Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jejak dan langkah Tami

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Sebelumnya
Page 4


Makan malam pun telah disediakan oleh Tami sebelum mandi, bahkan sebelum bercinta. Ardi langsung duduk di kursi sedangkan Tami menyendoki nasi diatas piring serta mengambilkan sayur dan lauknya untuk Ardi

“Terima kasih Yang.” ucap Ardi.

“Sama-sama Say.” balas Tami yang langsung menyendoki nasi beserta sayur untuk dirinya.

Disela-sela makan Tami bercerita mengenai pekerjaannya, yang besok Tami harus ke Mall di Jakarta Utara.

“Say, besok aku ke Mall Jakarta Utara. Kamu bisa jemput aku disana?” tanya Tami.

“Mall Jakarta Utara? Ada apa?” balas Ardi.

“Besok ada launcing produk baru dari Coolcare. Aku sama Anya di tugaskan kesana. Perginya di antar Pak Darwin, operational kantor. Belum tahu sampai jam berapanya disana. Kamu bisakan jemput aku?” cerita Tami.

“Bisa kok. Besok kerjaan aku ngga terlalu banyak. Aku jemput di mall ya.” sahut Ardi membuat Tami gembira mendengarnya.

“Terima kasih Say. Love you.” sambil memonyongkan bibirnya pada Ardi dan kembali makan bersama.



Suasana Mall yang terletak di Jakarta Utara ini, benar-benar megah.
Ditambah area launcing prodaknya berada di jantung pertokoan gedung tersebut. Situasi pun masih sepi, yang sudah ada hanyalah kru dari operator soundsistem, lighting serta tim publikasi. Anya dan Tami yang datang pagi-pagi itu langsung memeriksa spanduk yang sedang di pasang di dinding panggung. Sedangkan banner-banner yang sudah terpajang di area pintu-pintu masuk Mall bahkan ada yang di gantung antara lantai dasar dan lantai 2. Begitu meriah dengan dekorasi yang sepadan dengan produk barunya.

“Naikan sedikit Pak yang sebelah kiri. Yaa.. pas.. terima kasih ya Pak.” arahan Anya kepada kru dekorasi yang sedang memasang spanduk.
Tami datang dan memastikan semuanya sudah terpajang.

“Mission clear... mulai jam 11 ya, kita cari sarapan dulu yuk. Ngga sempet sarapan dirumah. Ardi saja cuma aku bikinin roti isi.” ajak Tami pada Anya.

“Yuk.. kita liat di foodcourt atas. Siapa tahu ada yang sudah buka.” Sahut Anya.

Dan mereka segera meninggalkan lokasi launcing menuju lantai atas. Di foodcourt ada beberapa toko yang sudah buka. Tami melirik 1 toko yang ingin ia beli adalah Lontong Balap khas Surabaya. Sedangkan Anya memesan gado-gado. Mereka juga memesan teh manis hangat.

“Jadi nanti Ardi bisa jemput loe?” tanya Anya.

“Iya, semalem gue sudah tanya, ternyata dia bisa jemput gue nanti.” Jawab Tami sembari melahap sarapannya.

“Terus, selama 4 bulan ini loe segama ga sih sama Ardi? Asli sih, kebanyakan pasangan yang sudah nikah, pasti ga lama pada bunting. Tapi gue perhatiin loe belom bunting-bunting juga. Jangan-jangan Ardi pakai kondom.” Sambung Anya mengira-ngira membuat Tami sedikit tertawa kecil.

"Dari pacaran sampe nikah, jujur ya gue, Ardi ngga pernah pake kondom. Katanya ngga nyaman pakai kondom. Ngga bisa merasakan dinding dalem. Dan selama nikah, kami selalu ngentot kok.” Jawab Tami dengan santai.

“Anjir loe, bahasanya.. ngentot. Kita di publik ini. Atau jangan-jangan loe sengaja kali segamanya pas ga subur.” Sambung Anya.

“Jujur lagi ya, tiap hari gue ngentot kok, kecuali kalau gue lagi haid. Pasti libur itu, atau gue sepong, ngga boleh ngga karena itu perjanjian dari awal nikah. Ya secara satu atap, satu kasur, satu pintu tapi dua lubang, ngga mungkin ngga ngentot sih.” Jelas Tami sambil tertawa.

“Whaatt!!!! Dua lubang? Maksud loe? Anal?” kejut Anya.

“Iya, anal. Enak lagi.. bikin ketagihan gue..” sambung Tami dengan nyantainya secara gamblang apa yang keluar dari mulutnya.

“Ahh gilaaa... bahaya Mi. Tempat bandar gebang apa ada rangsangannya?” bingung Anya mendengar cerita Tami.

“Yaa. Kalo ngga suka ya jangan dilakukan, kalau suka ya teruskan.” singkat Tami.

Tidak lama suara telepon Tami berbunyi, panggilan dari Pak Galih.
“Ya Pak..... kita sudah di lokasi Pak... oh, Bapak sudah di bawah? Kami lagi sarapan di foodcourt, sebentar lagi kami balik ke lokasi ya Pak.... semuanya sih sudah oke... baik Pak.” jawab Tami membalas percakapan dengan Pak Galih di ujung teleponnya.

“Kita di suruh turun? Nanggung ini, si Bapak ga ngerti kata tanggung ya? Apa ga terbiasa segama kali ya” ujar Anya membuat Tami tertawa dengan ucapan Anya.



Mereka pun kembali ke lokasi dimana di lokasi sudah berdatangan narasumber, artis dan model. Launcing pun berlangsung, membuat Tami mulai lelah, karena hanya duduk dan melihat rangkaian acara dari awal. Ponsel Tami pun bergetar, pertanda ada pesan masuk.

“Yang, dijemput jam berapa? Kamu udah beres belum?” tanya Ardi melalui pesan teks.

“Belum tahu selesainya jam berapa. Di rangkaian acara sih jam 14.00 sudah selesai. Aku ngantuk banget... punggung berasa pegel-pegel. Ingin rebahan.” balas Tami pada Ardi.

"Ya sudah, kabari ya Yang. Di jemput jam berapanya.” Ardi pun menyematkan stiker couple sex di ujung pesan teksnya.



“Akhirnya... berakhir pula launchingnya. Asli aku pegel punggung ini.” Senang Tami yang sedikit membunyikan tulang-tulang.

“Yang mau pulang bareng Bapak siapa?” tanya Pak Galih pada Tami dan Anya.

“Saya Pak, boleh ya...!” tunjuk Anya.

“Kamu?” tanya Pak Galih lagi.

“Aku di jemput suami Pak. Duluan saja Pak. Saya masih menunggu suami.” Jawab Tami.

“Oke.. kalau begitu, sampai ketemu besok di kantor ya.” Pamit Pak Galih.

“Gue duluan ya Mi. Sampe besok” Pamit Anya dan mereka pun meninggalkan Tami yang masih terduduk di kursi acara launching.

Tami mengambil ponselnya dan segera mengirimkan pesan pada Ardi.
“Say, aku sudah beres. Kamu sampai mall jam berapa?” tanya Tami melalui pesan teks.

“Aku sudah sampe mall, sayang.” bisik Ardi yang tiba-tiba datang dan membuat Tami terkejut.

“Say... kamu ngagetin aku saja.” Tengok Tami yang langsung memeluk Ardi.

“Kasian istriku, cape. Yuk pulang.” ajak Ardi langsung merangkul Tami meninggalkan Mall tersebut.​


•~ Bersambung ~•
Page 6
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd