Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Minggu, 29 November 2021, 16:03
Aku terbangun Dan melihat kesamping. Istriku masih tidur termasuk Ajeng putriku yang tertidur di pelukan bundanya.
" Mmmmwwh..... Sayang..... Jam 4.... Ashar dulu yuk...." Ajakku setelah mengecup bibir Fitri lembut
" Mmmmhhhmm..... Masih pengen dicium...." Rengek Fitri manja sambil mengeliat
Ku kecup lembut bibirnya Dan ia terlihat menikmati apa yang kulakukan.
Tak lama kami saling cium Dan peluk
" Ehe.... Ehe .... Nng.... " Suara Ajeng menangis
Rupanya is melihat apa yang kulakukan pada bundanya
" Aiih.... Sayangnya bunda ngambek...." Ucap Fitri sambil memeluk Ajeng Dan menciuminya dengan penuh kasih sayang.
" Ayah.... Ajeng ngambek ngga dipeluk ayah...." Ucap istriku
" Waddduuhh.... Cinta ayah.... Kenapa nak ? " Aku mencoba membujuk
Tangis Ajeng agak mengeras
Kucoba memeriksa pampersnya, ternyata ia e e...
Sari yang mendengar tangisan Ajeng mendatangi Kamar Ajeng
" Say.... Disini...." Ucap istriku
" Iya bun... Punten bun Sari Masuk ya...." Ucapnya meminta izin
" Iya say...." Jawabku
Lalu Ajeng diambilnya untuk di bersihkan Dan dimandikan
Aku Dan Fitri Masuk kedalam Kamar Mandi untuk Mandi Dan mempersiapkan diri untuk shalat ashar
" Mmmwh.... Aah..... Ayaah.... ooh..." Desah Fitri Saat ku belai mesra memeknya
" Quickie ?" Tanyaku sambil tersenyum
Fitri mengangguk sambil membuka pakaianku Dan celana dalamku
" Hmm.... Makin kekar perkasa...." Ucap Fitri sambil tersenyum nakal Saat ia membelai kontolku
Aku mengamgkat dagunya Dan mulai melumat bibir indah Nan merekah merah
Tangan Fitri memeluk leherku sementara bibir kami saling bertaut mesra
Rabaan tanganku menggapai buah Dada indah sekal milik Fitri. Kuremas lembut sambil sesekali kupermainkan puting mancung berwarna pink kecoklatan
" Mmmwh.... Masukin yah.... Hhh.... Ayo yah....." Pinta Fitri sambil mengambil posisi nungging... Sementara tangannya berpegangan ke wastafel
Kuarahkan kontolku ke lubang memeknya... Saat kuraba ternyata memek Fitri sudah basah Oleh cairan cintanya
Perlahan kutekan pinggulku hingga akhirnya kontolku berhasil menembus memek Fitri yang masih menjepit ketat
" Eummh.... Aah.... Ayahhhh.... Enak banget.. " Desahmya sambil menikmatinsesaknya kontolku mengisi ruang didalam memeknya
Kugerakan pinggulku maju mundur dengan kecepatan sedang. Kukecup leher jenjang mulus milik Fitri sambil kukelitiki dengan lidahku.... Dengan sangat perlahan kutarik kontolku hingga menyisakan kepalanya didalam memek Fitri Dan tiba tiba kutekan kuat kuat kontolku kedalam memeknya
" Ahhkk ... Oouhh... Ayahhhh... Eummh..... Dalem banget yah.... Oouhh.... " Kulanjutkan genjotanku di memeknya sambil tanganku meremas remas buah Dada sekal padat yang menggantung pepal
" Aah... Ayah kontolnya keras banget... Bunda Suka yah.... Terusin yah.... Teruuss..... Aahh....." Racaunya menerima serangan nikmat di memeknya
Sementara itu akupun merasakan semakin dekat dengan puncak kenikmatan..... Ada rasa mendesak dikontolku yang minta untuk dikeluarkan
Kupacu gerakanku maju mundur dengan ritme konstan
" Ayaah... Bunda sampe yah... Aah.... Sampe.... Sampe..... Aaahh..." Racaunya saat hantaman badai kenikmatan bercinta menerpa tubuh indah itu. Tubuhnya bergetar menerima hantaman demi hantaman badai orgasme. Disaat bersamaan kontolku Tak sanggup menahan desakkan yang memaksa keluar
" Oouhh..... Bundaaa....." Desahku pendek sambil memeluk perut Fitri Dan mencium pipinya
" Hhh.,.. Hhh.... Hhh... Enak banget yah.... Bentar tapi berasa..." Ucap Fitri sambil mengelus pipiku dengan mata terpejam menikmati sisa kenikmatan sambil mengatur nafasnya
Aku masih mempermainkan buah Dada yang indah itu.
" Mandi yah...." Ajak Fitri
Dan Tak lama kemudian air shower mengguyur tubuh kami yang baru Saja menikmati indahnya cinta
Selesai Mandi Dan shalat ashar kami mengobrol di ruangan keluarga sambil menunggu maghrib tiba.
" Bang.... Itu anak anak di Sudirman kok ngeyel ya.... " Ucap Cipot kepada Budi
" Ngeyel kenapa pot ?" Tanya Budi
" Sudah dibilangin.... Disuruh make body harness nolak melulu.... Alesannya susah gerak lah.... Sakit lah.... " Keluhnya
" Ya udah besok lu Gua bekelin Surat perintah penertiban APD. Yang ngga pake APD harus lu tindak.... Dan Tau Kan alesan apa yang harus lu omongin...?" Ucap Budi kepada Cipot
" Okay bang...." Ucapnya senang
" Rev... Rabu lu di TBP citeureup ya " perintah Budi kepada Revka
" Okay bang.... Eh... Emang udah mulai ?" Tanya Revka
" Udah Ahmad..." Komen Budi
" Oooo....." Jawab Revka
" Assalamua'laikum..." Suara Silvia Dan bu Pras memasuki rumahku
" Haaai.... Kemana Aja..... " Seru Fitri
" Alaaah... Baru sebentar ditinggal juga... Eh kami udah beresin pembelian rumah di blok DF/2 itu... Cuman tetap harus ada minor renovation...." Ucap bu Pras
" Eummh.... Bagian mananya ?" Tanyaku
" Garasinya.... Keramiknya banyak yang pecah.... Pas masang banyak yang kopong tengahnya kata si papi..." jawab Mey Lin Erl alias bu Pras 1
" Besok coba saya liat kesana " ujar Johan
Obrolan mengenai rumah baru Pak Pras pun ramai terdengar untuk beberapa waktu.
Tak lama berselang maghrib pun tiba. Kaum lelaki berjalan bersama sama menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Selesai shalat maghrib kami kembali menuju rumah
" Eh.... Mas... Apaan ini ?" Tanya Opik kepada seorang pedagang
" Ini sekoteng Pak" jawab si tukang dagang
" Wah..... Kerumah mas... " Pintaku membayangkan nikmatnya sekoteng dengan taburan kacang tanah panggang
Sesampai dirumah
" Mas saya satu ya..." Ucapku memesan sekoteng
" Baik Pak..." Jawab si pedagang
" Pesen apaan yah ?" Tanya Fitri Saat ia menyusul keluar
" Sekoteng bun... Ajeng Mana ?" Tanyaku
" Ada didalem... Nanti Aja kalo mau diajak kesini mah...." Jawab Fitri
Pesananku tiba... Harum jahe Dan kacang tanah panggang menggoda seleraku
" Iiii.... Wangi... Nyobain yah...." Pinta Fitri
" Bentar... Masih panas...." Ucapku sambil berusaha mendinginkan sekoteng di sendok
" Mmm.... Enak banget... " Ucap Fitri
Kurasakan kuah sekoteng itu.... Hmm.... Manisnya Gula asli yang tidak tercampur pemanis buatan....
" Abang... Makan apa ?" Tanya Terry
" Sekoteng" jawabku
Lalu Terry menghampiri Budi Dan mencicipi sekoteng miliknya
" Enak ngga bang ?" Tanya Rani
" Nih Cobain... " Jawabku sambil menyuapi Rani
" Mm... Anget jahe... Mas aku mau satu kaya punya bang Dicky...." Pesan Rani
" Iya mbak... " Jawab si pedagang
Sementara Yasmin Dan Yasna takjub melihat caraku memperlakukan Rani Tak ubahnya adik kandumgnya. Dan mereka Tak melihat wajah cemburu Fitri seulaspun
" Na.... Pak Dicky bener bener memperlakukan semua sebagai keluarga ya... Ngga salah kalo kita milih kesini...." Ucap Yasmin
" Iya... Untungnya Nana but sama kaka..." Jawab Yasna
" Hei... Telat pesen keabisan lu...." Ucap Tebe kepada gadis kembar itu
" Iya Pak.... " Jawab Yasmin
" Njir... Pak.... Tua Amat ya kita...." Keluh Tebe
" Kita ??? Elu Aja kali....!" Sanggah Johan kalem
" Vangke...!" Protes Tebe lagi
Sambil menikmati sekoteng Aku meminta Yasmin Dan Yasna menyesuaikan panggilan kepadaku maupun yang lain. Tentunya demi kenyamanan komunikasi. Apalagi Fitri sudah memploting bahwa Yasmin akan berasa dibawah Terry Dan Yasna bersama Iandi
Sekilas Aku melihat Rani sedang disuapi Oleh Fikri
" Deyan... Aa....." Ucap Budi menggoda Rani Dan Fikri
" Aamm... Nom... Nom.. Nom...." Jawab Iandi merespon godaan Budi
" Bang Budi ih.... Jelek...." Omel Rani
Terry tertawa melihat kelakuan Rani kepada Budi
Tiba tiba....
" Selamat malam Pak.... Saya mau jemput Rani..." Ucap sebuah suara
Kulihat siapa yang berbicara barusan... Ternyata FERIN.....!!
" Anda siapa ?" Tanya Silvia
" Saya pacarnya Rani...." Ucap Ferin
" Maaf mas ... Numpang lewat.... Saya mau Masuk.... " Ucap Teguh
" Mas ????.... Dia cewek kubiill...." Sergah Tebe
" Hlaaah.... Tak Kira lanang.... Eeh.... Asline wadon.... Dunia Wis ruwet iki..... " Keluh Teguh alias kubil
Kami tertawa mendengar ucapan kubil yang polos apa adanya
" Rani... Ayo pulang..." Ucap Ferin memaksa Rani
" Maaf Ferin... Aku masih mau hidup normal dengan lelaki yang akan menerimaku apa adanya.... Ini calon suamiku.... Bapak Dan Ibuku udah setuju...." Ucap Rani sambil menggayuti lengan Fikri. Awalnya wajah Fikri agak kaget tetapi ia berhasil menguasai diri dalam waktu yang sangat singkat
" Iya... Saya Fikri calon suami Rani.... Dan Rani memilih saya lelaki sejati dan tulen sebagai pasangan hidupnya...." Jawab Fikri mantap
" Ngga bisa gitu.... Rani udah disakitin sama Dio Dan saya yang mengobati rasa sakitnya... Ngga mungkin Rani berpaling..." Ucap Ferin sengit
" Ya kalo.nggak percaya Tanya Aja sama Rani juga abang abangnya....." Ucap Iandi santai menyebalkan
Ferin melangkah masuk bermaksud menarik Rani
" Uuwwweeeeyyy..... Ngga Ada sopannya.... Kalo bukan cewek udah Gua asah ke aspal nih..." Ucap Cipot sambil menelungkup
" Maaf mbak.... Sepertinya anda melanggar Etika Dan kesantunan sebagai tamu. Kami belum mempersilahkan anda Masuk.... Tapi anda menerobos Masuk.... Anda sudah melanggar pasal 167 ayat 1 KUHP " Ucap Silvia
" Aaah... Ngga usah banyak mulut..... Dasar Betina...." Sergah Ferin
" Aah.... Ngga usah banyak bulu.... Dasar sapu tangan raja namrudz...." Ledek Cipot sambil santai tiduran
" Saya ingatkan kepada anda bahwa saya bisa melakukan tindakan tegas untuk mencegah anda masuk kerumah ini...." Ancam Silvia tajam
" Boleh Coba... Rani.... Ayo pulang....." Paksa Ferin sambil melangkah Masuk ke terasa rumahku
Sat langkah.... Dua langkah.... Dan dilangkah yang ketiga....
" Heuupp.... Gedubraak....!! Euhhhh...." Suara seseorang terbanting kelantai
Kulihat Ferin tertelungkup dilantai. Sementara tangannya dipiting kuat Oleh Silvia di punggung Ferin
" Atasnama hukum anda saya tangkap dengan tuduhan pelanggaran pasal 167 ayat 1 KUHP...." Ucap Silvia tegas
" Memangnya kamu siapa bisa nangkep Aku ??? Polisi ???" Erang Ferin berusaha melepaskan tangannya
" Bripka Silvia. Sat PPA Polres disini... Kenapa ? Keberatan...??" Tanya Silvia
" Ampun bu.... Ampun... Jangan tangkep saya bu.... Ampun...." Rintih Ferin antara kaget, takut Dan ngga berdaya
" Sil... Sil... Udah sil...." Pintaku
" Tapi bang...." Protes Silvia
" Siil.... Udah dulu udah... " Pintaku lagi
" Duduk !!!" Perintah Silvia kepada Ferin dengan sebal
Ferin terpaksa menuruti perintah Silvia
" De... Eh... Nama kamu Ferin ya ?" Tanyaku
" Iya Pak...." Jawab Ferin sambil menunduk
" Atas dasar apa kamu memaksa adik saya Rani untuk pulang ? Atas dasar apa kamu merasa paling berhak mengatur langkah adik saya Rani ?" Tanyaku
" Dia pacar saya Pak... Kami udah sama sama berjanji akan selalu bersama. Tapi kenyataannya.... " Ucap Ferin
" Kenyataannya Rani memilih Jalan yang sesuai kodratnya. Dia ngga mau terjerumus dalam kehidupan menyimpang..." Sanggahku
" Maaf.... Saya nggak percaya itu pilihan Rani... Pasti dia dipaksa " Ucap Ferin dengan mata nyalang Karena marah
" Aku milih Jalan yang sesuai kodratku Karena Aku Tau apa yang kupilih sama kamu itu salah Rin.... Aku ngga mau tercebur kedalam dosa..... Aku takut dilaknat... " Isak Rani agak ketakutan Fikri memeluk erat tubuh Rani agar Rani tahu Ada yang akan menjaganya.
" Mbak... Maaf ya Gua ngasih Tau.... Allah menciptakan Adam Dan Hawa untuk mengisi dunia ini... Bukan Tati Dan Hawa.... Aah gimana sih... Dasar.... Selop gedeng permoni.... " Komentar Cipot sableng
" Maaf mbak... Ucapan adik saya Cipot benar adanya. Kalaupun anda memaksa Rani untuk ikut sama anda... Ngga Hanya bu polwan yang akan menghalangi... Seisi rumah ini juga bakal bertindak tegas...." Ancamku dengan tatapan tajam menusuk
" Mbak.... Ingatkah mbak akan kisah kaum nabi Luth yang dibinasakan Allah Karena menyukai sesama Jenis ? Ingatkah anda akan kisah Kota Sodom Dan ghamurrah yang di lenyapkan karena menjadi pusat kisah cinta sejenis ??" Tanya Opik
Ferin terdiam
" Maaf mbak... Rani adik bang Dicky... Otomatis dia adik saya juga.... Saya ngga akan mengizinkan adik saya jadi seperti kaum nabi Luth yang kaya jeruk makan jeruk...." Ucap Opik
" Jeruk makan siang....." Timpal Revka
" Deeuh.... Serius kusnadi...." Ucap Budi sambil nyengir
" Haiih.... Beta Seng bisa sangka kalau Ada noni semanis ose gemar menikmati lubang yang mirip Deng ose punya Koh...?" Tanya Dennis ketus
Yasna Dan Yasmin ngikik tertahan mendengar umpatan Dennis
" Mbak... Kamu masih muda... Masih banyak waktu untuk taubat Dan melepaskan diri Dari kehidupan laknat seperti ini.... Sudahi Gaya hidup LGBT... Karena itu adalah salah satu hasutan setan yang nyata..." Ucap Opik lagi
" Sejuta dalil yang kamu berikan kepada saya nggak akan merubah pikiran Dan pilihan Jalan hidup saya...." Jawab Ferin
" Ya terserah.... Yang jelas kami gugur kewajiban mengingatkan anda. Tetapi kami akan tetapi melaksanakan kewajiban kami terhadap adik kami Rani...." Ancam Opik
" Apapun caranya akan saya lakukan... Bila perlu dengan Cara keras...." Ancam Ferin
" Hmmm... Pasal 167 ayat 1 udah terpenuhi Dan sekarang pasal 2 juga terpenuhi..... " Ucap Silvia. Lalu ia memborgol tangan Ferin
" Lepasin !!!! Lepasin tangan Gua !!!" Teriak Ferin
" Iya nanti di Polres...." Ucap Silvia
Lalu ia meminta Ismet memanggil satpam
Saat satpam tiba ia memberi instruksi agar Ferin dibawa ke Polres untuk dilakukan penahanan sebelum BAP. Lalu ia mengontak rekannya agar menangani Ferin diMapolres.
Fitri menghampiri Rani yang menangis ketakutan
" Udah udah nong.... Udah.... Kamu masih sama kami.... Masih bagian Dari kami... Dan akan kami lindungi...." Ucap Fitri sambil memeluk Rani
" Teteh Aku takut di Ferin bakal balik lagi.... Aku ngga mau jadi bejat lagi...." Ucap Rani sesengukan dipelukan Fitri
" Ngga akan... Dia ngga akan balik lagi... Ada Silvia yang menjamin...." Ucap Fitri
" Iya nong.... Dia ngga akan balik lagi yaaa... Selama 9 bulan.... Paling cepat itu juga... Dia bakal lama dipenjara...." Ucap Silvia
Rani memeluk erat tubuh istriku seolah meminta penegasan bahwa ia dilindungi Oleh kami.
Budi menghampiri Rani
" Nong.... Kamu bagian Dari kami Dan kami nggak akan pernah membiarkan siapa pun mengganggu.... Kamu inget apa yang Gua lakukan sama Dicky pas Ada yang bikin ulah ?" Ucap Budi
" Iya bang...." Jawab Rani
" Nah kalo Ferin maksa... Kejadiannya kurang lebih kaya gitu.... Cuman sama si Mpi eksekutornya...." Ucap Budi
Terry membelai rambut Rani dengan penuh Sayang
" Fikri.... Mulai Saat ini Rani jadi tanggung jawab elu sebagai calon suaminya...." Ucap Budi tegas
" Siap bang..." Jawab Fikri
Akhirnya situasi berangsur tenang bahkan Rani sudah mulai bisa tertawa Dan membalas candaan kami walaupun suaranya masih parau akibat tangis Dan kekalutan...
Selesai kejadian Ferin... Kami memutuskan makan nasi goreng @fq_lex yang terkenal gahar sambalnya. Tak terlewat tawa Dan canda juga kehangatan antara anggota keluarga mewarnai makan makan kami di kedai nasi goreng itu
Selesai makan kami beranjak ke Kamar untuk beristirahat.
Tak lupa kujalankan kewajibanku menjalankan ibadah shalat isya bersama Fitri dikamar...
" Hmmm.... Memek bunda masih merasa penuh yah...." Ucap Fitri Saat kami merebahkan diri dikasur
Tiba tiba kuserang memek Fitri dengan kelitikan Dan jepitan lembut bibirku
Fitri tertawa tertahan mendapatkan serangan mendadak dariku
" Mmmwh.... Bunda.... Terima kasih buat Hari Ini Dan seterusnya.... Jangan lelah mencintai ayah ya bunda..." Ucapku
" Mmmmm... Ayah yang jangan lelah menghadapi bunda dengan segala kekurangan bunda " bisiknya dengan wajah cantik Dan tatapan mata seindah bintang kejora yang menatapku mesra
" Biarkan ayah mencintai segala kekurangan bunda.... Karena nggak Adil kalo ayah Hanya mencintai kelebihan bunda..." Bisikku sembari memeluk Fitri
" Makasih ayah... Biarkan bunda mencintai ayah seutuhnya.... Tetaplah jadi pahlawan buat kami ya yah...." Pinta Fitri
Kupeluk tubuhnya hingga akhirnya kami terlelap menghabiskan sisa malam...

Hari esok Kan segera kita jelang
Surut kita berpantang
Walaupun cobaan silih berganti datang
Karena kita harus menang.....!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd