis sambil matanya mulai layu kembali. Aku tersenyum begitu juga Fitri yang melihat bayi mungilnya tersenyum Manis pagi ini.
Selesai mengganti pampers Ajeng kusimpan ia di box agar Makin nyenyak tidurnya.
Beres sudah tugas pagi ini.
Saat Aku kembali ke ranjamg kulihat istriku sudah melepaskan pakaian tidurnya Dan Hanya memakai BH Dan celana dalam yang ketat tipis.
Memeknya menggembung tembem indah Dan belahan memeknya terlihat menggoda jariku untuk membelainya.
" Emm... Hmhmhm..." Ia tertawa manja Saat ku belai mesra pipinya
Kulumat kembali bibir tipis indah merona.
"Hmmm.... Mmmmwwh.....mmmmh...." Desahnya Saat bibir kami saling lumat
Tanganku aktif menelusuri tubuh mulus yang tergeletak pasrah diranjang kami.
Bibirku merayap kearah leher jenjang istriku. Kukecup Dan sesekali kukelitiki dengan lidahku
" Hhh.. aaaa... Saaayaang.... Emmmh..." Desahnya Makin dahsyat
Aku berusaha membuka BH nya yang ternyata kancingnya berada di depan.
Dan terbukalah BH sexy yang membungkus buah dadanya yang mengkal padat.
Kubelai lembut puting kecoklatan yang mulai menegang akibat rangsangan yang diterima Fitri.
Bibir, lidah Dan jemariku menari lincah di tubuh mulusnya.
Bibirku merayap turun kearah Dada mengkal menantang itu.
Kumainkan lidahku di sekitar lingkaran berwarna coklat muda sambil jemariku mulai hinggap di gundukan memek tembem menggoda milik Fitri
" Emmmh... Ayahhhh..... " Desisnya menerima rangsangan yang kuberikan.
Jariku Makin nakal ku kelitiki belahan memeknya dengan jari tengahku
Tubuhnya menggelinjang menahan nikmat.... Kurasakan celana dalamnya Makin lembab Oleh cairan yang keluar dari memeknya.
Kuseliokan jariku kecelana dalamnya.... Kurasakan memek tembem yang empuk menggoda itu Makin basah Oleh lendir cinta yang keluar merembes dari belahan menawan memek Fitri.
Lidahku Makin asyik mengolah puting payudara Fitri yang Kian tegang menerima lumayan Dan jilatan dariku.
Bibirku terus merayap ke bawah menuju perutnya yang masih tetap rata Dan menarik...
Kukelitiki pusarnya dengan lidahku.
" Aahh.... Ayahhhh...." Desisnya Saat lidahku bermain di pusarnya.
Jariku Makin liar menjelajahi memek tembem berbulu tipis milik Fitri.
Ia mengangkat kepalanya mencoba melihat apa yang kulakukan.
Nafasnya Makin memburu menerima deraan kenikmatan rangsangan tanganku....
Tiba tiba ia melepaskan diri dari pelukanku Dan memposisikan tubuhku terlentang diranjang
Ia menempatkan memeknya tepat diwajahku sementara wajahnya berada di kontolku.
" Mmmwmm.... Mmm... Mmmm... " Suara yang terdengar Saat ia melumat kontolku dengan penuh nafsu.
Jujur Aku sangat menikmati perlakuannya. Dan kontolku Makin menegang menerima rangsangan Fitri.
Aku mencoba distracting agar Aku ngga keluar duluan. Otakku memerintahkan mulutku untuk berusaha memberikan kenikmatan di memek Fitri.
Aku mulai menciumi bibir memeknya yang kecoklatan akibat sering kulumat.
Kuviumi lembut memek merekah itu dengan penuh rasa Sayang.
" Auhh.... " Lenguhan Fitri terdengar lembut menerima kecupan mesra bibirku.
Kujulurkan lidahku menjilat lembut bibir memeknya.
Kujilati dengan penuh perasaan hingga ia mendesis hebat...
" Ssshh.... Ayahhhh.... Mmmmm.... Bunda ngga tahan... Aaah...." Desisnya tertahan.
Dan akhirnya tubuh indah itu bergetar Dan bibir memeknya kulihat berdenyut.... Kuteruskan rangsanganku di memeknya Dan gerakannya Makin liar Dan menggila.
" Aaaaa..... Eeehhh... Ayahh.... Bunda sammpeeh....." Desahnya lalu tubuhnya ambruk menindih tubuhku.
Ku balikkan tubuhnya Dan kupeluk mesra sambil kuciumi dahi, pipi Dan bibirnya
" Ayaah.... Belum dimasukkin bunda udah sampe.... " Rengeknya manja
Aku tersenyum Dan mencium jidatnya
" Hehehe... Enak ngga ?" Tanyaku.
Ia mengangguk
" Tapi Kan ayah belum...." Ucapnya
" Hey... Suka lupa sama ucapan ayah... " Ujarku sembari mempererat pelukanku di tubuhnya.
" Tapi Kan...." Protesnya yang langsung kupotong dengan kecupan mesra.di bibirnya
" Bunda bisa puas udah jadi kebahagiaan buat ayah.... Udah jangan protes lagi... Mmmwah...." Ucapku sambil menciumi bibirnya Dan wajahnya dengan mesra
" Aaah.... Ayah...." Ucapnya manja sambil memelukku
Obrolan kami masih berlanjut hingga kudengar suara Ajeng seperti ngobrol.
Kuhampiri putriku
" Aaah... Cintanya ayah sedang apaa....?" Tanyaku
" Mmmm.... Tatatatah.... Hkknnng...." Suaranya terdengar riang.
Istriku menghampiri kami
" Uuu... Sayangnya bunda.... Sedang apa cintaku.....?" Suara manja Fitri merayu Ajeng
" Haaaa....aaaw.... Hkkng....' jawab Ajeng gembira melihat ayah Dan bundanya
" Aaa.... Cintanya bunda bahagia bangeeet...." Ucap Fitri sambil menggendong putri kami
" Ayah... Punten Madu....." Pintanya
Kuambilkan Madu Dan Fitri mengoleskan tipis diputing buah dadanya, setelah dirasa cukup Fitri memangku Ajeng di kasur Dan memberikan fake breast feeding. Ajeng menikmati Teknik tersebut Dan merasakan seoalh olah ibunya lah yang sedang memberikan kasih sayang penuh kepadanya.

Senin, 30 November 2020, 04:35
Ajeng telah lelap dalam.pelukan bundanya. Dan Fitri menyimpan Ajeng di bagian tengah ranjamg Dan di jaga 2 buah guling yang Ada dikasur. Baru Saja Fitri bangkit hendak ke Kamar Mandi Ajeng berguling Dan memeluk guling yang disediakan
" Hihihi... Cintanya bunda bobonya ngga mau diam....mmmwah...." Diciumnya putri tercinta amanat Sang Kuasa dengan penuh sayang.
Ia melangkahkan kaki ke Kamar Mandi menyusulku.
Beberapa menit kemudian kami Mandi bersama sambil memberikan sentuhan mesra satu sama lain. Karena waktu subuh yang singkat, Aku mengingatkan kepadanya agar wudhu Dan mengajaknya berjamaah, yang dijawabnya dengan anggukan manja Dan senyuman menggoda
Tak lama berselang kami melaksanakan ibadah subuh dengan khusyu. Selesai shalat kupeluk istriku Dan kuucapkan kata kata :
" Semoga pagi ini Dan seterusnya akan membawa berkah untuk ayah sebagai upaya ayah membahagiakan istri Dan anak anak ayah.... Bunda jangan lelah dalam menghadapi ayah ya...." Ucapku
" Aamiin... Ayah sikap Dan perilaku ayah, Cara ayah memperlakukan kami, merawat Dan menafkahi kami luar biasa sekali buat bunda. Bunda mohon ayah jangan ninggalin bunda Karena buat bunda ayah adalah imam, sekaligus panutan. Bunda sangat Sayang ayah....." Ucapnya sambil memelukku
Aku mengangguk sambil mengecup bibirnya
" Hkknnng...." Suara Ajeng terdengar lembut
Kami menoleh kearah kasur..... Ternyata Ajeng sudah bangun Dan memperhatikan kami dari balik guling yang menghalangi tubuhnya
" Aaaa.... Cintanya bunda udah banguun.... Sayangnya bunda udah gugah ya nak...." Ucap Fitri melihat Ajeng tersenyum sambil mempermainkan tangannya
" Hkknnng.... Atatatah...." Ucapnya pelan manja
Aku tertawa mendengar suara Ajeng seperti mengajak ngobrol
" Ajeng ibak sama ateu Sari dulu ya... Bunda mau siap siap ke Kantor...." Bujuk Fitri
" Haaaw..." Jerit Ajeng seperti gembira. Tangannya bergerak Makin aktif
Lalu Fitri memanggil Sari Dan meminta tolong agar Ajeng dimandikan. Dan Sari mematuhi permintaan Fitri.
Sementara itu Aku bersiap Dan salin pakaian menggunakan pakaian yang sudah disiapkan Fitri sejak semalam sebelum tidur
" E... E... Eh... Ayah kemejanya ganti jangan yang itu ah.... " Pinta Fitri
" Emang kenapa bun ?" Tanyaku
" Ngga ah.... Itu buat besok Aja.... Hari ini make yang ini.... " Ucapnya sambil mengambil kemeja pengganti.
Kuturuti keinginannya sambil tersenyum. Dan seperti biasa sebelum memakai pakaian, reknosa kubalurkan di ketiakku, agar ketiakku Tak berbau bangsat tentunya
Davidoff coolwater disemprotkan Fitri ke leher Dan pergelangan tanganku. Semerbak wangi Maskulin yang lembut menyeruak
" Hmmm.... Wangi..." Ucapnya sambil tersenyum Dan menciumku.
Setelah selesai berpakaian kami turun menuju ruang keluarga untuk sarapan. Fitri membuatkan menu sarapan berupa oatmeal Dan Susu. Sengaja ia menyiapkan bubur gandum agar kebutuhan nutrisi Dan serat untuk tubuhku berimbang.
" Lu typhus cuy ?" Tanya Budi sambil mencomot sepotong roti bakar coklat milik Rani
" Ngga.... Mang ngapa cuy ?" Tanyaku santai
" Lu makan bubur ntar jam 10 laper lagi lho.... " Ucapnya
Aku menanggapi dengan tersenyum. Saat Aku ngobrol Rani menyeruput kopi milikku....
" Wlwlwlwl.... Paiiit... Aaaa..." Rengeknya
" Hahahahaha.... Da kamu mah belum biasa nong... Nih punya teteh Aja..." Ucap Fitri sambil tertawa
" Nong... Kenapa ngga bikin sendiri kopinya..." Ucap Fikri mengingatkan Rani
" Belum bisa...." Jawabnya sambil menggelayut manja dilengan Fitri.
Fikri garuk garuk kepala ngga gatal menghadapi sikap Rani.
" Fikri.... Euh ribed.... Bisa ketuker sama Opik... Ki... Lu ajarin si Rani ngapa..." Ucap Budi menengahi
" Iya bang... " Jawab Fikri
Dan Fikri pun mengajari Rani membuat kopi. Berbagai pertanyaan Rani dijawab sabar Oleh Fikri.
" Kalo Gua jadi si Fikri udah bunuh diri kali..." Ucapnya sambil mengunyah cereal sarapannya
Suara ucapan Salam terdengar yang spontan kami jawab. Cipot, Revka Dan Khoer memasuki ruang keluarga.
" Hmmm... Pentil kisruh pasti nyari kopi sama cemilan...." Ucap Aidil
" Tau Aja Kong Ca'ak..." Jawab Cipot masih kalem.
" Jadwal elu kemana pot Hari ini ?" Tanya Budi
" Sementara masih ke Sudirman bang..." Jawab Cipot sambil mengunyah roti tawar.
" Mendingan lu field inspection dulu ke TBP. Liat requirement disana pot... Sudirman di handle sama Revka Dan Khoer " Saran Budi sambil menyantap sisa serealnya.
" Lah emang di TBP udah siap eksekusi bang ?" Tanya Cipot sambil mengunyah roti tawar tanpa isian.
" Udah... Makanya kalo bisa elu prepare disana, terus listing working tools yang bakal digunain. Kan elu juga entar yang release tagging buat approved tools." Kata Budi sambil kebingungan karena serealnya masih Ada terus.
" Ya udah pot. Kan di Sudirman working method sama permit birocracy udah Jalan. Udah bisa lah dilepas, apa tukeran Aja Gua ke TBP ?" Ujar Revka sambil nyelimit roti bakar milik Rani Dan Rifki.
" Gini Aja bang... Gimana kalo kita berdua kesana. Klewer di Sudirman dulu. Hanya sehari kok wer...." Ucap Cipot
" Ntar... Ntar... Ntar.... Klewer siapa ?" Tanyaku bingung
Cipot Dan Revka menunjuk Khoer dengan hidung mereka
" Masya Allah.... Ngeganti nama seenaknya...." Protes Terry
" Tadinya mau diganti make Diana... Tapi berotot.... " Ucap Cipot santuy
" Bangke... Udah ngarang lagi Aja Ni bibit riweuh...." Protes Khoer
" Hadduh.... Serahlah... " Ucapku pasrah yang diiringi tawa semuanya
" Gimana wer ?" Tanya Cipot
" Ok.. ngga masalah... Toh paling yang sibuk Hanya urus urus permit ke CM" ujar Khoer tenang.
" Siip..... " Ucap Budi
" Hlah nanti mereka Jalan make apa ?" Tanya teh Ita
" Make kaki...." Jawab Cipot tenang tanpa perasaan berdosa
" Iiyyhh..... Ni bibit prahara...." Ucap teh Ita gemas mencubit pipi Cipot.
" Adadadadada.... Sakit teh...." Keluh Cipot sambil mengusap pipinya
" Lu lagi...." Kritik Revka
" Hlah.... Emang jawaban Gua salah ya ?" Tanya Cipot ke Khoer
" Ngga salah... Cuman nyebelin Aja sih...." Jawab Khoer kalem sambil mengaduk kopinya
Yang lain masih tertawa melihat polah Cipot. Tak terkecuali Yahya yang sampai batuk batuk mendengar jawaban Cipot yang kalem Bagai gedebok pisang hanyut dikali
" Kalian mau berangkat pake kendaraan apa ?" Tanya teh Ita menegaskan
" Motor....." Jawab Cipot Dan Revka kompak
" Nah Kan jelas... BOP harus disiapin soalnya...." Ucap Yahya
Suara pintu Kamar tempat Rani Dan Kania tidur terbuka Yasmin Dan Yasna keluar dari kamar beserta Kania.
Pakaian mereka hitam putih
" Eh.... Kalian berdua kaya mau kerja di pom bensin.... Make item putih...." Komen Iandi
" Hloh... Kan aturannya dimana Mana kaya gitu bang..." Ucap Yasmin
" Ya ngga lah sayang.... Disini buat kalian beda.... Ganti make baju kerja yang lain gih...." Ucap Terry
Yasmin Dan Yasna menuruti perintah Terry
" Itu Yasmin di bawah kamu Aja hun. Si Yasna sama Deyan." Usul Budi
" Gua setuju banget. Karena nantinya akan ketahuan aslinya kemampuan pekerja kita. Dan penempatan yang tepat Ada dimana " ucapku
Kania menghampiri Ilham yang sedang asyik merapikan bajunya. Dibantunya Ilham merapikan pakaian agar terlihat elegant Dan menarik
" A Kiki... Mau roti coklat...." Pinta Rani manja. Fikri membuatkan permintaan Rani dengan telaten.
" Pot... Ambil kayu cagak atau apalah sama karung..." Pinta Revka sambil memandang tajam ke satu titik
" Kaya mau nangkep uler bang...." Ujar Cipot sambil melangkah ke dapur mengambil permintaan Revka
" Jangan Ada yang kesini atau membuat gerakan mendadak..." Ucap Revka
Lalu ia menghampiri titik yang ia pandangi sejak tadi
Ada suara sedikit berisik Saat Revka melakukan aksinya. Kami masih belum tahu apa yang ia lakukan...
" Adadadada.... Sakit kampret !!" Sergah Revka
Seekor ular sebesar 3 jari tangan orang dewasa dipegangnya. Lalu ia masukkan kedalam karung.
" Ya Allah.... Kok bisa Ada ular disini ?!?!?" Tanyaku kaget luarbiasa
" Wadduh.... " Ucap Budi
" Ngga apa apa... Ulernya nggak berbisa kok. Jenisnya dari keluarga retculata " Ucap Revka sambil memencet lukanya agar darah yang keluar berhenti.
" Dinda.... Din... Minta Povidone Iodine cepet..." Ucap Fitri agak panik
" Teh... Ngga usah panik... Lukanya ngga dalem kok... Sama kaya kena duri Aja...." Ucap Revka
" Ngga gitu juga Sodikin... Tetap Aja harus di bersihkan Dan diobatin" protes Budi
Aku menerima Povidone Iodine Dan kapas serta kassa pembalut dari Dinda
Kubersihkan Luka ditangan Revka. Ternyata ucapan Revka benar. Lukanya tidak parah. Aku bersyukur bahwa Revka memiliki pengalaman petualangan Alam bebas. Sehingga paham akan situasi seperti ini.
" Hari minggu Revka mau sweeping disekitar sini. Takutnya Ada datang ular tersembunyi." Ucapnya
Aku mengangguk setuju Dan berjanji akan ikut Serta.
" Alhamdulillah ngga sampe ngeganggu Ajeng " Ucap Cipot sambil memegangi karung berisi ular sanca tersebut.
" Pot.... Kita kasihin ke BKSDA aja. Biar dilepas liarkan ke habitatnya " Ucap Revka
" Iya... Sesudah sweeping.... Takut Ada yang lainnya bang..." Ucap Cipot.
Revka Dan Cipot sepakat bahwa mereka akan membawa ular itu kerumah Revka agar bisa disimpan dulu dikandang khusus bekas kura kura milik adik Revka.
Mentari Makin meninggi Dan memberi Tanda bahwa kami harus segera berangkat.
Aku Dan Fitri berpamitan dengan Ajeng. Sementara Silvia Dan bu Pras akan berada dirumah kami sambil menunggui Ajeng. Kebetulan Silvia baru turun piket. Sehingga Hari ini ia diberi libur.
Dan kami pun berangkat menatap tantangan gemilang pagi ini

Senyuman Dan tawa kalian
Tak akan kulupa sampai kapanpun
Tak akan lekang dimakan usia
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd