Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT CINTA DAN HASRAT (muncrat ditanggung pembaca)

EPISODE 49

Beberapa hari lagi adalah hari paling bahagia bagi egi dan mia, mereka sudah mempersiapkan semuanya. Mereka sengaja tidak mengadakan acara besar, hanya sebatas keluarga dan teman-teman saja.

Mereka sudah berkomitmen akan hal itu, bagi mereka sangat penting memikirkan hal setelah menikah.

Karena sejatinya budaya itulah yang membuat pernikahan terasa berat, bahkan bagi sebagian orang menikah menjadi sebuah memek (momok) yang menakutkan. Hahaha.

-----------------------------

Siang itu mia dan fitri sedang bekerja membereskan display produk, konsumen tidak terlalu ramai jadi mereka bisa mengobrol dengan bebas.

Terlebih sebelum menikah mia ingin menghabiskan waktunya dulu untuk bertemu teman-teman kerjanya.

" ini calon pengantin kerja terus " ujar fitri
" hehehe a egi juga sama tuh kerja "
" eh undangannya udah di sebar emang neng? "
" udah fit, seminggu yang lalu kan "

Mia menatap tubuh fitri yang sekarang berubah drastis, lekuk tubuhnya terjiplak jelas dibalik seragam ketatnya. Sudah pasti karena sering bermain dengan reza, atau bahkan pria lain?

" ohh kayaknya aku lagi libur ya "
" iya deh kalo gak salah "

PLOK!

Mia menepuk pantat fitri yang terlihat lebih menonjol dari sebelumnya, begitu menjiplak dan terlihat menggemaskan.

" ih neng.. "
" hehehe atuh da jadi bohay gitu fit kamu " jawab mia
" hehe bisa aja "
" dulu kamu gak montok gini fit "

Fitri juga seketika menatap tubuh mia yang terbungkus seragam ketatnya, menunjukkan betapa indahnya lekuk tubuh gadis itu.

" tapi emang BH aku jadi kekecilan sih sekarang " tambah fitri
" iya sih keliatan, makin gede sekarang fit " mia menatap payudara fitri yang terlihat lebih menonjol dari sebelumnya
" masih tetep gedean susu kamu neng "
" haha dasarr "

Kedua gadis itu begitu asyik membicarakan kemolekan tubuh masing-masing.

" nikah gimana rasanya ya " tanya mia
" iya ya, gatau aku neng "
" makin deg degan aku tuh "
" beruntung ada yang mau serius neng "

Mia terdiam sejenak dan tak menjawabnya.

" iya ya "
" kadang gak semua cewek dapet " tambah fitri
" hmm iya sih "

Sedang asyik mengobrol tiba-tiba saja muncul malik bersama gengnya, penampilannya benar-benar terlihat kacau.

" eh mau ngapain mereka " mia kaget
" gapapa nanti aku yang ngomong " jawab fitri
" aku takut fit "

Mia terlihat panik saat melihat malik dan gengnya yang semakin mendekati mereka, sialnya egi tidak ada ditempat.

Mia dan fitri seketika takut, mereka merasa terancam dengan keberadaan malik. Terlebih tatapannya kosong dan bau alkohol yang begitu menyengat.

" neng ada yang mau ketemu nih hehe "
" iya tuh ada yang kangen hahaa "

Mia hanya tertunduk dan tangannya begitu bergetar, fitri perlahan mengusap pundak mia. Ia berusaha menenangkan mia yang paranoid.

" eh neng mau nikah jangan ngeganggu " fitri berusaha memperingatkan mereka
" wah lik mau nikah tuh katanya haha "

Malik semakin merasa tersudutkan, tatapannya pada mia begitu aneh dan mengancam. Malik terlihat begitu mengancam bagi mereka berdua.

Mia mencengkram erat tangan fitri pertanda ia merasa sangat terancam, malik semakin mendekat dengan tatapan kosongnya.

" neng, aa kangen "

Mia semakin takut dan bersembunyi dibalik tubuh fitri, sebisa mungkin fitri melindungi mia.

" a mundur, kalo enggak aku teriak " ancam fitri
" neng "
" a udah a "

Cengkraman mia semakin kuat, ia semakin ketakutan pada malik

" ayo lik omongin katanya mau ngewe lagi haha " pancing teman-temannya
" hehe yu neng mau gak " ajak malik
" a udah a, nanti aku teriak "
" yuk neng, aa ewe lagi mau gak hehe " goda malik

Fitri sudah bersiap untuk teriak jika malik bertindak lebih lanjut, perlahan nafas mia mulai menderu pertanda ia mulai menangis.

" fitri juga boleh kalo mau diewe hehe "
" ih apa sih a " fitri begitu risih, ia menatap sekeliling namun tak ada orang yang ia kenal.
" dua duanya aja lik haha " pancing mereka
" eh iya ya hehe, aa ewe dua duanya mau gak yuk " malik malah tersenyum dan sangat antusias
" ngomong apa sih a "

Malik sudah semakin kacau dan berbicara frontal bahkan terkesan ngaco, ia benar-benar dibawah pengaruh minuman keras.

Layaknya zombie yang semakin mendekat, mia semakin ketakutan hingga akhirnya fitri pun berteriak.

" tolong..!! Tolong..!! "

Seketika seisi supermarket tertuju pada counter spg yang tak lain mia dan fitri, seketika mereka berlalu pergi berikut malik karena telah menjadi sorotan seisi supermarket.

" urusan kita belum beres neng " ancam malik

Mata mia berkaca kaca karena merasa sangat takut, tangannya gemetar tanpa henti.

" neng, udah gapapa tenang aja " fitri berusaha menenangkannya
" aku takut fit "
" tenang aja neng, gapapa kok "

Fitri memeluk erat mia yang sangat ketakutan, egi kebetulan sedang mengurus vendor untuk acaranya besok. Jadi ia tidak masuk kerja, ia sengaja meluangkan waktunya khusus untuk hari spesialnya.

" ehh kenapa ini "

Suara pria yang mendekati mereka berdua, tak lain itu rizal.

" gapapa a hehe " jawab fitri, namun mia masih terlihat sangat ketakutan.
" pasti takut karena mau nikah ya hehe " rizal dengan polosnya berbicara

Mia hanya tersenyum begitu pun fitri, terlebih setelah melihat senyum itu kembali pada wajah mia.

" enak tau nikah ngapain takut haha "

Mia dan fitri bertatapan disusul tawa mereka, suasana tegang seketika berubah konyol. Rizal yang tiba-tiba datang dan tidak tahu permasalahannya malah terlihat konyol.

" a malik ngegangguin kita a " ujar fitri
" hah, kapan? " tanya fitri
" barusan "

Rizal seketika menatap mia yang ketakutan, sebagai teman egi ia merasa harus melindungi mia juga.
Walaupun ia pernah mengkhianatinya.

" emang kamu diapain aja " tanya rizal
" ya ngegangguin gitu a " jawab fitri

Rizal segera menghubungi egi, namun tak ada jawaban. Karena ia sedang fokus menyusun konsep dekorasi untuk hari bahagianya, ia sengaja meluangkan waktu yang benar-benar sudah mepet.

Tak lama egi pun datang, ia tidak menjawab panggilan rizal karena sedang dalam perjalanan.

" wehh calon manten jalan-jalan mulu " sambut rizal
" abis nego vendor, susah banget harganya duh "
" eh jadinya pake resepsi? "
" yaa gak rame-rame banget lah "
" gapapa lagian sekali seumur hidup gi " jawab rizal

Egi terkejut melihat fitri yang sedang menenangkan mia, seketika egi mendekat.

" eh, kenapa? " egi mengelus kepala mia
" gapapa kok a " jawab mia

Egi terus mengelus kepala mia sebelum akhirnya fitri mulai membuka suara.

" tadi a malik kesini " ujar fitri
" terus? Ngapain aja dia? " tanya egi
" ya gitu ngegangguin "

Sudah cukup egi diam selama ini, dari mulai tersebarnya kabar-kabar yang tidak enak hingga ia mendapat buktinya.

Namun kali ini malik harus diberi pelajaran, mia sudah bukan waktunya untuk di goda lagi. Ia akan menjadi istri sah egi sesaat lagi, sudah menjadi tanggung jawab egi untuk melindunginya.

Rizal segera mendekati egi dan mengajaknya berbicara, ia merencanakan sesuatu. Mereka berdua sudah geram dengan sifat malik yang sering terdengar selama ini, akankah mereka memberi malik pelajaran berharga?
 
Makin seru, kykny seru kl egi n malik saling gelut trz egi kalah n mia dipake rame2..

Fantasy gila emang, hihihi..
 
EPISODE 50

Egi dan rizal sudah merencanakan sesuatu dan malam ini mereka akan menjalankannya, ditambah rizal merasa bersalah telah mengkhianati egi. Ia berencana untuk menyelesaikan masalah ini!

" kita ajak ngobrol aja " ajak egi
" iya gi "

Sengaja mereka berdua pulang agak telat, menunggu suasana sepi dan memang divisi maintenance memiliki shift kerja yang lebih panjang. Jadi malik memang selalu pulang telat.

Malik memang sudah keterlaluan dan sudah seharusnya di tindak, agar tidak berlanjut lagi dan lagi.

Sedang fokus menyusun rencana di parkiran tiba-tiba saja malik pun mucul, tidak butuh waktu lama mereka langsung menyeret malik.

" ehh ada apa ini " wajah malik seketika pucat dan panik
" enggak mau ngobrol aja " ajak egi dengan santainya
" ngobrol apa ya "

Mereka berdua sengaja terus mendorong malik ke sudut parkiran, seketika malik semakin pucat dan panik. Kebetulan geng malik sudah bubar dan sudah tidak berada di supermarket.

" kenapa masih gangguin mia " tanya rizal
" gak gangguin, ngajak ngobrol aja "

Keringat dingin seketika memenuhi wajah malik, tubuhnya pun seketika gemetar.

" ya selama ini juga tau emang udah sering nidurin mia " ujar egi tenang
" denger kalo lagi ngomong " rizal semakin mempererat cengramannya pada kerah malik
" cuma kali ini please dia mau gw nikahin "

Tatapan egi kosong dengan wajah semakin dekat menatap malik, keringat semakin memenuhi wajahnya yang semakin panik.

Malik begitu tersudutkan dan tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya tertunduk.

Sedang panasnya suasana, tiba-tiba saja sebuah suara membuyarkan mereka.

" aa! "

Saat mereka menoleh ternyata mia dan fitri, entah kenapa mereka berdua bisa mengetahui aksi egi dan rizal. Mereka berlari mendekati mereka, seketika rizal melepaskan cengkramannya.

" aa! Apa apaan sih! " bentak mia

Mereka bertiga terdiam dan tak bersuara lagi, mia dan fitri mendominasi keadaan.

" ngapain ribut gini, malu atuh " tambah fitri

Malik hendak berlalu namun egi dan rizal kembali menahannya, mia dan fitri kembali dibuat geram.

" kalo aa gini aku males a " ujar mia pada egi
" harus dikasih pelajaran dia " ujar egi

Malik begitu tersudutkan dan hanya bisa terdiam tanpa kata, egi dan rizal masih memberi tatapan kosong pada malik.

" ya gak gini caranya a "

Egi seolah tidak mendengarkan ocehan mia, karena ia masih fokus pada malik. Hingga akhirnya mia mengancamnya

" yaudah kalo gak mau dengerin aku " mia berlalu dengan fitri
" eh sayang bentar " egi berusaha menahan mia.

Semua rencana seketika kacau, entah kenapa mia dan fitri bisa mengetahui hal ini. Padahal semuanya sudah berjalan sesuai rencana.

Rizal masih tetap menahan tubuh malik, ia sengaja ingin mengancam mentalnya lebih jauh lagi.

Namun tetap saja kondisi sudah tidak mendukung, semuanya kacau akibat kehadiran dua gadis itu. Walapupun hati kecil rizal mengucap terima kasih pada malik, akibat tersebarnya foto asusila malik dengan resa membuat rizal berhasil, kembali memiliki resa.

Nyatanya jika sudah tertekan seperti itu malik tidak berani berbuat apapun, dan faktanya malik memang bukan seseorang yang harus menggunakan kekerasan.

Ia lebih ke seseorang yang bersifat manipulatif dan licik, seseorang yang penuh tipu muslihat.

" urusan belum beres " tatap rizal pada malik dengan nada yang mengancam.

Mereka berempat segera berlalu meninggalkan malik dan segera berlalu pergi,

Urusan ini menjadi begitu rumit karena campur tangan wanita, seolah permasalahan ini tidak pernah usai. Bahkan di detik-detik menuju pernikahan egi dan mia.

Memang seperti itu cara para pria menyelesaikan masalahnya, namun memang sangat berbeda dengan perempuan yang mengutamakan perasaan.

Egi hanya ingin masalah ini tidak terus berlanjut hingga ia setelah menikah nanti, hati kecil egi memang masih memiliki ketakutan soal itu.

" gausah gitu a caranya, malu atuh " bisik mia

Egi tidak bisa menjawab dan hanya bertatapan dengan rizal, ia bingung harus seperti apa cara menyelesaikannya.

Egi dan rizal benar-benar tahu bagaimana licik dan manipulatifnya seorang malik hingga melahirkan begitu banyak wanita-wanita hasil "didikan"nya.

" hmmhh iya " egi menghela nafas panjang
" kita nikah tu udah deket loh, masa kayak gitu "

Rizal kembali bertatapan dengan egi, karena merasa bingung. Masalah ini malah menjadi rumit sesaat setelah kemunculan mia dan fitri, egi dan rizal hanya bisa meredam amarah mereka saja.

" iya iya maaf "
" kan ada cara yang lebih baik a "

Malik melewati mereka yang sedang berkumpul dengan menggunakan sepeda motornya, seketika semua menatapnya.

Egi dan rizal sudah siap jika harus menanggung resikonya, tidak lain harus berurusan dengan gengnya. Baginya harga diri mia lebih penting dari apapun, terlebih egi akan menjadi suami sahnya.

" udah a " mia kembali menegur egi

Fitri dan rizal hanya bungkam karena bingung, hal ini malah menjadi perseteruan egi dan mia.

" aku gitu biar dia gak seenaknya sama kamu " jelas egi
" iya a aku juga faham, tapi kan ada cara lain untuk menyelesaikan masalah "

Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif rizal dan fitri memiliki fikiran yang sama yaitu meminta izin untuk pamit pulang, mereka merasa tidak enak melihat egi dan mia jadi ribut.

" yaudah aku duluan ya " ujar rizal
" iya aku juga ya "

Egi tersenyum pada mereka berdua karena merasa bersalah

" maaf ya jadi gini " jelas egi
" gapapa a, mau nikah pasti jadi lebih sensitif " fitri mencoba menjelaskan

Mia berjalan sendiri meninggalkan mereka dengan kesal, egi berusaha mengejar dan menahannya.

Memang keseimbangan emosi menjadi lebih sensitif bagi mia, semua karena sebentar lagi adahal hal yang paling menegangkan dalam hidupnya.

Mereka semua mencoba memahami hal itu.

Namun egi memberi kode pada rizal yang langsung dapat ia fahami, urusan mereka masih belum selesai.

" yaudah yu aa anter pulang " ajak egi

Mia segera membereskan barangnya dengan penuh emosi, namun tidak dipedulikan egi. Jujur saja fikirannya masih belum bisa tenang, ia masih belum puas memberi malik pelajaran.

Hingga saat mereka hendak untuk bubar kembali sedikit berbincang di depan halte supermarket, terutama mia yang mencoba menekankan hal itu.

" pulang ya semuanya, jangan pada keluyuran " perintah mia pada rizal dan fitri, termasuk egi

Mereka hanya mengangguk dan tersenyum, sebelum akhirnya egi berlalu membonceng mia menuju rumahnya.

" jangan gitu lagi ya a, aku gamau aa kenapa-kenapa " nada mia lirih
" iya sayang, maaf ya aa kebawa suasana tadi "
" jangan gitu lagi ya a " mia memeluk erat tubuh egi

Egi hanya tersenyum dan mengelus lengan mia yang memeluknya erat, sebelum akhirnya menurunkannya didepan gang rumah mia.

Jarak yang begitu dekat dan obrolan barusan membuat suasana semakin tak terasa hingga mereka pun sampai, namun egi masih memiliki urusan dengan rizal.

Setelah mengantar fitri rizal kembali bertemu dengan egi dan bersiap melancarkan aksinya malam itu!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd