Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Bimabet
3. Sān Duǒ Yīnghuā(三朵櫻)
Besoknya setelah Shen long melakukan inspeksi pasukannya,Tiba - tiba datanglah seorang prajurit untuk memberitahu Shen Long untuk melapor ke Jendral Cao bin.
Maka pergilah Shen Long ke tempat markas besar dan langsung menuju keruangannya Jendral Cao Bin.
“Shen long,kamu dapat tugas pertamamu,”ucap jendral Cao Bin
“Tugas apa itu Jendral Cao Bin?”tanya Shen long.
“Tugasmu yaitu besok mengawal sang putri Fan Bing Bing kembali ke ibukota,”ucapnya
“kamu atur sendiri berapa squadron yang kamu kirim dan sisanya mereka untuk dilatih dan yang paling utama kamu sendiri yang harus ikut mengawal,”jelas jendral Cao Bin.
“Baiklah,”ucap Shen Long dengan memberi salam Gongshu.

Keesokkannya ketika rombongan putri Fan Bingbing yang dipimpin Shen Long berjalan ditengah sebuah lapangan dekat hamparan sawah yang dibatasi pohon - pohon.
“Berhenti,”perintah Shen Long kepada pasukan dan rombongannya.
Setelah Shén Long memerintahkan pasukan dan rombongannya berhenti,dia menuju ke kereta sang putri.
"Tuan Putri Fan Bingbing,saya mohon ijin kita berhenti untuk istirahat,"ucap Shen Long.
"Baik,"ucap putri Fan Bingbing didalam kereta.
"Terima kasih Tuan Putri Fan Bingbing,"ucap Shen Long dan memerintahkan semua rombongannya untuk istirahat.
Shen Long berjalan dan duduk dekat aliran air pematang sawah sambil melihat hamparan tanaman padi yang sudah menguning yang siap dipanen.Dia mengambil bekalnya berupa kue Mantau yang dia ambil tadi dipelana kudanya lalu memakannya sambil melihat pemandangan pedesaan yang mengingatkannya akan kampung halamannya.
Putri Fan Bingbing
"Apakah kamu rindu akan kampung halamanmu?"suara wanita yang ada dibelakang Shén Long.
Shén Long menoleh dan ia kaget bahwa yang bicara itu adalah putri Fan Bingbing maka ia langsung berlutut dihadapannya.
"Maafkan hamba,Tuan Putri,"ucap Shén Long sambil berlutut dan kepala menunduk dihadapannya.
Putri Fan Bingbing mengangguk dan memberi tanda Shen Long untuk berdiri.
"Jendral Shén Long,anda berasal dari mana?"tanya putri Fan Bingbing yang berjalan disampingnya Shen Long berdiri sambil menatap ke hamparan sawah.
"Hamba berasal dari Henan,"jawab Shén Long yang berdiri dengan kepala tertunduk disamping putri.
"Selain kampung halaman apakah ada yang lain anda rindukan?"tanya putri Fan Bingbing sambil melihat Shén Long dengan kepala tertunduk.
"Ya,tuan Putri yaitu Orang Tua dan istri Hamba,"jawabnya dengan kepala tertunduk.
"apakah kamu tidak ingin meraih jabatan yang lebih tinggi maka kamu pasti dapat harta berlimpah dari yang mulia Kaisar?"tanya putri Fan Bingbing.
"Saya hanyalah seorang prajurit dari bangsa Han yang hanya ingin melakukan tugasnya sebagai prajurit dan setelahnya itu saya kembali ke rumah yang dimana hatiku selalu kembali kepadanya,"jawabnya sambil memandang hamparan sawah dan kembali ia menundukkan kepalanya.
“Kenapa kamu kok tidak mempunyai ambisi?apakah kamu tidak percaya dengan imbalan dari kekaisaran?”tanya putri Fan Bingbing.
“bagi saya apa gunanya mempunyai suara merdu tetapi saya tetap didalam sangkar,”ucap Shen long dengan menunduk dan membuat putri Fan Bingbing terperanjat kaget karena ucapannya Shen long.
"Angkatlah wajahmu sebab aku ingin melihat wajahmu,"perintah putri Fan Bingbing.
"Maaf,hamba tidak berani,"ucap Shén Long dengan kepala menunduk.
"Ini perintah,"ucap putri dengan suara agak keras.
Shén Long dengan pelan - pelan mencoba menatap putri Fan Bingbing.
Akhirnya mereka saling menatap dengan sangat lama.
Putri Fan Bingbing
"Apabila semua sudah siap maka perjalanan kembali dilanjutkan, jendral,"perintah putri Fan Bingbing yang meninggalkan Shén Long untuk kembali ke keretanya.
"Baik,hamba laksanakan,"ucap Shen Long dengan menundukkan kepalanya.
"Wajahnya memang tulus dan apa yang dia rasakan samadenganku?Dia tidak begitu ambisius seperti jendral lainnya tetapi apakah dia bisa menolongku?semoga saja pengharapanku tidak salah?"batin putri Fan Bingbing sambil berjalan membelakangi Shén Long sambil tersenyum.
Setelah putri Fan Bingbing masuk kedalam kereta maka Shén Long memerintahkan rombongannya melanjutkan perjalanan kembali ke Ibukota.

Sesampainya mereka di ibukota dan memasuki area kota terlarang lalu rombongan itu menuju ke istana mutiara yang dikhususkan untuk putri Fan Bingbing tinggal sebab beliau merupakan sepupu kaisar Kubilai Khan.
"Tuan putri,tugas hamba sudah selesai,saya mohon undur diri,"ucap Shén Long dengan menundukkan kepalanya.
"Baik,"ucap putri Fan Bingbing yang mau memasuki istana.
"Dan Hati - hati,"sambungnya dengan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.
"Terima kasih Tuan Putri Fan Bingbing,"ucap Shen Long yang sempat terkejut karena perhatian putri Fan Bingbing tetapi dia bisa mengendalikan sikapnya dengan berjalan mundur sambil menundukkan kepalanya dan setelah itu membelakangi sang putri lalu menaiki kudanya.
Putri Fan Bingbing
Putri Fan Bingbing sempat menoleh ke Shen Long sambil wajah sedihnya."Mungkinkah kau datang lagi untuk menolongku sebab aku membutuhkan hatimu yang tulus itu untuk bisa membebaskanku dan hanya kau yang bisa membuatku menjadi rumah bagimu,"batin Putri Fan Bingbing.


Sha la la... itsuka kitto
Boku wa te ni surunda
Hakanaki mune ni sotto
Hikari moete yuke

Sha la la, suatu hari nanti,
Aku tahu aku akan menemukannya
Semoga cahaya dalam hatiku yang tak tetap terbakar dengan lembut

Aitaku naru no shoutou
Naki taku naru no junjou
Natsu no hintobikonda
Hotaru wa kae ra nai

“Hasrat” membuaku ingin bertemu denganmu
“Kepolosan” membuatku ingin menangis
Kunang-kunang yang melompat di musim panas yang membakar tidak akan kembali

Anata wa nani mo iwazu
Kuchizuke o nokoshite
Kizutsu ku mama una zui nare
Kanashii hodo inochi yurameite ita

Tanpa kata-kata, kau meninggalkanku satu ciuman
Membiarkannya terbakar, kau mengangguk
Hidup ini begitu berkelap-kelip hingga membuatku sedih

Sha la la... itsuka kitto
Boku wa te ni surunda
Hakanaki mune ni sotto
Hikari moete yuke

Sha la la, suatu hari nanti,
Aku tahu aku akan menemukannya
Semoga cahaya dalam hatiku yang tak tetap terbakar dengan lembut

Sha la la... itoshiki hito
Anata mo miete iru no
Mamayui tsuki ga sotto
Ashita o tera shite

Sha la la, cintaku, kau juga bisa melihatnya
Bulan yang menyilaukan menerangi hari esok dengan lembut

Tsuyoku tsuyoku kagayaite...
Dengan terang, bersinar dengan terang
(Hotaru No Hikari by Ikimono Gakari,Ost natuto shippuden Opening 5)


Sekembalinya Shen Long menyelesaikan tugas perdananya maka dia kembali melatih kesatuannya di barak.
Ada seorang pemuda baru datang untuk melapor ke Shen Long.
"Nama saya Xǔ Mao berasal dari He Nan datang melapor,"ucap pemuda itu dengan salam Gongshu.
"Mungkin dia yang menjadi asistenku didalam kesatuan ku seperti kata Cao Bin,"batin Shen Long.
“Siapa yang memerintah kamu datang kepadaku,”tanya Shen long.
“Jendral Cao Bin,”jawabnya
"Sekarang kamu mencoba mengatur formasi peleton didalam manuver penyerangan dan bertahan,"perintahnya Shen Long kepadanya.
Sebelumnya Shen Long memberitahukan satu peleton yang baru dia latih dan mengijinkan Xu mao untuk memerintahnya.
Setelah mendapatkan perintah itu maka Xǔ Mao dengan cekatan naik kuda lalu memberi perintah pasukan berkudanya dengan cara menyerang dan bertahan.Karena kepintarannya Xǔ Mao mengatur pasukannya sampai membuat Shen Long terkagum dengan pasukannya bertambah cekatan didalam formasi perang.
Kemudian Shén Long menghentikan latihannya dan memanggil Xǔ Mao.
"Bagus,karena kamu semua pasukan menjadi cekatan didalam setiap formasi maka kuangkat kau sebagai Jinzhou (Kolonel) Setelahku didalam memimpin kesatuan ini,"ucap Shén Long.
"Terima kasih jendral,"ucap Xǔ Mao sambil memberi salam Gongshu.
 
Terakhir diubah:
makasih apdetannya suhu. cuma i agak merasa aneh. tuan putri bukanlah dari kalangan militer, maka seharusnya tidak ada kata"...,laksanakan!" walaupun dia dari kalangan istana dia tidak akan memakai kata itu karena kata2 itu diperuntukan untuk kaum lelaki militer saja (jaman itu tabu untuk perempuan ikut militer). saran i, sebaiknya kata laksanakan pada tuan putri diganti 'silakan'. maka kesan keanggunan pada tuah putri akan nampak

maap bila menyinggung suhu

sehat selalu suhu
 
makasih apdetannya suhu. cuma i agak merasa aneh. tuan putri bukanlah dari kalangan militer, maka seharusnya tidak ada kata"...,laksanakan!" walaupun dia dari kalangan istana dia tidak akan memakai kata itu karena kata2 itu diperuntukan untuk kaum lelaki militer saja (jaman itu tabu untuk perempuan ikut militer). saran i, sebaiknya kata laksanakan pada tuan putri diganti 'silakan'. maka kesan keanggunan pada tuah putri akan nampak

maap bila menyinggung suhu

sehat selalu suhu
thx u suhunya sarannya.newbie banyak pelajaran dari suhu @r0345
 
Cast Character
Xu Shen Long
Zhang Yuqi
Meifeng
Wong fei
Putri Fan Bingbing
Putri Song Hye Kyo
Roulan
Zhou Hui Min
Lín Qīngxiá
Lin xinru

Minori hatsune Ninja Iga
Anastasia
Tamara
Huang An
Xu Mao
Meilin
Cao bin
Chen wu
lin fang
He Shu
Zhang liao
Hōjō Yoshitoki
 
Terakhir diubah:
Pada pertengahan musim gugur Shén Long meminta ijin keluar untuk sembahyang di klenteng yang berada ditepi pantai.Setelah dia sembahyang kepada para dewa lalu dia melihat seorang wanita yang dia kenal yang sedang berdiri di jembatan tepi pantai yang termasuk lingkup klenteng.Wanita itu tak lain adalah Meifeng.Shen Long menghampiri dia yang sedang berdiri sambil melihat pangkalan armada Kekaisaran yang dapat dilihat dari jembatan itu.
Meifeng
"Meifeng,"panggil Shén long
Wanita itu terperanjat kaget dengan suara yang dia dengar dan berusaha menoleh dengan perlahan – lahan ke arah suara itu.
"Shén Long,"ucapnya dengan gusar.Mereka berdua sama – sama diam tetapi saling menatap.
Akhirnya Shén Long memberanikan diri membuka suara.
"Meifeng,maafkan aku akan kejadian malam itu dan aku sungguh - sungguh menyesalinya,"ucapnya dengan menunduk dengan merasa bersalah.
Tetapi apa yang diucapkan Shen Long ditanggapi Meifeng dengan dingin tanpa bersuara malah dia melihat ke arah lain.
Karena merasa tidak ditanggapi maka Shen Long melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Meifeng dengan cara membelakanginya tetapi tangan kanannya dipegang oleh Meifeng dengan menahannya.
“Shen Long,janganlah kau pergi sebab aku benar – benar cinta kepadamu dan apapun yang terjadi di malam itu kamu tidak salah,”ucap Meifeng dengan menundukkan kepalanya sambil memegang tangan Shen Long.
“Tetapi kejadian malam itu seharusnya tidak boleh terjadi sebab aku menyesal telah mengkhianati dia,”ucap Shen long
“Aku tidak perduli kau sudah beristri atau tidak tetapi yang penting aku ingin hatimu menjadi rumahku...hiks....hikss,”ucap Meifeng sambil menitikkan air matanya.
Shen Long kemudian membalikkan badannya menghadap Meifeng lalu memeluknya erat dan mencium keningnya.
Meifeng membenamkan dirinya ke dadanya Shen Long dengan sesenggukan tangisnya dan mendapatkan belaian dari tangan Shen Long untuk menenangkannya.
“Sayangku,besok malam adalah festival Kue Bulan jadi kamu harus datang ke rumahku,”ucap Meifeng sambil menatap ke wajah Shen Long.Dan dibalas dengan anggukkan Shen Long.
“Mari kuantar kau pulang,”ucap Shen Long dan dibalas dengan Meifeng dengan anggukkan.mereka pun keluar dari kelenteng dan menuju ke rumah kediaman jendral Liang.

Keesokkan malam Shen Long datang ke kediaman Jendral Liang untuk menepati janjinya kepada Meifeng.Sesampainya disana Shen Long disambut pelayan jendral Liang lalu diantar masuk ke dalam kamar yang telah ada meja yang sudah terhidang banyak makanan sedap.Setelah masuk kekamar,Shen long langsung duduk dan tidak lama Meifeng datang dengan anggunnya duduk disebelahnya lalu mengambil mangkuk dan diambilnya beberapa masakan itu dimasukkan kedalam mangkuk dengan sumpit lalu disuapkan ke Shen Long.
Setiap makanan yang disuapkan Meifeng ke Shen long dimakannya dengan Lahap.
“Bagaimana semua masakan yang sudah kau cicipi?apakah mereka sedap?”tanya Meifeng dengan telaten menyuapi Shen long dan mengusapin mulut Shen Long dengan kain putih apabila belepotan.

Meifeng
“semua masakan yang di meja ini semuanya lezat,”puji Shen Long.” apakah kamu yang memasaknya?
Meifeng tersenyum bahagia karena pujian Shen long dan mengangguk dengan tersipu malu.
"Ayahanda dan Ibunda dimana?"tanya Shén Long dengan heran sebab tidak ada jendral Liang dan istrinya.
"Beliau sudah pergi tadi pagi ke saudaraku diibukota untuk merayakan kue bulan disana,"ucap Meifeng.
"Kenapa kamu tidak ikut dengan orang tuamu?"tanya Shén Long.
"Aku tidak mau dan aku sudah bilang kepada orang tuaku bahwa aku merayakannya denganmu,"ucapnya dengan menyuapi Shén Long.
“kamu cantik,anggun dan pandai dalam memasak,”puji Shen Long sambil tangannya memegang dagunya Meifeng untuk menatapnya.Mereka saling menatap dan wajah Shén Long mulai mendekat lalu ia mengecup bibirnya Meifeng dengan menarik bibir atasnya dan disedotnya.
Meifeng pun meladeni Shén Long dengan menarik bibir bawah Shén Long.
Mereka saling peluk dan juga meremas badan mereka masing-masing.Akhirnya Shén Long menghentikan ciumannya lalu dia merasakan sesuatu yang salah dan dia tidak berani melihat Meifeng.
"Kenapa?"tanya Meifeng sambil menuangkan arak ke dalam 2 cawan.
"Aku telah mengecewakan dia,"ucap Shén Long sambil melihat kebawah
"Aku sudah kukatakan padamu bahwa hatiku ini milikmu dan aku tidak perduli kamu beristri atau tidak,"ucap Meifeng
Meifeng mengambil cawan itu dan diberikannya kepada Shen long untuk bersulang.
Shen Long menerimanya dan meminumnya sampai habis.
"Apapun yang terjadi aku pun sudah siap untuk berbagi dengannya,"ucap Meifeng sambil menaruh cawannya.
Meifeng memandangi Shén Long yang masih gusar dan dia mendekatinya lalu ia melumat bibir Shén Long dengan cara menyedot bibir atasnya.
Shén Long pun melakukan hal yang sama ke Meifeng saling melumat dan ia memasukkan lidahnya kedalam mulut Meifeng untuk lidah mereka saling bertautan.
Shen Long menghentikan ciumannya dan menggendong Meifeng ke ranjang.
Lalu ia berbaring disebelahnya dan mengajak Meifeng bercumbu lagi dengan begitu hangatnya sampai mereka saling melepaskan baju mereka semuanya.

Meifeng
“Shen Long,aku ingin kamu tidur disini untuk malam ini,”Ucap Meifeng sambil menatapnya dan membelai rambut Shén Long..
Dia mengangguk terus mereka berciuman lagi sambil berguling – guling.Tangan mereka saling meremas tubuh pasangannya dan akhirnya Shén Long ada dibawah sedangkan Meifeng diatas.Dikecupnya kening Shén Long oleh Meifeng lalu bibir terus turun ke kedua puting Shén Long.
Dijilati dan disedotnya kedua puting itu secara bergantian.Lalu Meifeng menciumi dada Shén Long yang kekar berbulu terus dia turun ke menara perkasa yang telah menopang langit dengan perkasanya.Meifeng menciumi kedua batu penjuru Shén Long dengan cara menjilat dan menyedot secara bergantian.Lidahnya mulai melumuri menara itu dengan secara pelan mendaki sampai kepuncak lalu lidah itu berusaha membelit kepala menara Shén Long dan akhirnya dilahap secara perlahan-lahan dan hilang ditelan oleh mulut Meifeng sampai membuatnya tersendak.
"Ouch....oooh,"ucap Shén Long dengan pasrah akan menaranya diserang oleh Meifeng.
Dia hanya melihat menaranya dijuluki oleh Meifeng dengan tersenyum genit maka ia berusaha membelai rambut Meifeng sambil pinggulnya menyodok keatas.Shen Long menggoyang pinggulnya secara perlahan-lahan dan secara sistematis.
"Ouch..Ahhh,"suara Shén Long yang kewalahan menahan serangan Meifeng dalam mengulum menaranya dan akan meletus mengeluarkan lava.Tetapi tangan Meifeng menahan pangkal menara Shén Long sambil dia tersenyum genit ke Shén Long lalu mengecup bibirnya.
Meifeng dengan tenang dia mendekati Wajah Shen Long dengan mengusap-usap keringatnya dengan tersenyum.
"Sabar,pangeranku ada waktunya ini keluar tapi jangan sekarang,"ucapnya dengan genit.
"Pangeran tampanku harus diberi tenaga dulu,"ucapnya sambil menyodorkan buah dada kirinya ke mulut Shén Long dan langsung dikenyot putingnya oleh Shén Long.
"Iya ,betul begitu pangeranku sedotlah yang kenceng agar kamu kuat,"ucap Meifeng dengan napas mulai berat.
Tangan Shén Long mulai membelai pinggang Meifeng dan diikuti tubuhnya condong ke Meifeng.
Akibat dorongan Shén Long maka Meifeng jatuh terlentang dan berusaha menahan serangan Shen Long yang terus membabi buta mengenyoti kedua putingnya.Tangan kanan Meifeng memegangi rambut Shén Long dan yang lainnya memegang punggungnya.
"Oohh... Shén Loong,"desah Meifeng sambil memejamkan matanya.
Shén Long mulai menyusuri kebawah sampai ke gua kenikmatan Meifeng.Dari Situ Shén Long memainkan pentil kecil yang ada diatas gerbang kenikmatannya Meifeng.Maka puting itu dijilati sampai Meifeng mendesah dan diikuti goyangan pinggulnya mengikuti irama Shén Long.
Tangan Meifeng memegang kepala Shén Long dan menekannya ke guanya sambil suaranya menjerit.
"Ouuchh Sheeen Looooong. ...apa yang kau lakukan?"desahnya sambil menatap Shén Long tanpa memperdulikannya.
"Aahhhh,,....akuuuu keluar ...aku keluar...ouuuhhh Shennn Looongg,"desahnya dengan ditandai keluar cairan dari gua kenikmatannya.Lalu Shen Long melahapnya semua cairan itu dan membersihkan semuanya.
Shén Long tersenyum karena Meifeng telah mencapai langit ke tujuh maka ia mendekatinya ketika dia lagi menyusun tenaga dan dikecup keningnya.
Kemudian Shén Long menyiapkan Menaranya untuk dimasukkan kedalam gua kenikmatannya Meifeng.
Tetapi terdapat halangan maka ia melihat Meifeng untuk meminta ijinnya dan dijawabnya dengan anggukan.Maka Shén Long menekan menara perkasanya menerobos secara pelan-pelan sampai semua tertelan ke dalam gua kenikmatannya Meifeng.Shen Long juga merasakan adanya cairan di menara perkasanya.
"Hiks....hiks.... hiks,"suara tangisan Meifeng dengan ditandai air matanya berderai keluar sambil menatap Shén Long.Maka ia mendekatkan wajahnya melumat bibir Meifeng untuk menenangkannya dan tangan kanan Meifeng membelai punggungnya sedangkan yang lain memegang atau meremas sesekali kepala Shén Long.
"Aouuh.... aouuh,"ucapnya sambil meladeni ciuman dan genjotan dari Shen Long.Kedua kaki Meifeng mengapit pinggang Shén Long.Mereka pun mulai memanas dengan ciuman dan akhirnya mereka berguling sampai Meifeng diatas yang berusaha duduk dengan terus menggoyang bagaikan naik kuda.Tangan Shén Long memainkan kedua payudara Meifeng dan terkadang menowel nowel putingnya.
mulustrasi
Lalu Meifeng mendekatkan wajahnya ke Shén Long dan menatapnya sambil pinggulnya menggoyangnya.
Ditatapnya dan terkadang dia mengecup bibir Shén Long secara berkala dan akhirnya Meifeng dengan gemas melumat bibir Shén Long.Lalu ia dihentikan oleh Shén Long untuk disuruh telungkup maka Shén Long memasukkan menara perkasanya dari belakang.
"Ahhh ...ahhhh,"desah Meifeng dengan menghadap ke depan karena diserang dari belakang dan ia berusaha menoleh kebelakang dengan tersenyum maka Shén Long melumat bibirnya sambil tangannya meremas buah dadanya Meifeng.Ciuman itu begitu mesra dan hangatnya lalu diangkatnya tubuh Meifeng dengan dipangkunya tetapi bawah mereka masih terpaut.Lalu Shén Long menggenjotnya keatas sedangkan Meifeng berusaha memutar pinggulnya pelan-pelan mengikuti irama.


"Ahhh...aaaa...aaahh,"desah Meifeng.
Tangan kanan Shén Long memegangi payudaranya sedangkan yang lain memegang pinggang Meifeng.Kedua tangan memegang kepala Shén Long yang berada dibelakangnya.Meifeng akhirnya terjatuh dengan merangkak yang masih digenjot Shén Long dan mereka bercumbu.Shen Long menghentikan genjotanya lalu membalikkan badan Meifeng dan menggenjotnya lagi sampai mereka berdua mendesah bersamaan yang akhirnya Shén Long mengeluarkan cairan maninya ke dalam rahim Meifeng dan pinggulnya ditahan oleh kedua kaki Meifeng.
Mereka saling menatap dan bahagia karena luapan cinta mereka.


Meifeng yang berada menarik wajah Shén Long untuk dia kecup secara terus menerus dan yang akhirnya mereka berciuman.
"Terima kasih Meifeng,"ucap Shén Long dengan senjatanya terjepit oleh guanya Meifeng dan dibalasnya dengan anggukan dan air matanya berderai.
"Hiks..Kamu layak mendapatkannya pangeranku...hiks,"ucapnya dengan sesenggukan dan melumat bibir Shén Long.
Mereka melakukan itu sekali lagi dan setelahnya mereka tertidur sambil berpelukan.
Ketika tengah malam Meifeng terjaga dan melepaskan tangan lelaki yang memeluknya,kemudian dia bangun dan duduk sambil merenggangkan ke dua tangannya.Mulutnya menganga lebar yang langsung ditutupinya dengan tangan kanannya.Kedua tangannya memaksa matanya untuk terbuka, dikucek-kucek, argh..lalu ia rebah lagi dengan ketelanjangannya disebelah kekasihnya yang masih tertidur sambil memandanginya dengan tersenyum maka dikecupnya bibir kekasihnya lagi dan lagi dengan begitu gemasnya.Kemudian Meifeng mengakhirinya dengan kecupan di kening lalu dia beranjak bangun menuju meja yang tersedia arak maka dia menuangkan arak itu ke cawannya lalu dia meminumnya dengan membelakangi Shen Long yang masih terlelap.
Dia memegangcawan itu dengan wajah sedih ada yang mengganggu dipikirannya.
Watashi no ōji o yurushite (maafkan aku,pangeranku),”ucapnya sambil meminum arak itu.

hoshizora o hirari fuwari
kumo ni kakureta tsuki no yoru
nantonaku mayoikonda
hokori mamire no chiisana heya

— Dimalam langit berbintang dimana rembulan ..
— .. perlahan tertutup oleh awan-awan.
— Entah bagaimana aku terbang ..
— .. ke sebuah ruangan kecil yang berdebu.

rousoku no akari.. akari..
chikaku tooku mata chikaku
shakunetsu no kokoro.. kokoro..
sonna bukiyousa ni nite

— Cahaya lilin perlahan mendekat ..
— .. menjauh lalu mendekat lagi.
— Hangatnya hatiku.. hatiku..
— .. yang sama dengan kecanggungan ini.

yuruyaka ni maiorite
anata no soba de hane hirogeta

— Terbang dengan lembutnya.
— Kubentangkan sayapku di sisimu.

onaji sekai o mitemitai to
sonna shisen o nagekaketeru
sono yubisaki ni furetemitara
nazeka totemo atatakakatta

— "Ku ingin melihat dunia yang sama"
— .. dan kutunjukan melalui tatapanku itu.
— Saat aku menyentuh ujung jarimu.
— Entah mengapa, ku merasakan kehangatan.

dono kurai sugita deshou
hieta heya ni futarikiri
nakisou na kao o shitesa
tobenai watashi o miteru

— Berapa banyak waktu yang berlalu?
— Hanya kita berdua di ruangan yang semakin dingin.
— Kau tunjukan wajah hampir menangis.
— Kau menatapku yang belum beranjak terbang.

negawakuba, wasurete to
sore ga saisho de saigo no uso

— "Jika ku bisa, ku ingin melupakannya".
— Itulah kebohongan pertama dan terakhir.

ima te no naka ni tsutsumaretara
atatakakute hitomi o tojiru
sora o ootta yuki no hana wa
sabishisou ni nagareta shizuku

— Jika kau menyelimutiku sekarang ini ..
— .. dengan tangan hangatmu itu, ku 'kan pejamkan mataku.
— Bunga-bunga salju yang menutupi langit ..
— .. mereka berjatuhan dalam kesunyian.
(Niji-iro Chouchou – Wakaggi Band)
ilustrasi
"Gruuuuummmm......gruummm,"suara yang menggelegar diatas langit.
"Aku disini lagi,"ucap Shén Long yang tersadar bahwa dia berada di kuil dalam mimpinya maka ia berlari menuju diteras kuil tersebut.
Dan benar dugaannya bahwa Dewa Naga Shén Long mengitari Kuil itu lagi.
"Akhirnya kau telah mendapatkan salah satu hati emas itu dan itu pun akan terus bertambah tetapi ingat itu akan hilang semuanya apabila kau tidak menjaga hati emas yang pertama,"ucapnya dengan meninggalkan Shén Long yang terpaku terdiam.

Dia pun terbangun lagi tetapi disebelahnya Meifeng tidak ada.
"Ada apa ksatriaku?"tanya Meifeng berdiri telanjang sambil memegang cawan yang berisi arak.
"Tidak apa-apa,"ucapnya sambil mengusap rambutnya sambil melihat Meifeng yang membelakanginya dan membuat Shén Long terhenyak karena bulatan pinggul Meifeng yang menggairahkan maka dia turun dari ranjang dengan menaranya tegak perkasa maka didekatinya Meifeng dari belakang lalu diangkatnya kaki kanan Meifeng dan dimasukkan menara itu ke gua. Kenikmatannya Meifeng.
Meifeng


"Aouuh...,"ucap Meifeng dengan genit karena perlakuan Shén Long.
Shén Long pun mulai menggenjotnya dengan pelan-pelan sambil kedua tangannya memegangi pinggang Meifeng.Meifeng menoleh kebelakang maka langsung di lumat bibirnya oleh Shén Long.Kemudian dia menghentikan gerakannya lalu meminta Meifeng memutar tubuhnya untuk menghadapnya maka ia masukkan lagi menara itu dan digenjotnya lagi.dengan memegangi kaki kanan Meifeng.
"Ahhhh...ahhhh,"suara Meifeng karena genjotannya Shen Long.
Lalu diangkatnya kedua kaki Meifeng oleh Shen long Dengan tetap menggenjotnya terus sambil mengitari meja.Setelahnya Shén Long menurunkan kedua kaki Meifeng tetapi menara Shén Long masih dijepit oleh guanya Meifeng.Kedua tangan Shén Long memegang pinggul Meifeng dan kedua kaki Meifeng dirapatkan sedangkan kedua kaki melebar maka Shén Long mulai menggenjotnya lagi.sedangkan kedua tangan Meifeng melingkar ke leher Shén Long.Mereka pun akhirnya bercumbu lagi dan saling lumat.Tidak lama kemudian gerakannya Shén Long semakin kencang diiringi dengan desahan mereka berdua dan akhirnya mereka berdua mencapai ke surga ketujuh.Keluar lagi mani Shén Long sampai melumer keluar goanya Meifeng.

Shén Long dengan napas tersengal-sengal menatap Meifeng yang tersenyum dan mengecup bibir Shén Long terus menerus.Sedangkan menara Shén Long terasa ada gerakan memeras dari dalam gua Meifeng.Shen Long juga menggerakkan pinggulnya naik turun secara pelan-pelan sambil tangannya meremas buah dada Meifeng.
"Shén Long,aku sangat bahagia hari ini,"ucap Meifeng yang memeluk Shén Long.
"Terima kasih karena kau memberi aku yang pertama,"ucap Shén Long sambil mengecup kening Meifeng.
"Memang kamu layak mendapatkannya pangeranku,"ucapnya dengan tersenyum.
Lalu dilepaskan menara itu dari jepitan guanya Meifeng,kemudian Shén Long duduk di ranjang lalu didekati Meifeng dengan berlutut dihadapannya melahap menara Shén Long yang masih basah.
Dibersihkan semua menara itu sampai mengkilat karena air liurnya Meifeng lalu diajaknya duduk dipangkuannya Shén Long kemudian mereka bercumbu lagi dan tidur bersama.
 
Terakhir diubah:
kayanya shen long bakal menang banyak nih...istri ada, meifeng sdh fan bing bing belum...
cuma ada apa ama meifeng...
shen long bisa lupa ama istri nih
 
kayanya shen long bakal menang banyak nih...istri ada, meifeng sdh fan bing bing belum...
cuma ada apa ama meifeng...
shen long bisa lupa ama istri nih
Meifeng itu mirip dengan Zhang YuQi lagian sudah ketanggung basah pada waktu kejadian malam itu.tetapi ada rahasia besar di sosok Meifeng.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Sebulan setelah festival kue bulan Shén Long sering mengunjungi Meifengwalaupun hanya sekedar bertamu atau juga membuahi benih ke rahimnya Meifeng.Shen Long juga sering menyurati istrinya Zhang YuQi.
Pada suatu ketika terjadi pertemuan dimarkas besar divisi Shān yang mana banyak dihadiri para petinggi divisi.
"Kita dapat perintah langsung dari yang mulia Khan Agung,"ucap jendral Cao Bin.
“Shen long,Huang An,Wong Fei,Chen Wu,Lin Fang,Zhang Liao,dan He Shu.kalian semua berangkat besok setelah perlengkapan kalian sudah siap dan kita berkumpul di Sìchuān (
),”ucap Jendral Cao Bin yang berdiri didepan mereka.
Pada waktu jendral Cao Bin menyinggung kota Sìchuān seketika itu juga Shen Long melirik Huang An dengan senyum dan dibalasnya juga sama dengan Huang An.
“Tetapi sebelumnya kesatuan kalian akan dinamai terlebih dahulu agar mudah dalam mengatur didalam peperangan nanti.yang pertamakesatuan yang dipimpin He Shu dinamakan infanteri tikus gunung = Shān shǔ (
),yang kedua kesatuan yang dipimpin Huang An dinamakaninfanteri sapi gunung=Shān niú (),yang ketiga kesatuan yang dipimpin Chen Wu dinamakanartileri harimau gunung=Shān hǔ(),yang keempat kesatuan yang dipimpin Lin Fang dinamakan artileri kelinci gunung=Shān tù(),yang Kelima kesatuan yang dipimpin Shén Long dinamakan kavaleri naga gunung=Shān long (),keenam kesatuan yang dipimpin Zhang Liao dinamakankavaleri ular gunung=Shān shé (),dan yang terakhir kesatuan yang dipimpin Wong Fei dinamakan kavaleri kuda gunung=Shān mǎ (). kesemuanya itu dinamakansesuai dengan urutan Shio agar sama dengan kebudayaan kita dan sebagai info bahwa musuh kita yang tak lain adalah Ariq Böke merupakan saudara dari yang mulia khan,jadi ini saatnya kita tunjukkan bahwa divisi ini menjadi terbaik dari semuanya dan sekarang kalian boleh bubar untuk mempersiapkan perlengkapan untuk besok,”sambung jendral Cao Bin sambil menggenggam tangannya.
“Hao,”ucap mereka bersama – sama sambil memberikan salam gongshu lalu meninggalkan jendral Cao bin.
Ketika mereka keluar dari markas besar,Huang An menghampiri Shen long sambil berjalan menuju barak mereka.
“Shen Long,akhirnya aku bisa melihat anakku dan begitu juga kamu bisa melihat orang tua dan istrimu,”ucap Huang An sambil menepuk punggung Shen Long yang berjalan disampingnya.
Huang An
“Semoga tugas ini berjalan lancar dan kita bisa memenangkan perang ini agar kita bisa kembali ke rumah,”ucap Shen Long sambil berjalan menuju ke barak.
"Dalam tugas ini kalianbisa singgah ke rumah kalian,"ucap Wong Fei yang datang menghampiri mereka berdua yang tersenyum karena perkataan Wong Fei.
Wong Fei
"Shén Long,aku bisa ketemu Zhang YuQi,"ucap Wong Fei dengan semangat.
Tetapi Huang An sempat kaget karena perkataan Wong Fei lalu Shén Long memberi tanda menggeleng agar Huang An tidak menyinggungnya.
Lalu mereka berpisah ke kesatuannya masing-masing untuk memberi pengarahan dan persiapan untuk besok.
"Xu Mao,apakah semua persiapan untuk besok sudah siap?"tanya Shén Long.
"Semua sudah siap,"ucap Xǔ Mao.
"Bagaimana dengan moral mereka?"tanya Shén Long lagi.
"Mereka gendut dan malas jadi saatnya mereka bergerak untuk mengencangkan perut mereka,"jawab Xu Mao dengan semangat.
Shén Long tahu maksud asistennya yang artinya pasukannya lagi punya moral dan semangat tempur tinggi.
"Bagus, sekarang kamu boleh pergi,"ucap Shén Long.
"Hao,"ucap Xǔ Mao sambil memberi salam Gongshu dan dibalas Shén Long dengan anggukkan.
"Akhirnya aku bisa ketemu anakku,"ucap Xǔ Mao ketika dia membelakangi Shén Long.
"Xǔ Mao,kamu asli He Nan?"tanya Shén Long.
"Iya,jendral,"jawabnya dengan kembali menghadapnya.
"Berarti kita bersaudara dan seprovinsi,"ucap Shén Long menghampiri Xǔ Mao sambil merangkul punggungnya.Mereka berdua keluar markas kesatuan sambil berbincang-bincang tentang kampung halaman mereka.
Xu mao
Keesokkan harinya Divisi Shan mulai bergerak meninggalkan kota Tian Jin untuk menuju ke provinsi Sìchuān.
Ketika Shen Long mau menuju pintu keluar kota Tian Jin ternyata Meifeng telah menunggu di pintu keluar maka Shen Long turun dari kuda dan mendekatinya.
“Aku pergi dulu nanti kalo semuanya selesai aku mau menemui dia dulu baru aku kembali kekamu,”ucap Shen Long kepada Meifeng.
“Iya dan hati –hati,”ucap Meifeng
Meifeng
Shen long langsung menaiki kudanya sambil mengangguk ke Meifeng dan dibalas juga dengan anggukan oleh Meifeng.
Dia hanya bisa menatapnya pergi dan tanpa bisa menyentuhnya walau didalam hatinya dia ingin tersipu didadanya Shen long.
Ketika Shen Long sudah berjalan agak jauh dari pandangannya Meifeng.
Secara tiba - tiba ada derai air mata telah jatuh ke pipinya Meifeng sebab dia juga tidak mau kehilangan kekasihnya didalam peperangan.


Donna yume,
Oikakete kokomade kitan darou
Wakara na kunattari suru koto wa,
Boku ni datte aru kara nee, baby

Memburu mimpi
Kau mendapatkannya di sini
Sesuatu yang kau lupakan
Ada dalam diriku, sayang


Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanareba nare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara

Ketika kau menangis, ini baik-baik saja
Karena aku disisimu
Malam kita terpisah, ini baik-baik saja
Karena aku disisimu

(Soba ni iru kara – Amadori OST naruto ending 11)

Pada suatu hari dikediaman jendral Xu ada kunjungan besannya yaitu jendral Zhang untuk berkunjung ke rumah dan melihat anaknya Zhang YuQi.
Mereka berbincang-bincang di ruang utama sambil meminum teh.
"Saudaraku,aku dengar kabar ada pergerakan pasukan Mongol akan melewati kota kita,"ucap jendral Zhang.
"Ada apa gerangan mereka bergerak kearah sini?"tanya Jendral Xǔ.
"Menurut kabar bukan disini arah mereka melainkan Sichuan dan mereka semua akan berkumpul disana,"jawabnya
"Dan yang aku dengar pasukan yang bergerak melewati daerah kita adalah divisi Shān,"imbuhnya sambil meminum teh.
"Aku tidak pernah dengar divisi ini atau apakah divisi ini baru dibentuk?"tanya Jendral Xǔ.
"Mungkin juga,"jawab Jendral Zhang sambil mengambil cangkir teh dan meminumnya.
"Saudaraku,apakah kamu tahu Shén Long ditempatkan di divisi mana?"tanya Jendral Zhang.
Bertepatan dengan Zhang YuQi masuk ke ruangan itu dengan membawa baki yang berisi kue dan gorengan ditaruh diatas meja.
"YuQi,apakahkamu tahu Shén Long ditempatkan di divisi apa?"tanya Jendral Zhang ke anaknya.
"Menurut suratnya dia ditempatkan di divisi Shān,"ucapnya sambil duduk dekat ibunya.
"Puji Dewi Kwan Im, YuQi kamu bisa ketemu suamimu,"ucap jendral Xǔ.
"Ayahanda kok bisa tahu kalo aku bisa ketemu dia?"tanyanya.
"Sebab ada pergerakan divisi Shān melewati kota kita,"ucap jendral Zhang.
Ketika dia mendengar kabar, Zhang YuQi merasa bahagia sebab dia sangat rindu suaminya.
"Dia akan datang walau hanya lewat tetapi kenapa hatiku gusar padahal dia ini sekarang bukan kekasihku lagi melainkan suamiku.apa yang harus berikan untuk menyambutnya?mungkin aku buat kue bulan saja sebab sebagai simbol kerinduanku kepadanya seperti gadis penenun dengan gembala sapi.Shen Long,aku sangat merindukanmu,"batin Zhang YuQi sambil tangannya menggenggam dekat lututnya ketika ia duduk mendengarkan orang tuanya lagi bicara.
"Kapan mereka akan melewati kota kita?"tanya Jendral Xǔ.
"Kemungkinan besok atau lusa mereka melewati kota kita,mungkin YuQi bisa memberikan bekal untuk Shén Long,"ucap Jendral Zhang sambil melihat Zhang YuQi yang lagi termenung dan senyum-senyum sendiri.
"YuQi,apakah kamu mendengar apa kata ayahmu?"tanya jendral Xǔ mertuanya yang mencoba menyadarkan Zhang YuQi yang lagi melamun.
"Eh..oh..ya ayah,"ucap Zhang YuQi yang kaget karena pertanyaan mertuanya.
Lalu mereka tertawa semuanya karena tingkah Zhang YuQi.
Zhang YuQi
Keesokan paginya terdengar seperti suara gemuruhdan yang terlihat tentara memasuki gerbang kota Xǔ Chang dengan berbaris melalu jalan utama kota tersebut.
Zhang YuQi langsung pergi menunggu dipintu masuk kota ini untuk bisaketemu suaminyauntuk memberikan bingkisan.
Dia menunggu dengan sabar sambil melihat setiap barisan pasukan divisi Shān lewat.
"YuQi .... Zhang YuQi...",suara orang memanggil dari arah barisan pasukan berkuda.
Zhang YuQi menoleh ke suara itu dan ia terperanjat kaget sebab orang itu adalah Wong Fei yang sedang menghampirinya.
Dia jadi bingung sebab dia takut apabila dia minta bingkisan ini yang seharusnya untuk Shén Long.
"YuQi,sudah lama tidak ketemu dan aku rindu denganmu,"ucapnya sambil berusaha memegang tangan YuQi dan langsung ditepis oleh YuQi.
"YuQi,ada apa denganmu?"tanya Wong Fei keheranan terus dia melihat bingkisan yang dibawa YuQi.
"Ini untuk diriku yah,"katanya sambil mengambil bingkisan itu dan dibukanya terdapat 4 biji kue bulan.
"Wooooww,sudah lama aku tidak makan kue bulan dan ini untuk aku?"ucap Wong Fei.
"Kamu boleh ambil sebagian saja dan lainnya untuk Shén Long,"ucap YuQi dengan geram karena kelancangannya Wong Fei.
Setelah ia diperbolehkan oleh YuQi maka dia mengambil 3 biji kue itu dimasukkan ke bekalnya lalu dia berusaha menciumYuQi tetapi dia tidak mendapatkannya sebab YuQi menghindar.
"Terima kasih sayangku,"ucapnya dengan senang sambil membawa kue itu dan meninggalkan YuQi.
Ia menaiki kudanya dan melambaikan tangannya ke Zhang YuQi dan juga dibalasnya dengan mengangguk.
Setelah Wong Fei meninggalkan YuQi yang kembali ke barisan iring -iringan pasukan itu,YuQi tetap berdiri disitu sambil melihat setiap barisan yang melewatinya dan menunggu suami yang dia cintai.
Setiap barisan pasti ada salah satu prajurit yang menyapa keluarga mereka apabila prajurit itu berasal dari kota ini.Setiap melihat itu YuQi merasa tersentuh dan semakin dalam dia rindu akan suaminya tetapi dia belum mendapatkan giliran untuk mengungkapkannya.
Ketika disebelahnya ada seorang wanita dengan anaknya yang juga sama dengan dia menunggu salah satu prajurit yang lagi beriringan melewati kota tersebut.
Zhang YuQi
"Istriku ...",suara seorang prajurit menghampiri istri dan anaknya dengan merangkul mereka lalu menciumi istri dan anak mereka.
YuQi melihat mereka dengan tersenyum dan masgul.
"YuQi .."suara dibelakangnya yang kemudian memeluknya dari belakang.
YuQi langsung menitikkan air matanya dan dia langsung memegang tangan yang memeluknya.Lalu dia mengusapkan air matanya dan mencoba membalikkan badannya untuk melihat suaminya.
"YuQi...."ucap Shen Long sambil mengecup kening YuQi.
"Aku rindu sekali denganmu,"sambungnya sambil membenamkan kepala YuQi didadanya.
"Aku juga,"ucap YuQi yang tersipu didadanya Shén Long.
"Aku janji setelah dari Sichuan akan menemuimu,"janjinya sambil mencium kepala YuQi terus menerus dan mempererat pelukannya.
"Ya,aku tunggu dan aku selalu berdoa ke Dewi Kwan Im agar kau tetap selamat untuk menemuiku,"ucap YuQi bangun dari pelukannya Shén Long sambil menatapnya.
Setelah Itu Shén Long mengecup bibir YuQi dan mau kembali kekudanya tetapi ditahan oleh YuQi.
"Aku bawa bekal untuk kamu yaitu kue bulan.tadi sebenarnya ada 4 biji tetapi sama Wong Fei diambil 3 biji dan jadi terpaksa yang tersisa untukmu suamiku,"ucap YuQi dengan wajah sedih.
"Tidak apa-apa istriku dan aku mengerti,"ucapnya sambil membelai rambut YuQi.
"Sebab dia belum tahu tentang kita,"sambung Shén Long yang kemudian mencium bibirdan kening YuQi lalu ia menaiki kudanya.
“Aku pergi dulu,”pamit Shen Long sambil melambaikan tangannya dan terus bergabung didalam barisan pasukannya.
“Iya,hati – hati,”ucap Zhang YuQi sambil mengangguk
YuQi membalas lambaian suaminya dengan lambaian tangan dan tetap melihat suaminya yang berjalan mengikuti barisan danShen Long pun terkadang menoleh keYuQi sampai Shén Long tidak terlihat lalu ia kembali ke rumahnya.
Zhang YuQi
manuver divisi Shan
Setelah semua divisi Shan berkumpul di Sichuan maka sang kaisar memanggil semua petingginya untuk menyiapkan strategi perang melawan saudaranya Ariq Boke.Maka mereka mendirikan perkemahan di daerah dekat kota Chengdu (
成都)untuk mempersiapkan pasukannya untuk bertempur.
"Shén Long,...."panggil Wong Fei ketika mereka berada perkemahan pasukan dan Shén Long hanya menoleh ke arahnya.
"Aku tadi ketemu Zhang YuQi dan ia membuatkan kue bulan ini ke aku,"ucapnya sambil menunjukkan bekalnya yang berisi 3 biji kue bulan sesuai dengan perkataan YuQi.
"Kamu juga dapat satu kan,"ucapnya lagi dan dibalas anggukan oleh Shén Long.
"Sebab tadi dia bilang suruh nyisain 1 untuk kamu dan yang 3 untukku semua,"ucapnya dengan bangga seakan YuQi membuatkan itu untuk dia.
Shén Long hanya tersenyum dan mengangguk lalu meninggalkan Wong Fei.
"YuQi tambah hari tambah cantik saja.setelah tugas ini aku akan mengunjungi dia,"ucapnya yang ikut berjalan disamping Shén Long yang hanya menoleh saja ketika ia mendengar ucapannya.
"Kalian disini,"ucap Huang An yang datang dari samping kiri Shén Long bersama Chen Wu dan Lin Fang.
"Iya,kita lagi menunggu perintah selanjutnya dari jendral Cao Bin,"ucap Shén Long.
"Akhirnya ketemu kalian,'ucap Zhang Liao yang baru datang dan disampingnya ada He Shu.
"Kita harus kumpul di kemahnya Cao Bin untuk mendapatkan pengarahan untuk besok,”ucap Zhang Liao yang kemudian mereka berjalan bersama menuju kemahnya Cao Bin.
Setelah mereka masuk kedalam kemahnya Cao Bin dan terlihat ada peta yang tergeletak di meja sedangkan jendral Cao Bin mengambil tongkat kecil untuk pengarahan nanti.
Mereka semua memberi salam Gongshu bersamaan ke jendral Cao Bin dan dijawab jendral Cao Bin dengan anggukan.
"Kita mulai saja pertemuan ini...yang pertama kita sudah mendapat info kalo mereka juga sudah berkemah didekat kota inimaka karena itu aku dipanggil oleh yang mulia Khan untuk mengikuti pertemuan untuk mengatur strategi pertempuran besok.Dari hasil pengamatan mata – mata kita bahwa kekuatan mereka sekitar 70,000 serdadu tetapi yang sudah sampai di Chengdu hanya 50,000 orang yang terdiri dari 40,000 kavaleri,7000 infanteri dan 3000 pemanah.sedangkan yang 20,000 yang mau menyusul sudah dipastikan kavaleri.Sedangkan kekuatan kita adalah gabungan pasukan suku – suku lainnya kalau digabung hanya 30,000 yang terdiri dari 10,000 kavaleri,15,000 infanteri dan 5000 pemanah.Dan yang dari bangsa Mongol hanya 5000 prajurit dan kemungkinan 70,000 pasukan yang akan datang bergabung ke kita tetapi masih dalam perjalanan menuju kesini dan kesemuanya orang Mongol,”jelas Jendral Cao Bin sambil berdiri menghadap mereka.
“Kalo begitu kita harus menunggu pasukan itu agar kita bisa menggabungkan kekuatan untuk melawan pasukan mereka yang pasti kalah jumlah dengan kita,”ucap Huang An.
“Tetapi terlalu riskan untuk menunggu sebab pasukan Mongol itu masih di He Nan dan kemungkinan datang lusa sedangkan pasukan mereka dari Lhasa sudah mendekati Chengdu,”ucap Jendral Cao Bin sambil menunjuk ke peta.
“Jadi inti dari pertemuan dengan yang Mulia Khan yaitu kita menyerang pasukan inti mereka dulu baru kita serang sisanya,”ucapnya lagi.
“Dalam pertempuran besok yang kita harus berkorban dulu dan setidaknya mengurangi kekuatan mereka agar sisanya biarkan orang Mongol yang menuntaskannya,”ucapnya.
Terlihat sekali Shen Long dan teman – temannya berwajah muram karena strategi yang diutarakan oleh jendral Cao Bin.
“untuk penempatan formasi perang pasukan infateri diapit oleh pasukan berkuda disisi kanan dan kiri,jadi pasukan infateri dijadikan umpan untuk pasukan berkuda mereka terus apabila umpan telah kena maka pasukan kavaleri kita mengepung mereka dari kanan kiri dan mereka kita habisi ditengah baru sisanya kita menyerang infateri mereka,”terang jendral Cao bin dalam memberikan pengarahan strategi.
“Jadi itu strategi perang untuk besok dan ada diantara kalian yang mau menanyakan sesuatu untuk strategi ini?”tanya jendral cao Bin sambil melihat mereka semua.
Ketujuh jendral itu hanya diam dan hanya menggeleng saja semuanya secara bergiliran untuk menjawab pertanyaan jendral Cao Bin.
“kalo begitu kalian boleh bubar dan persiapkan semua perlengkapan untuk pertempuran besok,”perintah jendral Cao Bin dan dijawab salam gongshu oleh mereka semuanya lalu mereka meninggalkan kemah jendral Cao Bin.
“Gila,besok itu penyerangan bunuh diri,”ucap Wong Fei yang berjalan disebelah Shen Long dan Huang An.
“Setidaknya kita mati secara terhormat,”ucap Huang An.
kemudian mereka berpisah ke kemah kesatuannya masing - masing untuk memberi pengarahan untuk penyerangan besok.

Ketika malam sebelum pertempuran,Shén Long berjalan dengan Xǔ Mao didekat perkemahan yang mulia Khan.
Tiba - tiba Shén Long menghentikan langkahnya sambil menahan dada Xǔ Mao yang berada disebelahnya karena ia melihat sekelebat beberapa bayangan hitam yang menuju ke kemah yang mulia Khan.
Shén Long dan Xǔ Mao mengikuti bayangan itu sambil mengendap - endap.Bayangan hitam itu berhasil melumpuhkan pasukan penjaga kemah yang mulia Khan.
Mereka berhasil memasuki kemah yang mulia Kublai Khan dan mau menghunuskan pedangnya ke arah sang Baginda yang lagi tertidur.
Tetapi Serangan mereka berhasil digagalkan oleh Shén Long dan Xǔ Mao yang menangkis pedang yang mencoba menusuk yang mulia Kublai Khan.
Akhirnya terjadi pertarungan didalam kemah itu antara Shén Long,Xu Mao dan para pembunuh dengan berpakaian tertutup semua dengan warna hitam.Karena adanya keributan di kemah yang mulia Khan maka dengan sigap pasukan bantuan meringsek masuk ke dalam kemah untuk membantu Shén Long dan Xǔ Mao.Dan akhirnya dari enam pembunuh telah berhasil dilumpuhkan dan empat orang lainnya berusaha melarikan diri tetapi ditahan oleh Shén Long dan Xǔ Mao.Mereka berhasil menyelinap keluar dari perkemahan itu dan masuk ke dalam hutan.
Keempat pembunuh itu lari masuk ke dalam hutan lalu tiba - tiba mereka dihadang oleh Shén Long dan Xǔ Mao.
Mereka berempat bertarung melawan Shén Long tetapi pembunuh itu tetap kewalahan maka kedua pembunuh itu berhasil meloloskan diri sedangkan yang lainnya masih bertarung dengan Shén Long dan Xǔ Mao.
Mereka bertarung dengan sengit dan akhirnya Shén Long berhasil keluar dari pertarungan untuk bisa mengejar kedua lainnya yang meloloskan diri tadi.
Kedua pembunuh yang berhasil meloloskan diri Shen long tadi beristirahat dengan berjongkok ditengah hutan.
Kemudian ada pedang yang menghunus mereka yang lagi istirahat maka mereka terperanjat kaget langsung menangkis serangan itu.terjadilah pertarungan pedang Antara Shén Long dengan kedua pembunuh itu.
Akhirnya salah satu pedang dari pembunuh itu terlempar dan tangan Shen Long meraih penutup muka pembunuh lalu ditariknya tetapi dari belakang pembunuh yang lain menyerang Shen Long tetapi dengan sigap Shen Long menangkisnya hingga pedang itu terpental dan sempat menendang pembunuh lainnya itu hingga terjatuh lalu Shen Long kembali kepada pembunuh yang dia tarik bajunya tetapi dia kaget sebab dia pikir membuka penutup muka pembunuh tetapi tidak tahunya malah penutup dan bajunya pembunuh itu terkoyak dan yang membuat Shen Long kaget yaitu pembunuh itu seorang wanita dan karena perbuatannya maka payudaranya terlihat dihadapannya.Maka Shen Long langsung melepaskan ikatan jubahnya dan dia berikan ke wanita pembunuh itu untuk menutupi payudaranya.Wanita itu malah tercengang dan terhipnotis apa yang dilakukan Shen Long sebab hampir dia pikir mau diperkosa tetapi malah sebaliknya.
Meilin
ilustrasi payudara Meilin
“lepaskan tanganmu darinya,”suara wanita yang menempelkan pedangnya ke leher Shen Long yang berusaha menutupi tubuh wanita itu.
“MEILIN (
梅林),Kamu tidak apa – apa?”tanya wanita itu kepada temannya yang masih menempelkan pedang itu ke leher Shen Long.
Ketika Shen Long melirik wanita yang mengancamnya dengan pedang dan ia langsung kaget sebab dia merasa pernah melihat kedua mata itu tetapi ia masih ragu.
“Apakah kamu....?”tanya Shen Long kepada wanita yang menempelkan pedangnya ke Shen Long.
“Iya ...ini aku,”jawabnya sambil dia membuka cadarnya dan memang benar dugaanya Shen Long bahwa wanita yang mengancamnya adalah Roulan.
“Kenapa kamu melindunginya?”tanya Roulan.
“Sebab melindungi dia samadengan melindungi semua orang yang kucintai,”ucap Shen Long yang masih ada pedang Roulan yang menempel di lehernya.
Roulan
Roulan mulai menurunkan pedangnya dan menatap Shen long yang berlutut dihadapan temannya yang menutupi tubuhnya dengan jubahnya Shen Long.
“Kreseeek...kreseeeek,”suara langkah prajurit yang mengejar para pembunuh yang telah mendekati mereka.
“Roulan,ayo kita pergi,”ucap Meilin menarik Roulan yang lagi menatap Shen Long.
Mereka berdua meninggalkan Shen Long yang masih berlutut melihat mereka melarikan diri.Sedangkan Roulan ketika melarikan diri sempat menoleh ke Shen Long walaupun ditarik oleh Meilin.
“Jendral Shen Long,mereka dimana?”ucap prajurit mongol yang berusaha mengejar Meilin dan Roulan.
“Mereka menuju kesana,”ucap Shen Long sambil menunjuk arah sebaliknya dari arah lari Meilin dan Roulan.
Para prajurit langsung meninggalkan Shen Long menuju ke arah yang ditunjuk oleh Shen Long.
“Jendral,apkah anda terluka?”tanya Xu Mao
“Aku tidak apa – apa,”jawab Shen Long.
“Jendral Shen long dan Jinzhou Xu Mao diharap menemui baginda yang mulia Khan,”ucap seorang prajurit dengan salam gongshu.
Setelah mendengar itu perintah maka mereka berjalan kembali ke kemah yang mulia Khan.
“Jendral Shen Long dari Divisi Shan datang melapor,”ucap Shen Long yang berlutut dihadapan Kublai Khan.
“Jinzhou Xu Mao dari Divisi Shan datang melapor,”ucap Xu Mao juga melakukan hal sama dengan Shen Long.
“Kalian boleh berdiri,”ucap Kublai Khan.
“Apakah kalian tahu mereka dari mana?”tanya jendral Cao Bin yang telah ada berada disitu.
“Salah satu dari mereka sebelum mati sempat mengucapkan hidup Ming dan Hidup Teratai Putih,”ucap Xu Mao.
“Teratai Putih ,aku sudah mendengar pergerakkan mereka dan sekarang mereka mulai berani menyerangku langsung tetapi ini kuurus nanti yang penting pertempuran besok harus berhasil.Untuk jendral Shen Long dan Jinzhou Xu Mao terima kasih telah menyelamatkanku nanti kalian kuberi imbalan yang sesuai dengan kalian,”ucap Kublai Khan.
“Terima Kasih yang Mulia Khan,”ucap Shen Long dan Xu mao secara bersamaan dengan memberi salam gongshu sambil membungkuk.
“kalian boleh pergi agar kalian bisa istirahat untuk besok,”perintah jendral Cao Bin
Shen Long dan Xu Mao memberikan salam gongshu ke jendral Cao Bin lalu meninggalkan kemah Yang Mulia Khan untuk kembali ke kemah mereka untuk istirahat.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd