Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Akhwat + Tentacle

Bimabet
Valak di The Nun Setannya bentuk Biarawati Katolik ga ada yg triggered

Di semprot juga banyak ada cerita akhwat, Akhwat Syahwat lah, Preman Masuk Pesantren lah....

Dan ya sudah ada yg inbox ana gan.... :jimat:


Inbox nya apaan gan?
Jadi penasaran
:rolleyes:
 
19. Let’s The Hunt Begin

“Ada kabar dari Agen Shyndi?” tanya Bripda Adelia kepada Agen Wakijo ketika shift pengintaiannya berganti.

“Belum. Tujuh hari kita mengintai di sini, tapi nihil. Pesantren itu tampak normal. Anda yakin informasi yang kita dapatkan akurat?”

Bripda Adelia mengambil alih konsol yang mengendalikan kamera pengintai dan drone yang disebar di komplek Pesantren.

“Entahlah. Yang jelas jika malam ini kita tidak mendapatkan hasil. Maka pengintaian ini dibatalkan.”

Agen Wakijo mengangguk.

Bripda Adelia duduk di belakang konsol dengan belasan layar LED di dalam sebuah rumah kontrakan yang disewa untuk mengintai Target Operasi.

Agen Wakijo berdiri di sebelahnya.

“Kenapa masih di sini? Apa lagi yang anda tunggu, Agen Wakijo? Bukankah anda bilang mau izin menunggui istri melahirkan?”

“Anda yakin mau mengintai sendirian?”

Bripda Adelia hanya tertawa.

“Anda tahu sendiri kita sedang kekurangan agen. Sudahlah, malam ini giliran saya yang mengintai. Anda bisa beristirahat. Tapi jangan lupa jemput kami besok pagi.”

“Siap.”

+++++++++++++++++++++++++++++++

Pesantren itu terletak di sebuah desa terpencil yang diapit oleh dua gunung dan sungai. Nyaris sepi seperti keadaan desa-desa di pinggiran. Pesantren itu terkenal dan menjadi pusat kegiatan para penduduk desa membuat ASW tidak bisa bertindak gegabah.

Hampir seminggu ini Agen Wakijo dan Bripda Adelia menyamar sebagai pasangan suami istri yang bekerja sebagai mantri dan bidan. Mereka menempati sebuah rumah petak yang terletak tak jauh dari Pesantren. Tentu saja agar tidak dicurigai warga sekitar, mereka mengumbar kemesraan layaknya seorang suami istri.

Seminggu tinggal berdua mau tak mau membangkitkan percik-percik rasa juga, apalagi di dalam rumah Bripda Adelia yang sehari-hari tertutup hijab itu malah berpakaian sembrono, celana pendek dan kaus longgar. Kapan hari malah Agen Wakijo memergoki wanita cantik itu hanya mengenakan hotpants dan tank top tanpa bh, panas katanya.

Untungnya Allah masih menjaga dua orang yang masing-masing sudah punya pasangan itu dari perbuatan zinah. Agen Wakijo dan Bripda Adelia cukup profesional untuk tidak mencampuradukkan perasaan dalam tugas.

Ditinggal sendiri, Bripda Adelia sedikit lebih leluasa karena bagaimanapun juga Agen Wakijo bukan muhrimnya. Tinggal di rumah yang tak berpendingin udara membuat wanita berkulit putih itu melepas atasannya dan hanya mengenakan bh dan celana dalam sambil mengamati layar, toh sudah tujuh hari tidak terjadi apa-apa ini, batin Bripda Adelia.

Suhu udara musim kemarau ditambah kipas angin membuat keringat di tubuhnya semakin deras saja. Bripda Adelia berkali-kali menyeka keringat yang meleleh di lehernya yang putih hingga akhirnya ia memutuskan melepaskan bh dan hanya mengenakan celana dalam.

Cahaya layar LED memantul di atas tubuh setengah telanjang Polwan cantik itu, rambutnya yang agak ikal tergerai sedagu membingkai wajahnya yang imut, siapa yang mengira dibalik segala keimutannya, ia adalah penembak jitu yang kemampuannya cuma berada di bawah agen Tuki.

Gelas kopi di tangan kiri berguna sebagai pengusir kantuk, sementara matanya bergerak mengintai belasan kamera yang dipasang dalam modus infra merah, termasuk beberapa drone yang disebar di udara, tapi hingga tengah malam tidak terjadi kejadian aneh sedikitpun. Selepas Isya hanya ada santriwati-santriwati yang melakukan kajian kitab bersama Shyndi yang menyamar sebagai ustazah

Mungkin memang benar pesantren ini bersih, batin Bripda Adelia sedikit lega karena ia bisa mengakhiri misi pengintaiannya. Ia meregangkan tubuhnya yang tegang sehingga buah dadanya yang mungil agak membusung.

Rasa lega yang melenakan membuat anggota kepolisian itu sedikit lengah terhadap marabahaya.

Matanya agak memejam ketika listrik yang mengaliri kontrakannya padam tiba-tiba.

Bripda Adelia langsung bangkit. Rasa kantuknya hilang seketika. Terdengar suara ‘bip’ berkali-kali dari perangkat UPS yang terhubung dengan komputernya ketika aliran listrik yang menerangi seluruh desa itu padam total.

Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat. Untuk berjaga-jaga Polwan cantik itu meraih pistol Glock pada holdster yang digantungkan dari tadi di kursinya. Cahaya layar LED menerangi tubuhnya yang setengah telanjang, mengendap mendekati jendela.

Bripda Adelia mengintip gemetar dari sela Kordyn berusaha mengawasi keadaan di sekitar. Cahaya bulan yang temaram menerangi jalanan desa yang lenggang, membentuk siluet-siluet mengerikan dari dahan pohon kamboja yang tumbuh di depan kontrakannya….

Dan ia bisa melihatnya di antara kegelapan dan sinar bulan… Bayang-bayang belasan sosok berjubah dan berkerudung hitam yang berdiri mematung, mengurung tempat persembunyiannya…. Menatapnya dengan raut muka pucat laksana mayat hidup….

Bripda Adelia menahan nafas….

Ekor matanya menangkap siluet kain hitam melayang turun….

Perlahan…

Tanpa suara di belakangnya….

Lalu terdengar suara tembakan.

++++++++++++++++++++++++++++++

Figura berisi tiga orang bersaudara itu jatuh tiba-tiba. Oki tidak tahu ada firasat apakah. Wanita itu baru saja terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara berkelotak jatuh dari meja kecil di dekat kepala. Ya Allah, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa pada Shyndi.

Suami dan ketiga anaknya sedang berada di rumah mertuanya. Hubungannya agak merenggang karena gangguan hormon yang terus melanda. Simbiot yang bersemayam dalam tubuh Oki membuat perlahan-lahan wanita alim itu menjelma menjadi sosok yang berbeda. Hiperseks.

Oki menuruni tangga rumahnya tanpa sehelai pun benang melekat pada tubuh. Simbiot itu membuat kulitnya lebih peka terhadap rasa panas, membuatnya ingin terus menerus berada dalam kondisi telanjang bulat. Oki menenggak air banyak-banyak dari lemari esnya, dan tetap saja tak bisa menghilangkan rasa dahaga. Simbiot di tubuhnya mulai melakukan aksi protes meminta nutrien yang seharusnya.

Terdengar suara denting dari ponselnya.

Pesan dari Agen Kwok.

‘Ready in one minute. A.S.A.P’

Tak lama terdengar suara berdecit di depan rumahnya. Pintu rumahnya digedor. Ada misi, darurat, kata Agen Kwok. Wajahnya sedikit panik.

Oki mengenakan pakaian seadanya, gamis besar dan jilbab panjang tanpa apa-apapun di baliknya, karena ia tahu, Simbiot mengharusnya beraksi dalam telanjang bulat.

Mobil Land Rover hitam itu melaju di jalanan jakarta yang lenggang dan memasuki basement sebuah gedung pencakar langit. Baik Agen Kwok maupun Agen Poniman yang menyetir tidak mengatakan apapun ketika berjalan menaiki lift yang mengantarakan mereka pada rooftop.

Sebuah helikopter siluman dengan mesin menyala terparkir pada Helipad. Seorang Pilot, Agen Tuki, dan Agen Wakijo sudah bersiap dengan pakaian A.N.C.U.G dan senapan Photon di tangan. Agen Kwok dan Agen Poniman menyusul berpakaian dan melompat ke dalam helikopter yang segera tinggal landas.

+++++++++++++++++++++++++++

“Ini adalah misi black ops,” kata Agen Tuki memberikan taklimat ketika helikopter siluman itu melayang rendah menuju jurusan Selatan yang dipenuhi pegunungan.

“Dua orang agen kita terjebak di tengah daerah musuh. Satu jam terakhir ketika kita kehilangan kontak dari agen Adelia dan agen Shyndi. Jumlah musuh tidak diketahui, tapi diperkirakan satu desa sudah terinfeksi dengan parasit Nosferatu.”

“Bagaimana dengan bantuan dari Densus 212 milik TNI?”

“Petinggi-petinggi di atas tidak mau mengambil resiko. Tokoh yang menjadi pimpinan di tempat itu adalah seorang ulama kharismatik dan memiliki banyak pengikut. Mengerahkan kekuatan militer untuk menyerbu instansi keagamaan terdengar terlalu politis ketimbang bermanfaat.”

“Jadi hanya kita….”

Agen Tuki mengangguk. “Dan The Kraken. Kami mengandalkan anda, Nyonya Oki.”

Oki menyeringai dingin. “Kapan saja. Lagipula perut ana lapar…..”

Mendekati daerah sasaran penerjunan, kabut tebal menutupi lereng-lereng pegunungan tinggi di selatan kota Bandung itu. Terletak di ketinggian membuat lokasi desa itu benar-benar terpencil dari dunia luar.

Semua pasukan mengenakan helm dan topeng bergambar tengkorak. Bersiap menunggu aba-aba.

“Ladies and gentleman,” Agen Tuki mengokang senjatanya. “Selamat berburu….”

+++++++++++++++++++++++++++

Sementara itu…..

Tiga sosok bayangan melesat tanpa suara di antara dahan-dahan pohon pinus. dua orang melayang di udara seolah gravitasi bumi tak berpengaruh pada berat tubuh mereka. sementara satu orang lagi yang bertubuh mungil menyusul dengan sulur-sulur tentakel yang keluar dari ujung lengannya dan digunakan untuk bergelantungan pada pohon-pohon besar yang merimbuni lereng gunung itu.

Kegelapan pekat membungkus, tapi cuping hidungnya yang bergerak mengendus seolah tahu kemana buruannya menuju.

Ria mengangkat kepalan tangannya pertanda waspada. Anggota timnya, sepasang vampir kembar, Twynda dan Twyndi memasang sikap siaga.

Sesosok jasad Nosferatu hangus tergeletak di bawah pohon cemara. Asap yang masih mengepul pertanda pembunuhnya berada tak jauh dari tempat itu.

“Kelompok kalian?” tanya Ria, mendapati cacing parasit Nosferatu yang menggeliat sekarat.

Sementara beberapa mayat lain berjejer dan mengarah menuju satu jurusan yang sama.

Twyndi menggeleng. “Kita semakin memasuki daerah kekuasaan kelompok The Beast.”

“Ah, begitu.” Ria tertawa kecil ketika menemukan benang merah dari semua ini. “Ternyata bukan cuma kita yang sedang berburu…..”

BERSAMBUNG.

-ada bab yang kelewat diceritain. terutama kenapa Ria dan Melody bisa sampe ke tempat itu….
next mau dibikin flashback?
atau lanjut?
 
Kok mandek ini...
Ayo viralkan biar cepet update.. hehe
Ditunggu next update nya suhu mau flashback, lanjut, news anchor, jilbab lg,, kita she up........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd