Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472

Sore harinya terlihat Shen Long bersama Fan Bingbing sedang berada disebuah taman.

Shen long

“Istriku,aku mau bertanya sesuatu kepadamu?”tanya Shen Long kepada Fan Bingbing yang berada di sebelahnya.

“Apakah itu suamiku?”jawab Fan Bingbing yang menoleh ke Shen Long.

Fan Bingbing

“Barang Kublai Khan berbentuk apa yang dibawa oleh Jinlun Turgen sebab aku sempat melihatnya seperti lencana yang berlogo Divisi Shan dan lencana itu hanya dipegang oleh para pemimpin tertinggi Divisi Shan yaitu aku,Zhang YuQi dan kamu dan apakah benar kamu yang memberikan lencana Divisi Shan ke Jinlun Turgen dan terus ia mau gunakan untuk apa di Divisi Shan?”,tanya Shen Long yang langsung membuat Fan Bingbing gusar.

“Ee…e.. aku bisa jelaskan itu sebenarnya kak Kublai memintaku memberi ijin Jinlun Turgen untuk melatih pasukan Divisi Shan yang ada di Tianjin”,jawab Fan Bingbing dengan sedikit gusar.

“Kenapa aku sebagai pemimpin Divisi Shan tidak mengetahui perihal ini atau ada yang aku terlewatkan sehingga aku tidak perlu mengetahui?”ucap Shen Long membuat Fan Bingbing merasa bersalah karena tidak memberitahukan ke Shen Long dan bingung untuk menjelaskan ke Shen Long tetapi dia harus tetap menyembunyikan perintah Kublai Khan yang sebenarnya dari Shen Long.

“Suamiku,bukan begitu maksudku dan sebenarnya aku mau memberitahumu tetapi selalu terbentur beberapa hal sehingga aku lupa menyampaikan itu kepadamu”,jawab Fan Bingbing yang berusaha menjelaskan Shen Long.

“Lupa… itu alasan yang sangat menggelikan bagiku”,ucap Shen Long yang nada bicaranya mulai tinggi malah membuat Fan Bingbing gusar dan takut kalau Shen Long marah besar kepadanya.

“Maafkan aku suamiku apabila aku lalai terhadapmu dan kumohon kamu jangan marah kepadaku”,ucap Fan Bingbing yang memohon Shen Long untuk memaafkannya.

“Mana mungkin kamu bisa lalai untuk menyampaikan hal ini kepadaku apalagi berkaitan dengan Divisi Shan atau kamu menyembunyikan sesuatu dariku”,ucap Shen Long yang menatap Fan Bingbing malah menjadi bingung.

“Suamiku ,aku tidak menyembunyikan sesuatu kepadamu dan percayalah kepadaku”,ucap Fan Bingbing yang matanya mulai berlinang air mata.

“Jendral Shen Long,ada surat buat anda”,ucap seorang prajurit yang baru datang dan memberikan sepucuk surat kepada Shen Long yang langsung diterima dan dibacanya.

“Hojo Keiko telah melahirkan anakku lalu kapan kita bisa kembali ke Tianjin?”,ucap Shen Long sangat senang setelah membaca surat tersebuttersebut lalu menatap Fan Bingbing.

“Kita sudah tidak ada berkepentingan disini jadi sewaktu-waktu kita bisa berangkat”,ucap Fan Bingbing sambil mengusap air matanya.

“Baiklah ,kalau begitu sekarang aku pergi ke penginapan depan untuk memerintahkan pasukanku agar bersiap untuk bisa kembali ke Tianjin besok”,ucap Shen Long yang hanya dijawab dengan Fan Bingbing dengan anggukan.

Lalu Shen Long meninggalkan Fan Bingbing pergi ke penginapan depan karena semua jendral dan perwira Divisi Shan tidur disana.

“Hari ini aku beruntung karena surat tapi aku tidak tahu untuk besok apakah aku masih seberuntung sekarang”,batin Fan Bingbing ketika Shen Long meninggalkannya.

Fan Bingbing

Malamnya Shen Long hendak kembali ke rumah dinas Gubernur namun tiba-tiba Shen Long mendengar sekelebat beberapa orang berpakaian hitam serta bercadar meninggalkan rumah dinas Gubernur dengan secepat kilat maka Shen Long bersembunyi membiarkan mereka lewat terlebih dahulu baru Shen Long mengikuti mereka.

Shen Long

Ternyata mereka pergi ke perkemahan Divisi Qisiq dan sesampainya disana mereka langsung bersiaga diluar pagar perkemahan sambil melihat situasi penjagaan perkemahan Divisi Qisiq sedangkan Shen Long juga bersembunyi sedikit jauh dari mereka agar tetap bisa mengamati gerak gerik mereka.

Lalu pemimpin kelompok itu memberi isyarat agar semuanya maju menyusup ke perkemahan Divisi Qisiq terus menuju ke tempat tahanan yang terdapat beberapa anggota kelompok Teratai putih yang ditahan.

Mereka berhasil menerobos masuk ke dalam tempat dimana tawanan aliran Teratai Putih ditahan dan berhasil juga melepaskan semua ikatan rantai yang mengikat tahanan Teratai Putih.

“Cepat kalian keluar dan letakkan senjata kalian sebab kalian semua sudah terkepung”,suara orang didepan tempat tahanan.

“Kita dijebak….cepat tinggalkan tempat ini”,ucap pemimpin kelompok bercadar itu maka semua orang kelompok bercadar mencari jalan sambil mengintip keluar ternyata prajurit Divisi Qisiq sudah mengepung mereka di luar.

“Cepat kalian keluar atau kami akan menyeret kalian keluar”,seru pemimpin prajurit Divisi Qisiq.

BRAAAAKKKk….suara pintu yang didobrak dari dalam oleh kelompok bercadar itu sambil mengajak tawanan Teratai Putih.

“Yeaaattt…..”,teriakan kelompok bercadar yang berusaha menerobos kepungan prajurit Divisi Qisiq maka terjadilah pertarungan prajurit Divisi Qisiq dan kelompok bercadar.

Akhirnya kelompok bercadar berhasil menerobos kepungan prajurit Divisi Qisiq hingga bisa keluar dari perkemahan Divisi Qisiq.

“Kita berhenti dulu disini untuk memeriksa keadaan teman kita yang baru kita bebaskan”,ucap pemimpin kelompok bercadar itu yang memerintahkan rombongannya berhenti di tengah hutan.

“Tetua Guo,kita berhasil menyelamatkan semua teman kita yang ditawan oleh Divisi Qisiq dan juga semua anggota kelompok penyelamat kita semuanya selamat”,ucap seorang dari kelompok bercadar dengan salam gongshu ke tetua Guo.

“Bagus,kalau begitu kita ayo kita lanjutkan perjalanan kita kembali pulang”,ucap Tetua Guo yang merupakan pemimpin kelompok bercadar itu.

“baik Tetua Guo”,ucap salah seorang kelompok bercadar dengan salam gongshu lalu semua orang bangkit berdiri untuk melanjutkan perjalanan mereka kembali pulang.

Namun tiba-tiba datang dua orang menyerang mereka hingga banyak orang di kelompok Teratai Putih mati membeku karena pukulan mereka.

“Siapa kalian yang berani menghalangi kami?”tanya Tetua Guo yang berusaha menahan mereka dan menata kembali cadarnya agar dia tidak terlihat oleh mereka.

“Kalian tidak perlu mengetahui siapa kami sebab kalian pasti akan mati disini”,ucap salah seorang dari penyerang itu.

Setelah menjawab pertanyaan pemimpin kelompok bercadar itu maka penyerang itu menyerang ke tetua Gui dengan cara menghantamkan tapaknya hingga mengenai orang yang berada di sebelah Tetua Guo dan langsung mati dengan tubuh membeku.

“Pukulan Tapak Es berarti mereka Lu Zhangke (鹿杖客; Lù Zhàngkè) dan He Biweng (鶴筆翁; Hè Bǐwēng) pendekar pukulan tapak Es yang dulu pernah melukai Zhang WuJi”batin Tetua Guo setelah melihat jasad bawahannya yang telah mati membeku karena terkena pukulan pendekar Tapak Es.

Kemudian Lu Zhangke menyerang tetua Guo dengan kepalannya tetapi berhasil dihindari oleh Tetua Guo sedangkan He Biweng juga menyerang Tetua Guo dengan tapaknya tetapi berhasil ditangkisnya dan serangan pendekar bersaudara Tapak Es ke Tetua Guo secara terus menerus sehingga Tetua Guo kewalahan meladeni mereka yang akhirnya kena kepalan Lu Zhangke di pundak Tetua Guo sehingga jatuh terpelanting dan memuntahkan darah.

“Tetua Guo,anda tidak apa-apa?”tanya salah seorang bawahannya yang berusaha membantu Tetua Guo untuk bangkit berdiri.

“Aku tidak apa-apa”,jawab Tetua Guo yang berusaha berdiri tapi dibopong oleh bawahannya.

“yang bisa menandingi ilmu mereka hanya ketua Xia tetapi beliau tidak ada disini”,batin Tetua Guo sambil membersihkan darah di mulutnya.

“Cepat katakan kepada kami dimana markas dan ketua kalian?”,ucap Lu Zhangke yang menatap tajam ke tetua Guo dan semua orang Aliran Teratai Putih.

“Lebih baik aku mati daripada aku mengatakannya kepadamu”,jawab Tetua Guo menjawab mereka dengan bernada sinis.

“Kalau begitu kalian tidak berguna untuk hidup”,ucap Lu Zangke sambil maju menyerang Tetua Guo sedangkan He Biweng menyerang semua anggota Aliran Teratai Putih.

Secepat kilat Tetua Guo menahan serangan Lu Zangke dan begitu juga menahan serangan He Biweng sehingga semua anak buahnya berhasil dia selamatkan dari serangan He Biweng.

“Cepat kalian tinggalkan tempat ini dan mereka akan kutahan”,perintah Tetua Guo yang berusaha menangkis semua serangan dua pendekar bersaudara Tapak Es.

“Tapi bagaimana dengan Tetua Guo?”tanya seorang anak buahnya.

“Ini perintah dan cepat kalian tinggalkan tempat ini serta bawa teman kita yang baru kita bebaskan”,ucap Tetua Guo yang tetap berusaha menahan serangan Lu Zangke dan He Biweng.

“Baik Tetua Guo”,ucap bawahan Tetua Guo dengan salam gongshu sebagai tanda penghormatan atas pengorbanan Tetua Guo lalu orang itu memerintahkan semuanya untuk meninggalkan tempat itu beserta tahanan yang baru mereka bebaskan tadi.

Setelah semua anggota aliran Teratai Putih berpamitan dengan tetua Guo maka He Biweng berusaha mengejar mereka sedangkan Lu Zhangke tetap menyerang Tetua Guo.

Tetua Guo aka gubernur Guo Shoujiang

Ketika melihat He Biweng berusaha menyerang anggota Teratai Putih yang mau meninggalkan tempat itu maka Tetua Guo berusaha menghalangi He Biweng sambil menangkis serangan Lu Zhangke sehingga semua anggota Teratai Putih berhasil melarikan diri dari pertarungan tersebut.

Berbagai serangan yang dilancarkan pendekar bersaudara Tapak Es ke Tetua Guo tapi semua bisa ditangkis dan dihindari oleh Tetua Guo.

Pertarungan itu berlangsung tidak seimbang sebab Tetua Guo sendirian melawan pendekar bersaudara Tapak Es yang akhirnya Tetua Guo terkena tendangan He Biweng hingga ia terpental jatuh sampai terluka dalam dan memuntahkan darah lagi.

“Apakah ada pesan terakhir sebelum aku mengirimmu ke Neraka?”tanya ucap Lu Zangke dengan tertawa sinis dihadapan Tetua Guo yang jatuh tersungkur.

Setelah ia mengucapkan itu Lu Zangke maju menyerang Tetua Guo yang masih berlutut tak berdaya yang hanya bisa memandang kepalan Lu Zangke yang mau mendekati wajahnya.

BRakkk…Lu Zangke jatuh tersungkur karena tendangan seseorang yang berusaha menolong Tetua Guo.

“Siapa kamu yang ikut campur urusan kekaisaran Mongol?”tanya He Biweng yang menatap tajam orang bercadar yang baru saja menendang saudaranya Lu Zangke.

"Siapa diriku itu tidak penting untuk kalian ketahui tetapi saya tidak suka melihat pertarungan yang tidak adil yaitu satu melawan dua orang", ucap orang yang bercadar sedang membantu Tetua Guo untuk bangkit berdiri.

“Cepat sebutkan namamu yang berani menganggu kami atau kami juga akan mengirimmu ke neraka bersama dia?”hardik He Biweng yang berusaha membantu Lu Zangke bangkit berdiri.

"Silakan dan akan kulayani kalian semua", ucap orang yang bercadar itu sambil memberikan tangannya dan juga membopong Tetua Guo.

Setelah mendengar ucapan orang bercadar itu maka He Biweng maju menyerangnya dan orang bercadar itu berhasil menangkis semua serangannya dengan sangat mudah sekali.

Begitu juga Lu Zangke ikut menyerang orang bercadar itu tetapi tetap bisa ditangkis dengan orang bercadar itu sendirian ahkirnya orang bercadar bahkan berhasil memukul mereka berdua sehingga terpelanting ke belakang.

"Siapa orang ini hingga bisa menjatuhkan mereka?" Batin Tetua Guo yang sedang berusaha mengenali orang yang bercadar itu.

"Kurang ajar", ucap Lu Zangke yang bangkit berdiri setelah kena pukulan dari orang yang bertutup muka itu.

"Baik, waktu bermainnya sudah habis sekarang juga kalian kukirim ke neraka", ucap He Biweng yang mengeluarkan jurus tapak Es yang diikuti juga oleh saudaranya Lu Zangke untuk mengeluarkan jurus andalan mereka.

"Tuan, istirahat sini dulu biar aku ladeni mereka terlebih dahulu", ucap orang yang bercadar itu sambil memperdudukkan Tetua Guo ke tempat yang aman.

Ketika jurus Es sudah siap maka pendekar bersaudara tapak Es maju menyerang orang yang bercadar dan Tetua Guo sedangkan orang bercadar yang baru memberi tempat yang aman untuk Tetua Guo kemudian orang bercadar itu maju melawan mereka berdua.

Berbagai serangan yang dilancarkan pendekar bersaudara Tapak Es ke orang bercadar itu tapi tetap bisa ditangkis dan dihindari oleh orang bercadar itu dengan mudahnya.

Dan sekali lagi mereka terhempas lagi oleh pukulan orang bercadar itu hingga terjatuh ke tanah sedangkan orang bercadar itu tetap berdiri tegak di hadapan mereka.

Kemudian pendekar bersaudara Tapak Es mulai mengerahkan tenaga dalamnya terus mereka berdua mau menyerang orang bercadar itu secara bersamaan maka orang bercadar juga mulai mengerahkan tenaganya untuk menahan serangan pukulan Tapak Es mereka sehingga mereka terpental lagi hingga memuntahkan darah lalu orang bertutup muka itu mengerahkan tenaganya kembali terus dipusatkan ke tangannya sehingga membentuk bola energi.

https://www.imagMichiko Kameyama[/Bhttps://www.imagMichiko Kameyama[/B

“Hah…siapa dia bisa menguasai jurus Pukulan Gadis Teratai Suci padahal jurus itu hanya untuk para ketua Aliran Teratai Putih?”batin Tetua Guo ketika melihat orang bertutup muka itu mengarahkan bola energinya ke arah pendekar bersaudara Tapak Es hingga mereka terperanjat kaget karena serangan orang bertutup muka itu terus mereka berusaha menghindar.

BLAAARRRr ….bola energi menghancurkan beberapa pohon di sekitar pendekar bersaudara Tapak Es sehingga membuat mereka gentar karena serangan orang bercadar itu terus melarikan diri.

Setelah pendekar bersaudara Tapak Es melarikan diri maka orang bercadar itu menghampiri Tetua Guo yang sedang duduk menyaksikan pertarungannya.

“Tuan ,apakah anda tidak apa-apa?”tanya orang bercadar itu yang menanyakan keadaan Tetua Guo.

“Aku tidak apa-apa dan mungkin butuh sedikit waktu untuk memulihkan diri”,jawab Tetua Guo.

“Baiklah kalau anda tidak apa-apa”,ucap orang bertutup muka itu yang juga melihat bajunya yang sedikit robek yang tanpa dia sadari hingga ada sebuah sapu tangan yang bersulam kupu-kupu bersayap warna pelangi jatuh dan akhirnya diambil orang bercadar itu kembali untuk disimpan ke dalam bajunya di sisi lainnya.

“Kalau melihat perawakan orang ini sepertinya saya mengenalinya”,batin Tetua Guo yang sedang mengamati perawakan orang yang bercadar itu namun tiba-tiba ada gerombolan orang datang yang ternyata mereka anggota Aliran Teratai Putih yang sedang menuju mereka.

“Kalau begitu saya mohon diri”,ucap orang yang bercadar itu sambil salam gongshu ke Tetua Guo dan dijawab juga oleh Tetua Guo dengan salam gongshu.

Setelah berpamitan dengan Tetua Guo maka orang bercadar itu melompat dengan secepat kilat meninggalkan tempat itu.

“Tetua Guo,apakah anda tidak apa-apa?”tanya salah satu orang Aliran teratai Putih yang menghampirinya dan berusaha menyelamatkan tetua Guo.

“Aku tidak apa-apa”,jawab Tetua Guo yang bangkit berdiri sambil mengamati pohon-pohon hancur berserakan akibat orang bercadar tadi.

“Orang bercadar ini sangat misterius dan bagimana dia bisa menguasai jurus keramat aliran Teratai Putih”,batin Tetua Guo yang memegang dagunya.

“Siapa yang punya kekuatan besar hingga bisa memporak porandakan hutan ini?”tanya orang yang baru menanyakan keadaan Tetua Guo tadi yang ikut juga mengamati pohon-pohon yang berserakan.

“Sebaiknya kita kembali sebelum mereka mengejar kita”,ucap Tetua Guo yang memerintahkan semua orang untuk meninggalkan tempat itu.

Pada saat yang sama di TianJin tepatnya di rumah kediaman marga Xu dimana ada seorang wanita yang berjuang hidup mati melahirkan seorang bayi yang dibantu dua orang wanita yaitu Lie XinRu dan Maidina sedangkan Zhang YuQi dan Hojo Keiko berada diluar kamar menunggu dengan cemas akan perjuangan Michiko dalam melahirkan anaknya.

]Michiko Kameyama

“Putri Michiko,ambil napas yang dalam lalu mendorongnya sekali lagi sebab kepala bayi anda sudah nampak keluar”,ucap Lin XinRu yang berada di bawah untuk mengamati akan kelahiran seorang bayi.

Lin XinRu

“OOOeeeeeekkkkk….oeeeeekkk”,suara bayi yang baru keluar dari rahim Michiko.

Lalu Lin XinRu memutus tali pusar bayi Michiko terus digendongnya untuk dibersihkan terlebih dahulu dengan air hangat sedangkan Michiko sedang memulihkan tenaganya dengan mengatur napas setelah perjuangannya melahirkan anak Shen Long.

“Akhirnya dia berhasil”,ucap Hojo Keiko yang tangannya menggandeng tangan Zhang YuQi yang sedang menunggu di luar kamar.

Zhang YuQi

Lalu pintu kamar dibukakan oleh Maidina kemudian Zhang YuQi dan Hojo Keiko menghampiri Maidina.

“Bagaimana keadaan Michiko?”tanya Hojo Keiko kepada Maidina.

Keiko Hojo

“Keadaan Putri Michiko baik-baik saja Cuma dia tetap harus istirahat”,ucap Maidina sambil mempersilakan masuk Zhang YuQi dan Hojo Keiko.

Maidina

Lalu masuklah mereka berdua ke dalam kamar yang terlihat Michiko sedang berbaring sambil mengatur nafas untuk memulihkan staminanya setelah melahirkan maka Zhamg YuQi dan Hojo Keiko menghampirinya sedangkan Hojo Keiko langsung duduk di sebelah Michiko Kameyama sambil memegang tangan Michiko Kameyama agar membuatnya tetap tersadar.

“Michiko,bagaimana keadaanmu?”tanya Hojo Keiko yang merupakan sahabat karipnya yang juga adiknya sekarang karena menikah dengan Shen Long.

“Aku tidak apa-apa”,jawab Michiko Kameyama kepada Hojo Keiko dan tersenyum kepada Zhang YuQi.

“Putri Michiko,selamat anda melahirkan seorang putra”,ucap Lin XinRu yang sedang menggendong Bayi Michiko yang kemudian dibaringkan disebelah Michiko Kameyama.

“Dik Miefeng,akan kamu namai anak ini siapa?”tanya Zhang YuQi yang menyentuh bayi dari Michiko Kameyama.

“Aku akan menamai dia seperti ayahnya dalam bahasa Genko yaitu Ryujin”,ucap Michiko yang menatap anaknya yang sedang tertidur nyenyak.

“Nama yang bagus dan seperti nama ayahnya yaitu Naga Biru”,ucap Hojo Keiko yang juga menyentuh tangan bayi Ryujin.

“Mereka sangat beruntung sekali telah melahirkan bayi dari jendral Shen Long”,batin Maidina yang melihat mereka dari kejauhan.

“Shen Long,aku telah membantu kelahiran dari kedua istrimu walaupun kamu pun juga sempat menyirami rahimku tetapi aku tahu diri bahwa aku tidak layak mendampingimu”,batin Lin XinRu yang melihat kebahagiaan istri istri Shen Long akan kelahiran anak mereka.

Maidina

Lalu Lin XinRu menoleh ke Maidina yang sedang melihat ketiga istri Shen Long yang sedang bercengkrama dengan tatapan iri.

“Maidina”,panggil Lin XinRu yang menyadarkan Maidina dari tatapannya ke mereka.

Lin XinRu

“Eeh..ya”,jawab Maidina dengan gagap.

“Apakah ada yang mengganggumu?”tanya Lin XinRu yang melihat Maidina agak gusar.

“Aku tidak apa-apa”,jawab Maidina dengan membohongi Lin XinRu akan kegusarannya.

“Lalu kenapa kamu menatap mereka seperti itu dan apa ada yang salah pada mereka?”tanya Lin XinRu yang berusaha ingin tahu rasa kegusaran Maidina.

“Aku tidak apa-apa dan mereka tidak ada yang salah”,ucap Maidina untuk menutupi perasaan gusarnya lalu dia mengambil baskom yang berisi air hangat yang baru dipakai membilas bayi Ryujin dan dibawa keluar kamar sedangkan Lin XinRu hanya bisa melihatnya.

Pagi harinya ada keramaian di rumah dinas gubernur Fujian karena keluarga Shen Long yang berkemas untuk meninggalkan kota Fujian sedangkan Shen Long dan semua istrinya mendatangi Gubernur Guo Shoujing untuk berpamitan.

“Selamat Pagi ,gubernur Guo Shoujing”,ucap Shen Long dengan salam gongshu.

Shen Long

“Selamat pagi jendral Shen Long dan putri Fan Bingbing,putri Song Hye Kyo,putri Sirivannavari,dan Nyonya Huimin silakan duduk”,ucap Gubernur Guo Shoujing yang juga membalasnya dengan salam gongshu dan mempersilakan mereka untuk duduk.

Gubernur Guo Shoujiang

Setelah mereka semua duduk maka gubernur Guo Shoujing memerintahkan pelayannya untuk menghidangkan teh ke Shen Long dan semua istrinya.

“Ada apa gerangan jendral Shen Long beserta semua putri menghadap saya pada pagi hari ini?”tanya gubernur Guo Shoujing dengan salam gongshu.

“Maafkan saya apabila kami mengganggu anda pada pagi hari ini sebab kami mendatangi Gubernur Guo hanya untuk berpamitan sebab kami harus kembali ke Tianjin”,ucap Shen Long.

“oh begitu kenapa jendral begitu terburu-buru kembali atau kami tidak memberi pelayanan yang bagus kepada anda dan putri sekalian”,ucap Gubernur Guo Shoujing.

“Gubernur Guo Shoujing jangan berkecil hati justru kami sangat berterima kasih kepada anda atas pelayanan anda terhadap kami dengan baik tapi sayangnya kami tidak bisa tinggal lebih lama disini sebab Divisi Shan tetap harus kembali ke TianJin", ucap Shen Long.

"Baiklah ,kalau begitu Jendral Shen Long dan putri sekalian silakan menikmati hidangan teh dan kue mochi yang telah kami hidangkan", gubernur Guo Shoujing yang mempersilahkan Shen Long beserta istrinya untuk menikmati hidangan yang telah disediakan oleh pelayan.

Maka mereka semua makan kue Mochi yang telah dihidangkan oleh gubernur Guo Shoujiang dan mereka menyukainya sebab didalam kue Mochi itu ada gula merah yang bisa melumer.

Croooot…kue Mochi Shen Long muncrat keluar sehingga mulutnya sedikit belepotan karena gula merah ada di bibirnya.

“Hihihi …Suamiku,ada gula merah di bibirmu”,ucap Fan Bingbing kepada Shen Long yang sedang menikmati Kue Mochi dan tanpa sadar kalau mulutnya belepotan karena gula merah.

“Ohh…”,ucap Shen Long yang kemudian mengambil sapu tangan yang bersulamkan kupu-kupu bersayap pelangi untuk membersihkan mulutnya yang belepotan yang tanpa disadari Shen Long ada yang mengamati apa yang dilakukan Shen Long.

Setelah Shen Long membersihkan mulutnya yang belepotan maka dia memasukkan sapu tangan itu ke dalam sela bajunya.

“Jadi dia….?”batin gubernur Guo Shoujiang yang baru saja mengamati Shen Long membersihkan mulutnya dengan sapu tangan yang sama dengan orang yang menolongnya kemarin malam.

Gubernur Guo

Lalu mereka semua minum teh yang telah dihidangkan terus Shen Long dan semua istrinya berpamitan dengan gubernur Guo Shoujiang.

“Kalau dugaan tidak salah maka kelompok Aliran Teratai Putih akan mendapatkan ketua yang tepat untuk mengusir bangsa Mongol dari Negara kita”,batin gubernur Guo Shoujiang yang mengamati Shen Long yang keluar beserta istrinya.

Namun di tanah jawa Dwipa tepatnya di kerajaan Singosari terjadi penyerangan oleh pasukan Kediri maka Raja Kertanegara mengutus Raden Wijaya dengan pasukannya untuk menghalau penyerangan itu yang berada luar ibukota Singosari.

“Ayo ,kita basmi pasukan Jaran Guyang dari Kediri”,ucap Raden Wijaya yang sedang memimpin pasukannya di luar ibukota kerajaan Singosari yang sedang berhadapan langsung dengan pasukan Jaran Guyang kerajaan Kediri maka terjadilah pertempuran di luar ibukota kerajaan Singosari antara pasukan kerajaan Singosari dan pasukan kerajaan Kediri.

Dan akhirnya pertempuran itu dimenangkan oleh Raden Wijaya sehingga pasukan Jaran Guyang kerajaan Kediri berhasil dibasmi oleh Raden Wijaya.

Raden Wijaya

“Hore…kita menang”,sorak pasukan Singosari yang berhasil mengalahkan pasukan Jaran Guyang kerajaan Kediri.

“Raden Wijaya….Raden Wijaya”,suara seorang prajurit yang memanggil Raden Wijaya dari kejauhan diantara kerumunan pasukan Raden Wijaya.

“Raden,sepertinya ada yang memanggil anda”,ucap Ronggolawe yang mendengar seseorang memanggil Raden Wijaya dari arah kerumunan prajuritnya yang sedang merayakan kemenangannya dan menemukan seorang prajurit yang memanggil itu menuju ke arah Raden Wijaya.

Lalu Raden Wijaya memerintahkan semua pasukannya untuk hening sejenak agar prajurit itu bisa menghampiri Raden Wijaya lalu berlutut dihadapannya.

“Raden Wijaya,saya membawa berita bahwa raja Kertanegara telah wafat dalam pertempuran di ibukota dan kerajaan Singosari telah kalah dengan kerajaan Kediri”,ucap prajurit itu yang berlutut di hadapan Raden Wijaya.

“Apa maksudmu Raja telah wafat padahal aku telah berhasil menghalau pasukan kerajaan Kediri?”ucap Raden Wijaya yang heran akan laporan prajurit tersebut.

“Betul ,Raden berhasil menghalau pasukan kerajaan Kediri tetapi pasukan Jaran Guyang itu bukan pasukan utama kerajaan Kediri sebab pasukan utama sebenarnya yang menyerang ibukota sedangkan pasukan Jaran Guyang hanya sebagai pengalih saja”,ucap prajurit itu membuat Raden Wijaya terperanjat kaget.

“Kalau begitu kita menuju ke ibukota dan merebutnya kembali”,ucap Raden Wijaya sambil mengarahkan kudanya ke arah ibukota diikuti semua pasukannya.

Lalu Raden Wijaya memimpin pasukannya kembali menuju ke ibukota Singosari untuk merebut kembali ibukota Singosari tetapi usaha itu gagal karena kekuatan pasukan Raden Wijaya kalah jumlah dalam menghadapi pasukan kerajaan Kediri begitu besar jumlahnya maka Raden Wijaya melarikan diri hingga ke pulau Madura.

 
Terakhir diubah:
makasih hu :ampun:
kultus teratai putih..kultus yg terkenal..hati-hati shen long.. :hehe:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd