Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA The Introvert (Is Back) (Update Part 16)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Njir saya sampe search di youtube dong "goyangan shania gen 1 jkt48" biar makin berasa hahaha
Mantap hu ceritanya, lancrotkaann
 
Cappuccino in the Morning

Aku terbangun dari tidurku, kulihat Shani dan Gracia masih tertidur disebelahku. Gracia tidur tengkurap di sebelah kiriku, punggungnya yang seksi dan menggoda itu terpampang sangat jelas. sementara Shani tidur memelukku dari sebelah kanan. Tubuh kami bertiga tidak ada yang tertutup sehelai benang sedikitpun. Hanya selimut yang menutup kulit kami dari dinginnya Ac di kamarku. Aku yang melihat itu hanya tersenyum bahagia. Ah siapa sangka momen menegangkan semalam bisa menjadi manis seperti ini.

Oh iya, kalian penasaran kan apa yang terjadi semalam ? jadi begini ceritanya….



Flashback Semalam…

“Heeeeeeh ?” Ucapku kaget

Shani tiba tiba langsung menarik tanganku sambil berjalan menuju kamarku di lantai 2

Aku hanya pasrah saat Shani menarikku, Gracia mengikuti kami dari belakang.

Setelah kami semua berada di dalam kamarku Shani tiba tiba langsung menciumku, ciumannya begitu ganas, tidak seperti biasanya. Biasanya dia menciumku dengan malu malu, kali ini dia betul betul liar dengan memainkan lidahnya. Aku yang gelagapan dengan tingkahnya mencoba menandingi ciumannya. Aku kehilangan waktu berapa lama kami berciuman, bahkan aku tidak tahu apa yang Gracia lakukan saat kami berciuman.

“Aku kangen kamu sayang” Kata Shani setelah ciuman kami terlepas

“Aku juga sayang” Jawabku sambil memandanginya mesra, Shani hanya tersenyum.

“Ih ci Shani, giliran dong, aku juga pengeeeen” Tiba tiba Gracia sedikit mendorong Shani kemudian menciumku juga

Ciuman Gracia sama liarnya dengan Shani, Lidahnya menarik lidahku dari dalam mulut. Lidah kami menyatu dan bergerak sesuai arahan lidahnya Gracia. Shani yang melihat itu tiba tiba mencium dahiku terus kemudian turun ke pipiku sebelum akhirnya dia menunduk dan mencoba melepas kancing celana jeansku. Setelah berhasil dia pun menurunkan celanaku kemudian meraba raba penisku yang masih terlindungi celana dalamku.

Gracia tiba tiba menghentikan ciumannya, tiba tiba juga dia menarikku kemudian mendorongku ke kasur. Kini aku terlentang di kasur. Shani yang melihat itu langsung berdiri kemudian menarik celana dalam ku. Penisku pun mengacung tegang di hadapan mereka.

“Oh jadi ini yang hampir bikin kamu hamil Ge ?” Ucap Shani menoleh ke Gracia

“Iya ci, ini yang bikin aku hampir hamil” Jawab Gracia sambil menyentil penisku secara pelan

“Ih nakal ya kamu, harus di hukum” Ucap Shani lagi sambil menunjuk penisku

“Ayo ci, kita hukum bareng” Jawab Gracia sambil menggenggam penisku

Mereka pun langsung mengerjai penisku, Gracia menjilat batangku sementara Shani menghisap hisap buah zakarku, aku yang merasakan Penisku sedang dikerjai oleh mereka berdua hanya bisa merem melek merasakan sensasinya.

“Aaarrrghhhh, haduuuuh, Aaaaarrrrrgggghhhh” Ucapku keenakan

Aku semakin kesetanan ketika Gracia melakukan blowjob di penisku. Shani yang melihat itu hanya tersenyum, kelihatan tidak ada rasa canggung di antara mereka. apakah mereka pernah ngelakuin ini sebelumnya ?

Tiba tiba Shani berdiri, kemudian melepas baju kemeja yang dia pakai. Bra warna hitam yang dia pakai untuk menutupi payudaranya yang sedang itu pun terlihat. Kemudian dia melepas celana panjang warna hitamnya itu. Setelah itu Cd warna hitamnya pun dia lepas juga. Sungguh pemandangan yang indah dapat melihat bidadari seperti Shani melakukan hal yang nakal seperti itu di depanku.

Tiba tiba Shani menduduki wajahku, terpampang jelas Vagina warna pink segarnya itu di depanku.

“Kamu kemarin pengen ini kan ?” Ucap Shani genit dengan ekspresi yang bikin aku tidak tahan



Aku pun langsung menjilati Vagina Shani tanpa membalas pertanyaannya. Vaginanya itu betul betul kuaduk dengan lidahku. Aroma khas Vaginanya yang kuhirup betul betul menambah sensasi nikmat yang kurasakan saat menjilatnya. Shani hanya menggeliat sambil menahan rangsangan yang kuberikan, sambil sesekali mendesah.

“Aaaaaahhhhhh, Sayang, Aaaaaaaahhhhhhh” Desah Shani tak karuan

Gracia masih setia memberikanku Blow Job dari bawah sana. Dia begitu fokus memaju mundurkan kepalanya. Entah berapa lama sudah dia melakukan itu. Konsentrasiku terhadap Vaginanya Shani terpecah karena Blowjobnya Gracia yang semakin lama semakin tak karuan. Penisku betul betul dimainkannya dengan liar.

Shani yang menduduki tiba tiba melepas bra nya. Kini Shani sudah telanjang bulat. Dia tiba tiba bangkit kemudian menyuruh Gracia menghentikan Blowjobnya. Gracia hanya menurut sambil memasang muka cemberut.

“Siap siap sayang” Ucap Shani tiba tiba, kelihatannya dia sudah siap memasukkan penisku ke vaginanya,

“Eeeehhhh, bentar dulu ci” Ucap Gracia tiba tiba menahan Shani

Tiba tiba Gracia berdiri kemudian melepas baju dan celananya, lengkap dengan Bra dan Cd warna ungu nya. Sekarang Shani dan Gracia sudah telanjang bulat. Terlihat betul kontras perbedaan bentuk tubuh mereka, Shani yang tinggi, langsing, dan sexy dengan Gracia yang montok dan menggoda. Betul betul pemandangan yang luar biasa.

“Lanjut ci” Ucap Gracia sebelum tiba tiba dia melompat kemudian menciumku, aku pun gelagapan lagi, aku mencoba untuk mengimbangi ciuman Gracia yang betul betul liar itu.

Tiba tiba aku juga merasakan penisku masuk ke dalam sesuatu yang licin. Ternyata Shani sudah memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Dia langsung menggoyangkan pinggulnya secara erotis. Tubuhku jadi tak karuan, Dinding vaginanya terasa seperti menyedot nyedot penisku, belum lagi ditambah sensasi dari goyangannya yang tidak bisa kujelaskan dengan kata kata. Aku pun kelabakan, aku harus mengimbangi ciuman Gracia sambil menahan goyangan dari Shani. Rasanya betul betul seperti ingin meledak.

Gracia menghentikan ciumannya, kemudian mencium Shani, Shani pun membalas ciuman Gracia sambil masih menggoyangkan pinggulnya. Aku yang melihat itu pun tersenyum dan sekaligus merasa lega. Kini aku bisa fokus pada penetrasiku terhadap Shani. Aku pun langsung menggenggam pinggulnya itu sambil mengikuti irama goyangannya. Terlihat pinggangnya meliuk liuk ke atas ke bawah. Dia betul betul menikmatinya. Aku yang melihat itu pun kepikiran untuk mengerjainya. Pinggulnya yang kugenggam itu tiba tiba kuangkat kemudian aku menyodok dia secara cepat. Shani yang tadinya fokus berciuman dengan Gracia tiba tiba mendesah keras dan cepat.

“Aaaahhhh, By, Ahhhhhh, pelan pelan Aaaaaaahhh” Desah Shani saat aku menghujamnya cepat

Aku tidak menghiraukannya, aku semakin cepat menyodoknya, Shani hanya mendesah saat menerima perlakuanku itu. Aku juga sempat melirik Gracia, Gracia kini memainkan vaginanya dengan jarinya. Terlihat matanya terpejam saat melakukan itu. Aku yang melihat itu ingin rasanya mengerjai Gracia, tapi aku harus selesaikan dulu aktivitasku dengan Shani. Tapi tidak lama, Shani berteriak

“By, AKU KELUAR AAAAARRRRRGGGGGGHHHHHH” Teriak Shani sambil masih kusodok dengan cepat

Aku yang mendengar itu langsung berhenti menyodok, terasa cairan vagina Shani yang hangat menyembur penisku, Shani Orgasme dan tiba tiba dia ambruk menindih dadaku.

“Haaah, Haaaah, Ih, kasar banget sih” Ucap Shani sambil mencoba mengatur nafasnya, kemudian dia menyubitku lemah di dada.

“Hukuman kamu nge prank aku sayang hehe” Ucapku sambil mengecupnya mesra

“Haaaaah, ya udah, tinggal Gracia nih yang belum di hukum” Ucapnya sambil masih mencoba mengatur nafas

“Iyaa sayang, kamu istirahat dulu ya” Jawabku sambil mencium keningnya

Penisku langsung terlepas dari vaginanya saat dia bangkit dari tubuhku, kemudian dia berbaring telentang di sebelah kananku.

Aku pun langsung bangkit kemudian menoleh ke arah Gracia, terihat dia masih fokus mengubek ubek vaginanya sendiri sambil memejamkan matanya. Aku pun langsung menggendong Gracia yang masih fokus masturbasi itu. Gracia kaget dengan perlakuanku yang tiba tiba itu. Aku gendong dia kemudian kutaruh di sebelah kiri Shani. Kini Gracia sudah telentang di hadapanku. Aku sempat tersenyum ke dia, dia pun membalas senyumanku. Aku langsung mengarahkan penisku ke dalam vaginanya. Vaginanya Gracia tidak kalah dengan vaginanya Shani. Sama sama licin, sama sama sempit, sama sama berkedut menyedot penisku dari dalam. Ah sungguh kenikmatan yang haqiqi.

Aku pun menggenjotnya sangat pelan, aku tidak mau langsung to the point, karena aku ingin mengerjainya. Gracia yang merasa genjotanku sangat pelan itu pun protes.

“Kok pelan banget sih ?” Ucap Gracia protes

“Maunya gimana jadi Gre ?” Tanyaku menggodanya

“Maunya cepaaaaat” Jawabnya sambil memasang muka gemes



“Hmmm, mau gak yah ?” Ucapku sambil melirik ke atas seakan aku memikirkan permintaannya itu

“Kak Ardy, pleaseeeee, yang cepet genjotnya, yang kasar nyodoknya, udah siap nih” Rengek Gracia agar aku mempercepat genjotanku

“Hmmm, yakiiin?” Tanyaku masih menggoda Gracia

“Iyaaa Kak Ardy, Pleaseeeee” Ucapnya sambil menggigit bibir bawahnya

Aku pun langsung membalikkan badan Gracia, kemudian kutarik pinggulnya sehingga dia menungging, aku pun langsung memasukkan lagi penisku yang sempat keluar saat membalikkan tubuhnya. Begitu penisku masuk aku langsung menggenjotnya secara cepat, Gracia hanya berteriak keenakan.

“Aaaaarrrrgggghhhh, Iyaaaaa, Aaarrrrrgggghhhhh kayak gitu kak, Aaaaarrrrrrrggggghhhh” Desah Gracia liar dengan wajah keenakan



Aku pun menggenjotnya secara liar, plak, plak, plak, pantatnya yang montok itu membuat suara yang menggema seisi ruangan saat menghantam pinggulku. Itu membuatku semakin semangat menggenjotnya

“Kak, Arrrrrggghhhh, aku mau keluar, aaaarrrrggghhhhh” Kata Gracia tiba tiba ditengah genjotanku

“Kamu lagi subur gak ?” Ucapku sedikit teriak sambil menggenjotnya

“Aaarrrgghhh Enggak kak, keluarin aja di dalam aaaarrrggghhh” Kata Gracia sambil menoleh ke belakang mencoba menatapku

Aku pun mempercepat genjotanku, tiba tiba terasa cairan hangat keluar dari vagina Gracia, dia akhirnya orgasme. Gracia pun ambruk di kasurku, kini dia tengkurap tanpa melepas penisku dari vaginanya.

“Tahan ya Gre, aku bentar lagi keluar” Bisikku ke telinganya

Aku pun mempercepat genjotanku di vaginanya, Gracia yang sedang tengkurap itu mendesah semakin keras. 2 menit setelah dia ambruk, aku pun langsung mengeluarkan penisku kemudian mengocok penisku di pantatnya.

“Aaaarrrrrrgggghhhh” Lenguhku saat spermaku akhirnya muncrat di atas pantatnya Gracia

Sekitar 10 semprotan spermaku yang keluar, pantat Gracia yang semok itu pun sekarang penuh dengan spermaku.

“Kok gak di dalem sih ?” Ucap Gracia menoleh saat dia sadar aku muncrat di pantatnya

“Udah cukup aku kena masalah gara gara keluar di dalem Gre” Ucapku setelah semua spermaku keluar semua

Aku pun langsung berdiri kemudian mengambil tissue dari mejaku, ku lap semua sperma yang ada di pantat Gracia. Gracia hanya diam saat aku me lap pantatnya

“Lain kali aja ya” Ucapku sambil menepok pantatnya yang semok itu

“Ih maunya, dasar introvert genit” Ucap Gracia sedikit merajuk

“Hahahaha biarin” Aku hanya tertawa mendengar jawaban Gracia

Setelah itu aku pun langsung berbaring di antara mereka. Terlihat Gracia sudah tertidur pulas, padahal baru tadi dia menjawab kata kataku.

Tiba tiba Shani langsung memelukku, aku sontak menoleh ke arahnya, rupanya dia belum tidur.

“Udah puas By ?” Ucap Shani setela mengecup pipiku

“Hehehe iyaa by, tapi by, kok kamu sama Gracia gak canggung sama sekali ?” Tanyaku ke Shani

“Hehe aku sering gini memang sama dia sayang, cuman tanpa cowoknya” Jawabnya ke aku

“Lesbi ?” Tanyaku lagi memperjelas

“Hehehe iya bisa dibilang gitu sih, udah udah, tidur yuk” Ajak Shani ke aku

Shani pun langsung memejamkan matanya sambil memelukku, aku pun membalas pelukannya Shani kemudian tertidur.

Flashback End…..



Ya gitu sih ceritanya, kenapa kami bertiga bisa ada di kasurku tanpa busana sama sekali. Aneh kan ? Awalnya kesini buat apa berakhir jadi apa, tapi ya gapapa lah, yang penting enak.

Aku langsung memindahkan tangan Shani yang memelukku secara pelan pelan, aku tak ingin membangunkannya. Setelah itu aku pun langsung bangun kemudian memakai celanaku. Aku berjalan keluar dari kamar.

“Mbok ?” Teriakku memanggil Mbok Siti, aku ingin memastikan apakah mbok siti sudah pulang atau belum.

“Mbok Siti ?” teriakku lagi mencoba memastikan, gak ada jawaban terdengar dari lantai bawah. Ternyata Mbok siti belum pulang, aku pun langsung masuk lagi ke kamar kemudian melihat jam dindingku. 07:48, angka yang tertera di jamku itu. Ternyata sekarang masih pagi. Aku mencoba untuk mengingat hari apa sekarang, ternyata sekarang hari minggu, berarti aku tidak usah terburu buru untuk siap siap pergi ke kampus.

Aku pun lansgung turun ke lantai bawah untuk membuat cappuccino di dapur. Ku ambil Kopi Sachet dari lemari dapurku, kutaburkan di dalam gelas mug corak Argentina andalanku itu, kemudian kutuangkan air panas dari dalam dispenser.

Aku pun membawa kopiku itu ke ruang tamu, aku duduk di sofa dimana aku tadi malam dikerjain oleh Shani dan Gracia. Aku langsung menyalakan TV LCD Samsung 75 Inch ku. Tv di ruang tamu ini persis dengan yang ku punya di kamarku di Samarinda. Ya aku memang orang yang kalau suka sama satu produk gak akan pernah mencoba produk lain, hampir semua barang yang aku punya ada produk andalanku. Seperti peralatan futsalku yang semuanya merek Adidas, peralatan Gym ku yang semuanya merek Under Armour, dan beberapa produk yang lain yang aku enggak ingat.

Aku pun mulai mencari channel yang ingin ku tonton. Aku berhenti mengganti channel saat aku menemukan kartun favoritku. Yang karakter utamanya berwarna kuning, memiliki teman berupa bintang laut berwarna pink, dan tinggal di rumah nanas di bawah laut. Setelah menemukan acara itu aku pun langsung berbaring di sofaku sambil menonton. Kutaruh Cappuccinoku itu di meja.

“Ih Spongebob !!!!” Terdengar teriakan dari arah tangga. Aku pun mengangkat kepalaku sedikit kemudian menoleh ke arah suara itu. Ternyata itu Gracia, terlihat wajahnya kucel baru bangunnya itu, wajahnya yang kucel tidak mengurangi kecantikannya. dia mengenakan T-Shirt dan celana pendek yang gak asing bagiku. Sebentar, itu bajuku, berarti dia meriksa lemariku dong. Haduh ni anak kacau banget.



Dia langsung berlari ke arahku kemudian duduk di sofa di sebelahku. Dia langsung fokus menonton Tv. Terlihat wajahnya begitu serius mengamati adegan demi adegan yang muncul. Saat ada adegan yang lucu, dia pun langsung tertawa terbahak bahak. Dia tidak peduli kalau ada aku di sebelahnya, bahkan kayaknya dia gak tau kalau ada aku di sebelahnya. Dia hanya fokus, bahkan sangking fokusnya, dia meminum Cappuccino ku yang kutaruh di meja tanpa minta izin dulu ke aku.

“Punya siapa itu woi” Ucapku tiba tiba

“Loh ada Kak Ardy, Kak Ardy sejak kapan disini ?” Gracia malah balik bertanya

“Makanya kalau apa apa itu, lihat lihat dulu” Jawabku sedikit kesal ke Gracia

“Hehe sorry kak, btw ini Cappuccino siapa kak ?” Dia malah bertanya Cappucino itu siapa yang punya, bukannya udah jelas ya ?

“Punya mbok siti” Jawabku sedikit sewot

“Oh mbok siti udah pulang ? Mana ? Kok gak keliatan” Dia malah celingak celinguk mencari mbok siti.

“Astagfirullahaladzim” Ucapku sambil menepuk jidat

“Loh Kak Ardy kenapa ?” Gracia malah nanya lagi

“Gak papa Gre, gak papa, minum aja Cappuccinonya ya” Ucapku ke Gracia biar masalah sepele ini tidak bertambah panjang

“Ih tapi nanti Mbok sitinya marah gimana ?, siapa tau Mbok Siti buatin ini buat Kak Ardy” Ucap Gracia yang bikin aku tambah gemes

(“Memang itu punyaku Greeeee, La ilaha illalah” Gumamku gemes dalam hati)

“Enggak Gre, minum aja, gak papa kok, entar aku yang bilang mbok sitinya ya” Ucapku ke Gracia sambil memaksakan senyumku

“Oke deh” Gracia lanjut meminum Cappucinoku

“Ini anak gimana ya ? Ngeselin tapi bikin gemes, Sumpah.” Gumamku lagi dalam hati

Kami pun melanjutkan tontonan kami. Kami hanya diam, tidak ada obrolan di antara kami, Aku yang ingin membuka topik malah mengurungkan niatku saat melihat Gracia sangat fokus menonton tv.

“Pagi sayang” tiba tiba Shani duduk di sebelahku, terlihat wajah kucel pacarku yang baru bangun itu, sangat cantik sekali.



“Pagi juga” Jawabku sambil mengecup bibirnya yang manis itu

“Ih di cium mulu akunya” Protes Shani sambil tetap tersenyum

“Namanya juga sayang” Jawabku sambil merangkul Shani, kepalanya direbahkannya di pundakku

Aku kembali menonton tv dengan mereka berdua. Shani beberapa kali mencium pipiku saat kami sedang nonton. Aku hanya dapat membalas ciuman di pipinya itu dengan senyuman sambil menatapnya, Shani pun tersenyum balik setiap kali aku tersenyum ke dia.

“Dicium terus ci, lama lama bolong loh pipinya” Ucap Gracia sedikit merajuk melihat perlakuan Shani ke aku

“Hahaha ya enggak lah gre, btw mau makan gak ?” Tanyaku pada mereka

“Emang mbok siti udah pulang by ?” Shani bertanya

“Udah ci, ini tadi mbok Siti bikin Cappuccino buat kak Ardy” Jawab Gracia yang bikin aku gemes lagi dengan dia

“Oh iya ? terus mana mbok sitinya ?” Shani malah percaya dengan kata katanya Gracia

“Gak tau, mana sih Kak Mbok siti nya ?” Gracia bertanya aku

Aku yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalaku gemes, terus aku berbisik ke Shani

“Itu Cappuccino ku by, ku taruh di meja terus diminumnya. Eh dia nanya dong Cappuccino punya siapa itu ? Aku gemes kujawab “Punya mbok siti” eh malah ditanggepinnya serius” Bisikku ke Shani. Shani yang mendengar itu hanya tertawa sambil menutup mulutnya

“Eh kenapa ci ? ada cerita lucu ya ? pengen dengeeer” Tanya Gracia saat melihat Shani tertawa

“Hahaha Enggak ge, enggak, enggak papa kok, Rahasia Hahaha” Jawab Shani sambil tertawa

“Ih ci Shani, bikin kepo deh” Ucap Gracia merajuk

“Hahahaha” Tawa Shani semakin keras

Tiba tiba aku mendengar suara bel berbunyi, aku pun langsung meninggalkan mereka berdua untuk membukakan pintu.

“Woy, ngapain aja lo semalam ? Gue nelpon gak di angkat” Ternyata itu Khalil, Khalil sekarang berada di depan pintu rumahku.

“Kenapa emang ? Sibuk aku semalam” Ucapku ke Khalil cuek

“Sibuk apaan ? Gak biasanya lo malam minggu sibuk, kan lo kalau malam minggu paling main game atau ngerjain tugas. Kan tugas kita udah selesai semua” Jelas Khalil panjang lebar

“Yeee kepo banget sih lu” Jawabku sedikit risih

“Siapa kak ?” Tiba tiba Gracia menghampiriku, waduh iya sudah. Gracia muncul di hadapan Khalil yang notabene Fans JKT48. Khalil pun langsung bengong ketika dia melihat Gracia

“G-g-g-g-g” Ucap Khalil terbata bata, dia sepertinya ingin menyebut nama Gracia, cuman dia terlalu shock. Gracia yang melihat gelagat Khalil itu menunjukkan wajah yang kebingungan.

“Gre, kamu balik nonton aja lagi sama Shani ya, entar aku nyusul” Mintaku ke Gracia agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan

“Siapp Kak” Gracia menjawab sambil menaruh tangannya di atas alis layaknya orang lagi hormat bendera.

Gracia pun kembali ke ruang tamu, saat Gracia pergi tiba tiba Khalil memetengku kemudian menjitakku berkali kali.

“WOY ANAK SETAN, LU KOK GAK CERITA KALAU LU DEKAT SAMA MEMBER HAH ?” Teriak Khalil emosi, entah dia marah atau cuman kesal doang.

Aku pun langsung mencoba melepas petengannya dariku, cengkramannya sangat kuat. Sepertinya dia sangat kesal karena aku gak ngasih tau dia soal ini.

“Bangke lu, asal jitak aja, santai woi” Ucapku sambil mengelus kepalaku yang dijitak tadi

“GAK ADA SANTAI SANTAI TAI, LU MENDING CERITA ATAU GUA KASIH TAU TEMEN TEMEN GUA KALAU OSHI MEREKA KECIDUK ADA DI RUMAH LU” Ucap Khalil melotot ke arahku, nampaknya dia betul betul emosi.

“Iyaa lil iyaa, sabar lil, kuceritain tapi gak sekarang besok aja di kampus” Aku mencoba menenangkan Khalil yang sedang emosi tak karuan itu

“AKU SERIUS LOH DY” Ucap Khalil lagi

“Aku juga serius lil, besok aku ceritain di kantin” Kataku mencoba menenangkannya lagi

“Hmmm, awas aja lu ye kalau bohong” Kata Khalil dengan nada yang mulai merendah, sepertinya dia udah tenang sekarang.

“Iyee, bawel amat, btw lu ngapain kesini ?” Tanyaku ke Khalil

“Besok aja gue jawab, ya udah gue balik dulu, gak mood kan gue” Jawab Khalil sambil meninggalkan rumahku

“Ooooh anak kampang” Celetukku kesal

Khalil pun langsung pergi meninggalkan rumahku, sedikit kesal karena Khalil mengganggu momen bahagiaku ini. Kenapa di waktu seperti ini dia malah muncul sih ? hadedeh. Aku pun kembali ke ruang tamu untuk menemani Gracia dan Shani.

“Siapa by ?” Tanya Shani saat aku duduk lagi di sebelahnya

“Ada temanku, tapi langsung pulang. udah gak usah dipikirin, oh iya mau makan apa nih, Fast food mau gak ?” Tanyaku menawarin Shani dan Gracia

“Mauuuuuuu” Rengek Graciaa

“Iyaa by, samain aja kayak kamu yah pesanannya” Jawab Shani ke aku

“Iyaa sayang” Ucapku sambil merangkul Shani

“Ih aku gak di heranin nih” Gracia tiba tiba merajuk

“Iyaa Gre, iyaa, kupesenin jugaa” Jawabku ke Gracia gemes

Aku pun langsung memesan 3 paket panas 1 di KFC lewat aplikasi ojol kemudian aku menemani mereka lagi menonton tv, sekitar 5 menit, bel rumah ku pun berbunyi.

“Gre, bukakan pintu dong, lagi mager nih” Ucapku ke Gracia, aku malas berdiri karena aku sedang bermesraan dengan Shani

“Ih dasar, mentang mentang lagi enak, huft” Dengus Gracia sebal

Gracia langsung beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan menuju pintu depan, Gracia kemudian membukakan pintu

“Assalamualaikum, loh mba nya belum pulang ?” Terdengar suara Mbok Siti, ternyata mbok Siti baru pulang

“Loh Mbok Siti ? Terus yang bikin Cappuccino tadi siapa ?” Ucap Gracia kebingungan

Aku sama Shani yang mendengar itu pun langsung tertawa terbahak bahak.
 
Terakhir diubah:
Anjirrr penggambaran gege nya dpt bgt, lemot parah ekekek. Top dah hu ceritanya 👍👍👍
 
Jadi karena lagi persiapan UAS kuliah, updateya ditunda dulu hehe, btw ini rencananya mau ada karakter baru, apa ada request ? biar enak sambil riset karakter mereka pelan pelan sebelum masuk ke cerita, komen aja pokoknya siapa yang mau dimasukkan nanti, oke mungkin sekian dulu suhu suhu sekalian, see you next update :Peace:
 
Bimabet
Jadi karena lagi persiapan UAS kuliah, updateya ditunda dulu hehe, btw ini rencananya mau ada karakter baru, apa ada request ? biar enak sambil riset karakter mereka pelan pelan sebelum masuk ke cerita, komen aja pokoknya siapa yang mau dimasukkan nanti, oke mungkin sekian dulu suhu suhu sekalian, see you next update :Peace:
Masukin desi dong hu. Atau gak vanka+ rachel deh
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd