Bang...!
Aku semakin merapatkan dudukku dengannya, kemudian hemm melumat bibirnya, dia tidak merespon namun tak menolak.
Aku terus merangsangnya, mengusap dadanya, menjilat lehernya. Akupun duduk dipangkuannya melingkar tanganku di lehernya, melumat lagi bibirnya dengan lembut, dia mulai membalas lumatanku dengan panas.
"Ooohhh bang enaakk" (dia meremas bongkahan pantatku)
dia mengelus tubuh molekku sembari membuka kancing kemeja yang ku gunakan. Leherku dijilat, di hisapnya kuat-kuat, kedua tangannya aktif meremas pantat ku, sesekali tangannya masuk ke CD berenda yang kugunakan, meremas dan mengelus lubang anus ku dengan ujung jarinya.
"oohh geliii bang"
Bajuku sudah terlepas, dia menjilat pangkal dadaku, menghisapnya.
"baaaang, penggaaaaitt BRAAA nya dii lepaaas teeruss"
dia tak menghiraukan, tangannya kanannya masuk ke jeens yang ku pakai meremas bongkahan bokongku, tangan kirinya mengelus punggungku, bibirnya kini menjilat leherku.
Memekku semakin basah dengan permainannya yang lembut, santai namun memabukkan.
Bibir kami kembali saling melumat, bertukar liur, saling menjilat lidah. Tangannya melepas penggait bra ku, lumatan bibirnya terlepas. Dia bangun dan menyandarkan ku di dudukan sofa, kini dia menjilat belahan dadaku, jilatannya melingkari putingku, kemudian menghisab bongkahan dadaku yang montok, meninggalkan bekas kemerahan disana.
"baangg jiiillaaatt puuu tiiingnyaaaa, diii hii saaabb bhaaanngggg"
kembali dia tak menghiraukannya, malah tangannya melepas kancing jeens ku, meloloskannya sekaligus dengan CD ku, tak ada lagi sehelai benangpun di badan molekku.
Dia mejilat lagi dadaku, menghisap kuat-kuat, putingku di hisapnya di gigit dengan bibirnya.
"ooooh baaang eenaaaakkk, lagiiii baaaa nnngggg"
dia mulai turun mengecup perut ku yang rata, lidahnya di masukkan ke lubang pusarku.
"geeee lliiiii" (sembari tanganku meremas rambutnya)
kemudian mulutnya mengecup paha bagian dalamku, menjilatnya.
Kemudian di kecup lagi sampai ke ujung jari kakiku, dijilat sela-sela jari kakiku, di hisab jari tengah kaki ku.
Dia mempermainkan nafsuku, nafsu ku semakin memuncak, memekku sudah sangat basah.
"baaangg adeeeek uddaaaah ngggaaak taaahh aaannn"
dia mengecup pahaku yang kiri sampe ke atas, kemudian di langsung melumat bibir memekku, menjilatnya.
Klitorisku di hisab kuat-kuat, ujung jarinya menggosok G-spot ku.
"ooohhhh uuuuuuhhh addekkkk keee luuuaaarrr aaarrrgggg baanng" (racauku)
aku sangat lemas, badanku seperti tak bertulang. Bukan hanya orgasme yang kucapai tapi aku sampai mengalami squirt.
Istrimu sangat bodoh mengkhianati cinta abang, batinku.
Aku terengah-engah, nafasku ngos-ngosan.
Dia tersenyum padaku, kemudian mengecup lembut keningku dengan penuh kasih dan cinta.
"baang ke kamar yok" (ajakku)
"ni minum dulu dek" (menyodorkan orange jus untukku)
dia menggendongku ke kamar, sedang tangunku melingkari lehernya, di rebahkan tubuhku di kasur.
"bagaimana dek, masih sanggup ?" (tanya nya)
"tunggu bentar yank ya, adek rehat bentar, abang hebat deh, baru segini adek udah KO" (mengacungkan jempol padanya)
dia membuka kaos nya sendiri, aku dengan telaten membuka ikat pinggangnya kemudian membuka kancing jeensnya.
"bang udah keras sangat ya" (mengelus kontolnya yang terbungkus CD)
aku menarik lepas CD nya, aku terkejut melihatnya, panjang dan gede. Aku mengelus, mengocoknya pelan, tanganku tidak mampu menggenggam seluruhnya.
Akupun menjilatnya batang sampe ke kantung pelernya, mengulum kepala kontolnya.
"uuuhhh dek geeelllliii eenaaaakkk" (racaunya)
aku menjilat lobang kencingnya, menyodot kepala kontolnya kuat-kuat.
"nggiiiiluuu dek"(tangannya meremas rambutku dan memaju mundur kepalaku)
"gluuuk glukk" (suara kontolnya keluar masuk mulutku)
"uuddaahhh dek, aku ngaakk taahaan lagiii"
"oooohhhh akkkkuuu keeellluuaaar"
crot crot semburan spermanya masuk ke mulutku, ku telan semuanya, manis dan gurih rasanya.
"bang banyak sangat ni, sampe meleleh keluar ni, udah lama ya ngak di keluarin" (sembari mengocok pelan kontolnya, walau udah keluar, itu kontol masih aja tegak dan keras)
"iya dek" (uuuuhhh keluhnya, saat ku genggam erat batang kontolnya karena gemes)
akupun menggesek ujung kontolnya di bibir memekku (posisi WOT), kemudian ku tekan pelan-pelan, terasa penuh memekku.
"ooohhhh sempit kali memekmu dek"
"kontol abang tu yang kegedean" (sembari menggoyang pelan)
tiba-tiba dia menghentakkan kontolnya ke atas, ujungnya menyentuh dinding rahimku.
"aaapaa yang kau lakkuukan bang ?" (mataku sedikit mendelik karena terkejut)
dia hanya tersenyum, tanganku menopang di dadanya, sedang tangannya aktif meremas kedua gunung kembarku, memilin putingnya.
"eaaannaaak baaaangg, remas tetek adeekk baannngg"
"deekkk memeeeekkmuuuu seeemmmpiiiit, uuhhh ooohh eennaaaak"
"kooontooool aaabbaaanggg juuugaa eenaaaak, geedhhhee " (menggoyang pinggulku kiri kanan, maju mundur)